NovelToon NovelToon

CINTAKU BERTEPUK SEBELAH TANGAN!!!!

Bab 1

kedua orang tua Icha dan Azkara bersahabat dari dulu? hingga kini menurun kepada anak-anak mereka juga bersahabat.

tapi sayang? Tidak ada pertemanan yang secara normal antara laki-laki dan perempuan.dimana salah satu dari mereka menyimpan perasaan cinta itu.

yup! Icha adalah orang pertama yang menyimpan perasaan cinta itu kepada Azkara sampai sang sahabat tidak tahu tentang Icha yang menyukai dirinya itu.

"Az! jadikan nanti sepulang sekolah loe temenin gue ke toko buku."tanya Icha kepada Azkara yang tengah asyik main game online itu.

"jadi! emangnya loe mau beli buku apaan lagi sih cha? perasaan semua buku yang loe punya sudah banyak deh." jawab Azkara yang mata masih fokus kepada gamenya itu.

"gue mau beli buku novel? yang belum gue punya."jawab icha

"lagu lama loe? tiap hari pasti bilang. ' gue belum punya buku novel yang judulnya inilah itulah ' hah basi loe."jawab Azkara mendumel.

"ck! rese loe jadi orang? gak suka apa kalau gue ngoleksi banyak tuh novel." jawab icha cemberut.

" bukannya loe gak boleh ngoleksi banyak tuh novel? tapi emangnya loe mau baca semua tuh buku.gak kan palingan juga loe jadiin pajangan sajakan,sayang kalau uangnya jadi mubazir kaya gitu buat beli hal yang tidak penting? mendingan loe beli barang yang sedikit berguna." jawab Azkara menasehati temannya itu.

Icha hanya diam dengan kepala yang menunduk mendengar ceramah dari sahabatnya itu.

Azkara yang merasa heran melihat sahabatnya itu tidak kembali bersuara? Azkara mencoba mendongkakkan kepalanya mencoba melihat apa yang terjadi dengan sahabatnya itu.

ternyata Icha tengah menundukkan kepalanya tanpa ada niatan membalas ucapan darinya itu.

"Cha...loe gak apa-apakan."jawab Azkara.

Icha hanya mengelenggkan kepalanya saja.

"ok..nanti gue traktir loe beli buku novel yang loe mau,terserah loe mau beli berapa banyak buku juga.gue yang traktir,gimana."jawab Azkara membujuk sahabatnya itu.

Icha menganggukkan kepalanya dengan sebuah senyuman yang terbit dibibirnya itu.

azkara menghela napasnya melihat sang sahabat tidak bersedih lagi? dia tahu dengan semua watak temannya itu.jika ada orang yang menasehati dirinya,maka dia akan menunjukan kepalanya kebawah dengan dibarengi buliran air mata yang menetes dikedua netra matanya itu.

azkara tidak suka jika melihat sahabatnya itu bersedih? apalagi sampai meneteskan buliran air matannya.

yups! benar sekali dia adalah Icha pratiwi Guntara putri sang pemilik restaurant ' The Family Guntara ' itu.putri satu-satunya dikeluarga guntara,dia tidak memiliki seorang kakak atau pun seorang adik.

Icha memiliki seorang sahabat laki-laki dari jaman Jigot sampai sekarang dia adalah azkara Lukman diwangga putra tunggal dari pemilik perusahaan properti ' diwangga corperation '.

persahabatan mereka berjalan dengan baik dan mulus sampai saat ini.

dimana suatu hari nanti persahabatan yang sudah mereka bangun sejak lama harus kandas begitu saja dengan kehadiran orang ketiga ditengah-tengah mereka berdua? yang membuat hubungan mereka berdua hancur.

berhubung di sekolah mereka akan ada rapat jadi semua murid dipulangkan saja.

Icha langsung antusias begitu mereka pulang lebih awal dari biasanya.dia langsung menarik tangan Azkara dengan begitu kuat hingga sang empunya oleng kedepan karena tidak seimbang.

" ck...bisa gak sih loe sedikit manusiawi,menarik tangan gue ini.untung saja wajah tampan gue ini gak jadi sasaran tembok." jawab Azkara mengomeli sahabatnya itu.

sedangkan Icha hanya nyengir kuda mendengar Omelan dari sang sahabatnya itu.yang begitu PD dan narsis itu.

" peace..lain waktu gue akan melakukan yang jauh lebih manusiawi lagi dari ini." jawab Icha dengan sedikit nyelenehnya itu.

" dasar peak loe jadi cewek...heran gue loe tuh cantik,manis tapi sayang tenaga loe kaya kingkong." jawab Azkara dengan wajah kesalnya sambil memungut semua barang yang sudah berserakan dilantai akibat tas ransel milik dia belum tersleting dengan sempurna.

Icha yang awalnya merasa senang dibilang cantik dan manis itu,membuat dia melayang keatas langit harus dihempaskan lagi kedasar bumi akan ucapan terakhir dari sahabatnya itu.yang mengatai dia sebagai kingkong,bagai disambar petir disiang bolong.yang membuat wajah dia tadinya tersenyum kini mengeluarkan aura kemarahan yang cukup besar.

!!!! jdeeerrrrr!!!!.

" loe ngatain gue apa barusan... kingkong,enak banget tuh mulut ngatain gue kingkong,hah." jawab icha begitu marah,dengan wajah berang dan tangan yang mengepal siap menghajar siapapun juga saat ini.

kalau ini di film anime sudah dipastikan akan keluar asap didalam kepalanya itu,seumur hidup baru kali ini dia dikatai kingkong oleh sahabatnya itu.

azkara yang melihat wajah sahabatnya itu yang begitu garangnya.susah payah menelan salivanya itu.

" hehehe....peace cha,sorry gue gak ada maksud buat ngatain loe kingkong,sumpah deh."jawab Azkara dengan mengacungkan tangan keatas membentuk tanda peace disela kedua jarinya itu.

"gak ada kata bercanda dalam kamus hidup gue...sini loe gue tampol tuh pala." jawab Icha sambil menghampiri Azkara.

azkara yang tau ada alarm tanda bahaya dalam dirinya saat ini,dia bergegas mengambil langkah seribu.langsung kabur keluar dengan begitu cepatnya,meninggalkan Icha seorang diri didalam kelas.

Icha yang melihat Azkara kabur begitu saja.icha lantas berteriak memanggil pemuda itu sambil ikut berlari juga.

"azkara.....kampret,sini loe jangan lari." jawab Icha sambil ikut berlari mengejar Azkara.

"ampun Cha...gue cuma bercanda."jawab Azkara yang juga masih berlari itu sampai depan gerbang sekolah.

para warga sekolah yang melihat aksi mereka berdua tertawa dengan tingkah konyol mereka itu.yang menjadi hiburan untuk mereka saat ini.

semua orang sudah tidak aneh lagi dengan tingkah dua sekawan itu.yang kagak bersikap absurd,tidak mencerminkan mereka yang mendapat julukan prince&princess Scholl itu.

ternyata sifat mereka jauh dari kata prince& princess itu.bagaimana tidak wajah yang begitu sangat tampan dan cantik itu,harus tertutup oleh tingkah absurd dan nyelenehnya mereka itu.

membuat mereka semua geleng kepala.

bukan Azkara dan Icha namanya jika tidak bertingkah konyol setiap hari.ada saja tingkah lucu mereka berdua itu,bahkan semua orang sempat berpikir kenapa mereka tidak mengikuti audisi melawak saja,sangat cocok dengan tingkah mereka saat ini bak tim&jerry.yang saling kejar mengejar itu,tanpa sedikitpun merasa lelah.

apalagi dibarengi dengan suara dua orang saling membalas teriakan satu sama lain itu.

begitulah tingkah absurd warga net +62.akan selalu saja ada tingkah lucu dan konyol,hampir sama dengan mereka berdua saat itu.

' SMA ANGKASA RAYA ' itulah nama sekolah tempat dimana Icha dan Azkara menuntut ilmu beserta murid yang lainnya saat ini.

siapa yang tidak kenal dengan Icha dan Azkara murid kebanggan ' SMA angkasa raya '.yang menjadikan mereka Sauri teladan dan semangat untuk semua murid yang ada disekolah ini.

tapi sayang selalu saja ada tingkah absurd dan kocak dari mereka berdua! padahal mereka berdua murid terpandai dengan segudang prestasinya itu.

tapi sayang tertutupi dengan sifat yang membuat semua orang geleng-geleng kepala.termasuk sang guru sekalian yang juga menjadi sasaran kejahilan mereka berdua.

Bab 2

setelah sampai didepan gerbang Azkara berhenti sejenak.untuk mengatur napasnya yang ngos-ngosan,habis dikejar sang sahabat yang mirip seperti Kingkong itu.dengan menumpukkan kedua lengan diatas lututnya,rasa telah membaik dia dikejutkan dengan sebuah geplakan dibelakang kepalanya itu.

!!!plak!!!

azkara langsung berbalik arah kebelakang untuk melihat sang pelaku yang dengan sangat kurang ajarnya itu.berani mengeplak kepalanya dari arah belakang,disaat membalikkan badannya! azkara melihat sang sahabat yang tenah berdiri dihadapannya sambil berkacak pinggang.

" apa loe...gak suka,mau marah sama gue." jawab Icha dengan wajah super super galaknya itu.sambil berkacak pinggang.

"hehehehe.....peace Cha gue cuma bercanda saja tadi." jawab Azkara cengengesan,sambil menunjukan dua jari keatas membentuk tanda peace.

"huhahehuhahehe....loe kerjaannya, enak banget tuh mulut ngatain gue kingkong.emangnya gue sejenis spesies monyet apa." jawab Icha dengan wajah tidak bersahabatnya itu.

"emang....loe satu spesies dengan kawanan mereka." jawab Azkara dengan acuhnya.

tidak lihatlah dia! saat ini wajah Icha sudah memerah menahan marah dan mengeluarkan tanduknya diatas kepala.

dengan tidak berperasaan ya Icha langsung menjewer telinga sahabatnya keras hingga memerah.

" berani sekali.....loe ngatain gue kawanan monyet,rasakan ini." jawab Icha menjewer telinga Azkara dengan begitu kerasnya.hingga membuat sang empunya mengasuh kesakitan.

"awww.....sakit Cha ampun gue janji,gak akan bilang kaya gitu sekali lagi." mohon Azkara kepada sahabatnya itu.

akhirnya Icha pun melepaskan jewerannya itu.setelah melihat sang sahabat mengiba kepadanya untuk minta dilepaskan.

"awas loe ya...kalau gue dengar loe ngomong kaya gitu lagi,tidak akan ada kata ampun buat loe saat itu."jawab Icha mengancam kepada sahabatnya.

"iya....gue janji gak akan ngomong kaya gitu lagi untuk yang kedua kalinya." jawab Azkara sambil mengelus telinganya yang memerah.tanda sayang dari sahabat laknatnya itu.

Icha hanya memutar kedua bola matanya malas mendengar ucapan dari sahabatnya itu.

" nah tuh ada taksi...yuk buruan kita pergi,keburu kehabisan novelnya." jawab Icha sambil menyeret Azkara menuju kejalanan untuk menyetop taksi.

" bisa gak sih.... loe gak usah main tarik segala,gak lihat apa lengan gue sakit." jawab Azkara mendumel.

" berisik....loe kalau gak diseret kaya gini, lama jalannya mirip siput." jawab Icha dengan cueknya.

azkara merotasi matanya,mendengar ucapan sang dari sahabatnya itu yang mengatai dia lambat kaya siput.

kurang ajar sekali sahabatnya itu mengatai dirinya.

mereka berdua akhirnya masuk kedalam taksi yang sudah Icha stop terlebih dahulu,yang akan membawa mereka menuju toko buku yang ada dipusat kota ini.

didalam mobil Azkara tidak fokus dengan apa yang sahabatnya itu katakan,sebab fokus dia hanya satu yaitu cara mengerjai sahabatnya itu.

!!!AHA!!!

bagai mendapatkan sebuah ide cemerlang.azkara memiliki segudang ide untuk mengenai sahabatnya itu.

' lihat saja nanti begitu sampai sana! saat dia tengah asyik memilih buku yang dia mau.gue akan kabur dari sana dan membiarkan dia bayar sendirian? syukurin emangnya enak gue kerjain.' ucap Azkara dalam hati dengan ide jahilnya itu.

Icha tidak curiga sedikitpun dengan niat jahil sahabatnya itu,yang akan meninggalkan dirinya sendiri disana.

akhirnya mobil yang membawa mereka berdua sampai juga ditempat tujuan. icha dan Azkara langsung turun dari dalam taksi setelah membayarnya terlebih dahulu.

Icha langsung menarik lengan sang sahabat,saking tidak sabaran dengan novel yang akan dia beli.

"AZ...buruan lama amat jalannya,udah kaya siput aja loe." jawab Icha acuh,sambil terus menyeret lengan sahabatnya itu.

!!!!ctak!!!!!

saking keselnya Azkara melihat Icha yang terus menarik lengannya itu,tanpa perasaan.hingga dia menyentil jidat sang sahabat itu dengan penuh cinta.

"aduh.....sakit peak,tega amat loe jadi orang main nyentil jidat gue segala." jawab Icha marah sambil terus mengelus jidatnya yang memerah akibat perbuatan sang sahabat.

"tega loe bilang....gak liat apa tadi loe nyeret lengan gue tanpa menggunakan perasaan sedikitpun,loe pikir lengan gue gak sakit apa,loe tarik kaya gitu." jawab Azkara yang juga sama ikut tersulut emosi.

azkara memilih pergi dari sana,daripada harus berdebat dengan sang sahabat yang tiada ujungnya itu.niat hati ingin membuat sang sahabat membayar bukunya sendiri,tapi dia keburu pergi duluan mendengar ucapan sang sahabat.yang tidak pernah difilter terlebih dahulu.

Icha yang melihat Azkara marah dan pergi dari hadapannya itu,membuat dia langsung meneteskan air matanya.niat awal ingin membeli buku novel yang dia inginkan,tapi dia urungkan niatnya itu.

Icha memilih pergi dari sana dengan menyetop taksi yang berlalu lalang di jalan raya itu.

setelah naik kedalam taksi,mobil tersebut pun langsung pergi meninggalkan toko membelah jalan raya menuju kediamannya.

setelah menempuh jarak yang lumayan jauh dari arah pusat kota menuju rumahnya,akhirnya taksi yang membawa Icha telah sampai dipekarangan rumahnya.

rumah Icha tidaklah besar dan megah, tapi ukuran rumah Icha terbilang lumayan untuk dihuni oleh beberapa orang saja.

berbeda dengan rumah sang sahabat yang lumayan cukup besar dan megah bak istana kerajaan itu,maklumlah dirinya hanya sisa remahan bubuk kue yang tidak ada apa-apanya.jika dibandingkan dengan sahabatnya itu.

berbeda dengan azkara,yang tidak langsung pergi dari sana.tapi hanya melihat sahabatnya itu dari jarak jauh,Azkara hanya ingin tahu akan seperti apa sahabatnya itu.jika dia tidak ada disana dan ternyata sahabatnya itu memutuskan langsung pergi dengan menyetop taksi dan berderai air mata.

ada sedikit hati yang sakit dan menyesal melihat sahabatnya menangis,apa dia sudah sangat keterlaluan memarahi sahabatnya itu.

azkara pun memutuskan untuk pergi dari sana setelah sang sahabat sudah tidak terlihat lagi.

begitu turun dari taksi Icha buru-buru masuk kedalam rumah dengan berlari menuju kamarnya sambil terus menangis,membuat semua para art bingung dengan anak majikannya itu yang pulang sambil menangis.apa sudah terjadi sesuatu dengan anak majikannya itu.

setelah sampai didalam kamar Icha langsung mengunci pintu,dan merebahkan dirinya diatas kasur dengan keadaan yang masih menangis.

saking lelahnya menangis terus menerus membuat icha tertidur.

membutuhkan waktu yang cukup lama akhirnya Azkara pun sampai didepan rumah dengan taksi yang mengantarkan dirinya.

azkara pun bergegas langsung masuk kedalam perkarangan rumah yang sebelumnya udah dibukakan pintu gerbangnya terlebih dahulu oleh satpam.

"met sore mas Azka." sapa sang satpam ramah.

"sore juga pak....Azka masuk duluan ya." jawab Azkara tak kalah ramah juga,yang berlalu dari hadapan sang satpam.untuk meneruskan jalannya menuju pintu utama.

setelah sampai didalam rumah,para pembantu langsung menyambut kedatangannya itu.dan Azkara membalasnya dengan sebuah senyuman,setelah membalas sapaan sang pembantu walau hanya dengan senyuman itu.azkara memutuskan untuk berlalu menuju kamarnya dengan menaiki anak tangga satu persatu.

begitu sampai didalam kamar,azkara langsung menjatuhkan tubuhnya diatas kasur king sizenya itu.

tubuhnya begitu lelah dan capek.apalagi mengingat sang sahabat yang pergi dari toko buku sambil menangis membuat pikiran Azkara jadi kacau.

"aahhhh......sial,apa yang sebenarnya terjadi dengan loe hari ini sih.tidak seperti biasanya loe bisa mengontrol emosi,dan tidak peduli dengan Omelan si Icha.tapi lihat sekarang loe malah bikin dia nangis,dengan cara apa gue harus meminta maap kepada dia.gue yakin saat ini dia pasti marah,nanti saja gue pikirin caranya meminta maap kepadanya." jawab Azkara sambil mengacak rambutnya itu hingga berantakan.

saking pusingnya memikirkan cara untuk meminta maap kepada sang sahabat,tak terasa Azkara pun tertidur ikut sang sahabat menyelami alam mimpi.

Bab 3.

saking nyenyaknya icha tidur. sampai tidak sadar jam sudah menunjukan pukul 5 sore,Icha tidak akan bangun jika tidak ada yang membangunkannya dengan suara ketukan pintu.yang lumayan keras itu.

tokk.....

tokk.......

tokk......

tokk....

"Icha sayang...,! ayo bangun nak, ini sudah sore.kata bibi..! kamu belum makan apa-apa,sedari siang tadi" panggil bunda Camelia.

"nak.....,kamu dengar bunda bicarakan." ucap bunda Camelia terus memanggil sang putri tiada hentinya itu.sambil terus mengetuk pintu kamar milik putrinya itu.

karena tidak ada jawaban juga.akhirnya sang bunda memutuskan untuk pergi darikamar sang putri,menuju dapur untuk memasak makan malam mereka.

Icha langsung membuka matanya.disaat sudah tidak terdengar lagi suara,Icha mengucek kedua matanya.sambil menguap.

" hoam......sudah sore rupanya! lama juga gue tidur.gue kira masih jam 3 ternyata sudah jam 5." ucap Icha bermonolog, sambil mengumpulkan nyawanya yang belum terkumpul semua.

" pantesan saja barusan gue...! denger suara bunda memanggil.gue kira mimpi,ternyata benaran itu suara bunda."ucap Icha masih rebahan diatas kasurnya itu.

setelah semua nyawanya terkumpul.icha bergegas turun dari kasur,berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya itu.

setelah mandi Icha tidak lupa juga.membereskan kembali tempat tidurnya,yang tadi sempat berantakan.

setelah semuanya rapi.icha bergegas turun kebawah,untuk menemui sang bunda.yang tengah memasak di dapur.

" bunda...sudah pulang,icha kira bunda belum pulang kerja." ucap Icha sambil menghampiri sang bunda.yang tengah sibuk memasak.

" bunda...,sudah pulang dari tadi sayang.kenapa kamu tadi tidak makan siang dulu,malah langsung tidur begitu.kebiasaan banget kamu tuh jadi orang." jawab sang bunda masih fokus kepada masakannya itu.

" Ya...maap bunda! Icha lupa.habisnya ngantuk banget,jadi saja langsung tidur." dusta Icha kepada sang bunda.

bunda Camelia hanya menggangukan kepalanya saja mengerti.dia tahu putrinya pasti sangat kelelahan sehabis belajar tadi disekolah.tidak tahu saja sang bunda bahwa icha tidur bukan karena kelelahan habis belajar disekolah,melainkan habis menangis yang menyebabkan dirinya tertidur saking lelahnya.

icha meringis dengan jawaban yang dia buat untuk sang bunda.selama ini dia tidak pernah berbohong,dan baru kali ini dia berbohong demi kebaikan dirinya sendiri.

" Bun....,ada yang bisa Icha bantu." tanya Icha kepada sang bunda Camelia.

"kebetulan....,sekali sayang.bisa kamu ambilin piring yang ada didalam lemari,terus kamu susun diatas meja makan ya." jawab sang bunda Camelia masih dengan mengaduk masakannya.

Icha bergegas pergi kearah lemari piring untuk mengambil beberapa piring,gelas,sendok serta garpu.

Icha membawa semua itu.satu persatu dia susun diatas meja,setelah beres dengan tugasnya itu.icha bergegas menghampiri sang bunda untuk membawakan wadah yang sudah berisi masakan yang sudah matang,dan menaruhnya diatas meja.

" done....,Bun! ada lagi yang bisa Icha bantu." tanya Icha menghampiri sang bunda yang tengah merapihkan bekas masak tadi.

" ada....,diwastafel peralatan bekas tadi masak.bisa tolong bantu bunda sebentar,untuk menyucikan semuanya yang ada disana.bunda nanggung masih membersihkan ini." jawab sang bunda yang masih sibuk dengan kegiatannya itu.

"ok....,bundaku sayang."jawab Icha sambil berlalu menuju watafel untuk menyuci semua peralatan masak yang tadi di pakai.

Icha langsung bergegas menuju wastafel.untuk menyuci semua peralatan masak yang kotor dengan sangat asyiknya itu.

bunda Camelia yang baru saja selesai dengan tugasnya.melirik kearah sang putus yang begitu serius menjalankan tugas darinya itu,akhirnya sang bunda pun menghpiri putrinya itu.

" sudah....,beres semuanya kamu cuci.sayang." tanya sang bunda.

" tinggal....,sedikit lagi.bun." jawab Icha masih dengan menyuci yang tinggal sebagian itu.

" baiklah....,kalau begitu.mau bunda bantu." jawab sang bunda dengan menawarkan dirinya itu.

"gak usah....,lebih baik.bunda duduk saja disana." jawab icha.

" ya sudah.....,bunda tunggu disana.sambil mengawasi kamu."jawab sang bunda. sambil terkekeh melihat sang putri yang tengah menyuci itu.

Icha hanya menganggukkan kepalanya kepada sang bunda.

tidak berselang lama sang ayah,pulang juga dari bekerjanya.

"assalamu'alaikum...!!!!." ucap ayah Cakra.

"waa'allaikum salam...!!!!." jawab Icha dan sang bunda Camelia.

"wah...,ternyata sudah rame saja di dapur." ucap ayah Cakra.

"biasalah,yah...lagi jadi mandor.liatin kakak nyuci peralatan bekas masak tadi." ucap bunda Camelia.

"duh...rajinnya anak ayah yang satu ini." ucap ayah Cakra.

"bukannya...,kata Bunda.anak perempuan tuh harus mau menyentuh dapurkan yah." jawab Icha yang masih mencuci peralatan bekas masak tadi.

"benar...,apa yang dikatakan oleh Bundamu itu.sebagai seorang anak perempuan,kita memang diharuskan untuk menyentuh dapur.supaya suatu saat nanti dimana kita sudah berumah tangga,maka setiap hari kita yang akan. mengurus.suami dan anak-anak kelak nantinya."ucap ayah Cakra panjang lebar.

Icha hanya menganggukkan kepalanya mengerti.sementar sang bunda hanya tersenyum melihat sang anak,yang begitu pengertian dan mau diberi nasihat untuk kebaikan nanti dimasa depan yang akan datang.

Icha bukanlah tipe anak yang suka membangkang kepada kedua orang tuanya.tetapi Icha adalah tipe anak yang penurut,itulah sebabnya Icha begitu disayang oleh keluarganya itu.

"ya sudah...kalau gitu ayah tinggal dulu mandi." ucap ayah Cakra sambil berlalu meninggalkan. sang istri dengan putrinya yang masih asyik dengan dunia perdjannya itu.

bunda hanya menganggukkan kepalanya saja.setelah sang suami pergi meninggalkan,dirinya dan sang putri.

bunda Camelia memutuskan untuk menyusul sang suami yang sudah duluan masuk kedalam kamar mereka.

" sayang...,bunda tinggal dulu sebentar.mau menyiapkan baju serta air mandi untuk ayah,nanti setelah semua selesai Bunda turun lagi kedapur.' ucap bunda Camelia berpamitan kepadanya putrinya itu.

"iya..Bun.!!!."ucap Icha.

setelah mendapat balasan dari sang putri.bunda Camelia berlalu pergi dari dapur menuju lantai atas,kini tinggallah Icha sendirian yang masih berkutat dengan bekas peralatan memasak yang kotor tadi didalam wastafel.

"hah....,akhirnya selesai juga.semua pekerjaan gue.! gak disangka ternyata gue berbakat juga jadi DJ." monolog Icha pada diri sendiri.

bunda Camelia yang baru saja turun kelantai bawah.setelah menyiapkan keperluan sang suami,tertawa kecil melihat sang putri yang berbicara sendirian.bunda Camelia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sang putri yang begitu lucu itu.

"ehmz..,sudah beres semuanya sayang."ucap sang bunda mengagetkan Icha.

"astaghfirullah..,bunda bikin kaget saja.untung saja Icha gak punya riwayat penyakit jantung,coba saja kalau punya.! sudah bahaya "jawab Icha sambil mengelus dadanya itu.

"lebay....,kamu ini."ucap sang bunda sambil menjuwir hidung sang putri.

"tenang saja Bun..,sudah beres semuanya Icha cuci."jawab Icha jumawa.

"makasih banyak ya sayang...,sudah bantu bunda hari ini."ucap sang bunda berterima kasih kepada putrinya itu.

"gak usah berterima kasih bunda.....,ini sudah kewajiban Icha,sebagai anak membantu bunda."jawab Icha sambil memeluk sang bunda Camelia.

bunda langsung mendekap erat tubuh kecil putrinya itu dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Icha membalas pelukan sang bunda dengan begitu erat.

inilah kebahagian yang dia miliki.tidak perlu mahal-mahal,cukup kumpul bareng dengan seluruh keluarga.itu sudah cukup.

"oh iya bunda...,dimana ayah."jawab Icha setelah melepaskan diri dari pelukan hangat sang bunda.

"ayah...,masih dikamar sayang."jawab bunda sambil mencium kening sang putri.

"oh...,."Icha hanya ber'oh' ria saja.menjawab sang bunda.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!