Alexa dan Tiara keluar dari tempat kerjanya menuju cafe sederhana tempat dimana biasanya mereka makan siang.Alexa menarik kursi lalu duduk sembari menunggu pelayan yang akan datang menghampiri mereka.
"Kamu pesan apa Alex?" Tanya Tiara sambil menatap daftar menu makanan.Alexa terlihat biasa saja dan hal itu Tiara sudah mengerti jika Alexa pasti memesan makanan seperti biasanya.
"Kamu hannya memesan indomie goreng lagi Alexa?" Tanya Tiara sambil meletakkan daftar makanan yang ada di tangannya.Tiara sudah begitu lelah menasehati Alexa agar tidak terlalu memikirkan pria yang terus menerus memanfaatkannya.
Tiara menghela napas panjang,rasanya dia sudah muak melihat kebodohan sahabatnya Alexa yang selalu di manfaatkan oleh kekasihnya Revan.Sudah lelah sekali dia menasehatinya tapi Alexa tidak pernah peduli dia seakan benar-benar buta tentang cinta Revan kepadanya.
"Mau bagaimana lagi Tiara,please jangan mulai lagi,kamu tau aku sangat mencintainya dan sebentar lagi dia akan wisuda disaat dia sudah wisuda dan mendapat pekerjaan yang layak dia akan segera melamar ku." Jawab Alexa seperti biasanya dan jawaban itu sudah membuat Tiara benar-benar muak.
"Terserah kamu saja,tapi lihat tubuhmu semakin hari semakin kurus,rambutmu juga udah kusam begitu juga dengan wajahmu,tubuhmu itu butuh nutrisi jika kamu pagi,siang malam hannya makan Indomie mungkin sebentar lagi kamu akan mati." Ucap Tiara dengan nada ketus.
Alexa adalah wanita umur dua puluh empat tahun,dia berpacaran dengan seorang pria Yang bernama Revan dan kuliah dengan jurusan hukum.
Alexa menghabiskan semua gajinya hannya untuk membiayai Revan untuk kuliah.Sudah begitu banyak orang menasehati Alexa,tapi dia selalu lebih percaya Kepada kekasihnya Revan.
Alexa dan Revan sudah pacaran semenjak mereka kelas dua SMA,bahkan orang tuanya yang membutuhkan bantuannya pun tidak pernah dibantunya hannya demi pria yang sangat dia cintai.
Alexa bekerja banting tulang demi Revan bahkan dia sering mengambil lembur untuk menambah biaya-biaya lain yang kadang di minta oleh Revan.Dia sudah mengabdikan dirinya untuk Revan dia benar-benar cinta mati hingga dia buta dengan cinta yang sesungguhnya.
"Sudahlah terserah kamu saja ya Alexa,aku sudah lelah menasehati mu, tapi jika suatu saat Revan menyakitimu jangan pernah menangis di hadapanku,matamu benar-benar buta_
"Sudahlah Tiara please,Revan pria yang sangat baik,jika dia sudah bekerja aku tidak akan seperti ini lagi,dia sudah berjanji untuk membahagiakan aku." Alexa memotong ucapan Tiara,dan itu selalu dia lakukan saat Tiara terus menasehatinya.
"Sudahlah aku tidak mau tau lagi tentang hidupmu."Ucap Tiara dengan nada kesal.Dia benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Alexa,bahkan untuk membeli nasi saja dia tidak mampu hannya untuk membiayai kehidupan yang dia saja tidak tau bagaimana keseharian pria itu.Mereka menjalani hubungan LDR sudah hampir tiga tahun ini,karena mereka terpaksa berjauhan, Alexa tidak menemukan pekerjaan yang bisa menghasilkan uang banyak jika mereka berdekatan.
Setelah mereka membayar makanan yang mereka pesan kedua wanita itu keluar dari dalam cafe.Mereka berdua bekerja di sebuah PT garmen yang sudah besar dari situlah Alexa gaji yang lumayan tinggi di tambah dengan bonusnya.
Sementara itu disebuah kampus dua orang pria dan wanita baru saja meninggalkan kampusnya dan singgah disebuah cafe elit, mereka duduk dan mulai memanggil seorang pelayan.
"Sayang....Kemarin aku jalan-jalan ke mall sama teman-temanku,aku melihat tas yang sangat cantik kebetulan sedang ada diskon please minta uang lagi sama Alexa agar aku bisa beli tas itu." Ucap Viona.
"Sabar dong sayang,bulan ini aku mau beli ponsel baru aku sudah bosan pakai yang ini,sudah jadul." Jawab Revan sambil menunjukkan ponsel yang baru saja dibelinya dua bulan yang lalu.
Revan memang pria yang sangat Bajingan,dia sudah menghancurkan hidup Alexa, dengan berbohong setiap saat demi uang.Dia selalu mencari cara agar Alexa mengirim uang, dan dia memanfaatkan kepolosan Alexa dan juga memanfaatkan cinta tulus seorang Alexa.
"Hmm perasaan baru bulan kemarin kamu beli ponsel sayang,masak sekarang mau beli lagi,kapan aku bisa beli tas yang kuinginkan dan juga ke salon kalau kamu taunya gonta ganti ponsel tiap bulan dasar menyebalkan." Ucap Viona dengan wajah masam.
"Tenang sayang, aku akan meminta lebih kepada Alexa tenang saja dia akan selalu percaya dengan apa yang aku katakan,karena jika sampai dia tidak menuruti keinginanku,aku akan meminta putus dengannya,dan dia akan sangat ketakutan jika aku mengancamnya,maklum lah dia kan sangat mencintaiku." Ucap Revan dengan nada sombong.
Kedua pasangan menjijikan itu tertawa kecil sambil menikmati pesanan mereka,keduanya begitu bahagia memanfaatkan Alexa yang benar-benar buta melihat orang lain.
Sementara itu Alexa baru saja keluar dari pabrik tempat dia bekerja,malam ini terpaksa lagi dia menerima lemburan,karena dia berencana membelikan sepotong baju untuknya.Sementara sahabatnya Tiara sudah pulang dari tadi sore,mereka memang tinggal di kontarakan yang sama.
Sesampainya di lontarkan,dia langsung membuka pintu tapi dia tidak menemukan Tiara disana.
"Kemana dia pergi? sepertinya dia masih sangat marah kepadaku,seharusnya tadi aku diam saja saat dia menasehati ku,bukankah dia belum kenal dengan Revan." Gumamnya.Alexa menghela napas panjang kadang dia sudah sangat lelah dengan kehidupannya yang begitu-begitu saja,sementara Revan masih butuh waktu dua tahun lagi untuk kuliah.
Alexa duduk di matras tempatnya biasa tidur,lalu bersandar di dinding, dia mulai memikirkan awal hubungannya dengan Revan pria yang sangat di cintai nya,dia sudah lama tidak bertemu dengan Revan terakhir dia bertemu dengan Revan saat lebaran tahun kemarin dia mengunjungi pria itu ke kotanya.
Saat sedang asik dalam lamunannya,tiba-tiba Alexa mendengar deru sepeda motor,dia sangat mengenali suara sepeda motor itu.
"Ternyata Tiara pergi dengan kekasihnya." Ucapnya dalam hati lalu dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah pintu.
"Kalian sudah pulang?" Tanya Alexa,dengan wajah yang pura-pura tidak ada masalah Sonya temannya satu lagi mengabaikan pertanyaan Alexa dan langsung masuk membawa semua barang-barang belanjaan nya.
Kedua pacar sahabatnya dan juga sekaligus teman satu rumahnya langsung pamit,Tiara dan Sonya masuk kedalam rumah sempit dan membongkar barang belanjaan mereka.
"Kalian belanja lagi Tiara?" Tanya Alexa dia duduk di depan Alexa dan memandangi semua barang belanjaan sahabatnya itu.Alexa dan Tiara memang jauh lebih dekat dari pada Sonia yang sudah mengalah atas kebodohan Alexa.
"Kami dibayari kekasih kami masing-masing,dan uang gaji yang kami terima dari pabrik bisa kami tabung untuk masa depan.Mencari pria itu harus yang berguna Alexa,kalau bukan kita yang mencintai diri kita siapa lagi,jangan terlalu mengemis cinta kepada seorang pria." Ucap Tiara ketus dan itu membuat Alexa tersinggung.
"Kamu memang kejam Tiara,kamu tau aku sangat mencintainya tapi kamu selalu saja memojokkan ku,kamu tau Tiara aku sudah kotor....Tidak akan mungkin ada pria lain yang mau menerima wanita yang sudah tidak suci sepertiku kenapa...Kenapa..Kenapa kamu tidak mengerti posisiku." Alexa memekik,dia tidak bisa terima saat Tiara terus menerus memojokkan dirinya.
💗💗💗bersambung 💗💗💗
Sonia dan Tiara sangat kaget mendengar ucapan Alexa,dan mereka saling menatap,mereka tidak menyangka penderitaan Alexa begitu banyak.Selama ini memang Alexa menutup rapat rahasianya besarnya sendirian tapi untuk saat ini dia sudah tidak mampu lagi.
"Apa kamu sudah kehilangan kehormatan mu?" tanya Tiara memastikan kebenaran ucapan Alexa.
"Pantas." Ucap Sonia dan kembali melanjutkan kegiatannya membuka semua barang pemberian Pacarnya.
Sementara Alexa masih saja menangis sesenggukan rasanya begitu berat dia harus memberitahu rahasia besarnya tapi dia sudah tidak mampu lagi untuk menerima semua cemooh dari kedua sahabatnya.
Tiara langsung membungkam,dia tidak tau lagi harus berbicara apa kepada Alexa,pikirannya juga begitu buntu.
"Aku tidak tau lagi harus berbicara apa pun kepadamu,ini aku beli nasi goreng untuk mu silahkan nikmati saja." Tiara memberikan bungkusan itu kepada Alexa.
"Terima kasih,kalian memang sahabat yang paling mengerti keadaan ku." Ucap Alexa lalu membuka bungkusan itu dan mulai menikmatinya,sudah jarang dia menikmati makanan enak kecuali saat sahabatnya memberikan untuknya.
Saat mereka sedang sibuk dengan ponsel masing-masing,tiba-tiba pintunya diketuk oleh seseorang,mereka bertiga saling menatap seakan memberi isyarat agar ada yang mau membuka pintu.
"Baiklah aku yang buka." Ucap Alexa lalu dia beranjak dari tempat tidurnya dan pergi menuju pintu dan membuka pintu.
"Mama!! Untuk apa kesini malam-malam? Naik apa mama kesini?" Tanya Alexa sambil menatap sekitar halaman dan ternyata dia tidak melihat kendaraan apa pun disana.
"Masuk ma!!"
"Tidak usah,mama hannya sebentar mama hannya mau minta tolong kepadamu,bisakah kamu memberikan aku uang satu juta,adikmu masuk rumah sakit,memang kami ada kartu BPJS tapi aku tidak punya uang pegangan." Ucap mamanya.
Alexa bingung,karena dia juga tidak punya pegangan uang lagi,Tiara dan Sonia saling menatap karena dia tau Alexa tidak punya uang lagi,tapi kali ini mereka tidak mau lagi untuk membantu Alexa agar dia menyadari kesalahannya.
"Maafkan aku ma,sekarang aku tidak punya uang lagi,tapi dua hari lagi aku akan mengunjungi mama ke rumah sakit dan membawa uangnya."Ucap alexa.
"Kamu sama sekali tidak punya uang?" Tanya mamanya,dengan nada pelan,terlihat sekali wanita paruh baya itu kecewa kepada alexa.Tampa berkata-kata mamanya langsung pergi begitu saja.
Alexa sangat sedih,dia langsung duduk sambil terisak,dia sadar kalau belum pernah sekali pun dia bisa menyenangkan ibunya setelah dia bekerja dan kali ini dia benar-benar sangat sedih.
Alexa beranjak dari tempatnya lalu mengejar ibunya,yang sudah pergi semakin jauh di pinggiran jalan,dia langsung memeluk ibunya dari belakang.
"Ma!! maafkan aku,anakmu yang tidak berguna ini,aku janji ma dua hari lagi aku akan datang ke rumah sakit.Tolong katakan ma,Intan dirawat di rumah sakit mana?" Ucap Alexa.Dia masih menagis di punggung mamanya.
"Intan dirawat di rumah sakit murni teguh." Setelah itu Marni mamanya Alexa,melepaskan pelukan tubuh Alexa lalu berjalan kembali meninggalkan tempat itu.
Alexa berjalan dengan langkah gontai menuju kontrakannya,wajahnya terlihat lesu,dia langsung duduk di matras dan bersandar di tempat duduknya,dia terlihat sangat frustasi.
"Lebih baik kamu istrahat saja Alexa,nanti kalau kamu terlalu memikirkan masalahmu,yang ada kamu sakit." Ucap Tiara.
Alexa mulai istrahat, tapi dia terlihat gelisah,mungkin dia masih memikirkan mamanya yang pulang dari kontrakannya dengan tangan kosong sesekali dia bangun lalu minum air putih setelah itu dia tidur kembali dan itu berlanjut sampai beberapa kali,mungkin ada yang mau dia katakan kepada kedua temannya, tapi melihat mereka yang tidak peduli akhirnya dia mengurungkan niatnya.
"Kamu ada apa sih alexa,dari tadi kamu terus gelisah,ada apa?" Tanya Alexa,karena dia tidak nyaman melihat Alexa yang terus menerus gelisah.
"Aku sangat sedih Tiara,aku memang anak yang tidak berguna,baru pertama kalinya mamaku minta uang sejak aku bisa mencari uang,tapi aku malah tidak bisa memberikan permintaanya,aku benar-benar tidak berguna." Ucap Alexa dia memukul-mukul kepalanya ke tembok seakan hidupnya sudah berakhir.
Tiara menghela napas panjang,muak untuk menasehati wanita tolol yang ada di hadapannya tapi dia sangat tidak tega melihatnya jika Alexa,jika semakin terpuruk seperti itu.
"Alexa,kamu memang sudah benar-benar salah,tapi percuma kami menasehati mu,karena apa pun yang kami nasehati kepada mu,bagimu itu salah cinta yang kamu perjuangkan itu memang cinta yang salah,aku hannya berharap matamu bisa secepatnya terbuka untuk menyadari pria yang kamu perjuangkan itu." Ucap Tiara dengan perlahan bukan karena dia kasihan atau apa pun itu,tapi karena dia sudah mulai lelah memberikan nasihat kepada sahabatnya itu.
Setelah menasehati Alexa,Tiara langsung mengambil bantal,lalu dia mulai memejamkan matanya, dia tidak ingin terlambat bangun hannya karena menasehati Alexa padahal nasehatnya pun hannya dia anggap angin olehnya.
Keesokan paginya,mereka bertiga bersiap-siap berangkat ke pabrik,berhubung karena tempat bekerja mereka tidak terlalu jauh dari kontarakan,jadi mereka hannya berjalan kaki beberapa menit sudah sampai.Pagi ini pun wajah Alexa masih terlihat sedih,bahkan pinggiran matanya terlihat menghitam mungkin karena semalaman dia tidak bisa tidur.
****
Sementara itu Revan dan viona sedang bersiap-siap berangkat ke kota tempat dimana Alexa bekerja.Untuk membuat Alexa bahagia, terpaksa sesekali dia menemuinya agar Alexa tetap tergila-gila kepdanya.
"Saat kita disana nanti,apa kamu akan mengajak Alexa tidur bersama mu malam? terus kalau kamu tidur bareng dia aku sama siapa?" Tanya viona dengan nada manjanya.
"Tentu tidak sayang,aku akan menyuruhnya pulang saat aku sudah memberikan kepuasan kepadanya,aku harus melakukan itu kepadanya agar dia semakin jatuh cinta kepadaku dengan begitu dia akan semakin bekerja keras untuk membiayai hidup kita berdua." Ucap Revan dengan nada bangganya,sambil mematut wajahnya di depan cermin.
"Ingat ya,kamu tidak boleh lewat dari satu jam bersamanya,ingat itu."
"Aku tidak bisa janji sayang,tergantung dia,kalau dia minta lama nga papa lah,tenang saja,aku sudah lama tidak mencintainya sejak tubuhnya tinggal tulang dan kulitnya kering seperti orang tidak ada vitamin." Ucap Revan.Dia tidak sadar kalau Alexa sudah bekerja keras untuk dia bahkan dia hannya makan mie instan hannya untuk berhemat.
"Sudah lebih baik kita berangkat secepatnya."Ucap Revan lalu membawa tas ranselnya lalu keluar dari rumah kontrakannya.Revan sengaja ingin menemui Alexa tepat pada saat besok mereka akan gajian.
Sudah biasa bagi,Revan seminggu lagi saat Alexa gajian dia akan rajin menghubungi Alexa, bahkan sangat perhatian kepadanya tapi Alexa sangat sulit untuk menyadari itu semua.
💗💗💗bersambung 💗💗💗
Hari ini mereka bertiga pulang kerja langsung menerima amplop berisi uang,memang ditempat mereka bekerja, masih manual dalam pemberian gaji.
"Alexa hari ini kamu sudah menerima gaji,jadi hari ini berarti kamu ke rumah sakit untuk menemui orang tuamu?" Tanya Tiara dia mengingatkan Alexa agar tidak melupakan mamanya yang mungkin masih di rumah sakit merawat adiknya.
"Iya,aku harus memberikan mereka uang."
"Semoga adikmu sehat-sehat saja,kamu harus lebih peduli dengan keluargamu,biar bagaimana pun mereka lah yang menolong mu di saat kamu susah." Ucap Tiara mengingatkan Alexa agar lebih peduli dengan orang tuanya.Tiara sangat berbeda dengan Sonia,disaat Tiara sangat peduli dengan Alexa Sonia lebih memilih diam karena dia sudah masa bodoh dengan sikap Alexa yang kelewat bodoh.
Tidak terasa mereka sampai di depan kontrakan,saat itu ketiganya kandung berhenti saat melihat seorang pria berdiri di teras rumah dan membelakangi mereka.
"Revan..." Ucap Alexa dengan nada yang hampir tidak terdengar.Sonia yang tidak peduli langsung berjalan dan mendekati pintu mungkin ketiganya sudah mengenali pria itu karena sudah beberapa kali datang mengunjungi Alexa disaat gajian seperti sekarang ini.
"Sayang kamu sudah datang,aku sudah menunggumu dari tadi." Ucap Revan dengan senyuman yang sangat menawan membuat hati Alexa langsung meleleh.Dia berlari menghampiri Revan lalu memeluk pria itu dengan erat.
"Sayang kamu datang,aku sangat merindukan kamu." Ucap Alexa saat dia masih memeluk erat tubuh Revan.Sikap Alexa langsung membuat Tiara naik darah,karena saat itu dia sudah yakin kalau pria itu akan mengambil semua gaji Alexa.
Tiara benar-benar jijik melihat pria itu,andai saja Alexa bisa dinasehatinya mungkin dia sendiri akan mengusir pria itu dari kontarakan mereka,senyumnya yang pura-pura membuatnya semakin muak.
Tiara batuk-batuk kecil menyadarkan Alexa,dan seketika Alexa melepaskan pelukannya dan mempersilahkan Revan duduk di kursi yang ada di teras kontrakan,mereka menyiapkan kursi di teras sengaja untuk para pacar mereka yang datang berkunjung.
"Tunggu yang sayang aku akan buatkan teh untukmu." Ucap Alexa.Terlihat jelas wajah Alexa yang sangat bahagia,bahkan saat ini mungkin dia sudah melupakan janjinya kepada orang tuanya.
Kebodohannya itulah yang membuat Tiara semakin muak melihat Alexa yang memang benar-benar bodoh sekali.Saat Alexa sudah masuk kedalam rumah Tiara yang masih berdiri jauh dari Revan langsung datang menghampiri Revan.
"Ehem....Sepertinya rumah ini lagi kedatangan lintah penghisap ,jaman sekarang memang pria jadi benalu pun tidak akan malu yang penting uang mengalir harga diri mah belakangan." Sindir Tiara dan ucapan Tiara membuat Revan tersinggung dan marah.
"Apa maksud kamu bicara seperti itu didepan ku kamu sedang menyindir aku?" Revan mulai marah dan saat itu Alexa datang membawa segelas teh.
"Kamu tersinggung dengan ucapan ku,itu artinya kamu merasa,memang kamu pria tidak punya harga diri sedikit pun,punya pacar sepertimu lebih baik dibuang dan di jadikan santapan buaya,karena aku tidak Sudi memiliki pria benalu seperti mu."
"Kamu....
"Tampar...Tampar coba tampar kalau kamu berani,aku akan menjebloskan kamu ke penjara."Tiara memekik saat Revan ingin melayangkan pukulan ke wajah Tiara dia menatap Revan dengan sangat sinis saat itu Sonia sudah keluar dari dalam kamar mandi dan menghampiri mereka yang sedang ribut.
Dengan bodohnya,Alexa malah memeluk Revan,dengan erat,dia bagaikan perempuan yang tidak punya harga dirinya.
"Sudah sayang jangan di tanggapi,maafkan temanku." Ucap Alexa dan itu membuat Tiara sangat membenci Alexa dia menutup mulutnya karena dia tidak menyangka kalau Alexa akan membela Revan kekasihnya.
"Apaan sih kalian ribut disini?Tiara kamu taukan kalau Alexa wanita yang sudah buta,bahkan dia tidak bisa membedakan mana pria yang tulus dan mana yang modus,lihat aku jamin pria ini datang kesini hannya ingin meminta gaji Alexa yang baru saja diterimanya,setelah diterima dia akan pergi dan tidak akan menghubungi Alexa beberapa Minggu ke depan, setelah mau gajian lagi pria ini akan terus menghubunginya.Sampai mulutmu berbisa pun Tiara, menasehati Alexa dia tidak akan pernah sadar akan hal itu." Ucap Sonia panjang lebar.
"Bisa tidak kalian jangan berbicara seperti itu,sudah berapa kali aku katakan Revan bukan pria serendah itu,please." Ucap Alexa.Sonia dan Tiara langsung masuk kedalam rumah saat Alexa masih berbicara panjang lebar dan hal itu membuatnya malu di hadapan Revan.
"Seharunya kamu tidak bisa berteman dengan orang seperti mereka,itu tidak baik dengan hubungan kita,sayang aku tidak mau kehilangan kamu,aku akan membahagiakan kamu disaat aku sudah wisuda dan punya pekerjaan yang bagus aku akan menjadikan kamu ratu di rumah kita nantinya." Ucap Revan sambil menggenggam kedua tangan Alexa dan itu membuatnya semakin gila dan melupakan orang tuanya yang sudah menunggunya.
"Sayang,kita keluar ya,kita ke kamarku sebentar,aku sangat merindukanmu." Ucap Revan sambil memegang dagu Alexa dan menatap wajahnya yang begitu kusam.
Kata-kata gombal Revan yang sangat murahan,akan secepat kilat membuat hati Alexa meluapkan segalanya,dia akan lupa dengan mamanya yang sudah menunggunya di rumah sakit.
"Oke sayang aku ganti pakaian dulu." Ucap Alexa lalu dia masuk kedalam rumah dan melihat Sonia dan Tiara sedang menghitung gaji mereka.
Alexa tidak mau menyapa mereka lagi hal itu sudah biasa saat kekasihnya datang dia akan melupakan segalanya bahkan orang tuanya.Saat Alexa keluar dari dalam kamar dan memakai baju rapi serta tas kecilnya yang sudah buruk.
"Hmm...Semoga pria itu tidak membuang mu suatu saat,agar kamu tidak gila pada saat itu terjadi,ingat orang tuamu tidak makan di rumah sakit." Alexa tidak peduli dengan sindiran Tiara dia langsung pergi keluar dari dalam rumah dan meninggalkan mereka berdua.
Tiara hannya bisa menghela napas panjang saat mendengar taksi online pesanan mereka sudah meninggalkan halaman rumah,dia hannya merasa iba dengan orang tuanya yang tidak punya pegangan apa pun di rumah sakit karena kemarin dia mendengar percakapan mereka.
"Kamu kenapa? Kamu pusing banget mikirin dia." Ucap Sonia setelah selesai menghitung uang dan menyimpannya kedalam lemarinya sebelum dimasukkan ke ATM masing-masing.
"Aku hannya merasa iba dengan Tante Maya ,aku tidak bisa membayangkan jika Tante Maya menjadi ibuku.Sonia bisa kah kamu menemaniku ke rumah sakit untuk memberikannya uang pegangan aku benar-benar tidak tega semalam aku sudah mendengar kalau Tante Maya tidak punya uang pegangan sama sekali." Ucap Tiara dengan wajah memohon kepada Sonia.
💗💗💗bersambung 💗💗💗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!