NovelToon NovelToon

Menikahi Ayah Nadia

1. Pengenalan

Fransiska Richard atau yang sering dipanggil Siska. Ia blasteran Inggris dan Indonesia dari kakek dan neneknya. Nama Fransiska Richard seperti nama Kristiani tapi sebenarnya ia beragama Islam karena kakeknya menjadi mualaf dan memeluk Islam saat menikah dengan neneknya yang merupakan orang Indonesia.

Siska adalah anak tunggal dari pasangan Smith De Richard dan Amelia Lusiana. Siska memiliki sifat yang baik tapi tidak mudah bergaul sehingga ia tidak memiliki banyak teman.

Siska sekarang berusia 19 tahun dan ia sedang berkuliah di salah satu universitas di Jakarta. Ia mengambil program studi kedokteran pada tahun pertama tapi ia merasa tidak mampu untuk menampung materi dan praktek karena ia tidak termasuk murid yang pintar.

Siska memiliki kekasih yang bernama Frans Alexandros. Tetapi hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja sejak beberapa bulan terakhir. Frans yang jarang ada waktu dan sangat jarang menghubungi ataupun menemuinya.

Di pagi hari yang cerah, Siska akan pergi ke kampus. Ia pergi ke kampus dengan menggunakan mobil setiap harinya.

Siska turun dari kamarnya yang sangat luas itu. Ia akan langsung pergi ke kampus karena mata kuliah akan dimulai setengah jam lagi.

" Daddy, Mommy, Siska berangkat ke kampus dulu " ucap Siska sambil meminum susu yang berada di meja makan.

" Gak sarapan dulu, Sayang? " tanya Mommy Amelia pada putri semata wayangnya itu.

" Gak sempet, Mom. Bentar lagi kelas aku dimulai " jawab Siska setelah menghabiskan satu gelas susu.

" Aku berangkat. Bye Daddy, Mommy " ucap Siska meletakkan gelas yang sudah kosong di atas meja makan.

Siska pun berlari keluar dari rumah dan menuju garasi. Ia memasuki mobil kesayangannya yang diberikan oleh ayahnya saat ia berusia tujuh belas tahun.

Siska mengemudikan mobil meninggalkan rumah dan menuju kampus. Siska melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena ia tidak ingin terlambat. Untung saja ia sudah sangat mahir menyetir sehingga cukup aman dan terhindar dari kecelakaan.

Sesampainya di parkiran, Siska langsung keluar dari mobil. Siska berlari menuju kelasnya karena lima menit lagi kelasnya akan dimulai. Siska sangat beruntung karena ia sampai di kelas sebelum dosen masuk.

" Untung aja gak telat " ucap Siska dengan napas tersengal-sengal karena berlari dari parkiran ke kelas.

Siska menuju sebuah bangku di pojok kelas. Ia memang jarang memiliki teman. Teman satu-satunya sekarang sedang koma di rumah sakit karena kecelakaan. Temannya itu juga adalah istri dari sepupunya.

" Selamat pagi " ucap seorang dosen memasuki kelas.

" Pagi, Pak " jawab para mahasiswa.

Setelah itu kelas pun langsung dimulai.

Satu jam kemudian, kelas yang diikuti Siska hari itu pun selesai. Siska keluar dari kelas dan menuju kantin. Ia melihat kekasihnya keluar juga dari kantin. Siska pun langsung menghampiri kekasihnya.

" Frans " panggil Siska.

Frans pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Siska.

" Kenapa? " tanya Frans pada Siska.

" Kita hari ini jalan yuk. Sudah lama kita gak jalan " ajak Siska sambil tersenyum.

Siska sudah sangat merindukan kekasihnya itu.

" Sorry Sis, aku sudah ada janji sama temen " tolak Frans.

Senyum di bibir Siska pun seketika hilang.

" Kamu tu kenapa sih? Setiap aku ajak jalan pasti ada aja alasannya. Sekarang juga kamu gak pernah hubungi aku lagi. Setiap aku telepon juga gak pernah kamu jawab " ucap Siska pada Frans.

" Sudahlah Sis, aku males ribut sama kamu. Aku buru-buru, sudah ditunggu temen aku " ucap Frans meninggalkan Siska.

Siska sangat kesal dengan sikap Frans yang berubah padanya.

" Kenapa sih dia? " ucap Siska sedih.

Siska hanya bisa menatap Frans yang semakin menghilang dari pandangannya.

***

Sementara itu di tempat lain, seorang laki-laki dewasa sedang menemani anak perempuan yang sedang menjalani kemoterapi di rumah sakit.

Reno Wijayanto, seorang duda beranak satu. Di usianya yang baru menginjak 32 tahun, ia harus menjadi seorang ayah sekaligus ibu untuk anak perempuan satu-satunya yang sedang mengidap penyakit kanker stadium empat sejak tiga tahun yang lalu. Istrinya sudah meninggal saat melahirkan putri mereka.

Reno memiliki sifat yang baik dan sangat ramah. Ia juga sangat murah senyum sehingga banyak sekali gadis yang menyukainya sejak ia masih remaja.

Reno adalah seorang pengusaha muda yang sukses. Usahanya yang ia rintis dari nol saat ini sudah berkembang dengan pesat. Reno adalah yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal saat ia masih SMA karena tertabrak mobil saat sedang berjualan.

Reno mempunyai seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku SMA. Adiknya itu merupakan satu-satunya keluarga yang ia miliki setelah sang putri. Nama adik Reno adalah Arisa Wijayanto.

Sejak kepergian istrinya, Reno tidak pernah berpikir untuk menikah lagi karena ia sangat mencintai istrinya.

Istrinya bernama Anisa Fathanah, seorang gadis Sholihah yang merupakan anak dari seorang guru agama di sekolahnya dulu. Mereka juga merupakan teman satu kampus.

" Ayah " panggil Nadia pada sang ayah.

Nadia Mustika Wijayanto adalah putri semata wayangnya. Nadia sekarang berusia 10 tahun. Nadia sedang mengidap kanker stadium empat sejak usianya 7 tahun.

" Kenapa, Sayang? " tanya Reno pada Nadia.

" Aku mau muntah " jawab Nadia dengan tangan yang menutup mulutnya.

Reno segera mengambil wadah yang sudah disiapkannya. Reno membantu Nadia untuk memuntahkan semua yang dikeluarkannya. Memang itu adalah efek dari setiap kemoterapi yang dijalani Nadia. Bahkan sekarang rambut Nadia sudah habis tak tersisa.

" Sudah? " tanya Reno pada Nadia.

Nadia pun menganggukkan kepalanya.

Reno membantu Nadia untuk merebahkan tubuhnya kembali di ranjang rumah sakit.

" Sekarang kamu istirahat biar besok kamu gak lemes lagi " ucap Reno lalu menyelimuti tubuh Nadia.

" Tapi besok Ayah anterin aku ketemu Kak Leon dan Kak Yeni ya " ucap Nadia pada Reno.

" Iya Sayang " jawab Reno.

Beberapa minggu yang lalu Nadia bertemu dengan seorang pemuda yang istrinya juga sedang dirawat di rumah sakit yang sama dengan Nadia.

Sejak saat itu Nadia sering menemui mereka dan juga kesehatan Nadia semakin membaik karena emosi Nadia yang stabil karena ia selalu merasa bahagia. Memang selama ini Nadia tidak memiliki teman karena kondisinya yang sangat lemah jadi setelah bertemu mereka Nadia merasa memiliki teman dan selalu merasa senang.

Reno menemani Nadia hingga ia benar-benar tidur.

Setelah Nadia tidur, Reno keluar dari ruang perawatan Nadia karena ia belum makan malam. Reno berencana ingin mencari makan malam di luar.

" Saya akan pergi sebentar. Tolong jaga Nadia " ucap Reno pada perawat yang ia sewa untuk menjaga Nadia saat ia pergi bekerja.

" Baik Tuan " jawab perawat itu yang bernama Sarah.

Sarah adalah janda tanpa anak yang masih berusia 29 tahun. Ia sebenarnya tertarik dengan Reno sejak awal ia bekerja pada Reno.

" Kamu sudah makan malam? " tanya Reno pada Sarah.

" Sudah Tuan " jawab Sarah.

" Ya sudah, saya pergi dulu. Assalamualaikum " ucap Reno.

" Walaikumsalam " jawab Sarah.

Setelah itu, Reno pergi meninggalkan rumah sakit untuk mencari makan malam. Sedangkan Sarah masuk ke dalam ruang perawatan Nadia.

2. Pertemuan Pertama

Pada keesokan harinya, Reno akan menemani Nadia untuk bertemu dengan istri dari pemuda yang menjadi teman Nadia. Reno juga tidak akan pergi ke kantor hari itu. Ia juga akan menyuruh Sarah, perawat Nadia untuk pulang karena ia yang akan menjaga Nadia.

" Mana sih Kak Leon, kok belum jemput Nadia juga " ucap Nadia sudah tidak sabar.

" Sabar dong, Sayang " ucap Reno pada Nadia.

" Sarah setelah ini kamu pulang aja. Biar saya yang akan menjaga Nadia " ucap Reno pada Sarah.

" Baik Tuan " jawab Sarah.

Tak lama terdengar suara pintu ruang perawatan Nadia diketuk.

Tok tok tok.

" Biar saya saja, Tuan " ucap Sarah pada Reno.

Sarah pun pergi untuk membuka pintu dan ternyata yang datang itu Leon, pemuda yang menjadi teman Nadia. Sarah pun langsung menyuruhnya masuk.

" Assalamualaikum " ucap Leon memasuki ruang perawatan Nadia.

Nadia yang sedang bermain bersama sang Ayah pun langsung menoleh ke arah Leon.

" Walaikumsalam " jawab Reno dan Nadia.

" Kak Leon " ucap Nadia senang.

Nadia berdiri dari duduknya dan langsung menghampiri Leon dan diikuti oleh Reno.

" Akhirnya Kak Leon datang juga " ucap Nadia.

Leon melihat ke arah Reno yang tersenyum padanya.

" Selamat siang, Tuan. Perkenalkan saya Leon " ucap Leon memperkenalkan dirinya.

Leon adalah seorang pemuda yang masih berkuliah di salah satu universitas di Jakarta. Istri Leon sedang koma dan juga dirawat di rumah sakit itu. Nadia berkenalan dengan Leon saat mereka berada di taman.

Leon mengulurkan tangannya pada Reno. Reno pun membalas uluran tangan tersebut.

" Saya Reno " ucap Reno pada Leon.

" Jangan panggil saya Tuan, panggil saja Bang Reno, biasanya adik saya juga memanggil saya itu dan saya rasa kamu masih seumuran dengan adik saya " lanjut Reno tersenyum.

" Baik, Bang " jawab Leon.

Kemudian Reno dan Nadia pergi ke ruang perawatan Yeni, istri dari Leon. Ruang perawatan istri Leon masih berada satu lantai dengan ruang perawatan Nadia.

" Silahkan " ucap Ardi membukakan pintu untuk Reno dan Nadia.

Reno dan Nadia pun masuk ke ruangan itu mengikuti Leon.

" Ini istri saya, Nadia, Bang Reno. Namanya Yeni. Dia sudah sekitar seminggu koma " ucap Leon pada Reno dan Nadia.

Leon mendekat ke brankar istrinya.

" Sayang, liat aku bawa siapa. Ini ada Nadia, gadis kecil yang aku ceritakan sama kamu " ucap Leon pada sang istri.

" Dan ini Bang Reno, ayahnya Nadia " lanjut Leon.

Nadia berjalan mendekati brankar Yeni.

" Assalamualaikum, Kak Yeni. Kenalin aku Nadia, aku temannya Kak Leon " ucap Nadia memperkenalkan dirinya pada Yeni yang memejamkan matanya.

" Kakak cepet sadar ya biar kita bisa kenalan langsung. Aku juga pengen jadi teman kakak " lanjut Nadia.

Leon tersenyum melihat itu dan mengusap kepala Nadia.

" Nadia harus tau kalo di perut Kakak Yeni ini ada adik bayinya. Jadi Nadia doakan ya supaya Kakak Yeni cepat sadar dan adik bayinya juga lahir dengan selamat " ucap Leon mengusap perut Yeni.

" Wah beneran, Kak? " tanya Nadia tersenyum.

Leon pun menganggukkan kepalanya.

" Nadia pasti doakan Kak Yeni. Nadia juga mau ketemu adik bayi " ucap Nadia begitu antusias.

Setelah cukup lama berada di ruangan itu, Reno dan Leon pun keluar. Sedangkan Nadia ingin berbicara dengan Yeni walau Yeni tidak sadarkan diri. Reno dan Leon duduk di depan ruang perawatan Yeni.

" Jadi istri kamu kecelakaan? " tanya Reno pada Leon.

" Iya Bang. Ada seseorang yang sengaja menabraknya " jawab Leon.

" Abang terkejut saat Nadia berkata berkenalan dengan seseorang dan istrinya sedang koma. Tapi Abang lebih terkejut itu kamu, abang liat kamu masih sangat muda " ucap Reno karena ia tidak menyangka Leon masih semuda itu.

" Aku dan Yeni menikah beberapa bulan yang lalu saat kami baru satu semester kuliah. Kami memang memutuskan untuk menikah muda. Apalagi orang tua kami juga meminta kami untuk segera menikah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan " ucap Leon memberitahu Reno.

Reno menepuk bahu Leon. " Kamu yang sabar ya. Abang ngerti perasan kamu, kamu pasti hancur. Apa istri kamu sedang mengandung " ucap Reno mencoba menguatkan Leon.

" Abang juga dulu merasakan apa yang kamu rasakan sekarang. Ibunya Nadia pergi untuk selamanya setelah memilih untuk mempertahan dan melahirkan Nadia. Abang hancur saat itu tapi Abang harus bertahan demi Nadia dan sekarang Nadia sakit parah " lanjut Reno.

" Abang gak pernah merasa menyerah dengan keadaan? " tanya Leon pada Reno.

Setelah mendengar cerita Reno, Leon merasa beruntung karena Yeni masih ada kesempatan untuk sadar sedangkan istri Reno sudah pergi selamanya dan Nadia sedang sakit parah, yang bisa merenggut nyawanya kapan saja.

" Abang selalu percaya sama kekuatan Allah. Allah pasti akan memberikan keajaiban. Abang hanya terus berdoa untuk kesembuhan Nadia dan minta dikuatkan jika Nadia harus diambil dari hidup Abang " jawab Reno tersenyum.

" Jadi kamu juga harus percaya itu dan jangan pernah menyerah " ucap Reno pada Leon.

Nadia keluar dari ruang perawatan Yeni saat sudah puas bercerita pada Yeni. Ia menemui Reno dan Leon di depan ruangan itu.

" Ayah " panggil Nadia.

Reno yang sedang mengobrol dengan Leon pun langsung menoleh pada Nadia yang baru saja keluar dari ruang perawatan Yeni.

" Iya, ada apa Sayang? " tanya Reno mendekati sang anak.

" Nanti Nadia boleh sering-sering jengukin Kak Yeni. Nadia seneng cerita sama Kak Yeni walau Kak Yeni gak bisa jawab tapi Nadia bisa rasain kalo Kak Yeni dengerin cerita Nadia. Persis seperti saat Nadia cerita sama Bunda " ucap Nadia pada Reno.

" Iya Sayang, Nadia boleh kalo mau sering-sering jengukin dan cerita sama Kak Yeni " jawab Reno tersenyum.

" Tapi Nadia gak boleh ke sini sendiri. Harus sama ayah, perawat atau pun Kak Leon " ucap Reno pada Nadia.

Nadia tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

" Makasih ya, Ayah " ucap Nadia senang.

" Iya Sayang " jawab Reno.

Nadia lalu mendekati Leon yang memperhatikan mereka.

" Kak Leon, boleh kan kalo Nadia sering ke sini dan ketemu sama Kak Yeni? " tanya Nadia pada Leon.

" Iya, boleh kok " jawab Leon tersenyum.

Nadia tersenyum senang sudah mendapatkan izin dari Leon dan juga ayahnya.

Tak lama ada pasangan suami dan seorang gadis menghampiri mereka. Sepertinya mere datang untuk menjenguk istri Leon.

" Assalamualaikum " ucap mereka

" Walaikumsalam " jawab Reno dan Nadia serta Leon.

Leo pun langsung mencium tangan pasangan suami istri itu.

" Loh, Pak Reno " ucap orang itu terkejut.

" Tuan Smith " ucap Reno tak kalah terkejut.

Reno dan Tuan Smith memang saling mengenal. Mereka adalah rekan bisnis yang sekarang sedang bekerja sama.

" Kalian saling kenal? " tanya Leon pada Reno dan Tuan Smith.

" Jelas kenal, Pak Reno ini rekan bisnis kita. Proposal yang kamu buat kemarin itu yang kita serahkan pada perusahaan Pak Reno ini " jawab Tuan Smith.

" Tuan Smith dan Leon? " tanya Reno bingung melihat kedekatan Leon dan Tuan Smith.

" Leon ini keponakan saya. Dia juga karyawan saya di kantor. Proposal yang anda langsung setujui itu Leon yang mengerjakannya " jawab Tuan Smith.

" Wah, saya tidak menyangka ini " ucap Reno.

" Oh iya bagaimana kalian bisa mengenal? " tanya Tuan Smith.

" Putri saya ini adalah teman Leon, dia juga baru saja menjenguk istri Leon " jawab Reno.

Tuan Smith menganggukkan kepalanya mengerti.

" Oh iya, perkenalkan ini Amelia istri saya dan Siska putri tunggal saya " ucap Tuan Smith memperkenalkan keluarganya.

Reno pun tersenyum pada istri dan putri Tuan Smith, begitu juga sebaliknya.

" Ini putri saya, Nadia " ucap Reno merangkul Nadia.

" Nadia salam dulu " lanjut Reno pada Nadia.

Nadia pun menyalami Tuan Smith, Nyonya Amelia dan Siska.

" Halo cantik " ucap Siska setelah Nadia mencium tangannya.

" Halo Kakak " balas Nadia tersenyum.

" Kamu lucu banget sih " ucap Siska mengusap kepala Nadia.

" Kakak juga cantik banget " puji Nadia.

" Ah, terima kasih Sayang " ucap Siska tersenyum.

" Sama-sama, Kakak cantik " jawab Nadia.

Mereka semua pun tersenyum melihat interaksi antara Siska dan Nadia.

Setelah itu Reno dan Nadia pamit untuk kembali ke ruang perawatan Nadia karena Nadia harus beristirahat. Sedangkan Leon dan Tuan Smith sekeluarga masuk untuk menjenguk Yeni.

3. Putus

Siska sudah menyelesaikan semua mata kuliahnya hari itu. Ia ingin pergi ke cafe milik sepupunya yaitu Leon untuk mengerjakan beberapa tugas kuliahnya. Siska pergi ke cafe itu seorang diri dengan mengendarai mobilnya.

Tiga puluh menit kemudian, Siska sudah sampai di cafe itu. Ia pun turun setelah memarkirkan mobilnya. Cafe itu di desain dengan beberapa kolam ikan dan taman bunga di tengah cafe yang membuat suasananya menjadi alami dan sangat nyaman untuk belajar, sehingga banyak sekali orang yang datang sekalian untuk belajar ataupun bekerja.

" Kok ada mobil Frans? " ucap Siska saat melihat mobil milik Frans ada di parkiran cafe itu.

Siska tersenyum lalu masuk ke dalam cafe itu. Ia ingin bertemu dengan Frans tapi Frans sangat sulit untuk dihubungi. Siska mengedarkan pandangannya ke seluruh cafe untuk mencari keberadaan cafe.

Deg.

Hati Siska seperti terhimpit batu yang besar saat melihat Frans sedang bersama seorang wanita dan mereka saling berpegangan tangan.

" Mungkin itu keluarganya yang aku gak tau " ucap Siska tidak ingin berpikir yang tidak-tidak.

Siska mencoba untuk berpikir positif walaupun ia bisa melihat bahwa interaksi antara Frans dan wanita itu seperti sepasang kekasih bukan keluarga.

Siska berjalan mendekati meja dimana Frans dan wanita itu berada.

" Frans " panggil Siska saat sudah berada di dekat mereka.

Frans dan wanita itu langsung menoleh ke arah Siska. Terlihat sekali Frans sangat terkejut dengan kedatangan Siska. Frans langsung berdiri dari duduknya.

" Siska? " ucap Frans terkejut.

" Kamu ngapain disini? " tanya Frans terlihat gugup.

" Aku mau ngerjain tugas disini " jawab Siska.

" Kamu kemana aja sih? Aku mau ketemu kamu tapi kamu aku hubungin gak bisa " tanya Siska pada Frans.

Frans terdiam belum menjawab pertanyaan Siska. Wanita yang bersama Frans tadi berdiri dan melingkarkan tangannya di lengan Frans.

" Dia siapa, Sayang? " tanya wanita itu pada Frans.

Deg.

Siska sangat terkejut saat wanita itu memanggil Frans dengan panggilan sayang.

" Sayang? " ucap Siska dengan tatapan tidak percaya.

Siska sudah tidak bisa berpikir positif lagi. Ia sangat yakin Frans memiliki hubungan khusus dengan wanita itu.

" Ini apa, Frans? Jelasin sama aku. Kamu selingkuh dari aku? " tanya Siska pada Frans.

" Aku bisa jelasin, Sis. Kamu dengerin aku dulu " ucap Frans meraih tangan Siska.

Siska langsung menarik tangannya kembali, apalagi saat ia melihat tangan wanita itu masih berada di lengan Frans.

" Aku gak nyangka ya, Frans. Jadi ini alasan kamu berubah sama aku. Setidaknya kalo kamu mau sama cewek lain, kamu putusin dulu hubungan kita " ucap Siska dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Hatinya begitu sakit saat melihat pria yang ia cintai memilki hubungan dengan wanita lain.

" Bukan gitu, Sis. Dengerin aku dulu " ucap Frans mencoba menjelaskan.

Siska mencoba untuk mengendarai dirinya. " Oke, sekarang apa yang mau kamu omongin aku bakal dengerin " jawab Siska ingin mendengarkan penjelasan Frans.

" Aku gak ada maksud buat selingkuh dari kamu " ucap Frans pada Siska.

Siska hanya tersenyum sinis mendengar itu. Jika tidak bermaksud untuk selingkuh, tidak mungkin mereka berada di posisi seperti ini. Itulah yang ada di pikiran Siska.

" Ini Abel, kita berdua dijodohin. Awalnya aku nolak perjodohan ini karena aku cinta sama kamu tapi orang tua kami terus maksa. Akhirnya aku berusaha buat kenalan sama Abel dan buat dia ngerti kalau sudah ada kamu. Tapi semakin kami sering bertemu rasa cinta juga hadir buat Abel, aku gak bisa milih antara kalian berdua. Maafin aku, Sis " lanjut Frans.

Siska berusaha untuk menahan air matanya yang hampir keluar.

" Kenapa kamu gak bilang dari awal sama aku kalo kamu dijodohin? " tanya Siska kecewa.

" Aku gak mau nyakitin kamu " jawab Frans menundukkan kepalanya.

Siska tertawa sinis mendengar jawaban Frans. " Gak mau nyakitin aku, terus ini apa? " ucap Siska.

Siska melihat ke arah wanita yang dijodohkan dengan Frans.

" Jadi dia tau kalo kamu sudah punya pacar? Dan dia masih mau jalanin hubungan sama kamu? " tanya Siska pada Frans.

" Aku sudah tau tapi kami gak bisa nolak permintaan orang tua kami " bukan Frans yang menjawab tapi wanita itu.

" Cih, gak usah pake bawa-bawa orang tua. Kalo kamu bilang dari awal aku bakal lepasin kamu, Frans " ucap Siska tidak akan bisa menerima alasan itu.

" Karena sekarang sudah jelas jadi mulai sekarang kita putus " lanjut Siska.

Kemudian Siska pergi meninggalkan mereka berdua dengan air mata yang sudah tidak bisa ia tahan lagi. Frans mencoba untuk mengejar Siska.

" Sis, aku gak mau putus " ucap Frans setelah berhasil mengejar Siska.

" Terus kamu mau apa? Mau milikin aku sama dia sekaligus? " tanya Siska pada Frans.

Frans terdiam karena ia tidak tahu harus menjawab apa. Ia tidak ingin kehilangan Siska, tapi ia juga tidak bisa meninggalkan Abel.

" Sorry, aku gak sudi " ucap Siska melepaskan tangannya dari Frans.

Siska langsung pergi ke parkiran dan masuk ke dalam mobilnya. Siska melajukan mobilnya pergi meninggalkan cafe itu.

Di dalam mobil Siska menangis sejadi-jadinya meluapkan semua sesak yang ada di hatinya.

" Kenapa? Kenapa aku harus sakit hati lagi " ucap Siska dalam tangisnya.

Siska menepikan mobilnya di tepi jalan yang cukup sepi. Mengendarai mobil dalam keadaan seperti ini akan sangat bahaya baginya dan juga orang lain.

Siska meluapkan tangisnya di dalam mobil. Bahkan saat sang ibu meneleponnya, Siska mengabaikan panggilan itu. Ia sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun. Siska mematikan ponselnya untuk sementara waktu. Ia butuh waktu sendiri untuk menenangkan hati dan pikirannya.

Siska menangis dalam waktu yang lama hingga tanpa sadar, ia pun tertidur di dalam mobil cukup lama.

Siska terbangun saat hari sudah berganti malam.

" Egh, sudah malam? " ucap Siska saat melihat langit sudah gelap.

Kemudian Siska keluar dari mobil. Ia sangat malas untuk pulang ke rumah apalagi dengan matanya yang terlihat bengkak. Ia tidak ingin ditanya macam-macam oleh kedua orang tuanya.

Siska berjalan menuju jembatan yang tidak jauh dari tempat ia memarkirkan mobilnya. Sisa memegang pagar jembatan dan menikmati angin malam yang berhembus menerpa kulitnya.

Siska mengembuskan napasnya panjang. " Aku gak boleh gini. Aku harus bisa move on, aku gak mau terpuruk cuma gara-gara cowok " ucap Siska pada dirinya sendiri.

Cukup lama Siska berada di jembatan itu hingga waktu menunjukkan hampir pukul dua belas mama tapi ia masih enggan untuk pulang. Ia bahkan juga belum menyalakan ponselnya. Bisa dipastikan kedua orang tuanya sangat khawatir dan mungkin sang ayah sudah menyuruh anak buahnya untuk mencarinya.

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Jangan lupa mampir ke karya saya yang lain di akun yang lain 😊 Cari aja di kolom pencarian " Cinta Si Gadis Lumpuh " dan " Pria Kulkasku " 😊🙏

Ada juga karya saya di akun ini " Mengejar Cinta Pertama " 😘

Tolong follow ig saya juga ya @tyaningrum_05😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!