World of Tournament Taekwondo, Amerika.
Amerika menjadi Tuan Rumah kali ini. Anna meneguk air sambil menyeka keringatnya. Ia menatap seorang wanita yang akan menjadi lawannya di final. Ia sedikit ragu setelah mengetahui lawan mainnya adalah legenda Amerika yang sempat vakum dan kembali bertanding.
‘’Jangan khawatir. Aku adalah Dewi Perang. Aku pasti bisa mengalahkannya,’’ kata Anna berbicara kepada dirinya sendiri.
Ya, semua orang tahu tentang dirinya yang selalu menjadi juara bertahan di setiap kejuaraan dunia membuat dirinya dijuluki ‘Dewi Perang’.
Sistem berbunyi menandakan babak final dimulai. Kedua peserta berdiri di masing-masing sudut matras untuk menunggu, sambil mendengar arahan pelatih(Sabeum).
‘’Chung(Biru)! Hong(Merah)!’’ kata Wasit memanggil keduanya ke tempat masing-masing.
‘’Charyeot(Attention)!’’
Sikap siap yang diperlihatkan kedua peserta.
‘’Kyong-rye(Bow)!’’
Kedua peserta saling membungkuk untuk memberi sikap hormat.
‘’Balchagi Joonbi(Ready)!’’
Kika dan Anna menarik satu kaki ke belakang sambil mengayunkan kedua kepalan tangan dari belakang ke depan.
‘’Shijak(Begin)!’’
Bugh!
Bahkan Anna belum sempat mengambil kuda-kuda dan tubuhnya sudah dijatuhkan hanya dengan sekali tendangan.
Cih, dia pantas menyandang gelar legenda, kata Anna dalam hati.
‘’Gahllyeo(Pause)!’’ seru wasit menjeda dengan sebelah tangan.
Anna bangkit dan kembali bersiap. Melihat hal itu, wasit mengayunkan tangan ke atas untuk melanjutkan.
‘’Gyay-sok(Resume)!’’
Keduanya kembali saling bertatapan, menunggu timing yang tepat untuk menyerang.
Anna dan Kika bertarung dengan sengit tanpa ada yang menyerah. Ronde 3 telah tiba dan Anna ketinggalan 3 poin. Hal itu membuatnya sedikit emosi.
Kika maju menyerang dan Anna langsung mengambil step samping dan malah meninju kepala Kika.
‘’Hong – Gam-jeum(Red – Penalty)!’’ seru wasit menunjuk Anna karena melakukan pelanggaran.
Anna membungkuk lalu kembali mengambil kuda-kuda. Wasit melanjutkan kembali pertandingan.
‘’Dewi Perang melakukan pelanggaran saat melawan Legenda, bukankah itu terdengar menarik?’’ tanya Kika.
Sial! Karena terbawa emosi aku melakukan pelanggaran. Sebentar lagi waktu akan habis, dan aku masih ketinggal tiga poin. Cih, aku harus tetap tenang, kata Anna dalam hati.
Kika memicingkan mata dan sengaja memprovokasi Anna. Melihat Anna hanya diam membuatnya maju untuk mengakhiri pertandingan.
Anna yang memejamkan mata, sebenarnya sedang mengontrol emosinya. Ia menghitung langkah kaki Kika.
‘’Sekarang!’’ seru Anna melakukan tendangan memutar ke arah belakang dengan kaki yang mengait ke arah kepala menghantam kepala Kika.
Bugh!
Ting!
‘’Geuman(End)!
Anna terengah-engah sambil menatap papan skor yang memperlihatkan 22-25. Anna bersujud dan mencium tanah karena berhasil memenangkan pertandingan.
Anna menghampiri Kika yang masih terbaring karena kecewa. Kika membalas uluran tangan itu dan berdiri berhadapan sambil membungkuk satu sama lain sebagai tanda selesainya pertandingan.
‘’Kau masih memberi uluran tangan kepadaku?’’ tanya Kika.
‘’Lawan di dalam matras, Kawan di luar matras. Itulah prinsipku Sabeum Kika,’’ senyum Anna.
Keduanya saling berpelukan dan melakukan tos.
‘’Mari bertemu di pertandingan berikutnya. Aku pasti akan akan mengalahkanmu,’’ senyum Kika.
‘’Aku menantikannya,’’ senyum Anna.
Wasit mengulurkan tangan ke atas dengan sudut 45 derajat sebagai tanda menunjuk pemenang. ‘’Seung – Hong(Winner – Red)!’’
Anna berlari sambil membawa bendera Merah Putih setelah memenangkan kejuaraan sebagai perwakilan Indonesia, membuat orang-orang bertepuk tangan. Kepulangannya disambut dengan meriah.
Beberapa hari kemudian, Anna kembali ke perpustakaan umum untuk melanjutkan cerita yang belum sempat diselesaikan karena harus mengikuti kejuaraan dunia.
Bruk!
‘’Maaf, aku tidak sengaja,’’ kata Anna yang membantu pekerja perpus memungut buku.
Dahi Anna berkerut saat melihat salah satu buku dalam kondisi berdebu. Ia bertanya buku-buku itu akan dibawa kemana, dan pekerja perpus mengatakan untuk disimpan karena tidak ada yang tertarik membacanya.
‘’Bisakah aku meminjam buku yang satu ini? Aku akan menyerahkannya kepada staff untuk membawanya kepadamu, setelah menyelesaikannya,’’ kata Anna.
Pekerja perpus hanya mengangguk dan kembali pergi. Anna menuju ke meja dan menatap buku tersebut.
‘’The Fall Of The Aslan Kingdom. Bukankah ini era pemerintahan Raja Raion? Um, aku hanya pernah mendengar tokoh dalam sejarahnya dari anak berbagai jurusan di kampus. Tapi, mereka tidak pernah menyelesaikannya karena menganggap sejarahnya tidak menarik,’’ kata Anna.
Anna membuka buku tebal tersebut dan mulai membaca isinya.
Era 1000 SM saat Jepang belum terbentuk. Dimana mengisahkan antara makhluk paramorfomenos(bisa berubah bentuk menjadi hewan apabila tenaganya dibutuhkan untuk bekerja, khusus ras manusia setengah binatang) dan makhluk khataros(murni, hanya ras manusia) yang saling berbaur.
Dikatakan manusia yang lahir dengan rambut emas putih bermata sapphire, harus menikah dengan penguasa ras setengah binatang. Ratu Rushi dari ras khataros adalah orangnya. Ia menikah dengan Raja Raion dari ras paramorfomenos, sesuai yang dikatakan oleh alam.
Menurut sejarah, Ratu Rushi merupakan salah satu ratu yang memiliki jabatan tersingkat. Ia hanya menjabat sebagai ratu selama 7 hari saja. Kerabatnya menyusun rencana sehingga ia diturunkan dari tahtanya dan diasingkan ke Hutan.
Karena terlalu dimanja di istana, Ratu Rushi tidak tahu membaca atau melakukan apa pun, sehingga ia meninggal di pengasingan dalam keadaan mati kelaparan di musim dingin. Kematian Ratu Rushi menjadi pemicu runtuhnya Kerajaan Aslan.
Setelah Ratu Rushi disingkirkan oleh Siruverash yang merupakan pamannya, Rukaia naik untuk mengisi posisi ratu dan menciptakan kekacauan dimana-mana. Kedua ras diadu domba setelah Rukaia meracuni adik raja. Raja Raion mengetahui kejahatannya membuat Rukaia menunjuk pamannya yang menyuruhnya.
Alhasil Siruverash dicap sebagai penghianat dan tercipta perang. Rukaia yang lebih memilih berpihak kepada raja dibandingkan pamannya, sebenarnya merupakan salah satu dari rencana mereka.
Rukaia memberi Raja Raion ramuan pelemah tubuh, sehingga Siruverash mengutus beberapa pasukan untuk membunuh Raja Raion selagi pria itu tidak bisa melawan.
Keesokan harinya setelah Raja Raion tewas, pasukannya tetap berperang meski tanpa seorang pemimpin. Siruverash yang mengetahui formasi pasukan Raja Raion membuatnya menang telak. Apalagi Rukaia membocorkan strategi kepada pamannya.
Pasukan Raja Raion dikalahkan dan Siruverash memenangkan Kerajaan Aslan. Setelah ia mengambil alih tahta, Siruverash dijuluki sebagai raja terkejam selama pemerintahannya.
Bugh!
Anna menutup halaman terakhir buku dengan perasaan kecewa. Ia bahkan tidak sadar pekerja perpus menunggunya karena akan menutup perpustakaan, membuatnya meminta maaf dan berjalan pulang.
‘’Pantas saja tidak ada yang tertarik untuk membaca sejarahnya. Cih! Sekarang aku mengerti kenapa mereka semua tidak pernah menyelesaikan untuk membaca sejarahnya. Aku saja sampai kece—‘’
Sret!
Anna terpaku saat melihat mobil kontainer hilang kendali yang sepertinya menuju ke arahnya. Matanya membulat besar, dan hanya melihat lampu dari mobil itu.
Bugh!
Deg!
Anna dipenuhi keringat dingin dengan nafas tersengal. Matanya langsung menangkap langit biru cerah yang membentang luas.
‘’Apakah ini surga?’’
Ia bangkit dan mendapati dirinya tersadar di tanah lapang sambil menatap ke sekitar. Anna terbelalak melihat orang-orang yang lalu lalang adalah ras yang tercampur(manusia, manusia setengah binatang dan binatang utuh).
Matanya membulat dengan raut wajah dipenuhi kebingungan. ‘’Apakah surga telah berevolusi?’’
Kukira di surga, kita akan disambut oleh malaikat cantik dan tampan yang berbaju putih dengan nuansa awan. Tapi surga yang kali ini berbeda, kata Anna dalam hati.
Anna terkejut melihat pakaian dan perhiasan serta aksesoris yang ia kenakan begitu mewah. ‘’Hee! Bahkan pakaian di surga sudah diperbarui dan semewah ini?!’’
Karena teriakannya, membuat semua di sekitar langsung melihatnya.
‘’Oh, itu dia wanita penghianat.’’
Anna mengerutkan dahi setelah mendengar ucapan yang keluar dari salah satu mulut manusia di sekitar. ‘’Wanita penghianat? Siapa? Apakah aku?’’
Orang-orang berbisik membuat Anna merasa sedikit tidak nyaman.
‘’Bukankah dia diasingkan ke hutan? Beraninya menampakkan diri di desa.’’
‘’Dia pantas diasingkan karena mencoreng nama seorang Ratu.’’
‘’Humph! Ratu Rushi yang angkuh dan sombong akhirnya berada di tempat yang seharusnya.’’
Anna mengerutkan dahi. ‘’Apakah mereka baru saja memanggilku Ratu Rushi?’’
Deg!
‘’Heeeh!’’ pekik Anna membuat semuanya terkejut.
Anna tersenyum kaku dengan wajah tertekan. ‘’Heh … Ti-Tidak, ini pasti tidak seperti yang aku pikirkan.’’
Matanya kembali melihat pakaian mewah yang dipakainya memang seperti pakaian seorang ratu. Kondisi di sekitar juga hanya tenang meskipun para ras saling berbaur.
Anna langsung memasang raut wajah bodohnya seolah-olah ada darah yang keluar dari sudut bibirnya. ‘’Heh, hehe, aku menjadi Ratu Rushi dalam sejarah Era Narunia yang aku baca sebelum ditabrak, ya?’’
‘’Apa?!’’ teriak Anna memegang kepalanya dengan wajah tertekan.
‘’Lihat! Dia sepertinya tertekan karena keluarga kerajaan menendangnya keluar, hahaha!’’
‘’Dia pantas mendapatkannya!’’
‘’Sudah, lebih baik kita pergi daripada mengurusi Ratu penghianat ini!’’
Anna masih termenung tanpa merubah posisinya. ‘’Kenapa? Kenapa aku tidak bertransmigrasi saja ke tubuh Putri Rakia dalam novel My Arrogant Princess, agar bisa bertemu dengan 12 pangeran tampan? Kenapa jiwaku malah bertransmigrasi ke masa lalu, dan memasuki tubuh tokoh yang tidak lama lagi akan meninggal? Haa, yang benar saja. Baru saja diberi kesempatan hidup dan akan meninggal lagi?’’
Karena merasa tertekan, Anna hanya melamun sejak tadi tanpa peduli orang yang lalu lalang mencibirnya. Ia menatap langit dengan tatapan kosong lalu kembali menatap tanah dengan tatapan hampa. Entah berapa kali ia melakukannya hingga seekor rubah menghampirinya. Anna menatap rubah itu.
‘’Apakah kau malaikat maut yang diutus untuk mencabut nyawaku?’’ tanya Anna dengan wajah tertekannya.
Sosok rubah itu langsung berubah menjadi manusia membuat Anna sedikit terkejut.
Benar juga. Menurut sejarah, ada dua ras yakni makhluk paramorfomenos yang bisa berubah bentuk menjadi hewan apabila tenaganya dibutuhkan untuk bekerja. Meski begitu, mereka tidak memiliki sihir, kata Anna dalam hati.
‘’Maaf karena saya membuat Yang Mulia terkejut,’’ kata manusia dengan telinga dan ekor rubah.
‘’Siapa yang kau panggil Yang Mulia?’’ tanya Anna.
‘’Tentu saja orang yang saya panggil Yang Mulia itu adalah Anda. Bukankah Anda seorang Ratu?’’
Anna menghela nafas panjang. ‘’Itu sebelum aku diasingkan.’’
Ia mengingat alur sejarah ini. Setelah Ratu Rushi diasingkan, ada manusia setengah binatang yang menghampirinya untuk berbelas kasih agar ia memberikan emasnya.
‘’Ini ambilah dan segera bawa putrimu berobat,’’ kata Anna menyerahkan beberapa perhiasan emasnya.
‘’Eh? Dari mana Yang Mulia tahu saya ingin meminta perhiasan Anda untuk pengobatan putri hamba?’’
Tidak yang mengetahui sejarah ini sebaik diriku. Tapi aku terlalu sial karena harus memasuki tubuh Ratu yang tidak berguna ini, jawab Anna dalam hati.
Sosok itu langsung bersujud terima kasih dengan perasaan haru. ‘’Saya tahu Yang Mulia itu orangnya baik hati, sekali lagi terima kasih Yang Mulia!’’
Anna memandang kepergian sosok itu. ‘’Tentu saja Ratu yang ditempati jiwaku ini baik. Hanya saja dia yang bodoh karena dimanfaatkan oleh adik tirinya.’’
Ia terdiam untuk sesaat sambil mengingat keluarga dan teman-temannya. ‘’Tubuhku ditabrak sebelum jiwaku bertransmigrasi ke dalam tubuh Ratu ini. Kira-kira bagaimana keadaan mereka sekarang setelah mengetahui kabar kematianku?’’
Ibu, Ayah, adikku Mark, teman-teman ... Maafkan aku, kata Anna dalam hati.
Anna memeluk kedua lututnya sambil menyembunyikan wajahnya yang menangis. Selama ini kehidupannya dipenuhi kebahagiaan, tapi sekarang malah berubah 180 derajat dengan menanggung beban kehidupan Ratu Rushi yang keberadaannya diasingkan dan akan berakhir memilukan.
Kehidupan sebelumnya ia sudah meninggal, dan di kehidupan kedua, ia juga akan meninggal. Anna mengepalkan tangan sambil menggertak gigi. Dirinya memang sudah meninggal di dunia modern tapi sekarang, ia tidak akan membiarkan hidupnya berakhir lagi. Ya, Anna mengusap matanya dan berdiri memandangi zaman itu.
‘’Kalau aku akan mati di dunia ini maka harus dengan cara yang layak dan dihormati. Jika mengikuti sejarah sebenarnya, aku akan berakhir seperti yang tertulis di dalamnya. Maka dari itu akan kubuat kisahku sendiri!’’
Anna menyeka air matanya sambil memasang raut wajah serius. ‘’Menangis hanya membuang-buang waktu. Selain itu, ini bukanlah diriku. Mulai sekarang semua orang akan mengenalku dengan nama Ratu Rushi. Ini adalah janjiku!’’
Dalam sejarah yang tercantum, Ratu Rushi mengasingkan diri di hutan dan menunggu kematiannya. Maka langkah pertama yang harus ia lakukan adalah memilih untuk tinggal di desa tanpa peduli cemohan warga.
‘’Aku harus mencari pakaian yang mudah membuatku bergerak,’’ kata Ratu Rushi.
......................
Toko Baju
Semua langsung terkejut melihat kedatangan Ratu Rushi. Pandangan mereka langsung berubah menjadi sinis dan jijik. Meskipun sedikit mengganggu, Ratu Rushi tidak peduli dan memilih baju.
Tidak lama kemudian, Ratu Rushi memilih baju yang akan ia beli.
‘’Berapa harga semuanya?’’ tanya Ratu Rushi.
‘’500 koin emas.’’
Ratu Rushi tersenyum remeh. ‘’Apa kau berusaha menipuku?’’
‘’A-Apa maksudmu? Aku mengatakannya sesuai harga yang tertera.’’
‘’Baiklah, aku beli,’’ kata Ratu Rushi menyerahkan kantong berisi 500 koin emas.
Pemilik toko itu memerintahkan pekerjanya untuk membungkus pesanan lalu menyerahkannya kepada Ratu Rushi.
Begitu Ratu Rushi hendak keluar, pemilik toko itu langsung berteriak. ‘’Dia mencuri pakaian dari toko!’’
‘’Apa-apaan itu? Setelah memukuli adik tirinya, dan diasingkan, sekarang mencuri pakaian dari toko? Dia benar-benar mencoreng nama seorang Ratu.’’
‘’Dasar tidak tahu malu! Kau adalah aib bagi kerajaan ini!’’
‘’Enyahlah! Lebih baik kau mati saja!’’
Ratu Rushi mengerutkan dahi karena merasa kesal menerima cacian maki itu membuatnya berbalik sambil tersenyum. ‘’Eh? Siapa yang kau katakan pencuri? Aku membeli baju ini dengan uang yang aku pakai sendiri.’’
‘’Heh, tidak ada pencuri yang mau mengakui kejahatannya, karena penjara akan penuh kalau hal itu terjadi.’’
‘’Kalau begitu aku akan jadi penjahat yang baik untuk menegurmu,’’ kata Ratu Rushi membuat semuanya mengerutkan dahi.
‘’Wanita di sana? Sebaiknya Anda tidak tertipu dengan gelang mewah yang Anda pakai, karena gelang itu bukanlah gelang asli yang diperjualbelikan,’’ kata Ratu Rushi.
‘’Apa maksudmu?! Jangan melibatkan orang lain atas ulah pencurianmu!’’ seru pemilik toko.
‘’Tidak masalah Anda percaya atau tidak. Pemilik toko itu tidak akan bodoh menjual barang-barang yang dia dapatkan dengan mudah … Karena itulah teknik duplikat dibuat.’’
Deg!
Pemilik toko langsung tersentak mendengar perkataan Ratu Rushi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!