...Cerita Bermula...
Riana tak menyangka bisa bertemu dengan sosok lelaki tampan bernama Ustadz Fadlan, ia sangat baik hati dan sholeh. Apakah Ustadz Fadlan adalah jodoh Riana?. Lalu disaat bersamaan, ia menemukan kenyataan bahwa Ustadz Fadlan telah beristri.
Namun nampaknya takdir selalu mempermainkan keduanya, sehingga banyak hal yang terjadi pada mereka berdua. Lalu apakah Riana dan Ustadz Fadlan mampu menghadapi perjalanan hidup mereka yang tak mudah?.
ooOoo
Aisyah Cahya, siapa Aisyah Cahya? Sepertinya tak mungkin semua orang sekampung tak mengenalnya, dia sosok gadis yang kaya raya, cantik dan terpandang. Namun ia memiliki sifat yang sangat rendah hati dan tidak sombong, dengan jilbab yang menutupi kepalanya ditambah dengan pakaian yang syar'i yang ia kenakan membuat penampilannya terlihat sangat cantik, sopan dan juga sholehah.
Ia adalah putri satu-satunya dari Bapak Haji Komar haji tiga kali pemilik kontrakan dua puluh pintu, namun sayangnya Pak Haji Komar menikah lagi dengan seorang gadis yang sebenarnya umurnya tak kalah jauh dengan Aisyah yaitu Khadijah.
Sebenarnya ibu tiri Aisyah tidak jahat, namun entah kenapa lama-kelamaan ia berubah peringainya menjadi jahat. Ditambah lagi dengan segala cara ia lakukan untuk merusak rumah tangga anak tirinya sendiri yaitu Aisyah dengan sosok lelaki bernama Ustadz Fadlan.
Aku adalah aku, aku adalah ceria yang bersembunyi di balik sepi. Aku adalah cahaya yang bersembunyi didalam redup, aku adalah amarah yang bersembunyi di bawah tentram. Aku adalah aku yang mencintaimu yang selalu hatimu tutupi.
Faktanya orang-orang yang mendasarkan penghargaan terhadap diri mereka sendiri pada ambisi untuk selalu benar, menghalangi diri mereka sendiri untuk bisa belajar dari kesalahan itu. Ternyata benar adanya bahwa setiap orang selalu pergi, agar tahu bagaimana rasanya pulang kepada pelukan yang jarang sekali kita anggap.
"Aku pernah berharap begitu kuat, mencintai dengan begitu hebat. Lalu kemudian luka sedikit, hatiku pecah".
Pernahkah kamu mengalami apa yang ditulis dikalimat diatas? Jatuh cinta yang begitu hebatnya kepada seseorang, kamu serahkan segala angan-angan tentang kebaikan ditangannya. Kamu cintai dia dengan begitu benar, begitu baik dan begitu tulus.
Lalu sebuah luka kecil menyentilmu dan kemudian hatimu "pecah". Isinya tumpah, butir-butirnya yang bak pasir jatuh berserakan. Beberapa berhasil kamu kumpulkan, tetapi sebagiannya lagi hilang tak terselamatkan.
Dimatikan perlahan, berkembang dan bertahan sampai tiba waktunya, datang lelah dan marah sengaja ia matikan perlahan. Kita sedang bicara tentang rasa, rasa yang sengaja dimatikan secara perlahan.
Langit tahu segalanya, tentang rindu yang meraung minta makan. Tentang kepulan dusta dari sela-sela bibir, diantara dentuman musik keras dipojok ruangan, mengenai petikan rasa di gerbong yang berkarat.
Awan gelap tersenyum getir, sebongkah pamit menangis pilu, tatkala menghantam hati tak berdosa, begitu kelam, begitu banyak salah paham, nanti apalagi?.
Ku pandangi langit, serdadu di logika mulai meradang, menuntut agar bahagia di kembalikan. Dalam kericuhan yang amat mendalam, jalan mana yang akan dipilih, bertahan atau melepaskan?.
Kalau saja aku mampu sudah aku kejar langkahmu agar kita berjalan berdampingan. Kalau saja aku mampu, sudah ku hiasi hari-hari mu dengan penuh senyuman. Kalau saja aku mampu, sudah ku pastikan aku pantas untuk kau sandingkan.
Kalau saja aku mampu, sudah aku balikkan waktu agar saat itu tak jadi mengenalmu. Kalau saja aku mampu, sudah ku arungi hariku tanpa harus memikirkan mu. Kalau saja aku mampu, sudah ku tarik jiwaku yang ingin berada di sebelah mu. Kalau saja aku mampu, sudah ku minta hatiku untuk berhenti merasakan mu.
Ada dua hal yang begitu setia menjadi pendamping dalam hidup, perkenalkan dia bernama tawa dan air mata. Kita tidak akan pernah tahu keadaan seperti apa yang akan kita tempuh dalam hari-hari kedepan. Kita juga tidak akan pernah tahu pertemuan seperti apa yang akan membuat kita bahagia atau malah sebaliknya.
Detik-detik yang selalu berjalan adalah parade dalam mensyukuri anugerah Tuhan. Karena pada hakikatnya, telah menempuh kehidupan saja adalah anugerah terbesar yang sudah juta terima. Keadaan juga memiliki pasang surutnya, kebahagiaan dan kesedihan akan berputar pada porosnya.
Aku pernah menjadi tempat selepas bahagia mu habis, yang kau bagi dari deras air mata, yang menampung luka dari buah hasil perbuatan orang lain.
Ada yang sempat menutup rapat hatinya dan tidak lagi berniat untuk membuka. Namun, penyusup yang baik akan hadir untuk membenahi setiap luka yang tercipta di masa silam.
Rasaku sempat terdiam beberapa tahun lamanya, sedikitpun aku tidak ingin ada pergerakan yang begitu dominan di dalam hatiku. Aku sempat menutup mati pintu hati ku begitu rapat, apapun perihal cinta tidak akan pernah ku biarkan bisa masuk. Toh banyak kebaikan yang aku rasakan, kehidupan ku menjadi teratur. Hari-hari ku berjalan lancar tanpa ada satupun keadaan yang begitu membebani perasaan, aku tidak begitu khawatir dengan sepi dan kesunyian yang ku rasa. Bagi ku kesunyian adalah hal yang sangat menyenangkan untuk ku kawani, hari-hari ku di isi oleh pertemanan dengan buku dan suara lantunan kicauan burung camar yang merdu.
Menjadi apa adanya tanpa topeng dan basa basi tidak selalu membuat kita banyak teman. Tapi sekali kita mendapatkannya, maka itu kabar gembira. Hanya sahabat sejati yang selalu memahami kita apa adanya. Mereka berbicara kurang berkali-kali, protes sana sini. Benahi yang bukan urusannya, lupa tugas yang utama yaitu urus urusan mu sendiri.
Aku pernah hancur karena terlalu percaya, pernah juga patah karena memilih orang yang salah. Aku pernah terkubur dalam-dalam di dalam hati seseorang yang ku selami dengan niat untuk bisa aku mengerti. Aku pernah memutuskan berjuang untuk hati yang memperjuangkan orang lain.
Aku pernah tercerai-berai ketika kasih ku tak sampai, aku pernah tertusuk pecahan hatiku sendiri ketika sedang menyusun, lalu kau datang lagi. Aku pernah terjatuh dua kali karena ceroboh memberikan kesempatan, aku pernah di tinggalkan karena aku menunggu.
Hal yang selalu membuat hati bimbang adalah ketika kamu memilih mencintai seseorang, tetapi tidak pernah memiliki keberanian lebih untuk mengungkapkannya. Perasaan itu seperti rasa sakit yang bertahun-tahun tidak menemukan obatnya, jika saja kamu berani mengatakannya mungkin kamu tidak terbunuh mati oleh perasaan mu sendiri. Memang, sebagai seseorang yang pertama kali jatuh cinta, perasaan takut itu selalu ada. Membuat hati mu bimbang tidak siang tidak malam selalu terbayang-bayang, bagi ku aku lebih suka mencintai dalam diam, sebab tak akan ku temukan kata katakutan dalam mencinta.
ooOoo
...Pertemuan...
Aku pernah tercerai-berai ketika kasih ku tak sampai, aku pernah tertusuk pecahan hatiku sendiri ketika sedang menyusun, lalu kau datang lagi. Aku pernah terjatuh dua kali karena ceroboh memberikan kesempatan, aku pernah di tinggalkan karena aku menunggu.
Hal yang selalu membuat hati bimbang adalah ketika kamu memilih mencintai seseorang, tetapi tidak pernah memiliki keberanian lebih untuk mengungkapkannya. Perasaan itu seperti rasa sakit yang bertahun-tahun tidak menemukan obatnya, jika saja kamu berani mengatakannya mungkin kamu tidak terbunuh mati oleh perasaan mu sendiri. Memang, sebagai seseorang yang pertama kali jatuh cinta, perasaan takut itu selalu ada. Membuat hati mu bimbang tidak siang tidak malam selalu terbayang-bayang, bagi ku aku lebih suka mencintai dalam diam, sebab tak akan ku temukan kata katakutan dalam mencinta.
ooOoo
Detik-detik yang selalu berjalan adalah parade dalam mensyukuri anugerah Tuhan. Karena pada hakikatnya, telah menempuh kehidupan saja adalah anugerah terbesar yang sudah juta terima. Keadaan juga memiliki pasang surutnya, kebahagiaan dan kesedihan akan berputar pada porosnya.
Aku pernah menjadi tempat selepas bahagia mu habis, yang kau bagi dari deras air mata, yang menampung luka dari buah hasil perbuatan orang lain.
Ada yang sempat menutup rapat hatinya dan tidak lagi berniat untuk membuka. Namun, penyusup yang baik akan hadir untuk membenahi setiap luka yang tercipta di masa silam.
Rasaku sempat terdiam beberapa tahun lamanya, sedikitpun aku tidak ingin ada pergerakan yang begitu dominan di dalam hatiku. Aku sempat menutup mati pintu hati ku begitu rapat, apapun perihal cinta tidak akan pernah ku biarkan bisa masuk. Toh banyak kebaikan yang aku rasakan, kehidupan ku menjadi teratur. Hari-hari ku berjalan lancar tanpa ada satupun keadaan yang begitu membebani perasaan, aku tidak begitu khawatir dengan sepi dan kesunyian yang ku rasa. Bagi ku kesunyian adalah hal yang sangat menyenangkan untuk ku kawani, hari-hari ku di isi oleh pertemanan dengan buku dan suara lantunan kicauan burung camar yang merdu.
Menjadi apa adanya tanpa topeng dan basa basi tidak selalu membuat kita banyak teman. Tapi sekali kita mendapatkannya, maka itu kabar gembira. Hanya sahabat sejati yang selalu memahami kita apa adanya. Mereka berbicara kurang berkali-kali, protes sana sini. Benahi yang bukan urusannya, lupa tugas yang utama yaitu urus urusan mu sendiri.
Aku pernah hancur karena terlalu percaya, pernah juga patah karena memilih orang yang salah. Aku pernah terkubur dalam-dalam di dalam hati seseorang yang ku selami dengan niat untuk bisa aku mengerti. Aku pernah memutuskan berjuang untuk hati yang memperjuangkan orang lain.
Aku pernah tercerai-berai ketika kasih ku tak sampai, aku pernah tertusuk pecahan hatiku sendiri ketika sedang menyusun, lalu kau datang lagi. Aku pernah terjatuh dua kali karena ceroboh memberikan kesempatan, aku pernah di tinggalkan karena aku menunggu.
Hal yang selalu membuat hati bimbang adalah ketika kamu memilih mencintai seseorang, tetapi tidak pernah memiliki keberanian lebih untuk mengungkapkannya. Perasaan itu seperti rasa sakit yang bertahun-tahun tidak menemukan obatnya, jika saja kamu berani mengatakannya mungkin kamu tidak terbunuh mati oleh perasaan mu sendiri. Memang, sebagai seseorang yang pertama kali jatuh cinta, perasaan takut itu selalu ada. Membuat hati mu bimbang tidak siang tidak malam selalu terbayang-bayang, bagi ku aku lebih suka mencintai dalam diam, sebab tak akan ku temukan kata katakutan dalam mencinta.
Saat itu di dekat gang...
"Riana, apa kau sengaja membiarkan orang-orang melihat wajah cantik mu?" Tanya sang ibu
"Ah, sudahlah ibu tak mengerti!!" Jawabnya
"Riana lebih baik kau kenakan jilbab mu!" Seru ibu Riana.
Sudah sejak lama saat ia kenal dengan lelaki yang bernama Gusti, kini Riana sering jalan keluar dan selalu pulang larut malam bahkan dia tak mengindahkan ucapan ibunya.
Sementara itu,
"Astaghfirullahaladzim!!" Seru Iz
"Hei kalau jalan pake mata dong!!" Seru Riana yang mengendarai motor sangat kencang.
"Iz, ada apa?" Tanya Ustadz Fadlan
"Ini Ustadz tadi ana sedang jalan di dekat gang tiba-tiba ada cewek naik motor tapi dia ngebut, alhasil ana jadi jatu tersungkur. Tapi bukan dia nolong malah balik marahin ana dan kemudian dia pergi begitu saja." Ungkap Iz sembari menceritakan peristiwa yang ia alami.
Kemudian tiba-tiba Ustadz Fadlan dan Iz bertemu seorang wanita paruh baya...
"Ah!!" Ujarnya saat terjatuh
"Ibu tak apa-apa? Mari saya bantu!!" Serunya
"Te... terimakasih!!" Jawabnya
"Nampaknya ibu orang baru?" Tanya Fadlan
"I..ia saya baru pindah dan ngontrak di kontrakan Pak Haji Komar!" Jawabnya
"Owh, " Ujar Iz
Sehancur itu aku pernah
Aku pernah hancur karena terlalu percaya, pernah juga patah karena memilih orang yang salah. Aku pernah terkubur dalam-dalam di dalam hati seseorang yang ku selami dengan niat untuk bisa aku mengerti. Aku pernah memutuskan berjuang untuk hati yang memperjuangkan orang lain.
Aku pernah tercerai-berai ketika kasih ku tak sampai, aku pernah tertusuk pecahan hatiku sendiri ketika sedang menyusun, lalu kau datang lagi. Aku pernah terjatuh dua kali karena ceroboh memberikan kesempatan, aku pernah di tinggalkan karena menunggu, aku juga pernah di hakimi karena melindungi.
Mencintailah seperti saat pertama kali kau mencintai pasangan mu, saat jantung mu berdebar waktu ingin bertemu dengannya. Saat kau begitu baghagia memegang tangannya, saat matamu tak berkedip memandangi wajahnya. Hari keseribu atau kesejutamu harus menjadi hari pertama saat kau jatuh cinta.
Bukan karena aku gak good looking, aku pantas di perlakukan seperti sampah, aku pantas kau sia-siakan, aku pantas untuk disakiti berkali-kali, aku tidak pernah dapat kesempatan, aku pantas untuk di tinggalkan, aku hanya manusia biasa, Ini sungguh sakit dan melelahkan.
Dua pasang mata yang saling memperhatikan, dua bibir yang saling melempar senyuman. Dua hati yang selalu bersebrangan, dua tabuh yang meminta berdekatan. Dua hati yang berteriak karena dipaksa pisah oleh keadaan ya itu kita.
Munafik apa arti diketuk palu, terjatuh bukan karena malu. Biarkan ditendang, bila bisa terbang. Tak usah peduli walaupun lubang sebesar bumi, tapi munafik ya munafik, sudah biasa terlahir begitu.
Aku tak pandai bercerita dan aku tak mampu menjelaskan, aku hanya mampu mendengarkan kosong! Kemudian aku lepaskan.
"Apa ini rumah ibu?" Tanya Fadlan
"Ah iya benar ini!!" Serunya
"Kenapa ibu jualan sendirian apa anak ibu gak ada?" Tanya Iz
"Hust!!" Ujar Fadlan
"Ah, maaf ustadz!!" Serunya
"Ah, anak saya sebenarnya se umuran dengan kalian tapi dia sedang pergi!!" Ujarnya
ooOoo
...Penyelamat...
Bukan karena aku gak good looking, aku pantas di perlakukan seperti sampah, aku pantas kau sia-siakan, aku pantas untuk disakiti berkali-kali, aku tidak pernah dapat kesempatan, aku pantas untuk di tinggalkan, aku hanya manusia biasa, Ini sungguh sakit dan melelahkan.
Dua pasang mata yang saling memperhatikan, dua bibir yang saling melempar senyuman. Dua hati yang selalu bersebrangan, dua tabuh yang meminta berdekatan. Dua hati yang berteriak karena dipaksa pisah oleh keadaan ya itu kita.
Munafik apa arti diketuk palu, terjatuh bukan karena malu. Biarkan ditendang, bila bisa terbang. Tak usah peduli walaupun lubang sebesar bumi, tapi munafik ya munafik, sudah biasa terlahir begitu.
Aku tak pandai bercerita dan aku tak mampu menjelaskan, aku hanya mampu mendengarkan kosong! Kemudian aku lepaskan.
"Apa ini rumah ibu?" Tanya Fadlan
"Ah iya benar ini!!" Serunya
"Kenapa ibu jualan sendirian apa anak ibu gak ada?" Tanya Iz
"Hust!!" Ujar Fadlan
"Ah, maaf ustadz!!" Serunya
"Ah, anak saya sebenarnya se umuran dengan kalian tapi dia sedang pergi!!" Ujarnya
ooOoo
Apa kau sadar, mencari seseorang yang karena kelebihanmu tak sulit namun seseorang yang bertahan akan kekurangan mu itu merupakan hal yang terindah dari sebuah komitmen adalah bahwa kamu tahu ada seseorang yang tetap menyayangi kamu, dan peduli bahwa suatu saat nanti segala kelebihan mu hilang. Camkan itu sebelum kau memutuskan untuk berkhianat hanya karena nafsu sesaat.
Semoga kau belajar, meski dengan cara terpahit apa yang sudah diperbuat, tak bisa di tarik kembali dan kata maaf tak selalu menyembuhkan.
Aku biarlah seperti bumi, menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi, sampai kau sadar jika aku hancur kau juga.
Mengapa tidak bahagia?
Pepatah lama menyebutkan bahwa ignorance is bliss (ketidak tahuan atau ketidak pedulian adalah kebahagiaan). Benar adanya bahwa hidup akan lebih mudah jika kita tidak tahu terlalu banyak, hidup akan mudah jika kita bahagia jika kita bahagia menjalankan ritual yang sudah di lakukan secara turun temurun di lingkungan kita, tanpa harus mempertanyakan mengapa seperti itu? Orang-orang secara gifted secara alamiah akan mempertanyakan semua hal yang bagi orang-orang "sudah begitu adanya". Orang-orang high achiever akan memikirkan ulang segala hal karena mereka terpapar dengan banyak pengalaman.
Beberapa orang menerima mentah-mentah apa yang dikatakan panutan atau orang tuanya, dan beberapa bagian tidak diciptakan untuk menerima semua hal, sedari mereka akan mempertanyakan segalanya. Mengapa yang di sebut baik pasti baik? Mengapa harus ada kematian? Mengapa orang dewasa harus bekerja dan berkeluarga?.
"Kenapa dua orang ini tiba-tiba ada di rumah ku?" Tanyanya
"Mama?" Tanya Riana
"Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Riana
Riana Marwah banyak hal yang berubah sejak ia berhubungan dengan Gusti Anugerah namun kemudian saat ia di putuskan oleh Gusti, Riana merasa sangat terpuruk ia merasa bahwa ia tak pantas untuk hidup.
"Kita hanya menolong ibu, mba kok!!" Seru Iz
"Ia maaf kan kami mba!!" Seru Ustadz Fadlan
Kemudian lantas Ustadz Fadlan dan Iz hendak pergi dan keluar dari rumah Riana dan ibunya.
"Kalau begitu saya dan kawan saya pamit dulu, Assalamualaikum!!" Ujar Ustadz Fadlan.
"Wa..waalaikum salam!!" Jawab ibu Riana
Kemudian Riana memarahi ibunya...
"Mama, sudah ku bilang mama di dalam saja, kenapa keluar rumah!!" Seru Riana
"Ta..tapi mama cuma jualan saja kok nak!!" Jawab ibu Riana yang tua renta
"Urusan uang mana gak usah repot-repot ada aku ma!!" Seru Riana
"Lalu apa kau masih berhubungan dengan Lelaki itu?" Tanya ibu Riana
"A...aku!!" Jawabnya
"Sudah mama bilang putuskan saja pacarmu itu, lagi pula dia berbeda agama dengan mu, lebih baik carilah lelaki yang seagama dengan mu!!" Ungkapnya
"Ah.. mama tak mengerti!!" Jawabnya
Kemudian Riana masuk ke dalam rumah dan menggebrak pintu..
GUBRAKkkkkk!!!
"Astaghfirullahaladzim, kapan kamu akan berubah nak!!" Ujar ibu Riana dalam benaknya
Nampaknya semakin hari hubunganku dengan Gusti tak berjalan baik, kita sering kali bertengkar karena aku selalu memintanya agar segera melamar diriku namun Gusti selalu saja mengelak dan tak pernah mengindahkan perkataan ku dan kini ia malah berjalan dengan gadis lain, dan membuat aku sangat sakit hati.
Aku sangat trauma dan patah hati kemudian aku hendak pulang ke rumah dengan mengendarai motorku. Namun ternyata aku malah terjatuh dari motor...
"A...!!!" Serunya
Untung saja ada Ustadz Fadlan yang menolong ku...
"Mba!!" Ujarnya
Dan saat itu aku pingsan dan ia membawa aku ke rumah sakit, saat itu...
"Dimana aku?" Tanyanya
"Mba?" Tanyanya
Terdengar suara lelaki dan juga suara mama ku...
"Riana apa kau tak apa-apa?" Tanyanya mama ku dengan suara khasnya sembari menangis tersedu-sedu.
"A..aku!!" Ujarku
"Jangan banyak gerak!!" Ujar seorang lelaki dengan peci dan juga Koko yang ia kenakan.
"Kenapa kalian ada disini? Dimana aku?" Tanyaku
"Kamu sekarang ada di rumah sakit, tadi kamu jatuh dari motor!!" Ujar mamaku
Nampaknya banyak sekali hal yang tak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata, hingga aku menyuruh mereka semua untuk keluar dari ruang tempat ku di rawat.
"Aku ingin istirahat!!" Seru ku, ketus dengan memalingkan wajahku.
"Ya udah sebaiknya kita pergi dulu!!!" Ujar Ustadz Fadlan
Belum sempat mengucapkan terimakasih ke Ustadz Fadlan kemudian dia sudah ku usir.
Aku adalah aku, aku adalah ceria yang bersembunyi di balik sepi. Aku adalah cahaya yang bersembunyi didalam redup, aku adalah amarah yang bersembunyi di bawah tentram. Aku adalah aku yang mencintaimu yang selalu hatimu tutupi.
Faktanya orang-orang yang mendasarkan penghargaan terhadap diri mereka sendiri pada ambisi untuk selalu benar, menghalangi diri mereka sendiri untuk bisa belajar dari kesalahan itu. Ternyata benar adanya bahwa setiap orang selalu pergi, agar tahu bagaimana rasanya pulang kepada pelukan yang jarang sekali kita anggap.
"Aku pernah berharap begitu kuat, mencintai dengan begitu hebat. Lalu kemudian luka sedikit, hatiku pecah".
Pernahkah kamu mengalami apa yang ditulis dikalimat diatas? Jatuh cinta yang begitu hebatnya kepada seseorang, kamu serahkan segala angan-angan tentang kebaikan ditangannya. Kamu cintai dia dengan begitu benar, begitu baik dan begitu tulus.
Lalu sebuah luka kecil menyentilmu dan kemudian hatimu "pecah". Isinya tumpah, butir-butirnya yang bak pasir jatuh berserakan. Beberapa berhasil kamu kumpulkan, tetapi sebagiannya lagi hilang tak terselamatkan.
Dimatikan perlahan, berkembang dan bertahan sampai tiba waktunya, datang lelah dan marah sengaja ia matikan perlahan. Kita sedang bicara tentang rasa, rasa yang sengaja dimatikan secara perlahan.
ooOoo
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!