Seorang gadis sedang duduk di depan sebuah pinggir jurang yang sepi....di bawah jurang itu terbentang lautan luas yang berombak begitu mengerikan seakan-akan ingin menerkamnya dari bawah...
Nama gadis itu adalah Serena Ocean...gadis berusia 17 tahun itu memejamkan matanya ketika ia membayangkan hidupnya berada di bawah bayang-bayang Mammi Flow si bos Germo itu, Serena sangat malu bahkan untuk tinggal disana..
Serena mengerang, gadis itu meneteskan airmata..mengapa dia harus lahir jika harus menerima kenyataan kalau dia di besarkan oleh seorang Germo bernama Mammi Flow, kata pengasuhnya Berta kalau Mami Flow mengambilnya dari panti asuhan..meski dia mendapatkan segalanya berupa materi yang tidak sedikit tapi tetap saja..di sekolah dia menjadi perbincangan sebagian besar dari mereka mengoloknya kalau dia anak dari Mami Flow germo yang telah menjual banyak gadis...tak ada yang ingin menjadi temannya karna mereka selalu mengejeknya di setiap kesempatan..
Serena sakit hati karna itu dia selalu menghindar dan memilih pergi dari rumah setelah pulang sekolah..karna ingin menghindari dari Mammi Flow meski wanita itu selalu bersikap baik Kepadanya bahkan terlalu baik hingga Serena berpikir Mammi Flow hanya sedang membesarkan tawanan untuk di jual dengan harga yang mahal.
Hidup Serena seakan gelap saat ini, jika di sekolah mereka puya ayah ibu yang jelas maka berbeda dengannya, ibu angkatnya adalah seorang Germo yang terkenal dan kaya raya, mana mungkin Serena bisa berbangga...
Yang ada Serena hanya menanggung malu...
Mami Flow adalah Germo yang paling cantik di kota mereka, setiap tahun ada banyak sekali para gadis yang datang mengadu nasib di tempat Mami Flow dan mendapatkan banyak uang disana dengan menjajakan tubuh mereka.
Mami Flow begitu di segani, anak buahnya sangat banyak... meski begitu Mami selalu menganggapnya seorang putri kandung dia tak di ijinkan untuk datang ke tempat pelacuran yang hanya berjarak 50 meter dari rumah mereka...
Masih berada disana Serena memutuskan ia akan sedikit lama di tempat ini karna kata pengasuhnya Mami tak akan pulang ke rumah karna sedang menunggu kedatangan seorang ketua Mafia yang menjadi langganan di tempat menjijikan itu..
Serena memejamkan matanya, semilir angin di tebing tinggi ini cukup menenangkan untuknya..
*********
Flow menatap pengasuh Serena dan menghela nafas..
''Dia tidak pernah dirumah...''
Wanita berusia 37 tahun itu menghisap rokok di tangannya dan menghembuskan asabnya ke langit,...
''Nona Serena bilang dia menenangkan diri...''
''Cih...menenangkan diri untuk apa...aku tak pernah memberinya beban...lalu untuk apa dia berpikir..''
Pengasuh bernama Berta itu mendekat, ia menatap Flow dengan tajam..
''Kebenaran akan menemukan jalannya nyonya Flow...sekuat apapun kau berusaha menutupinya..''
Flow tertawa dengan mata berkaca-kaca...ia tersenyum menatap Berta dengan tajam...
''Tidak...simpan rahasia itu sampai kau mati Berta..aku tak akan memaafkanmu jika kau berkata jujur..'' tatap Flow dengan tajam.
Berta mengangguk patuh...melihat sang nyonya Flow sedang memakai pakaian terbaiknya untuk menerima seorang bos Mafia besar yang akan datang...hati Berta sangat sedih...namun dia berusaha tersenyum..
''Katakan pada Serena jika aku sudah memasak makan malam untuknya..makanan kesukaannya...Flow tersenyum....jangan tidur terlambat karna besok dia harus ke sekolah untuk mengambil ijasahnya...aku tak sabar lagi melihat dia kuliah dan sukses..''ucap Flow kembali dengan mata yang berkaca-kaca..
''Nyonya Flow...''
''Tidak apa Berta...jaga Serena untukku..''ucap Flow menyentuh bahu Berta lalu ia melangkah keluar dari rumah besarnya..menuju lokasi yang menjadi tempatnya mendapatkan uang.
*********
Sekitar pukul 7 malam,
Serena akhirnya pulang, gadis itu memakai masker untuk menutupi wajahnya...karna dia sangat malu bahkan untuk keluar rumah...
''Nona Serena..''
Serena mengangkat wajahnya dengan datar..
''Bibi Berta....''
''Mandilah lalu segera makan...''ucap wanita itu..
Serena tidak menjawab wanita itu namun melangkah menuju lantai atas dan mengunci pintu kamarnya..
Berta hanya menggeleng..sikap Serena begitu dingin dan sama sekali tidak ramah, dia penyendiri dan juga selalu bersikap cuek pada nyonya Flow...entah kapan dia bisa bersikap dewasa,..
********
Lokasi tempat pelac*ran milik Mammi Flow di namakan Pesona Dewi...disana ada banyak wanita yang sedang melayani para pria hidung belang yang mencari kenikmatan semalam...Pesona Dewi ini sudah di bangun selama hampir 18 tahun dan hari demi hari tempat ini semakin ramai oleh banyaknya gadis yang mencoba peruntungan disana..
''Bawa dia,....''titah Flow dengan suara lantang...
Malam ini anak buahnya membawa seorang gadis perawan untuk di berikan pada seorang Mafia yang terkenal kejam berusia 35 tahun, dia sudah menjadi langganan di tempat ini dan selalu memberikan tip yang besar...gadis itu sudah menerima uang muka namun sekarang dia tak mau melayani tuan Marco sang mafia kejam itu...apakah dia sedang mencoba menipu Flow...
''Baik Mammi...''
Beberapa pria berbadan tegap membawa seorang gadis dan mendorongnya ke depan...jatuh tersungkur di depan Flow..
''Mami...ampuni aku...'' gadis itu mengatupkan tangan memohon ampun..
''Apa kau sedang bermain-main denganku...kau tau sendiri tuan Marco seperti apa...dia akan menghabisi kita semua jika kau tidak melayaninya..''
Gadis di depannya begitu muda,..usianya sama dengan Serena hingga hati Flow bergetar...
''Katakan apa yang terjadi..katakan..........''jerit Flow meradang..
''Aku sedang hamil Mammi...aku berbohong tentang aku yang masih perawan...sebenarnya aku butuh uang itu untuk melahirkan anakku..''tangis gadis itu pecah..
Deg!!!!
''Apa maksudmu kau hamil..berapa bulan...''
''3 bulan Mami....aku minta maaf...'tangis gadis itu gemetar..
''Bunuh saja dia Mami Flow....jika dia merepotkan..''ucap salah seorang anak buahnya..
Namun Flow mengangkat tangannya agar jangan menyentuh gadis itu...matanya menjadi panas..
''Mengapa kau bodoh....kalau kau hamil lalu bagaimana sekarang...wanita seperti kita tak punya apapun untuk bertahan hidup...dengan apa kau akan menghidupi anakmu..aku sudah memperingatkan dirimu agar jangan memakai hati ketika bekerja disini....atau kau akan hancur...''ucap Flow dengan mata yang basah..
''Mami.....'' isak gadis itu gemetar...
Dia tau ketika dia melanggar perjanjian kerja maka dia pasti akan mati...namun gadis itu membeku ketika Flow melemparkan uang yang sedikit tebal kepadanya..
''Pergilah cari pekerjaan sementara sebelum kehamilanmu membesar lalu gunakan uang ini untuk melahirkan anakmu....''
''Apa...''
Semua tampak heran karna Flow justru melepaskannya..
''Terimakasih Mami Flow...terimakasih banyak..''
Gadis itu pergi meninggalkan Flow...yang memejamkan matanya..tuan Marco tak akan menyukai ini...yah...dia tak akan menyukainya...Flow memijit pelipisnya...
''Mami Flow apa yang Mami lakukan...meski tuan Marco batal datang malam ini namun dia akan menghancurkan tempat ini jika Mammi tidak menyediakan gadis itu besok..''
Flow memejamkan matanya..wanita itu berdiri sesaat setelah itu dia melangkah keluar dari ruangannya...hari ini dia merasa hilang semangat..
Lebih baik dia pulang dan beristirahat sebelum menghadapi tuan Marco besok....
*******
''Makanlah nona Serena...nyonya Flow menyempatkan untuk membuatkan makanan ini untuk nona..''
Serena melirik sinis....
''Aku sudah bilang bukan..aku tidak butuh perhatiannya aku muak.....''jerit Serena kesal sekali..
Berta menghela nafas dengan berat...
''Ada apa dengan nona hah...Nyonya Flow sudah..''
''Aku tidak butuh dia memasak untukku dari tangan kotornya...''
Dengan marah Serena menjatuhkan makanan di atas meja..
Crang.......
Ia tak menduga kalau Flow sudah pulang dan melihat segalanya..
''Ada apa denganmu Serena..'' ucap Flow dengan mata yang memerah.
Serena menoleh dengan tajam....
Langkah Flow terhenti ketika ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Serena memecahkan semua mangkuk dan piring berisi makanan yang dia masak dengan susah payah...hatinya teriris menyadari Serena tak pernah mau menerima kenyataan kalau dia tinggal disini dan di dalam pengasuhan Flow...
''Apa yang kau lakukan Serena..'' ucap Flow dengan mata berkaca-kaca..
Serena menoleh dengan tajam....ia berdiri menantang Flow...
''Bukankah aku sudah bilang jangan pernah memasak untukku...aku tidak ingin makan masakanmu..''
Flow tersenyum dingin..
''Mengapa kau tidak mau makan masakanku Serena...apa kau jijik padaku..''
''Yah...aku akan mengatakannya dengan jujur..yah...aku sangat jijik pada pekerjaanmu dan kau...Mami...aku lebih baik tidak di angkat darimu dari panti asuhan dari pada harus hidup dengan wanita sepertimu...aku tidak tahan lagi..''
Berta akhirnya memilih meninggalkan mereka berdua....
''Jadi kau jijik padaku, padahal besar harapanku agar bisa membahagiakanmu Serena..inilah balasan..''
''Apa yang bisa aku dapatkan Mami....aku bahkan menjadi bahan hinaan di sekolah sebagian besar dari mereka malah mengatakan aku sebenarnya adalah anakmu...mereka bilang kita mirip dan hal ini membuatku muak Mami..aku bahkan tidak sudi punya ibu sepertimu dan aku hanya berharap kau bukan ibu kandungku Mami..''desis Serena kejam..
Hancur hati Flow mendengar ucapan Serena yang terlalu kejam kepadanya, bahkan dia sudah mencoba untuk menahan semua kemarahan dari gadis remaja ini kepadanya..
Serena tak pernah bersikap hormat atau lembut padanya, di setiap kesempatan gadis ini selalu membuang muka...namun sekali lagi Flow mencoba mengalah..
''Katakan lagi apa yang kau rasakan..katakan semuanya..''
AIrmata Serena menetes...
''Mereka lalu bilang padaku bahwa aku sebenarnya hanya untuk di persiapkan Mami untuk menjadi penerusmu di Pesona Dewi sana...tapi Mami..aku akan tegaskan kepadamu bahwa aku tak akan pernah mau menjadi penerusmu disana...setelah mendapatkan ijasah maka aku akan pergi dari kota ini...''
Kali ini Flow mengangkat wajahnya...ia pun terdiam dan hampir saja jatuh karna rasa sakit di kepalanya..namun sekali lagi Serena tidak bergeming...dia terlalu marah pada wanita malam ini...
''Serena.....hidup tidak mudah, kau terlalu muda untuk mengerti kau juga tak perlu mendengarkan kata orang.''
''Mengapa aku tak boleh mendengarkan mereka..bagaimana dengan Mammi..apakah mami senang hidup seperti ini...apa mami menikmatinya..''
''Dengarkan aku Serena..suka atau tidak kau sedang berada di dalam perlindungan seorang wanita sepertiku....kita terikat sekarang dan aku....''
''Tidak akan mungkin terjadi Mami, kkta tidak terikat darah....aku bukan keturunan kotor sepertimu aku akan merubah hidupku aku janji....aku akan meninggalkan rumah ini dengan cepat..'' usai berkata Serena melangkah dengan keangkuhan menuju kamarnya..
Meninggalkan Flow yang tersungkir jatuh di tempat duduknya dan mulai meneteskan airmataya,...kata-kata gadis itu terlalu tajam untuk di dengar...
Flow menyentuh dadanya yang terasa nyeri....ia lalu kembali mengeluarkan sebatang rokok dan mulai menyalakannya..wanita itu duduk di dalam ruang makan sendirian...airmatanya jatuh ketika dia melihat makanan yang dia masa susah payah jatuh di lantai..
Tangisannya awalnya pelan berubah menjadi semakin sesegukan ketika menyadari sikap Serena terlalu keras, kepadanya....airmata Flow menetes di wajahnya yang begitu sendu.
Semoga suatu saat Serena bisa mengerti segalanya...
*********
Sedangkan di kamar...
Serena menjatuhkan semua barang miliknya...dan berteriak keras..mengapa dia tidak marah,...mengapa wanita itu tidak membentaknya atau mengusirnya..mengapa sikapnya seperti itu semakin membuat Serena muak..
Mami Flow adalah wanita yang kejam jika dia sedang berada di rumah Pesona Dewi..dia bisa memukul dan membentak bahkan melakukan yang lebih dari itu namun mengapa dia tidak berani melakukan apapun pada Serena...seakan dia tabah dan sabar menghadapi sikap Serena yang memberontak..hal itu semakin membuat Serena kesal karna ia ingin Mami Flow membencinya dan marah jadi ketika dia pergi dari rumah, Serena tidak punya beban....
''Aku benci tinggal di tempat ini...aku benci........''jerit Serena menangis dengan keras....
********
Besok paginya...
Serena turun dari tangga dan menghentikan langkahnya ketika dia melihat Mami Flow sedang meminta bibi Berta melilit tubuhnya dengan kain tebal..gadis itu terdiam di tempatnya..apa yang sedang di lakukan wanita itu..
Aneh sekali...
''Jadi tuan Marco tidak mendapatkan gadis perawan yang dia inginkan..''
Flow mengangguk....
''Berta aku takut sekali..pria itu sangat kejam bahkan mereka adalah keluarga Mafia yang paling di segani di kota ini...dia punya saudara kembar yang juga seorang Mafia..aku takut dia tak akan pernah mau menerima jika aku telah membohonginya..''
''Tapi ini bukan salah Nyonya...''
''Aku membebaskan wanita itu karna dia sedang hamil....Berta entah mengapa dia mengingatkan aku tentang masa laluku..aku melepaskannya tanpa tau kalau aku akan menghadapi masalah yang besar dari tuan Marco..''
''Bagaimana sekarang apa yang harus kita lakukan nyonya..jika tuan Marco marah maka apa yang akan dia lakukan..'' tanya Berta hati-hati...''
Flow gemetar sesaat kemudian dia menatap Berta dengan mata yang basah...
''Jika terjadi sesuatu padaku Berta..aku mohon...lindungi Serena..sebaiknya kau membawa dia pergi dari sini....kebetulan dia membenciku kan,...itu lebih baik dan aku akan merasa baik-baik...''
''Apa maksud nyonya..kami tak akan pergi...meninggalkan nyonya..''
''Berta...kau tidak tau siapa tuan Marco sebenarnya....dia akan membunuhku dan bahkan mencari keturunanku Berta...hanya Serena yang aku punya sekarang...aku tak bisa membiarkan sesuatu terjadi kepadanya,..'' suara Flow terdengar gemetar menahan rasa takut.
Airmata Berta mengalir deras di wajahnya..
''Nyonya Flow...''
''Aku mohon....meski aku hina..meski anakku sendiri membenciku..aku tak perduli Berta...aku ingin dia selamat...aku ingin dia lebih baik dariku aku mencintainya..''tatap Flow dengan wajah pucat.
''Oh nyonya Flow....''
Sementara itu..
Bagi petir yang menyambar di siang bolong, wajah Serena seperti di tampar dengan keras.....
Tubuh Serena kaku di pertangahan tangga,...airmatanya menetes disana...mendengar kebenaran yang ia dengar...ia tertawa kesal..tidak mungkin..tidak mungkin jika dia adalah putri seorang Germo tidak mungkin..
Serena mengepalkan tangannya menahan rasa sakit di dadanya..itukah sebabnya..Mami Flow selalu mengalah kepadanya,...? Mami selalu tersenyum walau Serena membentaknya dengan kasar karna dia adalah putri kandungnya...?
Tangisan Serena pecah di sana, ia mengigit bibirnya agar tangisannya tidak terdengar....jadi dia tidak sendirian namun dia punya seorang ibu dan dia adalah Mami Flow...
Serena menghapus jejak airmatanya lalu menatap Mami Flow yang sedang melapisi tubuhnya...
Serena menuruni tangga dan berdehem hingga Flow dan Berta menoleh terkejut..wajah Flow menjadi pucat ia menatap Berta dengan takut..
Serena mendekat sekuat tenaga menatap mata Flow dengan tajam..
''Aku lapar...''ucapnya dengan suara dingin..
Flow menatap Berta...
''Berta masak sesuatu untuknya...aku akan ke kamar...''
''Tidak....aku tak mau Bibi yang memasak untukku...aku mau Mami yang memasak untukku..''ucap Serena menahan rasa perih di hatinya..
''Apa...''ulang Flow seakan tan percaya....
Berta dan Flow saling menatap tajam...kemudian Berta menatap Serena..
''Nona Serena....jangan mengganggu nyonya Flow...nyonya sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi tamu besar malam ini..''
''Aku tidak mau kau yang membuatnya Bibi Berta....aku mau Mami membuatkannya untukku..apakah itu akan menyita waktumu Mami...aku ingin makan mie dan itu aku mau Mami yang membuatnya apakah sesulit itu..''
''Baiklah Serena..aku akan membuatkannya untukmu...''ucap Flow mengalah ia menatap Berta sambil melepaskan kain penutup dadanya..
''Tunggulah aku di kamar Berta aku akan memasak untuk Serena dan tidak akan lama,...''ucap Flow melangkah menuju dapur...
Sementara Berta menganggukan kepala dan melangkah meninggalkan Serena sendirian dengan Flow yang sedang mengambil sayuran di kulkas, telur dan beberapa sosis untuk dia makan...
Serena berdiri seperti patung dan menatap Flow yang lihai memasak di dapur...
''Serena....kelak jangan terlalu makan banyak mie..kau akan sakit..'' ucap Flow dengan mata berkaca-kaca sambil mengiris sosis dan wortel.
Serena melangkah duduk di atas meja makan di dekat dapur..ia tersenyum...
''Ada Mami dan Bibi Berta...mami tidak berencana mengusirku bukan..''tatap Serena dengan tajam..
Flow mengangkat wajahnya mereka bertatapan tajam..dan Flow tersenyum...
''Tentu saja...Mami tak akan meninggalkanmu...termasuk Bibi Berta...mengapa cara bicaramu berbeda Serena..apakah kau mendengarkan sesuatu..''Flow tampak curiga..
Serena tersenyum...
''Aku lelah dan suaraku menjadi serak karna terlalu berteriak dan marah..''
''Apa kau sakit Serena...'' Flow menyipitkan matanya menilai..
Serena membeku ketika mata mereka bertemu..kebenciannya hilang dalam sekejap di ganti perasaan hangat dan lega..
''Tidak aku baik-baik saja aku masih muda..''
Flow mengangguk menurut...
''Kau juga cantik...''
''Tentu saja...ibuku pasti cantik karna itu aku juga cantik..''ucap Serena menatap Flow...
''Baiklah kau mulai sombong rupanya...aku yakin ibumu pasti akan bangga padamu, oya kau sudah mengambil ijasahmu..Mami ingin kau mulai berkemas...''
Serena terdiam dengan mata yang basah...
''Aku tidak mau pergi...''
''Kau harus pergi Serena bukankah kau bilang tak suka tinggal di daerah sini..''
Serena hanya menatap Flow yang membawakan semangkuk mie dengan banyak sayuran..dan meletakannya di depan Serena..
Serena menghirup aroma mie yang khas dan tersenyum..
''Enak sekali...bisakah kau menyuapiku Mami..''tatap Serena dengan penuh harap..
Flow duduk di hadapan Serena dan melirik jam di tangannya....
''Baiklah Mami masih punya waktu beberapa jam lagi....apa kau benar-benar serius kalau Mami yang menyuapimu tapi mengapa....semalam kau bahkan memecahkan mangkuk dan piring...
Serena tersenyum..
''Aku minta maaf Mami......''
Flow sangat bahagia melihat sikap Serena mungkinkah dia sudah sadar atas kesalahannya bagus juga...
Flow meniup kuah mie panas dan menyuapi Serena perlahan...
''Bagaimana rasanya...''
''Enak sekali..mami pintar sekali sih..''
Serena lalu kembali membuka mulutnya dan mencoba menerima suapan mie sampai habis dan dia merasa hangat dan kenyang..
''Kau harus tetap makan nasi Serena...''
''Baiklah aku akan makan...''
Serena lalu mengeluarkan ponselnya dan menatap Flow..selama ini mereka tidak punya satu foto pun juga..
''Mami.....ayo kita foto...'' pinta Serena..
''Baiklah ayo...''
Serena dan Flow lalu berpose dengan Flow dalam berbagai gaya...lalu meminta Flow membuat video agar menyemangatinya ketika dia sedang sedih. Dan Flow melakukannya tanpa ragu, setelah semuanya selesai Serena menatap Flow dengan tajam..
''Mami....''
''Yah......''
''Apakah kau benar-benar mencintaiku...''
Flow menatapnya dengan kerutan di dahinya...
''Mengapa kau bertanya hal itu....tentu saja aku mencintaimu dan ingin yang terbaik untukmu Serena'' ucap Flow dengan tatapan sungguh-sungguh..
Serena menatap mata Flow yang basah.....
''Mami tak akan menjualku seperti gadis-gadis disana...''
Flow mengangkat wajahnya dan menatap mata Serena yang sudah basah oleh airmata...
''Serena....apa yang terjadi padamu..mengapa kau mengatakan hal itu pada Mami...''
Serena meneteskan airmatanya dia sungguh tak mampu menahan perasaannya...
''Jawab saja..mengapa kau tidak menjualku seperti gadis lain...mengapa kau begitu melidungiku sementara kau bisa saja mendapatkan banyak uang Mami...''
Flow tak dapat menahan airmatanya ia menatap Serena dengan tajam..
''Apa yang ingin kau ketahui Serena...katakan pada Mami apa yang sedang kau uji...''
''Aku hanya ingin tau Mami...mengapa kau tidak mampu jujur padaku...''
Flow bangkit dari tempat duduknya dan mengambil mangkuk bekas makan Serena dan membawanya ke dapur..
''Aku harus pergi sebentar lagi Serena...jadi naiklah ke kamar sekarang..''
Flow melangkah melewati Serena yang mengerang..
''Mengapa Mami begitu keras kepala, sampai kapan kau merahasiakan ini dariku setidaknya aku berhak tau siapa diriku..''
''Cukup Serena...''
Flow melangkah mendekati tangga hingga Serena mengikutinya...
''Aku mendengar semuanya tadi....''
Deg!!!!
Flow menoleh dengan tatapan beku..
''Apa maksudmu kau tau segalanya...Serena..''
''Bisakah Mami jujur saja...mengapa harus menutupi kalau aku putri kandungmu..''
Deg....
Deg.......
Deg.........
Flow begitu terkejut mendengar ucapan Serena yang begitu tajam kepadanya....wanita itu berbalik sama sekali tak menyangka kalau Serena mengetahui kebenaran secepat ini..
Tubuh Flow melemah dan tersungkur di anak tangga tangisannya pecah saat itu juga....sementara Serena mendekatinya dengan pelan...dan ikut jatuh di depannya..
''Mami.....''
Flow menatap Serena dengan tatapan sedih,..
''Lupakan saja...anggap saja kau tidak mendengar apapun Serena,...aku bukan ibumu kau hanyalah anak adopsi..hanya itu yang kau harus ingat Serena...''
Flow menghapus jejak airmatanya dan hendak melangkah namun Serena memeluknya dari belakang sekaligus menghentikan langkahnya..
''Mami jangan pergi aku mohon...''tangis Serena pecah di balik punggung Flow..
Wanita itu memeluknya dengan erat...
''Anak nakal...baiklah Mami akan kembali dan menceritakan segalanya padamu Serena...''
Pelukan itu terlepas dan Serena menatap mata Flow dengan dalam..
''Baiklah....janji Mami...aku akan menunggu mami pulang...''
''Hum...kau harus menurut pada Bibir Berta okey...''
''Okey....Mami aku mencintaimu...maafkan atas sikap kejamku padamu...''
Flow tersenyum...
''Mami akan menghukummu besok...''ucap Flow dengan senyuman lembut di wajahnya...
''Baiklah aku siap menerima hukuman mu Mami...''ucap Serena tersenyum..
''Sekarang istirahatlah dan tunggu Mami pulang..''ucap Flow lalu melepas kalung berbentuk hati dan memakaikannya di leher Serena...
''Ini cantik sekali...''ucap Serena memuji..
''Tentu saja ini emas murni...jangan sampai kalung ini lepas ya Serena..''
''Baiklah.....aku janji Mami...''ucap Serena kembali memeluk Flow dengan erat..
Serena juga mendengar ucapan tentang Mafia bernama Marco yang kejam tadi...Serena mengeraskan wajahnya...
***********
Ketika malam tiba beberapa mobil berhenti di depan rumah Pesona Dewi..seorang pria tampan keluar dari sana dengan tatapan tajam...
''Tuan Marco..''
''Dimana wanita itu sekarang..''desis Marco mengeraskan wajahnya...
Deg......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!