NovelToon NovelToon

Terjebak Cinta Sang Pewaris ( Twins Ax )

Pertemuan

" Kak, Bangun ayo bangun. " Rigel terus menganggu kakaknya agar terbangun dari tidurnya.

Acher yang merasa terganggu dengan kehadiran adiknya pun merasa kesal padanya. Tidak bis akah setiap datang ke apartemennya Rigel bersikap manusiawi ?

Tingkah Rigel sangat menyebalkan hingga membuatnya kesal.

" Biarkan aku tidur. Aku harus ujian jam 10 nanti. " Ucap Acher tanpa memperdulikan adiknya lagi.

Dia kembali memejamkan matanya, Sungguh ini adalah hari dimana dia akan mengikuti ujian lagi dan setelah menyelesaikan begitu banyak tugas Acher pun ingin tidur sebentar saja untuk menghemat energinya nanti.

Setidaknya sampai waktunya tiba Acher harus dalam kondisi fit.

Melihat kakaknya yang kembali tertidur seperti itu membuat Rigel terus saja menganggu kakaknya.

" Sudah ayo bangun. Aku akan memasak untuk kakak dan aku juga yang akan mengantarkan kakak ke kampus nanti. " Bola mata Acher langsung membulat sempurna saat dia mendengar bahwa Rigel akan mengantarnya ke kampus.

Dia tau seberapa terkenalnya Rigel, maka untuk itu dia tidak ingin terlibat masalah apa pun dengan Rigel dan para wanitanya.

Tidak akan!

" Jangan pernah membuat ku terlibat dengan semua wanita yang menggilai mu. Aku tidak ingin terlibat dengan mereka lagi. " Rigel pun hanya tersenyum saja saat mendapatkan kata-kata dingin dari kakaknya ini.

Sudah bisa menurutnya, karena Acher memang seperti itu. Terlalu dingin menurutnya.

" Tidak akan kak, promise. " Rigel pun berjanji pada kakaknya untuk tidak melakukan hal apa pun yang akan membuat Acher mengikuti jiwanya yang sangat menyukai kemewahan.

Saat Acher tengah mandi, Rigel mulai berulah hingga membuatnya mengobrak-abrik lemari pakaian milik Acher dan tidak menemukan satu pun yang bagus.

" kak Acher sangat kuno. Dia tinggal di kota besar seperti ini tapi kenapa dia kuno sekali? " Tanya Rigel pada dirinya sendiri yang melihat pakaian Acher hanya di isi dengan kemeja dan kaos saja.

Tidak ada jaket keren atau Hoodie mahal keluaran brand ternama. Rata-rata pakaian Acher hanya keluaran lama.

" Ini tidak bisa di biarkan. Dia itu seorang pewaris Sky Ax, tapi kenapa dia terlihat menyedihkan sekali? beruntung wajahnya tampan. Jika tidak entah jadi apa dia. " Rigel masih berbicara sendiri bahkan sampai Acher sudah berdiri di belakangnya pun dia tidak mengetahuinya.

" Jangan mengatakan apapun karena aku tau apa yang ingin kakak katakan. Sudah cepat gunakan ini dan jangan banyak bicara. " Rigel memberikan pakaian yang sudah di pilihannya untuk Acher.

Acher sendiri pun menerima pakaian yang di berikan adiknya itu dan saat dia melihatnya ternyata pakaian itu tidak sesuai dengan gayanya selama ini.

" Aku tidak ingin memakai ini. "

" Baik, maka aku akan mengatakan pada Mommy bahwa kakak tidak hidup dengan baik dan sering mengonsumsi mie instan. " Selalu seperti ini.

Bukan tidak berani melawan Rigel, tapi dia tidak ingin jika sampai Mommy-nya tau bahwa dia sering mengonsumsi makanan instan seperti itu yang juga akan memancing matah sang Daddy dan membuatnya harus tahan mendengarkan omelannya yang tidak ada habisnya itu.

Terkadang mereka berpikir, kenapa Daddy mereka semakin tua semakin cerewet saja? Mengingat Daddy mereka yang semakin tua semakin cerewet pun membuat mereka kembali mengingat dan merindukan pria bernama Alexander yang kini menetap di Swiss bersama nenek kesayangan mereka semua.

" Aku sudah seperti anak berandalan seperti mu jika berpakaian seperti ini. Lihat celana sobek ini. Aku tau ini ulah dan perbuatan mu bukan? " Acher menuduh pada adiknya yang tengah menikmati sarapannya dengan semangkuk sereal dan juga segelas susu.

Rigel pun menatap Acher yang terlihat sangat berbeda kali ini. Senyumnya langsung terbit saat melihat penampilan baru kakak kembarnya yang terlihat sangat tampan.

" Itu tampan dan keren. Aku yakin bahwa akan banyak wanita yang tergila-gila pada penampilan kakak saat ini. "

" Tanpa aku berpenampilan seperti ini pun aku sudah tampan dan banyak yang menggilai ku. " Jawabnya dengan sombong karena memang seperti itu kenyataannya.

" Ayo kita buktikan hari ini. " Rigel pun menantang kakaknya untuk mengetahui seberapa hebat pesona kakaknya ini.

...💙💙💙...

Hy...aku kembali lagi dengan kisah pewaris dari keturunan klan Alexander yang sangat kalian rindukan 😊

Ahhh...Senengnya aku bisa kembali membawa kisah mereka hingga membuat kalian terus merasa bahwa kisah keturunan Klan Alexander harus tetap di lestarikan 🤣🤣

Jangan lupa dukung dan tinggalkan jejak untuk aku ya 💙

Bertemu

Sesuai dengan apa yang di katakan Rigel tadi padanya bahwa dia akan mengantarkan Acher kakaknya itu ke kampus.

Sementara dia akan berkeliling di kampus kakaknya karena Rigel sudah memasuki cuti.

Lagi pula ini hari terakhir kakaknya kuliah karena sebentar lagi mereka akan libur dan Rigel akan mengajak kakaknya berlibur berdua.

" Sudah aku bahwa kehadiran mu disini akan membuat kehebohan. " Ucap Acher karena kesal bahwa saat ini mereka berdua tengah menjadi pusat perhatian.

Apalagi melihat gaya busana Rigel yang terkesan bad boy itu, sungguh sangat berbeda sekali dengan penampilannya sehari-hari di kampus.

Dan hari ini juga Rigel menguasai lemarinya dan memilihkannya untuk memakai pakaian seperti yang sering di pakai oleh adik kembarnya itu.

" Aku tidak melakukan hal apa pun, lalu kenapa aku di salahkan terus? " Tanya Rigel yang merasa bahwa kakaknya selalu saja cerewet setiap kali dia datang mengunjunginya.

Itu sebabnya Rigel yang selalu mengunjungi kakaknya. Jika itu Acher, dia tidak akan mungkin keluar dari apartemennya walau dalam masa liburnya.

" Terserah. Aku hampir telat dan jangan berbuat ulah disini. Sekali pun aku tidak pernah terlibat dengan manusia-manusia di kampus ini. Jadi bijak dalam bersikap. " Selalu saja begitu dan Rigel sudah paham betul dengan sikap dan tabiat kakaknya.

" Apa yang harus aku lakukan disini? apa aku harus pergi ke kantin untuk makan atau ke lapangan saja? " Akhirnya Rigel memutuskan untuk pergi ke kantin membeli minuman dan ke lapangan.

Di sana dia melihat ada segerombolan mahasiswa yang tengah bermain skateboard dan itu membuat Rigel tertarik.

" Boleh aku ikut bergabung? " Rigel dengan PD menghampiri mereka dan ingin bergabung.

Para mahasiswa tersebut pun menerima Rigel dengan baik hingga tiba-tiba datang seseorang yang membuat moodnya langsung hancur begitu saja.

" Siapa kau? " Nadanya yang kasar membuat Rigel langsung menghentikan kegiatannya saat ini.

Jangan lupakan darah siapa yang mengalir di dalam dirinya. Dia bisa bersikap bak malaikat yang baik hati, tapi dia juga bisa menjadi malaikat pencabut nyawa di saat yang bersamaan.

Itu tergantung dari mereka yang membawa Rigel ke arus pertemanannya.

Brak!

Rigel langsung menghentikan aksinya yang bermain skateboard begitu saja dan menatap pria yang berani menghentikan aksinya saat ini.

" Apa kampus ini milikmu? " Rigel masih berusaha bersikap santai walau rasanya dia ingin mencekik leher pria itu saat ini juga.

Dia berjalan menghampirinya dan berdiri tepat di hadapannya saat ini.

Pria yang bernama Mario itu langsung merasa tersulut emosi saat melihat bagaimana orang asing ini menantangnya.

Jika di lihat dari jarak sedekat ini, Mario seperti pernah melihat wajah pria ini tapi dimana? sepertinya dia mirip dengan seseorang.

" Aku adalah Mario Alesco. Aku anak pemilik perusahaan tambang di Kota ini. " Rigel suka yang model seperti ini.

Kesombongan yang membuat darah Alexander-nya langsung bergejolak untuk mengimbangi kesombongan pria di depannya saat ini.

" Apa kau ingin beradu kasta dengan ku? jika iya maka kau salah orang bung. Aku bukan lawan yang sebanding dengan mu. Latih dulu otot lengan mu jika ingin bertanding dengan ku. " Merasa di rendahkan seperti itu membuat darah Mario langsung mendidih dan dia tidak terima atas penghinaan yang di lakukan Rigel padanya.

" Beraninya kau--" Mario hendak memukul Rigel namun dengan cepat pula Rigel menghindar dan menangkap pukulan tangan yang hendak mencoba mulainya saat ini.

" Sudah aku katakan latih dulu otot mu baru berusaha untuk memukul ku. Kau tidak sehebat itu untuk melawan ku. " Perseteruan yang terjadi di antara mereka berdua menjadi tontonan baru bagi para penghuni universitas ini.

Di saat bersamaan pula seorang wanita cantik melewati mereka yang tengah terlibat perseteruan itu tanpa ingin meliriknya sama sekali.

" Heh, Rin Lo main lewat aja sih? Itu Mario mantan Lo lagi ribut sama cowok lain. " Aurin yang mendengar perkataan Melani pun hanya bisa diam saja tanpa ingin menjawabnya.

Itu bukan urusannya, jadi untuk apa dia menanggapinya.

Lagi pula Mario berpacaran dengannya hanya karena sebuah taruhan saja. Lalu untuk apa dia perduli dengan itu semua?

Jika Aurin tidak peduli dengan mereka tapi Rigel perduli karena dia langsung terpana melihat wanita cantik yang melewatinya begitu saja tanpa ingin menatap kearahnya sedikit pun.

Sadar akan tatapan Rigel yang menatap pada Aurin membuat Mario marah dan hendak memukul Rigel kembali.

Tapi tidak semudah itu dia bisa melakukannya karena Rigel tidak akan muda di sakiti begitu saja hanya dengan tangan yang tidak memiliki kemampuan apapun.

Bugh...

" Huuuuu...." Semua berseru saat melihat Mario yang langsung terjatuh ke lapangan saat mendapatkan sebuah pukulan keras dari Rigel.

" Sudah ku bilang pada mu untuk melatih otot mu lebih dulu baru ingin memukul ku. Jika hanya pria seperti mu saja, aku bahkan bisa bertarung dengan 3 sampai 5 orang seperti mu dalam keadaan mata tertutup. " Ucap Rigel dengan sombong.

Mereka tidak tau sehebat dan semengerikan apa seorang Rigel Sky Alexander itu. Jadi jangan pernah mencoba menyakitinya jika tidak ingin berakhir tragis di tangannya.

" RIGEL! " Suara Acher sudah menggema hingga membuat Rigel langsung memundurkan langkahnya.

" Apa yang kau lakukan? " Tanya Acher yang marah dengan sikap Rigel yang seperti ini.

" Aku tidak melakukan apa pun. Aku hanya ingin mengatakan pada anak seorang pengusaha tambang di kota ini untuk tidak menganggu ku yang sedang bermain. You know it! " Jawab Rigel yang menampilkan wajah datarnya.

Sadar akan perubahan sikap Rigel, Acher pun langsung membawanya pergi dari sana setelah meminta maaf dengan kejadian ini.

" Kakak! Aku tidak bersalah dan itu bukan juga kesalahan mu. Lalu kenapa kau meminta maaf? "

" Diak lah Rigel! Kau membuat ku terlibat masalah disini. "

" Not my fault! I didn't start it. Then why do you apologize to him? " Rigel tidak terima dengan apa yang di lakukan kakaknya karena bukan dia yang bersalah lalu kenapa harus Acher yang meminta maaf.

" Shut your mouth and don't talk too much! now let's go home. "

Brak!

Rigel langsung masuk ke dalam mobil dan membanting pintunya begitu saja.

Sementara Acher yang melihat Rigel seperti itu pun hanya bisa menghela nafasnya saja karena dia tau bahwa saat ini Rigel pasti sedang kesal padanya.

Saat hendak menyusul Rigel ke mobil, dia melihat bahwa ada seorang wanita yang tengah menatapnya dari jauh dan itu adalah wanita yang sama yang sering mencuri pandang padanya.

Acher pun mengabaikannya setelah melihat siapa yang menatapnya dari jauh itu.

" Udah lah Rin, Mau sampai kapan Lo terus berharap kalau doi ngeliat elo? "

" Sampai gue denger sendiri satu bibirnya jika dia tidak menyukai ku. " Jawab Aurin pada Melani teman yang selalu menemaninya.

" Tapi aku penasaran Rin, siapa itu cowok yang berani mukul Mario secara keluarga Mario kuat banget kan? jadi menurut gue Cowok misterius itu bukan orang sembarangan. "

" Kamu bener Mel, Aku jadi penasaran siapa Axelo Achernar Sky Alexander itu dan kenapa tidak ada satu pun ulasan yang bisa kita muat tentang dia. " Melani hanya bisa mengendikkan bahunya saja karena dia juga tidak menemukan jawaban dari pertanyaan Aurin.

...💙💙💙...

Memikirkan

" Kenapa mendiamkan ku seperti itu? " Tanya Acher pada adiknya yang sejak pulang dari kampusnya tadi terus saja diam dan tidak bersuara sedikit pun padanya.

Bahkan Rigel juga tidak mengajaknya untuk makan malam bersama.

" Rigel, apa telinga mu sudah tidak berfungsi dengan baik lagi? " Tanya Acher Yangs sebenarnya dia tau bahwa Rigel tengah marah padanya saat ini.

" Tidak! " Jawabnya biasa saja dan kembali fokus pada makannya saat ini.

Melihat Rigel yang mengabaikannya seperti ini membuat Acher pun langsung mengambil ponselnya dan menghubungi orang yang paling membuat Rigel menurut.

Tidak butuh waktu lama panggilan telepon dari Acher langsung di angkat oleh orang tersebut.

" Bisa melihat jam berapa saat ini? " Rigel paham suara siapa yang berbicara pada mereka.

" Disini jam 7 malam Opa. "

" Dan di sini jam jam 2 pagi. Apa perlu aku mengirimkan bom ke New York untuk meratakan apartemen itu?" Mereka tidak bisa menjawabnya saat ini karena jika sudah pria itu yang mengatakan hal seperti ini tidak ada satu orang pun yang berani menjawabnya kecuali seorang pria bernama Galaxy Sky Alexander yang tinggal di kota London saat ini.

" Rigel marah pada Acher. " Acher mengadukan adiknya yang sama sekali masih tidak memperdulikannya karena dia juga tau bahwa tanpa mereka bicara pun berita yang terjadi di kampus Acher tadi sudah sampai di telinganya.

" Jelas dia marah! Kau itu calon pemimpin perusahaan tapi tidak mengerti siapa lawan mu. Jika itu Opa, maka akan Opa patahkan seluruh tulangnya hingga dia menjadi manusia jelly yang tidak bisa jalan lagi. " Rigel menyunggingkan senyumannya karena dia merasa menang dari kakaknya saat ini.

" Selalu saja begini. Bukan Acher takut pada mereka semua. Opa tau bagaimana kemampuan Acher yang tidak kalah dari Rigel. Acher hanya tidak ingin terlibat masalah dengan mereka semua. "

" Tadi dia terlalu sombong. Hanya anak pemilik perusahaan tambang saja sudah sombong. Rigel adalah pewaris klan Alexander di mana di dalamnya ada segudang emas batangan. Lalu apa gunanya sombong?"

" Dasar berandal! Hubungi lagi besok pagi. Jangan menganggu jam tidur Opa jika kalian tidak ingin di makan oleh beruang China itu. " Alex sengaja mengarahkan kamera ponselnya ke arah Tarisa yang tertidur di sampingnya.

Mereka pun mengerti bahwa saat ini mereka berdua tengah menganggu jam tidur mantan penguasa besar yang saat ini tengah menikmati masa tuanya di Kota Zurich itu.

Tut!

Acher pun langsung meletakan ponselnya saat Opa Alex mematikan sambungan teleponnya.

" Sebenarnya dimana mata-mata Opa? Kau tau itu kan ?" Tanya Acher pada adiknya yang memang tertarik dengan klan Alexander sementara Acher akan duduk di perusahaan seperti perjanjian mereka dengan Daddy.

" Melihat orang di sekitar kakak saja tidak jadi bagaimana mau melihat siapa mata-mata Opa. Aku bisa menemukan mereka walau mereka menyamar sebagai serangga sekali pun. " Rigel pun meninggalkan kakaknya karena jika berbicara dengan Acher itu akan percuma saja.

Acher tidak akan menyadari di sekelilingnya karena memang dia tidak perduli dengan mereka di sana.

Intinya jangan menganggu Acher, maka Acher juga tidak akan peduli dengan mereka yang ingin berbuat apa pun di sana.

" Rigel tunggu dulu. Kau belum membereskan mejanya. "

" Kakak sudah ku buatkan makan malam, jadi kakak saja yang memberikannya. " Rigel langsung masuk ke dalam kamar Acher karena memang dia selalu tidur bersama saudara kembarnya saat libur seperti ini.

Akhirnya Acher yang membereskan meja makannya karena memang Rigel yang sudah memasak untuk makan malam mereka kali ini.

Sementara di dalam kamarnya Rigel masih memikirkan wanita yang tadi di temuinya saat berkunjung ke kampus kakaknya dan itu berhasil mencuri perhatiannya.

" Siapa gadis itu? kenapa saat dia diam pun wajahnya tetap cantik. Apa dia keturunan bidadari? " Rigel terus memikirkan wajah cantik Aurin yang terus saja menghiasi angannya saat ini.

Tanpa di sadarinya, Acher melihat tingkahnya saat ini yang terlihat aneh.

" Kau sudah seperti orang gila. " Acher langsung duduk di samping adiknya dan memangku laptop.

Walau dari sini pun dia masih bisa membantu Daddy-nya untuk memantau perusahaannya.

" Hey! sudah ku katakan berulang kali jangan melakukan ini. " Acher selalu kesal saat Rigel memeluk kakinya seperti banyak guling karena sejak kecil pun mereka seperti itu.

" Apa kita sudah boleh berpacaran kak?"

" Pertanyaan bodoh! tanpa bertanya pun kau sudah sering melakukannya. " Jawab Acher pada Rigel yang seperti tengah terserang virus cinta saat ini.

" Ck, bukan aku yang melakukannya tapi mereka yang selalu merebutkan aku. Mengaku bahwa aku adalah pacar mereka. "

" Itu karena kau yang selalu tebar pesona dengan mereka. Senyummu itu sudah seperti racun bagi mereka. " Rigel hanya bisa mencebik saja dengan jawaban dari kakaknya.

Dia tidak menyangka jika Acher bisa mengatakan senyuman manis miliknya di sebut racun oleh saudaranya sendiri.

" Huh! Sana pergi dasar menyebalkan! " Rigel pun menendang kedua kaki Acher karena suha terlanjur kesal dengan saudaranya yang tidak bisa di ajak bicara seperti ini.

Acher terlalu dingin untuk membicarakan hal seperti ini dan itu sangat menyebalkan bagi Rigel.

...💙💙💙...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!