Suasana masih sangat pagi, embun mengapung tebal dimusim semi itu. Hampir saja salju turun ditanah namun angin dipagi itu sanggup menghentikan turunnya salju. Ia berhembus kencang mengusir semua partikel partikel es yang memang mulai saling bersatu.
Jam saat itu menunjukkan pukul 05.30, keadaan sepi sunyi tidak ada satupun orang yang berada diluar rumah. Sesekali terdengar lolongan anjing liar dipinggir jalanan menyalak entah kenapa anjing anjing itu berteriak menambah aura pagi itu serasa mencekam.
Dari ujung jalan terlihat samar samar seorang laki laki bertubuh tegap berlari dengan tenang, langkah larinya mantap menandakan ia terbiasa dengan olah raga lari dipagi hari.
Dari hidungnya asap nafas menghembus keluar, ia memakai sweater tebal berwarna hitam dengan hoodie yang sengaja menutupi kepalanya. Celana panjang Adidas membalut kaki kakinya yang kuat.
Anjing anjing yang melihat sosok laki laki berlari kearah kanan jalan itu langsung saja menyalakkan gonggongan mereka lebih keras lagi, dan kini ada 2 ekor anjing lainnya ikut bergabung.
Pelari itu tidak menghiraukan sama sekali gonggongan anjing anjing jalanan, ia terus berlari dan berlari.
Kurang lebih lima menit kemudian setelah belok kekanan jalan, kini ia memasuki sebuah area dimana didepan area itu ada gerbang besi berukuran rendah. Dengan penuh keyakinan ia berlari melewati gerbang dan memasuki daerah itu.
Dikiri kanan jalan yang berukuran 2 meter nampak berjejeran kuburan kuburan tua, ternyata ia memasuki sebuah area pemakaman.
Beberapa makam nampaknya telah termakan waktu, meskipun tua namun batu batu nisan dan tanda salib yang dulunya cantik kini hanyalah onggokan batu berwajah pudar dan lusuh.
Pelari itu kini telah berada ditengah tengah area pemakaman, sambil berlari ia menarik lengan kanan jaket dan melihat keJam tangannya. Pukul 05.50 ia kemudian memperlambat langkah larinya dan diujung jalan sana ia belok kearah kanan.
Ia berhentikan larinya untuk berjalan, priya itu tau arah kemana tempat yang dituju. Ahirnya ia berdiri disebuah makam yang keliatannya paling bersih dari makam yang lain disekitar situ.
Priya itu mendekati dan duduk disamping makam, ia menyeka peluh yang turun dikeningnya. Suasana sangat sepi dan mungkin bisa jadi para hantu hantupun segan untuk keluar karena udara yang agak dingin membuat mereka malas keluar, aah entahlah..
Tangan kanannya mengelus batu nisan dan ia menyandarkan dirinya dibatu batu makam itu.
"Terima kasih sudah menungguku sayang, maaf aku datang agak terlambat" ucapnya sambil terus mengelusnya.
Dibalik sebuah pohon besar jarak 200 meter sepasang mata memperhatikan priya yang sedang bersandar dimakam tadi. Pelan pelan sosok yang mengintai itu mengeluarkan pistol dari holster penyanggah pistol dan memasang peredam suara. Ia nampak lincah dan trampil, jari jarinya langsung memutar mutarkan ujung alat peredam untuk disejajarkan dengan selongsong pistol. Diangkatnya kerah jaket dan ia menurunkan topi lebih bawah lagi sehingga matanya tidak terlihat.
...○○○○○...
1 tahun yang lalu...
"Morning Roger"
"Hi good morning Excist" Jawab Roger dingin.
"Roger, kontrak baru kamu adalah kepala urusan perpustakaan kota Leeds. Tiket kereta sudah saya kirimkan kealamatmu dan dana sudah ditransfer. Alamat dan lainnya ada didalam amplop tiket kereta. Batas waktu kontrak 1 minggu dari sekarang. Good hunting!"
Setelah pembicaraan itu Roger membuka saldo bank di app bankingnya, ia mengetik nomor pin yang langsung membawa kepada halaman saldo. Disana Ia melihat 10.000 poundsterling baru saja masuk.
Lewat layar kaca CCTV ia melihat seorang kurir DHL berjalan mendekati pintu rumahnya.
Itulah tiket kereta api yang dikatakan Excist sudah datang. Cepat cepat ia turun kelantai bawah dan menerima kiriman paket kecil dari tangan kurir DHL.
Roger langsung naik kembali kekamarnya dan menyiapkan 1 koper kecil yang seluruhnya terbuat dari besi, didalam kotak besi berwarna silver itu didalamnya terdapat 2 pucuk pistol otomatis, 1 alat peredam suara dan sekotak peluru.
Siang itu Roger langsung menuju kestasiun kereta api dan berangkat kekota Leeds. Jarak tempuh kota London ke Leeds adalah 2 setengah jam. Ia perkirakan sampai disana jam 5 sore pas waktu orang kantor pulang.
Ia melihat alamat yang diberikan Excist. Roger mengetik diponsel dan ia meng akses jalur terdekat dari stasiun kereta.
Okay..easy, pikirnya..Easy job easy money hehe..
...○○○○○...
2 setengah jam semenjak keberangkatannya dari London kini ia telah sampai dikota Leeds. Menurut informasi GPS letak kantor hanya berjarak 5 menit dari stasiun kereta dan posisi rumah sang target kekantor perpustakaan antara 5 sampai 8 menit.
Ia mengambil sebuah foto snapshot wajah kepala perpustakaan..hmm rupanya masih muda usianya. Kalau dicermati foto orang ini berkisar antara 40 atau 42 tahun.
Ia masih punya waktu setengah jam, langsung saja Roger berjalan kaki menuju alamat rumah yang dituju.
Ia melihat keatas, rupanya sebentar lagi akan turun hujan. Awan yang tadinya terang berubah menjadi agak gelap.
Tidak lama kemudian Roger sudah berada diseberang sebuah rumah yang cukup besar dengan pintu gerbang cukup tinggi. Ia memperhatikan dari sisi mana ia bisa masuk kedalam.
Rupanya disamping rumah besar itu ada sebuah jalan kecil semacam gang yang tembus kebelakang rumah tetangga. Ia bergegas masuk kejalan tikus itu.
Ditengah jalan kecil itu Roger mengeluarkan sebuah revolver dari dalam tas besi dan mengisinya dengan 2 peluru.
Sebelum ia naik, Roger memperhatikan apakah ada CCTV atau tidak, ketika semua aman ia mulai memanjat tembok dengan bantuan tiang lampu jalan gang itu. Sampai diatas ia langsung menuruni tembok dan turun.
Matanya melihat ada sebuah pintu masuk dibelakang rumah itu, ia melirik keatas pintu ternyata disana CCTV rumah berada. Namun ia tidak takut karena seluruh wajahnya sudah tertutup masker semacam Balaclava.
Dengan memakai kunci L kecil ia mengutak atik kunci pintu. Tidak perlu lama ia sudah bisa membuka pintu.
Ia berjingkat jingkat masuk dan memposisikan diri disamping sebuah kulkas tinggi. Disana ia menunggu sampai target masuk kerumahnya.
...○○○○○...
Tepat jam 6 sore ia mendengar suara pintu depan dibuka. Roger merogoh gagang pistol yang terselip dipinggang dan menunggu sampai target masuk rumah.
Dari balik kulkas ia melihat seorang laki laki masuk dan melemparkan tas jinjing keatas sofa.
Langkah selanjutnya Roger melihat target melepaskan dasi dan berjalan kearah kamar tidur.
Tanpa diketahui target Roger ikut masuk kedalam kamar.
Ketika orang itu hendak membuka celana panjang, Robert keluar dari belakang pintu kamar.
"Hei!" Ucap Robert dengan suara berat.
Orang itu kaget bukan main ada orang didalam kamar tidurnya, ia berlari menuju ketempat tidur dan menarik sepucuk pistol dari bawah bantal.
Sayang semuanya terlambat, Roger menembak dari jarak dekat. Satu peluru memecahkan kepala bagian belakang dan satu peluru tembus kedada orang itu.
Target langsung roboh bersimbah darah. Tempat tidur yang tadinya bersih sekarang berubah menjadi warna merah tua, itulah darah yang keluar dari kepala dan dadanya.
Dengan tangan kiri Robert merogoh saku celana dan mengeluarkan ponsel. Ia mengambil beberapa foto shots dan langsung ia kirimkan sebagai attachment kealamat email Excist.
"Job is done" Tulisnya...
...¤¤¤¤¤...
Pekerjaan maut yang ia lakukan sudah menjadi kebiasaannya. Bahkan setiap 3 bulan sekali ia pasti mendapatkan 'job' sebanyak 3 kali. Dan itu membuatnya sangat ahli dalam bidangnya.
Ia dijuluki 'Roger the Ice' oleh para saingannya karena ia begitu sempurna dan seperti belut dalam melakukan aksinya.
Sebetulnya ada grup lain yang ingin merekrutnya secara tetap dengan basis gajih fixed sebesar 25.000 poundsterling per bulan. Tapi pinangan itu ia tolak mentah mentah.
Bekerja dengan Excist terasa lebih enak dan bebas, kalau ia tidak mau mengambil kontrak ia bisa mengatakan tidak dan Excist selalu tepat dalam hal pembayaran.
Meskipun demikian setelah bekerja sama dengan Excist selama 3 tahun terahir ini Roger tidak tau siapakah dibalik Excist sebenarnya. Apakah itu satu orang atau satu grup tapi who cares.. ia tidak terlalu memikirkan, yang penting adalah bayarannya cukup besar dan tepat waktu.
Setelah pembunuhan terhadap kepala perpustakaan Leeds beberapa waktu yang lalu, ia masih menerima 3 job lagi. Pertama targetnya seorang bos garmen warga negara India yang berdomisili di London. Kedua, targetnya adalah CEO sebuah perusahaan televisi swasta di Irlandia Utara dan job ke 3 adalah seorang Kolonel angkatan bersenjata negara Uganda yang mempunyai rumah diLondon.
Ketiga job itu ia laksanakan dengan sukses dan rapih. Nama dan reputasi Roger telah dianggap kaum outlaws sebagai the best killer. Ya Roger adalah pembunuh berdarah dingin.
Pada awal tahun kemarin ketika udara kota London sedang dingin dinginnya ia justru sedang memancing ikan didekat sungai Thames., Ketika sedang asik menyeruput kopi panas dan menunggu datangnya ikan Roger mendapat call dari Excist bahwa ada sebuah job yang sangat berharga. Nilainya fantastis, totalnya 30.000 poundsterling. Wow! big job pikirnya. Tanpa pikir panjang ia langsung menyanggupi.
"Bos! Saya ambil proyek ini" ucap Roger.
"Great! Roger..hati hati! dia punya beberapa pengawal yang handal, kamu punya waktu 2 minggu dari sekarang. Seperti biasa, tanda tangan kontrak dan setelah itu kita kirimkan datanya dan juga pembayaran.
Tanpa pikir panjang Roger menanda tangani kontrak digital diponselnya. Setelah tanda tangan dan pembicaraan dengan Excist terputus iapun dengan santai meneruskan memancing ikan, sambil menyeruput lagi kopi dari termosnya.
Ia tersenyum..ahir tahun ini apabila ia bisa mengantongi 3 extra job lagi ia akan membuka sebuah cafe dipinggiran kota London. itu sudah menjadi impiannya sejak lama.
...○○○○○...
Hari sudah mulai gelap, angin dingin musim dingin London mulai menerpa wajahnya. Ia menarik tali pancingan dari dalam air, Roger mulai menghitung hasil pancingannya..hehe lumayan dapat 5 ekor dan ukurannya lumayan untuk digoreng nanti malam.
Ia mengemas semua barang barangnya dan melipat kursi duduknya. Roger bangkit dan melangkah kearah mobil Tesla S Plaid keluaran terbaru. Mancing, bukanlah karena ia tidak bisa membeli makanan namun hanya iseng belaka dan untuk menghilangkan ingatannya tentang bagaimana yang telah ia lakukan dibeberapa pembunuhan belum lama ini. Ia tidak mau mengingat ingat bagaimana Kolonel Edu bunge memohon agar ia jangan dibunuh. Atau ketika Sakur Dalay bos garmen India terngompol ngompol ketika Roger menaruh pucuk pistol dijidat dan menembaknya dari jarak dekat.
Dengan tenang ia meletakkan alat alat pancing, Thermos kopi dan ember tempat ikan di bagasi belakang.
Malam ini ia akan memprofile target yang sangat penting yang baru saja ia terima dati Excist.
"Du bidu Du bidum..Daam!" Roger dengan gembira menyanyikan sebuah lagu lama Frank Sinatra dari set musik hifinya.
Hmm..coba aku liat siapa saja back up body guardnya, siapa tau aku kenal mereka..pikir Roger ketika sampai dirumah. Tapi mungkin mandi air panas dulu, pasti sedap rasanya, pikirnya lagi.
Dibawah siraman air panas bercampur air dingin pikiran Roger melayang keimpiannya untuk membuka Cafe dipinggir sungai Thames tidak jauh dari kota London. Aah... sudah tidak tahan ia ingin membuka usaha itu.
Tubuhnya kini serasa segar setelah mandi, dengan hanya mengenakan handuk yang dilitkan kebawah tubuhnya ia membuka laptop dan melihat ke Email yang dikirimkan Excist.
Seketika matanya terbelalak ketika melihat profile target yang akan dituju. Sebuah foto seorang laki laki berumur 68 tahun bernama Dan Steward. Alamat 33 Johnston Road, Burnt Oak, London. Oh my God! ia berteriak.
Roger memperhatikan perintah kontrak itu berulang ulang kali. Ia ingin meyakinkan sekali lagi apakah itu benar target yang dituju?
Ia langsung membuka copy kontrak, apa yang harus dilakukan apabila kontrak dibatalkan.
Tangannya gemetaran, ia tidak bisa mendapatkan data data atau paling tidak informasi bagaimana caranya mengahiri kontrak.
Segera diambilnya ponsel dan mengontak nomor telepon Excist. Namun hanya dijawab oleh suara rekaman yang mengatakan bahwa kantor tutup dan akan dibuka besok pagi.
Roger berjalan hilir mudik dalam kamarnya, ia mulai panik bagaimana membatalkan kontrak kerja ini. "Aah gila! ini tidak bisa terjadi!" teriaknya sendiri didalam kamar tidurnya.
Dan Steward asalah sahabat karib ayahnya, meskipun ia tidak mengenal secara dekat Dan Steward tapi ayahnya selalu membicarakan tentang sosok itu.
Ayahnya tinggal disebuah rumah didaerah Bayswater, London. Semenjak ibunya meninggal karena penyakit kangker 2 tahun yang silam ayahnya tinggal sendirian dirumah.
Ayahnya tidak punya siapa siapa kecuali sahabatnya semenjak kecil yaitu Dan. 2 sahabat itu sering bepergian berdua, dimana ada Dan pasti ada ayahnya.
Satu malam Roger tidak bisa tidur sama sekali, pikirannya resah bagaimana caranya agar ia bisa menghentikan kontrak ini. Ini akan berakibat buruk bagi ayahnya. Dan Steward adalah satu satunya teman hidup ayahnya, apabila ia renggut nyawanya maka ayahnya akan kehilangan seorang sahabat sejati. "Tidak! tidak bisa ini terjadi..Aku harus membatalkan!" ucap Roger dalam hati.
...○○○○○...
Pagi hari, sekitar pukul 6 pagi ia sudah bergegas kerumah ayahnya.
Sesampainya ia dirumah ayahnya, langsung saja ia menuju kedapur. Disana ia membuatkan secangkir teh dan menaruh 2 biskuit disamping cangkir teh. Roger membawa baki itu kelantai 2 kekamar ayahnya.
"Tok..tok..tok" Roger mengetuk pelan kamar ayahnya.
"Roger? is that you?" terdengar suara ayahnya dari dalam.
Roger membuka pintu kamar pelan pelan dengan satu tangan.
"Hi dad..aku buatkan teh panas dan ada 2 biskuit.." ucap Roger sambil tersenyum.
"Wah..tumben pagi sekali sudah disini..kamu tidak kekantor?" jawab ayahnya senang.
"Hari ini aku libur dad" jawab Roger berbohong.
Ayahnya bangkit dari tempat tidur dan berjalan kearah kamar mandi.
Roger menaruh baki dimeja kecil dekat tempat tidur dan ia membuka korden jendela. Ada sedikit cahaya luar masuk kekamar itu.
Tidak berapa lama kemudian ayahnya keluar dari kamar dan mengambil tempat duduk didepan Roger.
"Tadi malam aku mimpi kamu, eh pagi ini kamu ada disini..gimana kerjaan kantor?" Tanya ayahnya sambil menyeruput teh panas.
"Bagus dad! semuanya oke saja"
"Sukurlah nak"
Roger ingin cepat cepat bicarakan masalah Dan Steward sahabatnya..Tapi ia masih menunggu sampai ayahnya selesai minum teh.
...¤¤¤¤¤...
"Dad..apakah sahabat ayah akan datang hari ini?" kata Roger.
"Dan Steward? ya dia pasti akan datang jam 9 nanti, dia selalu mengunjungiku sebelum berangkat kerja..dia sahabat setiaku Roger"
"Oh baguslah dad..aku suka ayah punya teman yang setia. Saya ingin ngobrol ngobrol sama beliau"
"Ya kamu tunggu saja disini..dia orangnya enak diajak bicara, wawasannya luas. Kamu bisa belajar banyak dari dia"
Roger menarik sebatang roko dari saku dan berjalan kejendela..nampaknya akan cerah hari ini. Beberapa burung sudah berterbangan didahan pohon.
"Aku ngroko diluar sebentar dad"
"Agak dingin diluar Roger, daddy mandi dulu sambil tunggu Dan datang..santai aja dulu ya"
...○○○○○...
Sambil menghisap rokoknya dalam dalam Roger memikirkan bagaimana langkah yang akan ia lakukan. Opsi opsi yang ada dihadapannya sangat tidak membantu situasi. Apabila ia menembak mati Dan Steward maka, sama saja ia membunuh ayahnya. Namun apabila ia batal membunuh Dan Steward maka ia akan berhadapan dengan Excist.
Ia pernah dengar cerita orang orang seputar lingkaran kalangan hitam, bahwa ada satu kunci keselamatan seseorang yaitu jangan pernah melawan Excist. Dulu pernah ada cerita tentang James Kogan seorang pembunuh bayaran dari Amerika. Ia melawan peraturan Excist dan tidak berapa lama tubuhnya ditemukan orang disebuah kubangan air disebuah hutan di Exeter.
Roger menjentikkan rokonya kebawah dan masuk kembali kedalam rumah. Ia menyalakan heater rupanya udara dingin diluar telah membekukan kakinya.
...○○○○○...
Ketika jam menunjukkan pukul 9.30 Roger mendengar suara kendaraan memasuki pekarangan rumah ayahnya.
"Roger, tolong bukakan pintu itu Dan sudah datang"
"Okay dad"
Roger bangkit dan berjalan kearah pintu masuk, ia melihat seorang laki laki jangkung turun dari sebuah SUV. Tapi Roger lebih tertarik kepada sosok yang keluar dari pintu penumpang. Seorang gadis berambut coklat kepirang pirangan turun dari mobil, wajahnya cute dan ia mempunyai senyum yang sangat menawan.
"Good morning sir" ucap Roger kepada tamunya.
"Oh hello..Roger ya? Lama sekali tidak jumpa terahir kita ketemu mungkin setahun yang lalu ya"
"Ya betul..silahkan masuk, daddy baru saja mandi"
"Oh ya..ini Lisa anak saya, kalian pasti belum pernah kenal" Dan memperkenalkan anaknya.
Gadis itu sungguh cantik, ia mempunyai bola mata yang indah, biru dan jernih sekali.
"Hai apa kabar?" ucap Lisa sambil menyodorkan tangannya.
"Helo Lisa saya Roger..silahkan masuk"
"Ahaa! kalian sudah saling sapa..Oo ada Lisa juga, tumben sekali kesini?" ucap ayah Roger keluar dari kamar tidurnya.
"Ya Lisa kesini mau say hello to you, terus mau shopping di Harrods katanya"
"Great! wah shopping ya..Haha ayok duduk, Roger gimana kalau toling buatkan teh panas untuk para tamu"
Roger langsung beranjak kedapur menyiapkan minuman.
Didapur ia memilih beberapa cangkir dan mangkok terbaik untuk para tamu dan mulai memanaskan air di teko listrik.
...○○○○○...
Ternyata Lisa bekerja sebagai perawat disebuah klinik dikota London, Keduanya saling akrab ngobrol membuat Roger lupa bahwa targetnya sedang didalam berbicara dengan sang ayah.
"Kamu mau antar saya shopping Roger?" tanya Lisa.
"Hmm..kalau kamu ga keberatan, boleh juga"
"Okay..aku bilang papa ya kamu anterin aku"
Dan Steward sangat suka mendengar bahwa anaknya akan diantar Roger belanja.
"Pergilahlah Roger temani Lisa..biar ayah ngobrol sama Dan disini"
"Okay dad, saya kesini lagi next time ya..nice to see you again Dan"
Roger mengajak Lisa naik mobilnya dan mereka berangkat shopping ke department store Harrods.
"Papa dari kemarin ngomongin akan membeli mobil seperti ini..enak juga ya"
"Kamu suka? smooth ya, ga kedengaran suara diluar" jawab Roger bangga.
Setelah pertemuan itu sudah dua hari ini Roger menjemput Lisa pulang kerja. Nampaknya Lisapun sangat suka akan hal itu.
...○○○○○...
Lisa anak satu satunya Dan Steward, ibunya meninggal ketika Dan baru saja berhasil memenangkan tender pembuatan taman kota dibeberapa lokasi di kota London.
Semenjak ia memenangkan tender itu Dan Steward menjadi seorang pengelola seluruh taman dikota London bahkan 3 tahun kemudian ia direkomendasi pemerintah daerah London untuk mengurusi semua perbelanjaan keindahan dan Tara ruang kota. Dan Steward menjadi seorang yang penting dimata ratu Inggris sebagai seorang pengusaha yang sukses.
Namun dari kesuksesannya ada beberapa pengusaha local yang iri dan membencinya. Ruang lingkup usaha mereka menjadi sempit, alhasil income pemasukan berkurang drastis.
Semua masalah perizinan dan kewenangan tender diambil alih oleh perusahaan Dan Steward. Ia menjadikan dirinya pemain tunggal dalam pembangunan kota. Beberapa saingannya merapat ke kelompok Mafia London intuk menyingkirkan Dan Steward dengan cara apapun. Disinilah Roger mendapat kepercayaan para Mafia untuk melenyapkan Dan dari monopoli bisnisnya.
Namun sebuah dilemma besar terjadi..Dan Steward adalah sahabat ayahnya dan kini ia mempunyai hubungan dekat dengan Lisa putrinya Dan Steward.
Kini sudah 3 hari semenjak Roger menerima kontrak dari Excist, ia masih belom merencanakan apa apa.
...○○○○○...
"King kriing!" ponsel Roger memanggil.
Dilayar terlihat nomor Excist, dengan cepat Roger mengangkat.
"Halo Roger"
"Halo..wah sudah berkali kali aku call tidak pernah kau angkat"
"Ada apa?"
" Sorry aku mau bilang, bahwa aku minta kontrak dibatalkan!"
"Dibatalkan?! Tidak bisa..anda sudah masuk kontrak kerja, sekali anda masuk maka anda tidak melepaskan..Mungkin awalnya waktu kita tawarkan dan anda menolak itu tidak apa apa..tapi sekarang too late"
"Tolong..tolong saya saat ini saya tidak mau melakukan! wang akan saya kembalikan semuanya sekarang!" Sela Roger.
"Anda punya waktu tinggal 1 minggu, selesaikan atau anda yang menjadi target selanjutnya"
Klik..pembicaraan dimatikan Excist.
"Halo! Halo!.." Aah..bajingan! Roger membanting ponsel keatas sofa dikamarnya.
Perasaannya kacau, antara takut dan bingung bagaimana yang harus ia lakukan sekarang?
Beberapa saat setelah itu disebuah kamar kerja, seseorang sedang duduk dimeja, nampaknya ia sedang memikirkan sesuatu.
"Reynold kamu kesini sekarang!" ucapnya diintercom.
Tidak berapa lama masuklah seorang priya bertubuh atletis dan langsung duduk dihadapannya.
"Gimana bos, ada yang bisa saya kerjakan?"
"Reynold..kamu dan Mehdi keBayswater rumah Roger King. Tugasmu memantau pergerakannya. Kamu ikuti dia 24 jam full. Waktumu 1 minggu, kalau target belom dibunuh kalian bantai Roger"
"Siap bos! Saya akan ajak Rita juga supaya Tim kita kuat, soalnya Roger bukan target biasa"
"Terserah..yang penting ikuti dia"
"Ini wang kalian untuk 1 minggu" Ucap orang itu sambil menyodorkan segepok wang dalam amplop coklat.
...○○○○○...
"Hai Excist..this is Jack McMahon, gimana target? sudah 5 hari tapi dia masih hidup!"
"Hi Mr. McMahon sebentar lagi selesai jangan takut"
"Bulan depan kita akan masuk tender baru untuk pembetulan seluruh pinggir sungai Thames. Saya mau dia lenyap sebelum ahir bulan ini"
"Beres! jangan takut"
...¤¤¤¤¤...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!