NovelToon NovelToon

You'Re Mine

Bab 1

Terlihat seorang wanita yang sedang sibuk membereskan beberapa file yang berada diatas meja kerja miliknya. Ia menghela nafasnya sejenak dan kembali tersenyum saat seorang wanita paruh baya menghampiri dan memeluknya dengan sangat hangat.

"Aku merasa tidak enak meninggalkanmu sendiri sayang. Kenapa kau tidak ikut mom dan dad saja untuk berlibur bersama ke Dubai?" Tanya wanita paruh baya itu sambil mengelus rambut panjang wanita muda itu.

Luna Lawrence kembali memeluk ibunya, ia terlihat sangat menyayangi ibunya karena sudah melahirkan dan merawatnya dengan tulus sejak ia lahir di dunia ini. Namun Luna sangat tidak suka saat sepasang mata berwarna biru muda milik Ana terlihat cemas padanya. Karena sejak dulu ibunya selalu saja mengkhawatirkan keadaannya, padahal Luna selalu mengatakan bahwa dirinya sudah beranjak dewasa dan ia meminta agar kedua orang tuanya tidak perlu lagi mengkhawatirkannya.

"Mom, aku bisa kapan saja pergi berlibur jika aku ingin. Tapi kali ini aku sedang tidak ingin pergi kemana pun selain menghadiri acara rapat penting dengan klienku. Lagian kau dan dad juga pergi berlibur untuk merayakan hari pernikahan kalian, aku ingin memberikan waktu untuk kalian berdua," Ucap Luna sambil tersenyum dengan sangat manis, agar tidak membuat ibunya semakin khawatir dan malah membatalkan niatnya untuk pergi berlibur ke Dubai.

Luna memberikan sebuah tas kulit berwarna hitam kepada ibunya sebagai kado ulang tahun pernikahan untuk ibunya. Seharian kemarin ia pergi ke beberapa toko untuk mencari kado yang terbaik untuk ia berikan kepada ibunya, dan sampai akhirnya tujuannya terhenti saat melihat sebuah tas kulit mahal berwarna hitam dengan sedikit hiasan berwarna emas. Sebenarnya Luna juga ingin memberikan kado kepada ayahnya, namun pria itu selalu saja menolak niat baiknya dan malah menyuruhnya untuk menabung dibandingkan harus membuang uangnya yang dengan susah payah ia dapatkan.

"Aku hanya bisa memberikan tas ini sebagai kado ulang tahun pernikahanmu mom. Aku minta maaf karena sampai saat ini aku belum mendapatkan seorang pria yang bisa ku jadikan sebagai suami," Ucap Luna yang terdengar sangat menyesal karena sejak pernikahannya dengan Jack gagal, Luna tidak pernah berniat untuk menikah lagi dan ia sangat yakin jika kedua orang tuanya sangat kecewa.

Ana terkejut mendengar ucapan anak satu-satunya itu. "Aku tidak pernah memintamu untuk segera menikah sayang, melihat kau tumbuh dewasa dengan sehat dan melihat kau bahagia saja sudah sangat cukup untuk mom dan juga dad. Kami akan selalu bahagia jika kau pun bahagia," Jawab Ana dengan penuh kelembutan, sejak dulu ia dan suaminya tidak pernah memaksa Luna untuk menuruti semua permintaan mereka.

Luna tertawa kecil melihat ibunya itu, "Tapi aku sangat yakin kalau sebenarnya kau sangat menginginkan aku menikah dan segera melahirkan cucu untukmu bukan? Kau tidak perlu naif mom," Ucap Luna dengan senyuman lebar yang terukir di wajah cantiknya.

"Aku bisa merasakan kesedihanmu dan juga dad mom. Karena itu aku ingin membahas soal ini, agar nanti kedepannya kau tidak akan lagi membahas masalah ini. Aku sangat menikmati hidupku yang sekarang mom, dan kau harusnya bahagia karena aku di kelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayangiku. Dan karirku sedang naik, aku tidak ingin menghancurkan karirku yang sudah sejak lama sangat aku impikan. Soal menikah, mungkin suatu saat nanti aku akan menemukan seorang pria yang dapat menyembuhkan luka di masa laluku," Lirih Luna mencoba untuk memberikan pengertian pada sang ibu.

Bab 2

"Karena dirimu sendiri tidak berniat untuk kembali jatuh cinta dengan pria lain selain Jack," Celetuk Ana yang membuat Luna terlihat sangat terkejut dengan apa yang diucapkan olehnya. Benar-benar tidak disangka Ana akan berbicara seperti itu pada Luna.

Deg! Hati Luna terasa kembali hancur saat mendengar ibunya mengucapkan nama pria yang membuat hidupnya hancur selama beberapa tahun ini. "Lupakan saja mom, itu sudah lima tahun yang lalu," Lirih Luna dengan matanya yang terlihat menahan sesuatu yang akan terjatuh.

"Puluhan tahun yang lalu aku jatuh cinta pada ayahmu. Dan aku selalu menantikan ia untuk pulang menemuiku, aku rasa kau tidak jauh berbeda denganku. Jujurlah saja Luna, apa kau masih menantikan Jack untuk kembali ke pelukanmu?" Tanya Ana yang membuat Luna menjadi diam mematung, dan tidak bergerak sedikitpun kecuali matanya yang sesekali berkedip.

"Aku berbicara sesuai dengan apa yang terjadi. Sejak Jack pergi ke Manchester dan dia tidak pernah kembali untuk menemuimu, bahkan ia juga memutuskan hubungan kalian hanya melalui telepon seluler. Aku yakin bahwa kau sudah kehilangan sebagian hidupmu Luna, kau sangat mencintai Jack namun dengan tiba-tiba kau harus menerima kenyataan bahwa Jack ingin mengakhiri hubungan kalian bahkan membatalkan pernikahan yang sudah kalian rencanakan selama beberapa tahun kebelakang, kau lebih baik mencari seorang psikolog yang dapat membantumu untuk kembali jatuh cinta pada pria lain. Apa kau ingin selama hidup tidak menikah?" Ucap Ana dengan suara yang terdengar sangat tulus dan lembut di telinga Luna.

Luna bangkit dari duduknya dan berjalan mondar-mandir di depan ibunya. "Aku terlalu sibuk memikirkan karirku sebagai pengacara mom, aku tidak mempunyai banyak waktu hanya untuk memikirkan jatuh cinta pada seorang pria. Dan kalaupun kau bicara aku kehilangan separuh hidupku hanya karena Jack, kau benar mom. Tapi itu dulu, aku yang sekarang terlahir manjadi wanita yang kuat dan tidak ingin kembali mengingat masa laluku yang sangat kelam itu," Ucap Luna dengan tersenyum sangat manis, ia mencoba tegar dan membuat ibunya percaya bahwa kini keadaannya baik-baik saja.

"Ternyata kenangan kau bersama dengan Jack masih terdengar sangat menyakitkan," Ana nemeluk Luna dengan sangat erat. "Aku akan segera pergi karena sebentar lagi ayahm terhadap anak satu-satunya itu.

"Semoga liburan kalian menyenangkan. Aku harap mom dan dad selalu bahagia dan hidup bersama sampai kalian tua. Sampai bertemu minggu depan, aku akan selalu menunggi kalian pulang," Ucap Luna sambil memeluk dan mencium pipi ibunya itu.

"Aku tetap berharap kau ikut bersamaku dan ayahmu untuk pergi berlibur bersama dengan kami Luna," Lirih Ana sambil menatap Luna dengan tatapan yang penuh dengan harap dan beharap Luna akan menyetujui permintaanya itu.

Luna menghela nafasnya dengan cukup panjang, "Kalaupun aku ingin ikut tetap saja tidak bisa mom. Saat ini aku sedang sibuk sekali dengan beberapa kasus yang harus ku tangani. Dan juga sebentar lagi aku harus segera menghampiri rapat penting bersama dengan klienku. Kau jangan terlalu mengkhawatirkanku, aku sudah beranjak dewasa dan bisa menentukan mana yang baik dan yang tidak baik," Ucap Luna dengan nada suara yang terdengar sangat serius.

"Nikmati liburan kalian," Lanjut Luna sambil mencium pipi ibunya itu dan berlalu pergi meninggalkan Ana.

Bab 3

Luna menjalankan mobilnya dengan cukup kencang, karena ia berharap bisa sampai di tempat tujuan dengan tepat waktu tanpa ada kendala sedikit pun. Ia mendengus kesal saat melihat lampu merah menyala, andai saja ia bisa melanggar aturan lalu lintas sudah pasti ia akan menerobos lampu merah tersebut.

Karena merasa sangat bosan, Luna menyalakan sebuah lagu lewat speaker yang berada di dalam mobil mewahnya itu. Luna mendengarkan salah satu lagu dari penyanyi favoritnya yaitu All I Ask lagu dari Adele. Alunan musik membuat hatinya merasa sangat tenang, dan mobil yang ia kendarai berjalan dengan mulus, menyalip kendaraan lain yang menghalangi jalannya. Pemandangan indah kota London dengan langit yang terlihat sangat cerah. Karena ia merasa cuaca London hari ini sangat panas, Luna membiarkan atap mobilnya terbuka dan ia dengan bebas merasakan  angin yang berhembus dari luar mobilnya.

Sebenarnya Luna sangat tidak suka dengan situasi seperti ini, karena dengan mudah ia akan mengingat kembali kenangannya bersama dengan Jack. Dan setelah mengingat kenangannya bersama Jack, sudah di pastikan Luna akan merasa bahwa hatinya kembali hancur bagaikan gelas yang pecah. Ia menjadi teringat apa yang dikatakan oleh ibunya tentang seorang psikolog yang mungkin dapat membantunya untuk melupakan Jack dan bisa jatuh cinta lagi pada pria lain.

Tapi saat ini yang paling utama bagi Luna adalah kliennya yang bernama Mr. Liam. Ia sangat berharap jika ia bisa membantu pria itu untuk terhindar dari yang namanya kebangkrutan. Beberapa hari yang lalu Luna telah meminta Mr. Liam untuk memberikannya laporan keuangan yang harus diperiksa olehnya. Karena Luna perlu memastikan dan melihat potensi apakah Mr. Liam sanggup membayar semua utangnya dalam jangka waktu 1 tahun kedepan.

Luna selalu berusaha menangani setiap kasus dengan memposisikan bahwa dirinya adalah kliennya. Melihat kasus dengan sudut pandangnya sendiri akan membuatnya mudah untuk mencari jalan keluar terbaik. Tidak ada yang bisa membuatnya bahagia selain melihat kliennya terbebas dari kasus yang menjeratnya.

Lawrence Company, perusahan milik ayahnya yang selalu menjadi perusahan turun temurun yang sudah berlangsung selama sepuluh generasi. Sebagai anak satu-satunya, Luna sudah memperoleh semua yang terbaik, bahkan ia telah berhasil lulus dari salah satu universitas ternama di Inggris.

Luna mendapatkan tawaran bekerja di biro hukum ternama setelah ia menyelesaikan studinya. Karena ia terlahir dari keluarga yang terpandang, maka dengan mudah ia mendapatkan apapun yang ia inginkan. Meskipun Luna selalu saja membantah kepada biro tempat ia bekerja. Dan setelah beberapa tahun ia bekerja, akhirnya ia punya kantor sendiri dan mempunyai lebih dari sepuluh pegawai di kantornya itu.

Luna memang selalu merasa tidak enak dengan siapapun. Bahkan ia merasa dunia ini sangat tidak adil untuk Mr. Liam yang saat ini sedang di ambang menuju kebangkrutan. Sejak ia kuliah jurusan hukum, ia sudah sering di latih dengan berbagai macam masalah. Dan saat ini yanng paling terpenting untuknya adalah, Mr. Liam tetap bisa menjalankan bisnisnya tanpa harus mengalami kehancuran yang akan membuat pria itu jatuh sakit.

Luna sudah sampai di kantor milik Mr. Liam. Kini ia tengah merapihkan rambut dan pakaiannya, tak lupa juga menggunakan lipstik agar bibirnya tidak terlalu pucat. Luna memang selalu mementingkan kecantikannya, karena Luna selalu mengagumi wajah cantiknya itu. Dengan cepat Luna mengambil tas kantor nya yang berwarna hitam dan terlihat sangat mewah itu, ia terlihat sangat buru-buru karena tidak ingin terlambat menghadiri rapat pentingnya.

Luna berjalan dengan cepat dan menghampiri meja resepsionis yang berada di kantor itu. Luna membalas senyuman yang telah diberikan oleh seorang wanita yang bekerja sebagai resepsionis itu.

"Ada yang bisa aku bantu?" Tanya wanita itu dengan suara yang terdengar sangat ramah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!