marsha turun dari mobil mewah nya yang di bukakan oleh sang sopir, marsha turun dari mobil dengan anggun berjalan menuju ke dalam kelas nya.
seperti biasa nya sejak beberapa bulan ini dia masuk kampus banyak laki laki yang menatap serta menggoda diri nya.
namun marsha acuh akan hal itu, dia berjalan tanpa menghiraukan laki laki yang menatap serta menggoda diri nya.
beruntung dia punya kaka yang begitu berkuasa di dalam kampus, dirga merupakan kaka dari marsha yang hari ini laki laki itu akan menjalani wisuda, hingga membuat laki laki yang mendekati marsha sedikit segan dengan sosok dirga.
sha kamu ga ke aula acara wisuda kaka kamu ? " tanya alya yang baru mendudukan tubuh nya di kursi samping marsha ".
enggak, nanti saja pas acara nya sudah selesai lagian mamih sama deddy juga sudah berada di aula yang menemani ka dirga, " jawab marsha santai sambil memainkan handphone nya ".
siang hari nya acara wisuda selesai marsha dan alya serta teman teman kelas nya sudah selesai mata pelajaran dan mereka menuju aula untuk mengucapkan selamat kepada kaka tingkat mereka.
selamat ya ka, " ucap marsha sambil memeluk sang kaka yang sudah wisuda dan akan mulai bekerja membantu sang deddy di kantor ".
ya makasih de, " jawab dirga haru membalas pelukan adik nya ".
saat marsha selesai memberi ucapan selamat pada sang kaka juga beberapa kaka tingkat marsha yang marsha kenali, marsha melihat sosok yang beberapa kali sering curi pandang pada diri nya.
marsha tau laki laki itu beberapa kali sering menatap diri nya, namun karena memang di kampus banyak laki laki yang seperti itu maka marsha tidak mengenali nama laki laki itu dia hanya tau wajah laki laki itu.
alfaris nama laki laki yang sekarang menatap marsha dari kejauhan, marsha sebenar nya sedikit tertarik pada awal nya pada sosok alfaris, namun melihat penampilan serta gaya hidup alfaris yang terbilang biasa biasa saja membuat marsha membuang perasaan sedikit ketertarikan itu karena keluarga nya.
ya memang mamih lita serta deddy arman sudah mewanti wanti pada marsha agar mencari pasangan yang lebih dari keluarga nya minimal yang sepadan dengan keluarga nya.
itu sebab marsha selalu menolak laki laki yang menyatakan perasaan pada diri nya, di tambah marsha memang bukan gadis yang mudah tertarik pada laki laki.
semua orang mulai meninggalkan kampus, begitupun dengan marsha kini marsha berjalan menuju parkiran, karena dia membawa sopir sedangkan mamih deddy dan kaka nya sudah pulang terlebih dahulu.
sha, " panggil seseorang dari belakang hingga marsha menghentikan langkah nya dan membalikan tubuh nya ".
ia kenapa ka ? " tanya marsha karena memang marsha belum mengenal laki laki itu dia hanya tau wajah dari laki laki itu ".
ya itu adalah alfaris, dia berjalan mendekat pada marsha, alfaris memakai toga namun tak membawa satu pun buket bunga seperti orang wisuda lain nya, mungkin laki laki itu tidak ada yang memberi kan buket bunga pada diri nya, fikir marsha yang menoleh ke belakang pada alfaris.
apa boleh kita bicara sebentar ? " pinta alfaris yang sudah berdiri berhadapan dengan marsha ".
marsha diam sesaat, dia fikir tidak masalah lagian selama ini marsha tau orang di hadapan nya tidak pernah macam macam pada diri nya, di tambah marsha pun sedang tidak terburu buru.
boleh ka, " jawab marsha akhir nya ".
alfaris pun mengajak marsha untuk duduk di pojokan parkiran dan marsha pun mengikuti alfaris untuk duduk.
maaf sha sebelum nya, sebenar nya aku ragu untuk mengatakan ini, namun beberapa bulan selalu melihat kamu meskipun dari kejauhan, perasaan aku mengagumi serta menyukai kamu, apa kamu mau menjadi kekasihku ? " tanya alfaris tanpa basa basi ".
marsha diam sesaat, dia tidak menyangka laki laki di hadapan nya akan dengan langtang menyatakan perasaan nya, padahal biasa nya laki laki lain akan mendekati dan menggoda diri nya, namun laki laki di samping nya ini dengan percaya diri menyatakan perasaan padahal marsha sendiri belum mengenal diri nya bahkan nama nya saja belum tau.
maaf ka, aku tidak bisa, lagian aku sama sekali tidak tau nama kaka, " jawab marsha pelan jujur perasaan nya baru kali ini merasa bersalah menolak ajakan laki laki menjadi kekasih nya ".
oh ya lupa, namaku alfaris, " ucap alfaris sambil menyodorkan tangan nya dengan senyum tulus nya ".
marsha menyambut uluran tangan alfaris, tatapan serta senyum tulus alfaris membuat marsha tambah merasa bersalah menolak alfaris.
maaf ya ka, aku tidak bisa menjadi kekasih kaka. " ucap marsha lagi merasa bersalah ".
tidak masalah, apa kamu sudah punya kekasih hingga menolak sha ? " jawab alfaris dengan senyum yang tetap mengembang ".
belum ka, cuma aku tidak bisa menerima orang sembarangan ka, " ujar marsha seolah memberi isyarat pada alfaris agar menyadari perbedaan kedua nya ".
tiba tiba senyum alfaris sirna, dia menyadari kalau memang marsha merupakan anak dari pengusaha sukses sedangkan diri nya bisa menyelesaikan biaya kuliah nya saja karena kerja keras nya sendiri.
baik sha aku mengerti, " ucap alfaris lalu berdiri hendak berpamitan ".
ka, " panggil marsha yang membuat alfaris menghentikan langkah nya dan menoleh sedikit pada marsha ".
selamat atas wisuda nya, dan semoga kaka bisa mendapatkan pekerjaan yang baik ke depan nya, " ucap marsha tulus mendoakan alfaris ".
terimakasih sha, kamu orang pertama yang mengucapkan selamat padaku, " jawab alfaris dengan senyum namun suara nya terdengar lirih ".
marsha tercengang dia tidak menyangka kalau di acara wisuda laki laki di hadapan nya tidak ada yang mengucapkan selamat pada diri nya, pantas saja tidak ada satu pun buket bunga yang di bawa alfaris.
entah kenapa tiba tiba marsha melepas salah satu cincin milik nya dan menyodorkan pada alfaris.
alfaris memicingkan mata nya tanpa menggerak kan tangan nya menerima cincin dari marsha.
aku tidak bisa memberi kaka buket bunga, jadi ini saja sebagai hadiah dari aku, dan ini mungkin lebih berguna bagi kaka di kemudian hari, " ucap marsha menjelaskan dan dia memang benar benar tulus memberikan cincin itu mungkin juga karena rasa bersalah menolak alfaris ".
tidak perlu sha, ucapan selamat dari kamu sudah lebih dari cukup, " tolak alfaris sambil mendorong pelan cincin yang di sodorkan oleh marsha ".
namun marsha memaksa dan memberikan pada alfaris hingga laki laki itu tidak bisa menolak nya.
makasih, " ucap alfaris lirih lalu berjalan meninggalkan marsha sendirian ".
marsha terdiam beberapa saat, entah kenapa perasaan nya sakit saat menolak laki laki yang baru saja dia ketahui nama nya, padahal marsha tidak pernah merasakan ini saat banyak laki laki yang dia tolak.
marsha terdiam beberapa saat, entah kenapa perasaan nya sakit saat menolak laki laki yang baru saja dia ketahui nama nya, padahal marsha tidak pernah merasakan ini saat banyak laki laki yang dia tolak.
marsha pun berjalan menuju mobil nya yang sudah di bukakan pintu oleh sopir.
marsha terus merenung dalam perjalanan pulang nya entah kenapa ada rasa penyesalan saat dia menolak alfaris, padahal jelas jelas alfaris bukan tipe nya terlebih pemuda itu merupakan pemuda dari kalangan biasa saja.
empat tahun berlalu, kini marsha sudah mulai bekerja menjadi seorang dokter, dia kuliah jurusan kedokteran, sedangkan sang kaka melanjutkan perusahaan milik keluarga.
marsha di terima di salah satu rumah sakit yang baru di dirikan namun rumah sakit itu jelas jelas rumah sakit favorit apalagi rumah sakit itu di bawah naungan Z company, perusahaan raksasa yang belum lama berdiri namun mereka terus melebarkan sayap nya di berbagai bidang.
bahkan perusahaan itu di gadang gadang akan bisa menjadi nomor satu di kancah internasional.
Z company berdiri hampir empat tahun, itu terbilang perusahaan baru, di tambah tiba tiba pendiri utama mengundurkan diri, padahal baik media ataupun para pengusaha banyak yang penasaran terhadap pendiri perusahaan.
karena semasa pendiri perusahaan orang orang hanya mengenal mr Z, tak ada yang tau nama orang tersebut dan kini sudah di gantikan oleh orang yang tak kalah misterius nya.
bagaimana tidak cio baru dari Z company baru berusia dua puluh empat tahun, jadi banyak orang yang penasaran, banyak yang meragukan dan tidak sedikit juga yang terkagum pada sosok cio muda tersebut.
waktu berlalu sudah dua bulan marsha bekerja di rumah sakit Z, kini marsha berjalan menuju dirut rumah sakit karena mendapat panggilan.
marsha pun mengetuk pintu ruang dirut, bara merupakan kaka tingkat dari marsha yang kini sudah menjadi dirut di usia dua puluh delapan tahun berkat kecerdasan nya.
memang ga ada lawan orang orang utama perusahaan Z company di pimpin oleh orang orang berusia muda.
masuk, " jawab bara setelah mendengar ketukan pintu ".
marsha pun membuka pintu dan menyapa bara lalu duduk di kursi berhadapan dengan bara setelah di persilahkan.
kamu sudah berapa lama bekerja di rumah sakit ini sha ? " tanya bara santai dengan masih memainkan laptop di hadapan nya ".
baru dua bulan pak, " ucap marsha gugup karena takut kalau dia berbuat salah dalam bekerja ".
saya lupa memberi tahu mu, mulai hari ini kamu mendapat fasilitas sopir dari rumah sakit. " ucap bara enteng dengan menutup laptop nya ".
marsha diam sesaat dia kira ada kesalahan dalam bekerja ternyata dia mendapat bonus sopir itu arti nya dia juga mendapat fasilitas mobil dari perusahaan.
sha, " tegus bara karena marsha masih diam ".
marsha pun tersadar dari lamunan nya, ia ia pa terimakasih sudah memberikan fasilitas untuk saya, " ucap marsha yang sudah sadar dari keterkejutan nya ".
bukan untuk mu, tapi semua dokter di rumah sakit ini mendapat fasilitas itu, " ralat bara membenarkan ucapan marsha ".
oh ia sekali lagi terimakasih pa, " ucap marsha lagi lalu berpamitan meninggalkan ruangan dirut ".
sore hari nya marsha menghubungi nomor sopir yang tadi di berikan oleh bara, dan meminta sopir itu tidak menjemput nya karena pagi tadi marsha membawa mobil milik nya jadi marsha meminta pak sopir untuk menjemput nya besok di rumah milik orang tua nya.
marsha pun melajukan kendaraan nya menuju perusahaan keluarga karena dia sudah membuat janji dengan kaka nya akan bermain di salah satu mall sepulang kerja.
namun suasana kantor malah terlihat tegang, bagaimana tidak banyak sekali para pengawal di perusahaan xmas milik keluarga nya, itu membuat marsha sedikit khawatir, apalagi di pastikan itu bukan pihak ke amanan keluarga nya.
marsha turun dari mobil nya dan memberikan pada salah satu penjaga di perusahaan itu, lalu berjalan hendak masuk ke dalam loby, namun langkah nya terhenti karena di halangi oleh beberapa pengawal yang dia sendiri tidak kenali.
maaf nona, anda tidak bisa masuk ke dalam perusahaan, " ucap tegas salah satu pengawal ".
hey kau tidak tau saya siapa hah ? " ucap marsha tak terima dengan menatap sinis pengawal tersebut ".
saya tidak ada kepentingan untuk itu, namun selama tuan saya berada di dalam anda tidak bisa masuk ke dalam perusahaan ini, " jawab pengawal memberikan pengertian ".
alex salah satu manager perusahaan melihat marsha tengah di halangi oleh pengawal pun berjalan mendekati kedua nya, hey izinkan dia masuk apa kamu tak tau dia itu adik dari pemimpin perusahaan ? " bentak alex pada pengawal seolah ingin menjadi orang yang membela marsha terlebih alex menyimpan perasaan pada marsha ".
namun bukanya memberi ruang, pengawal itu tetap berdiri menghalangi langkah marsha, karena pesan dari ketua nya siapapun di larang masuk kecuali karyawan perusahaan dan itu pun harus membawa nickname mereka.
hey apa kamu tuli, izinkan nona marsha masuk, " bentak alex lagi pada pengawal ".
zo yang merupakan ketua pengawal itu pun berjalan mendekat karena mendengar keributan, ada apa ? " tanya zo pada anak buah nya ".
nona ini memaksa ingin masuk tuan, dia adik dari pemimpin perusahaan ini, " jawab pengawal memberitahukan ".
marsha menatap pada zo, marsha sedikit takut dengan sosok zo, begitupun dengan alex yang tadi membentak pengawal kini hanya diam karena takut dengan tatapan tajam zo.
apa benar anda adik dari tuan dirga ? " tanya zo memastikan pada marsha ".
marsha pun hanya mengangguk anggukan kepala nya karena sedikit terintimidasi oleh tatapan zo.
maaf nona, di dalam sedang ada tuan kami, sesuai kesepakatan tempat ini tidak di izinkan masuk siapapun kecuali karyawan perusahaan, demi ke amanan tuan kami. " jelas zo memberi kan pengertian pada marsha ".
jadi silahkan anda bisa tunggu ruang tunggu loby atau anda bisa menunggu di luar gedung selama tuan saya berada di dalam ruang rapat, " lanjut zo lagi ".
itu membuat marsha tercengang begitupun dengan alex namun alex tidak punya keberanian membantah ucapan zo.
dengan terpaksa marsha pun masuk dan duduk di ruang tunggu loby perusahaan di temani oleh alex.
maaf nona, investor baru perusahaan kali ini terlalu berlebihan, " ucap alex memberitahukan ".
memang siapa dia ? " tanya marsha penasaran karena sedari tadi dia memang penasaran dengan para pengawal terlebih dengan tuan nya ".
saya juga tidak tau nama orang nya nona, cuma yang saya tau beliau itu kata nya cio perusahaan Z company, " jawab alex memberitahukan yang dia tau dari para petinggi perusahaan lain nya ".
saya juga tidak tau nama orang nya nona, cuma yang saya tau beliau itu kata nya cio perusahaan Z company, " jawab alex memberitahukan yang dia tau dari para petinggi perusahaan lain nya ".
marsha diam sesaat dia meng ingat ingat nama perusahaan itu, ya dia ingat perusahaan yang pernah di ceritakan oleh deddy nya sewaktu menyemangati kaka nya, kalau perusahaan baru yang berkembang pesat bahkan di gadang gadang akan menjadi perusahaan terbesar.
marsha masih bingung dengan ke amanan yang di jaga ketat oleh para pengawal namun marsha memilih diam dia malas berbicara dengan alex, karena marsha tau alex menyimpan perasaan pada diri nya jadi marsha memilih diam dan memainkan hanphone nya menunggu kaka nya selesai meeting dengan cio Z company tersebut.
alex yang merasa di acuhkan akhir nya berpamitan pada marsha untuk kembali ke ruangan nya dan hanya mendapat anggukan dari marsha.
satu jam berlalu membuat marsha kesal menunggu, tiba tiba lip cio terbuka terlihat beberapa orang berpenampilan formal keluar dari lip di sana ada juga dirga sang kaka, namun marsha malah terkagum dengan salah satu orang yang masih terlihat muda bahkan mungkin usia nya sama dengan diri nya.
rendra mahesa sosok pemuda yang begitu tampan berjalan dengan asisten bima dan juga dirga serta beberapa petinggi lain nya.
entah kenapa tatapan marsha bertemu dengan rendra yang terlihat memberikan sedikit senyum pada marsha entah itu hanya perasaan marsha atau memang laki laki itu memberikan senyuman pada diri nya membuat marsha sedikit gugup.
orang orang itu berjalan begitu saja melewati marsha dan keluar dari gedung.
dirga kembali setelah mengantar rendra menghampiri adik satu satu nya, sha sudah lama kamu menunggu ? " tanya dirga karena melihat adik nya yang terlihat cemberut ".
bukanya menjawab marsha menghampiri dirga dan menggandeng nya berjalan menuju lip, para karyawan hanya menggeleng melihat interaksi kedua nya, mungkin bagi orang yang tidak mengenal kedua nya akan mengira mereka sepasang kekasih.
setelah sampai di ruang cio, marsha duduk di sopa sementara dirga langsung membereskan beberapa berkas karena dia akan segera pulang dan main bersama adik nya itu.
tadi itu siapa ka ? " tanya marsha seolah belum tau apa apa ".
dia cio Z company, " jawab dirga sambil membereskan berkas nya ".
yang muda itu bukan pimpinan nya ? " tebak marsha mengira ngira ".
dirga tidak langsung menjawab, dia memicingkan mata nya curiga pada adik nya.
kenapa kamu suka sama dia ? " ucap dirga balik bertanya ".
marsha hanya diam dengan pipi memerah, tidak aku cuma tanya saja ka, " ucap marsha mengelak ".
dia sudah punya kekasih bahkan beberapa bulan lagi akan menikah, " ucap dirga agar adik nya itu tidak terlalu berharap ".
marsha diam tak menjawab, memang dia ada rasa kagum pada sosok laki laki tersebut, namun yang lebih dominan dia sebenar nya seperti merasa pernah melihat laki laki tersebut dan marsha tidak mendapat jawaban dari itu semua, laki laki itu mirip seseorang yang marsha kenali.
kini rombongan dirga menuju rumah utama setelah dari mereka datang ke kantor xmas company, bima dan dirga duduk di belakang kemudi, sementara zo berada di samping sopir.
perjalan mereka terbilang lancar karena beberapa mobil mereka memecah kemacetan, saya liat anda melirik salah satu gadis apa anda menyukai gadis itu ? " tanya bima akhir nya karena setau bima biasa nya dirga dingin pada wanita namun pada gadis itu dirga sedikit memberikan senyuman dan itu di ketahui oleh bima ".
dirga sedikit kaget dengan pertanyaan asisten nya itu, paman jangan asal bicara paman tau sendiri saya akan menikah dengan lisa, " jawab dirga tegas namun senyum dirga tak terelakkan ".
ya paman tau, kalau tuan macam macam saya juga akan melaporkan pada nona lisa, " ujar bima enteng dan membuat dirga memicingkan mata nya kesal pada asisten nya itu ".
sementara zo hanya diam, dia memang sosok irit bicara, hanya ada satu orang yang akan membuat zo banyak berbicara dan bercanda yaitu pada sosok kaka dari dirga yang memutuskan untuk menyerahkan perusahaan pada dirga.
tapi saya memang menyukai gadis itu, " ucap dirga tiba tiba yang membuat bima kaget begitupun dengan zo ".
dirga yang mendapat tatapan pertanyaan dari bima dan zo akhir nya melanjutkan ucapan nya, saya memang suka gadis itu tapi bukan cinta sebagai kekasih, lanjut dirga yang membuat bima dan zo menghela nafas lega.
bagaimana mereka tidak kaget, jika sampai dirga macam macam pada lisa maka mereka yang akan mendapat hukuman dari tuan besar, kaka dari dirga itu memang sangat menyayangi lisa, padahal adik aslinya adalah dirga, namun ketika ada masalah maka tuan besar itu akan membela lisa dan menghukum adik kandung nya sendiri.
kini mereka sampai di rumah utama dan langsung di sambut oleh bunda aisyah, ibu dari dua laki laki yang sudah dewasa itu masih terlihat cantik meskipun usia nya hampir kepala enam.
bunda apa kaka ada di rumah, " tanya dirga pada bunda nya ".
kaka kan sudah bilang untuk beberapa bulan dia tidak akan pulang, mungkin pas acara pernikahan kamu dia kembali, " jawab bunda sambil mengambil jas yang di berikan anak nya ".
bunda aisyah tetap memperlakukan anak anak nya seperti anak kecil meskipun anak anak nya itu sudah dewasa, bagi seorang ibu anak tetap lah anak anak sebesar dan setua apa usia anak nya.
aku mau menikah tapi normal saja, tapi kaka belum punya hubungan saja sudah gila cinta, " ucap dirga yang langsung mendapat jeweran dari bunda nya ".
sosok kaka dirga adalah alfaris, dia mengembangkan usaha dari bawah, dia bekerja keras untuk mengangkat harkat martabat keluarga nya hingga kini adik dan bunda nya menikmati hasil kerja keras nya.
namun alfaris menyerahkan semua nya karena satu alasan dan itu tentu di ketahui oleh bunda dan adik nya karena dari ketiga nya tidak ada yang di tutupi satu hal apapun.
perbedaan kepemimpinan alfaris yang tertutup hingga tidak di ketahui oleh media dan hanya segelintir pengusaha top yang mengenal sosok alfaris.
sementara dirga sedikit terbuka, belum genap enam bulan dia memimpin perusahaan, sudah cukup banyak media meliput, begitupun dengan para pengusaha.
ada satu kelebihan dirga, dia mengembangkan perusahaan dari semua golongan, sementara alfaris terbilang sangat hati hati itu sebab nya perusahaan jarang merugi, namun dengan dirga meskipun ada beberapa kerugian, itu akan tertutup oleh sektor sektor baru yang dia kembangkan.
dua sosok dengan dua tipe kepemimpinan sama sama di kagumi oleh anak buah serta rekan rekan bisnis mereka.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!