...***...
Staz on.
Apakah kau pernah mendengar kata vampir atau kisah vampir?. Apakah kau mengetahui?. Ya?. Mereka adalah makhluk elit yang senang menghisap darah manusia. Mereka adalah monster yang menghisap darah manusia, hanya saja berbeda dengan nyamuk yang suka menghisap darah manusia. Jika ditepuk manusia akan mati. Tapi kami benar-benar monster yang sangat ganas yang berjulukan vampir, dan si Vampir itu adalah aku.
Staz off.
Namun saat itu Staz sedang memainkan sebuah game yang yang sangat menyebalkan. "Ah!. Sial!. Terkutuk lah kau game yang memiliki kata sandi!." Dengan kesalnya ia hampir saja membanting game itu jika ia tidak ingat game itu dengan susah payahnya ia dapatkan. "Oh, sayang, jangan dibanting." Ia berusaha untuk menahan amarahnya.
"Selamat siang staz-san. Sepertinya kau sangat menikmati harimu." Kelalawar kecil yang entah dari mana datang menyapa dirinya.
"Oh, selamat siang chibi." Balas Staz dengan senyuman ramah.
"Sepertinya ruangan-mu semakin banyak dipenuhi dengan barang buatan manusia ya?." Chibi Kelalawar memperhatikan ruangannya.
"Aku sangat suka dengan buatan manusia. Terutama yang berasal dari jepang. Dan aku sangat tertarik dengan kebudayaan jepang." Matanya menangkap semua barang miliknya yang berada di ruangannya itu.
"Tapi bagaimana bisa kau mendapatkan ini semua?." Chibi Kelalawar mendarat di pundak Staz.
"Aku mendapatkannya melalui kurir." Jawab Staz.
"Kurir?. Aku baru dengar itu." Chibi Kelalawar bingung. "Tapi kenapa kau tidak datang ke manusia saja?." Chibi Kelalawar begitu sangat penasaran.
"Aku tidak perlu pergi ke dunia manusia, apalagi aku ini vampir. Jika aku ke dunia manusia nanti mereka semua punah, karena aku adalah vampir." Jawab Staz sambil memainkan game itu?.
"Apakah kau takut?. Jika mereka akan punah, maka kau tidak bisa lagi mendapatkan barang? Ciptaan manusia?." Mungkin Chibi Kelalawar berpikiran seperti itu.
"Ya!. Karena itulah aku tidak berpikir untuk pergi ke dunia manusia, untuk menghisap darah mereka." Entah itu suatu kebanggaan atau apa, ia hanya ingin mengeluarkan apa yang ia rasakan.
"Tapi jika staz-san tidak berada di dunia manusia?. Lalu kau berada dimana?." Chibi Kelalawar semakin penasaran dengan itu.
"Apa?. Kau bertanya aku berada dimana?." Jawabnya dengan sedikit heran. Setelah itu ia berjalan dengan cepatnya menuju tirai yang tergantung di ruangan itu.
Srakh!.
Saat itu ia membuka tirai yang menutupi ruangannya dengan sangat cepat. Matanya melihat jauh ke luar, matanya yang memperhatikan bagaimana keadaan luar. Di luar ada makhluk gaib aneh yang terbang, dan menyemburkan api?. Ah!. Lupakan.
Dalam kisah ini. Mari kita lihat bagiamana ia yang sesungguhnya. Ia yang mengatakan jika dirinya adalah seorang vampir?. Tidak memakan darah manusia?. Kenapa itu bisa tejadi padanya?. "Ini adalah dunia iblis." Staz menjawab pertanyaan itu. Kenapa ia bisa tinggal di dunia iblis?. Apakah itu tidak apa-apa baginya?.
"Tapi kenapa staz-san bisa tinggal di sini?. Bukankah para leluhurmu dulunya tinggal bersama manusia?." Chibi Kelalawar masih memberikan pertanyaan.
"Menurut kabar yang aku dengar. Para leluhurku memang senang sekali menghisap darah manusia. Ingat darah manusia, bukan darah hewan." Staz seperti sedang membuat narasi tentang leluhurnya?. "Mereka tinggal dan berbaur dengan manusia, menghisap darah manusia dengan santainya?." Staz dapat membayangkan bagaimana para leluhurnya melakukan itu. "Tapi hukum alam itu tidak berguna bagiku. Fyuuh!." Staz meniup pelan bayangan yang menari-nari di dalam pikirannya mengenai leluhurnya.
"Kau ini sangat aneh sekali." Chibi Kelalawar bingung dengan jalan pikiran Staz.
"Aku tidak akan tinggal di dunia manusia, karena dari apa yang aku dengar. Panas matahari di dunia manusia lebih menyengat, dan itu sangat menyakitkan." Staz tentunya tidak mau mengalami itu. "Ditambah lagi, jika kau ingin bepergian. Kau harus menggunakan uang yang sangat banyak. Itu sangat merepotkan bagiku." Lanjutnya sambil mengeluh dengan bayangannya. "Maaf saja, lebih baik aku tidur di rumahku yang nyaman ini." Dengan nada ogahan ia berkata seperti itu.
"Ho?. Baiklah kalau begitu aku pergi dulu." Chibi Kelalawar telah mendapatkan jawaban dari Staz.
Boofh!.
Chibi Kelalawar langsung menghilang dari ruangan itu. Ia hanya ingin memastikan apakah berita yang ia dengar itu benar atau tidak.
Akan tetapi pada saat itu ia mendengar suara nada dering hp nya berbunyi. "Seperti yang kalian lihat?. Aku ini sangat sibuk sekali." Ucapnya dengan penuh percaya diri sambil mengambil hpnya. "Nomor yang tidak dikenal?." Dalam hatinya sedikit bingung. "Siapa yang berani menghubungi aku seperti ini?." Masih mengamati panggilan itu.
Karena rasa penasaran yang ia rasakan pada saat itu, ia segera mengangkat telponnya. "Ya?. Ada apa?. Ini aku staz." Jawabnya setelah menekan tombol menerima panggilan.
"Pesan tsuchinoko." Ucap seseorang entah dari mana.
Entah kenapa ia merasa kesal dengan ucapan orang yang tidak dikenali itu. "Kau ini siapa?!." Hatinya sangat kesal, jengkel dengan orang yang menghubunginya. Apalagi suara orang yang menelponnya itu tidak jelas sama sekali.
Tap!.
Bukannya menunggu jawaban dari orang yang menghubunginya itu?. Ia malah menutup kasar panggilan itu. Ia sangat kesal, jika ada seseorang yang tidak dikenal tidak memperkenalkan namanya?.
Drrr
Kembali hp nya berbunyi, tentunya ia semakin kesal. "Hah?!. Apa lagi?!." Tanpa melihat siapa yang menghubunginya, ia langsung mengangkat panggilan itu dengan perasaan yang sangat marah luar biasa.
"Bos?. Kenapa malah marah-marah?." Ucap seseorang.
"Ada apa?." Ralatnya dengan suara yang agak berbeda sedikit.
"Wah?. Bos?. Tumben bangun pagi." Dengan santainya orang itu berkata seperti itu pada Staz?. Dan bahkan memanggilnya bos?. Apakah ia tidak salah?. Mungkin saja dia ingin sesuatu?.
"Oh?. Deku kau?. Kau ya?. Aku hampir saja lupa." Sepertinya Staz sangat kenal dengan orang yang menghubunginya.
"Ahaha!. Bisa saja bos ini." Deku hanya tertawa kecil saja.
"Apakah kau telah mendapatkan dvd yang telah aku pesan?." Staz malah ingat ke DVD baru yang ia pesan?. "Kau menghubungi aku untuk memberitahu itu kan?." Lanjutnya dengan tidak sabaran.
"Oh?. Eh?. Um?. Belum belum dapat sih bos." Jawabnya agak ragu.
"Hah?!." Staz mendadak emosi.
"Tapi sebagai gantinya aku membawakan sesuatu yang sangat menarik untukmu bos" Dengan senyuman santai ia berkata seperti itu.
"Kali ini apa lagi?." Dengan nada bosan ia bertanya seperti itu pada anak buahnya Deku.
"Aku yakin telingamu akan copot jika mendengarkan ini." Matanya melihat ke suatu arah.
"Katakan padaku!." Staz tidak suka dengan teka-teki.
"Ada seorang gadis, dari dunia manusia." Matanya menangkap sosok manusia yang bernama wanita. Matanya menangkap sosok wanita bohay yang sangat menggoda?.
Deg!.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?.
Next.
...***...
...
...
...***...
Staz sangat terkejut mendengarkan kata gadis manusia, sehingga jantungnya berdetak dengan sangat kencangnya. Kata gadis manusia membuatnya bergejolak. Darah vampir yang mengalir di dalam dirinya membuatnya seperti itu. Apakah yang ada di dalam pikirannya saat itu?.
"Gadis?. Dari dunia manusia?." Ia sangat terkejut dengan apa yang telah dikatakan Deku, hingga ia menatap poster wanita yang berasal dari manusia yang selalu ia koleksi dan ia pajang di kamarnya?. "Selama ini aku hanya menatap gambar mereka saja." Dalam hatinya sedikit gugup.
"Kau tidak salah lihat, kan?. Deku. Mungkin kau salah lihat?." Sambil menekan perasaannya ia mencoba untuk tidak langsung mempercayai Deku begitu saja.
"Ma-mataku masih normal, loh?. Bos. Aku masih bisa membedakan antara wanita dan pria bahkan dia banci sekalipun." Agak kesal sedikit Deku mendengarkan ucapan Staz. "Lagipula dia memang wanita." Lanjutnya lagi.
"Baiklah. Jika memang dia wanita." Staz menghela nafasnya dengan pelan. "Maaf, karena aku telah meragukanmu." Staz meminta maaf?.
"Oh?. Ho." Deku sampai kebingungan mendengarkan apa yang telah dikatakan Staz.
"Ekhm!." Staz sedikit memberi kode. "Bisakah kau jelaskan padaku bagaimana dia bisa tersesat di sini di deku?." Dengan suara yang agak tenang ia mencoba untuk menenangkan dirinya. "Aku masih belum percaya jika dia memang tersesat." Memang ia akui, ia masih belum percaya akan hal itu.
"Aku tidak mengerti secara rincinya bagaimana bos." Balas Deku sedikit aneh. "Jika dilihat dari situasinya dia tersesat di dunia kita ini bos. Aku harap bos bisa mengatasi ini dengan baik nantinya." Ucapnya sambil memperhatikan gadis yang ketakutan itu. "Masalahnya aku tidak bisa berbicara dengannya." Lanjutnya.
Karena bukan hanya dirinya saja yang memperhatikan gadis itu, tapi temannya yang lainnya yang tidak terhitung jumlahnya itu juga memperhatikan gadis itu.
"Sial!. Aku ini sebenarnya berada di mana?." Dalam hati gadis itu sangat takut, apalagi ia sedang dalam keadaan terikat. Sehingga ia tidak bisa melarikan diri sama sekali, ia tidak bisa melakukan apapun selain pasrah dipelototi oleh mereka semua.
"Terus?. Mau kau apakan dia?." Staz masih meredam emosi yang ia rasakan.
"Karena dia berasal dari dunia manusia, apakah boleh kota memperlakukannya seperti aturan yang ada di dunia iblis?." Deku seakan-akan meminta izin pada bosnya?. "Aturan yang aku maksud adalah, kau tidak boleh marah, jika ada seseorang memperlakukan mu secara tidak wajar jika berada di daerah orang lain." Deku kembali menjelaskan pada Staz. Akan tetapi tidak ada jawaban apapun yang keluar dari mulutnya itu.
"Memangnya siapa yang membuat aturan seperti itu ya?." Dalam hatinya berpura-pura tidak ingat. "Apakah aku yang membuat aturannya?." Ia malah bertanya pada dirinya sendiri. "Hm?!. Aku tidak yakin bisa melakukannya." Dalam hatinya mencoba memikirkan itu semua.
"Bos?. Apakah kau mendengarkan aku?." Deku tidak mendengarkan suara bosnya sama sekali. "Apakah terjadi sesuatu padamu bos?. Sehingga ia tidak menanggapi suaraku." Deku kembali bertanya.
Sedangkan Staz malah membayangkan sesuatu tentang gadis manusia?. Apa yang terlintas dalam bayangannya ketika itu?. "Hm, baiklah, lupakan masalah itu untuk sementara waktu." Ia mencoba untuk mengabaikannya. "Gadis?. Manusia?." Dalam pikirannya seakan-akan gadis manusia sedang menari-nari di dalam pikirannya itu. "Di dunia iblis?. Ada gadis manusia?. Aku rasa ada seseorang yang sedang menyamar jadi gadis manusia. Karena mustahil manusia bisa masuk dengan mudahnya ke dunia iblis ini." Ia hampir tidak pernah bisa berpikir kenapa itu bisa terjadi saat ini?. Pikirannya seakan-akan kosong saat ia mencoba terus memikirkan alasan itu.
"Bos?. Apakah kau masih di sana?." Deku ingin memastikan sekali lagi. "Bos?. Masih bisa mendengarkan suaraku, kan?." Deku sedikit khawatir, jika terjadi sesuatu pada bos-nya.
"Segera bawa dia ke tempatku." Hanya itu yang keluar dari mulutnya. "Langsung bawa ke tempatku. Apakah kau mendengarkan apa yang aku katakan?." Staz tersenyum kecil.
"Eh?." Deku terkejut mendengarkan ucapan Staz. "Apakah kau yakin bos?." Deku hanya ingin memastikan, apakah yang dikatakan Staz itu benar atau tidak?.
"Aku sangat yakin sekali." Balasnya. "Ini adalah perintah dari bos yang berkuasa di daerah ini." Lanjutnya sambil menata ke arah pintu yang berkilauan menurut pandangannya saat itu. "Aku sangat yakin jika aku ingin bertemu dengan gadis manusia itu." Seakan-akan ia sedang melihat pintu masa depan yang sangat cerah. Setelah berkata seperti itu ia menutup panggilan telepon seluler nya?. Apa yang akan terjadi setelah itu?. Apakah Staz akan memangsa gadis itu seperti yang dilakukan luhurnya para vampir?. Temukan jawabannya.
Sementara itu di tempat Deku dan yang lainnya yang juga sedang memandangi gadis yang dalam keadaan terikat. Gadis itu terlihat sangat ketakutan karena melihat banyak laki-laki berwajah menyeramkan di sana.
"Apa yang bos katakan?." Kirin sangat penasaran. "Apakah bos berpesan sesuatu padaku deku-san?." Saking penasarannya ia malah bertanya sampai dua kali.
"Tapi dia kelihatan ketakutan, loh?!." Mushi malah menyela pembicaraan mereka.
Duakh!.
"Ekh!." Mushi mengeluh sakit, karena kepalanya dijitak keras oleh Deku.
"Bos mengatakan pada kita, jika kita harus membawa gadis itu ke tempatnya." Deku melihat ke arah gadis manusia itu.
"Eh?." Dalam hati gadis manusia itu semakin ketakutan ketika tatapan mereka melihat ke arahnya?. "Apakah aku akan berakhir di sini?." Di dalam hatinya berkata seperti itu. "Apakah mereka akan memakanku?." Dalam pikirannya pada saat itu, terbayang hal-hal yang sangat mengerikan yang akan terjadi pada dirinya.
"Eh?." Sedangkan mereka yang lainnya malah terkejut mendengarkan apa yang telah dikatakan oleh Deku.
"Apakah kau sangat yakin?. Jika bos berkata seperti itu?." Kirin masih belum percaya dengan apa yang dikatakan oleh Deku?.
"Apakah kau meragukan apa yang telah aku katakan?." Deku terlihat sedikit kesal. "Ini adalah perintah langsung dari bos. Jika kau tidak percaya?. Maka kita bisa langsung membawa gadis itu ke hadapan bos." Deku memang kesal jika ada seseorang yang meragukan apa yang telah ia katakan.
"Tidak!. Aku tidak mau dibawa oleh mereka." Dalam hati gadis manusia itu semakin ketakutan saat mereka mendekatinya. "Aku mohon jangan bawa aku ke tempat menyeramkan. Aku ini masih smp." Dalam hatinya semakin ketakutan, jika orang-orang jahat itu akan membawanya ke tempat yang sangat berbahaya. "Aku tidak tahu kenapa aku bisa masuk ke sini." Ia tidak bisa ingat, kenapa ia bisa tertangkap oleh mereka.
Apakah yang akan terjadi pada gadis manusia itu?. Apakah ia akan berakhir jika bertamu bos?. Sungguh malang sekali nasibnya berada di tempat yang serba asing. Temukan jawabannya.
...***...
...***...
Sambil menunggu gadis dari dunia manusia itu dibawa oleh Deku, ia sedikit mengingat kembali bagaimana luasnya bentangan kekuasaan yang berada di dunia iblis.
"Ada banyak bos yang berkuasa di dunia iblis ini. Dan aku salah satunya yang berkuasa di sini." Staz ingat betul bagaimana ia yang sekarang. "Karena itulah, aku sering kali bersikap seperti seorang bos. Ya, karena itu memang posisiku yang sekarang." Lanjutnya lagi.
Deg!.
Namun pada saat itu ada gejolak aneh yang merasuki dadanya, sehingga tanpa sadar hp yang masih ia pegang tadi terlepas begitu saja dari tangannya yang kini sedang menyentuh dadanya yang berdenyut aneh.
"Kegh!." Ia meringis sakit karena merasakan sesuatu yang tidak biasa dari dirinya itu. "Manusia?. Aku akan bertemu dengan gadis yang berasal dari dunia manusia?." Saking tidak percayanya, ia malah menyentuh dadanya yang mendadak terasa aneh. Nafasnya seperti sesak, ngos-ngosan membayangkan gadis manusia seperti apa yang akan ia temui nantinya. "Ini seperti mimpi saja!." Sungguh ia tidak mengerti dengan apa yang akan terjadi. "Tapi aku harus berbicara seperti apa dengannya?." Tiba-tiba saja ia menjadi gelisah, hingga tanpa sadar ia malah mengambil salah satu mainan koleksinya. "Pokoknya aku akan berbicara dengannya dengan baik." Lanjutnya kali ini sambil mengambil semua barang-barang yang ada di dekatnya. "Terima kasih karena telah menciptakan hal yang sangat luar biasa untuk aku jadikan koleksiku." Dengan nada yang ceria ia berkata seperti itu?. "Salah satunya smartphone, terus manga. Benar, manga apa yang kau suka?." Staz seperti orang kesurupan yang mengambil semua manga yang berhasil ia koleksi, sambil memamerkannya entah pada siap. Padahal gadis itu belum datang ke ruangannya, tapi ia bersemangat untuk memamerkan semua manga miliknya. "Oh iya!. Musik apa yang harus aku setel nanti ya?." Saat itu ada-ada saja yang ia ingat di dalam kepanikannya karena untuk pertama kalinya ada manusia yang masuk ke tempatnya. Ia benar-benar melihat semua record musik yang ia koleksi dari dunia manusia?. "Tapi bajuku hancur semua." Saat itu ia melihat ke arah pakaiannya yang berantakan di sebuah tempat di ruangannya itu?. "Setelannya terlalu seram seperti iblis. Sama sekali tidak bisa digunakan." Suasana hatinya mendadak hancur ketika melihat itu. "Mereka berniat untuk meniru ciptaan manusia, tapi tidak ada miripnya sama sekali." Hatinya sangat miris mengingat itu semua. "Tidak bisa!. Tidak bisa!. Tidak bisa!. Tidak bisa!." Staz benar-benar frustasi dengan itu hingga mengacak-acak rambutnya. "Egkha!." Teriaknya hampir saja terasa gila.
Dan teriakannya itu sampai di lift dimana Deku membawa gadis manusia itu ke tempat bosnya. "Hm?." Deku merasa heran dengan suara itu, tapi ada yang lebih menakutkan lagi pada saat itu. Gadis manusia yang kini sedang dikerumuni oleh preman iblis dengan wajah gahar. Walaupun mereka dalam wujud manusia, tapi tetap saja itu adalah hal yang paling mengerikan untuk ukuran seorang wanita. Gadis itu sangat ketakutan, tatapan lapar mereka membuatnya semakin merinding. Seakan-akan mereka hendak menyantapnya hidup-hidup.
Sedangkan Staz yang masih berada di ruangannya masih bingung mau menggunakan pakaian seperti apa untuk bertemu dengan gadis manusia itu. "Kalau dipikir-pikir, apa aku tidak berlebihan ya?." Ia malah bertanya pada dirinya sendiri ketika ia memperhatikan apa yang ia gunakan di kaca sebesar dirinya?. Kaca mata dengan bentuk love berwarna pink?. Serta buntalan orange yang ia kenakan di pundaknya?. Rasanya itu memang sangat berlebihan, sehingga ia melepaskan benda aneh itu dari badannya?.
Tok!. Tok!. Tok!.
Saat ia hendak melepaskan benda aneh itu, ia mendengarkan suara ketukan pintu. "Eh?. Sudah sampai ya?." Mendadak ia panik.
"Aku masuk ya bos." Deku langsung masuk tanpa meminta izin dari Staz.
"Eh!. Tunggu!. Aku belum siap!." Staz benar-benar sangat panik, tapi saat itu matanya menangkap sosok gadis manusia?. Matanya yang dipenuhi ketakutan yang sangat luar biasa?.
"Hah?." Staz benar-benar sangat terpesona dengan apa yang ia lihat pada saat itu. Ia tidak menduga akan melihat gadis manusia secara langsung.
"Halo?. Maaf, bos?." Deku sedikit heran dengan tingkah bosnya yang diam?. Apakah terjadi sesuatu pada bosnya?.
Tapi apa yang terjadi setelah itu?. Ada hal yang tidak terduga dilakukan Staz pada anak buahnya itu. "Kerja bagus deku. Kau boleh kembali." Dengan santainya ia berkata seperti itu?.
"Ya?. Maaf?." Deku semakin heran dengan ucapan bosnya.
"Sudahlah, pergi saja!." Ia mendorong paksa Deku agar pergi meninggalkan ruangannya yang berada di lantai paling atas dari bangunan tua itu. "Jangan biarkan orang lain masuk untuk menggangguku." Ia terus mendorong paksa Deku agar meninggalkan ruangannya.
Brakh!.
Setelah berhasil mendorong Deku keluar dari ruangannya, ia segera menutup pintu ruangannya. Tapi rasanya jantungnya tidak aman ketika ia menatap gadis manusia yang terduduk di lantai di depan pintu?.
"Egkh!." Ia berusaha menahan dirinya. "Apa-apaan yang tadi itu?." Dalam hatinya semakin panik, hingga berkeringat dingin membayangkannya. "Kenapa, saat aku melihatnya aku merasa kena serangan jantung." Rasanya memang ada gejolak aneh yang kini ia rasakan. "Dan kenapa jantungku semakin berdegup tidak karuan seperti ini?!." Staz merasakan dirinya berbeda dari yang sebelumnya. Jantungnya semakin berdebar-debar, ia hampir saja tidak dapat mengendalikan dirinya. "Sebenar aku ini kenapa?." Staz semakin panik dengan perasaan aneh yang merasuki dirinya?.
Sedangkan Deku yang diusir oleh Staz?. Ia hanya bersikap sabar saja menghadapi sikap bosnya, meskipun yang lainnya merasa keberatan dengan apa yang telah dilakukan oleh Staz.
"Jadi?. Apakah bos berniat menyantapnya sendirian?." Salah satu dari mereka sangat keberatan?.
"Entahlah." Deku juga tidak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh bosnya.
Deku dan teman-temannya hanya berani memantau dari jauh, jika terjadi sesuatu pada bosnya di atas nantinya. Tentunya mereka tidak berani mengganggu bos-nya, karena kekuatan yang mereka miliki sangat berbeda. "Tapi sepertinya, dia tidak seperti bos yang biasanya." Entah kenapa Deku merasakan ada yang berbeda.
"Kenapa dengan bos memangnya?." Kirin yang bertanya kali ini?.
"Hm. Dia begitu terlihat senang, jika aku lihat tadi." Deku masih membayangkan bagaimana raut wajah bos-nya tadi. Apakah benar bos nya terlihat sangat senang?.
"He?. Begitu kah?." Mereka tidak menduga akan mendengarkan ucapan seperti itu dari Deku.
"Lalu apa yang akan kita lakukan?." Mereka tidak bisa melihat gadis manusia itu karena bos-nya?.
Apakah yang akan terjadi pada gadis itu?. Apakah ia akan hidup di dunia iblis yang kejam itu?. Simak terus ceritanya ya.
Next halaman.
...***...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!