NovelToon NovelToon

Menikah Dengan Peria Kaya

Marah

Lusi masuk ke sebuah kamar dengan susah payah karna ia masih memakai gaun pengantin dan ia melihat lantai di kamar itu di penuhi dengan bunga dan bahkan sudah di desain seromantis mungkin agar pasangan yang baru menikah itu dapat menikmati malam pertama mereka namun ketika lusi mengingat tentang pertemuan dengan sang suami.

"Mungkin malam ini aku hanya akan tidur sendiri, tak mungkin dia mau menyentuh ku karna kami menikah tidak di dasari atas rasa cinta."

Lusi mengangkat gaunya lalu berjalan ke kasur King size itu dan ia langsung merebahkan tubuhnya. Dan teringat apa yang terjadi padanya berapa minggu lalu dan akar permasalahn ini semua karna ibu tirinya yang menjualnya.

Felesbek on

Lusi adalah seorang anak yang terlahir dari seorang pembantu yang tak sengaja di hamli oleh majikannya yang bersetatus sudah menikah dan bahkan istrinya tengah nengandung 2 bulan waktu itu dan pada akhirnya ayahnya menikahi ibunya sebagai istri ke dua namun meski demikian ibunya di situ sama saja dengan pelayan, ia tidur di kamar pelayan dan  bahkan melakukan pekerjaan pelayan tanpa di gaji sama sekali.

Hingga lusi lahir gadis itu di perlakukan berbeda dengan kakaknya yang walau hanya berbeda 2 bulan namun ayahnya lebih memperhatikan kakaknya nisa di banding dia yang ia anggap hanya sebagai beban keluarga apa lagi kakaknya selalu mendapat peringkat pertama di sekolah membuat ayahnya sangat bangga dan menyekolahkanya di sekolah swasta yang di mana anak yang bersekolah di sana hanya orang kaya hingga ia lulus SMA, sedangkan Lusi ia bersekolah di sekolah negeri dan karna tak sepandai kakaknya ia tak mendapat beasiswa justru kakaknya yang mendapat beasiswa bersekolah di Universitas Harvard amerika serikat .

Ketika nisa pergi berkuliah lusi mulai membantu mamanya dengan bekerja paruh waktu di sebuah supermarket sebagai kasir, walau uang yang ia hasilkan tak banyak namun sangat cukup untuknya membelikan makanan yang layak untuk ibunya dan dia karna mereka selama ini hanya makan makanan sisa.

Di malam berbintang lusi tengah menunggu martabak manis dan martabak biasa yang ia pesan, jadi ia berencana ingin memberikan kejutan untuk mamanya seperti yang di lakukan oleh mamanya dulu ketika ia ulangtahun.

"Mas udah belum martabak saya??" Mas tukang martabak menoleh pada Lusi.

"Memang mau butuh cepat neng???" Lusi mengangguk sambil terus melihat jam pada tangannya

"Ya, soalnya buat kue ulangtahum mama saya dan sebentar lagi jam 12 malam."

Mas martabak itu segera membungkus milaiknya "Ini neng, jadi semuanya 30 ribu..."

lusi menerima dan tersenyum lalu memberikan 50 ribu pada penjual itu "Makasih mas..." pada saat bapak itu akan memberikan kembalian pada lusi, gadis itu segera menolaknya

"Gak usah mas, buat masnya aja." Tukang martabak itu terkejut sedangkan lusi hanya tersenyum "Saya pulang dulu mas." Lalu lusi segera pergi dengan gembiranya.

Pada saat ia membuka pintu rumah yang besar itu ia terlihat bahagia namun ia seketika terdiam ketika mendengar ibu tirinya tengah bertengkar dengan ayahnya di depan kamar utama sedangkan di belakang ayahnya ada sang ibu dengan pakayan yang berantakan.

Lusi yang melihat hal itu sontak berlari menghampiri mamanya "Ada apa ini..." renata tersenyum miring mealihat lusi "Oh akhirnya kamu pulang yah, katakan pada ibu mu untuk jangan suka main tidur dengan suami saya."

Sandra menatap istrinya tajam dan berbicara dengan sedikit meninggi "Renata!!" Sedangkan renata langsung menoleh pada sandra "Mas, sekarang kamu sudah berani membela ****** ini..."

Lusi tak terima ibunya di hina seperti itu lalu ia memeluk ibunya dan kini hatinya sangat marah dan sudah cukup lama dia diam namun kali ini ia tak mungkin diam.

"Hey nona, jaga mulut anda. Saya sangat menghargai anda sebagai nona rumah ini dan bahkan saya juga tak masalah di pekerjakan tanpa di bayar di rumah ini namun jika anda sudah berani menghina mama saya, saya tak bisa tinggal diam. Sebaiknya anda jaga omongan anda karan omongan anda itu tak sopan sama sekali , mama saya mau tidur sama bapak saya itu tak masalah karna mama saya masih istri bapak saya."

Renata tersenyum miring "sekarang kamu mulai berani melawan nyonya rumah ini yah..." Suara renata mulai meninggi.

sedangkan Sandra segera memeluk Renata "Sudahlah sayang kita bicara di dalam saja, dan untuk mu lusi bawa mama mu ke kamarnya dia pasti sudah lelah."

Lusi menjawabnya dengan kesal "Bapak gak suruh pun lusi pasti akan membawa mama pergi." Lusi menarik tangan mamanya sedangkan sandra membawa renata ke kamar untuk bicara.

Sesampai lusi dan mamanya di kamar, ia langsung menoleh pada ibunya "Mama, lusi tau mama masih sering melayani papa ketika lusi tak ada. tapi lusi sangat mohon pada mama untuk berhenti sekarang, lusi tak mau mama di hina seperti itu lagi, lusi sangat sayang  sama mama"

Mina terlihat sedih "Tapi nak, ini sudah termasuk kewajiban mama sebagi istri." Lusi tak habis pikir dengan mamanya yang mudah sekali di bodohi ayahnya"Mah udah deh, jangan bahas kewajaiban mama , coba aja mama pikir baik baik selama ini pernahkah peria itu menafkahi mama??"

Mamanya terdian lalu lusi kembali berbicara "Gak kan, dia bahkan tak pernah mengakui kalau mama sebai istrinya apa lagi aku sebagai anak, hannya aku saja yang memaksakan diri untuk memanggilnya ayah dan tak pernah satupun ia menganggap aku anaknya." Lusi terlihat begitu kecewa

Mamanya kembali mau bicara "Tapi lusi..." belum selesai ibunya bicara lusi sudah mulai muak.

"Udah deh ma lusi capek, mama  di kasihtau tak pernah mau mengerti. Mungkin ketika lusi papa jual baru mama bisa membuka mata mama." Lusi dengan kesal menaruh martabak tadi ke atas meja lalu ia berjalan meangambil handuk untuk segera mandi.

Mamanya terdia ketia melihat bungkus martabak dan terang bulan yang lusi bawa dan ia teringat dulu juga ia sering membelikan maertabak ketika lusi berulang tahun ia jadi merasa bersalah pada putrinya itu namun lusi sudah marah ia mungkin takan berbicara pada mamanya untuk berberapa hari.

Besoknya seperti biasa lusi akan membantu mamanya memsak di pagi hari sedangkan ayahnya dan ibu tirinya kini sudah terlihat akur dan sekarang sedang menonton tv, hingga sebuah telfon masuk dan sandra segera mangangkat panggilan itu di luar namun tak lama ia keluar kini ia kembali masuk dan wajahhya kali ini terlihat marah "Renata sekarang kamu kemari!!!".

Renata sedikit terkejut mendengar suara suaminya yang besar "Ada apa sayang??" Ia menghamiri sandra.

Sedangkan peria itu terlihat marah "Apa kamu berhutang pada pak Andreas!!"

Renata seketika terdiam dan ia pun bersandiwara "Tidak kok, saipa yang bilang pada mu." Sandra sudah sangat marah "Apa kamu gila, memang gaji ku belum cukup unyuk mu."

Renata berusaha mengelak "Siapa bilang sih aku meminjam aku sama sekali tak meminjam padanya !!"

Sandra memijat pelipisnya yang mulai pusing "Jadi menurut mu pak Andreas itu berbohong." sandra berjalan mengambil tongkat golofnya lalu memukul guci guci yang ada di hadapanya sedangkan renatap seketika ketajutan begitu juga dengan lusi dan mamanya karan ini kali pertama mereka melihat Sandra yang marah besar.

Bersambung......

Kedatangan Andreas

Dan setelah pertengkaran panjang pada akhirnya Renata memutuskan untuk keluar dari rumah, ia mengemasi barang barangnya dan mejcoba untuk pergi sedangkan Sandra terus mengikutinya dari belakang.

"Mau ke mana kamu, sekarang pertanggung jawabkan lah jangan melarikab diri." Sandra menahan koper renata.

Dan renata menariknya paksa "Aku akan pergi ke luar negri bersama nisa jangan halangi aku."

Sandara yang mendengar hal itu terlihat kesal "Setelah semua yang kamu lakukan sekarang kamu mau pergi, aku takan membiarkan mu pergi sebelum masalah mu dengan pak Andreas selesai. Apa kamu lupa dia itu atasan ku.."

renata tak mempedulikannya justru ia yang kesal melepas sepatu hak tinggi yang ia pakai lalu melemparnya pada wajah Sandra dan karna peria itu belum siap jadi lemparan itu mengenai pinggir alisnya hingga berdarah mina yang meliat hal itu sontak berlari menghampiri suaminya lalu memegang kepalanya.

"Astaga mas..." dan renata memanfaatkan momen itu untuk melarikan diri.

Mina membawa suaminya ke ruang tamu sedangkan lusi sudah datang membawa kotak p3k "Mah ini.." mina menerimanya lalu langsung mengobatai Sandra.

"Lusi tolong kamu urus masakan yang ada di dapur, nanti mama yang membersihkan guci guci yang pecah itu." Lusi mengangguk lalu segera pergi.

Sandra tak habis pikir istrinya pergi sedangkan andre  akan datang ke rumah "Apa yang harus aku katakan padanya.."

Setelah mengobati sandra, mina meminta suaminya itu untuk istirahat namun peria itu menolak dan Mina juga tak mau memaksa jika suaminya tak mau dan kembali membersihkan guci guci yang pecah itu.

Hari itu sandra terlihat tidak tenang karna ia tak tau nominal pasti berapa yang istrinya pinjam tapi yang pasti uang itu tidak sedikit dan jika ia tak mampu membayarnya lalu di mana dia akan menaruh wajahnya di depan atasanya itu.

Malamnya Sandra masih berusaha menelpon renata namun pangilannya tak di jawab sama sekali dan ia juga sempat bertanya pada pihak bandara tentang istrinya, dan ternyata ia tak memesan tiket sama sekali mungkin saja di tengah jalan ia mengurungkan niatnya untuk ke tempat anaknya dan memutuskan ke tempat lain yang Sandra tak tau pasti tempatnya di mana.

Ketika sandar sibuk menghawatirkan istri pertamanya ia sama sekali tak melihat pada istrinya yang selalu baik padanya dan sabar dengannya.

Tak lama terdengar suara bel rumah dan karna hari ini lusi tak bekerja jadi lusi ada di rumah dan pada saat itu ia sedang menyapu rumah jadi ia lah yang membuka pintu.

"Selamat malam pak, anda sedang mencari siapa yah??" Andreas menatapnya.

"Apa pak Sandra ada.." lusi tersenyum "Oh bapak saya dia ada di dalam, mari masuk." Lusi membuka pintu untuk andreas dan peria itu pun masuk bersama sekertarisnya Radit.

Sandra yang melihat kehadiran Andreas seketika terdiam ia tak bisa berkata-kata, dan Andreas pun segera duduk di ruang tamu bersama Radit.

Sandra duduk di hadapan andreas ia berusaha tersenyum "Pak andre mohon maaf sebelumnya, saya sebenarnya belum bisa membayar hutang istri saya jadi karan itu anda bisa memotong gaji saya tiap bulan saja untuk melunasinya."

Andreas tersenyum "Siapa bilang aku kesini mau meminta uang mu..." sandra yang mendengar hal itu terkejut dan tak lama kemudian mina datang membawa teh.

"Silahakan di minum tuan.." selama Mina menyiapkan minuaman mereka sandra kembali bertanya

"Jika adan tak datang untuk mendapatkan uang lalu apa??" Andre mengambil satu gelas minuman teh itu dan mulai meminumnya ia terlihat sangat santai "Aku datang ke sini untuk membawa putri mu."

Mina yang mendengar hal itu terkejut hingga teko teh yang ia pegang jatuh dan pecah dan mereka semua menoleh pada mina.

Mina yang tak percaya mulai bertanya "Putri siapa yang anda maksud." Andre tersenyum "Tentu saja anak kedua pak Sandra lusi."

Mina yang mendengar hal itu seketika terjatuh ke lantai karna lemes dan lusi  dari jauh dapat melihat itu sontak ia menghampiri ibunya "Mama ada apa ma.."

Sandra menoleh pada andrea "Apa maksud bapak dengan putri saya."

andre dengan santai berbicara "Radit jelaskan padanya." Radit mengelurkan sebuah surat perjanjian yang dimana Renata akan di berikan pinjaman uang sebesatr 3 M dengan sayarat dia akan memberikan putrinya pada Andreas dan bahasa kasarnya Renata harus membayarnya dengan memberikan anaknya, dia juga takan memiliki hak pada anak itu lagi.

Renata menandatangai surat itu bersama andreas dan mengejutkannya ada tanda tangan lusi di sana juga.

Sandra yang membaca surat itu terkejut lalu menoleh pada lusi dan putrinya juga terlihat kebingungan sedangkan andreas sudah tau ini semua pasti perbuatan istrinya karna wanita itu bisa meniru tanda tangan seseorang jadi tak begitu salit untuknya untuk meniru tanda tangan Lusi.

Mina merangkak di bawah kaki suaminya "Mas saya mohon jangan biarkan Lusi di bawa, dia putri mu juag dan jangan memperlakukannya seperti ini dia bukan barang yang bisa di beli."

Sandra tak bisa bicara ia  terdian memikirkan perkatan andreas sedangkan mina terus memohon sedangkan lusi ia melihat respon ayahnya yang terdiam dan seketika lusi sudah tau ayanya tak akan peduli padanya sedangkan ibunya masih saja terus mengemis padanya yang padahal bukan salah ibunya tapi salah renata, hal itu mebuat lusi mulai muak.

Lusi bangkit dari duduknya "Jadi anda datang kesini untuk mengambil ku." Andre meliriknya sebentar  "Ya."

Lusi tersenyum miring "Baiklah, tunggulah sebentar saya akan menyiapkan barang barang saya." Mina yang mendengar hal itu terkejut lalu bangkit dan menahan tangan putrinya.

"Nak jangan tinggalkan mama, tetaplah di sini papa mu pasati akan mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini."

Lusi melepas tangan ibunya dan tersenyum "Sudah lah ma, berhenti mengemis padanya, mau lusi pergi atau tetap di sini dia takan pedulu." Mina menatap anaknya dengan mata berkaca kaca

"Tapi nak.." lusi berusaha tersenyum "Sekarang mama tak punya beban lagi, mama bisa kembali ke kampung halaman mama dengan uang tabungan lusi. " lusi segera pergi.

Sedangkan sandra ia tak bisa berkata kata berbeda dengan andre ia terlihat senang karna smuanya berjalan dengan baik , tak lama lusi keluar dengan membawa satu tas pakayanya dan mina langsung menahanya lagi "Jangan tinggalkan mama nak."

Lusi berusaha tersenyum "Jika lusi tak ada mungkin mama bisa kenemukan peria yang lebih baik dari bapak dan kelahiran lusi ini hannya kesalahan jadi sekarang mama sudah boleh kembali ke kamapung halaman mama." Lusi nenglurkan kartu ATMnya dan memberikanya pada ibunya.

"Lusi ada tabungan hasil dari pekerjaan lusi,  mama gunakanlah. Dan lupakan saja lusi aggap saja lusi tak pernah ada, dan satu lagi lusi mohon jangan pernah lagi mengemis lagi pada peria itu."

Lusi memeluk ibunya lalu mencium pipi kanan dan kiri ibunya baru setelah itu ia pergi.

Mina tak hentinya mengejar dan mengikut lusi namu sandra segera menahannya "Biarkan dia pergi." Mina merasa sesak pada dadanya "Jangan biarkan lusi pergi, dia itu juga putri mu jangan biarakan peria itu membawa putri ku." Sandra tak peduli dan terus memeluk istrinya hingga lusi keluar dari rumah.

Seketika kaki mina kembali melemah dan padangannya mulai kabur dan seketika ia pingsan di dalam pelukan sandra "Mina.." taka ada jawaban Sandara kenepuk pipi mina wanita itu belum sadar "Asatga mina..." sandra mengangkat mina pergi ke kamar.

Bersambung.....

Bertemu keluarga Andreas

Selama pejalanan lusi tak hentinya menangis sedangkan andreas sama sekali tak peduli pada lusi hingga mereka sampai di depan rumah lalu Radit lebih dulu turun, namun ia belum juga membuka pintu lalu  andreas mulai bicara

"Jika kamu bertemu keluarga ku katakan saja kamu itu kekasih ku."

Lusi menoleh pada andre "Maksud anda..." andre kembali berbicara "Mulai sekarang kamu itu kekasih ku, dan kedatangan mu ke keluarga ku itu untuk memberitahukan mengenai niat kita yang mau menikah."

Lusi ingin bertanya namun Andre sudah keluar dari mobil dan lusi berguma dalam hati "Apa maksud dari menikah, apa aku akan menikah denganya??.." lalu lusi ikut turun ia menolah pada andre.

Dan peria itu mendekat padanya dan langsung meraih tanggannya lalu mengaitkan tangan mereka, lusi sempat terkejut namun andare sudah menariknya.

Dan pada saat mereka masuk terlihat ada berberapa orang diruang tamu yang terlihat tengah berbicara serius namun ketika mereka masuk pandangan orang orang itu langsung tertuju pada mereka.

Lusi berusaha tersenyum namun tak ada sama sekali yang membalas senyumannya hannya ada seorang kakek tau yang mendekat pada mereka dengan kursi roda listriknya "Andreas siapa gadis ini??".

Andreas mendekatkan lusi padanya "Pacar andre kek." Lukman yang mendengar hal itu lantas tersersenyum "Benarkah, jadi pada saat itu kamu tak berbohong." Andre mengangguk.

Lukman terlihat senang "Kalok git bawa dia masuk dan taruh saja barang barangnya di kamar  kosong yang berada di sebelat kamar andre."

Lalu radit pun membawa barang lusi ke kamar yang di sebutkan sedangkan lusi langsung di bawa ke ruang tamu oleh Lukman dan peria tua itu memegang tangan lusi "Tak masalah bukan, jika aku mempercepat pernikahan mu dengan cucu ku??"

Lusi berusaha tersenyum "Ya tak papa." Lusi dapat mersakan seluruh keluarga itu menatap padanya dengan tatapan tak suka hanya Kakek lukman yang terlihatnya dengan gembira.

"Cucu ku yang nakal ink tak pernah menyusahkan mu bukan??" Lusi menggeleng sedangkan lukman yang mendengar hal itu terlihat bahagia.

"Kakek tak masalah tentang setatus mu yang merupakan seorang yatim piatu, yang penting cucu kakek bahagia bersama dengan mu sudah cukup." Lusi yang mendengar hal itu terkejut

Guma lusi dalam hati "Entah berapa banyak kebohongan yang sudah ia katakan pada kakek namun yang jas itu terdengar jahat sekali."

Andre sadar lusi yang terdiam langsung menepuk bahunya "Sayang apa yang sedang kamu pikirkan."

Lusi tersadar dari lamunannya "Oh maafkan aku.." kakek terlihat tersenyum melihat tingkah laku cucunya dan calon istri cucunya sedangkan di atara keluarga itu ada sepasang suami istri yang sudah menikah selama setahun namun belum di anugrahi anak.

Peria itu mendekat pada istrinya yang mematung melihat andre dan lusi, lalu ia mulai berbisik "Apa kamu masih mencintainya..."

Wanita itu sadar dari lamunannya lalu menoleh pada peria itu "Tidak, aku sudah menikah dengan mu mana mungkin aku mencintai peria lain lagi."

Wanita itu berusaha tersenyum walau sebenarnya hatinya begitu perih karna andre akan benar benar menikah padahal ia kira peria itu hanya berbohong ketika mengatakan jika dia sudah memiliki kekasih yang akan di ajak untuk menikah.

Reno tersenyum lalu membelai rambut Zahra "Bagus jika kamu sudah tak mencintainya lagi, ingat konsekuensi jika kamu berbohong pada ku."

Zahra menatap Reno "Apa aku terlihat berbohong bagi mu??" Zahra berusaha tenang agar Reno tak curiga lantas peria itu tersenyum "Bagus, istri baik." Lalu Reno segera bangkit dari duduknya dan pergi ke dapur untuk minum.

Setelah kepergianya Zahra mulai mengeluarkan ekspresi kecewanya karna sebenarnya di lubuh hatinya yang terdalam Andre masih ada di sana walau mereka sudah mantan tunangan.

Dan pada akhirnya lusi tinggal di situ dan perlahan lusi mulai mengetahui sifat sifat orang orang yang ada dalam keluarga itu mulai dari ibu mertuanya yang rupanya Ibu tiri andreas karna setelah mamanya meninggal ayahnya menikah lagi dan mereka pun di karuniai satu anak laki laki lagi bernama reno.

Sedangkan reno ia baru satu tahun lalu menikah dengan seorang model bernama Zahra yang juga pernah menjadi tunangan Andreas namun ia tiba tiba memutus andre karna ia terlanjur jatuh hati pada Reno adik tiri andre dan pada akhinya ia membatalkan pernikahan mereka yang membuat Andreas selama setahun itu hanya sendiri.

Dan kakeknya berharap cucu yang paling ia sayang itu cepat menikah agar dia cepat memiliki seorang cicit, karna Reno dan Zahra belum bisa memberikan cicit padanya.

Dan acara pernikahan itu pun di selenggarakan di sebuah hotel dan acara itu begitu meriah seluruh teman bisnis dan para pekerja di perusahan Jaya abadi gerup di undang salah satunya ayah lusi yang merupakan Direktur bagian keuangan dan ia datang bersama ibunya entah kesambet apa hingga untuk pertama kalinya ia membawa ibunya biasanya ia akan datang bersama renata mungkin wanita itu belum kembali

Dan ibunya terlihat memakai pakian yang tak terlalu mahal namun cocok padanya dan mulai mucul berbagai gosip tentang ibunya namun mina tak peduli yang jelas ia datang untuk melihat pernikahan putrinya untunya ia dapat berfoto bersama lusi dan di juga berusaha menahan tangisnya agar putrinya itu tak menangis namun sebagi seorang ibu mina masih kecewa akan suaminya yang tak peduli pada putringa lusi .

Sebelum turun ia memeluk lusi  dan ia mulai berbisik "Mama harap kamu bahagia sayang, turuti apa saja perkataan suami mu jangan melawan jadilah istri yang baik." Lusi mengangguk. Mina melepas pelukannya.

"aku akan kembali ke kampung halaman ku dan jika kamu rindu temuilah aku." Mata lusi mauali berkaca kaca dan ia segeta mengangguk.

"Hati hati lah, semoga kamu menemukan peria baik." Mina mengangguk namun namanya seorang ibu tak semudah itu ia melepaskan putri kecilnya pada akhirnya tangisnya pecah ia menoleh pada Andreas dan berbicara dengan suara kecil "Jaga dia untuk ku.".

Andreas mengangguk sedangkan sandra pada saat ia bicara pada lusi namun gadis itu tak mempedulikannya sedangkan sandra yang melihat hal itu merasa sakit pada hatinya  namun apa daya dia walau ia meyesal sekarang sudah tak bisa lagi waktu sudah tak bisa di putar lagi pada akhirnya ia kembali ke tempat duduknya dengan perasaan menyesal.

Sedangkan andre sedikit terhibur melihat derama itu. Memang sejak awal ia ingin mencari seorang gadis untuk di ajak kerja sama dalam memainkan peran sebagi istri ini namun tak ada gadis yang menarik perhatianya hingga ia bertemu lusi di sebuah supermarket dan di mana ia terlihat sabar menghadapai seorang pelanggan yang mengomel.

Caranya mengatasi masalah itu lah yang membuat lusi begitu menarik bagi andre, karan ia menyelesaikannya dengan berbicara secara halus dan menjelaskan salahnya di mana dan meminta maaf karna lalai.

Andre mulai penasaran tentang lusi namun saat itu tak mau menggubrisnya hingga renata datang dan memohon padanya untuk di pinjamkan uang dan ia pun menolak karana nominalnya cukup banyak yaitu 3 M namun renata menawarkan lusi padanya untuk di jadikan gantinya.

Awalnya ia menolak namun ketika ia sudah melihat wajah lusi seketika ia teringat kasir supermarket yang sabar itu,ide bodoh pun muncul di pikirannya lalu ia setuju.

Dan seluruh skenario ini sudah di siapakan andre dan di bantu Radit yang merupakan  sekertarisnya serta Aries yang merupakan sahabatnya.

Felesbek off

Betsambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!