...Not A Happy Ending...
Hidup kembali, dia yang dirundung, dia yang disiksa, dia yang dilecehkan akhirnya bangkit kembali dalam dunia setelah mengalami kematian yang menyiksa selama 5 tahun setelah kejadian naas yang menimpanya.
Kini setiap langkahnya akan diiringi dengan tarian pedang penuh darah balas dendam. Kehadirannya akan jadi mimpi buruk bagi semua yang terlibat dengan kematiannya. Kehadirannya akan jadi akhir menyedihkan bagi para perundung yang menghancurkan hidupnya yang berharga.
...****************...
Blurbb... blurbbb... blurbbb....
Tubuh seorang gadis muda yang penuh luka di lemparkan ke dalam air yang dingin dan beku di sungai Han, sungai yang indah tetapi jadi tempat kematian yang menyedihkan.
Darahnya bercampur dengan air sungai yang dingin, kedua tangannya terangkat ke atas, tubuhnya perlahan tenggelam. Kedua mata gadis itu menatap ke langit sebelum dia dilemparkan ke dalam sungai, menatap betapa indahnya langit malam ini tetapi sayangnya taburan bintang dan cahaya bulan itu tidak untuknya.
Gelap, semakin gelap hingga cahaya bulan itu tak lagi mau menyinarinya di ujung dasar sungai yang penuh dengan kengerian itu. Dia sendirian, sama seperti sejak dia lahir ke dunia ini, hidupnya selalu sendirian.
Masih berpakaian seragam sekolahnya, dia dikenang sebagai muris kelas 11 SMA yang bunuh diri karena tidak tahan dengan kerasnya dunia. Name tag nya bertuliskan “ Charlotte Anna Van” dan kini nama itu akan hilang begitu saja, hanya satu orang yang akan terus mengingat nya dalam kegelapan dan duka mendalam.
“ apa ini akan jadi akhir bagi hidupku? Untuk selamanya? Akan kah aku berakhir di sungai Han yang dingin ini? Hah... jika aku diberi kesempatan untuk hidup, aku pasti.. aku pasti akan memberikan akhir yang sangat menyedihkan bagi mereka... aku pasti akan melakukannya..”
"AKU MAU HIDUP, AKU MAU HIDUP KEMBALI!!!!"
“ Mark, apa kau akan menepati janjimu jika suatu saat ketika kita bertemu lagi, kau akan mengenaliku? Aku... harus pergi.... aku tidak tahan lagi... Mark... hiks hiks hiks... Mark tolong aku!!!!
Masih jelas dalam ingatan gadis itu suara para perundung yang tertawa cekikikan sambil memotret tubuhnya, tertawa bahagia melihatnya hancur, tertawa senang karena dia adalah mainan mereka, menjadikannya boneka dan anjing pesuruh yang bisa mereka perlakukan sesuka hati mereka.
Air yang dingin di musim semi menjadi akhir hidup Charlotte Van, gadis malang yang jadi korban perundungan yang bahkan namanya tak dikenal orang.
Base camp North,
Dum tas .. Dum tas... Durudurdudummm...
Suara musik begitu keras terdengar. Anak muda tengah berkumpul di sebuah gedung mewah yang menjulang tinggi ke langit.
Di salah satu ruangan dalam bangunan besar itu anak anak tenar dari berbagai negeri itu berkumpul di sebuah ruangan pesta.
Musik dengan ketikan yang keras berbunyi mengiringi suara tawa mereka yang sedang menikmati masa muda mereka yang menyenangkan. Masih duduk di bangku SMA tetapi sudah mampu menikmati berbagai fasilitas mewah yang tidak bisa dirasakan oleh anak-anak lain
Tentu saja semua uang yang mereka gunakan itu bukan uang hasil kerja keras mereka melainkan uang orang tua mereka yang kaya raya dan memiliki jabatan besar di negara asal mereka.
Perkumpulan pelajar internasional yang berasal dari berbagai tempat, menikmati masa muda mereka di sebuah sekolah internasional yang menampung banyak anak berbakat dari berbagai kalangan.
Namun yang dijunjung tinggi para siswa yang masuk ke sekolah itu hanyalah harta, tahta dan kasta. Bagi mereka status sosial dan status ekonomi sangat penting untuk menentukan batas pertemanan mereka.
“ Hahahhaha.... kalian lihat wajahnya itu, dia minta tolong agar diberi pakaian, hihihi kasihan sekali, seharusnya kita kasih pakaian hari itu.. ahahahhahahah ahahhaha ini sangat menyenangkan, dia pasti sudah mati di dasar sungai Han hahahhaha...kasihan sekali kau Charlotte hahahahaha....”
“ Wahh kau sudah benar benar gila Kath, apa kau tidak takut kita di tangkap polisi?”.
“ Untuk apa takut, ayahku adalah kepala kepolisian negeri ini, polisi mana yang berani menangkapku George hahahaha.. lagipula...” Kath menatap mereka semua dengan senyuman liciknya,” Kita semua masih di bawah umur, tidak akan diberatkan oleh hukum hahahaha... oleh karena itu selagi bisa kita nikmati masa masa yang indah ini hahahhaa..... ayo semuanya minum sepuas kalian, ayahku yang akan membayarnya hahahahaa...” teriak Kath.
“ Wohooooooo....”
Sorak sorai kemenangan dan rasa bangga karena hidup kaya atas usaha orang tua mereka membuat seluruh siswa di sana lupa diri dan berlaku semena-mena terhadap orang lain yang menurut mereka lebih rendah dari mereka.
Sesuka hati menginjak-injak orang lain dan merendahkan harkat dan martabat orang lain tanpa peduli orang itu telah tersakiti oleh perbuatannya.
Katherine Maladeva, putri seorang kepala kepolisian dan ibunya kepala rumah sakit, hidup dengan sendok berlian sejak dia lahir, anak kedua dari dua bersaudara, kakak laki lakinya adalah seorang Komandan di kemiliteran di Amerika Serikat.
Kath sudah hidup semena-mena bahkan sejak dia lahir, orang-orang akan direndahkan, selalu dibandingkan dengan pesona cantik seorang Kath yang mewarisi kecantikan sang Ibu. Dia sama sekali tidak mirip dengan ayahnya, sedangkan kakak laki lakinya memiliki paras yang persis seperti sang ayah.
Hidupnya sudah sangat lengkap sejak dia lahir, dan dia benci jika ada seseorang berstatus rendah, memiliki kecantikan ,kecerdasan dan kemampuan yang lebih hebat dari dia.
Karena hanya dia yang boleh berada di posisi puncak bersama orang orang yang sepantaran dengan dia. Masih duduk di kelas 2 SMA tetapi sudah mewarisi berbagai bisnis yang diberikan orangtuanya.
George Abraham, pria berparas tampan dengan kulit kecokelatan yang eksotis, berasal dari Colorado Amerika Serikat, adalah seorang anak SMA yang ditransfer bersekolah di Korea oleh ibunya yang merupakan seorang aktris papan atas di tempat asalnya.
Sampai saat ini ayahnya masih di rahasiakan, banyak yang bilang kalau ayahnya berasal dari kalangan rendah, jika seseorang membahas tentang ayahnya, dia akan mengamuk dan membunuh orang itu.
Bianca Miley, gadis seksi dan memesona yang jadi incaran agensi besar untuk dijadikan artis papan atas kecantikannya yang luar biasa bak dewi, dia adalah anak seorang Pengacara Kondang yang namanya sudah dikenal sampai taraf internasional.
Gadis ini sangat memikat, di usianya yang belia dia memiliki bentuk tubuh yang sangat menarik perhatian, hal ini tentu saja turun dari Ibunya yang adalah seorang Dosen di kampus terkenal di negara itu.
Anak anak kaya lainnya juga tak kalah terkenal dengan mereka, semuanya bergabung dalam satu komunitas. Memamerkan kekayaan, pengaruh dan status mereka di mata masyarakat seolah mereka yang bekerja keras bukan orang tua mereka.
Hingga suatu hari seorang gadis miskin yatim piatu korban kekerasan rumah tangga berhasil masuk ke sekolah itu dan mengalahkan seluruh siswa terpintar, tersohor dan terkaya di sekolah itu dengan nilai yang sempurna di setiap mata pelajaran yang diujikan.
Bahkan di setiap test dia memiliki nilai sempurna, tidak kalah dalam hal fisik ,jago bela diri, pandai menari, berakting bahkan sangat berminat dalam dunia kesehatan, hukum dan ekonomi.
Kehadiran gadis itu berhasil membuat gusar seluruh isi sekolah di mana dia masuk.
Charlotte Van, gadis yang kecantikannya tak bisa diungkap dengan kata kata, warna matanya yang biru, rambutnya yang hitam legam dengan kulit putihnya yang indah dan bersih. Bahkan proporsi tubuhnya lebih indah dan menarik dari Bianca, datang ke sekolah itu membuat mimpi buruk bagi anak-anak di sana.
Pada awalnya semua orang datang menerima dia, tetapi pada akhirnya dia menjadi korban kekerasan dalam sekolah karena tidak mampu melawan , karena tidak mempunyai kondisi ekonomi yang baik, disebut masuk hanya karena koneksi, karena dia yatim piatu, karena dia berasal dari panti asuhan, dan karena dia lebih dari semua orang yang ada di sana.
Iri, dengki dan benci membuat orang-orang di sana merundung gadis malang yang kini hanya tinggal nama itu.
“ ahahahhaha Bianca, aku penasaran bagaimana keadaannya sekarang, apa dia benar-benar sudah mati?” teriak Kath.
“ Mungkin dia sudah di makan oleh ular-ular sungai atau bahkan buaya hihihhi akan menyenangkan melihatnya merintih kesakitan di dalam air memohon bantuan...”
Bianca mencekik lehernya dan menatap mereka seperti orang yang sesak karena tenggelam,” uhuhukkk uhulkkk tolong aku tolong aku pfftthhh bwahahahahhaaa....” ucap Bianca seraya menatap foto Charlotte yang dipajang di sana, foto menyedihkan gadis itu saat dia di rias seperti orang gila.
“ Dasar jal4ng gila, tapi aku suka ahahahh hahahhahaa......”
"Bagaimana kalau hantunya datang ke mimpimu hahahahah... kau pasti akan ketakutan!!!" ucap Kath.
"Hantu? bahkan ketika dia berubah jadi hantu pun, dia tak akan bisa melawanku HAHAHAHHAHAH.......
.
.
.
Like, vote dan komen
“ Ngomong- ngomong apa kalian percaya hantu?” George duduk sambil mengangkat kakinya ke atas meja dengan segelas vodka di tangannya dan menatap teman temannya yang sedang menikmati pesta di malam yang indah ini setelah mereka membunuh seorang gadis tak bersalah.
Kath tertawa sinis,” George, jangan terlalu banyak menonton film thriller, mana ada hantu di dunia ini, lagi pula kekuatan hantu tak akan bisa menandingi kekuatan uang yang kita miliki,” celetuk kath seraya tertawa sinis sambil menatap foto Charlotte yang dipajang di sana .
Foto Charlotte yang diikat dengan tali, mulutnya disumpal dengan kaos kaki bekas, rambutnya digunting acak-acakan, pakaian dalam nya terpampang, tubuhnya penuh luka tusuk dan luka lecet, wajahnya kurus, dan duduk sambil menatap kamera dengan wajah memelas.
Sekelilingnya gelap, tampak seperti lingkungan kumuh di dekat jembatan. Foto yang mereka ambil tepat sebelum gadis malang itu dibunuh dan dilemparkan ke sungai.
“ yahhh siapa tahu dia akan balas dendam, dia mungkin akan bangkit dari kematian dan mengatakan hal konyol,” ucap George sambil berdiri dan mengambil sebuah anak panah yang ukurannya kecil yang biasa di gunakan untuk bermain.
Dia mengayunkan tangannya dan melemparkan anak panah kecil itu dan... Ctak..
“ Nice shot brother!" seru Won woo pria bertubuh besar dengan garis rahang yang tegas, dia adalah seorang atlet voli sekolah yang sudah cukup terkenal karena kemampuan voli-nya.
George tersenyum percaya diri.
“ George, jangan bercanda, Gadis itu jadi hantu? Hahahha dia pasti akan jadi hantu air yang penuh dengan dendam,” ucap Bianca sambil tertawa.
“ Sekalipun dia jadi hantu, kita juga harus menyiksanya sampai dia benar benar tidak muncul lagi hihihi.......” Bianca tertawa cekikikan sambil menyesap sebatang rokok hitam di tangannya.
“ dasar jal4ng gila, “ balas Kath.
Mereka menertawakan gadis yang mereka bunuh, seolah apa yang baru saja mereka lakukan beberapa jam yang lalu tidak ada apa apanya.
“ Tapi guys,” Sofia, gadis berambut pendek teman sekelas Kath menatap mereka sambil membayangkan wajah Charlotte,” Bagaimana kalau dia benar-benar balas dendam?” tanya Sofia.
“ Iya, kan banyak itu cerita-cerita mistis tentang hantu air yang mencoba balas dendam atas kematiannya,” tambah yang lain.
Mereka semua saling melirik satu sama lain, memikirkan apa yang diucapkan oleh Sofia. Sedetik kemudian..
“ bahahahhahahahhaa....” semuanya tertawa terbahak-bahak, membayangkannya saja sudah membuat mereka geli. Mana mungkin ada hantu, mana mungkin perempuan yang sudah mati itu bisa bangkit kembali dan membalaskan dendam pada mereka.
“ Sofia kau sudah sama seperti George, jujur saja apa kalian pernah melihat hantu? Atau setan atau sejenisnya?” tanya Kath.
Keduanya menggelengkan kepala.
“ Nah kan nggak pernah itu, bagaimana coba caranya jal4ng sialan itu bisa balas dendam?” tanya Kath.
“ dia sudah mati, jelas dia mati di tangan kita, jelas dia mati karena tercekik tali sepatu itu hihihihih,” Kath tertawa membayangkan wajah Charlotte yang membiru karena dicekik dengan tali sepatu dan ditarik bersamaan oleh mereka semua.
Tak ada ampun, mereka melakukannya tanpa belas kasihan, dan mengatakan kalau Charlotte tidak punya alasan untuk tetap hidup di dunia ini.
“ Jangan berkata begitu, kau bisa mengundang rohnya ke sini bodoh,” kesal Bianca.
“ Tanteku pernah mengatakan, roh yang penuh dendam akan melakukan pembalasan, kita bisa mati di tangannya,” ucap Bianca.
“ Hahahahhaha...” Mereka semau tertawa terbahak bahak mendengar ucapan Bianca.
Antara percaya atau tidak, antara senang dan takut mereka tidak bereaksi dengan normal.
Tiba tiba saja mereka semua hening. Tak ada yang bicara, tak ada yang tertawa seramai tadi.
Tiba tiba...
Prang!!
Zrrreeeettt.......
Botol Wine yang mereka minum tiba tiba terjatuh dari meja dan pecah. Lampu di ruangan itu berkelap kelip dan ada suara desisan di ruangan itu .
Sshhhhhhh......
Hawa dingin menyelimuti ruangan luas itu, tapi seolah tak ada yang tahu, orang-orang di luar ruangan yang hanya dipisahkan sekat kaca itu tak melihat kejadian aneh di sana.
Bulu kuduk mereka merinding, mereka semua saling menatap satu sama lain dengan tubuh gemetar dan tangan yang menjadi dingin. Untuk kali pertama mereka merasakan sensasi horor yang begitu mengerikan di ruangan itu.
“ Si.. sial!!
Syuuutt... ctalkkk!
Sisa anak panah yang dimainkan George tadi terbang ke foto Charlotte dan mendarat tepat di gambar mata gadis malang yang telah meninggal itu. Mereka semua terdiam membatu, menatap gambar itu. Tak satu pun bergerak, wajah mereka pucat pasi, semuanya menenggak salivanya sendiri.
Jantung mereka berdebar kencang, terdiam dan syok dengan kejadian mistis yang baru saja terjadi.
“ arkhhhh sialan siapa itu!! ” pekik George panik.
Dan lagi lagi semua gelas yang ada di ruangan mereka berjatuhan dan berhamburan ke sana kemari seperti ada perang besr yang sedang melanda mereka. Ruangan itu hancur dan mereka semua sama sekali tidak bisa bergerak.
“ to... Tolong.... tolong..” Kath berushaa utuk bergerka dari tempat dia berdiri, tapi seolah ada yang menahan kaki dan tangannya, dia sama sekali tidak bisa berpindah.
Mata mereka menyaksikan apa yang terjadi. Angin kencang di ruangan sempit itu membuat mereka semakin ketakutan, hawa dingin yang menusuk ke tulang tulang mereka dan suara alisan air yang begitu deras terdengar sangat jelas di ruangan itu.
“ SIALAN ADA APA INI!!! JANGAN MAIN MAIN KEPARAT!!!” teriak Won woo panik.
“ hey ini salah kalian membicarakan hantu sejak tadi, kita didatangi penunggu ruangan ini!!” teriak Bianca histeris tapi sama seperti yang lain, dia tidak bisa bergerak.
“ Arkhhh sialan, hantu atau apa pun itu, keluar kau!! keluar kau bajingan!!!” pekik George mengamuk.
Suasana seakin mencekam dan menyeramkan, belum lagi sulur sulur tumbuhan tampak menjalar dan kaki mereka terasa makin diangin seolah sedang di genangi air sungai yang beku.
Di ujung pintu terlihat sosok berpakaian acak acakan, wajahhnya memelas memohon pertolongan,” To.. long aku.... hiks hiks hiks.. hiks... too...... longgg aku... .. aku ma.. u hidup...” Charlotte berjalan dengan kaki yang terseok seok, lehernya berdarah dan lengannya hampir putus.
“ arkhhh setan sialan, pergi kau!! pergi kau setan sialan... pergi arrkhhhh tidaakk.. tolong aku tolong aku!!!!” mereka semua berteriak histeris sambil menangis melihat penampakan yang begitu menyeramkan di depan mereka.
wajah itu perlahan lahan membusuk dan tersenyum menatap mereka.
Tiba tiba....
Brakk...
Pintu ruanagn itu di buka..
“ Woi kalian kenapa?” Suara salah satu teman mereka menyadarkan mereka dari halusinasi gila mereka.
“ hantu.. aku melihat hantu tadi, tolong Kevin ada hantu di ruangan ini!!” teriak Kath sambil menangis histeris. Sofia dan Bianca juga demikian, teman temannya yang lain pun tamapk syok seolah baru saja mengalami hal mengerikan. Mereka bisa bergerak dan terduduk lemas di atas sofa.
“ apa tadi itu, kalian juga melihatnya kan? Botol dan gelas pecah dan.. anak panah!???” George memeriksa mejanya anak panah itu masih terletak di sana, tak ada pecahan kaca, tak adap ecahan beling di sana.
" i.. ini!??"
Semuanya masih rapi dan aman di dalam ruangan itu.
Kevin teman mereka adalah pemilik bar itu, memasuki ruangan itu karena mendengar teriakan dari dalam, saat di buka ternyata teman temannya sedang berada di bawah pengaruh obat obatan.
“ Dasar kalian semua sinting!" Kevin berdecak.
" hantu apanya, pecahan apanya, kalian memakai terlalu banyak benda sialan ini!" "kalian semua berhalusinasi, ada apa dengan kalian ,apa kalian baru saja membunuh orang? Dasar bodoh,” ketus Kevin sambil mengangkat alat pembakar obat obatan yang asapnya masih mengepul itu.
“ sudah ku bilang jangan pakai ini di sini, mengesalkan sekali,” Kevin mengambil benda itu dan menatap kesal ke arah mereka lalu keluar dari sana.
“ sialan, apa apaan tadi itu, apa kita berhalusinasi karena membicarakan hantu?” ucap Kath tak percaya.
“ Kampret memang, sialan, aku sampai merinding dan keringat dingin, sepertinya racikannya terlalu kuat, lain kali kita bicarakan yang indah-indah dulu baru pakai,” kesal George sambil mengusap lehernya yang terasa dingin.
“Tapi, tadi itu terasa benar-benar nyata,” balas Won Woo yang membuat mereka semua terdiam.
Tanpa mereka sadari, gambar Charlotte mengeluarkan darah dari bagian matanya, darah yang mengalir ke lantai dan menjalar ke ruangan itu.
.
.
.
Like, vote dan komen
Beberapa bulan sebelum Kejadian,
Cahrlotte Anna Van, gadis cantik dan ceria , hidupnya yang sederhana sudah membuat dia tenang dan bahagia apalagi setelah keluar dari panti asuhan di mana dia tinggal selama ini.
Di usianya yang masih 15 tahun, dia sudah memiliki begitu banyak pekerjaan yang dia lakukan setiap hari untuk menunjang biaya hidupnya serta membantu adik adiknya di panti asuhan semampu dia.
Bakatnya melukis, bernyanyi dan menari membuat orang-orang senang dengan pertunjukannya setiap kali dia bekerja sebagai penyanyi dan penghibur di restoran atau bahkan mengisi acara di kafe kafe.
Banyak yang memuji kecantikan gadis itu bahkan kecerdasan yang di atas rata rata itu menarik perhatian orang-orang. Dia menguasai berbagai bahasa yang dipelajarinya selama bekerja.
Namun miris, dia adalah anak yatim piatu dengan trauma masa lalu yang menyeramkan. Kedua orang tuanya tidak akur, hingga suatu hari keduanya memilih bunuh diri setelah bertengkar hebat di depan Charlotte.
Gadis itu di tinggalkan dan dibuang oleh seluruh keluarganya. Tidak ada keluarga yang mau merawatnya. Hingga dia ditinggalkan di negara itu sendirian dan dititip ke panti asuhan saat dia ikut liburan keluarga bibinya ke Korea.
Charlotte tidak pernah menyangka, di hari itu, ketika usianya genap 8 tahun, menjadi hari terakhirnya melihat wajah paman dan bibinya setelah satu tahun kehilangan ayah dan ibunya. Dia dibuang di negara asing, hidup sendirian dan berjuang mati-matian.
Beruntung dia bertemu pemilik panti yang baik dan mau merawatnya sampai saat ini. Bahkan setelah Charlotte memutuskan keluar dari panti, pengurus panti masih terus menanyakan kabar gadis malang itu dan memastikan Charlotte hidup dengan nyaman.
Charlotte memiliki cita cita yang sangat tinggi, dia ingin menjadi seorang Dokter atau Hakim bahkan Pengusaha sukses yang memiliki berbagai cabang bisnis di dunia.
Orang-orang yang mendengar ceritanya akan tertawa karena melihat keadaan Charlotte yang jauh di bawah mereka.
Tetapi hari ini, senyuman indah menghiasi wajah blasteran itu. Matanya berbinar binar menatap papan pengumuman di mana semua orang berkumpul.
Para siswa yang mengikuti seleksi di Korean Internasional High School mendapatkan hasil ujian mereka hari ini. Hasil ujian final yang akan menentukan masuk atau tidaknya mereka ke sekolah bergengsi yang memiliki citra baik di dunia itu.
“ urutan pertama adalah Charlotte Anna Van, wahh siapa dia? Aku tidak kenal orang bernama itu di negara ini, jika dia orang penting pasti namanya langsung dikenal oleh seluruh negeri bukan, yang menempati posisi nomor satu biasanya orang-orang hebat, tetapi dia ini tidak dikenal sama sekali,”
“ Benar, siapa dia?”
Semua orang yang melihat nama itu bergunjing, nomor satu tetapi tidak dikenali oleh orang-orang di sana. Dia menjadi yang paling unggul dengan nilai akademik lebih tinggi 2 poin dari pemegang peringkat kedua yang merupakan seorang pria yang jelas di kenal oleh semua orang.
“ George kau dikalahkan oleh seorang perempuan hahahhaha kau tidak malu..” ejek Bianca seraya menyenggol lengan George.
“Tckkk sialan, siapa orang ini, beda poin kami hanya di tes akademik, sehebat apa dia?” ketus George sambil menatap daftar nilai yang di panjang itu.
Seluruh sekolah dibuat penasaran sosok Charlotte yang tidak dikenal sama sekali, siapa sangka George yang digadang gadang akan jadi peringkat teratas malah ditendang oleh seorang gadis yang bahkan mereka tidak kenal siapa.
“ aku penasaran, "
"apakah peringkat satu kali ini sama seperti angkatan Kath, si pria dingin yang tidak terdekati itu? " ucap Bianca sambil memutar mutar ujung rambutnya.
"Tatapannya yang dingin dan wajahnya yang kaku seperti monster, apa dia akan jadi seperti orang itu,” celetuk Bianca seraya melirik seorang pria berpostur tubuh tinggi menjulang, badan tegap, wajah penuh pesona tetapi auranya sangat dingin dan suram.
Sedang berjalan dengan earphone di telinganya dan sebuah buku di tangannya.
Kedatangannya membuat semua orang berpaling dan terpana dengan ketampanannya, siswa populer yang tidak bisa didekati oleh siapa pun bahkan Kath yang seangkatannya saja, bahkan satu kelas dengannya tidak bisa dekat dengan pria dingin dan misterius itu.
Semua orang terpana dengan ketampanannya yang di luar nalar, Siapa pun pasti akan takjub dengan dia. Menurut rumor dia adalah anak orang berpengaruh yang tidak ingin diberitahukan identitasnya, dari penampilan, pakaian dan cara berjalannya saja mereka sudah bisa dengan jelas mengetahui kalau pria tampan itu berasal dari keluarga konglomerat.
“ Kath apa kau tidak mengejarnya?” bisik Sofia, teman satu kelas Kath dan pria tampan itu.
Kath mengerucutkan bibirnya,” dia susah di dekati, sangat menjengkelkan, terakhir kali aku duduk di dekatnya dia malah menendang kursiku dan menghancurkan meja yang kusentuh, aku tidak mau mati di tangan orang gila itu, sebaiknya jangan di dekati,” ucap Kath seraya mendengus kesal sembari bergidik ngeri membayangkan perangai pria itu.
Mark Benedictus Choi, pria tampan berdarah campuran Korea-Eropa itu memiliki paras tampan yang turun dari ayahnya yang berasal dari London dan memiliki kulit yang putih bersih dan lembut dari sang Ibu. Tidak ada yang tahu seperti apa keluarganya, tetapi jelas orangtahu kalau dia seseorang yang tidak bisa diganggu.
Mark berjalan dengan santai sambil membaca buku arsitektur yang sangat menarik perhatiannya.
Sama halnya dengan Charlotte, si gadis cantik dengan mata indah itu berjalan sabil tersenyum menatap kedua kakinya yang kini masuk ke sekolah bergengsi. Sambil berjalan dia terus tersenyum dan bersenandung merdu hingga...
Brukkk...
Tanpa sadar Mark dan Cahrlotte bertabrakan satu sama lain dan menyebabkan Cahrlotte yang postur tubuhnya lebih kecil dari Mark hampir saja terjatuh jika Mark tidak dengan sigap menangkap dirinya.
“ Arrkhhhh... aduhhhh maaf...” celetuk Charlotte sambil melingkarkan kedua tangannya di bahu Mark yang menopang tubuhnya agar tidak terjatuh ke jalanan yang keras itu.
Semua orang yang melihat mereka tercengang ketika dua visual menakjubkan disatukan dalam satu bingkai. Mark dengan ketampanannya yang luar biasa dan Charlotte yang sangat cantik dan menawan.
Kedua netra Mark menatap dalam ke netra biru berkilau Charlotte yang membuatnya terhenyak saat melihat kedua mata yang indah itu.
Charlotte pun demikian, dia menatap pria itu dengan tatapan terkejut,” maaf....” ucapnya yang langsung melepaskan dirinya dari Mark dan membungkuk minta maaf pada pria itu.
Charlotte tersenyum, “terima kasih sudah membantuku, sampai jumpa lagi,” ucapnya lalu pergi dari sana sebelum mendengar jawaban dari Mark.
Mark hanya diam seribu bahasa sambil menatap kepergian Charlotte lalu sedetik kemudian dia kembali berjalan santai seolah tidak terjadi apa-apa barusan.
Semua orang yang ada disana dibuat terkejut dengan adegan yang menurut mereka sangat romantis.
Adegan impian semua orang yang ingin menaklukkan seorang Mark yang misterius, terkhususnya Kath dan para gadis yang jadi penggemar garis keras pria dingin itu.
“ Siapa perempuan itu? Beraninya dia menyentuh Mark,” kesal Kath sambil menghentakkan kedua kakinya.
“ wah aku tidak pernah melihatnya, tetapi dia benar-benar memukau, aku tidak bisa bohong kalau dia itu benar-benar cantik,” ucap Bianca .
Semuanya terheran, bahkan lebih heran lagi pada Mark yang tidak marah bahkan menangkap tubuh gadis itu dengan cepat agar dia tidak terjatuh ke jalanan yang keras.
“ siapa gadis itu? Siapa sebenarnya dia? “ Mark menatap sejenak ke arah tapak kaki kecil gadis tadi.
Penasaran? Apa mungkin seorang Mark Choi penasaran dengan manusia lain ?
.
.
.
Like, vote dan komen
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!