NovelToon NovelToon

SUAMI KU BOCIL NAER

Episode 1

18 tahun berlalu

Cio dan Serena sudah beranjak remaja mereka sama-sama baru saja lulus SMA dan sekarang mereka sama-sama masuk di universitas yang sama tapi beda jurusan saja karena Serena mengambil jurusan fashion untuk melanjutkan usaha Alm Oma nya sedangkan Cio tentu mengambil bisnis

Cio datang sendirian sedangkan Serena belum datang karena dia merengek minta di antar oleh Daddy nya

2 Minggu sudah dia berkuliah di universitas itu dan menjalani ospek mahasiswa baru

Cio yang mirip dengan Rio dari segi wajah membuatnya sangat tampan dan juga bisa dibilang cantik karena ada mirip-mirip intan

Cio bahkan bisa di nobatkan mahasiswa baru tertampan di universitas itu

Cio sedang duduk di perpustakaan untuk hanya sekedar menunggu jam pelajaran di mulai

Cio menghela nafas berkali-kali karena banyak mahasiswi mencari perhatian nya jadinya dia hanya fokus pada ponselnya

Ponselnya berdering yang menelpon adalah Serena adik nya dengan cepat Cio mengangkat telponnya

"Kaka dimana?aku sudah sampai,aku takut sendirian soalnya belum punya teman"Jelasnya lewat seberang telpon sana

"Kaka di perpustakaan,kamu kesini aja,nanti ku sharelock"Jawab Cio

"Oke aku kesana"Ucap Serena dan langsung mematikan ponselnya

Cio meletakkan ponselnya di atas meja lalu dia menopang dagunya dengan kedua tangannya sambil menatap kedepan

Cio terfokus pada lukisan yang dinding tepat berada didepan nya,dia menatap nya sambil melamun entah apa yang dia pikirkan

Sejak lulus sekolah Cio menjadi agak pendiam bahkan lebih suka menyendiri sambil melamun makanya Serena suka sekali mengganggu nya agar Kaka nya tidak suka melamun

"Kenapa gua tiba-tiba kangen dia?"Ucap Cio pelan

"Kangen aku?"Tanya Seseorang yang berdiri disampingnya Cio bahkan dia sampai terkejut,dia adalah Serena yang baru datang berjalan mengendap-endap agar Cio tidak mengetahui kedatangan nya

"Kamuuuuuuuu"Ucap Cio dengan U yang panjang sambil mengelus dada nya

Serena duduk disampingnya Cio sambil tersenyum seakan-akan tidak bersalah pada Kaka nya

"Ngapain disini? perpustakaan buat baca buku bukan tempat melamun"Ucap Serena

"Setelah Kaka masuk gedung universitas ini fungsi perpustakaan jadi tambah fungsinya yaitu buat ngelamun juga"Jawab Cio lalu mengacak-acak rambutnya Serena

"Aku tau Kaka ngelamunin dia kan?Udahlah Ka! Dia gak pikirin kaka sama sekali kenapa harus Kaka sih yang tertekan?"Nasehat Serena pada Kaka nya

"Apa sih?Kaka gak mikirin dia kok"Jawab Cio

"Alah!"Remeh Serena sambil memukul lengan Cio

"Oh ya ka kata Mommy tadi kalau di kampus jangan genit"Ucap Serena lalu tertawa cekikikan

"Serena memang Kaka genit?"Tanya Cio dengan nada sedikit meninggi

"Aku kan cuma sampein yang Mommy bilang"Jawab Serena

Ada sapu yang dilemparkan kearah mereka berdua dan itu dari penjaga perpustakaan,dia menatap dengan tajam Cio dengan Serena

"Keluar yuk ka!"Ajak Serena tapi Cio sudah berdiri terlebih dahulu bahkan meninggalkan Serena

Buru-buru dia berdiri dan mengejar Cio karena dia juga takut dengan penjaga perpustakaan tadi

Serena berjalan beriringan dengan Cio, mereka hanya berbeda umur beberapa bulan.Jadi,kalau pun mereka berdua dia sebut berpacaran pasti orang-orang percaya

"Aku pulang ikut Kaka yah"Ucap Serena

"Kenapa?biasanya sama Daddy kenapa hari ini malah ikut Kaka?"Tanya Cio

"Daddy katanya hari ini meeting di luar kota sebentar sama om Prince jadinya gak bisa jemput aku"Jawab Serena dengan raut wajah sedihnya

"Ya nanti pulangnya sama Kaka"Ucap Cio juga

Disisi lain

Seorang gadis sedang menyapu tempat halaman restoran karena dia berkerja disana sebagai pelayan

Namanya Nuna Brisia,dia berumur 21 tahun hampir 3 tahun sudah dia berkerja disana karena sejak lulus SMA dia sudah tidak melanjutkan sekolahnya lagi dan memutuskan untuk berkerja saja

Telpon Nuna berdering yang menelpon adalah kekasihnya yang bernama Jordi dia juga sudah menjalin hubungan selama 2 tahun yang lalu,Nuna pun mengangkatnya

"Cantiknya akuuuu"Ujar Jordi dari seberang telpon dan Nuna tersenyum mendengar kekasihnya memujinya

"Iyah"Jawab Nuna sambil tersipu malu

"Pulang nanti aku jemput yah, sekalian kita makan enak soalnya aku sudah gajihan"Ucap Jordi

"Iyah 2 jam lagi aku pulang,aku tunggu yah"Ucap Nuna dengan lembut

"Aku matiin yah, takut ketahuan manager nanti"Ucap Nuna

"Iyah sayang akuuuu yang paling cantik,baik dan manis,aku sayang kamuuuuu"Ucap Jordi membuat Nuna tertawa kecil karena tingkah Jordi dan telpon nya dimatikan oleh Nuna

Nuna tertawa kecil lalu menyimpan ponselnya ke dalam kantong celemeknya

"Punya pacar kaya Jordi bener-bener mood booster ku banget"Ucap Nuna

"Semoga kita semakin langgeng ya sayang"Ucap Nuna lalu dia kembali menyapu lantai restoran nya

Temen Nina yang bernama Mia mendekati Nuna bahkan dia mendorong bahu Nuna sampai dia melangkah beberapa langkah

Nuna terkejut bahkan ekspresi seperti kebingungan sambil menoleh menatap Mia

"Kerja itu yang bener jangan telponan"Omelnya pada Nuna

Gadis cantik dan manis itu hanya diam sambil angguk-angguk pelan

"Jangan mentang-mentang manager suka kamu jadinya kamu seenaknya disini"Tambahnya lagi memerahi Nuna

"Tapi hak kamu marah-marah ke aku apa yah?aku telponan cuma sebentar kok terus lanjut lagi kerja"Sanggah Nuna

"Kamu berani sama aku?"Tantang Mia sambil melangkah 1 langkah ke depan Nuna

"Jelas!jabatan kita sama bahkan gajih kita juga buat apa aku takut!bahkan kamu yang biasanya menghilang pas jam kerja ternyata kamu di toilet buat telponan bahkan tidur kan?"Ucap Nuna dengan nada serius

Para karyawan lain berdatangan untuk memisah perdebatan keduanya tapi Mia yang kalah debat dengan Nuna pun pergi begitu saja dengan ekspresi kesalnya

"Sifatnya gak pernah berubah,tapi kenapa yah Pak Irwan gak pernah mau pecat dia?"Batin Amel

"Aku sudah enek liat dia disini,cari masalah Mulu bahkan selalu lalai dalam berkerja" Kayla juga membatin lalu mendengus kesal

Nuna geleng-geleng kepala karena mendengar suara hati teman-teman nya yang mengumpat sifat Mia

Sejak dia lahir Nuna sudah bisa memiliki kemampuan istimewa yaitu bisa membaca suara hati orang lain

Semua teman-teman karyawan Nuna hanya diam hanyut dalam pikiran masing-masing sambil menatap Mia yang duduk dikursi kasir dengan ekspresi kesalnya

Mereka tau siapa yang salah terlebih dahulu tanpa bertanya karena perdebatan itu sudah sering terjadi padahal Nuna bisa dibilang seniornya Mia setahun tapi semakin lama Mia semakin berani karena Nuna jarang menanggapi Mia

"Sudah lebih baik kalian kerja lagi,malu diliat pelanggan"Suruh Nuna pada teman-teman nya mereka menganggukkan kepalanya dan kembali pada perkerjaan masing-masing

Episode 2

Jam menunjukkan pukul 18.08

Jam pulang Nuna tiba,dia buru-buru mengambil barang-barang untuk segera pulang ketika sudah keluar dari restoran ternyata sudah ada Jordi yang menunggu dengan motor beat miliknya

Nuna tersenyum sambil berjalan cepat menghampiri Jordi dan dia berdiri didepan Jordi sambil tersenyum manis

"Selamat malam sayang kuuu, bagaimana hari nya?"Tanya Jordi dia juga merapikan rambut Nuna yang menutupi dahi nya

"Malam juga,lumayan baik"Jawab Nuna tapi dengan wajah berpikir dan juga mengakatan Baik dengan berjeda

"Kok lumayan?kenapa gak sangat baik?"Tanya Jordi dengan tatapan hangatnya

"Seperti biasa"Jawab Nuna dan Jordi paham maksud Nuna

"Ini sudah berapa kali sayang?aku harus ngomong sama dia"Ucap Jordi tapi Nuna menggelengkan kepalanya

"Why?"Tanya Jordi dengan kecewa

"Jadi makan enaknya?katanya mau traktir aku?"Tanya Nuna mengalihkan pembicaraan

Jordi menghela nafasnya tapi ini juga salah satu Jordi bisa sangat mencintai Nuna tanpa syarat

"Jangan buat kita bertengkar malam ini"Ucap Nuna pelan tapi terdengar serius

Jordi hanya angguk-angguk dan menyerahkan helm pada Nuna setelah memang helm dia pun naik lalu pergi bersama Jordi

Jordi hanya diam karena Nuna melarangnya tadi tapi dia bisa mendengar apa yang umpat Jordi dalam hatinya

"Kenapa sih kamu selalu dia pas orang semena-mena ke kamu?kalau di diamkan bisa-bisa dia semakin menjadi bukannya berhenti"Batin Jordi

Jordi berusia 23 tahun dan dia berkerja sebagai pegawai bank biasa,tapi Jordi memang lebih tua dari Nuna tapi sikapnya terkadang seperti anak-anak dan Nuna yang harus mengalah agar hubungan bisa berjalan langgeng

"Mau makan dimana?"Tanya Nuna ditelinga Jordi karena jika dimotor bisa tidak mendengar

"Kamu sekarang mau makan apa?"Tanya Jordi malah berbalik bertanya

"Aku lagi makan yang berkuah tapi terus pedes"Jawab Nuna sambil membayangkan

"Pasti bakso mercon kan?"Tebak Jordi dan Nuna menganggukan kepalanya dengan cepat

"Meluncurrr"Ucap Jordi lagi

"Ngengggg!"Sambung Nuna

Disisi Cio

Cio sedang menemani Serena ke salon kecantikan dan Cio juga ikut merawat dirinya

Mereka menuju pulang ke mansion karena intan sejak tadi sudah menelpon Cio dan Serena berkali-kali menanyakan dimana keberadaan mereka

Cio sedang menyetir mobil sedangkan Serena memainkan ponselnya untuk melihat-lihat video

"Kaka aku lapar!"Rengek Serena tiba-tiba

"Kaka juga,makan apa?"Tanya Cio tapi Serena bukannya menjawab tapi malah hanya mengangkat bahunya bahkan tanpa menatap Cio

Cio pun tiba-tiba menghentikan mobilnya membuat Serena terkejut karena sangat mendadak ternyata Cio menghentikan mobilnya tepat di depan warung makan bakso

"Kok bakso?"Tanya Serena

"Kamu gak jawab apa-apa jadi terserah ku kan?"Jawab Cio dan dia keluar terdahulu tapi Serena tetap mengikuti langkah Kaka nya masuk

Tepat Cio dan Serena masuk ternyata Nuna dan Jordi juga baru sampai

"Ini?"Tanya Nuna dan Jordi menganggukan kepalanya

"Ayok masuk,pasti lapar kan"Ucap Jordi

"Iyah!"jawab Nuna dia melepaskan helmnya lalu mereka masuk kedalam

"Kamu pilih tepat duduk sedangkan aku pesan makanan yah"Ucap Jordi dan Nuna hanya menganggukkan kepalanya

Nuna memilih tempat duduk berhadapan dengan Cio tapi Serena membelakangi Nuna

"Kaka Cio aku cantik kan?"Tanya Serena sambil bercermin diponselnya dan Cio dengan sabar menganggukkan kepalanya supaya Serena senang

"Aku boleh punya pacar?"Tanya Serena membuat Cio langsung mengambil garpu dan mengacungkan didepan wajah Serena

"Siapapun cowoknya!aku dan Daddy yang bakal cari perhitungan sama cowo nya"Ancam Cio dengan santai Serena menjauhkan tangan Cio lalu menatap Cio dengan senyum manisnya dengan dagu bertopang dikedua tangannya

"Sama adik posesif banget ka?"Tanya Serena tapi dia senang bisa diposesifi oleh Daddy dan Kaka laki-laki nya

"Masih belum boleh pacaran Serena,baru juga masuk kuliah"Ucap Cio

Serena ingin bicara lagi tapi mulutnya ditutup oleh Cio jadinya dia tiba bisa bicara apapun

"Ngomong masalah pacaran lagi,aku bakal suruh Daddy buat lebih ketat lagi sama kamu"Ancam Cio lalu melepaskan tangannya,dengan wajah masam Serena hanya angguk-angguk saja

Nuna melihat dan mendengar perdebatan keduanya hanya tersenyum bahkan tertawa kecil dan Cio melihat Nuna yang tersenyum

"Wanita aneh!"Batin Cio

Nuna bisa mendengar Cio membatin langsung membuang mukanya dan pas sekali Jordi datang

"Maaf lama,antri soalnya"Ucap Jordi sambil duduk dan Cio sudah tidak terlihat karena tertutup oleh Jordi

"Iyah gak papa kok"Jawab Nuna tapi sesekali dia melirik Cio entah kenapa dia merasa aneh karena Cio menyebutnya aneh tadi

Tapi Cio fokus pada Serena yang minta dituang saos dan kecap ke bakso nya karena pesanannya sudah datang

"Sayang aku pesan level biasa aja yah"Ucap Jordi dan Nuna menganggukan kepalanya

"Kamu pasti level yang lebih pedas kan?"Tebak Nuna sambil menyipitkan matanya

"Kamu yang ajarin aku makan pedas,makanya aku suka pedas sekarang"Jelas Jordi

"Bukannya kamu yah yang ajarin aku makan pedas"Ucap Nuna sambil mengingat-ingat

"Aku?"Ucap Jordi dengan terjeda

"Ahhh Iyah sayang,aku yah yang ajari kamu makan pedas"Ucap Jordi lagi tapi ekspresi seperti gugup

Nuna menatap wajah Jordi sambil mendengarkan apakah Jordi akan membatin tapi ternyata dia tidak mendengar apapun

Nuna hanya geleng-geleng kepala tanpa berprasangka buruk apapun pada kekasihnya

"Kaka pedassss tapi enak"Ucap Serena sejak tadi hanya itu, membuat Cio terkadang terkekeh dengan sikap adik nya,Cio tidak merasa kepedasan karena dia memesan bakso yang tidak pedas sama sekali

Cio memberikan tisu pada Serena dan dia mengambilnya lalu melapkannya ke wajahnya karena memang sangat berkeringat

"Serena makan nya pelan-pelan,kalau nanti tersedak itu bisa sakit sekali"Nasehat Cio pada Serena

"Enak dan lapar sekarang lagi kroyok aku ka makanya aku makan kaya gini"Jawab Serena dengan kepedesan

"Gua bersyukur ada Serena karena dia bisa hibur gua bahkan gak pernah biarin gua sendirian,setelah dia putusin pergi tanpa permisi dan bawa perasaan gua tanpa jawaban yang gua mau"Cio membatin

Nuna mendengar semua ucapan Cio yang membatin karena bersyukur karena ada nya Serena adiknya dan dia lagi-lagi tersenyum karena melihat ketulusan dua kaka beradik yang sedang makan didepannya itu

Jordi melihat Nuna tersenyum hanya mengerucutkan alisnya karena bingung

"Kamu senyum kenapa?"Tanya Jordi lalu dia menatap sekitar tapi semuanya pelanggan disana sedang fokus pada aktivitas masing-masing

Jordi masih tidak tahu jika Nuna bisa mendengar suara hari seseorang walaupun mereka sudah berpacaran selama 2 tahun

"Aku gak papa,tadi aku liat lalat kawin aja"Jawab Nuna asal membuat Jordi semakin kebingungan

Episode 3

Cio dan Serena selesai terlebih dahulu makan sedangkan Nuna dan Jordi masih makan,Cio dan Serena melewati Nuna begitu saja tapi aura mereka berdua benar-benar seperti bukan orang biasa apalagi Cio tapi Nuna hanya melirik lewat ekor matanya saja agar Jordi tidak cemburu atau marah padanya

Tapi Jordi malah sebaliknya dia menatap Serena sampai Serena menghilang dari tatapannya

"Cantik sekali"Jordi membatin dan Nuna mendengar nya dia hanya tersenyum kecut sambil menundukkan kepalanya karena bukan pertama kalinya tapi sudah sering seperti itu

"Mau tambah lagi?"Tanya Nina pada Jordi tapi dia menggelengkan kepalanya

"Ya sudah kita pulang yuk!aku cape banget mau pulang terus istirahat"Ajak Nuna

"Langsung pulang?kok cepet banget sih?aku kan masih mau ketemu kamu"Ucap Jordi sambil menggenggam tangan Nuna

"Kalau aku libur dan kamu juga libur kita jalan-jalan yah,aku besok kerja lagi"Ucap Nuna lembur agar Jordi mengerti

"Iya deh,tapi weekend ini harus jalan-jalan yah,gak mau ada alasan"Ucap Jordi

"Iyah sayang"Ucap Nuna dan dia tersenyum dan mulai berdiri lalu pergi dari warung bakso itu

Cio dan Serena sampai di mansion mereka tentu intan dan Rio langsung yang menyambut kedatangan mereka diruang keluarga

"Darimana saja sayang?"Tanya Intan dengan raut wajah khawatirnya pada keduanya

"Mom aku hari ini ke kampus,ke salon terus makan dan pulang lalu dipeluk Mommy gini"Jawab Cio sambil tersenyum manis sedangkan Serena berada dipelukan Rio

"Benarkan itu tempat yang kalian tuju hari ini?atau malah kalian sama-sama ketemu kekasih kalian masing-masing"Tuduh Rio tapi wajah seperti bercanda sambil senyum-senyum tipis dan juga mengangkat alisnya

"Daddy kan tau,aku masih jomblo sedangkan Kaka kan di tinggal ke luar negeri sama orang yang dia suka"Ucap Serena

"Serenaaaa!"Tegur Cio tapi Serena hanya diam sambil memeluk Rio dengan erat

"Daddy tolonggg"Rengek Serena

"Cioooo"Tegur Intan

"Mommy ka Cio katanya mau adik lagi"Ucap Serena asal membuat Rio dan intan saling tatap

"Gak mau gua kalau punya adik di umur segini"Jawab Cio

"Tapi Mommy beberapa hari ini telat datang bulan loh"Jawab Intan membuat semuanya melotot bahkan Rio juga karena dia memang tidak tahu

"Mom jangan bercanda!"Tanya Cio tidak bercanda

"Aku punya adik?Yes!"Teriak Serena kesenangan karena akan memiliki adik

"Ay kamu hamil?"Tanya Rio tidak percaya

"Aku gak tau Ay tapi aku telat datang bulan aja"Ucap Intan agar semaunya tidak terlalu berharap

"Mommy gak pakai alat kontrasepsi atau selain nya?gak lucu Mom punya adik di umur segini"Ucap Cio yang sangat keberatan jika harus memiliki adik diumurnya sekarang

"Loh kan asik ka,kita bakal punya adik siapa tau kembar gimana?"Ucap Serena

"Mommy belum periksa sama sekali kok,siapa tau ini cuma siklus mentruasi Mommy aja mungkin yang ganti tanggal"Jelas intan lagi dan Rio melepaskan pelukannya dari Serena mengambil intan yang memeluk Cio lalu memasukkan ke dalam pelukannya

"Misalnya kamu hamil pun aku gak papa Ay"Ucap Rio dengan lembut tapi Cio menatapnya sangat malas berbeda dengan Serena yang malah senang

"Aku mau istirahat"Ucap Cio lalu pergi sedangkan Serena mengejarnya,intan Rio masih belum pergi karena Rio seperti senang jika intan benar-benar hamil

Disisi Nuna

Dia baru saja sampai di kos-kosan nya sedangkan Jordi langsung pulang

Nuna berjalan masuk dan kondisi kos-kosan nya gelap gulita ketika dia mencari-cari tombol lampu tiba-tiba saja lampu menyala

Ternyata lampunya pecah dan baru saja selesai diperbaiki oleh teman-temannya kosannya

"Aku kira ada apa lampu kos-kosan mati"Ucap Nuna tapi ketiga temannya hanya senyum-senyum sendiri

"Biasa Na si Syifa lagi ikut kursus nyanyi terus dia latihan eh lampu nya pecah"Ucap Pritta sambil memoloti Syifa

"Itu kebetulan aja lampunya pecah bukan karena suara ku"Syifa membela diri karena menurutnya dia tidak salah

"Ini sudah malam yah,jangan berantem,besok kita kerja,si Syifa kuliah jangan aneh-aneh,masuk kamar masing-masing nanti Bu kos marah-marah ke kita"Nasehat Wati pada Syifa dan Pritta

Mereka menurut dan masuk kekamar masing-masing begitupun dengan Nuna

"Maafin gua ya guys karena sudah tukar lampu ruang tamu sama lampu kamar gua,soalnya gua gak punya duit buat beli lampu"Wati membatin dan Nuna mendengar nya dia hanya geleng-geleng sambil tersenyum tipis

Nuna melepaskan semuanya bajunya menggantinya dengan aduk karena dia ingin mandi

15 menit mandi dia pun selesai setelahnya dia memakai skincare dan bodylation ke tubuhnya dan tidur karena memang sudah kelelahan

Keesokan harinya

Cio sedang liburan kuliah karena dia hanya kuliah 4 hari setelahnya dia akan libur begitupun dengan Serena

Serena dan Cio bangun pagi sekali untuk menunggu Mommy dan Daddy nya bangun

"Mudahan Mommy hamil"Ucap Serena penuh permohonan

"Jangan aneh-aneh Serena"Tegur Cio dengan serius

"Mommy masa Kaka gak suka sih?"Tanya Serena yang masih heran dengan sikap Cio yang sangat menolak jika Mommy nya hamil

"Kaka gak suka anak kecil,bahkan di benak Kaka kalau pun nanti aku menikah gak ada anak kecil"Ucap Cio dengan sungguh-sungguh

"Perkataan apa itu Cio?"Teriak Rio yang baru saja datang dengan Intan

"Aku hanya mengakatan apa yang ada dikepala ku"Jawab Cio dan intan melepaskan pelukannya di tangan Rio dan mendekati anak-anak nya

"Tapi kamu gak boleh Cio mengakatakan itu,keturunan itu penting untuk masa depan kamu"Nasehat intan dengan lemah lembut dia juga duduk diantara Cio dan Serena

"Memangnya apa sih yang buat kamu gak suka sama anak kecil?"Tanya Intan lembut pada Cio bahkan tatapannya sangat hangat

Serena hanya diam sambil memeluk tangan intan dia juga menempelkan pipinya di bahu Intan

"Anak kecil itu menyusahkan"Jawab Cio santai

"Kata siapa menyusahkan?bahkan Daddy dan Mommy sangat bahagia ketika kalian hadir didunia ini,Cio sangat menggemaskan dulu waktu kecil begitupun dengan Serena"Ucap Intan dengan senyum manis yang tak pernah luntur dari wajahnya cantiknya

"Cio dulu belum bisa memanggil Mommy dan Daddy jadinya hanya bisa memanggil Didi dan Mimi begitupun dengan Serena dulu"Cerita intan,Serena mendengarkan dengan fokus sedangkan Cio hanya menatap dengan raut datar

"Jangan seperti itu sayang,jangan mengakatakan anak kecil itu menyusahkan,bahkan kalau bisa Mommy dan Daddy gak mau kalian besar,maunya kalian tetap kecil"Ucap Intan

"Mommy hamil?"Tanya Serena sambil menengok wajah Intan

"Gak sayang,baru tadi pagi Mommy menstruasi nya"Jawab Intan membuat Cio langsung tersenyum sedangkan Serena malah lesu

"Mau adik Mom"Ucap Serena Dengan lirih membuat Rio dan Intan geleng-geleng kepala melihat sikap berbeda dari keduanya

Rio menatap Cio yang senyum-senyum sendiri mungkin dia bahagia karena intan tidak jadi hamil,tapi dia sedih karena Cio mengakatakan jika dia tidak ingin memiliki anak nantinya

"Janji mu akan sirna nak jika nanti ada perempuan yang bisa membuat kamu sangat tergila-gila nantinya"Batin Rio

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!