NovelToon NovelToon

The Last King Of CALRADIA

#1# AWAL DARI SEMUA

Calradia adalah nama sebuah benua yang besar di dunia ini di bandingkan dengan benua Azteroth, Fotia, dan Azella. Dahulu Calradia hanya ada 1 kerajaan yang menguasai seluruh wilayah di benua itu, kerajaanya bernama Kerajaan Calradia ber ibukota di Suno dengan raja pertamanya bernama Raja Mishtar.

Kerajaan Calradia sangat damai dan makmur walaupun telah berganti ganti raja, tetapi semua raja yang memimpin Calradia benar-benar mementingkan rakyatnya daripada dirinya sendiri karena itu di Calradia sangat damai dan makmur. Tetapi setelah 7 abad berlalu kerajaan ini berdiri, mulailah di abad ke 7 ini banyak sekali kekacauan-kekacauan yang menginginkan keruntuhan Calradia, sang raja sudah mengetahui bahwa kekacauan tersebut disebabkan dari orang-orang benua lain yang menginginkan keruntuhan Calradia tetapi raja tidak bisa menghentikanya karena para pengacau tersebut berbaur dengan masyarakat Calradia.

5 tahun berlalu dan kekacauan bukanya berhenti tapi malah semakin parah. Mereka mulai melakukan pemberontakan serta melakukan tindak kejahatan kepada warga-warga di seluruh desa Kerajaan Calradia, mereka membunuh warga yang tidak mau bergabung, memperkosa, merampok harta dan makanan, dan mereka membakar setiap desa-desa yang mereka singgahi. Raja Calradia terus mengirim pasukan kesetiap daerah yang disinggahi pemberontak, tetapi pemberontak sangat cerdik mereka membagi pasukanya kesetiap daerah daerah dan menyerang kastil-kastil para lord kerajaan Calradia, hal ini yang membuat raja Calradia kuwalahan hingga satu bulan berikutnya rencana pemberontak berhasil, mereka melakukan serangan tipuan.

Serangan tipuanya, mereka berniat menyerang Shariz yang merupakan kota industri kerajaan Calradia dan akhirnya raja mengirim 100.000 pasukan cadangan terakhir yang disiapkan untuk menjaga ibu kota kerajaan.

Satu hari setelah keberangkatan pasukan terakhir tanpa di sangka kota Suno sudah terkepung dari segala arah dengan jumlah semua pasukanya berkisar 170.000 pasukan dan di Suno hanya tersisa 2000 prajurit. Perang yang tak berimbangpun tidak dapat terhindarkan, benteng Suno di gempur dengan catapult dan hujanan panah api dari segala arah.

Raja pernah berkata " Bertahanpun kita juga akan mati, daripada mati didalam benteng sepert **** yang di tombak dalam kandang lebih baik kita menyerang langsung melawan mereka..! "

Dan dari kata-kata raja itulah sisa pasukan dibantu oleh warga sipil di Suno mereka menyerang pasukan pemberontak perang yang sudah jelas siapa yang menang tetapi mereka tidak peduli dan mereka menerjang musuh dengan gagah berani, terutama sang raja dengan pedangnya dia menebas musuh satu persatu walaupun banyak panah yang menancap di punggungnya dan akhirnya sang raja tumbang karena tusukan tombak pasukan pemberontak, dia tumbang sebagai pahlawan dan dengan tumbangnya raja maka Calradia sudah runtuh.

Oh iya aku lupa memberitahu siapa nama raja Calradia tersebut, namanya adalah Raja Mishtar V. Dia adalah raja yang gagah berani dan rakyat Calradia menjulukinya sebagai titisan raja Mishtar I yang merupakan pendiri kerajaan Calradia tapi bagiku dia adalah seorang ayah yang baik, pemberani, humoris, dan ceroboh.

Aku adalah satu satunya anaknya dan penerus kerajaan Calradia tetapi setelah raja terbunuh aku yang saat itu berumur 6 tahun di bawa pergi oleh seorang pelayan Calradia, setelah kepergianku satu persatu wilayah Calradia di taklukan dan satu per satu lord Calradia terbunuh dan hanya tersisa beberapa lord yang bertahan dan mereka mendirikan kerajaan baru.

Untuk para pemberontak karena ada dualisme kepemimpinan pada akhirnya mereka sepakat membagi wilayah mereka menjadi kerajaan-kerajaan baru. Sekarang kerajaan Calradia tinggal kenangan dan yang berdiri adalah kerajaan-kerajaan yang haus darah dan kekuasaan, perang dimana mana, rakyat sipil yang tidak tau apa-apa terbunuh. Di Calradia sekarang ada 6 kerajaan setelah runtuhnya Calradia. Kerajaan tersebut adalah Sarranid Sultanate, Kerajaan Swadia, Kerajaan Rodhok, Kerajaan Khanate, Keranaa veagirs, dan Kerajaan North.

Sekarang aku tinggal di rumah pelayan tersebut yang juga merupakan pemilik kedai makan dan minum di kota Shariz.

TO BE CONTINUE....

#2# PERTEMUAN PARA LORD SULTANATE

Setelah hancurnya kerajaan Calradia 13 tahun yang lalu, aku sekarang tinggal di kota Shariz dan di rawat oleh mantan pelayan kerajaan dan juga orang kepercayaan ayahku yaitu bibi Klethi dan paman Nizar. Mereka juga memiliki julukan ksatria pasangan mawar hitam karena selain sebagai pelayan, paman dan bibi juga merupakan ksatria yang memiliki kemampuan diatas rata-rata dan juga pernah menjadi pahlawan perang karena mereka berdua bisa membunuh 1000 pasukan musuh dan menyelamatkan puluhan ribu penduduk di perbatasan.

***

Pagi ini sangat cerah sekali, berbeda dari hari-hari kemarin yang selalu ada badai pasir hingga membuat kota Shariz seperti kota mati karena penduduknya tidak ada yang keluar rumah. Aku bisa dengan jelas melihat langit yang cerah serta kicauan burung dan para penduduk yang mulai melakukan kegiatan. Saat aku sedang asik-asik duduk di depan kedai bibi ku, tiba-tiba bibi memanggilku.

" Airel? Kau disitu? "

" Iya bibi Klethi, aku disini! Ada apa? "

" Bisakah kamu membawakan bekal ini ke pamanmu? Dia sedang menjaga menara timur! "

" Menara timur? Maaf bibi aku tidak tau dimana menara timur hehehe. "

" Hhhhhh dasar kamu ini, kamu lihat menara besar di depan mu? Di samping kanan gerbang utama kota itu! "

" Iya bi. "

" Itulah benteng timur, pamanmu ada di ata benteng jadi bawakan bekal ini karena dia pasti sudah kelaparan. "

" Baik bi aku akan kesana, sekalian aku ingin melihat pemandangan dari atas sana. "

Bibi Klethi langsung memberikan bekal itu kepadaku dan aku langsung pergi ke benteng timur.

Sesampainya di menara aku melihat paman Nizar suaminya bibi Klethi sedang tidur seakan-akan tidak memiliki tugas, hhhhh dasar paman Nizar.

" Hmmmm saat dia bertugas  tapi dia tidur, mungkin aku harus mengerjainya sedikit hehe. "

Kebetulan di samping paman ada wadah berisi air dan saat aku sentuh airnya dingin sekali, dengan cepat akupun langsung mengambil wadah itu dan menyiramkanya ke wajah paman hehe

Bwyaaaar......!!

" Pamaaan! "

Paman yang kaget langsung teriak dan secara cepat mengarahkan pedangnya kearahku.

" Musuuuuuuuuuuuh.......! Menyerahlah atau hidup...! Eh atau mati....! "

" Sabar pamaan!........ Ini aku Airel, Airelllll  tolong sarungkan kembali pedangmuu. "

" Hhhh tuan Airel, kau membuatku kaget dan sifat usilmu masih belum hilang rupanya. "

" Hehehehe ya maaf paman, sifat bawaan dari ayah hehe! Ngomong-ngomong paman sekarang jangan memanggilku tuan lagi karena aku bukan siapa siapa lagi, aku hanyalah anak paman dan bibi sekarang. "

" Hmmmh........ baiklah tapi mau bagaimanapun kamu tetap pangeran Calradia. "

" Oh iya apa yang membuatmu datang kesini? "

" Oh ini paman aku membawakan bekal makanan bibi untuk paman "

" Akhirrrnyaaaa.......... aku dari tadi menunggu ini sampai ketiduran!?! Aku fikir Klethi sudah tidak peduli kepadaku. "

" Paman ada ada aja, mana mungkin bibi berani melakukan hal seperti itu ke paman!, yaudah paman makan dulu saja. "

" Iya... tapi kamu mau kemana? "

" Aku mau keliling benteng sekalian.. melihat-lihat pemandangan. "

" Hhmmm.....baiklah, tapi kemarilah dulu kita makan sama-sama. "

" Aku makan nanti aja paman di kedainya bibi, belum lapar soalnya. "

" Yaudah deh..heheheee aku makan dulu kalau begituu. "

" Iya paman silahkan menikmati hahaha...aku pergi dulu. "

" Hatiiiii hatiiiiii.....! Jangan sampai kamu memainkan panah yang ada di setiap benteeng...! "

" BAIK PAMAAAN....! Kalau tidak lupaaaa..! "

Itulah paman Nizar. Orang yang sangat konyol sekali tetapi dia adalah prajurit yang sangat tangguh oh iya dan satu hal lagi walaupun dia orang yang kurang meyakinkan tetapi dia sebenarnya adalah komandan pasukan 3 Cavalry mamluke, salah satu pasukan elite kerajaan Sarranid Sultanate.

Benteng ini sangat tinggi sekali dan kokoh, menurutku lebih kokoh dari Suno yang kulihat dulu dan juga pemandangan luar benteng yang sangat indah sekali ada beberapa rumah penduduk dan banyak sekali kebun kurma selain itu yang aku lihat hanyakah padang pasir dan nampak juga dari kejauhan ada desa. Lagi asik-asiknya melihat-lihat pemandangan tiba-tiba ada seseorang yang menghampiriku dan melemparkan sesuatu kearahku.

" Tangkap....! "

Suara teriakan itu terdengar dan aku langsung menangkap sesuatu yang dia lemparkan, ternyata yang kutangkap adalah potongan paha ayam panggang.

" Paha ayam? Siapa yang melamparnya? "

Aku langsung menengok kiri dan kanan, tidak lama kemudian muncullah dari tangga benteng seorang pemuda seumuranku dengan pakaian yang dilapisi emas. Ya dialah anak Sultan hakim yang merupakan pangeran Sarranid Sultanate, namanya Artuk . Dan dia adalah sahabatku, dia yang selalu datang dan menemaniku saat aku beru pindah ke Shariz dan hampir setiap hari kami bertalit pedang bersama.

" Hhhhhh kau rupanya...! Tapi kenapa kamu melempariku dengan ayam ini? "

" Aku tau kau belum makan jadi kulemparkan ayam itu hehe. "

" Hhhhh setidaknya berikanlah jangan di lempar..!!! aku bukan binatang peliharaan Artuk. "

" Ayolaaah kita sudah bersahabat lama, bercanda berlebihan tidak apa-apa kan hehe. "

" Yah gapapa tapi semoga aja saat berperang kau tidak mendorongku kearah musuh dan mengatakan kalau itu bercanda. "

" Hahahahahaha.....semoga aja......! "

" Hhh aku tidak yakin sepertinya..! oh iya apa tujuanmu kesini? "

" Aku hanya mau memberikan ayam itu dan mau memberikan informasi penting. "

" Penting..? apa itu? tidak biasanya kau memberikan informasi yang penting kepadaku, biasanya informasi-informasi gak berguna. "

" Hhhh ayolaah kawaan...walaupun aku memang seperti itu tapi kali ini percayalah. "

" Baiklaah...informasi apa...? "

" Besok ada perjamuan di istana, perjamuan itu di hadiri oleh semua lord Sarranid Sultanate dan aku di tugaskan ayahku untuk memberitaumu bahwa kau juga diundang kesana..! Oh iya dan juga besok tournamen ksatria di mulai di kota ini. "

" Hmmmhh...begitukah..! Tetapi ada hal apa sampai-sampai ayahmu mengundangku? "

" Aku sendiri juga tidak tahu tetapi kamu di wajibkan untuk datang..! Ini perintah ayahku dan aku calon Sultan hehe. "

" Hhhh baiklaaaah....! Soal tournamen ksatria, sudah kupastikan aku akan ikut dan kau juga harus ikut..! Perintah dari sahabatmu..! "

" Siap! aku pasti ikut kawan, sebelum itu makanlah dulu ayamnya selagi masih hangat! "

" Hahaha...iya juga. "

Aku pun langsung mencuil potongan ayam tadi dan membagikanya ke Artuk.

" Makanlah..! "

" Untukku? "

" Ya..! Sahabat harus berbagi apapun yang dia punya..! "

" Haha..kau benar..baiklah kuambil! Semoga persahabatan ini akan terus berjalan selama-lamanya. "

" Aku juga berharap begitu kawan! "

" Sebentar sebentar! Tadi kamu bilang sahabat harus berbagi apapun yang dia punya kan? "

" Iya..memangnya kenapa..? "

" Berarti saat kau menikah nanti, kau bisa berbagi istrimu kepadaku hehe. "

" Artuk kau mau kupukul..? Sifat bodohmu masih belum hilang rupanya. "

" Hahahahaha bercanda kawan....aku pergi dulu sepertinya para lord sebentar lagi datang. "

" Baiklah. "

" Jangan lupa nanti kau juga harus kesana. "

" Iya aku pasti kesana nanti. "

Setelah bincang bincang tadi, artuk langsung kembali ke istana dan aku masih melihat pemandangan dari atas benteng, tidak selang begitu lama aku melihat dari luar benteng ada rombongan pasukan yang menuju kearah Shariz dan aku bisa simpulkan bahwa itu adalah para lord, bukan cuma 1 rombongan pasukan tetapi juga masih banyak rombongan pasukan yang memasuki kota Shariz secara bertahap sampai tengah hari.

Setelah aku lihat-lihat tidak ada lagi rombongan yang datang, aku yakin bahwa semua lord Sultanate sudah berkumpul di istana, akupun langsung mandi dan berganti baju yang rapi walaupun aku tidak punya baju yang mewah seperti para lord dan para bangsawan, akupun langsung bergegas ke istana. Sesampainya diistana aku langsung di suruh masuk kedalam ruang utama dimana para lord dan sultan Hakim berkumpul.

Sampai disana aku melihat sangat ramai, lord dan para permaisurinya berkumpul dan makan bersama dan saat aku sedang melihat-lihat, sultan Hakim langsung memanggilku.

" Airel..? "

" Saya disini Yang Mulia Sultan..! "

Sambil berlutut dan menundukan pandanganku kearah Sultan.

" Bangunlah nak! Kau tidak pantas berlutut kearahku..! "

Mendengar kata-kata Sultan Hakim akupun sontak kaget dan bertanya-tanya apa yang membuatku tidak pantas berlutut?

Akupun langsung berdiri kembali dan Sultan Hakim langsung memulai pertrmuanya. Kujelaskan secara singkat saja bahwa pertemuanya sangat membosankan hanya sebuah pertemuan yang membahas tentang perekonomian dan perkembangan kerajaan, tetapi saat di akhir-akhir pertemuan Sultan membahas tentang persiapan perang terhadap Kerajaan Rodoks dan Khanate, hal ini membuatku kaget karena Sultan berani menantang 2 kerajaan sekaligus.

Dan akhirnya dimulailah pembentukan pasukan yang di kepalai oleh Emir Talisman Lord dari Durquba dan membawa kurang lebih 150.000 pasukan beserta lord-lord dari sarranid sultanate.

Setelah pertemuan selesai akupun beranjak keluar dari istana tetapi Sultan Hakim memanggilku untuk kembali ke istana lagi, kali ini berbeda karena hanya ada Sultan Hakim sendiri diistana.

" Mohon maaf yang mulia..apakah ada yang ingin anda bicarakan kepada saya..? "

" Ya..kemarilah! mungkin ini sudah waktunya untukmu mengetahui semua..! "

" Maksud yang mulia...? "

" Kemarilah! Kau akan tau sendiri, dan berhentilah memanggilku yang mulia saat anda bertemu dengan saya langsung tuan Airel! "

" Hhhh baiklah paman..mungkin apa yang paman katakan ini menjawab pertanyaanku yang bertanya-tanya mengapa aku tidak boleh berlutut..hehe. "

" Hahaha kau masih seperti dulu ternyata tuan. "

" Hehe tapi paman juga jangan memanggilku tuan karena aku bukan siapa-siapa lagi disini dan aku juga menganggap paman sebagai ayahku sendiri. "

Setelah mendengar kata-kata itu Sultan Hakim langsung mengambil 2 buah surat di mejanya, satu surat sudah terbuka dan satunya masih belum di buka sama sekali dan yang belum dibuka itu di berikan kepadaku.

" Surat apa ini paman..? "

" Hmmh....sebelum Calradia terkepung, ayahmu mengirim dua surat ini kepadaku. "

" Maaf paman aku menyela, tetapi ada satu hal yang ingin aku tanyakan kepada paman! "

" Iya silahkan.. "

" Saat pengepungan Calradia umurku masih kecil, tapi aku tau Shariz memiliki 200.000 pasukan tapi kenapa paman tidak mengirim pasukan ke Calradia! Padahal menurutku waktu itu jika paman mengirim pasukan pasti ayah tidak akan meninggal dan Calradia akan masih ada..kenapa paman tidak melakukanya..? "

" Aku sudah tau kamu akan menanyakan hal itu..sebenarnya saat itu aku sudah menyiapkan 130.000 pasukan untuk kuberangkatkan kesana, tetapi sebelum aku memerintahkan..! pasukanku berangkat surat dari ayahmu datang duluan kepadaku..di surat pertama ayahmu memerintahkanku untuk tidak ikut campur di Suno dan memerintahkanku untuk menjaga Shariz sebagai jaga-jaga jika Shariz ikut di serang, selain itu beliau juga mengatakan jika Calradia runtuh aku harus mendirikan Kerajaan sendiri dan aku harus melindungimu sebagai keturunan Calradia terakhir dan saat kau sudah cukup umur beliau memerintahkanku untuk memberikan surat kedua itu kepadamu.. "

" Cihhhh..! "

Aku menundukan kepalaku dan memejamkan mata sambil meneteskan air mata mengingat-ingat kembali bagaimana tumbangnya ayahku melawan ribuan musuh.

" Hentikan tangisanmu itu Airel..! dan bacalah surat itu, itu pesan terakhir dari ayahmu. "

Akupun langsung membaca isi surat itu.

" Untuk putraku Airel..! Mungkin dengan kau membaca surat ini, aku sudah tidak ada lagi dan Calradia juga sudah tidak ada lagi. Airel aku yakin kau akan menjadi seorang ksatria yang hebat! janganlah jadi laki-laki cengeng,pengecut, takut, dan menyerah. Itu bukanlah cara seorang ksatria..! Jadilah berani, cintai rasa sakit sesakit apapun karena itu akan menjadi sahabat sejatimu, lawanlah yang menghadangmu, janganlah menyerah walaupun kau menghadapi ratusan bahkan ribuan musuh Dan bangkitlah sebagai Raja Calradia terakhir! Bangkitkan Calradia! Satukanlah kerajaan yang sudah terpecah belah..! Aku yakin Hakim akan memberikan secara langsung kerajaanya kepadamu tetapi untuk yang lainya mungkin kau akan menghadapi peperangan..! Tetapi ingatlah! Kau berhak melakukan itu karena kau adalah Raja sesungguhnya! Bangkitlah Raja Calradia! Lindungilah rakyat yang kecil! Sayangilah rakyat! Jika kau berada dalam peperangan, janganlah menyerang orang-orang yang tidak bersenjata! Mungkin segini saja yang ingin aku sampaikan!

Selamat tinggal Airel Raja terakhir Calradia. "

" Jelek sekali surat ayah..! Aku hampir tidak memahami isi suratmu tetapi aku tau kau menyuruhku untuk membangkitkan kembali Calradia! Maka aku akan membangkitkan Calradia baru yang tidak bisa tertandingi oleh  kerajaan di benua manapun! Aku berjanji! "

Aku menangis kembali membaca surat dari ayah walaupun ayah tidak pandai membuat kata-kata di surat itu tetapi aku tau apa yang dia inginkan. Aku menggenggam erat surat itu sambil menundukan kepalaku, tiba-tiba Sultan Hakim menepuk pundakku.

" Hentikanlah tangisanmu itu karena ayahmu tidak mengajari seperti itu, bangkitlah! Bangkitlah Raja Airel! Calradia menunggumu! dan aku siap menyerahkan kerajaanmu ini kepadamu sekarang! "

" Tidak paman...tetap pegang kerajaanmu jika aku berhasil menaklukan semua kerajaan lain di Calradia ini, baru setelah itu aku akan mengambil kerajaan ini. "

" Baiklah..tapi akan kubantu kau menyerang kerajaan-kerajaan lain. "

" Tidak paman, biarkan aku berusaha sendiri untuk membangun pasukan..jika kau memusuhi semua kerajaan maka rakyat-rakyatmu akan sengsara. "

" Sesuai keinginanmu..tetapi jika perlu bantuan, aku siap mengirim pasukanku! Sekarang mulailah berfikir untuk memulai dari mana kau membangun kerajaanmu. "

" Ya aku sudah tau darimana aku harus memulai...tetapi paman ada satu hal yang mengganjal di hatiku! "

" Apa yang membuatmu mengganjal..? "

" Jika aku mengambil kerajaan ini, bagaimana dengan Artuk..?? "

" Dia pasti akan mengerti..! Tenang saja Airel. "

" Tapi dia selalu bercerita kepadaku, jika dia jadi raja maka dia ingin membuat kerajaan ini menjadi besar dan menguasai kerajaan-kerajaan di benua tetangga dan itu bukan lelucon belaka, dia sangat serius dengan ucapanya! Aku takut saat kerajaan ini kuambil maka dia akan memusuhi dan memerangiku..! Aku tidak ingin itu terjadi paman! "

" Tenang saja Airel..biarkan itu menjadi bagianku untuk menyelesaikanya dan kau fokuslah terhadap perintah ayahmu..! "

" Baik paman..kalau begitu aku pergi dulu. "

" Sebelum kau menyusun dengan matang, jangan lupa besok turnamen dan kau wajib ikut! "

" Iya paman aku pasti ikut "

Setelah perbincangan panjang dengan Sultan, akupun langsung bergegas menuju kedai bibi.

TO BE CONTINUE....

#3# DUEL PEMECAH PERSAHABATAN

Saat pulang dari istana, pikiranku semakin kacau. Aku bertekad membangun kembali kerajaanku tetapi aku tidak ingin melukai artuk. Aku tau paman Hakim akan menyerahkan tahtanya kepadaku secara sukarela tetapi apakah artuk benar-benar akan menyetujuinya, sedangkan jawaban paman Hakim seperti menggantung dan hanya menyuruhku tenang.

Artuk sangat serius saat dia bercerita tentang dirinya di masa depan nanti untuk memimpin kerajaan Sultanate bahkan dia terus belajar banyak demi kemajuan kerajaanya kelak, aku sangat takut jika paman Hakim memberikan kerajaanya maka artuk akan berontak dan aku tidak tau harus apa, aku tak sanggup melawan sahabatku sendiri.

Malam inipun aku tidak bisa tidur memikirkanya semakin aku memikirkan hal itu, semakin sakit hati ini dan semakin kacau pikiran ini. Saat aku mencoba berfikir tiba2 bibi klethi datang ke kamarku tanpa mengetok pintu dan langsung masuk.

" Airel..? "

Saat aku menengok bibi sudah berdiri di samping pintu kamar dg melipat tanganya.

" Bibi..!! Hh bikin kaget saja! lagi-lagi hawa keberadaanmu tidak dapat ku rasakan "

Kaget rasanya saat menengok ternyata bibi sudah di situ dan tanpa hawa keberadaan, yah wajar karena bibi dulu adalah assasins. Assasins adalah pasukan elite kerajaan Calradia dan sekarang Assasins menjadi pasukan elite kerajaan Sultanate. Mereka selalu menjalankan misi secara sembunyi-sembunyi tanpa hawa keberadaan.

" Dari tadi aku melihatmu melamun terus, apa yang sedang kamu pikirkan..?? " tanya bibi sambil berjalan ke meja belajarku dan mengambil salah satu buku strategi perang di situ.

" Bibi apakah pantas aku untuk menyandang gelar raja Calradia..?? " tanyaku dengan hati yang benar-benar bimbang.

" Kenapa kau bertanya hal itu?? Bukankah kau sendiri sudah tau jawabanku..?? " jawab bibi Klethi sambil membaca buku.

" Tapi aku tidak ingin bertarung dengan.. " belum aku selesai berkata, bibi langsung menyahut perkataanku.

" Artukkah..?? Airel pilihan itu memang sulit! Walaupun kau mencoba menghindar, tetapi cepat atau lambat kau harus menghadapinya..!! Artuk sangat mendambakan tahta ayahnya dan aku sangat yakin kalau dia pasti menolak dan lebih memilih menghadapimu walaupun juga sulit baginya. " jawab bibi Klethi dengan tersenyum.

" Maksud bibi apa..?? " aku masih kebingungan dengan jawaban bibi karena tiba-tiba dia memotong perkataanku dan menjelaskan tentang Artuk.

" Aku tau tentang 2 surat itu, karena saat Raja Mishtar menulis surat itu, beliau menyuruhku mengoreksi isi suratnya "

Penjelasan bibi semakin membuatku terkejut karena aku tidak menyangka bahwa surat itu akan di koreksi olehnya.

" Sekarang tidurlah..! Tidak akan ada habisnya jika kau terus memikirkan itu, walaupun kau menghindar sejauh apapun tetapi kenyataan bahwa kau akan berhadapan dengan Artuk tidak dapat di hindarkan karena Artuk adalah orang yang ambisius dan akan melakukan apapun untuk keinginanya..! " ujar bibi sembari dia keluar dari kamarku.

" Ya bibi, aku mengerti! Terimakasih sudah memberiku saran, aku sedikit lega mendengarnya walaupun aku tau aku harus menghadapi sahabatku sendiri "

Setelah bercakap-cakap dengan bibi, akupun langsung tidur dan rasanya beban fikiranku berkurang.

***

Saat sedang asik-asik tidur, aku mendengar banyak sekali suara seakan-akan banyak orang yang berkunjung di kota ini.

" Ramai sekali sih.! memang ada apa hari ini..?? " gumamku sambil bangun dari tempat tidur.

Akupun langsung membuka jendela dan aku terkejut karena ramai sekali pengunjung di kota Shariz, aku memandang kiri dan kanan banyak sekali para pendatang dan kebanyakan para pendatang membawa senjata ntah buat apa mereka membawa senjata ke kota ini apakah untuk di jual atau untuk di pamerkan.

Saat aku berfikir tentang hal itu, seketika aku keingat kalau hari ini adalah turnamen Ksatria di Shaiz, bodohnya aku padahal baru kemarin aku di kasih tau tetapi sudah lupa hhhh mingkin gara-gara memikirkan yang semalam, yasudahlah lebih baik aku segera membersihkan diri dan langsung menuju acara.

Akupun langsung mandi dan langsung berganti pakaian, setelah itu aku turun ke bawah lebih tepatnya kedai bibi klethi. Oh iya aku belum cerita kalau rumah bibi klethi ada 2 lantai, yg pertama untuk kedai dan lantai kedua untuk kamar tidur dan tempat bersantai.

Akupun bergegas kebawah dan saat di bawah aku melihat banyak sekali pengunjung di kedai ini bahkan bibi dan pegawai-pegawainya sangat kerepotan untuk melayani para pembeli. Aku sebenarnya sebelum pergi ingin sarapan dulu di kedai tetapi karena sangat ramai lebih baik aku langsung saja ke tempat turnamen.

Aku langsung berlari menuju ke arena karena takut terlambat mendaftar dan apesnya saat aku sampai sana, sudah banyak sekali yang mengantri untuk mendaftar.

" Akhhhhh bodohnya akuu..! Kenapa harus lupa segala!!! " ujarku dalam hati.

Yah mau tidak mau aku harus mengatri. Oh ya turnamen Ksatria ada 3 kategori yaitu duel 1vs 1, 2 vs 2, dan 10 vs 10. Aku mendaftar di bagian duel 1 vs 1, yah aku mendaftar di kategori itu sebenarnya terpaksa karena aku tidak punya tim hhhh sebenarnya aku sudah mengajak artuk untuk 1 tim denganku dan ikut kategori 2 vs 2 tapi dia tidak mau dan yasudahlah aku jalanin saja lagian kemampuan berpedangku juga tidak kalah dengan yang lain hehe bukanya sombong tetapi saat pertama kali aku pindah ke Shariz, aku sudah diajari tehnik berpedang khusus oleh Sultan Hakim yang bahkan Artuk sebagai anaknya saja belum pernah sekalipun di latih olehnya dan aku adalah murid pertamanya.

Saat aku sedang mengantri tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk kepalaku.

Plakkkkk..!!!

" Aduuhhh!!!!siapasih!!gtau orang lagi ngantri ditambah emosi apa!!! " ujarku sambil mengelus kepalaku.

Dan akupun langsung menoleh kearah belakang, hmmm ternyata artuk di belakangku dengan potongan ayam panggang.

" Hhhhhh kau ternyata..!!aku kira kau sudah daftar dari tadi..!?!?! Dan kenapa setiap kau menemuiku, kau selalu membawa ayam panggang..??? "

" Hahahaha..memang benar aku sudah daftar dari tadi pagi..Daaan aku juga sudah mendaftarkanmu!! Ini..aku tau kau belum sarapan lagi jadi ambilah ayam panggang ini..! " ujar Artuk sambil memberikan potongan ayam kepadaku.

" Terimakasih..hhhh lega rasanya ternyata kau sudah mendaftarkanku..tapi bagaimana kau bisa tau aku belum makan...?? "

" Aku lihat di kedai bibimu rame sekali dan aku sudah tau kau tidak ingin merepotkan bibimu saat sibuk begitu "

" Hahaha tau ternyata kamu. Baiklah aku makan ini..!! Oh iya, ini !! Kita harus berbagi " jawabku sambil mencuil sebagian daging itu dan memberikanya kepada artuk.

" Terimakasih kawan "

Akupun langsung memakan ayam panggang itu sambil bercanda-canda dengan artuk.

" Kawan..ini sudah hampir tengah hari..aku harus menuju arena untuk memberitahu ayahku..aku duluan ya. "

" Oh..baiklah..aku tidak sabar melihat pertarunganmu nanti. "

" Hahaha...kau tidak akan melihat tapi akan merasakanya kawan. " Teriak Artuk sambil berlari menuju arena.

Aku tidak paham apa yang di katakan Artuk barusan dan aku juga tidak terlalu memikirkanya. Aku sekarang hanya fokus menunggu di mulainya turnamen ini.

Dan selang beberapa menit, loncemg turnamenpun dibunyikan dan pertanda turnamen dimulai. Akupun langsung menuju ke arena dan desak-desakan dengan banyak orang yang juga ingin cepat-cepat menuju arena.

Setelah susah payah, akupun berhasil masuk dan luar biasa!!Aku tidak menyangka kalau arena turnamen sebesar ini dimana di tengah ada lapangan yang sangat luas untuk bertarung dan di kelilingi oleh tribun penonton yang memutari lapangan tersebut. Akupun langsung mencari tempat duduk paling bawah yang dekat dengan tempat untuk duelnya,aku sangat senang sekali karena baru kali ini aku menyaksikan turnamen sebesar dan semegah ini serta aku juga ikut dalam kompetisinya, dan yang paling luar biasa ternyata ada juga penjual ayam bakar di tribun atas, akupun langsung membelinya hahaha aku sangat suka dengan namanya ayam panggang atau bakar. Sembari menunggu di mulainya duel pertama akupun menyantap 2 potong ayam bakar, dan tibalah waktunya pengumuman duel pertama.

" Yang Mulia Sultan dataaang.!! " teriakan seorang prajurit yang menjadi juri dalam turnamen ini dan secara rentak semua orang yang ada di arena berdiri semua.

"  Duduk!! " teriak Sultan Hakim sambil melihat sekeliling arena.

Dan Sultan Hakim langsung memberi pengumuman serta memulai acaranya.

" Terimakasih atas kehadiran para rakyatku yang saya cintai dan terinakasih juga untuk para lord dan para ksatria yang ingin memeriahkan acara ini, saya sangat senang sekali karena setelah sekian lama akhirnya Kerajaan Sultanate bisa membuat turnamen semegah dan semeriah ini..!! Dan langsung saja kita ke intinya!!! DENGAN SUDAH BERKUMPULNYA PARA KSATRIA SEJATI YANG INGIN MENDAPATKAN JATIDIRINYA DAN PARA LORD YANG INGIN MENINGKATKAN KEWIBAWAANYA MAKA TURNAMEN KSATRIA SAYA BUKA!! "

Setelah pidato dan pembukaan acara dari Sultan, semua pengunjung bersorak kegirangan dengan penuh semangat begitupun denganku hehe sambil membawa ayam bakar, aku mengangkat tanganku dan bersorak-sorak kegirangan. Dan tibalah saatnya untuk pertarungan pertama di hari pertama yaitu kategori duel 1 vs 1.

" Baiklah rakyatku sekalian!! Pertandingan hari pertama adalah duel 1 lawan 1 dan saya akan mengumumkan siapa yang akan bertarung di awal ini..!! "

Inilah yang aku tunggu-tungguuu hehe siapa ya kira-kora lawanku apakah lord,apakah prajurit biasa atau bahkan jendral dari armada pasukan Shariz? Aku sangat tidak sabar.

Dan Sultan langsung mengambil kertas dan membacanya dengan lantang.

" Pertandingan pertama adalah pertandingan berpedang antara Artuk al Shariz melawan Airel !! Untuk peserta silahkan turun kebawah!! Jika 1 menit salah satu peserta tidak datang maka akan di diskualifikasi dan syarat untuk pertarungan ini adalah hanya di perbolehkan menggunakan pedang, tidak boleh membunuh, tidak boleh mengarahkan pedang ke kepala, dan jika lawan sudah terkena 3 luka sayatan maka dia dianggap kalah!! "

" Apaaaaa!! Aku melawan Artuk? Jadi ini yang dimaksud Artuk tadi dan dia sudah merencanakan ini semua rupanya! " gumamku dalam hati karena kaget kalau aku akan ada di pertarungan pertama dan melawan sahabatku sendiri.

Tanpa pikir panjang akupun langsung meloncat dan menuju tempat bertarung, dan yah diasan Artuk sudah menungguku.

" Yo..haha kebetukan sekali kita bertemu di peetarungan awal ya Airel..!? " sapa Artuk sambil memegang pedangnya.

" Hhhhhhh...ini sudah kau rencanakan dari awal...tapi apa boleh buat lagian sudah lama kita tidak bertarungkan..terakhir kita bertarung saat kita sama-sama menangis gara-gara saling memukul hahaha " jawabku dengan sedikit meledek.

" Kau benar juga hahaha...baiklah apa kau sudah siap!!!??? "

" Ya aku sudah siap!! "

" Sringggggg " Aku mencabut pedangku dari sarungnya dan langsung memasang kuda-kuda.

Para pengunjung bersorak silih berganti memberikan support kepadaku dan Artuk. Kamipun juga sudah sama-sama memasang kuda-kuda dan bersiap untuk saling menyerang dan lonceng pun dibunyikan sebagai tanda di mulainya pertarungan

Tenggggggg......!!

suara lonceng telah berubunyi.

" bersiaplah Airel...! "

" Majulah kapanpun kai mau kawan!! "

Secara tiba-tiba dia menghilang dari pandanganku dan pergerakanya tidak bisa kubaca.

Whusssssss!!

" cepat sekali!! " ujarku karena kaget dengan gerakan Artuk.

Artuk bergerak cepat memutariku, sepertinya dia mencari celah dan akupun terus memutar badanku dan melirik kanan kiri karena sangat sulit sekali membaca gerakan Artuk yang sangat cepat.

Saat aku berkosentrasi dan waspada aku melihat  sekelebat cahaya dan aku langsung mengibaskan pedangku kearah cahaya tersebut.

" Disana kau rupanya! Hiyaaaaa....!! "

Whuuung....!

Triiiiiiiiiiiiiingg...!

Benar saja saat aku menyerang, pedang kamipun berbenturan dan membuat suara yang sangat nyaring dan memekakkan telinga hingga membuat semua penonton yang tadinya bersorak tiba-tiba hening.

" Cih...hebat juga kau!!baiklah kalau begitu bagaimana dengan serangan ini.!!!hiyaa!!! " ujar Artuk yang kaget karena aku berhasil menahan seranganya dan diapun langsung menyerangku kembali.

" Majulah!! Hiyaaaa...! "

Kamipun saling membenturkan pedang.. Berkali kali.

Traanggg....!! Tringgg....! Trangggg...! Whuss..!

Terus dan terus membenturkan pedang, Akupun menyerang dan menahan serangan, seakan akan aku bisa membaca fikiran Artuk tentang kemana dia akan menyerang dan mungkin Artuk juga memikirkan hal sama sepertiku.

Setelah berkali kali benturan akupun loncat kebelakang untuk memulihkan kosentrasi dan sedikit mengulur waktu karena tenagaku terkuas banyak hanya untuk mengimbangi kecepatan Artuk.

"..hhh...hhh...adaapa kawan? Kau lelah?atau kau mau menyerah?? Aku lihat kau sudah tidak mempunyai tenaga lagi..haha !! " ledekan Artuk kepadaku padahal dia juga kelelahan.

" Simpan saja ucapanmu itu pada dirimu sendiri kawan..aku baru akan mulai..!! "

Entah kenapa aku mulai merasa terpancing dengan ledekan Artuk tadi dan membuatku semakin serius. Akupun langsung memasang kuda-kuda lagi dan mngarahkan pedangku kearah Artuk.

" Last Fire Blade..! Bersiaplah Airel....! " Artuk mengeluarkan jurusnya dan dia juga benar-benar serius sekarang.

" Majulah!!!!! "

Whuuungggg....!

Sangat cepat sekali jurus dari Artuk yang mengarah kepadaku.

" cih...!! Aku tidak akan kalah!! "

Whuuuung...!

aku langsung menyerang dengan cepat dan kembali lagi benturan pedang kami tak terhindarkan, kali ini bukan cuma bunyi tapi juga di sertai angin yang kencang karena efek benturan kami.

" Hhhhh..hhhh..hhhh...keras kepala! Kenapa kau tidak mati saja! Kenapa kau masih bisa menangkis jurus andalanku hanya dengan serangan biasa!! "

" Artuk!! Apa maksud perkataanmu?? Kau sangat kuat kawan, yang kulakukan ini juga bukan serangan biasa!! "

" Jangan berbohong kau!! Aku akan mengalahkanmu disini! Dan mengubur mimpimu !! "

" Jangan-jangan....! "

" YAA...! Aku tau apa tujuanmu sebenarnya..!! Maka dari itu aku harus mengalahkanmu dan mengubur mimpimu agar kau bisa terus menjadi sahabatku..! "

" Artuk kau salah paham!!!aku belum memikir....."

" Tutup mulutmu kawan dan hadapi aku sekarang dengan serius atau kau mati disini!!! "

Aku kaget bahwa Artuk sudah mengetahui tentang hal kemarin dan dia sangat marah serta serius bertarung denganku.

" Baiklah kalau itu maumu, maka aku akan benar-benar serius menghadapimu! "

Kami sama sama melompat kebelakang dan akupun mau tidak mau harus serius menghadapi Artuk, aku harus mengeluarkan semua kemampuan berpedangku.

" Bersiaplah Artuk!! Dark Blade Dancer!! " ini adalah jurus satu satunya yang aku pelajari dari paman Hakim. Ini adalah seni berpedang dengan kecepatan tinggi yang hampir setara dengan kecepatan suara.

" Bagus!! Akan kuahadapi kau dengan semua kemampuanku!! Fire Evil Storm!! "

Artuk juga mengeluarkan jurus yang sebenarnya dan yang mengagetkan di pedangnya sekelebat keluar hembusan api.

" Hiyaaaaaaaa...! "

Aku langsung dengan kecepatan tinggi menyerang Artuk dan sangat mengagetkan artuk bisa menangkis seranganku dengan hanya 1 tangan yang memegang pedang.

" Kau kaget?? Hahaha..inilah aku yang sebenarnya!! Aku bukan anak cengeng seperti dulu!!

" Luar biasa jurusmu itu Artuk...dan akan kutunjukan juga seperti apa kecepatan sesungguhnya!! "

Aku langsung lompat kebelakang dan menyerangnya secara bertubi tubi.

Tring...!! Tringgg...! Traaangg...! Doom...! Whusss...! Tringg...! Tring....!

Serangan yang sangat cepatpun bisa dengan mudah dia tangkis..sebenarnya jurus apa yang dia gunakan??, aku sangat kaget sekali saat kembali memandang Artuk, matanya sudah berubah menjadi merah. Aku sudah tidak biaa berbuat apa apa lagi, semua seranganku yang sangat cepatpun bisa dia tangkis berkali kali. Apa boleh buat akan kugunakan jurus yang ku pelajari dari paman Hakim.

" Baiklah!! Dark.....breaker!! Akan kutunjukan ini kepadamu dan mengakhiri semua ini dengan segera!! Artuk...! "

Ini adalah jurus dengan kecepatan tinggi dan sangat menguras tenaga sang pemakainya, tapi apa boleh buat aku harus menggunakan serangan ini untuk mengimbangi jurus Artuk. Jurus ini sudah diajarkan ayahku sejak aku berumur 4 tahun dan ini merupakan jurus yang wajib di kuasai oleh calon raja Calradia dan jendral kerajaan Calradia.

" Majulah kawa.... "

Belum selesai Artuk berucap, akupun langsung menyerangnya.

Sriingggg...!! Booooooommm...!!

Seranganku berhasil di tangkis kembali oleh Artuk, tapi kali ini dia juga mjngkin terkecut dengan seranganku yang sangat cepat dan bahkan sampai menimbulkan ledakan saat dia menangkis seranganku.

" Cihhh... Kau cepat sekali rupanya! Jika aku tidak melihat kilatan cahaya pedangmu, mungkin aku sudah kalah Airel! Baiklah kalau begitu, mari akhiri ini semua! Fire Evil storm !! Majulah! " teriak Artuk sambil menggunakan jurusnya yang baru.

" Baiklah..kita akhiri semua disini..!! Setelah selesai, jadilah sahabatku kembali!! Hiyaaaaaaaa!! "

Kami sama sama maju dengan kecepatan yang luar biasa dan saat kami hampir berbenturan, aku sangat kaget sekali tiba tiba muncul orang di tengah tengah kami.

BOOOOM...!!

Aku dan Artuk sama sama terlempar kebelakang karena ledakan jurus kami yang di tangkis.

" Apa!! Seranganku dan Artuk di tangkis dengan mudah padahal menimbulkan ledakan yang hebat " ujarku dalam hati.

" Minggirlah kau! Jangan menghalangi ku!!! Teriak artuk kepada orang itu.

" Sudah!! Hentikan pertarungan kalian!! " teriak orang yang berdiri di tengah tengah itu.

Dan saat asap dari ledakan tadi hilang, alangkah terkejutnya aku kalau yang berdiri di sana adalah Sultan Hakim.

" Sultan!! "

" Hentikan pertarunagnmu Airel!!! " Teriak Sultan yang memandangiku dengan mata penuh amarah.

" Dan kau Artuk!! Jadi inikah alasanmu ingin bertanding dengan Airel!! " Teriak Sultan yang kali ini menengok Artuk.

" Cihhh..ayah rupanya!! Ayah tidak tau apa apa!! "

" Ayah harus bicara denganmu nanti setelah acara hari ini selesai..! Dan pertandingan kalian Ayah batalkan...! Serta kalian berdua Di diskualifikasi!! "

" Baik Sultan! " jawabku sambil berlutut kearah Sultan Hakim.

" Airel pulanglah ke rumah! Ada sesuatu yang pamanmu ingin sampaikan!! Dan kau Artuk pergilah ke istana!! Kau tidak ku perkenankan melihat pertandingan hari ini!! "

" Baik Sultan, saya akan pulang " jawabku

" Cihhh...baik ayah!" Jawab Artuk yang kesal karena keputusan Sultan.

Akupun langsung mengambil pedangku dan memasukanya lagi ke sarung pedang serta langsung bergegas untuk pulang, tetapi saat aku keluar arena, aku berpapasan dengan Artuk dan dia dengan lirih berkata kepadaku.

" Ini baru awal Airel! Awal dari permusuhan kita dan awal dari pertarungan kita...! Sampai jumpa saat kita berperang sebagai raja! " ujar Artuk lirih kepadaku.

Dan akupun berhenti berjalan dan berteriak kearahnya.

" Jika kau sudah tau semua!! Mengapa kau masih tersenyum, bercanda, dan memberikan ayam panggang kepadaku!! Kenapa kau tidak berkata sejujurnya saja saat kita ketemu tadi! " teriakku kepadaku Artuk.

" Aku hanya bingung kawan...! Hati ini sakit saat harus memusuhimu dan hati ini bahagia saat bergurau denganmu tetapi aku sudah memutuskan untuk menjadi musuhmu bukan sahabatmu lagi setelah aku melihat kau seperti seorang raja saat mengangkat pedang itu!! Dan aku tidak suka karena akulah yang lebih pantas!! " jawab Artuk sembari berjalan membelakangiku.

" Cihhh..! bibi benar, cepat atau lambat aku harus menghadapimu kawan. Tapi tunggulah sampai kita sama sama menjadi raja " ujarku dalam hati karena tidak sanggup mengatakan langsung kepada Artuk.

Akupun langsung bergegas untuk pulang karena Sultan mengatakan bahwa paman Nizar ingin memberitahukan sesuatu dan sepertimya itu penting karena Sultan sendiri yang menyuruhku.

TO BE CONTINUE.......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!