Mika terbangun dari tidurnya ....dengan malas ia membuka matanya perlahan.
" Alamakkkkkk....kesiangan gue !" ia lari tunggang langgang ke kamar mandi , cuci muka alakadarnya, lalu memakai seragam dengan cepat.
" Bundaaaa...kenapa gak bangunin Mika sih...kesiangan nih ".
Gubrakkkk...Mika hampir terjatuh kesandung kakinya sendiri , untung meja nya gak kebalik , kalo kebalik bisa tumpah semua makanan yang di atas meja.
" Sakit Bun ". ucapnya sambil meringis.
" Makanya hati - hati , kamu itu selalu begitu Mik , cerobohnya gak ilang - ilang , untung meja nya gak apa - apa ya kan Yah ?". Ayah Abizar mengangguk terus melanjutkan makannya.
Iyan masih saja mentertawakan kakaknya yang menabrak meja itu , begitupun dengan Zafran dan si kecil Zafina yang baru berumur 5 tahun.
Mereka bertiga tertawa cekikikan....kebiasaan kakaknya yang suka menabrak ataupun menumpahkan sesuatu.
" Diam kalian , seneng banget ya kalo lihat kakaknya kena musibah ".
" lagian Bunda ini masak lebih sayang meja dari pada Mika ".
" Sudah sudah , duduk sarapan , biar kuat menghadapi cobaan ". ucap Fia , meski mulutnya mengomel , tapi tetap saja Fia lah yang selalu membantu Mika.
" Bunda apaan sih , Mika udah telat , enggak sempat kalo buat sarapan ".
" Masih ada waktu , udah makan ,nanti pingsan tau rasa loh !".
" Tapi Bun ".
" Tenang Kak , buru - buru amat sih , baru juga jam 6 lewat tiga puluh menit ". ucap Iyan sambil makan.
" Jam 6 ??". Muka Mika cengo.
Lagi - lagi ke tiga adik nya tertawa cekikikan.
" Emang kakak gak tau , jam kakak kan di lebihkan sama Bunda ".
" What....Bun , benarkah?".
" Sorry Kak ,habis kamu itu suka susah kalo di bangunin, terpaksa deh Bunda lebihin jam nya".
" Iya Bun , tapi gak sejam juga nglebihinnya ".
" Gak mandi kamu kak ?". tanya Fia.
" Hehehe, tapi Mika wangi loh Bun , tadi juga subuh Mika sudah mandi kok Bun ".
" itu tadi subuh , kamu kan tidur lagi , kalo ngiler gimana ?".
" Orang cantik mah gak ileran ". ucapnya Pede.
" Aku udahan , buruan Yan kita jalan !". ajak Mika ke Iyan adiknya.
" Kamu gak boleh bawa motor Kak , apalagi Iyan , ikut Ayah aja ya !". Fia sudah lelah berapa kali motor di rusak kan oleh Mika....bukan hanya rusak motornya kadang Abizar juga harus mengganti dagangan orang yang di tabrak Mika .
Mereka masih bersyukur karena selama ini tidak ada korban, Mika sendiri pun paling hanya lecet - lecet, karena ia tak berani membawa motor dengan kecepatan tinggi.
" Tapi Bunnn...".
" Gak ada tapi - tapian, pokoknya ikut Ayah aja !". perintah Fia tak bisa di ganggu gugat.
" Ya udah deh , makanya ijinin Mika tinggal dekat sekolahan , biar gak ngerepotin Ayah atau Pak Abdul , kasihan sudah tua dia ". Mika takut misinya terbongkar.
Ia sengaja menyembunyikan jati dirinya sebagai anak orang kaya , ia ingin memiliki teman yang tulus padanya.
" Nanti kita bicarakan lagi ya , Bunda dan Ayah enggak bisa mengambil keputusan ini sendiri, kita juga harus bertanya sama Daddy kamu ". maksud Fia adalah Daddy Nicko.
" Ya , dengarkan kata Bunda kamu Mika , Ayah sampai dapat voucher gratis loh karena keseringan benerin motor, rencananya juga Ayah akan di kasih THR lebaran nanti , saking seringnya servis di sana ". Kata Abizar.
" Ayahhh...ih nyebelin deh ".
" Ayo , berangkat , Iyan , Zaf sudah siap ?"
" Sudah Yah ". ucap Iyan dan Zafran bersamaan.
" Berangkat dulu Bun !". Mika , Iyan dan Zafran menyalami Bundanya.
Mika tanpa sengaja tangan nya menyenggol gelas yang ada di meja....prangggg...air tumpah.
" Mikaaaaaa...". teriak Fia.
" Maaf Bun...gak sengaja ". ucap Mika sambil berlari menyelamatkan diri.
" Apa sih yang gak ia rusakin , meja di tabrak , motor masuk ke selokan , nuang air di tumpahin , selalu ceroboh tuh anak...keturunan Kak Nicko nih ". gerutu Fia , sambil membersihkan air yang tumpah.
" Jangan ngomel terus sayang , nanti sakit kepala kamu , Mas berangkat dulu ya ". Abizar mencium kening dan pipi istrinya agar amarahnya reda.
Fia sendiri mencium tangan Abizar dengan takzim ." Hati - hati Mas , enggak usah ngebut ya , enggak usah juga tebar pesona sama karyawan cewek ....ingat pulang tepat waktu ...dan ..".
Cup....Abizar mengecup bibir istrinya ,agar berhenti bicara.
" Mas Bizar ". Fia kesal , kenapa suaminya ini mencium bibirnya di depan Zafina.
" Nana gak lihat kok Bun ". ucap Zafina sambil menutup mulutnya , karena ia juga ikut tertawa kalo Bundanya ini sedang kesal di kerjai sang Ayah.
" Nana , makannya sudah selesai ...kita berangkat yuk sayang !".
Abizar terlebih dahulu mengantarkan Iyan dan Zafran.
Iyan kelas 2 SMP sedang Zafran kelas 1 SMP. Mika sendiri baru masuk kelas 1 SMA.
Seperti biasa Mika tidak mau di turunkan di depan gerbang sekolah nya, ia memilih selebihnya untuk berjalan kaki .
Mika sampai di sekolah nya gerbang hampir tertutup....
" Hai Pak Satpam.....selamat pagi ...Assalamualaikum !".
" Selamat pagi juga neng Mika ..Waalaikumsalam". balas Pak Satpam yang bernama Deden itu.
Tidak perlu membutuhkan waktu lama , Mika sudah bisa akrab dengan satpam di sekolah nya , terutama karena seringnya ia datang agak terlambat.
Oh ya kenalkan, namaku Mikayla putri Hermawan . Kenapa nama Ayah Abizar dan Daddy Nicko tak ada di nama aku , ya karena waktu aku lahir aku hanya anak Mama Fea , Mama yang tak pernah aku lihat . Makanya nama Opa Haris lah yang ada di belakang namaku.
Aku tak perlu neŕasa sedih meski aku tidak pernah merasakan kasih sayang Mama Fea. Tuhan Maha adil, ia mengganti nya dengan kasih sayang yang berlimpah, dari Bunda Fia , Ayah Abizar , Daddy Nicko , Mommy Fina. Bahkan kasih sayang dari banyak Oma dan Opa.
Mereka semua sangat menyayangiku...meski , yaaa....aku sering buat masalah karena kecerobohanku. Aku sendiri juga heran , tapi untuk kepintaran jangan di tanya , Aku termasuk anak yang pintar , juara umum selalu aku sabet....ya kepintaran Mama Fea menurun padaku , dan aku bersyukur untuk itu.
Cantik ...tentu saja aku bisa di bilang sangat cantik , wajah agak ke bule- bule an menurun dari Daddy Nicko.
Ada yang menyukai ku , dan tak sedikit pula yang membenci aku , namanya juga manusia, padahal aku juga tidak terlalu perduli dengan mereka , tapi tetap saja ada yang mengusik kehidupan ku, tidak di SD , di SMP maupun sekarang di SMA.
Karena itu aku sengaja menyembunyikan jati diriku, aku hanya ingin mendapat teman yang benar- benar tulus tanpa memandang harta keluargaku.
*
" Mikaaa... tungguuuu !. seketika Mika menengok ke belakang , ia terkekeh melihat sahabatnya yang setengah berlari mengejarnya.
" Kirain gue doang yang telat , ternyata elo lebih parah Ki ".
" Biasalah , namanya juga rakyat jelata, harus nguli dulu, biar dapat sarapan sama buat jajan nanti ".
" Bahasa elo Ki , gue juga rakyat jelata kok , tapi gak apa - apa Ki , sesama rakyat jelata harus saling mendukung ".
" Siappp.....ngomong- ngomong Melani mana nih ?". tanya Kiara.
" Elo enggak tau aja , tuh anak disiplinnya tinggi banget....datangnya pasti duluan dia dari pada Pak Satpam...ha..ha..".Kiara ikut tetawa lepas.
Mereka bersahabat sejak pertama kali masuk ke SMA Angkasa...Mika si ceroboh , Kiara si jagoan silat , dan Melani si kalkulator.
Hai semuanya .....ini karya othor yang ke - 7 ...semoga pada suka ya...
Dukung othor terus...makasih untuk yang mau mampir ke sini...
Mika dan Kia berjalan santai, mereka tak menyadari kalo di sekitarnya sudah sepi .
" Kalian masih mau ngobrol apa mau masuk ke kelas ?". dari belakang mereka sudah berdiri seorang guru pria yang masih muda .
" Eh Pak Mar ". ucap Mika .
" Pak Rio ". ucap Kiara.
Mario hampir saja meledakkan tawanya , kalo saja ia tak ingat ini sedang berada di sekolah, ia harus jaga imej sebagai guru Matematika yang terkenal kiler.
" Mika , sudah berapa kali saya bilang jangan panggil saya dengan Mar , seperti nama perempuan saja ". Mario tak habis pikir , muridnya yang satu ini memang beda.
" Biar beda aja Pak sama yang lain ". Mika memasang wajah imutnya.
" Terserah kamu aja , tapi awas kalo ada yang manggil saya dengan sebutan Mar kayak kamu , kamu yang akan saya hukum ".
" Lah Pak...gak bisa gitu dong ".
" Sudah masuk , saya mau mulai pelajaran ".
Hufft...keduanya mendengus, mengikuti Mario yang sudah berjalan terlebih dahulu.
" Assalamualaikum , selamat pagi anak - anak ".
" Waalaikumsalam , Selamat pagi juga Pak ".
Yang di dalam kaget karena ada lagi yang mengucapkan salam setelah Pak Mario. Siapa lagi kalo bukan Mika dan Kia.
" Wah , Pak Mario bawa asisten rumah tangga kesini ?". celetuk Susanto.
" Gue mau dong kalo asisten rumah tangganya kayak Mika , gue taroh di kamar gue buat nemenin bobok ". tambah Iwan.
" Susan , Iwan setia kawan...bisa diem gak !". Mika melotot ke arah Susanto dan Iwan.
Iwan setiawan hanya mengelus dadanya , namanya juga diganti sama Mika jadi setia kawan.
" Anto ...Mika , jangan panggil Susan apa , gue cowok tulen ". Susanto merengut kesal...tak ayal seluruh kelas cekikikan karena ulah Mika dan Susanto.
" Seenaknya ganti - ganti nama orang ". gerutu Susanto.
Ternyata bukan nama ku saja yang ia panggil seenaknya , tapi kenapa kedengarannya lucu ya , bahkan aku sendiri tak bisa marah padanya....ucap Mario dalam hati.
" Kalian semuanya diam , sekarang giliran saya yang bicara atau ada yang mau menggantikan saya di depan sini !". tentunya tawaran Mario mendapat gelengan dari para muridnya.
Seketika suasana langsung hening ketika Mario sudah mulai mengeluarkan taringnya.
Untung aja tampan , jadi bisa buat ngilangin stres
Kalo bukan Pak Mario yang ngajar males banget dah , Matematika ...pelajaran paling gue benci.
Begitulah ucapan dalam hati para murid - murid perempuan , kecuali Mika dan Melani.
Mario mulai menjelaskan , setelah itu ia memberi soal di papan tulis. Tak ada yang berani maju kecuali Mika .
Seperti biasa, jawaban Mika benar.
" Kerjakan halaman 10 , besok kumpulkan ke Mika !". ucap Mario sebelum berlalu keluar kelas.
" Kok gue ". tunjuk Mika pada dirinya sendiri.
" Tenang Mika sayang , nanti abang Nanda bantuin bawanya ya ". Nanda mendekat ke arah Mika.
" Harus itu bang , nanti gue beliin teh sisri oke kan ".
" Ck...seribu doang , adek gue juga gak mau di jajanin cuma seribu Mik ". keluh Nanda.
" Katanya cinta , masak ngeluh sih Nan ". balas Kiara.
" Bener tuh ". tambah Melani.
" Gak usah pada ribut , besok gue aja yang bantuin elo Mika ". ucap Bayu sang ketua kelas...yang memang sudah menaruh hati pada Mikayla sejak awal masuk sekolah.
" Nah tuh , ini baru cowok sejati , membantu tanpa pamprih .
" Besok di tunggu contekannya ya Mik ". pinta Anto.
" Kebiasaan ".
" Mika , Kia ..kita ke kantin aja yuk , lapar nih !". ajak Melani.
Di Kantin suasana nya belum terlalu rame. Mika dan sahabatnya sudah mengambil tempat duduk di pojok, sengaja agar tidak terlalu terganggu.
Bayu dan kawan- kawannya juga ikut duduk bersama Mika , karena memang bangkunya panjang.
Cintya datang bersama gengnya , ia satu angkatan dengan Mika tapi beda kelas.
Ia anak seorang pengusaha , karena merasa paling kaya ia jadi suka merendahkan yang lainnya. Apalagi kepada Mika , melihat Mika yang cantik , ia merasa tersaingi , ia menjadikan Mika sebagai musuhnya ...padahal Mika sendiri tak ambil pusing tentang keberadaan Cintya.
Melewati meja Mika , Cintya berdecih dan melirik sinis. " Punya duit lo jajan di sini , jangan- jangan ngutang lagi ". ucap Cintya, lalu di sambung tawa mengejek pada Mìka.
" Heh , elo budek ya , gue ngomong sama elo !". merasa tak ada tanggapan dari Mika , Cintya kesal sendiri.
" Mikaaa, gadis miskin aja belagu lo , di tanya sama Cintya gak jawab ". Dira membela Cintya.
" Hah , elo ngomong sama gue, sory gue gak tau , habis dari tadi elo ngoceh sendiri tanpa nyebutin nama, kirain lagi baca mantra ". ucap Mika santai , tentu saja yang semeja dengan Mika semuanya tertawa lirih.
" Elo ya !!! Cintya menunjuk ke Mika.
" Lagian elo pusing amat mikirin gue ngutang apa engga, kalo lo banyak duit bayarin aja napa , sekalian amal buat kaum dhuafa...iya gak gaes ?".
" Betul itu...". Anto dan Nanda paling semangat jawabnya.
" Cih , gak sudi gue....". Cintya meninggalkan meja Mika dengan mengibaskan rambut panjangnya.
" Dasar Aneh ". Kiara menatap tak suka pada kelakuan Cintya , ia juga merasa tersindir karena ia juga berasal dari keluarga sederhana.
" Si Micin elo pikirin Ki , udah gak usah di dengerin ..gue yang selalu dia kata - katain aja enggak ambil pusing kok , gue heran ada masalah apa sampe segitunya benci sama gue ".
" Tangan gue panas pengen nonjok tuh mulut biar gak bisa ngomong kasar lagi ke orang ". Kiara masih geregetan.
" Jangan lah Ki , tangan elo kan kayak kuli , bukan mulut aja , muka Cintya bisa bonyok kalo elo tonjok , auto operasi plastik dia ". Melani terkekeh membayangkan Cintya yang di pukul Kiara.
" Bener juga lo Mel , gue udah pernah kena tabok Kia ...beuhhhh dua hari gak ilang nyerinya ". Iwan teringat ketika Kiara tak sengaja memukulnya.
" Elo nya aja yang lebay...cowok apaan lo, gue tabok pelan aja pake mewek ". kata Kiara.
" Beneran sakit Ki..".
" Gue udah kenyang, itung Mel ". itulah fungsinya Melani , kalo soal ngitung duit paling cepet dia.
" Empat puluh delapan ribu Mik ". Mika mengeluarkan uang 50 ribuan .
" Mika , masak elo lagi yang bayar sih ". Kiara tak enak hati , Mika seringkali mentraktir dirinya dan juga Melani.
" Santai aja Ki , lain kali elo sama Melan yang gantian traktir gue ".
Mereka beranjak bersama , tapi sebelum keluar kantin Mika bertemu dengan rombongan kakak kelas .
" Mau kemana Mika ?". tanya Rayyan , si ketos tampan.
" Mau ke kelas Kak Ray, kami duluan ya Kak !". Mika langsung menarik tangan Kiara dan Melani agar menjauh dari sana.
Dug...." Aduhhh ". Mika mengusap kakinya yang tersandung kaki meja.
Rayyan mengangguk tanpa menghilangkan senyumnya pada Mikayla. Dari jauh terlihat Cintya tidak suka , ia sudah sering mencari perhatian pada kakak kelasnya itu , tapi tak sedikitpun Rayyan melihat ke arahnya .
" Tembak Rayyy...". teriak teman - teman Rayyan.
" Belum saatnya ". ucapnya lalu memilih duduk .
Bersambung....
Zafran mendatangi kelas kakaknya , Zayyan. Mereka memang satu sekolahan.
" Kak Iyan...". Zafran langsung masuk setelah melihat guru keluar dari kelas Zayyan.
Teman - teman Zayyan selalu melihat penuh kagum kedua kakak adik ini , mereka berdua memang terlahir sangat tampan.
" Ada apa ?". Zayyan menatap malas adiknya , ia tau apa yang adiknya inginkan itu.
" Biasa kak , jatah...".
" Kamu tidak bawa uang saku lagi ?" tanya Zayyan.
" Bawa , tapi aku lagi berhemat , makanya aku kesini , kak Iyan biasanya kan punya banyak makanan dari para penggemar ". Zafran tau kakaknya itu sering mendapat kiriman makanan dari penggemar fanatiknya.
" Enggak ada Zaf, kamu lihat sendiri kan meja ku kosong, kenapa kam.... ". ucapan Zayyan berhenti ketika ada dua orang gadis masuk dari kelas sebelah.
" Yan , ini aku punya makanan buat kamu , dimakan ya ".
" Ini dari aku Yan, kemaren Papa dari luar kota , ada oleh - oleh buat kamu ". ucap gadis satunya lagi.
" Pucuk di cinta ulam pun tiba ". ucap Zafran dengan mata berbinar.
" Terima kasih ". Zayyan memang tak pernah menolak pemberian dari teman - teman wanitanya , hanya sekedar menghormati dan menjaga perasaan mereka , itu saja tidak lebih...karena ia sendiri punya kakak dan adik perempuan.
" Sama - sama ". balas ke dua gadis itu bersamaan , mereka tambah mengagumi sosok Zayyan yang memang selalu ramah dan berkata santun.
" Eh tunggu , aku boleh ikut makan kan ?" pamit Zafran.
" Boleh ". Tentu saja mereka memperbolehkan Zafran, karena mereka tau dia adiknya Zayyan.
" Kamu makanlah, kakak mau ke kantin aja , ayo Boy !".
" Aku bawa ke kelas aja ya Kak ".
" Iya , tapi jangan semuanya , sisakan buat kakak ". Zafran hanya mengangkat jempolnya. lalu bergegas pergi dari kelas kakaknya.
*
Mika , Kiara dan Melani berjalan bersama menuju gerbang untuk pulang.
" Mika, mau gue antar?". Bayu berharap Mika mau di boncengnya.
" Makasih Bay , gue bareng Kia kok , ya kan Ki ?".
" Iya Bay ". Kiara terpaksa mengiyakan ucapan Mika.
" Sorry ya Bay ".
" Its oke , ya udah gue duluan ya Mik , Ki ..Mel ". Bayu mendesah , dua kali sudah Mika menolak ajakannya...tapi dia tidak akan menyerah.
Susah sekali meraih hati kamu Mika....
" Gue duluan ya , noh koko sudah jemput ". Melani pulang duluan karena kakaknya sudah menjemputnya.
" Hati - hati Mel ". mereka saling berdadah ria.
Bip...Bip...suara klakson mobil mengagetkan keduanya. Sang empunya menurunkan kaca mobilnya.
" Mika , pulang bareng gue ya , Kiara juga sekalian !". ucap Rayyan...seraya membuka pintu mobilnya.
Pada saat itu pula , Bayu melintas , ia berhenti sejenak menatap Mika , kebetulan Mika pun tak sengaja menangkap tatapan Bayu yang sendu.
Setelah itu Bayu kembali menjalankan motornya. Dalam hatinya penuh tanya , apakah Mika lebih menerima ajakan kakak kelasnya itu karena ia membawa mobil , di bandingkan dirinya yang hanya membawa motor matic.
Pikiran Bayu salah, Mika tentu saja menolak , ia tak mau ada yang tau rumahnya saat ini...sebelum ia bisa pindah ke rumah kontrakan yang ia impikan.
" Aduh Kak , sorry banget ya , gue ada perlu soalnya , lain kali aja ya ". tolak nya dengan halus.
Opps , kenapa gue bilang lain kali lagi...ah , pasti Kak Ray akan menagihnya ...
" Gue antar Mika , kemanapun kamu mau , ke pelaminan juga siap ". canda Rayyan , siapa tau mau beneran Mika di ajak nikah.
" Syet dah , belum cukup umur Kak , gak boleh nanti sama petugas KUA nya...". balas Mika terkekeh.
" Pasti boleh , kalo gue sogok pake uang ".
" Dih , enggak sportif itu..".
" Jadi enggak mau nih gue antar ?". Mika menggelengkan kepalanya.
" Oke enggak apa - apa , kali ini gue di tolak, tapi lain kali elo harus mau , kan sudah janji tadi , enggak boleh ingkar loh ".
Yahhh ..tuh kan , senjata makan tuan deh ...
" Iya , lain kali ". Kali - kali aja gue nolak lagi....ucapnya lagi dalam hati.
Rayyan terpaksa pergi meninggalkan Mika , tapi ia pastikan Mika akan duduk di sampingnya suatu saat nanti...mungkin tidak akan lama , ia akan menagih janji Mika.
" Lo engga mau Mik , pake mobil loh , kan adem, enggak panas kena sinar matahari lagi ". tanya Kiara yang penasaran .
" Gue bukan cewek matre Ki , dikira cewek apaan lagi nanti , sedikit- sedikit mau aja di anter sama cowok ".
" Bener juga, emang elo enggak ada rasa tuh sama kak Ray , dia tampan , idola sekolah lagi ...yang ngejar dia banyak loh Mik ".
" Gue akui kak Rayyan memang tampan , justru karena banyak yang mau jadi pacarnya makanya gue lebih memilih jaga jarak...gue enggak mau bikin masalah dengan percintaan yang bikin pusing , enggak ngapa - ngapain aja tuh si Micin terus aja cari masalah sama gue , apalagi kalo gue sama kak Rayyan pacaran, auto di serbu sama fansnya ". Mika bergidik ngeri.
" Elo sendiri Ki ?". tanya balik Mika.
" Gue ?? sama... gue juga enggak mau ambil pusing, lo tau sendiri ,bisa sekolah di sini aja gue dapat bea siswa , dan gue harus bersyukur , karena itu gue harus fokus belajar ".
" Siip lah , elo emang bestie gue Ki...enggak apa - apa kita jomblo ,tapi jomblo bahagia ...". Mika dan Kiara terkekeh bersama .
" Gue mau naik ojol , elo enggak apa - apa gue tinggal Ki ?".
" Santai aja , elo pulang aja , gue mau jalan , ngirit ongkos gaes ".
" Kalo elo mau nih ada buat naik angkot ".
" Enggak usah Mika , rumah gue deket , jadi buat apa naik angkot...nanggung , baru naroh pantat sudah nyampe gue ".
Kiara sebenarnya merasa Mika bukan dari keluarga sederhana seperti dirinya , bahkan ia dan Melan sering kali di traktir oleh Mika. Mana ada anak orang sederhana membawa uang saku yang cukup banyak.
Untuk menanyakan itu, Kiara tidak enak hati , biarlah nanti Mika sendiri yang akan membuka sendiri jati dirinya...Kiara menunggu saat itu , jujur ia sudah curiga , tapi ia tetap menghormati Mika yang menutupi kebenaran tentang dirinya.
Ia tidak mau ambil pusing untuk itu , karena menurutnya ia dan Mika bersahabat dengan hati tulus, tanpa embel - embel apapun.
Ojol yang Mika naiki sudah sampai di rumah Daddy Nicko , ia sudah menelpon Bunda Fia , kalo ia akan mampir ke rumah Daddy nya.
" Neng..tunggu !". panggil bapak ojol.
" Apa Pak , kan aku sudah bayar , apa masih kurang , perasaan tadi malah lebih deh "
" Memang lebih Neng , tapi kalo helm bapak eneng bawa , kelebihannya gak bisa buat beli helm baru ". ucap Pak ojol terkekeh.
" Aduhh maaf ya Pak , aku beneran lupa deh ". dengan cengiran , Mika melepas helm yang ada di kepalanya.
" Gak apa - apa neng , namanya juga lupa, jadi enggak inget kan ".
" Bapak bisa aja ...makasih ya Pak ".
*
" Assalamualaikum Mommy Finaaa....". teriaknya seperti biasa.
" Walaikusalam anak Mommy yang cantik seperti Mommy , kamu pasti belum makan , makan dulu yuk!". Fina sangat senang kedatangan Mika , anak sambungnya.
Fina sudah pernah meminta Mika untuk tinggal bersamanya , tapi rupanya Mika belum mau , hanya sesekali saja mau menginap di sana.
Ia kesepian , dua anak laki - lakinya tidak bisa di ajak ngobrol sama dia , hanya Mika yang bisa sefrekuensi dengannya.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!