Bella datang lebih awal dari sang pacar nya yang bernama Rian. Mereka janjian di kafe itu, untuk membicarakan hal penting. Bella menunggu dengan tidak sabar nya hati nya sedang berbunga-bunga saat itu karna sebelumnya Rian berkata akan menyampaikan hal penting mengenai pernikahan nya.
Dalam hati Bella sudah menebak bahwa Rian akan segera melamar nya ia pun tersenyum bahagia.
"Sebentar lagi jari-jari ku yang lentik ini akan dipasangkan sebuah cincin sama Rian," ucap Bella kagum melihat jari lentik nya.
Tidak lama pun Rian datang dengan gagah nya. Walaupun sudah terlambat setengah jam Bella tetap tersenyum pada nya.
"Akhirnya kamu datang juga Sayang... aku sudah lama menunggu mu," ujar Bella menatap kekasihnya yang bernama lengkap Rian Aditama itu. Rian duduk dengan sedikit memasang senyum namun terpaksa.
"Bella ada hal penting yang akan aku sampaikan
pada mu saat ini," ujar nya mengawali pembicaraan.
"Apa itu Sayang?" tanya Bella dengan raut muka yang berseri-seri.
"Maaf aku tidak bisa melanjutkan hubungan kita lagi," ujar Rian sungkan.
Sekejap wajah berseri Bella menjadi redup seakan tidak percaya dengan ucapan Rian.
"Jangan main-main Rian, ini tidak lucu kamu pasti sedang ngeprank aku kan? habis itu kamu akan memberikan aku cincin dan melamar ku iya kan?" ujar Bella berharap.
"Tidak Bella, ini bukan ngeprank aku benar-benar akan membatalkan pernikahan kita," jelas Rian.
"Alasannya apa Rian! tolong jelaskan," seru Bella tidak habis pikir mengapa Rian tiba-tiba membatalkan pernikahan nya dengan nya.
"Bella aku peringatkan sekali lagi, aku tidak main-main dan ini serius aku sudah menemukan cinta sejati ku dan itu bukan kamu!" Rian berdiri menatap Bella.
Sakit hati mendalam bagaikan di tusuk pedang yang tajam terasa sakit dan perih hati Bella mendengar kabar itu, sontak ia menangis.
Bella juga berdiri menatap mata lelaki yang sudah menghianati nya itu untuk yang terakhir kali nya.
"Siapa perempuan itu Rian!" tampak Bella memanas.
"Dia adalah Pretty. Aku mencintai nya dan aku memilih akan menikahi nya," jelas Rian dengan suara lantang ia berkata jujur kalau pretty adalah pacar nya selama ini.
Tubuh Bella bagaikan di sambar petir si siang bolong mendengar penuturan Rian yang telah mencintai sahabatnya itu.
"Jadi kalian selama ini selingkuh!" bentak Bella memasang muka emosi.
"Maaf kan aku Bella, aku sudah lama menjalin cinta dengan nya sejak lama sebelum aku mengenal mu. aku bahagia di saat bersama nya. Namun, aku tidak tega melihat mu yang juga mengharapkan cinta ku. Pretty jauh lebih baik dari mu dia tidak seperti dengan mu yang selalu saja mengatur-ngatur aku dan aku capek dengan sikap mu itu!" Rian berkata jujur membuat air mata Bella jatuh bercucuran.
"Ternyata kau lelaki baj*ngan Rian!" Plak... satu tamparan mendarat di pipi Rian.
"Lelaki brengsek penghianat bisa-bisa nya kamu mencintai sahabat ku sendiri. Kalian berdua penghianat!" cetus Bella segera beranjak dari tempat itu meninggal kan Rian yang masih mematung.
Bella langsung pergi dengan mobilnya ia terus melaju sambil menangis.
"Dasar pria brengsek! penghianat!" maki nya sambil membanting setir nya.
"Juan... Juan... kamu ada di mana? aku butuh kamu Juan...!" teriak Bella memanggil sahabatnya yang bernama Juan.
Juan adalah anak kampung sebelah antara rumah Juan dan Bella tidak jauh kira-kira 10 menit perjalanan. Juan selalu ada buat Bella di saat ada masalah tapi parah nya Juan selalu jadi pelampiasan kemarahan Bella terhadap seseorang. Juan selalu di pukul-pukul dan di jambak rambutnya sampai Bella puas. Baru lah dilepaskan nya. Oleh sebab itu lah Juan selalu mencari cara agar menghentikan kebiasaan Bella yang aneh itu. ia selalu membantu Bella dan selalu sibuk dengan urusan Bella hingga lupa mengurus dirinya.
Saat itu Bella sedang patah hati ia langsung pergi ke rumah Juan untuk menceritakan masalah yang sudah di alaminya dari dalam mobil Bella sudah meraung-raung menangisi nasib nya, karena lelaki yang sudah jadi calon suaminya yang di anggap nya mencintai dan menyayangi nya dengan tulus ternyata telah mengkhianati.
Sesampainya di rumah Juan.
"Juan...! Juan...!" teriak Bella sambil menangis.
Juan yang saat itu tengah tidur siang, merasa terganggu mendengar teriakkan Bella bagaikan halilintar yang menyambar. Juan membuka matanya yang masih mengantuk.
"Ada apa lagi itu anak? datang-datang teriak gak ada kerjaan banget! selalu mengganggu. Argh... masih ngantuk juga," gerutu Juan mengucek-ucek mata nya.
"Juan...!" teriak Bella lebih nyaring lagi.
"Bisa-bisa pecah gendang telinga ku mendengar teriakan mu. Mak kamu ngidam peluit kali ya waktu hamilin kamu!" ledek si Juan merasa risih. Ia menutup telinga nya dengan kedua tangan nya dan terpaksa bangun dan sudah hadir di depan Bella yang sedang menangis tersedu-sedu.
"Juan...!" ucap gadis yang di sapa Bella itu.
"Lah, malah mewek lagi dia, ada apa sih...?" tanya Juan penasaran.
"Juan Rian mutusin aku huhu...u..." rengek Bella.
"Ooh...!" sahut Juan kurang pokus.
"Hah... putus! serius...?" mata Juan sontak melotot mendengar masalah yang menimpa sahabat nya.
"Iya dari tadi aku serius, Juan....!" lirih Bella sudah sugukan.
"Kok bisa sih gimana ceritanya bukan nya kalian akan berencana akan menikah bulan ini?" tanya Juan kaget merasa seakan tidak percaya.
"Harus nya iya, tapi tiba-tiba saja Rian mengajak ku ketemuan dan langsung di talak nya eh, di putusin nya maksud ku.... Uuu..." Bella lanjut menangis.
"Aduh... kalau begini aku lagi yang akan repot," keluh Juan. Repot akan mencarikan Bella pacar.
Juan duduk disusul dengan Bella ikut duduk di samping nya, lalu Bela menarik-narik rambut Juan hingga Juan merintih kesakitan.
"Bella, Hentikan...!" seru Juan.
Bella terus menarik rambut Juan sampe puas hingga rambut Juan banyak tercabut.
"Bella!" bentak Juan merasa tidak kuat lagi.
"Huuuuuu...," Bella menangis sekuat mungkin.
"Sudah Bella hentikan tangisan mu itu! bising tau gak budek telinga ku mendengarnya," teriak Juan sudah tidak tahan mendengar bunyi berisik.
"Aku harus bagaimana Juan....?" tanya Bella sudah mulai berhenti menarik rambut Juan.
"Kamu tenang dulu! biar aku cari solusinya," hibur Juan.
"Bagaimana aku bisa tenang, kamu tau kan aku sangat mencintai Rian," lirih Bella.
"Iya aku tau Bela, kamu yang sabar yah...?" Juan berusaha menghibur.
"Aku gak bisa hidup tanpa Rian Juan...!"
"Ah yang benar saja, kamu terlalu lebay aku lanjut tidur aja," ledek Juan.
"Juan... tolongin aku...!" ucap Bella bercampur tangis.
"Bagaimana aku mau bantu kalau kamu nya berisik banget!" seru Juan jengkel mendengar Bella terus menangis.
Bella pun menghentikan tangis nya. Juan mengambil kan Bella tisu tanpa rasa malu ia membuang ingus di depan Juan.
Juan memandang jijik. "Ini gadis jorok amat sih!" gerutu Juan dengan membuang wajah.
Bella sudah siap mendengar kan Juan yang berjanji akan membantu nya.
"Aku ada ide bagus untuk mu Bella. Ayo berhenti dong nangis nya."
"Iya ide apa?" seketika Bella menatap Juan siap akan mendengarkan nya bicara.
"Gimana kalau kamu cari pacar baru lagi?" ide Juan memberikan saran.
"Cari pacar baru? kamu kira semudah itu bisa dapat pacar. Kamu aja sudah setengah abad belum dapat pacar mau cari kan aku pula?" ledek Bella sambil geleng kepala. Juan terdiam sejenak raut muka nya jadi murung.
Bella menoleh arah Juan ia melihat raut muka Juan kena mental rupanya dengan kata-kata nya.
"Maaf deh maaf aku tidak bermaksud mengejek mu." hibur Bella mengucek rambut kribo Juan.
"Hem... kamu jangan pernah nyamain aku sama kamu, aku tu punya komitmen tidak mau pacaran sebelum aku sukses. Bukan seperti kamu yang asik gonta-ganti pacar tapi tak nikah-nikah," cibir Juan membuang rasa malunya karna belum laku.
"Yah gimana mau nikah udah ada rencana mau nikah ada-ada saja halangan nya gak direbut orang lah, di putusin lah," keluh Bella memasang muka malas nya.
"Kamu tenang aja, aku punya teman yang bisa bantu cari pacar secara mudah," ujar Juan dengan semangat.
"Yang benar?" Bela ragu.
"Iya benaran... tapi harus pake ini..." Juan memberi kode dengan jari yang maksudnya harus menggunakan uang.
"Oh itu gampang yang penting berhasil nya, berapa pun akan aku bayar. Maklum Bella anak semata wayang dari Papa Alek Ayah nya. Apa pun yang Bella minta Papa Alek selalu mengabulkan permintaan Putri kesayangan nya itu.
"Aku akan membuat Rian menyesal seumur hidupnya karna sudah mutusin aku, gadis cantik dan seksi ini!" Bella memamerkan diri nya.
"Yah sudah. Ayo! kita pergi mencari teman mu itu," ajak Bella tidak sabar.
"Tunggu Bella, tidak semudah itu kita harus download dulu aplikasi nya." terang Juan.
"Aplikasi, aplikasi apaan?" Bella tidak mengerti.
"Ini itu semacam aplikasi perjodohan Bel, kita harus daftar dulu dan ketemu Atmin nya baru deh ia akan memperkenalkan Owner nya.
"Oh begitu, yah sudah daftar aja dulu," perintah Bella.
Juan mengambil ponsel nya.
"Pakai ponsel aku aja biar lebih mudah," tawar Bella pamer dirinya habis di belikan ponsel baru oleh Papa nya yang baik hati seorang Duren kaya di kampung ya itu.
"Wah HP baru ya? Rian itu bodoh nya menolak menikahi mu dia tidak tau apa, kalau cewek yang di tolak nya ini tajir gila," puji Juan membanggakan sahabatnya yang kaya melintir.
"Ah berenti sebut nama nya aku mual mendengar kamu sebut-sebut dia. Sudah cepetan cari aplikasi nya dan pesan," cetus Bella.
"Pesan? emang kita mau belanja online!" ujar Juan tertawa.
"Hah, gak lucu Juan. Buruan!" seru Bella tidak sabar.
"Iya, iya..." jawab Juan menggeser-geser menu mencari aplikasi tentang Pacar sewaan. Sudah ketemu Juan memperlihat kan cara untuk mendapatkan informasi tentang misi itu.
Aplikasi itu tersambung dengan panggilan WhatsApp Juan menelpon operator nya.
📞"Halo agen cari pacar sewaan menyapa ada yang bisa kami bantu?" suara operator nya.
📞"Iya dengan saya Juan ingin mendaftarkan teman saya yang bernama Bella," sahut Juan.
📞"Oke silahkan! mengisi data terlebih dulu," sambung operator.
Bella pun mengisi data ya dengan lengkap dan operator memberi daftar pilihan pria yang siap di sewa. Bella melihat satu pria yang menurut nya paling tampan ia membaca kriteria pria itu dan ia tertarik untuk menjadi kan nya pacar sewaan.
"Aku pilih ini saja Ju..." ujar Bella memperlihatkan foto pria gagah itu yang bernama Sadewa.
"Kamu gak salah pilih kan, ini tidak bisa di ganti lagi ya, jika sudah di pesan gak boleh cari yang lain lagi. itu sudah ketentuan," jelas Juan.
"Iya ini sudah pas menurut ku. Sepertinya ia gagah dan tampan cocok untuk ku yang cantik ini," puji Bella pada dirinya. Emang kenyataan nya Bella adalah gadis cantik, imut dan **** ia memiliki senyum termanis melebihi gula. Jadi wajar kalau ia sedikit membanggakan dirinya.🤭 Bella seorang gadis yang sangat percaya diri dengan penampilan nya ia akan selalu membanggakan dirinya sebagai perempuan cantik walaupun banyak yang bilang ia tipe cewek yang selalu mengutamakan fisik dan sedikit material. Tapi bagi nya itu kriteria yang penting dan harus di utamakan kalau sikap belakangan. Aneh ya si Bella 😁. Wajar saja mudah tertipu.
Juan membuang muka malas di saat Bella selalu memuji dirinya. "Dia mah kebiasaan memuji diri sendiri," cibir Juan.
"Sekarang langkah apa yang akan kita kerjakan Juan?" tanya Bella melirik Juan yang sibuk dengan pikiran nya.
"Kita harus mendatangi kantor nya sekarang!" ujar Juan.
"Oke. Ayo cabut...!" ajak Bella sudah siap.
"Tunggu bentar! kamu kira aku akan pake sarung kesana? Aku ganti baju dulu lah..." ucap Juan beranjak.
"Iya cepetan ganti!" ujar Bella sambil tertawa.
Setelah siap mereka pun pergi ke kantor khusus itu.
Tidak lama kemudian mereka sudah sampai.
Juan menelpon operator sebelum masuk.
operator mempersilahkan mereka masuk.
Bella tampak malu-malu di gandeng Juan.
"Ayo Bella kenapa kaku begitu?" tanya Juan yang memperhatikan gerak-gerik Bella dari tadi.
"Aku malu Juan, kayak gak laku aja cari pacar pake nyewa segala," lirih nya berbicara pelan.
"Kenapa tidak mikir sebelum nya sudah di depan mata baru sadar." keluh Juan menghembuskan napas kasar nya.
"Kamu tau ini tidak bisa di batalkan karna kita sudah datang di sini," bisik Juan memberitahu.
"Iya deh, iya." dengan terpaksa Bella mengikuti Juan mencoba menenangkan dirinya agar tegang.
"Wajah jangan dimanyunkan begitu juga kali senyum dikit napa? kayak setrikaan aja kusut banget," ledek Juan. "Sekarang kita akan menemui admin oke... kamu tenang saja rileks," saran Juan.
"Juan apa kamu pernah pergi ke sini sebelumnya?" tanya Bella sedikit ingin tau.
"Pernah bantuin teman juga," sahut Juan datar.
"Kenapa gak kamu aja yang cari pacar di sini aja," tawar Bella.
"Buat apa! banyak yang suka aku koq di luar, aku nya aja masih milih," jelas Juan sedikit menyombongkan diri.
"Oh gitu?" sambung Bella sambil tertawa ingin meledek namun takut Juan ngambek lagi.
Tok..
Tok...
Tok...
"Silahkan masuk!" sahut seorang wanita yang ada di ruangan itu.
Mereka pun masuk dengan sopan dan memberi salam.
"Saya orang yang barusan menghubungi kantor ini," ujar Juan memulai.
"Oh iya silahkan duduk Pak, Buk...!" tawar Devi sebagai operator.
"Dia kira kita sudah lanjut umur kali ya? bilang Buk Pak...!" bisik Bella tidak suka dengan panggilan itu.
"Stts jaga sikap mu Bella!" Juan mencubit tangan Bella dengan pelan.
"Sakit Juan!" Bella balik memukul tangan Juan.
"Maaf Ibu, Bapak... silahkan isi data dulu sebelum kami memperkenalkan Owner kami." ujar admin.
"Isi Bel!" titah Juan melirik.
"Iy-iya, bukan nya tadi udah isi sebelumnya?" Bella melirik Admin yang nampak katrok dengan rambut di kepang.
"Jangan banyak bicara isi saja!" bisik Juan merasa risih dengan sikap Bella.
"Silahkan menunggu sebentar. Owner kami akan segera datang menemui anda," ujar Devi admin agen pacar sewaan.
Beberapa saat menunggu pria yang bernama Dewa datang di ruangan. Admin segera mempersilahkan dewa untuk nemuin Bella dan Juan.
Dewa berjalan dengan gagah nya menuju tempat duduk Bella dan Juan mata Bella memandang dengan tajam ke arah pria itu.
"Kenalkan nama saya Sadewa, biasa di panggil Dewa," ujar nya sambil mengulurkan tangan pada Juan.
"Udah tau kali," batin Bella.
"Senang bertemu dengan mu," ujar Juan melirik Bella agar ia segera memperkenalkan dirinya juga. Juan memberi kode pada Bella tapi Bella asyik sendirinya.
"Kenalkan ini teman saya Bella dia yang meminta bantuan akan menjalankan misinya," ucap Juan menyenggol bahu Bella agar bersalaman.
Dewa mengulurkan tangannya bersalaman dengan Bella. Mereka menyebutkan nama masing-masing.
"Nama yang bagus orang nya juga lumayan cantik tapi... kenapa pergi ke sini? apa anda tidak laku atau....?" ujar Dewa sedikit mengejek sontak Bella naik pitam.
"Dijaga mulut mu ya!" bentak Bella ingin meraih mulut Dewa dan ingin mencabik-cabiknya.
"Off, off, off... apa-apaan ini!" Juan melerai keduanya yang beradu mulut.
"Kalian akan jadi partner kenapa jadi perang gini?" Juan menatap keduanya dengan kesal.
"Dia yang duluan," cetus Bella.
"Kamu yang nyolot duluan, pantas saja gak ada yang suka kelakuan seperti ini, mana ada cowok yang mau!" cibir Dewa meledek Bella.
"Heh! jangan sok tau ya asal bicara saja, belum pernah ku cabek ya tu mulut!" ujar Bella gregetan.
"Sudah stop!" teriak Juan melototi keduanya.
Mereka diam seketika saling membuang muka satu sama lain.
"Kalian akan mengerjakan sebuah misi masa seperti ini si?" Juan tidak habis pikir melihat kedua calon partner itu tidak akur.
"Aku gak mau pria seperti dia ganti saja dengan yang lain," ujar Bella memasang muka sinis.
"Ye, siapa juga yang mau punya partner galak kayak kamu!" cetus Dewa tidak mau kalah.
"Dewa, berhenti!" bentak atasan nya melerai keduanya.
"Mau tidak mau itu harus! sudah aturannya tidak bisa mengganti owner sesuka hati semuanya di sini ada aturannya," ujar atasan melirik Bella.
"Baik Buk," jawab Dewa menurut.
"Juan memasang muka sinis melihat keduanya tidak akur. "Harus nya kamu bisa lebih profesional lagi dan kamu Bella harus nya jadi lebih dewasa lagi dalam bersikap," ujar Juan menggurui. Bella tampak malu ia diam menunduk.
"Oke untuk kali ini aku mengalah. Jadi bagaimana apa yang akan aku lakukan buat mu?" tatap Dewa kepada Bella.
Bella masih gregetan namun mencoba untuk bersabar agar tidak emosi ini demi menjalankan misi nya untuk balas dendam pada Rian. Bella menarik napas panjang dan mengeluarkan nya dengan pelan.
"Di sini tugas mu adalah menjadi pacar bohongan ku. Aku ingin balas dendam pada mantan ku yang bernama Rian. Ia harus tau bagaimana rasanya sakit hati. Aku harap kamu bisa menjaga rahasia jangan sampai ia tau kalau kamu cuma pacar bohongan," jelas Bella.
"Hahahaha... habis di putusin ternyata." Dewa tertawa meledek Bella.
"Berhenti menertawai ku!" bentak Bella kesal.
"Ups maaf aku tidak sengaja. Bagiku itu masalah kecil, selama aku bekerja dengan mu ada syarat-syarat yang harus kamu patuhi," pinta Dewa.
"Oke gak masalah apa itu?" tanya Bella.
"1. Selama kita kencang kamu harus yang menanggung semua biaya makan minum dll...
Harus profesional, tidak boleh main perasaan alias baper semua yang kita lakukan bersama itu sifat nya sementara sebatas pekerjaan hanya berpura-pura.
Melakukan perjanjian hitam di atas putih dan melakukan pembayaran sesuai tugas mengenai jumlahlah nya saya yang menentukan.
Uang bonus keberhasilan," tutur dewa menyebutkan satu persatu.
"Oke siap siapa takut!" ujar Bella semangat setuju dengan persyaratan nya
"Oke Dil...!" ujar Dewa terseyum menatap Bella.
"Dil...!" sahut Bella setuju.
Sebenarnya syarat-syarat tersebut tidak ada di peraturan tapi Dewa sengaja agar Bella merasa kesulitan sepertinya Dewa lebih suka melihat Bella kesusahan. Tapi bagi Bella semua nya itu mudah saja ia lakukan. Bella tersenyum sinis menatap Dewa. Keduanya bersalaman tanda mereka sepakat menjalankan misi itu dan mulai saat itu mereka sah jadi pacar bohongan.
Juan tersenyum melihat keduanya akhirnya bisa profesional. Dewa memberikan surat kontrak pada Bella dan mendatangi.
"Oke ada lagi yang perlu di sampaikan? kalau tidak ada aku pamit" ujar dewa yang merasa risih berlama-lama di tempat itu.
"Besok pagi kita akan pergi ke suatu tempat, biar aku kirim kan alamat nya nanti," ucap Bella.
"Oke siap! aku tunggu kabar selanjutnya," sahut Dewa semangat. Ia pun berlalu di hadapan Bella dan Juan.
🍃🍃🍃
Keesokan harinya.
Bella sudah menunggu Dewa di taman tempat yang mereka janjikan. Hari itu mereka sengaja ketemuan di taman tersebut karna Bella ingin mengajak Dewa ke suatu tempat. Bela datang terlebih dahulu tidak lama Dewa pun datang.
"Sukur lah kamu cepat sampai jangan sampai kita terlambat menurut info dari Juan saat ini Rian dalam perjalanan menuju mol ia akan mengantar Pretty berbelanja. Jangan sampai dia datang lebih awal," ujar Bella memberitahu.
"Okey siap!" sahut Dewa sambil terseyum melirik Bella.
"Aku minta kamu benar-benar serius ya aku akan memberikan mu honor yang besar jika bisa membuat Rian kepanasan, Hahaha... aku sudah tidak sabar lagi ingin melihat reaksi dia," ujar Bella semangat.
Mereka sudah sampai di Mol. Bella tampak mesra menggandeng tangan Dewa. Tanpa di sadari nya Rian yang kebetulan ada di situ menajamkan penglihatan nya. Ia melihat Bella tampak bahagia.
"Itu kan Bella cepat sekali ia dapat pengganti ku, dasar perempuan!" ujar nya dengan ketus.
Bella memicingkan penglihatan ke arah Rian ia memberi kode pada Dewa agar lebih mesra lagi.
"Sayang, hari ini kamu boleh belanja yang banyak aku yang bayar," ujar Dewa dengan suara nyaring agar Rian mendengar dengan jelas.
"Makasih Sayang, habis ini kita mau kemana lagi," tanya Bella dengan senyum nya.
"Aku akan mengajakmu ketempat yang indah Sayang," ujar Dewa sambil mencubit dagu Bella.
Bella pun tersenyum ke arah dewa.
Dewa mengajak Bella duduk mereka tampak seperti sepasang kekasih beneran. Saat itu Bella merasa puas karena melihat Rian dengan seperti orang kebakaran jenggot. "Gimana rasanya sakit hati tentu itu tidak enak bukan?" Bella memasang muka sinis nya melirik ke arah Rian sedangkan Dewa asyik melakukan permainannya membuat hati Rian menjadi panas. Rian tidak mampu dengan pertunjukan yang dapat lihat nya ternyata ia masih merasa cemburu di saat Bella berduaan dengan pria lain ia pun mengajak Pretty segera meninggalkan tempat itu.
Bella tertawa lepas. "Makasih Dewa, perkejaan mu hari ini sungguh luar biasa aku suka dengan semua yang kau lakukan. Untuk seterusnya lakukan lah dengan lebih menantang lagi," Bella mengeluarkan amplop berwarna putih yang isi nya sejumlah uang ia memberi nya pada Dewa. Dewa pun menerimanya dengan senang hati, setelah itu Bella pun meninggalkan tempat itu. Dewa mencium amplop berwarna putih itu dengan tersenyum.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!