NovelToon NovelToon

Rahasia 7 Mata Pedang

Prolog

“Akhirnya kau dapat ijin juga ‘yah, Jay!” ujar Kaison kemudian.

“Tentu, karena aku enggak kasih tahu kakek soal ini!” sahut Jayden dengan santainya.

“Gila ‘yah kau, Jay! Kau bisa mampus kalau ketahuan nanti sama kakekmu,” ujar Kaison yang terkejut dengan perkataan Jayden.

“Hei, Jay! Memang tidak akan ada timbul masalah ‘yah kau pergi seperti ini?” tanya Ansel yang mulai khawatir dengan perjalanan kali ini terutama tentang keselamatan Jayden yang baru pertama kali akan masuk ke dalam hutan.

“Sudahlah! Pikirkan saja nanti setelah kembali dari perjalanan! Ayo, kita juga harus cepat masuk ke Bus!” jawab Jayden dengan santainya lalu menarik Kaison dan Ansel menuju Bus, dia tak menghiraukan perkataan Ansel sedikit pun.

...****************...

“Jayden, kemarilah! Kemarilah, Jayden!” Sebuah bisikan ghaib terus Jayden dengar bahkan disaat dirinya sudah hampir terlelap.

“Haaah, siapa ‘sih yang terus memanggil namaku! Mengganggu tidurku saja!” gerutu Jayden yang langsung terbangun dari posisi tidurnya.

Kini Jayden yang sudah tidak dapat mengontrol dirinya lagi, akhirnya berjalan memasuki kedalam hutan yang sangat menyeramkan itu seorang diri tanpa ada satu orang pun yang menyadari kepergiannya.

Jayden terus melangkah menyusuri kegelapan hutan, mengikuti sebuah suara yang selalu memanggil-manggil Namanya.

Saat sudah berada didalam hutan, Jayden melihat seorang pria yang mengenakan pakaian serba hitam seperti layaknya seorang bangsawan Eropa.

Dengan mengumpulkan semua keberanian yang saat ini Jayden miliki, Jayden perlahan mulai berjalan mendekati pria aneh itu yang sedang tertunduk seperti menahan sakit yang luar biasa.

“Permisi, Tuan! Apakah anda tersesat disini karena sedang terluka?” tanya Jayden ragu-ragu takut kalau pria itu bukanlah manusia melainkan hantu penunggu hutan ini.

Sebab wajah dan kulitnya terlihat sangat pucat dengan bibir dan mata yang berwarna merah menyala. Tubuh pria itu juga mengeluarkan hawa yang sangat dingin dan panas disaat yang bersamaan.

“Ternyata kau ‘lah manusia yang diutus olehnya! Dasar manusia lemah yang tidak berguna!” seru pria aneh itu yang tenyata adalah sang Lucifer penguasa dunia kegelapan.

“Apaan ‘sih dengan cara bicaranya seolah dia bukan manusia saja! Tunggu dulu! Wajah dan kulit pucat, bibir serta bola matanya berwarna merah darah, penampilannya seperti seorang bangsawan eropa. Jangan-jangan dia memang bukan seorang manusia, melainkan vampir penghisap darah seperti yang ada di film Twilight! Mungkinkah dia Edward Cullen versi dunia nyata? Woaahh…” batin Jayden yang malah mengkhayal kemana-mana.

“Apa maksudmu?” tanya jayden yang merasa aneh dengan perkataan pria aneh yang ditemuinya itu, meskipun didalam hatinya merasa takjub dan juga takut kalau sampai darahnya akan dihisap oleh pria yang dianggapnya sebagai Edward versi asli itu.

“Kau harus melepaskan ini agar bisa mengerti semua perkataanku!” ujar Lucifer sambil menarik kalung berbentuk kunci yang berada di leher Jayden. Kalung yang menyegel kekuatan jayden selama ini yang tidak dapat dilihat dengan mata manusia biasa.

“Hayyy, tunggu dulu! Kenapa kau mau mengambil kalungku? Apakah kau takut dengan kalungku ini, hah? Atau kau tidak bisa menghisap darahku karena kalung ini?”

Jayden pun mencoba mempertahankan kalungnya dan terus mengeluarkan perkataan yang sangat konyol kepada Lucifer. Namun, Lucifer tak memperdulikan ocehannya. Dia langsung menarik kalung Jayden dengan paksa hingga terlepas dari leher Jayden.

Saat Lucifer menarik lepas kalung berbentuk kunci itu dari leher Jayden, seketika itu juga Jayden merasakan terbakar dan suhu dingin secara bersamaan di sekujur tubuhnya.

Dan perlahan Jayden merasakan sakit yang luar biasa pada seluruh tubuhnya, bahkan seluruh tubuhnya mengeluarkan api berwarna biru bercampur dengan warna emas disertai dengan munculnya sebuah pedang panjang yang mengeluarkan api yang sama ditangannya.

“Akhhh, sakit, … panas, ….! A-apa yang kau lakukan padaku, hah? Akhhhhhh, ....” teriakan kesakitan keluar dari mulut Jayden, sorot matanya memancarkan kebencian.

“Membantumu menemukan jati dirimu yang sebenarnya!” Lucifer menjawabnya dengan tenang.

“Ke-kenapa? Kenapa kau melakukan ini kepadaku, Hah...akkhhhhh!” Jayden Kembali berteriak begitu sebuah pedang muncul digenggaman tangannya disertai rasa sakit yang membuatnya langsung tidak sadarkan diri ditempatnya. Seketika cahaya yang keluar dari tubuh dan pedang itu pun menghilang tanpa jejak.

“Ternyata 7 Mata Pedang langsung muncul begitu aku membuka segel kekuatannya,” gumam pria itu sembari tersenyum kecut.

...****************...

“Siapa kau sebenarnya?”

“Kenapa kau selalu muncul didalam mimpi burukku?”

“Kenapa kau melakukan semua ini kepadaku?”

“Sebenarnya apa hubungannya aku dengan dirimu?”

“Kenapa aku selalu ingin membunuhmu didalam mimpi buruk ini?”

Banyak sekali pertanyaan yang ingin Jayden lontarkan saat bertemu dengan sosok Lucifer yang berada didalam mimpinya. Namun, mimpinya itu bukanlah sembarang mimpi belaka melainkan kejadian masa lalu yang tidak akan pernah diubah maupun diulang kembali. Hanya bisa dikenang sebagai pelajaran hidup untuk masa depan.

Jayden sangat menyesal karena tidak menuruti perintah kakeknya selama ini. Jika dia tidak mengikuti acara jelajah alam ini, mungkin Jayden tidak akan pernah mengalami kejadian yang sangat mengerikan ini.

Setelah kejadian ini barulah Jayden menyadari bahwa kakeknya bersikeras melarang dirinya untuk pergi ketempat seperti hutan ini hanya demi kebaikan Jayden sendiri.

Jayden sadar bahwa kakeknya hanya ingin melindungi dirinya saja bukan bermaksud untuk mengekangnya seperti yang selama ini Jayden pikirkan.

“Kakek, Jayden sangat merindukanmu, Kek! Huuhuuu, ….”

“Semua ini salah Jayden yang tidak mendengarkan perkataan, Kakek!"

“Tolong selamatkan Jayden, Kek! Jayden janji, setelah Jayden selamat dan keluar dari neraka ini Jayden akan menjadi anak yang sangat penurut pada Kakek. Jadi, Jayden mohon! Tolong selamatkan Jayden mu ini, Kek!”

Kini Jayden sudah seperti memiliki 2 mata, 2 dunia dan bahkan dapat melintasi 3 waktu yang bahkan dirinya pun tidak pernah membayangkannya.

Ditengah perasaan frustasi dan keputusasaan Jayden, kini kakeknya sudah berhasil membuka segel yang membuat Jayden tidak bisa ditemukan oleh manusia biasa.

Jayden sangat menyesal karena tidak menuruti perintah kakeknya selama ini. Jika dia tidak mengikuti acara jelajah alam ini, mungkin Jayden tidak akan pernah mengalami kejadian yang sangat mengerikan ini.

Setelah kejadian ini barulah Jayden menyadari bahwa kakeknya bersikeras melarang dirinya untuk pergi ketempat seperti hutan ini hanya demi kebaikan Jayden sendiri.

Jayden sadar bahwa kakeknya hanya ingin melindungi dirinya saja bukan bermaksud untuk mengekangnya seperti yang selama ini Jayden pikirkan.

Sebab ada rahasia besar di balik kekuatan yang di milikinya itu, ‘RAHASIA 7 MATA PEDANG’ yang membuatnya harus bertualang bersama dua sahabatnya untuk mencari tahu jawabannya! Dan mau tidak mau petualangan Jayden, Ansel dan Kaison pun di mulai, ….

^^^Bersambung, ....^^^

...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...

...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari pukul 13.00 pm....

...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...

...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...

...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....

...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...

...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...

...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...

...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...

Melanggar Larangan

Namanya Jayden Felix. Dia baru berusia 24 tahun. Dia tinggal bersama kakeknya, karena orang tuanya meninggal sejak dia masih berusia 3 tahun dan sang kakek ‘lah yang merawatnya selama ini.

Jayden merupakan seorang mahasiswa di Universitas W yang mengambil jurusan management bisnis memasuki semester akhir.

Suatu hari kelasnya mengadakan sebuah acara jelajah alam yang berada di sebuah pegunungan yang cukup kauh dari daerah mereka. Sebuah acara yang tidak pernah sekali pun Jayden ikuti, karena ada larangan keras dari Kakeknya.

“Jay! Gimana udah dapat ijin dari kakekmu belum?” tanya Kaison yang muncul tiba-tiba entah darimana itu. Kaison dan Ansel merupakan teman yang dekat dengan Jayden selama ini.

“Aku belum kasih tahu ‘nih ke Kakek! Mungkin nanti aku kasih tahunya,” ujar Jayden pada temannya itu.

“Ouh, … Begitu! Lalu dimana Ansel? Aku belum melihatnya dari tadi?” tanya Kaison lagi mencari keberadaan sosok Ansel.

“Mana aku tahu! Kenapa kau mencarinya? Kangen ‘yah!” goda Jayden karena belakangan ini muncul gosip tentang hubungan Kaison dan Ansel.

“Yah aku masih normal ‘yah! Emang aku gay apa!” teriak Kaison yang kesal karena gara-gara gosip itu Ansel seperti menjauhinya.

“Hahahaha, … Iya maaf, aku hanya bercanda saja kok!” ujar Jayden sambil cekikikan merasa puas karena berhasil menggoda Kaison.

“Sialan kau, Jay!” umpat Kaison yang benar-benar kesal.

Memang wajar ‘sih kalau muncul gosip seperti ini, karena sosok Kaison yang tampan dengan bentuk tubuh yang sungguh menggoda, tingginya hampir mencapai 180 cm. Sedangkan sosok Ansel yang memiliki wajah cantik yang bisa mengalahkan wajah seorang wanita.

Namun, nyatanya dia adalah seorang pria tulen yang memiliki bentuk tubuh seperti roti sobek dengan tinggi yang hampir mirip dengan Kaison dan Jayden.

Wajah tampan dengan senyuman yang sangat menawan, memiliki tubuh yang sempurna. Cucu dari keluarga Felix yang terbilang kaya raya, memiliki rumah dan mobil mewah dan perusahaan besar di kota W. Jayden Felix namanya.

Hidupnya sungguh indah dan sempurna sebelum kejadian itu menimpa dirinya dan merubah kehidupannya.

“Ansel kemana saja kau selama ini?” tanya Jayden menghampirinya.

“Ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan sebelum pergi untuk acara jelajah alam. Memangnya ada apa mencari ku?” jelas Ansel.

“Kupikir kau sedang menghindari gosip mu dengan Kaison,” ujar Jayden.

“Kenapa aku harus menghindarinya, malahan bagus ada gosip seperti itu aku jadi bisa menjauh dari para gadis matre itu,” ujar Ansel santai melihat kearah beberapa gadis cantik yang sedang memperhatikan dirinya dan Jayden.

“Hay, kau gila ‘yah! Aku yang rugi karena tidak ada gadis yang mendekat padaku,” tukas Kaison yang baru datang langsung memukul kepala Ansel dengan cukup keras.

“Akhh, … Sakit bodoh!” rintih Ansel yang merasa kesakitan sembari memegangi kepalanya yang dipukul.

“Kemana saja kau? Kenapa baru nongol?” tanya Jayden pada Kaison.

“Menemui wanita seksi itu!” Menunjuk seorang wanita yang berpenampilan sangat seksi dari atas sampai bawah.

“Akhirnya kau dapat ijin juga ‘yah, Jay!” ujar Kaison kemudian.

“Tentu, karena aku enggak kasih tahu Kakek soal ini,” sahut Jayden dengan santainya.

“Gila ‘yah kau, Jay! Kau bisa mampus kalau ketahuan nanti sama kakekmu!” seru Kaison yang terkejut dengan perkataan Jayden. Jujur saja, dia takut dengan Kakeknya Jaydon.

“Anak-anak cepat masuk ke Bus masing-masing, kita akan pergi sekarang dan lakukan absen seperti biasanya!” ujar salah satu dosen yang bertanggung jawab dalam acara tersebut.

“Hei, Jay! Memang tidak akan ada timbul masalah ‘yah kau pergi seperti ini?” tanya Ansel yang mulai khawatir dengan perjalanan kali ini terutama tentang keselamatan Jayden yang baru pertama kali akan masuk ke dalam hutan.

“Sudahlah! Pikirkan saja nanti setelah kembali dari perjalanan! Ayo, kita juga harus cepat masuk ke Bus!” ujat Jayden dengan santainya lalu menarik Kaison dan Ansel menuju Bus, dia tak menghiraukan perkataan Ansel sedikitpun.

Mereka akhirnya masuk kedalam Bus. Setelah semuanya sudah mendapatkan kursinya masing-masing.

Bus yang mereka naiki pun mulai melaju menuju gunung yang akan menjadi tempat acara bagi mereka. Selama perjalanan di dalam bus semuanya masih berjalan baik-baik saja.

Jayden dan Kaison bernyanyi gembira Bersama dengan teman-temanya yang lain, kecuali Ansel yang berdiam diri terus menatap kearah Jayden. Ansel terus merasakan firasat buruk tentang Jayden, tapi dia tidak bisa memastikannya dengan jelas.

Setelah melakukan perjalanan selama 2 jam lebih, kini akhirnya mereka sudah sampai di gunung yang mereka tuju. Jayden, Kaison dan Ansel turun dengan membawa barang mereka masing-masing.

Rombongan itu berjalan memasuki hutan yang begitu lebat, hingga mereka sampai disebuah danau dengan pemandangan yang sangat indah serta udara yang sangat sejuk dan menenangkan pikiran.

Mereka akhirnya memutuskan untuk membangun tenda ditempat itu. Setelah seharian membangun tenda, akhirnya tenda itu selesai juga. Mereka saat ini sudah berkumpul untuk pembagian tugas selanjutnya.

"Semuanya dengarkan tugas kalian masing-masing, yah! Untuk para gadis cantik bertugas untuk menyiapkan makanan, sedangkan untuk yang laki-laki mencari kayu bakar didalam hutan," jelas sang Dosen yang memberi arahan dan membagi tugas berdasarkan gender.

"Yaaahh, masa kita yang harus mencari kayu bakarnya ‘sih, Pak!" ujar salah satu mahasiswa yang tidak terima dengan pembagian tugas itu.

"Iya, Pak! Kenapa tidak di bagi sama rata saja!" seru mahasiswa lain memberi saran.

"Betul itu, Pak! Biarkan saya yang mencari kayu bakar bersama Naraya, Hahaha, ….!"

Kali ini Kaison yang berbicara membuat semua orang menjadi heboh. Semua mahasiswa menyoraki Kaison yang memberikan saran yang sangat konyol.

"Sudah! Sudah! Ini sudah menjadi keputusan pihak Panitia, tidak boleh ada yang menolak. Sekarang cepat lakukan tugas kalian masing-masing," ujar dosen itu lagi membubarkan kelompok.

Dan sepertinya bukan mereka saja yang sedang membuat acara di gunung ini, karena mereka melihat ada asap dan cahaya dari arah berlawanan dari mereka.

Terlihat Jayden sangat bahagia dan menikmati pemandangan indah serta sejuknya udara pegunungan untuk pertama kalinya. Apapun yang sedang dia kerjakan, Jayden pasti akan bersenandung lagu kesukaannya.

"Jay, sebenarnya kenapa ‘sih kau di larang keras mengikuti acara-acara yang berada di gunung seperti ini?" tanya Ansel penasaran.

"Iya benar ‘tuh, Jay! Dari dulu pasti kakekmu akan marah besar jika ada acara seperti ini.” Kaison menimpali pertanyaan Ansel.

"Mana aku tahu! Setiap aku bertanya pada Kakek, beliau pasti tidak akan menjawabnya malah marah-marah padaku," jelas Jayden dengan sejujur-jujurnya, karena tidak pernah mendapat jawaban pasti dari sang Kakek.

"Aneh banget ‘sih Kakekmu, Jay!" ujar Kaison heran.

"Memang! Maka dari itu aku tidak memberitahunya soal ini, kalau Kakek tahu pasti dia akan mengurungku di kamar!" ujar Jayden.

Ilustrasi Tokoh, ...

^^^Bersambung, ....^^^

...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...

...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari pukul 13.00 pm....

...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...

...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...

...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....

...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...

...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...

...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...

...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...

Bertemu Pria Aneh

"Sudahlah, cepat kita cari kayu bakarnya dan segera kembali!" saran Ansel pada Jayden dan Kaison, karena Ansel merasakan adanya aura sihir aneh dari dalam hutan tersebut.

"Kau benar, ayo cepat sebelum ada hantu yang tiba-tiba muncul disini," ujar Kaison yang ingin menakut-nakuti seorang Jayden yang baru pertama kali berada ditengah hutan. Padahal dia sendiri juga phobia dengan yang namanya hantu.

"Mana ada hantu di dunia ini?" sanggah Jayden meremehkan, karena semenjak kecil Jayden tidak pernah mempercayai dengan hal-hal yang berbau ghaib.

"Hust, … Kau nggak boleh bicara seperti itu di hutan begini, Jay! Bagaimana kalau ternyata hantu itu berada didekat kita sekarang, terus hantunya tiba-tiba merasa boring dan mencoba menakut-nakuti kita dengan menampakkan diri didepan kita," ujar Kaison, sebab sekarang dia benar-benar merasa takut.

"Kenapa? Apa kau takut sekarang?" tanya Jayden yang di sertai dengan senyuman meledek pada Kaison.

"Jay, hentikan! Sebaiknya kita cepat pergi dari sini," perintah Ansel yang terlihat serius kali ini.

"Maaf!" ucap Jayden yang melihat raut wajah tidak senang di wajah Ansel.

"Sudahlah, ayo cepat jalan!" perintah Ansel lalu berjalan kembali menuju ke tenda mereka.

Ansel kemudian menyuruh Jayden dan Kaison untuk berjalan terlebih dahulu di depannya. Entah kenapa dia merasa harus mengawasi kedua sahabatnya itu. Sebab aura sihir jahat dari dalam hutan seolah sedang mengincar salah satu dari mereka bertiga.

“Dasar manusia sialan! Mengganggu rencanaku saja, padahal hanya mempunyai kekuatan yang sangat lemah. Dasar tidak berguna, sama seperti orang tua itu,” umpat seseorang yang mengenakan jubah dan pakaian serba hitam yang terus memperhatikan Jayden dari kejauhan.

Sebenarnya alasan Ansel menyuruh mereka untuk cepat pergi dari tempat itu, karena dia dapat merasakan aura kegelapan diarea tempat itu. Benar saja, sejak lahir Ansel memang mempunyai kemampuan yang sangat istimewa yaitu dapat melihat aura sihir yang berada dalam tubuh seseorang.

Meskipun dia hidup di dunia modern, tapi tidak memungkinkan manusia pada saat itu menggunakan sihir untuk tujuan tertentu.

Kemampuan khususnya ini yang bisa membantunya mencari dan memusnahkan aura sihir kegelapan seseorang hanya dengan menyentuhnya saja. Meskipun kemampuan Ansel belum cukup kuat untuk merasakan kekuatan yang lebih besar lagi.

Seperti kekuatan yang sangat besar yang tersegel di dalam tubuh Jayden. Karena memang hanya orang yang memiliki kekuatan murni dari Tuhan saja yang dapat membuka segel yang berada di dalam tubuh Jayden.

Kemampuan Ansel yang dapat melihat dan merasakan aura sihir seseorang dia dapatkan dari mendiang kakeknya yang merupakan seorang pendeta agung di daerah tersebut.

Kembali pada acara api unggun yang sedang berlangsung dengan lancar dan meriah. Berbagai permainan dan penampilan bakat semakin menambah kehangatan malam didalam hutan.

Walaupun pada saat pesta api unggun mata Jayden terus mengarah ke dalam hutan. Jayden merasa seperti ada kekuatan yang terus berusaha menarik dirinya untuk masuk kedalam hutan.

“Sebenarnya ada apa di sana? Kenapa tubuh dan jiwaku seperti terpanggil untuk pergi ketempat itu? Akhh, … Sudahlah! Tak perlu menghiraukannya, pasti ini gara-gara perkataan Kaison tentang adanya hantu di dalam hutan!” batin Jayden yang tak ingin berpikiran macam-macam lagi, terlebih lagi mengenai hantu yang menurutnya tidak pernah ada di dunia ini.

“Jay, ada apa? Kenapa terus menatap ke arah hutan?” tanya Ansel yang menyadari sikap Jayden hingga membuatnya semakin penasaran dengan apa yang sedang di perhatikan Jayden dengan sangat serius itu.

“Ouh, …” Tapi bukannya menjawab Jayden malah terlihat sedang bengong.

“Jay, atau jangan-jangan kau sedang melihat hantu ‘yah sekarang?” ujar Kaison dengan raut wajah ketakutannya.

“Hmm, … Iya, aku sedang melihat hantu yang sangat mengerikan. Bahkan hantu itu sekarang sudah berada tepat di depan mataku!” ujar Jayden yang langsung saja menatap wajah Kaison dengan intens.

“Hah, … Benarkah? Dimana hantunya? Ansel jangan biarkan hantunya mendekat padaku, kumohon lakukan sesuatu!”

Begitu mendengar ada hantu di dekatnya Kaison langsung memeluk tubuh Ansel dengan kuatnya, tubuhnya sudah gemetar hebat karena ketakutan. Sementara Jayden tertawa puas karena berhasil menakut-nakuti seorang Kaison.

“Hay, menjauh 'lah dariku! Apa kau tidak sadar hantu jelek yang di maksud Jayden adalah kau sendiri? Dasar Kai bodoh!” seru Ansel yang berusaha mendorong tubuh Kaison agar menjauh darinya.

“Sialan kau, Jay! Nanti kalau sudah melihat hantu yang asli pasti kau akan terkencing-kencing ketakutan!” seru Kaison yang menyadari bahwa dirinya telah di permainkan oleh Jayden.

Kaison dan Ansel yang melihat tingkah aneh Jayden menjadi keheranan sendiri. Mungkin karena sumber kekuatan itu sangat besar sehingga Ansel tidak bisa merasakan maupun mendeteksinya dengan kemampuan yang dimilikinya.

Setelah pesta api unggun nya selesai, semua orang mulai kembali ke tenda masing-masing untuk beristirahat karena besok mereka harus bangun pagi-pagi sekali untuk mengikuti acara selanjutnya yaitu jelajah alam atau menyusuri hutan selama seharian penuh.

Begitu juga dengan Kaison, Ansel dan Jayden yang kembali ke tenda mereka untuk tidur. Namun, saat tengah malam tiba-tiba saja Jayden terbangun dari tidurnya. Karena merasakan tubuhnya yang seperti terus di tarik untuk masuk kedalam hutan oleh suatu kekuatan yang sangat besar yang entah berasal dari siapa.

“Jayden, kemarilah! Kemarilah, Jayden!” Sebuah bisikan ghaib terus Jayden dengar bahkan disaat dirinya sudah hampir terlelap.

“Haaah, … Siapa ‘sih yang terus memanggil namaku! Mengganggu tidurku saja,” gerutu Jayden yang langsung terbangun dari posisi tidurnya.

Kini Jayden yang sudah tidak dapat mengontrol dirinya lagi, akhirnya berjalan memasuki kedalam hutan yang sangat menyeramkan itu seorang diri tanpa ada satu orang pun yang menyadari kepergiannya.

Jayden terus melangkah menyusuri kegelapan hutan, mengikuti sebuah suara yang selalu memanggil-manggil namanya. Saat sudah berada di dalam hutan, Jayden melihat seorang pria yang mengenakan pakaian serba hitam seperti layaknya seorang bangsawan Eropa.

Dengan mengumpulkan semua keberanian yang saat ini Jayden miliki, Jayden perlahan mulai berjalan mendekati pria aneh itu yang sedang tertunduk seperti menahan sakit yang luar biasa.

Jayden yang tidak percaya adanya hantu membuatnya semakin berani untuk memastikan apakah sosok itu manusia atau hantu yang terus di bicarakan Kaison.

“Permisi, Tuan! Apakah anda tersesat di sini karena sedang terluka?” tanya Jayden ragu-ragu takut kalau pria itu bukanlah manusia melainkan hantu penunggu hutan ini.

Sebab wajah dan kulitnya terlihat sangat pucat dengan bibir dan mata yang berwarna merah menyala. Tubuh pria itu juga mengeluarkan hawa yang sangat dingin dan panas di saat yang bersamaan. Melihat wajah pria itu yang sangat tampan membuat Jayden terdiam untuk beberapa saat.

Ilustrasi Tokoh, ....

^^^Bersambung, ....^^^

...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...

...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari pukul 13.00 pm....

...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...

...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...

...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....

...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...

...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...

...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...

...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!