Tak
Tak
Tak
Suara langkah kaki yang nyaring ditengah malam, langkah yang kian mendekat ke arah yang dituju yaitu sebuah markas dimana para komplotan mafia yang sedang melakukan transaksi penjualan senjata,
setibanya di markas Dia langsung masuk ke dalam ruangan yang khusus ditempati oleh dirinya.
"Bagaimana apakah semua lancar?" tanya Ethan sambil menghisap nikotin dan menghembuskan asapnya melalui mulut nya.
"Semua lancar tanpa terkecuali" ucap sang Asisten.
"Bagus selanjutnya Kita akan melakukan transaksi ke Mr.Blade, Lalu kau harus mengecek pasokan senjata yang masuk dari Germany" ucap Ethan yang langsung berdiri sambil melihat jam dan berlalu dari sana, sang Asisten pun dengan setia mengikuti dari belakang.
"Tuan, besok Anda akan melakukan meeting jam 9" ucap Dalton sang Asisten.
Ethan pun menghentikan langkah nya begitu juga dengan sang Asisten "Cancel,aku akan pergi besok bersama Mommy" ucap Ethan.
Setelah mengatakan itu Ethan langsung berlalu dan masuk ke dalam mobil, disusul oleh Dalton masuk dan langsung menjalankan mobil nya pulang ke mansion.
tigapuluh menit berlalu sampai juga di depan mansion yang begitu megah Ethan pun keluar dan tak lupa berucap.
"Istirhat lah karna besok kau akan menghandle urusan perusahaan" setelah mengatakan itu Ethan pun berlalu masuk.
"Klontangg. prang!"
"Aw aw Mom kenapa kau melempari ku dengan botol minuman itu?" ucap Ethan.
Sudah tidak heran lagi jika Ethan pulang larut malam dia akan kena Amukan oleh Ibunya. itulah kenapa Ethan lebih suka tinggal di Apartemen dari pada tinggal di Rumah Utama.
"Kenapa kau bilang, ini udah jam berapa Ethan sampai kapan kau akan pulang larut malam seperti ini astaga Ethan lama-lama Mommy bakal darah tinggi kapan kau akan membawakan Mommy menantu apa kau tidak ingat umur oh Tuhan ini tidak bisa dibiarkan." sambil mondar mandir seperti setrikaan.
"Mom, Ethan sudah dewasa please jangan berlebihan seperti itu!" seru Ethan.
"Berlebihan kau bilang." sambil berkacak pinggang.
"Mom bukan seperti itu Ethan bisa jaga diri."ucap Ethan.
"Apakah kau pernah mikirin persaan Mommy? Setiap detik Mommy selalu mengkhawatirkanmu."
Mendengar kekhawatiran Ibunya, Ethan langsung memeluk wanita yang melahirkannya itu.
"Sorry Mom." ucapnya sambil mengeratkan pelukannya.
"Mommy akan mengadukanmu ke Daddy" ucapnya lalu melepaskan pelukanya dan berlalu dari sana.
Ethan yang di tinggalkan berdecak kesal karna akan ada drama besok pagi begitulah keluarga Ethan Lawrence,Mommy yang begitu heboh cerewet berbanding balik dengan Daddynya yang dingin kalem tapi terlalu bucin sama Mommynya. kalau sang Mommy sudah bicara tidak ada yang berani melawan.
Ethan berlalu dari depan kamar orang tua nya dan masuk ke dalam kamarnya Ethan masuk ke kamar mandi setelah membersihkan diri lalu Ethan memakai piyama dan langsung merebahkan diri diranjang yang empuk "Ahhh Lelah rasanya seharian mengurus dunia hitam" memejamkan mata dan menuju mimpi.
......................
Pagi hari telah menyapa suara berisik di Mansion tanda para pelayan sedang sibuk membersihkan segala sisi ruangan,Mommy Emma yang sudah bangun langsung ke dapur untuk membuat sarapan di bantu dengan koki
"Samuel apa sarapan sudah kau siapkan?" tanya Emma.
"Sudah Nyonya apa anda membutuhkan sesuatu biar saya yang membuatnya" ucap Samuel.
"Oh tidak Samuel Aku hanya akan membuat kopi untuk Suami ku" setelah kopi jadi Emma berlalu dan menuju ruang makan disana Sudah ada Mr.Dean Lowrence Suami Mommy Emma sedang membaca koran.
"Selamat pagi Dad" Sapa sang istri.
Mr.Dean pun melipat koran dan menaruh disamping tempat kopinya.
"Pagi juga sweete" jawab Mr.Dean.
"Apakah Daddy akan pergi hari ini" tanya Emma sambil mencebikkan bibirnya. Mr.Dean yang melihat itu pun gemas dengan tingkah istrinya.
"Ya sweete perusahaan kita di london sedang membutuhkan Aku apakah kamu mau ikut sayang?" Tanya Mr.Dean.
"Ah Daddy Aku gak bisa ikut Aku ada misi buat ngenalin anak teman mommy ke Ethan semoga cocok" ucapnya antusias.
Mr.Dean yang melihat Antusias sang Istri hanya bisa geleng geleng kepala karna tidak sekali duakali ini Istrinya mengenalkan Ethan kepada anak teman temannya.
"Semoga berhasil" ucap Mr.Dean lalu menyesap kopinya.
Anak yang jadi bahan omongan muncul juga di ruang makan "Pagi Dad pagi Mom" sambil mencium pipi Mommy nya.
Mr.Dean yang melihat Istrinya yang di cium oleh Putranya sendiri langsung menggeram tertahan "Menjaulah dari Istri ku Anak nakal"
"Ck dasar posesif" lalu duduk dan sarapan.
Mr.Dean yang dikatakan posesif tidak terima "Cepatlah cari Istri agar kau tidak merepotkan Istriku apa kau tidak sadar umurmu sudah 30th." ucap Mr.Dean.
"Ohh ayolah Dad jangan bahas yang membuat mood ku rusak di pagi hari" sambil memakan sandwitch.
"Selama Daddy pergi awas aja sampai kau membuat istri ku kuwalahan akan sikap mu itu" Kata Mr.Dean.
Ethan yang mendengar ucapan Daddy nya langsung menjawab "Berapa hari Daddy di sana?"
"Sampai perusahaan stabil" jawab sang Daddy.
"Mom kenapa Mommy tidak ikut bersama Daddy ?" tanya Ethan.
"Tidak disana pasti Daddy sibuk Mommy gak mau mengganggu Daddy yang ada kerjaan Daddy tidak akan selsai mending mommy disini biar ada yang ngawasin kamu." ucap sang mommy.
Ethan yang mendengar ucapan Mommynya hanya memutar bola matanya dengan malas.
"Sweete Aku akan brangkat pagi ini apakah barang-barangku semua sudah siap ?" Tanya Mr.Dean.
"Sudah siap sayang dan sudah di taruh di bagasi mobil"
"Ingat Ethan selama Daddy pergi jaga Istriku ku dengan baik Jangan biarkan dia kelelahan jangan terlalu banyak aktifitas kalau sampai istriku jatuh sakit awas kau Ethan" ultimatum dari Mr.Dean.
"Ok Ok Dad kenapa Daddy jadi cerewet seperti mommy " seru Ethan.
Klontang. langsung mengenai kepala Ethan sambil melotot. Mommy Emma pun mengeluarkan taringnya.
"Kau bilang Mommy apa Ethan dasar anak nakal cepat habiskan Sarapanmu sebentar lagi kita akan pergi." sambil berlalu dari ruang makan menuju kamarnya yang di susul oleh suaminya.
"Sweete jangan marah-marah terus nanti gula darah mu naik" ucap Mr.Dean sambil menenangkan istrinya. setelah mengatakan itu mommy Emma pun duduk dengan tenang sambil memeluk suaminya.
"Dad aku pasti akan merindukanMu"
Mom Emma mendongak menatap sang suami seperkian detik bibir mereka menyatu mereka saling menye**ap dan membelit lidah satu sama lain setelah cukup lama mereka melepaskan ciuman yang memabukan hingga nafas mereka ngos-ngosan pertanda percikan gairah mencuat.
"Mom seandainya waktu ku tidak mepet Aku pasti akan menerkammu. tapi Aku harus berangkat Sekarang juga" Sambil mencium kening nya dalam.
"Love you Mom" ucap Mr.Dean.
"Love you to Daddy" jawab mom Emma.
Setelah mengantarkan Suaminya didepan rumah Emma pun berlalu dan memasuki Kamar nya untuk bersiap-siap karna sudah mempunyai janji temu dengan Anak sahabatnya,Tepat jam 9 Emma sudah selsai bersiap dan keluar dari kamar.
"Ethan.cepat keluar kita akan terlambat nanti!" teriak Emma memanggil Anak nya.
"Iya Mom" sambil berjalan menghampiri Ibunya.
Ibu dan Anak itu pun keluar dan memasuki mobil yang akan membawa mereka ketujuan.
"Mom. sebenarnya Mommy mau bertemu dengan Siapa?" tanya Ethan.
"Nanti juga Kamu bakal tau" jawab Emma.
Ethan yang tak puas dengan jawaban Mommy nya pun hanya mendengus kesal, Firasat Ethan mengatakan bahwa akan terjadi sesauatu.
Setelah sampai Ethan langsung keluar dari dalam mobil begitu juga dengan sang Mommy, lalu mereka langsung masuk dan menuju meja yang sudah di pesan dan kebetulan orang yang di ajak bertemu sudah ada di meja yang di pesan.
Melihat Mommy Emma dan Ethan yang sudah datang seketika Seorang Gadis cantik bangun dari duduknya untuk menyambut Mommy Emma dan Ethan, melihat itu Ethan langsung menatap Mommy nya dengan tatapan protes seakan Arti dari tatapan Ethan adalah "Mommy mau menjodoh jodohkan ku lagi"
"Hay Bibi" sambil cipika cipiki.
"Hay juga Belle. Apakah Kamu sudah menunggu lama Sayang.?" Balas Emma.
"Oh tidak Bibi Aku baru saja tiba" sambil melirik Ethan yang begitu tampan keren yang hanya di lihat sesaat Dia sudah berpikir bahwa Ethan begitu kuat di atas ranjang dan bisa memuaskannya.
"Ethan kenalkan ini Anak teman Mommy, namanya Belle" ucap Emma memperkenalkan anak temannya kepada Ethan, sambil tersenyum menarik lengan Ethan agar lekas menjabat tangan Belle setelah berjabat tangan Ethan langsung melepaskan tangannya.
"Ayo kita duduk" sambil duduk tidak lupa Emma memanggil witers dan memesan makanan dan minuman, setelahnya Emma berbincang-bincang seputaran menanyakan tentang kabar Gadis itu dan Keluarganya.
"Belle bagaimana kabar Mamamu sayang?" tanya Emma.
"Mama sangat baik Bibi minggu depan dia bakal balik ke russia." jawab Belle sambil curi pandang ke Ethan yang hanya diam membisu.
"Oh begitu,Mamamu suka sekali jalan-jalan katanya sekarang dia ada di Germany." lanjut Emma.
"Hm iya Bibi Mama sekarang ada di Germany dia ada urusan bisnis." balas Belle
Sambil berdiri Belle mau ke kamar mandi dia pun berpamitan kepada Emma.
"Bibi Aku mau ke toilet sebentar." pamit Belle.
Lalu di angguki oleh Emma. Belle pun berlalu kebelakang menuju kamar mandi.
"Bagaimana Ethan bukankah Belle itu cantik, anggun dan tentu juga sangat sopan" ucap Emma mengagumi sosok Belle.
"Hm." jawab Ethan dengan malas.
"Hey apakah kau tidak tertarik dengannya?" tanya Emma sambil memukul pundak Anaknya karan begitu kesal dengan jawaban Ethan.
"Mooommm. sudah berapa kali Ethan bilang, Ethan tidak mau di jodoh-jodohkan, Ethan bisa cari sendiri!" seru Ethan.
Emma yang mau membalas perkataan Anaknya pun di urungkan karna melihat Belle yang berjalan kearahnya, Sebelum Belle sampai Belle bertabrakan dengan pelayan yang akan mengantarkan pesanan di meja yang di tempati olehnya, seketika itu juga terjadi keributan karna Belle yang marah membentak pelayan yang bertabrakan dengan dirinya.
"Apakah kamu buta! sampai tidak melihat orang yang jalan dasar pelayan sialan, apa kau tau harga dress yang Aku pakai ini bisa membeli harga dirimu!" ucapnya dengan angkuh.
"Maaf Nona maafkan saya, tadi Saya tidak melihat anda." ucapnya sambil menundukkan kepala dengan kaki yang gemeteran.
"Apa kamu bilang maaf dasar pelayan rendahan!" ucapnya membentak tidak terima.
Mendengar keributan tentu saja Emma langsung kesana begitu juga dengan Ethan.
Saat menyaksikan keributan Emma begitu kaget dengan ucapan Belle kepada pelayan tersebut.
"Sudah-sudah Belle biarkan saja ayo lebih baik kamu pulang ganti pakaian Kamu" ucap Emma melerai keribuatan itu.
Sedangkan Ethan hanya melirik pelayan itu lalu menarik Mommy nya pergi dari sana, Belle pun langsung pergi dari restoran itu.
......................
Di dalam mobil hanya ada keheningan disepanjang jalan pulang, sesampainya di Mansion Ethan langsung masuk kedalam rumah. Emma yang melihatnya hanya bisa menghela nafas dan berucap "Gagal lagi." sambil berjalan masuk dalam rumah, setibanya diruang tamu Emma melihat Ethan yang akan pergi keluar lagi.
"Ethan Kau mau kemana?" tanya Emma.
Ethan pun mengkhentikan langkah nya dan berbalik menuju Ibunya setelah didepan Ibunya.
"Ethan mau ke Markas Mom karna barang pesanan sudah datang Ethan mau mengecek nya." ucapnya sambil mengecup kening Ibunya. Ethan pun berlalu dari sana.
Setelah kepergian Ethan. Emma pun segera masuk ke dalam kamar nya untuk beristirahat.
......................
Sesampai nya di Markas Ethan pun langsung di sambut Oleh tangan kanannya.
"Selamat siang Tuan." sambil menundukan kepalanya.
"Hm. Bagaimana apakah semua berjalan lancar?" tanya Ethan sambil berjalan menuju barang yang akan di liatnya.
"Ya Tuan semua berjalan lancar tidak ada hambatan" jawab tangan kananya sambil membuka pintu untuk Tuannya, setelah masuk Ethan langsung mengecek barangnya satu per satu.
Sebuah senapan yang dari Germany berupa GSG-5, GSG'5 Tactical, GSG-5 PKNY. setelah puas mengecek barang-barang tersebut Ethan pun kembali ke ruangannya.
"Bagaiman dengan buatan kita apakah semua sudah siap untuk di jual?" tanya Ethan.
"Tinggal PP-19-01 Vityaz, PP-Veresk prototype, dan KBP OTs-02 Tuan" ucap Boston.
"Tinggal berapa lama lagi semuanya beres?" tanya Ethan lagi, sambil menyesap minumannya.
"5 hari lagi semua akan beres dan siap di jual Tuan." jawab Baston.
"Bagus setelah selsai Kita akan mengambil pemasok dari Ukranie." setelah mengatakan itu ada keheningan sejenak karna Ethan sedang menyesap wine yang dituangkan oleh Boston.
"Aku harus pergi dan perketat penjagaan, Aku tidak ingin kecolongan lagi." setelah mengatakan itu Ethan pun langsung keluar dari markas dan mengendarai mobilnya ke suatu tempat.
Setelah cukup lama Ethan pun sampai ke sebuah restoran cabang, Ya restoran punya Ethan sendiri.
Saat masuk restoran itu pun begitu ramai, Dia langsung naik ke atas ruangannya dan memanggil Menejer melalui sambungan telpon.
"Ke ruangan ku" langsung mematikan sambungan telpon.
Tok.tok.tok.
"Masuk"
"Selamat Sore Tuan" sapa sang menejer.
"Hm. suruh pelayan membawakan ku makanan, Aku belum makan" ucapnya.
Setelah mengatakan itu sang menejer pun berlalu keluar untuk memanggil salah satu pelayan untuk membawa makanan ke ruangan Bossnya.
Setelah makanan siap pelayan itu langsung membawa makanan ke ruangan Bossnya. Dengan kesusahan membuka pintu karna tangannya memegang nampan, tidak kehabisan akal pelayan itu membuka pintu dengan punggunya, setelah terbuka dia menuju ke meja kerja Bossnya.
"Permisi Tuan Ini makananya" ucap pelanyan itu.
Taruh di situ sambil menunjuk dengan kepala ke arah sofa, karna Ethan sedang memainkan ponselnya, setelah semua sudah siap Ethan pun beranjak dari kursinya menuju sofa.
Saat pandangan Ethan tertuju kepada pelayan itu Ethan terkejut.
"Kamuuu."
"Kamuu.!"
Pelayan yang mendengar suara Boss nya pun mendongakkan kepalanya, Dia bingung dan menunjuk diri nya sendiri.
"Saya?"
"Bukankah kau yang menumpahkan makanan di restoran Russian?" tebak Ethan
Pelayan itu pun langsung melebarkan matanya karna begitu terkejut dan takut akan di pecat.
Matilah aku kalau sampai dipecat mau kerja dimana lagi aku. Merutuki dirinya dalam hati.
"Maaf Tuan sungguh itu bukan kesalahan Saya, wanita itu yang menabrak saya sampai makanan yang saya bawa semuanya tumpah" ucapnya ketakutan.
Ethan hanya diam memandangi Pelayan itu yang ketakutan, menurutnya penampilan pelayan itu begitu jadul dengan gaya rambut dikepang dua dan memakai kaca mata bulat dan tebal tapi yang menjadi pusat mata Ethan adalah pada bibir pelayan itu yang begitu ****.
"Hm. keluar lah" hanya itu jawaban Ethan.
Buru-buru pelayan itu keluar setelah berada diluar ruangan dan menutup pintu seketika itu Dia langsung menghembuskan nafasnya yang menurutnya begitu sesak.
Untung gak dipecat. ucapnya dalam hati sambil mengelus dadanya sambil berlalu dari sana.
Sementara didalam ruangan Ethan sedang menikmati Makanannya, setelah selsai Ethan kembali ke kursi kedudukannya untuk memeriksa laporan keuangan.
Saat sedang sibuk dering ponsel yang nyaring pertanda ada panggilan yang masuk, Ethan menggambil ponselnya dan setelah melihat siapa yang menelpon Dia pun langsung menjawab telpon itu.
"Tuan ada masalah dengan penyelundupan senjata yang akan di bawa ke california, sepertinya ada Mata-mata yang mengawasi pergerakan kita" ucap Boston.
Ethan yang mendengarnya langsung mengeraskan rahangnya.
"Shiittt.! Ada yang mau bermain-main rupanya dengan Ethan Lawrence, tunda dulu pengiriman barang-barangnya sampai semuanya aman, selidiki siapa yang berani bermain dengan ku." ucap Ethan lalu mematikan telpon nya.
Setelah sambungan telpon itu mati Ethan menghela nafas seraya memijat hidungnya sambil berpikir siapa yang berniat memata-matainya. lalu Ethan menghubungi Menejer restorannya melalui interkom yang ada di mejanya.
"Bawakan Aku kopi tanpa gula" ucapnya.
"Baik Tuan" dengan tergesa sang menejer menyuruh salah satu pelayan untuk membawakan kopi ke ruangan Boss nya.
"Hey Kamu, iya cepat kesini bawakan kopi ini ke ruangan Boss." titahnya menyuruh pelayan.
Pelayan yang di suruh langsung gelegapan karna sudah pasti Dia takut memasuki ruangan Boss nya itu lagi.
"Pak Saya kebelet mau ke kamar mandi" ucap pelayan itu mencari alasan agar tidak mengantarkan kopi ke ruangan Bossnya.
"Jangan cari alasan cepat atau mau kau di pecat!" tukas Menejer sambil melototkan matanya.
Karna takut di pecat Dia pun akhirnya membawa nampan yang berisi kopi menuju ke ruangan Bossnya.
"Huuuffsss Dasar Pak botak sialan kalau bukan takut dipecat udah aku sentil kepalanya yang botak itu" sambil mendumel Dia pun mengetuk pintu yang menurutnya begitu keramat.
Tok
Tok
Tok
"Masuk" ucap Ethan dari dalam.
"Permisi Tuan" ucap pelayan itu sambil melangkah membawa nampan yang berisi kopi.
"Hm" menatap sebentar lalu melihat kertas-kertas yang berserakn di atas meja.
Setelah meletakan kopi dia pun berbalik dan akan keluar dari ruangan itu. Tapi niatnya itu tidak terlaksana karna mendengar suara yang menurutnya itu seperti Malaikat Maut yang memanggil, dengan perlahan dia membalikan badannya dan langsung memasang senyuman terbaik versi dirinya.
"Iya Tuan maksud Saya apakah ada yang anda inginkan" ucapnya.
Ethan menatapnya dan berucap.
"Siapa nama mu?" tanya Ethan.
"Liona Tuan." jawab Liona sambil meremas nampan yang di dekap nya.
"Liona"
"Iya Tuan"
"Sudah berapa lama Kau bekerja disini?" tanya Ethan sambil meneliti Liona dengan seksama.
"Sudah lima bulan Tuan" jawab Liona.
"Berapa usia mu?" tanya Ethan lagi.
"Du-dua puluh tahun" jawab Liona dengan gugup.
"Hm. ya sudah bawa piring bekas makan ku" ucapnya sambil menujuk sofa tempat Dia makan tadi.
"Baik Tuan" ucap Liona.
Dengan cekatan Liona membereskan piring yang ada di meja setelahnya Dia langsung keluar dari ruangan itu.
Ethan yang melihatnya hanya tersenyum tipis, sepertinya dia tertarik dengan gadis itu.
......................
Di lain tempat di beda negara Seseorang sedang tertawa dengan bahagia karna misi nya untuk menghancurkan lawan akan berhasil. Sambil menyesap segelas Anggur mahal dia pun berkata.
"Bagaimana Apakah Anak buahmu tidak ketahuan?" tanya sang Ketua.
"Sejauh ini mereka aman Tuan." jawab Tangan kanannya.
"Bagus Kita harus bermain dengan tangan yang bersih" ucapnya.
Ya.yang memata matai Ethan adalah Anak buah dari Mafia yang ingin menghancurkan Ethan, lebih tepatnya menghancurkan Ayahnya melalui anaknya.
"Tuan apakah pesanan barang itu tetap dilanjutkan" tanya sang tangan kanan.
"Ya sesuai rencana awal jika kita ingin menghabisi lawan maka kita harus menjadi kawan biar kita tau kelemahannya Ha Ha Ha Ha" ucapnya sambil tertawa.
Tak
Tak
Tak
Suara ketukan sepatu diatas lantai marmer terdengar begitu nyaring, suaranya menggema di lorong yang sunyi itu. Lalu dia membuka pintu dan memasuki ruangan Sang ketua Mafia.
Sang Ketua dan Tangan kanannya yang melihat itu pun langsung diam tidak melanjutkan ucapan nya.
"Lain kali sebelum kau masuk sebaiknya kau mengetuk pintu terlebih dahulu!" ucap sang Ketua.
Sang tangan kanan pun pamit undur diri karna tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Honey Aku merindukanmu." ucapnya sambil duduk di pangkuan sang ketua.
Ya,yang masuk ke ruangannya adalah wanita cantik ****, dan begitu sensual dengan pakaian yang tidak mampu menutupi aset-asetnya.
"Ohhh Kau begitu cantik sayang" ucapnya sambil meraba-raba punggungnya turun naik dan berakhir di bok**ng yang begitu sintal, di remasnya dengan begitu sensual dan tak lupa Dia menyusuri leher jenjangnya.
"Ahhhhh" satu des**an lolos keluar dari dalam mulut wanita itu yang mana membuat percikan gairah lawan main bangkit, tidak menyia-nyiakan waktu Dia langsung melu**at bibir yang selalu menggodanya, tidak mau kalah sang wanita membalas dengan membelit lidah satu sama lain..
Selanjutnya bayangin sendiri ya.
......................
Ethan yang sudah selsai dengan pekerjaan nya langsung keluar dari ruangannya itu. Setibanya di bawah ternyata makin sore semakin rame Ethan mengedarkan pandangannya mencari seseorang tapi tidak dia temukan, setelahnya Ethan berjalan keluar menuju Tempat parkir, setelah sampai dia pun langsung masuk ke dalam mobilnya dan mengendarai mobil itu dengan pelan keluar dari area Restoran.
Dari kejauhan Ethan melihat Liona yang sedang menunggu bus di halte, Ethan pun langsung menghampiri Gadis itu. Ethan membunyikan suara klakson dan itu membuat Liona menengok kiri kanan apakah ada orang selain dirinya setelah melihat tidak ada orang selain dirinya, Dia pun berinisiatif untuk menghampiri mobil mewah itu.
Ethan menurunkan kaca mobilnya dan terlihat lah di yang dibalik kemudi. Liona yang melihat itu pun langsung mematung ditempat.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!