Cekrekkk
Bunyi kamera yang riuh serta lampu kamera yang terus menyala setiap menekan tombol kamera mendominasi Grup Liu, seorang wanita yang baru saja keluar langsung disambut ratusan reporter.
"Nona Liu.... tolong beritahu kami bocoran mengenai penemuan baru anda?" Tanya salah seorang reporter kepada wanita tersebut.
"Hooo....."
"Penemuan baru saya kali ini akan mengemparkan dunia. Sebuah mobil yang tidak memiliki ban telah saya kembangkan di laboratorium" Kata wanita itu, ia melepas kacamata hitamnya sambil tersenyum miring, dengan jas putih khas seorang ilmuan, wanita itu terlihat sangat berkharisma. Ya dia adalah Liu Yifei seorang Profesor fisika termuda di dunia dengan umur 26 tahun ia sudah banyak menciptakan alat alat canggih yang banyak dipergunakan oleh seluruh manusia dibelahan dunia.
"Woww! Sangat menarik! Bagaimana Nona Liu dapat menggerakan mobil tersebut jika tidak adanya ban?" Tanya reporter itu, ia terkejut mendengar pernyataan Liu Yifei.
*Dengan magnetik.... kutub yang sama akan ditanam di jalan raya dan lainnya di badan mobil sehingga mobil tersebut mengalami tolak menolak yang membuat mobil seolah olah melayang dan tak memerlukan ban. Tentu saja ini masih teori pertama. Linting masih punya ribuan cara bagaimana membuat mobil tanpa ban tapi aku tak mau memberitahukannya, bwee-batin Liu Yifei sambil memelet tentu saja sambil berpura pura batuk agar bisa menutupi area mulutnya.
"Mmm.... Jika pertanyaan itu tunggu saja produknya keluar. Saya akan jelaskan lagi" Liu Yifei tersenyum miring, ia berjalan kearah mobilnya dan meninggalkan para reporter yang berusaha mengejarnya.
"Hahh.... seenaknya saja bertanya kalau ada yang plagiat bagaimana, huh!" Cibir Liu Yifei saat baru saja masuk mobil, ia memainkan ponselnya sambil menyilangkan kakinya.
"Yifei... ingat bicara yang sopan didepan media.... citramu sedang naik. Jangan sampai merusaknya!" Ucap seorang pria yang sedang menyetir didepan.
"Huhh?! Aku tau kakak tapi aku sedikit kesal pada mereka! Banyak tanya!" Yifei mengembungkan pipinya dan mendengus kasar.
"Hah! Kau ini bagaimana itu memang pekerjaan mereka para reporter untuk bertanya, jika mereka diam saja mereka tidak akan dapat informasi" Liu Zhiwan mengeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya yang masih seperti anak kecil.
"Baiklah baiklah kakak" Seru Liu Yifei, ia berdiri dan memeluk kakaknya dari belakang.
"Yifei lepaskan, aku sedang menyetir"
"Tidak mauu"
"Yifeiiii!!" Liu Zhiwan berteriak karena ada mobil yang melaju cepat kearahnya, Liu Yifei terkejutt dan
Brukkk
Terjadi tabrakan Yifei yang setengah sadar melihat kakaknya yang berlumuran darah tak sadarkan diri.
"Ka...kakk" Tangannya yang gemetar berusaha menjangkau Liu Zhiwan dengan sekuat tenaga tetapi kepalanya pusing.
"Apa ini akhir dari profesor berbakat sedunia.... hah kau memang tidak adil" Gerutu Liu Yifei, ia memejamkan matanya karena sudah tak kuat menjaga kesadarannya.
******
"Enggg.... kepalaku sangat pusingg" Liu Yifei memegang kepalanya, ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
"Apa aku lumpuh karena kecelakaan tadi"
"Tapi dimana ini? Ini bukan lokasi kecelakaan? Mana kakak?? Ini salahku!" Liu Yifei melihat sekelilingnya nampak seperti penjara yang gelap dan dinginn.
"Kenapa aku disini!?" Liu Yifei berusaha berdiri dan memeriksa keadaan disekitar.
"Wah wahh.... Putri masih bisa berdiri rupanya padahal sudah diberi racun gila masih saja bisa bertahan" Ucap seorang wanita yang mendekati pintu sel penjara.
"Siapa kau!" Tanya Liu Yifei dengan suara yang lemah.
"Hoo.... Apakah Putri Liu Wen melupakanku? Apa karena dosis racun gila itu kutambahkan jadi dia lupa padaku" Kata wanita itu, ia menaruh jarinya didagu dan belgak seperti sedang berpikir.
"Hah? Liu Wen? Siapa dia?" Tanya Liu Yifei yang heran karena baru pertama kali mendengar nama itu.
"Wahh benar benar sangat menarik bahkan sampai tidak ingat nama sendiri" Wanita itu tertawa dan menatap tajam Liu Yifei.
"Tunggulah kematianmu! Aku harap kau mati sebelum suamiku pulang dari prefektur Xingjing" Wanita itu pergi meninggalkan penjara.
"Ada apa dengan wanita sintingg itu... racun?? Racun apa, Liu Wen siapa dia??" Tiba tiba penjara dipenuhii cahaya lalu keluarlah sosok wanita cantik memakai hanfu dan perhiasan yang sangat banyak.
"Hanntuuu?!!" Liu Yifei yang terkejut hampir pingsan melihat sosok tersebut.
"Hah?! Tak ada hantu secantik diriku!" kata sosok tersebut sambil memicingkan matanya.
"Mmm.... tiba tiba rasa takutku berubah jadi rasa kesal" kata Yifei dengan datar.
"Aku Liu Wen pemilik tubuh yang sedang kau gunakan. Aku mati karena diracunii oleh istri kedua ayahku, Liu Ruoxi!" jawab roh Liu Wen.
"Mmmm.... jaaaadiiiiii..... kenapa kau menceritakan hal ini padaku" Liu Yifei duduk dengan santainya sambil sesekali mengeruk telinganya yang terasa gatal.
"Bantu aku membalaskan dendam!" Kata roh Liu Wen dengan menahan amarah.
"Kenapa aku harus membantumu?" Tanya Liu Yifei dengan menatap tajam kearah roh Liu Wen.
"karena kau yang sudah terpilih! Hmphh walaupun kau tidak mau kau juga akan melakukannya" Jawab Liu Wen dengan sombong.
"Wahh....! Kau hantu yang sangat sombong lihat dirimu! Meminta bantuan begini caranya?" Liu Yifei menatap malas.
"Hah?! Bukankah kau teringat pada seseorang setelah melihatku?" Tanya roh Liu Wen.
Liu Yifei terdiam sebentar.
"Kauu... mirip... denganku?" Jawab Yifei yang menyadarii sifat menyebalkan dan wajah prasejarah itu mirip dengannya.
"Tentu saja bodoh karena kau adalah reinkarnasi dari diriku" Kata Liu Wen yang tersenyum miring dan menghilang dibawah cahaya bulan.
"Apa??" Liu Yifei tak percaya ternyata kehidupan masa lalu nya yang sungguh tragis akhirnya dia mengerti apa yang dikatakan Liu Wen. Mau tidak mau dia harus balas dendam karena ini adalah kehidupannya masa lampau dan ada yang berani menyakitinya.
"Hah? Aku Liu Yifei prosefor termuda didunia tidak akan semudah itu disakitii" Liu Yifei mengepalkan tangannya dan merasa ada benda keras dibawahnya.
"Apa ini?" Dia memegang benda itu dan mengarahkannya ke obor dibalik penjara agar dapat melihat benda apa itu.
"Hah? Ponselku... kenapa bisa ikut menjelajahii waktu juga" dia terkekeh lalu menghidupkan senter diponselnya.
"Wahh ini semua emass" Liu Yifei menyorot dibawah jerami nampak emass yang sangat banyak.
"Bagus Liu Wen! Kau membuktikan bahwa kau memang diriku" Liu Yifei tertawa dan berusaha mencari cara agar dia bisa keluar dari sini.
"Mmm.... bagaimana cara kabur dari sini?" gumam Liu Yifei, ia berpikir keras sambil memegang dagunya.
"Ahhh!! Walaupun tidak ada penjaga tapi pintunya dirantai" Liu Yifei mengacak acak rambutnya karena frustasi, dia menghentikan aktivitasnya karena tak sengaja memegang sesuatu dirambutnya.
"Hehehehe..... untung aku seorang yang pintar dengan jepit rambut ini! Ayo kita ubah jadi kunci" mata Liu Yifei berbinar sambil bersenandung ria mengumpulkan semua emasnya dan memasukannya kedalam baju.
"Ayo kita buka, emmm" dengan ekstra fokus Liu Yifei mengotak atik gembok dengan rantai yang melingkar dipintu penjara dan krakkk gembok terbuka.
"Awww! Yess! Terbuka uwo uwoo" Liu Yifei menari nari karena berhasil membuka gembok itu dia melempar rantai yang melilit pintu dan membuangnya.
"Baikkk sekarang waktunya kaburr... owh hampir lupa ponselku! Muahh" ia menelusuri penjara bawah tanah, tak ada satu pun penjaga sampai pintu keluar mungkin karena Liu Wen yang gila dan terkurung dipenjara sehingga orang orang berpikir tak perlu dijaga.
"Lewat mana... lewat mana" Liu Yifei melihat keadaan yang sekiranya aman dan langsung memanjat tembok lalu kabur meninggalkan kediaman Perdana Mentri.
"Huh!? Tunggu saja kau jalangg jelek! Aku akan kembali dan balas dendam" Liu Yifei memandang kediaman Perdana Mentri sebentar dan langsung melanjutkan perjalanannya.
Pasar
"Wahhh.... jadi ini yang namanya pasar zaman dulu! Astaga bau apa ini enak sekali" berkat hidung Liu Yifei yang tajam dan perutnya yang keroncongan, ia bisa mencium bau makanan yang enak diantara bau keringat orang gemuk disekitarnya.
"Boss tolong beri aku lima mantao" liur Liu Yifei berjatuhan karena ia sangat lapar, selama berada di zaman ini ia belum makan sama sekali.
"Cihh... kau mau menipuku lihat penampilanmu yang seperti gembel ini mana mungkin punya uang" pedagang itu menunjuk Liu Yifei dan memandang rendah dirinya.
"Heh?! Segini cukup?" Liu Yifei mengeluaran satu tael perak.
"Tentu saja! Nona silakan ambil semua mantaoku" pedagang itu langsung merubah wajahnya menjadi ramah. Liu Yifei hanya berdesis ia sedang malas berkelahi karena perutnya yang lapar.
Selesai makan Liu Yifei hendak pergi ketoko baju untuk membeli beberapa hanfu disana karena ia baru pertama kali ke pasar dia tersesat sampai kehutan saat diperjalanan segerombolan orang berpakaian hitam sedang mengejar seorang pria.
"Menyerah saja, kami akan membunuhmu dengan cepat dan tidak menyiksamu dulu? Bagaimana?" kata seorang berpakaian hitam.
"Uhukkk....! Kau terlalu menganggap remeh diriku" kata pria tersebut, tubuhnya penuh dengan luka dan sedang sekarat.
"Wahh.... ada perkelahian sebaiknya aku mencari tempat duduk yang enak" kata Liu Yifei, ia menenteng mantaonya duduk disekitar pohon bambu dan memperhatikan secara seksama pertarungan ini.
"Matilah kauu" kata orang berpakaian hitam sambil mengayunkan pedangnya dengan cepat pria tersebut menangkis serangannya dan menyerang balik hingga tiga orang tewas.
"Tuann kau sedang sekarat walaupun kau menghabisii kami.... kau juga akan mati"
"Haaa.... haaa.... setidaknya aku mati sebagai prajurit yang terhormat bukan pecundang" pria tersebut terjatuh hingga berlutut.
"Ckckck kasian sekali sepertinya dia sekarat" gumam Liu Wen dengan santainya ia berkomentar sambil memakan mantaonya.
"Hah?! Sudah mau mati banyak gaya" pria berpakaian hitam mengambil belatinya dan bersiap menusuk jantung pria itu.
Pukkkk
Mantao Liu Yifei terjatuh dan mengelinding kearah pria berpakaian hitam.
"Aishhh..... aku rugi satu mantao" gumam Liu Yifei mendengus kesal.
"Siapa kau?! Beraninya mengikuti kami dan melihat hal ini"
"Tontonan seru begini mana boleh dilewatkan" kata Liu Yifei tanpa berdosa sambil mengedikkan bahunya.
"Siapa pun yang tahu hal ini harus mati! Tapi sebelum mati aku bisa mencicipi tubuhmu" dengan tatapan penuh ***** memandang Liu Yifei.
"Baiklah aku akan terhormat jika disentuh oleh seorang prajurit pemberani" Liu Yifei dengan wajah malu malu mengatakan hal itu membuat semua orang yang disana kaget.
"Kak.... biasanya wanita akan berteriak, menolak atau bunuh diri sedangkan wanita ini menyerahkan dirinya sendiri?" kata bawahan seorang pria berpakaian hitam.
"Hahahaha.... yang begini sangat langka. Ayo kemari sayang" kata pria berpakaian hitam itu menghampiri Liu Yifei, ia langsung memegang tangan Liu Yifei dan
crasss
Darah segar mengalir
"Aahhh.... matakuu kau jalangg apa yang kau lakukan!!" sambil memegang kedua matanya yang berdarah karena ditusuk Yifei mengunakan tusuk rambutnya.
"Mati saja kau bajingann beraninya menyentuhku..." Liu Yifei mengambil pedang ditangan pria berpakaian hitam itu dan langsung memotong tangannya.
"Ahhh... sakittt" darah mengalir dengan deras nampak tangannya yang masih bergerak saat sudah terpotong bergelindingan ditanah.
"Tangan kotormu sudah menyentuhku jadi tak boleh dibiarkan tetap ditubuhmu!! Jika tidak aku tidak akan bisa menikah" kata Liu Yifei ia langsung menancapkan pedang itu tepat di dada sang pria berpakaian hitam.
"Kalian mau bermain satu malam denganku?" tanya Liu Yifei sambil tersenyum nakal kepada dua bawahan orang berpakaian hitam itu.
"Heii... wanita kau akan menangis dan bersujud ampun pada kami jika kupotong lidahmu"
"Hahahaha..... omong kosong! Kemarilah! Ayo temani tante bermain!!!" mereka langsung menyerang Liu Yifei dengan sekuat tenaga.
"Hoammmm.... apa cuma segini kemampuan kalian? Kalau begini harus menungguku mati baru bisa memotong lidahku" Liu Yifei menguap karena bosan dengan pertarungan ini, sejauh ini ia hanya menangkis serangan. Ia melihat kearah samping dan melihat pria yang diserang tadi terluka parah.
"Baiklah walaupun aku masih mau bermain tapi aku sangat sibuk" Liu Yifei menangkis serangannya dan langsung menebas dua leher sekaligus.
"Fyuhh... olahraga malamku sepertinya cukup" Liu Yifei merenggangkan tubuhnya dan menghampiri pria tersebut.
"No..nonaa ilmu beladirimu sangat mengagumkan... uhukk.... terimakasih sudah menolongku" pria itu menatap Liu Yifei sorot matanya yang lemah karena menahan rasa sakit akibat sayatan pedang.
*Untung dari kecil kakak selalu mengajariiku bermacam ilmu bela diri karena keluarga kami sering di incaran jadi untuk melindungi diri sendiri-batin Liu Yifei.
"Tidak masalah! Kau hanya perlu membayarku satu malam!" Liu Yifei mengedipkan satu matanya.
"Uhukkk...." pria itu terbatuk darah dan akhirnya jatuh ketanah.
"Hee... apa dia terkejut sampai pingsan karena perkataanku?"
"Baiklahh pakaian baguss kau harus menunggu lebih lama lagi!!! Aku harus bertanggung jawab atas pria tampan ini... hehehe..." Liu Yifei tertawa jahat.
"Sayangku ayo kita ke hotell" teriak Liu Yifei sambil memapah pria tersebut jelas sekali tercetak diwajahnya kalau ia sangat bahagia membawa pria asing itu ke hotel atau di zaman kuno ini disebut penginapan.
Penginapan We
"Tolong satu kamar untuk satu malam"kata Liu Yifei kepada resepsionis
"Baik Nyonya harganya 15 tael perak"jawab resepsionis dengan sopan ia melirik kearah pria yang sedang pingsan dan dipapah Liu Yifei.
"Ini uangnya"Yifei menyodorkan uangnya.
"Annu Nyonya, ,,suami anda berdarah?apa perlu saya panggil tabib?"tanya resepsionis itu dengan ragu ragu.
"Bu,, ,,ahh iya suami saya tadi jatuh dari tangga saat mengambil selendang saya yang tersangkut dipohon"senyum Yifei baru saja ia ingin menyangkalnya,,Yifei berubah pikiran dia takut akan dianggap aneh oleh wanita polos didepannya.
*Jika ku bilng bukan suami entah apa yang dia pikirkan nanti-batin Liu Yifei
"Baik Nyonya,, ,mari saya antar"kata resepsionis sambil memandu jalan kekamar.
kamar
"Ahhh,, beratt"Yifei menaruh pria tersebut diranjang.
"Lukanya terus berdarah,, maaf tidak sopan"Liu Yifei membuka baju pria tersebut.
"Wow,,,badannya lumayan,,,okee Yifei kau disini untuk membantunya"ia menyobek sedikit hanfunya dan membalut lukanya agar tidak mengeluarkan darah lagi.
tok tok
"Sepertinya tabib sudah datang!"kata Yifei langsung membukakan pintu.
"Nyonya,,,dimana pasien"tanya tabib dia berjalan menuju Liu Yifei.
"Disana tolong priksa suami saya,,hikss"Yifei berpura pura menangis.
"Serahkan kepada saya,,,,, apa anda yakin suami anda hanya terjatuh dari tangga?"tanya tabib yang memeriksa tubuh pria itu
"Sebenarnya beberapa orang tadi menyerang dan dia terluka karena pertarungan itu" Liu Yifei menutup pintu kamarnya dan menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
"Hmm,, saya tau dari luka ini,, ini adalah luka sayatan pedang"kata tabib sambil memegang luka pria itu dan beralih memandang Yifei.
"Nyonya,,, apa anda yakin baik baik saja? saya lihat anda terkena racun gila"tanya tabib dan itu membuat Yifei terkejut.
"Anda tahu dari mana?apakah racun ini berbahaya?"
"Sebenarnya tidak terlalu berbahaya,,racun ini membuat emosi jadi tidak terkendali, kadang marah, senang, sedih, putus asa, orang yang terkena racun gila mudah dipengaruhi dan juga ada racun lain ditubuh anda, mungkin selama ini anda salah minum obat jadi tubuh anda lemah dan racun gila anda semakin parah"jelas tabib yang memeriksa kondisi Liu Yifei
*Jalangg sialan itu beraninya ingin membunuhku secara perlahan-batin Liu Yifei
"Apa bisa disembuhkan?"
"Tidak perlu Nyonya"kata tabib dengan santai
"Apa maksudmu"Yifei mengerutkan dahinya
"Setelah saya amati racun itu sudah hilang mungkin kemarin atau baru saja,saya tidak tahu penyebabnya mungkin karena tubuh Nyonya yang kuat! atau Nyonya tak sengaja meminum penawar racunnya"saat memeriksa nadi Liu Yifei,tabib itu sedikit tersentak karena tak ada tanda tanda racun itu ditubuhnya.
"Kenapa efek dari racun masih kelihatan?"
"Karena baru saja sembuh,,,mungkin besok atau lusa wajah anda akan segar kembali"
"Ini bayarannya"Yifei memberi beberapa tael perak.
"Terima kasih Nyonya,,untuk suami anda,,ini obatnya dan ini untuk menambah stamina"kata tabib itu dengan senyum yang lebar.
*stamina?semacam vitamin?-batin Liu Yifei.
"Baiklah dia memang sangat butuh malam ini"kata Yifei.
"Saya tahu itu Nyonya,,jangan terlalu memaksaan suami anda"kata tabib sambil berjalan keluar pintu.
*apa maksudnya?ohh apa jangan memaksa agar cepat sembuh karena penyembuhan butuh proses?-batin Liu Yifei lagi lagi tak mengerti.
"Ahh iya iya saya akan sabar menunggu"Yifei berpikir dan menjawab asal saja.
"Uhukkk,,"suara batuk dari pria itu Yifei langsung menghampirinya.
"Tuann apa anda baik baik saja?"tanya Yifei dengan nada yang lembut.
"Saya baik baik saja Nonaa,, kau sudah menolongku berkali kali,,aku akan membalas jasamu ini"
*Ehh, gaya bicara apa itu campuran formal dan informal-batin Liu Yifei
"Ahh baiklah kau hanya perlu bayar 100 tael emas"kata Yifei sambil duduk dengan santainya dikursi dan meminum teh.
"Hah!? materialistis sekali"jawab pria itu sambil tersenyum tipis.
"Tuann,, tak ada didunia ini yang tak butuh uang,,aku bukan Kaisar jadi tak banyak harta yang kumiliki"
"Apa menurutmu Kaisar itu memiliki harta pribadi yang banyak??"tanya pria itu membetulkan posisi tubuhnya.
"Tentu saja,, apa kau tahu kenapa Kaisar sangatlah gemuk?! itu pasti karena dia bahagia sudah menyimpan harta rakyat untuk dirinya"Yifei mengedikan bahunya dan menggeleng gelengan kepalanya.
"Kamu tahu dari mana kalau Kaisar seorang pria gemuk?"tanya pria itu terus menatap wajah cantik Liu Yifei.
*Tentu saja dari sinetron yang ditonton ibuku!-batin Liu Yifei.
"Ahh,,hanya menebak"Yifei menggaruk pipinya.
"Nonaa,, apa kau tidak takut dipenggal karena perkataanmu?"kata pria itu menatap tajam kearah Yifei.
"Mana mungkin Kaisar mendengar kata kataku!! aku hanya rakyat biasa kecuali kau yang bilang!! setelah ku amati sepertinya kau prajurit istana!! jangan katakan pada Kaisar kalau kau bertemu dirinya"jawab Yifei menatap tajam pria itu lalu memainkan jarinya dengan wajah memelasnya.
"Baiklah Nona karena kau menolongku aku takkan katakan pada kaisar jika aku bertemu dengannya nanti"kata pria itu menahan tawanya
*Jika dia tahu aku siapa,,,, apa dia akan pingsan-batin pria itu.
"Baguss,,kau tahu diri juga ternyata,, oh ya siapa namamu?"tanya Yifei sambil menyeduh obat yang diberi tabib.
"Qin Xuan,dan kau nona penolong?"
"Emm?? karena kau memiliki hutang budi denganku akan kuberi tahu!! aku Liu Wen Putri Pertama Perdana Mentri Liu"jawab Liu Yifei yang sekarang memakai identitas Liu Wen tentu saja jika dia bilang dia wanita dari zaman modren mungkin sekarang dia akan dianggap benar benar gila.
"Kau seorang Putri Perdana Mentri Liu? kenapa berkeliaran diluar sendirian?"tanya Qin Xuan dia terkejut mendengarnya, rumor Putri Pertama Perdana Mentri yang dia dengar adalah seorang wanita sopan dan lembut kenapa sangat bertolak belakang dengan wanita yang ia lihat sekarang.
"Emmm,,, biar kupersingkat aku diracuni istri kedua ayahku,aku kabur dan bertemu denganmu"jelas Liu Yifei dengan wajah datar.
"Kenapa kau bisa diracuni?"
"Tak tahu aku sangat sombong jadi mungkin banyak orang yang tak suka denganku dikediaman termasuk pelayan pribadiku mungkin"jawab Liu Yifei dengan nada senduh.
"Yahh tapi tidak masalah racunnya juga sudah menghilang tunggu saja pembalasan dari ku tidak hanya sombong dan kejam aku akan menjadi sadis saat kembali nanti"senyum sinis Liu Yifei.
"Hahaha baiklah nona Liu,,kau sangat menarik"Qin Xuan tertawa mendengar kata kata Liu Yifei.
"Apa yang lucu aku benar benar serius balas dendam!!!"teriak Liu Yifei ia mengembungkan pipinya karena kesal telah diremehkan dengan Qin Xuan.
"Baik,,,"belum sempat dia berbicara,, suara riuh dari luar membuat mereka kaget beberapa pengawal Kekaisaran mendobrak masuk pintu.
"Yang mulia apa anda baik baik saja?"tanya salah seorang pengawal.
"Ya,,yang Mu,,mulia?! Qin Xuan ada apa ini?"tanya Liu Yifei yang tak mengerti situasi saat ini.
"Lancang beraninya memanggil langsung nama Putra Mahkota"kata pengawal yang langsung menangkap Liu Yifei.
"Pu,,Putra Mahkota??"kata Liu Yifei tak percaya.
"Iya,,,, kau tadi tak menanyakan aku berasal dari mana kan?"senyum Qin Xuan.
"Ayo kembali keistana! lepaskan dia dan beri 200 tael emas"kata Qin Xuan dipapah oleh pengawal dan pergi dari sana.
"Si,,sialann tadii aku menghina Kaisar yang berarti ayahnya?"Liu Yifei termenung berdoa agar kepalanya tetap utuh sampai pagi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!