NovelToon NovelToon

Ranjang Panas Sang CEO

Awal Mula

Nicole Mary Wijaya dan nama panggilannya Nicole adalah seorang gadis yang sangat cantik, baik hati, suka menolong orang, sangat pintar dalam bidang akademis.

Hanya saja dirinya belum ada keinginan untuk menikah padahal Ayah kandungnya sangat menginginkan dirinya menikah agar dirinya bisa menggendong cucu.

Ibunya Nicole sudah lama di panggil Tuhan di saat Nicole berumur delapan tahun dan sejak saat itu Ayahnya Nicole mengurus putri semata wayangnya tanpa ada keinginan untuk menikah lagi.

Hal itu dikarenakan Ayahnya Nicole sangat mencintai istrinya terlebih dirinya takut jika dirinya menikah lagi maka bisa saja istrinya yang akan menjadi ibu tiri Nicole jahat pada Nicole.

"Daddy, aku belum ada niat untuk menikah jadi tolong jangan jodohkan Nicole dengan pria yang tidak Nicole kenal," mohon Nicole sambil menyatukan ke dua tangannya dan diletakkan di dadanya.

"Tapi pria itu sangat mencintaimu jadi Daddy mohon menikahlah dengan pria itu dan Daddy percaya pria itu bisa membuatmu bahagia dan kamu akan aman jika bersamanya," ucap Daddynya.

"Sangat mencintai Nicole? Bagaimana bisa Nicole saja tidak pernah bertemu dengan pria itu," jawab Nicole dengan wajah cemberut.

"Pria itu sudah dua kali datang ke sini dan sering memperhatikan dirimu tapi kamu selalu cuek dan tidak pernah memperdulikan pria itu begitu pula dengan rekan bisnis daddy," jawab Daddynya menjelaskan.

"Nicole tidak memperdulikan mereka karena Nicole belum ada keinginan untuk menikah. Nicole ingin menuntut ilmu setinggi langit," ucap Nicole yang menolak dengan tegas jika dirinya menikah.

"Daddy tidak perduli, pokoknya malam ini kamu harus dandan cantik dan menerima lamaran rekan bisnis Daddy," ucap Daddynya dengan nada tegas sambil pergi meninggalkan Nicole sendirian di ruang keluarga.

"Akhhhhhhhh... Daddy nyebelin banget," ucap Nicole dengan nada frustrasi.

Nicole berjalan ke arah tangga sambil berfikir untuk menghindari dari perjodohan yang dilakukan oleh Daddynya.

("Aku harus cari cara supaya perjodohan ini batal," ucap Nicole sambil berfikir dan berjalan menaiki anak tangga satu demi satu)

("Lebih baik aku kabur dari mansion dan besok baru pulang dengan begitu lamarannya otomatis batal," ucap Nicole dalam hati setelah beberapa saat dirinya berfikir)

Ceklek

Nicole membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam kamarnya. Nicole berjalan ke arah lemari kemudian mengambil tas kuliah untuk memasukkan dua stell pakaian miliknya dan juga membawa beberapa lembar uang serta ATM untuk berjaga-jaga.

Setelah selesai Nicole berjalan ke arah balkon hingga di depan balkon Nicole naik ke pembatas balkon.  Gerakannya yang sangat lincah dari pembatas balkon loncat ke atas pohon kemudian meloncat ke pohon satunya begitu terus karena kebetulan rumah Nicole banyak dipenuhi pohon yang lumayan tinggi.

Tap

Tap

Tap

"Hufttt.. Akhirnya sampai juga," ucap Nicole yang sudah melewati pagar mansion sambil mengusap keringat yang menempel di keningnya.

Nicole berjalan dengan mengendap-endap seperti pencuri agar tidak ketahuan para bodyguard milik Daddynya karena selain di dalam pagar, di luar pagar juga ada beberapa bodyguard yang berjalan mengelilingi sekitar pagar.

Setelah di rasa aman Nicole berjalan dengan santai hingga dirinya menemukan jalan raya. Nicole melambaikan tangannya ke semua mobil yang mau berhenti hingga akhirnya ada mobil berwarna hitam berhenti tepat di depannya.

"Mau kemana Nona? tanya sopir tersebut sambil menurunkan kaca jendela.

"Paman, tolong antarkan aku ke jalan Pesona Hati," pinta Nicole.

"Baik, silahkan masuk Nona," ucap sopir tersebut.

"Terima kasih Paman," jawab Nicole sambil tersenyum.

Nicole berjalan ke arah samping pintu pengemudi namun baru saja membuka pintu mobil terdengar seorang pria yang duduk di belakang pengemudi berbicara dengan nada dingin membuat bulu kuduk Nicole berdiri semua.

"Duduk di belakang," ucap pria tersebut dengan nada dingin.

"Maaf Nona, silahkan duduk di belakang," ucap sopir tersebut dengan wajah ketakutan.

Nicole menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menutup kembali pintu mobil tersebut.

'Kalau tahu begini lebih baik jangan memberhentikan mobil ini. Suaranya saja membuat bulu kuduk ku langsung berdiri, apa lagi kalau dekat dengannya," ucap Nicole dalam hati sambil membuka pintu belakang pengemudi.

Nicole duduk di samping pria tersebut yang sedang memejamkan matanya dengan ke dua tangannya disatukan dan di tekuk ke dadanya.

Nicole memperhatikan ke dua kaki pria tersebut yang lumayan panjang hingga Nicole menatap ke wajah pria tersebut.

'Sangat tampan tapi terlihat sangat menyeramkan kalau lagi marah," ucap Nicole dalam hati yang bisa menebak wajah seseorang.

Entah kenapa Nicole sangat suka memandangi wajah pria tersebut untuk pertama kalinya karena selama ini dirinya selalu cuek jika ada rekan bisnis datang ke mansion nya hingga pria tersebut membuka matanya.

"Maaf," ucap Nicole salah tingkah sambil memiringkan tubuhnya ke arah samping agar tidak melihat pria tersebut.

Nicole langsung mengarahkan pandangannya ke arah jalan raya sedangkan pria tersebut hanya tersenyum tanpa sepengetahuan Nicole.

'Aku tidak menyangka bisa bertemu kembali dengan gadis yang aku cintai dalam diam dan nanti malam aku akan melamarnya di depan Ayahnya," ucap pria tersebut dalam hati.

'Aduh aku malu banget ketahuan menatap pria itu, aduh Nicole kenapa kamu serius sekali menatap seorang pria? Biasanya kamu tidak pernah perduli," ucap Nicole dalam hati sambil merutuki kebodohannya.

"Mau kemana? tanya pria itu.

"Mau ke rumah sahabatku," jawab Nicole tanpa menatap ke arah pria tersebut karena dirinya sangat malu.

"Apakah wajahku sangat menyeramkan hingga tidak mau menatapku?" tanya pria tersebut dengan nada masih dingin.

"Tidak," jawab Nicole singkat.

"Kalau tidak kenapa tidak menatapku?" tanya pria tersebut lagi.

Nicole menghembuskan nafasnya secara perlahan kemudian memiringkan kembali ke arah pria tersebut agar menatap pria tersebut dengan wajah memerah.

"Kamu panas?" tanya pria tersebut dengan nada kuatir sambil mengarahkan tangannya ke arah kening Nicole.

Grep

"Aku tidak apa-apa," jawab Nicole sambil menahan tangan pria tersebut.

"Kalau tidak apa-apa lalu kenapa wajahmu memerah?" tanya pria tersebut dengan wajah masih kuatir.

Entah kenapa pria tersebut membiarkan tangannya di pegang oleh Nicole karena biasanya dirinya tidak ingin seluruh tubuhnya di sentuh dengan gadis ataupun dengan wanita lain.

"Pergi ke rumah sakit," perintah pria tersebut.

"Baik tuan," jawab sopir tersebut dengan patuh.

'Biasanya Tuan akan marah jika tubuhnya di sentuh oleh gadis ataupun wanita lain tapi baru kali ini aku melihat Tuan tidak menolak ketika tangannya dipegang bahkan baru kali ini pula Tuan begitu perduli dengan seorang gadis,' ucap sopir tersebut dalam hati.

"Kenapa pergi ke rumah sakit?" tanya Nicole tanpa menyadari kalau dirinya masih memegang tangan pria tersebut.

"Wajahmu panas jadi lebih baik kita ke rumah sakit," jawab pria tersebut.

"Aku tidak sakit, jadi tidak usah ke dokter," jawab Nicole yang tidak suka ke dokter.

"Tapi wajahmu memerah jadi harus ke dokter," ucap pria tersebut bersikeras.

"Sungguh aku tidak sakit, coba di cek," ucap Nicole sambil menarik tangannya yang menggenggam tangan pria tersebut untuk diarahkan ke keningnya.

"Tidak panaskan?" tanya Nicole ketika telapak tangan pria tersebut menempel di kening Nicole.

"Lalu kenapa wajahmu memerah?" tanya pria itu lagi yang tidak mengerti kalau wajah Nicole memerah karena menahan malu karena ketahuan menatap dirinya.

"Pokoknya aku tidak sakit, coba cek yang lainnya kalau tidak percaya," ucap Nicole yang tidak suka ke rumah sakit.

Nicole kembali menarik tangan pria tersebut ke arah lehernya yang mulus.

"Tidak panaskan? Coba pegang yang ini," ucap Nicole.

Nicole kembali menarik tangan pria tersebut ke arah dadanya dan tanpa sengaja telapak tangan pria tersebut menyentuh salah satu gunung kembar milik Nicole karena telapak tangan pria tersebut lumayan lebar dan agak besar.

"Tidak panaskan? tanya Nicole tanpa menyadari kalau jari kelingking pria tersebut bergerak perlahan.

Nicole tidak menyadarinya karena saat ini dipikirannya dirinya tidak mau pergi ke rumah sakit sebab dirinya takut jarum suntik sama seperti author Yayuk Triatmaja.

"Iya tidak panas," ucap pria tersebut sambil menarik tangannya dengan cepat.

'Si*l kenapa pikiranku jadi mesum.' ucap pria tersebut dalam hati.

Di Bilangin Tidak Percaya

"Di bilangin tidak percaya," ucap Nicole kemudian menghembuskan nafasnya dengan lega karena tidak jadi pergi ke rumah sakit.

"Paman, langsung ke tempat yang tadi aku tunjuk ya? Ke jalan Pesona Hati." Pinta Nicole.

"Maaf ..."ucap sopir tersebut sambil melirik ke arah Tuan nya lewat spion mobil.

Nicole yang mengerti langsung menatap ke arah pria tampan tersebut sambil tersenyum manis.

"Maaf kita belum berkenalan, nama tuan?" Tanya Nicole sambil mengulurkan tangan kanannya.

"Panggil saja Raka," jawab Raka sambil membalas uluran tangan Nicole.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Raka adalah anaknya Ronald dengan Clarisa dimana Ronald adalah sahabat Daddy Alvonso sedangkan Clarisa adalah sahabat Mommy Laras di cerita novelku dengan judul : Cinta Satu Malam Bersama Mafia dan Cinta Satu Malam Bersama Mafia 2.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Tidak sopan kalau nama saja, bagaimana kalau kak Raka?" Tanya Nicole.

"Terserah," jawab Raka singkat sambil melepaskan uluran tangannya.

"Kak Raka, aku ingin pergi ke tempat temanku di jalan Pesona Hati, boleh ya," pinta Nicole sambil ke dua tangannya disatukan dan diletakkan di dadanya.

"Pffftttt..."

Raka yang melihat Nicole memohon padanya membuat dirinya tertawa untuk pertama kalinya membuat Nicole memajukan bibirnya.

'Mimpi apa aku semalam, baru kali ini Tuan tertawa karena selama ini Tuan selalu berwajah datar dan dingin.' ucap sopir tersebut dalam hati.

"Ke jalan Pesona Hati," ucap Raka sambil mengacak rambut Nicole.

"Baik Tuan," Jawab sopir tersebut.

'Biasanya Tuan mana mau menuruti permintaan seorang wanita yang ada semua wanita menuruti permintaannya.' ucap sopir tersebut dalam hati.

"Aish rambutku jadi berantakan tahu," ucap Nicole dengan nada kesal dan wajahnya langsung cemberut sambil menahan tangan pria tersebut kemudian meletakkan di paha Raka tanpa melepaskannya agar tidak mengacak rambutnya.

"Habis kamu lucu banget bikin aku tertawa," ucap Raka sambil tersenyum.

"Memangnya aku badut," ucap Nicole dengan wajah di tekuk.

"Jangan cemberut nanti tambah jelek," ucap Raka.

"Biarin, habis kak Raka nyebelin," ucap Nicole.

"Nyebelin kenapa?" Tanya Raka dengan wajah bingung.

"Pertama aku tidak sakit tapi di paksa pergi ke dokter, ke dua aku ingin cepat sampai ke tempat tujuan dan bertemu dengan teman ku jadinya tertunda, ke tiga aku bukan badut," Jawab Nicole menjelaskan.

"Maaf mengenai pergi ke rumah sakit soalnya melihat wajahmu memerah membuatku kuatir kamu sakit," Ucap pria tersebut untuk pertama kalinya meminta maaf.

'Apakah aku bermimpi, baru kali ini Tuan mengatakan maaf sama seorang gadis. Nona sungguh hebat bisa menaklukkan pria sedingin dan sekejam Tuan.' ucap sopir tersebut dalam hati.

"Kenapa kuatir?" tanya Nicole dengan wajah bingung.

'Aduh apa yang harus aku jawab? Aku tidak mungkin mengatakan kalau aku menyukaimu. Aku akan mengatakan itu jika aku sudah resmi melamarnya.' ucap Raka dalam hati sambil berfikir untuk mencari alasan yang tepat.

"Maaf Nona sudah sampai," ucap sopir tersebut tiba-tiba.

"Terima kasih atas tumpangannya, lain kali jika kita bertemu lagi aku akan traktir kak Raka," ucap Nicole sambil membuka pintu mobil.

"Aku tunggu," jawab Raka.

Nicole hanya tersenyum kemudian turun dari mobil dan menutup pintu mobil dengan rapat. Nicole melambaikan tangannya ke arah Raka sambil tersenyum dan Raka membalas lambaian tangan Nicole sekaligus membalas senyuman Nicole.

Setelah mobil itu tidak terlihat barulah Nicole berjalan ke arah rumah sahabatnya dengan berjalan kaki karena rumahnya tidak begitu jauh hingga lima belas menit kemudian Nicole sudah sampai di rumah sederhana milik sahabatnya.

Tok tok tok

Ceklek

Seorang gadis yang seumuran dengan Nicole membuka pintu dan melihat Nicole dengan wajah terkejut.

"Nicole," panggil gadis tersebut.

"Strawberry," ucap Nicole sambil cipika cipiki seperti wanita pada umumnya.

"Kok tumben main ke rumahku yang sempit ini?" Tanya Strawberry.

"Jangan merendah, yang penting kan bisa untuk tidur dan mandi itu sudah cukup," jawab Nicole sambil tersenyum.

"Ayo masuk," ucap Strawberry.

"Terima kasih," jawab Nicole sambil masuk ke dalam mengikuti langkah Strawberry.

"Jangan kaget ya kalau rumahku kalah jauh dengan rumah milikmu yang sangat besar," ucap Strawberry.

"Sstttttt.. sudah jangan bicara seperti itu," ucap Nicole yang tidak pernah mempermasalahkan ataupun merendahkan orang lain.

"Aku ke sini mau numpang menginap sehari saja dan besok siang baru aku kembali pulang," sambung Nicole.

"Kok tumben ingin menginap di rumahku?" Tanya Strawberry dengan wajah terkejut.

"Hehehehe."

"Ada apa?" Tanya Strawberry penasaran.

"Daddy ingin menjodohkan aku dengan rekan bisnisnya nanti malam sedangkan aku tidak kenal dengan pria itu," jawab Nicole.

"Kalau pria itu kaya kenapa kamu menolaknya?" Tanya Strawberry yang selalu mengharapkan mendapatkan pria kaya.

"Aish, memangnya aku cewek matre," Jawab Nicole.

"Iya .. Iya... Kamu kan putri terkaya di negara ini dan apa saja kamu bisa membelinya dengan mudah jadi tidak perlu pria kaya," ucap Strawberry sambil memutar bola matanya dengan malas.

"Pintar," jawab Nicole sambil tersenyum.

"Apakah kamu menyukai seseorang?" Tanya Strawberry penasaran.

"Menyukai seseorang ... (Sambil berfikir) ... Sebenarnya aku tadi bertemu dengan seorang pria dan aku merasa nyaman bersamanya tapi tidak mungkin aku menyukainya apa lagi jatuh cinta padanya," jawab Nicole.

"Kenapa tidak mungkin?" Tanya Strawberry penasaran.

"Karena kami baru saja bertemu jadi tidak mungkin aku menyukainya dan belum tentu juga kami akan bertemu lagi." jawab Nicole.

"Kita tidak tahu siapa jodoh kita, siapa tahu pria itu jodohmu," ucap Strawberry.

"Entahlah, aku tidak mau memikirkan tentang kekasih atau perjodohan karena di saat ini aku ingin belajar dan belajar," ucap Nicole.

"Kamu memangnya mau belajar apa lagi? Manajemen Bisnis sudah, program IT juga sudah bahkan beberapa ilmu bela diri juga sudah kamu kuasai termasuk kursus menembak juga sudah kamu ikuti," ucap Strawberry.

"Aku ingin kuliah ambil kedokteran karena belum aku ambil," ucap Nicole yang sangat suka belajar.

"Aish dasar kutu buku," celetuk Strawberry meledek Nicole.

"Biarin," jawab Nicole cuek.

" Aku ingin tidur, badanku sangat cape," sambung Nicole sambil berjalan ke arah ranjang mungil.

"Nanti malam kan malam minggu bagaimana kalau kita ke bar?" Usul Strawberry.

"Aku tidak suka ke bar," Jawab Nicole sambil berbaring di ranjang.

"Sekali ini saja, aku mohon," mohon Strawberry.

Nicole menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Sungguh kamu mau menemaniku ke bar?" Tanya Strawberry tidak percaya.

"Iya aku akan temani tapi sekali ini saja ya karena aku tidak suka ke bar," jawab Nicole

"Iya janji sekali ini, oh ya nanti pesan minuman kamu yang bayar ya," ucap Strawberry.

"Ok tidak masalah kamu membeli minuman apa saja, nanti aku bayarin tapi aku tidak minum anggur yang bikin mabuk," ucap Nicole.

"Terus kamu mau minum apa?" Tanya Strawberry penasaran.

"Nanti aku pesan minuman yang ringan-ringan saja karena aku tidak suka mabuk cukup kamu saja yang mabuk," ucap Nicole.

"Ok," jawab Strawberry dengan singkat sambil tersenyum bahagia karena bisa pergi ke bar.

Nicole tahu akan sifat sahabatnya yang suka mabuk dan Nicole juga sudah jenuh untuk menasehati Bela karena itulah Nicole membiarkan sahabat baiknya melakukan apa saja yang dia mau asal tidak melampaui batas.

"Nicole," panggil Strawberry.

"Hmmm," ucap Nicole berupa deheman karena dirinya sangat mengantuk.

"Apakah kamu masih menjaga kehormatan mu?" Tanya Strawberry penasaran.

"Tentu saja," jawab Nicole.

"Kapan kamu berikan kehormatan mu untuk pria lain?" Tanya Strawberry penasaran.

"Tentu saja aku berikan untuk suamiku, maaf Strawberry aku sudah mengantuk mau tidur," ucap Nicole sambil menutup mulutnya karena dirinya menguap.

"Aku juga mengantuk ingin tidur," ucap Strawberry yang terpaksa berbaring di lantai karena ranjangnya tidak muat.

Strawberry terpaksa mengalah karena Strawberry tahu kalau Nicole tidak terbiasa tidur di lantai sedangkan buat Strawberry dirinya sudah terbiasa tidur di lantai. Tidak membutuhkan waktu lama mereka berdua tidur dengan pulas nya.

Kenapa Dengan Wajahmu?

Siang berganti sore, Nicole dan Strawberry membuka matanya kemudian Nicole turun dari ranjang. Nicole berjalan ke arah kursi kemudian mengambil satu stell pakaiannya dari dalam tasnya yang tadi di bawanya.

Kemudian Nicole berjalan ke arah kamar mandi sedangkan Strawberry berjalan ke arah ranjang dan melanjutkan tidurnya.

Lima belas menit kemudian Nicole keluar dari kamar mandi dan sudah memakai pakaian santai.

Nicole melihat temannya masih tidur dengan pulas di ranjangnya membuat Nicole berjalan ke arah ranjang dan duduk di sisi ranjang.

"Strawberry, kok pindah tidurnya?Bangun," ucap Nicole sambil menggoyangkan tubuh sahabatnya.

"Masih ngantuk," jawab Strawberry yang masih enggan membuka matanya.

"Aku sangat lapar, kita beli makanan yuk?" Ajak Nicole.

" Traktir ya," pinta Strawberry.

"Tenang saja, mandi sana," ucap Nicole.

" Ok," jawab Strawberry langsung matanya terbuka dengan sempurna ketika mendengar dirinya di traktir.

Strawberry langsung turun dari ranjang kemudian berlari secepat kilat ke arah kamar mandi membuat Nicole menggelengkan kepalanya.

"Walau terkadang tingkahnya menyebalkan hanya dia yang mau berteman denganku," ucap Nicole.

Selama ini teman-temannya sangat iri dengan kepintaran Nicole di tambah Nicole primadona di kampusnya membuat para mahasiswi tidak menyukainya malah terkesan menjauhi Nicole.

Padahal Nicole merasa tidak melakukan kesalahan sedikitpun namun entah kenapa para mahasiswi membenci dirinya.

Lima belas menit kemudian Strawberry sudah selesai mandi dan berjalan ke arah lemari pakaian dengan menggunakan handuk yang lusuh.

Namun ketika hendak membuka pintu lemari pakaian tiba - tiba Strawberry teringat sesuatu membuat Strawberry membatalkan membuka pintu lemarinya lalu menatap ke arah Nicole.

"Nicole, kamu bawa pakaian lagi tidak?" Tanya Strawberry sambil tersenyum manis.

"Bawa, kenapa?" Tanya Nicole.

"Aku pinjem ya, pakaian milikku tidak ada yang bagus," jawab Strawberry beralasan.

"Tidak usah pinjam, buatmu saja nanti aku beli lagi buat pakaian ganti besok," ucap Nicole sambil mengeluarkan satu stell pakaian miliknya kecuali ********** dari dalam tasnya.

"Semuanya ya," pinta Strawberry.

"Kalau satu stell pakaian boleh tapi untuk pakaian dalam tidak boleh," jawab Nicole dengan tegas.

"Baiklah," jawab Strawberry singkat dengan wajah kecewa.

" Nanti aku beliin kalau kamu mau," ucap Nicole yang mengerti wajah kecewa sahabatnya.

Grep

"Kamu memang sahabat terbaikku," puji Strawberry sambil memeluk Nicole.

"Kamu juga sahabat baikku," ucap Nicole sambil membalas pelukan Strawberry.

Setelah beberapa saat mereka melepaskan pelukannya kemudian Strawberry memakai pakaian milik Nicole.

'Memang beda ya, pakaian murah dan pakaian mahal," ucap Strawberry dalam hati.

'Pakaiannya sangat wangi tidak seperti pakaian milikku," sambung Strawberry dalam hati.

"Sudah selesai ayo kita pergi," ucap Strawberry.

"Ayo," jawab Nicole singkat.

Ke dua gadis cantik itupun keluar dari rumah kecil milik Strawberry namun lebih cantik Nicole. Mereka berjalan ke arah cafe itu juga karena ajakan Strawberry karena kapan lagi bisa makan dengan enak terlebih gratis lagi.

Tanpa sepengetahuan ke dua gadis tersebut kalau ada dua orang pria berpakaian serba hitam mengikuti kemana langkah ke dua gadis tersebut.

Strawberry memesan makanan yang sangat enak dan mahal sedangkan untuk Nicole tidak mempermasalahkan hal tersebut karena Nicole tidak pernah kekurangan uang sedikitpun selain Ayahnya memberikan uang bulanan yang lumayan besar, Nicole juga berkerja sebagai penulis novel tanpa diketahui oleh siapapun termasuk sahabatnya Strawberry.

Nicole termasuk gadis yang tidak boros dan tidak suka menghamburkan uang berbeda dengan Strawberry yang sangat boros dan suka menghamburkan uang jika dirinya mendapatkan uang dari cara yang tidak halal tanpa sepengetahuan Nicole karena itulah dirinya tinggal di rumah kecil bekas peninggalan kakek neneknya.

Sebenarnya Strawberry anak orang kaya tapi gaya hidup Ibunya dan Strawberry yang serba wah membuat perusahaan milik Ayahnya bangkrut membuat Ayahnya pergi meninggalkan istri dan anaknya bersama selingkuhannya.

Sepeninggal Ayahnya bersamaan bangkrutnya perusahaan membuat Ibunya stres dan akhirnya bu x nuh diri. Satu hari setelah Ibunya meninggal kebiasaan Strawberry tidak pernah berubah hingga akhirnya semua uang simpanan untuk kuliah Strawberry habis tanpa sisa.

Strawberry yang pusing dan tidak biasa hidup susah pergi ke bar dengan hasil meminjam uang dari rentenir. Di sanalah dirinya kehilangan harta berharganya bersama pria gendut ketika Strawberry mabuk berat.

Strawberry menuntut pria gendut tersebut untuk bertanggung jawab namun pria tersebut tidak mau dan hanya bersedia menjadikan Strawberry wanita simpanan.

Strawberry tidak bersedia lalu pergi meninggalkan tempat tersebut hingga seminggu kemudian datang rentenir menagih hutang.

Strawberry yang tidak bisa membayar akhirnya menyerahkan tubuhnya sebagai pelunas hutang.

Sejak saat itu Strawberry menjadi wanita penggoda agar dirinya mendapatkan uang sebanyak - banyaknya demi gaya hidupnya.

xxxxxxx

Setelah memesan makanan mereka mengobrol kadang tertawa dan terkadang mengobrol seputar kampus.

"Bulan depan wisuda, rencana kamu mau kuliah lagi atau berkerja?" Tanya Strawberry.

"Rencana mau kuliah lagi di luar negri," jawab Nicole yang sangat suka belajar.

"Dasar kutu buku," cibir Strawberry.

"Hehehehe,"

"Kamu tidak bosan, kuliah terus?" Tanya Strawberry.

"Tidak, aku sangat suka belajar," jawab Nicole.

Strawberry hanya diam dan tidak berapa lama pesanan mereka datang. Mereka menikmati makanan mereka hingga lima belas menit kemudian Nicole sudah selesai makan dan minum sedangkan Strawberry masih asyik menikmati makanan enak.

Sambil menunggu sahabatnya selesai makan, Nicole menatap ke sekeliling ruangan hingga Nicole melihat dari balik kaca. Di mana ada dua orang pengemis yang terdiri dari seorang nenek tua dan seorang anak kecil yang diperkirakan cucu nenek tersebut sedang meminta belas kasihan dari orang yang berlalu lalang dengan tubuh menggigil karena udaranya lumayan dingin.

Nicole melambaikan tangannya ke arah pelayan restoran kemudian memesan makanan untuk di bungkus.

"Kok kamu pesan untuk di bungkus? Buatku ya?" Tanya Strawberry dengan percaya diri.

"Tidak," jawab Nicole singkat.

"Apa kamu mau makan lagi di rumah? Aku mau dong bungkusin juga," ucap Strawberry tanpa punya rasa malu sedikitpun.

"Buat ke dua pengemis itu," jawab Nicole sambil menunjuk ke arah dua pengemis.

Strawberry memalingkan wajahnya ke arah yang di tunjuk oleh Nicole membuat Strawberry mendengus kesal.

"Buat apa kasih ke mereka? Mendingan buat aku saja," ucap Strawberry yang sangat egois dan tidak memperdulikan orang lain.

"Kalau kamu mau, pesan saja lagi nanti aku yang bayar," jawab Nicole yang malas bertengkar.

"Benar ya, kamu memang sahabat terbaikku," ucap Strawberry sambil melambaikan tangannya ke arah pelayan.

'Inilah kenapa aku ingin kuliah lagi di luar negri karena aku tahu kalau kamu mau berteman denganku dan sekaligus menjadi sahabat ku hanya karena aku punya uang banyak. Kamu egois hanya mementingkan diri mu sendiri padahal aku sering membantu dirimu dan aku selalu berharap agar kamu juga melakukan hal yang sama pada orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita tapi ternyata aku salah. Maaf terpaksa aku akan pergi keluar negri karena aku sangat lelah dengan sikap egois mu.' ucap Nicole dalam hati.

Tidak berapa lama pesanan Nicole datang kemudian Nicole turun dari kursi makan.

"Nanti kamu kembali kan? Aku tidak pegang duit soalnya," ucap Strawberry tanpa dosa.

"Iya aku akan kembali," jawab Nicole sambil berjalan ke arah pintu masuk dan keluar.

Tanpa sepengetahuan orang lain termasuk Strawberry di mana dua pria yang tadi berpakaian serba hitam memperhatikan gerak-gerik Nicole kalau Nicole memasukkan beberapa lembar uang ke dalam kantong paper bag tersebut secara sembunyi - sembunyi.

Tanpa sepengetahuan Nicole kalau salah satu pria tersebut memotret apa yang dilakukan oleh Nicole. Sedangkan Nicole berjalan mendekati ke dua pengemis tersebut sambil tersenyum kemudian berlutut di hadapan mereka berdua.

"Nona, tolong berikan kami uang karena cucuku seharian hanya memakan roti itupun bekas punya orang lain," ucap nenek tersebut dengan mata berkaca-kaca karena cucunya sangat lapar dan menangis meminta makanan.

"Di dalam kantong paper bag ini ada uang dan makanan untuk nenek dan cucu Nenek," ucap Nicole sambil memberikan kantong paper bag tersebut.

"Terima kasih Nona, semoga Nona selalu diberikan kebahagiaan," ucap Nenek tersebut dengan nada tulus sambil menerima kantong paper bag tersebut.

"Amin," jawab Nicole sambil masih tersenyum.

Nicole membuka jaketnya kemudian diberikan ke cucu nenek tersebut karena tubuhnya menggigil.

"Pakailah ini karena cuaca nya lumayan dingin," ucap Nicole.

"Sekali lagi terima kasih," ucap nenek tersebut.

"Sama-sama Nek," jawab Nicole sambil tersenyum dan ke dua tangannya mengusap lengannya secara berulang-ulang agar mengurangi rasa dingin.

Nicole bangun dan berdiri lalu berjalan ke arah cafe menuju ke tempat temannya yang wajahnya tidak enak untuk di lihat.

"Kenapa dengan wajahmu?" Tanya Nicole sambil duduk saling berhadapan dan hanya dibatasi oleh meja.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!