NovelToon NovelToon

THE LEGEND OF DRAGONIA

awal kebangkitan batu crsytal

Dahulu kala di sebuah Negara yang besar, terdapat tempat di mana manusia dan Naga hidup berdampingan. Tempat yang begitu menyenangkan dan di sana para manusia tidak hidup individual melainkan hidup dengan komunitas bahagia, tertawa, bersenang senang secara bersamaan.

Mereka menyebutnya, "Kami para Viking."

Mungkin di zaman sekarang yang namanya Naga tentunya sudah tidak lagi di percayai bahkan mungkin sudah tidak ada. Namun, hanya dalam sekejap tiba tiba kehidupan di dunia ku ini mulai berubah saat aku menemukan batu misterius di belakang rumah ku sendiri.

Tapi, sebelum itu aku akan menceritakan kehidupan yang aku jalani selama ini.

****

Nama ku adalah Zuka, di keluarga ku sendiri bisa di bilang aku adalah anak yang hyperaktif dan selalu mencari perhatian kepada kedua orang tua ku bahkan dengan cara apapun itu.

Mengapa aku bersifat demikian, itu karena Ayah dan Ibu ku tidak pernah mengawasi, membimbing bahkan melihat bagaimana keadaan ku pun sangat jarang sekali. Mungkin karena kesibukan mereka masing masing yang setiap harinya selalu bekerja di sebuah perusahaan yang tidak jauh dari sini.

Tapi hal yang tidak bisa aku pungkiri adalah bahwa aku butuh perhatian dari mereka, hanya itu saja. Aku merasa hidup dalam keadaan yang serba ada tetapi semua terasa percuma kalau hanya uang, uang dan uang saja yang selalu menjadi perhatian mereka.

Sejak kecil aku di rawat oleh Bibi ku. Aku adalah seorang anak tunggal yang otomatis aku tidak memiliki saudara. Di sekolah aku masuk dalam jajaran cowok terpopuler dan kaya raya, meski begitu paras serta harta yang mereka lihat dari ku, tentunya tidak lain karena adanya kerja keras dari kedua orang tuaku.

Di sekolah aku memiliki seorang teman, namanya adalah Rokky. Hal yang aku suka dari dirinya adalah sifatnya. Ia lucu, gokil, bisa di ajak bercanda dan yang paling ku suka adalah ia sama jahilnya dengan ku.

Aku sangat populer di sekolah jika di presentase kan 95% perempuan ber mimpi untuk menjadi pacar ku dan sisanya sepertinya tidak pernah melihat ku, kalau yang laki laki 75% ingin menjadi seperti ku dan sisanya lagi ingin membunuh ku.

Berbeda dengan di luar sekolah atau di luar rumah, aku kerap kali menghabiskan waktu ku untuk pergi nongkrong di Cafe bersama teman teman ku.

Aku dan teman ku membentuk sebuah geng yang kami sebut sebagai Geng Brow. Tapi sejujurnya kami tidak menyebut pertemanan kami ini seperti sebuah anak anak geng di luar sana melainkan hanya kelompok kelompok kecil saja.

Geng kami sudah cukup terkenal baik di kalangan remaja maupun dewasa di karenakan hampir seluruh preman dan berandalan kami yang tuntaskan, bukannya kami mau jadi Raja atau semacamnya melainkan hanya membantu mengamankan Kota dan membantu yang lemah saja. Geng kami beranggotakan sepuluh orang dan 3 di antaranya sudah tidak bersekolah.

Iya itu tadi sedikit informasi dari ku, hari hari ku berjalan seperti biasanya.

...〰️〰️〰️〰️...

Hari Minggu.

Saat ini adalah hari di mana anak-anak sekolah bisa beristirahat alias libur, di saat libur aku sangat-sangat tidak mempunyai pekerjaan lain selain bermain game di rumah.

Bisa di bilang cukup lama aku menghabiskan waktu di singgasana atau kursi gaming ku ini. Saat aku menoleh kearah jam dinding di kamar ku.

Aku melihat jam sedang menunjukkan sekitar pukul 4 sore, karena merasa lelah seharian duduk aku beranjak dari sana dan berjalan pelan kearah jendela.

Aku berniat untuk membuka jendela ku lebih lebar lagi agar angin yang masuk semakin terasa.

Namun, tiba tiba tepat setelah aku membuka jendela ini lebih lebar. Sebuah cahaya misterius terlihat di dekat pohon di belakang rumah ku. Aku terkejut bukan main saat melihat hal itu dan tanpa sadar aku segera berlari menghampirinya.

Sesampainya di sana aku tidak melihat apa pun, aku yang kebingungan tiba tiba memikirkan sebuah ide yang ku pikir ide ini akan dapat membantu ku.

Sebuah ide yang ku dapatkan dari gambaran sebuah game yang sering aku mainkan. Tentang seseorang yang membuat cahaya yang besar dari cermin.

Dengan tergesa gesa aku berlari masuk ke dalam rumah, mencari sebuah cermin dan ternyata ada satu di area ruang makan dan satu lagi ku temukan di ruang tamu. Cermin ini sangat besar, sungguh aku tak bohong.

Setelah mendapatkan cermin yang ku cari, aku mulai membuat lubang di belakang rumah ku, di dekat pohon yang sebelumnya ku datangi. Lalu aku memasukan cermin yang besar tersebut agar bisa berdiri dan cermin yang satunya lagi aku taruh di tempat aku pertama kali melihat cahaya misterius itu (kamarku).

Aku berniat untuk menunggu di sini, cukup lama aku berada di sini hingga hari menjelang malam, aku bahkan sempat tertidur bersandar di pohon besar ini.

Tiba tiba saat aku masih berada dalam bayang bayang mimpi di tidur ku ini, aku mendengar seseorang yang sepertinya mencoba untuk membangunkan ku dengan suaranya yang tampak serak dan besar itu.

"Bangun dan mulailah berpetualang."

Kalimat yang di ucapkan berulang ulang kali itu akhirnya membuat ku terbangun dan di saat terbangun, aku kembali menyaksikan cahaya misterius yang sama seperti yang aku lihat sebelumnya.

Aku mencoba mendekatinya dan berusaha melihat dengan lebih jelas lagi, cahaya itu ternyata adalah sebuah batu, batu itu berbentuk crystal berwarna hitam dengan corak Naga yang terlihat jelas di tengah tengah crsytal tersebut.

Tak hanya corak Naga yang terlihat di sana namun ada beberapa corak lainnya yang juga mulai terlihat. Lalu dari sudut belakang crystal tersebut terdapat angka yang menunjukkan angka 12 dan di bawah angka 12 tersebut terdapat kata End yang jelas tidak aku mengerti apa maksud dari ini semua.

****

Dua hari kemudian.

Setiap pulang sekolah, aku akan di sibukkan dengan pencarian browsing yang ku lakukan sepanjang hari, untuk mengetahui apa sebenarnya batu tersebut.

Setelah berjam-jam berlalu, mata ku tiba tiba terfokuskan pada sebuah Blog yang sudah lama tidak di perbarui, yaitu sejak tahun 1997.

Aku semakin menjelajahi Blog tersebut hingga aku menemukan fakta yang memperlihatkan penjelasan mengenai batu berbentuk crsytal yang ku temukan itu.

Penjelasan di Blog ini mengatakan bahwasanya batu berbentuk crsytal yang aku temukan ini terdapat seekor Naga dengan kekuatan yang sangat dahsyat.

"Ayolah.. Yang benar saja?" ucapku meremehkan.

Namun, hal itu membuat ku semakin penasaran dan ingin mencari tahu bagaimana cara agar batu ini bisa berfungsi.

"Apa zaman sekarang Naga itu masih ada hahaha yang benar saja" ucapku seakan tak percaya.

Aku menghentikan segala kegiatan ku untuk browsing dan beralih kegiatan untuk mencari tahu cara agar batu berbentuk crsytal ini dapat berfungsi.

Setelah berjam-jam lamanya, aku akhirnya menyadari bahwa cara untuk mengaktifkan nya yaitu hanya dengan sebuah sentuhan jempol tepat di area corak Naga itu berada.

Tentu aku langsung mencoba melakukan nya namun tiba tiba aku merasa seperti orang yang sedang mabuk dan berhalusinasi, aku merasa seperti terjatuh ke dalam sebuah jurang yang sangat dalam. Tapi tak lama setelah itu aku kembali sadar.

Aku melihat kedua cermin yang aku tempatkan sebelumnya tiba tiba mulai mengeluarkan sebuah cahaya dan membuat batu ini mulai bereaksi. Batu berbentuk crsytal tersebut mulai bergetar dan melayang lalu mengeluarkan cahaya, cahaya yang keluar dari batu itu melayang layang di udara dan mengarah kearah bukit di belakang rumah ku, kira kira sekitar 10 Km dari sini.

Tanpa pikir panjang aku akhirnya memutuskan untuk pergi ke sana. Namun sebelum kesana tiba tiba saja yang mengagetkan ku adalah bahwa batu yang sedang mengudara atau melayang layang ini dengan sendirinya langsung mengalung di leher ku.

Tapi hal itu tidak terlalu aku pikirkan karena sekarang perhatian ku masih begitu terfokuskan pada sebuah cahaya yang mengarah ke bukit di sana. Setibanya di sana, batu yang mengalung di leher ku ini kembali mulai bertingkah dan bereaksi.

BUSSS.

Sebuah cahaya kembali keluar dari batu ini hingga jarak aku dengan cahaya tersebut sangatlah dekat.

Cahaya itu menjauh sedikit dari ku lalu dari cahaya tersebut muncul lah sebuah portal, aku yang melihat hal itu tentu merasa aneh dengan kemunculan portal tersebut.

Pada portal tersebut juga terdapat kumpulan kumpulan cahaya dan dimensi dimensi yang aneh, aku yang sedang fokus mengamati portal itu tiba tiba saja di buat semakin terkejut di karenakan batu yang mengalung di leher ku ini tiba tiba saja bermaksud untuk menyeret ku masuk ke dalam portal itu.

Aku memberontak karena memikirkan bahwa ada sesuatu yang mungkin saja mengerikan di dalam portal tersebut namun di karenakan tarikan dari batu yang mengalung di leher ku ini sangat kuat.

Pada akhirnya aku terseret masuk ke dalam tanpa perlawanan sekarang. Aku juga berusaha untuk menutup kedua mata ku saat langkah kaki ku memasuki portal tersebut, karena silaunya cahaya ini tidak sanggup untuk aku lihat.

Setelah aku merasa bahwa batu ini berhenti menarik ku, aku mulai mencoba membuka mata ku dan sampailah aku di salah satu tempat yang bisa aku katakan bahwa tempat ini "keren sekali."

first meeting with the king

Jika bisa aku deskripsikan dengan baik, tempat ini begitu indah, banyak berbagai macam hewan hewan kecil yang terlihat tepat di depan mata ku sekarang, bahkan yang sekarang sedang jelas sekali berada di dekat ku adalah sekumpulan kupu-kupu yang terbang kesana kemari

Aku melihat hamparan hijau sejauh mata memandang. Pohon pohon besar juga terlihat menjulang cukup tinggi. Dan udara yang ku rasakan di sini sangatlah segar dan menenangkan.

"Ini tempat terbaik yang pernah ku lihat seumur hidup ku."

Saking segar dan sejuknya tempat ini aku sempat berpikir untuk tak ingin kembali karena yang ku tahu di rumah hanya akan ada sebuah drama yang sangat membosankan, sangat tidak membuat ku bahagia, memuakkan dan aku cukup membenci dunia ku.

Sangat di sayangkan jika aku menikmati tempat ini hanya dengan melihatnya saja, aku akan berjalan jalan di tempat ini sekarang.

Dengan langkah yang santai aku terus berjalan menikmati indah dan sejuknya angin serta udara di sini.

Beberapa menit kemudian.

Aku tiba tiba saja di kejutkan dengan kehadiran seseorang yang berada tak jauh dari ku.

Ia seorang perempuan yang cantik, berambut panjang berwarna hitam yang di ikat rapi. Pakaian yang ia kenakan tampak tak asing bagi ku, itu sepertinya pakaian wanita viking yang sering ku lihat di film film.

Ia sedang sibuk memetik bunga bunga yang ada di sini, cahaya matahari juga turut menyaksikan kesibukannya itu. Sekujur tubuhnya tersinari oleh cahaya matahari yang ada di atas sana.

Dari posisi aku berdiri sekarang, ia tampak seperti berada di sebuah lukisan saking tak nyatanya untuk di saksikan.

Dengan perlahan aku mencoba untuk menghampirinya, aku tak ingin membuatnya terkejut dengan kehadiran ku, itulah mengapa aku berjalan cukup pelan sekarang.

CRESSS.

Tapi sialnya tiba tiba aku menginjak sebuah ranting pohon yang ada di bawah kaki ku dan membuat perempuan yang sekarang posisinya sudah tak jauh dari ku ini menjadi terkejut dan langsung membalikan badannya kearah ku.

Tak hanya itu dengan gesitnya ia langsung mengeluarkan pedangnya dan dengan cepat mengacungkan nya di depan ku, tentu hal itu membuat ku amat sangat terkejut.

"M—Maafkan aku.. Aku tak bermaksud untuk mengejutkan mu atau bahkan mengganggu mu."

"Siapa kamu? Dan berasal dari mana kamu? Mengapa pakaian mu seperti itu?".

"Hei.. Lihat!!" kini ia menunjuk kearah batu yang mengalung di leher ku.

Ekspresi wajahnya yang tampak begitu bingung membuatnya semakin terlihat menggemaskan namun pedang yang ia pegang itu sama sekali tidak menggemaskan.

"Kalung itu.. Bukankah itu batu Naga? Dari mana kamu mendapatkan nya?".

"Oh ini.. Aku menemukannya di belakang rumah ku, sebelumnya dia bisa mengeluarkan cahaya dan menarik ku ke tempat ini."

Perempuan tersebut lalu menurunkan pedangnya dan merogoh area dadanya sendiri serta membukakan sedikit baju yang ia kenakan itu, sontak hal itu membuat ku cukup terkejut.

"A—Apa yang kamu lakukan? Hentikan!!" teriakku spontan.

"Apa yang kamu pikirkan? Aku hanya ingin menunjukkan kalung yang aku punya, lihatlah aku juga mempunyai kalung seperti mu."

"Kamu benar.. Kamu juga mempunyainya meski itu sedikit berbeda denganku."

"Milikmu berwarna kuning dengan bentuk segi lima tanpa corak yang lain selain corak Naga sedangkan milikku adalah batu berbentuk crystal berwarna hitam dengan corak Naga dan corak yang lainnya."

"Dan disini juga terdapat angka 12 serta terdapat ukiran kata End, entahlah aku sendiri tidak mengerti, sebenarnya apa maksud dari ini?" aku bertanya seraya menatap matanya, berharap ia bisa memberikan ku jawaban.

"Kalau begitu kamu adalah penyelamat dunia ku dan dunia mu dan kamu adalah yg terakhir, ayo ikut denganku bertemu Ayah ku."

Sontak apa yang dia katakan membuat ku terkejut.

"Apa maksud mu.. Memangnya dunia sudah kiamat? Duniaku dan duniamu di selamatkan olehku begitu? Jangan bercanda!!" sahutku.

Ia hanya diam saja dan terus berjalan dan aku pun tidak mengetahui kapan langkah kakinya itu akan berhenti.

"Ngomong-ngomong siapa namamu?" tanyaku sambil mengikutinya dan berjalan di sampingnya.

"Nama ku Leyra Caroline Charlie, kamu bisa memanggil ku Leyra, aku dari bangsa viking modern dan siapa namamu?" ucapnya balik bertanya.

"Namaku Zuka.. Senang bisa berkenalan dengan mu Leyra."

"Lalu? Haruskah kita menjadi teman sekarang?".

"Apa? Tentu saja mengapa tidak" sahutku.

Beberapa saat kemudian.

Aku dan Leyra tiba di sebuah desa, kami berdua menyusuri jalan di desa tersebut. Seperti yang ku lihat di sini, desa ini tampak kuno namun juga sedikit modern.

Saat kami berdua menyusuri jalan di desa ini tiba-tiba aku mendengar suara alunan musik yang sangat santai dan lembut di telinga.

Perasaan menenangkan ini tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Lalu tiba tiba saja semua orang keluar dari rumah mereka masing masing, begitu banyak anak-anak dan orang orang yang menunjukkan ekspresi yang penuh dengan senyuman hingga suara musik itu mulai terdengar cukup keras di telinga ku.

Orang orang desa ini mulai berdansa dengan riangnya, sama seperti Leyra yang kini berniat untuk mengajak ku berdansa. Dan di saat aku melihat sekeliling, orang lain berdansa dengan gembiranya dan mereka memperlihatkan jika mereka senantiasa bahagia.

Aku bingung karena aku tidak bisa menari dengan baik, yang aku tahu hanyalah beberapa gerakan dance, hingga saat aku mulai menunjukkan skill dance yang aku ketahui tiba tiba saja aku mendengar sebuah suara yang tertahan.

Aku mencoba menoleh sekeliling untuk mencari di mana sumber suara tersebut. Dan di sana aku melihat Leyra yang tak kuasa menahan tawanya saat menyaksikan aku melakukan gerakan dance.

"Hahaha apa yang kamu lakukan dengan dansa yang payah seperti itu, ayo sini biar aku ajari cara menari yang benar."

Lalu aku mulai mengikuti gerakan gerakan yang Leyra perlihatkan pada ku dan benar saja, perasaan yang muncul saat berdansa seperti ini terasa menyenangkan dan ini sedikit membuat ku bisa ikut merasakan perasaan yang sama seperti yang mereka rasakan.

****

Setelah cukup lama dan merasa puas dengan ini semua, di tambah alunan musiknya juga tampak berhenti, yang menandakan bahwa acara dansa atau menari ini telah usai.

Leyra kembali mengajak ku untuk mengikutinya. Ia mengatakan bahwa ia akan membawa ku ke Istana.

Aku yang mendengar hal itu pun sontak terkejut, apakah di sini masih terdapat Istana dan semacamnya.

Di depan pintu gerbang istana.

Aku melihat adanya para penjaga yang memiliki perawakan besar dan terbilang gagah. Masing masing dari mereka memiliki senjata yang tampak jelas terlihat.

Namun, yang anehnya adalah mereka langsung membukakan gerbangnya dan tak mengatakan apa apa setelahnya.

"Tunggu Leyra.. Mengapa para penjaga ini tidak mengawasi kita atau bahkan menghentikan kita??" tanyaku yang penasaran.

"Mungkin karena melihat aku yang cantik ini" sahutnya.

Aku terkejut saat menyaksikan pemandangan yang sangat amat membuat ku tak percaya dengan apa yang aku lihat sekarang.

Istana ini tampak megah seperti Istana Istana pada umumnya. Besar dan menakjubkan untuk di lihat dengan sepasang mata.

Tentunya Istana ini lebih keren di bandingkan dengan rumahku. Namanya saja Istana.

"Wahh ini menakjubkan" ucapku kagum sembari melihat sekeliling.

"Apa aku boleh tinggal di sini?" candaku padanya.

"Tidak boleh kecuali kamu menikah denganku."

"Tunggu!! Apa? Apa maksudnya itu?".

"Sudah-sudah ayo cepat, ikuti aku" pintanya.

Aku mengikuti Leyra yang berjalan di depan ku. Kami berjalan menuju sebuah pintu besar yang aku sendiri tidak tahu ada ruangan apa di dalamnya.

"Apa yang kita lakukan di sini Leyra??" tanya ku yang masih terus memperhatikan sekeliling.

Kemudian Leyra bertanya kepada seseorang yang kebetulan lewat di depan ruangan ini.

"Paman.. Dimana Raja berada?".

"Beliau sedang berada di perpustakaan membaca buku dan jangan panggil aku dengan sebutan paman di sini!!" ujarnya dengan nada membentak.

“Iya iya maafkan aku Pak Menteri, ayo Zuka kita harus ke perpustakaan istana sekarang."

"Itu Pamannya Leyra?" ucapku dalam hati.

****

Di perpustakaan.

Aku mengikuti Leyra yang masuk ke area perpustakaan. Saat aku menginjakkan kaki ku di sana aku terkejut saat melihat ada seseorang yang memiliki perawakan besar dan terlihat menyeramkan sedang duduk tidak jauh dari tempat kami berdiri sekarang.

"Itu Ayahmu?" tanyaku pelan saat melihat seseorang berperawakan tinggi besar sedang berada di perpustakaan itu.

"Itu penjaga perpustakaan, Nah di sana, ayo ikut dengan ku Zuka" ucapnya penuh semangat.

"Salam ku pada mu, semoga matahari agung selalu menyinari langkah kakimu" ucap Leyra pada seseorang yang sedang fokus duduk membaca buku.

"Tunggu apa yang Leyra ucapkan? Aku tidak mengerti" ucapku dalam hati.

"Tidak seperti biasanya, apa yang membuat mu kembali ke istana secepat ini?".

"Ayah.. Dengarkan aku, aku punya sebuah kejutan, lihat di belakang mu Ayah."

Seseorang itu berdiri dari tempat ia duduk dan menoleh kan pandangannya kearah ku.

"Leyra? Siapa dia? Dan pakaian apa yang sedang ia kenakan itu?".

"Ayah akhirnya aku menemukan seseorang yang pernah di ramalkan oleh kakek waktu itu" jelas Leyra.

Orang yang di panggil oleh Leyra dengan sebutan Ayah itu tampak kebingungan.

"Hei Nak, siapa namamu?" tanyanya.

"Perkenalkan nama ku Zuka" sahutku dengan membungkukkan sedikit badanku.

Meski kadang aku agak bobrok dan ceroboh setidaknya aku tahu tata krama apalagi di hadapan orang yang lebih tua dariku.

"Duduklah" pintanya.

Aku duduk di salah satu kursi yang ada di depan kursi yang sebelumnya ia duduki itu, berdampingan dengan Leyra yang juga duduk di samping ku.

"Emmm begini, apa aku boleh menanyakan sesuatu?" ungkapku yang sudah tidak bisa menahan semua pertanyaan yang ada di kepala ku ini.

"Silahkan, tanyakan saja Nak."

"Aku sebenarnya bukan berasal dari sini, aku tidak begitu mengerti dan tidak tahu mengapa batu ini membawa ku ke sini. Aku ingin bertanya siapa tahu kalian bisa menjawab pertanyaan dan kebingungan ku ini."

"Sebenarnya batu apa ini? Mengapa ia membawa ku ke tempat ini? Dan di mana aku sekarang, negara apa yang sekarang ku datangi ini?".

"Nak!! Dari mana kamu mendapatkan nya?" kini ekspresi dari Ayah Leyra berubah menjadi keterkejutan.

Pandangannya kini menatap kearah batu yang mengalung di leher ku.

"Aku menemukan nya di belakang rumah ku sendiri."

"Huh mungkin ini saatnya untuk aku bisa menceritakan legenda tentang batu itu dan sejarahnya."

...🖇️🖇️🖇️🖇️...

"Dengarkan aku karena aku akan menceritakan ini pada mu."

"Jadi pada zaman dahulu kala, terdapat bangsa viking kuno dan juga para Naganya, mereka hidup berdampingan dan terlihat rukun satu sama lain. Tapi sayangnya itu tidak bertahan lama."

"Semuanya berubah dalam seketika di saat seorang Putra Raja mendapatkan kalung yang memiliki corak Naga. Kalung tersebut dia dapatkan saat ia sedang berburu di hutan."

"Saat sedang berburu rusa ia melihat sebuah cahaya misterius yang bersinar terang di dalam sebuah batu. Hal tersebut seketika membuatnya terkejut dan ia mulai mencoba mendekati batu yang mengeluarkan cahaya itu."

"Setelah cukup dekat dia perlahan mengecek batunya, batu tersebut cukup besar, lalu dia mengambil sebuah palu kecil di kantongnya dan mulai memukul kan nya kearah batu tersebut hingga akhirnya batu tersebut pecah dengan sendirinya."

"Di salah satu pecahan batu itu ia menemukan batu berbentuk crystal berwarna hitam yang memiliki corak Naga dan corak yang lainnya di batu crystal tersebut."

"Saat ia terus memperhatikan batu crystal yang ia dapat itu, ia menemukan sebuah angka yang berada di belakang batu crystal."

"Ia melihat angka 7 di sana, karena penasaran ia pun membawanya pulang. Ia berniat untuk mencari tahu lebih jauh lagi tentang batu yang ia dapat itu."

"Jadi ia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan Istana. Ia mencari buku yang berhubungan dengan batu itu, setelah berjam jam dia mencari, akhirnya dia menemukan buku yang menampilkan sampul Naga."

"Ia langsung membacanya untuk memahami semua yang ada di buku, hingga pada akhirnya ia mengetahui fakta bahwa batu berbentuk crystal yang ia temukan bukanlah batu sembarangan."

"Ia akhirnya tahu bahwa ada Naga yang terperangkap di batu crystal tersebut. Dengan segera ia pun mulai mencari tahu lagi cara agar ia bisa membangkitkan Naga itu."

"Semakin ia mencari tahu tentang batu berbentuk crystal tersebut, tinggi pula lah kehendaknya untuk segera bertemu dengan Naga itu."

"Bahkan tak segan segan ia bermaksud untuk menguasai dunia. Mengapa ia bisa seyakin itu untuk menguasai dunia? Karena ia tahu bahwa Naga yang berada di dalam batu crystalnya itu berbeda dengan Naga Naga yang lain."

"Batu berbentuk crystal yang ia temukan bukanlah batu sembarangan melainkan batu dengan Naga pilihan."

hai Erolds

"Lalu apa yang terjadi?" potong Leyra yang terlihat mulai begitu penasaran.

Tampaknya ia tak sepenuhnya mengetahui apa yang di ceritakan, itu lah mengapa saat ini ia begitu penasaran.

"Setelah Putra Raja berhasil membangkitkan Naga itu, Naga tersebut kemudian bertanya kepada Putra Raja mengenai apa yang akan ia lakukan dengan kekuatannya."

"Putra Raja lantas mengatakan bahwa ia ingin menguasai dunia dan membuat semua orang berada di dalam genggamannya. Lalu ketika mendengar ucapan Tuannya, pada saat itulah sang Naga tersebut berubah warna menjadi hitam yang awalnya berwarna putih salju."

"Naga tersebut juga menjadi lebih ganas dan angka 7 yang berada di belakang batu itu juga mulai menghilang dengan sendirinya, batu tersebut memancarkan aura yang menakutkan, namun hal itu tidak terlalu membebani pikiran Putra Raja."

"Ia tanpa rasa takut mulai mencoba menunggangi Naganya dan kembali menuju istana, setelah sampai di istana dia mulai menghancurkan Kota, Istana beserta Ayahnya sendiri pun yang merupakan seorang Raja pada saat itu juga di bunuh olehnya."

"Mau tak mau, setelah itu warga dan prajurit di Istana tunduk di bawah perintah Putra Raja, Putra Raja lalu meninggalkan tempat tersebut dan berpindah ke Istana yang lebih besar dan lebih kuat lagi, tentu kali ini pun ia berhasil menaklukan Istana yang lebih besar itu dengan bantuan Naga miliknya."

"Karena perasaan yang masih haus akan kenikmatan dan keserakahan, ia kembali mencari Istana yang lain untuk di taklukkan lagi. Bahkan seluruh dunia sudah di taklukkan olehnya pada saat itu. Lama kelamaan Putra Raja merasa bosan dengan kelakuannya sendiri lalu ia memutuskan kembali membaca buku tersebut dan menemukan halaman yang berisi tentang bagaimana cara memperkuat batu Naga tersebut."

"Caranya yaitu dengan mengambil batu dengan bahan yang sama dan corak yang sama, yang memiliki angka di belakangnya. Pada akhirnya Putra Raja memutuskan untuk kembali berburu dengan tujuan mencari batu yang lain yang bisa memperkuat Naganya. Dia mencari ke setiap pelosok pelosok negeri yang jauh bahkan sebuah tempat yang mengerikan sekali pun tetap ia singgahi."

"Hingga sampailah ia di sebuah rumah, rumah tersebut di tempati oleh sebuah keluarga dan di salah satu anggota keluarga itu, seorang anak dari keluarga tersebut ternyata mempunyai sebuah batu dengan bentuk crystal berwarna biru serta adanya corak Naga yang juga berwarna biru dan di belakangnya juga terdapat sebuah angka yaitu angka 8."

"Sejarah bahkan mencatat tentang kehidupan sang anak yang menjadi korban Putra Raja. Ia di kisahkan sebagai anak yang baik, yang selalu membantu keluarganya dan orang orang di sekitarnya."

"Saat mengetahui sang anak memiliki batu Naga, tentu Putra Raja tidak sabar untuk mendapatkan nya. Putra Raja mendatangi rumah tersebut hingga ia tidak segan untuk membunuh anak itu saat ia sedang tertidur pulas beserta dengan seluruh keluarganya."

"Tanpa menaruh perasaan sama sekali, Putra Raja hanya mengambil batu yang ingin ia ambil itu dan menelantarkan semua mayat mereka begitu saja. Putra Raja berhasil mendapatkan batu yang ke 8, lalu dia mencoba mendekatkan batu miliknya dengan batu yang ia curi itu dan menempelkan nya tepat di atas corak Naga miliknya."

"Setelah itu batu yang ia miliki itu seketika mengeluarkan sepercik cahaya hitam dan menghisap batu Naga ke 8 itu hingga hilang tidak tersisa."

"Batu yang ia miliki juga berubah warna dengan penambahan corak Naga yang berwarna biru. Putra Raja penasaran bagaimana efek yang di hasil kan saat ia menambahkan corak lain pada batu Naganya."

"Karena rasa penasaran itu lah ia mencoba mengeluarkan Naga miliknya dan alangkah terkejutnya dirinya saat Naga yang berada di depannya itu terlihat lebih bersinar dari sebelumnya."

"Naganya juga terlihat menjadi lebih besar dan kuat dari sebelumnya. Putra Raja bertanya pada Naga itu apa kekuatan yang ia dapatkan dan Naga itu pun menjawab bahwa ia mendapatkan kekuatan baru dari batu ke 8 yaitu dia bisa menguasai element air. Mendengar perubahan itu Putra Raja menjadi tambah bersemangat mencari batu batu yang mirip seperti itu, dia mencari dan mencari."

"Ternyata dari apa yang sudah ia baca dari buku tersebut ternyata terdapat banyak batu Naga yang bisa dia temukan."

"Beberapa tahunnya ia habiskan untuk mencari Batu Naga itu, hingga beberapa sudah ia temukan. Salah satunya adalah batu Naga dengan angka 9 yang mana itu memiliki kekuatan angin. Lalu batu Naga dengan angka 10 yang ia dapatkan dari seorang penjual keliling, itu memiliki kekuatan listrik."

"Batu Naga dengan angka 11 yang memiliki kekuatan dimensi ruang dan waktu juga telah berhasil ia dapatkan. Sekarang Naga yang di milikinya mempunyai berbagai macam kekuatan serta batu yang dia miliki pun mempunyai berbagai macam corak warna."

"Setelah merasa cukup mengumpulkan berbagai batu Naga, Putra Raja kembali membuka buku Naga yang sering ia baca itu dan tidak sengaja menemukan halaman yang berisi gambar gambar dari batu batu pilihan."

"Putra rasa merasa penasaran dan mulai mencoba menghitung kembali batu batu tersebut. Ternyata ada 12 batu Naga pilihan yang ada di muka bumi ini. Lalu pada saat ini dia masih berusaha mencari batu yang ke 12, namun tidak berhasil ia temukan."

"Tapi dengan kekuatan batu ke 11 itu yang memiliki kekuatan dimensi ruang dan waktu, ia bisa saja senantiasa menjelajahi waktu kapanpun yang dia mau."

...➿➿➿➿...

"Lalu di mana dia sekarang?" tanyaku.

"Mungkin sekarang dia hidup di zaman ini atau mungkin di zaman yang lain, nah.. Sampai di sini, apa kamu sudah mengerti Zuka?".

"Apakah itu artinya batu yang ku miliki ini adalah batu Naga yang sedang ia cari cari? Tunggu aku tidak mau jadi yang ke 12, aku pasti akan mati" teriakku spontan sembari berdiri.

”Tenang saja Nak, aku akan melatih mu agar kamu bisa menguasai Naga milik mu sendiri dan siap untuk bertarung melawan Naga yang ke 7".

"Tapi bagaimana mungkin.. Aku sama sekali tidak bisa bertarung, aku hanya anak yang sering menghabiskan waktu untuk bermain video game di kamar."

"Zuka tidak ada pilihan lain, lambat laun kamu pasti akan berhadapan dengannya" sahut Leyra.

"Tapi.. Aghh!! Baiklah jika memang seperti itu, aku akan berusaha semampu ku menyelamatkan dunia ini dan diriku sendiri tentunya."

****

Diruang makan istana.

Setelah kami semua duduk di sana, alangkah terkejutnya aku saat melihat meja makan ini penuh dengan berbagai macam hidangan di atasnya. Namun, di sela sela itu.

"Hey Leyra apa kamu ingin menikah dengannya?" pertanyaan itu keluar dari mulut sang Ayah.

Ucapannya yang terdengar begitu tiba tiba itu berhasil membuat ku terkejut.

"Ayah jangan membuat ku malu tapi aku oke oke saja jika di suruh untuk menikah dengannya" sahut Leyra.

"Hahaha benarkah? Baguslah jika sekarang anak ku sudah memiliki calon suami" jawab sang Ayah sembari tertawa.

Aku tidak memahami lebih detail apa yang mereka katakan, namun aku mengerti betul apa yang sedang mereka bicarakan.

"Selamat menikmati makan malamnya Raja, semoga anda menyukainya" ucap seseorang dengan pakaian koki.

Tunggu sebentar sepertinya ada yang terlewatkan olehku.

"Raja??" gumamku.

"TUNGGU!! APA? JADI SELAMA INI ORANG YANG BERSAMA KU DARI RUANG PERPUSTAKAAN ITU ADALAH SEORANG RAJA? YANG BENAR SAJA!!" ucapku dalam hati.

Apa yang ku lakukan di sini, sungguh lancang diriku ini hingga duduk bersanding di meja makannya.

"Tunggu sebentar, jika kamu memanggilnya Ayahmu berarti kamu adalah seorang Putri Raja? Apa.. Apa yang aku lakukan di sini? Aku harus pergi dari sini" ucapku yang sontak langsung berdiri dan berlari keluar dari ruang makan istana.

"Dasar bodoh, prajurit tolong bawa kembali Zuka ke sini" pinta Leyra.

Sesaat aku sampai di luar istana ini, pikiran ku masih seakan tidak percaya tentang apa yang terjadi pada diri ku sendiri, betapa bodohnya aku karena tidak begitu cepat tanggap pada apa yang aku dengar.

Padahal dari awal aku masuk ke istana ini, Leyra sudah menyebutkan sebutan Raja saat ia bertanya pada pamannya itu, bagaimana bisa aku tidak menyadari itu.

"Hey!! Apa yang kalian lakukan, lepaskan aku" seseorang tiba tiba saja datang dan memegang lengan kanan dan kiri ku.

"Mohon maaf, tolong ikut kami" ucapnya.

Aku kembali di bawa masuk ke istana, keruang makan yang sebelumnya aku singgahi, Leyra menatapku dari kejauhan dengan tatapan mengejek.

"Hey selamat datang kembali Zuka" ucapnya yang terlihat senang.

"Aku hanya mencari udara segar sebentar diluar" sahutku mencari alasan.

"Benarkah?".

Setelah selesai makan, tiba tiba saja Raja mengatakan padaku.

"Zuka, kita tidak tahu kapan Putra Raja akan menemukan mu jadi sebelum itu terjadi, kita harus bersiap-siap, kamu harus sesegera mungkin menguasai batu Naga itu" ucapnya.

"Baik Raja, aku mengerti" sahutku.

****

Sekarang kami berada di sebuah taman yang cukup luas, letaknya berada tepat di samping istana ini.

Dengan perlahan Raja berjalan mendekat kearah ku, ia menatap dan mulai memegang batu yang sekarang sedang melingkar di leher ku ini, hingga tiba tiba saja batu ini mengeluarkan cahaya dan memunculkan sebuah pantulan gambar seekor Naga yang begitu besar, Naga tersebut memiliki kulit berwarna Biru muda.

Di situ Raja mengajari dan menunjukkan padaku cara agar bisa membangkitkan Naga di dalam batu tersebut.

"Hal yang paling penting untuk bisa membangkitkan Naga mu adalah, kamu harus percaya dan yakin terlebih dahulu bahwa batu yang kamu miliki ini mempunyai Naga di dalamnya."

"Cobalah untuk meyakinkan dirimu sendiri, aku yakin kamu pasti bisa melakukan nya wahai anak muda, pegang batu mu dan rasakan batu itu dengan hatimu" ucap Raja.

Leyra juga berada di sini, ia berdiri tak jauh dari tempat aku berdiri sekarang.

Aku mulai berusaha untuk meyakinkan diriku terlebih dahulu dan mulai memikirkan apa yang barusaja Raja ucapkan.

Entah apa yang terjadi, sekarang batu yang sedang berada di telapak tangan ku ini tiba tiba saja terasa begitu hangat dan rasanya seakan akan ada sesuatu yang berusaha untuk keluar dari batu tersebut.

"SEKARANG WAKTUNYA ZUKA, YAKINKAN DIRI MU DAN KELUARKAN NAGA MU".

"Ku mohon keluarlah" ucapku dalam hati.

Dan dengan seketika batu tersebut memancarkan cahaya dan membangkitkan seekor Naga yang cukup besar di hadapanku sekarang.

Sungguh aku benar benar tidak menyangka bisa melihat seekor Naga sungguhan tepat di depan mata ku sendiri, rasanya ini seperti mimpi namun aku sadar bahwa ini bukanlah mimpi.

"Hey kau? Mengapa kau lama sekali mengeluarkan ku dari sana!!" ucapnya dengan suara khas seekor Naga, kaku namun terdengar berwibawa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!