NovelToon NovelToon

Dia Bukan Suami Ku Seasons 1 & 2

Eps 1 Wisuda (part 1)

"Hari itu tiba, Yaaa.. hari yang menjadi sejarah dalam hidupku. Seperti janjiku pada ayah, aku akan berusaha untuk segera menyelesaikan kuliahku. Memberikan senyuman dan kebanggaan baginya," ungkap Hanum dalam hati.

"Hanum...Selamat ya atas keberhasilan mu." Ucap sahabat ku, teman seperjuangan dan sekost ku.

"Makasih ya Sri, semoga dirimu segera menyusul." Jawab ku dengan tersenyum.

"Amiiiin..." Jawab Sri bersemangat.

Hari itu semua bersuka ria, terlihat di setiap wajah dan senyuman mereka yang mengembang. Merayakan hari kemenangan yang tidak terlupakan seumur hidup.

Begitu juga dengan diriku, serta ditambah dengan kehadiran laki-laki yang memiliki peran besar didalam keberhasilan ku.

Dia yg tahu benar jatuh bangun diriku dalam menyelesaikan di akhir perkuliahan ku dan dengan kesabaran ditengah kesibukan kerja menemani ku untuk menjadi driver yang mengatar kemana ku pinta.

Senyum mengembang diujung bibirku mendapatkan pesan singkat bahwa kau akan hadir dihari bahagia ku.

Walaupun sempat mengerjai ku sehingga menitikkan bulir bening diujung mata dengan perkataan tidak akan hadir dihari istimewa ku dengan dalih sibuk.

"Dengan mata berbinar ku menatap laki-laki yang berjalan kearahku. Semangat mu lah yg mengatarkan ku akhirnya sampai disini," besit ku dalam hati.

"Hy Hanum....Selamat ya sayang, cieee jadi juga wisuda. Hehehe.. Bakal jadi guru idola tuh," sosok laki- laki yang sangat ku kenal sembari menghampiri dan menggodaku.

"Ah... Dirimu bisa aja," jawab ku seraya tersipu malu.

"Cantik, terlihat berbeda dari keseharian mu," cuil jari lembut Galang tepat dipinggang ku.

"Terima kasih sayang," kata ku dengan pipi yang merona seraya menundukan kepala.

"Aku perkenalkan dengan orang tua ku ya..." Hanum berucap sembari menyambar tangan Galang menuju ke orang tuanya yang sudah berdiri tidak jauh dari kami dan memperhatikan sedari tadi.

"Bu yah, kenalkan ini Galang. Dia yang selama ini banyak membantu penyelesaian tugas akhir ku." Setelah berada dihadapan kedua orang tua ku.

"Ihhhh,,,,,,ternyata kak Galang ganteng juga." Spontan Adik bungsu Hanum dengan senyum terukir diujung bibirnya.

"Ini Nina kan ?, tegur Galang.

"Kok !.....Kak Galang tahu namaku ?, tanya Nina dengan senyum tersipu malu.

"Ya tahu lah dek, kakak mu suka cerita, kalau kau suka mengusili dia!!!," jawab Galang sembari mencuil pipi Nina.

"Kapan kamu sampai Galang ?, sapa ibu dengan senyum diwajahnya.

"Semalam bu," jawab Galang sambil mencium tangan kedua orangtua ku.

"Hanum banyak merepotkan mu ya ?, padahal kamu tentunya sibuk dengan pekerjaan mu. Terima kasih ya nak, sudah banyak membatu Hanum." Ungkap ibu seraya tersenyum yang tak lepas dari bibirnya menatap wajah Galang.

"Saya dengan senang hati membantu Hanum bu, tidak merepotkan sama sekali," jawab Galang membalas dengan senyum manisnya.

Aku menatap wajah ibu dengan mata mengisyaratkan untuk tidak membuka semua yang ku ceritakan tentang Galang. Ibupun mengerti isyarat yang ku berikan padanya seraya tersenyum memandang ku

"Ya udah, kita masuk kedalam gedung." Ajak ayah pada kami semua.

***

Style ku memang tidak seperti perempuan pada umumnya yang lebih memilih bergaya feminim. Tapi aku terlihat tomboi dimata temen-teman ku dan Galang. Itu mungkin yang membuat ia jatuh hati padaku.

Dengan kemeja dan celana jeans serta sepatu kets yang menemani keseharian ku dikampus. Mengikat rambut dengan gaya ekor kuda yang sering menjadi ledekan teman-temanku.

Walaupun tomboi, aku telaten merawat rambut ku yang lurus dan panjang sampai panggul ku.

Galang paling suka dengan rambut panjang ku, terkadang dengan sengaja menarik ujung rambut sehingga membuat ikat rambut ku menjadi kendur.

Teriakan Dina membuyarkan lamunan ku

"Hanumm.... Kata Sri kau bawa PW (pendamping wisuda) selain orangtua mu !!. Ayoooook , kenalin dong." Ungkapnya sambil mengenggam erat tangan ku.

"Ga aaah !!!, ntar dirimu jatuh hati pula !," ledekan Hanum pada sahabatnya itu.

"Ayoooo lah... Mana dia ?, tunjukkan pada ku ?, ucap Dina dengan mata mengiba.

###

Baiklah Reader,,semoga kalian suka diawal cerita ini, butuh dukungan kalian untuk tambah semangat lagi menulis episode selanjutnya😊 Dengan jempol manis kalian 👍like, komen, rate ⭐5 plussss vote sebanyak banyaknya ya Reader 😊😊

Author Tunggu😍😘

Eps 2 Wisuda (part2)

Semua senyum mengembang disetiap wajah diaula ini, tak lupa tatapan kebanggaan terpancar di setiap mata orangtua yang ikut serta hadir menyaksikan kesuksesan putra putri mereka, diiringi kesuksesan orangtua mengatar putra putri mereka kejenjang pendidikan tertinggi.

Ku lirik senyum ayah ku yang dengan mata berbinar menantap wajah ku dengan kebanggaan. Mengisyaratkan aku telah sukses mengatarkan aku sampai pada detik ini.

Ya, aku lebih dekat dengan ayah dan rasa sayangku lebih besar terhadap ayah ku. Entah mengapa begitu, mungkin karena melihat besarnya perjuangan ayah untuk ibu dan ketiga putrinya.

Ayah hanya pegawai negeri biasa tampa jabatan, ayah ku hanya tamatan SMP. Kemudian melanjutkan pendidikanya dengan mengambil paket C yang setara SMA, itupun dilakukan setelah beliau menjadi pegawai negeri.

Kebaikan dari seseorang lah yang mengantarkan ayah menjadi pegawai negeri pada saat itu. Sedangkan ibu ku hanya ibu rumah tangga pada umumnya yang harus pandai memutar otak, mengatur keuangan suami untuk biaya hidup dan sekolah kami hanya dari gaji ayah disetiap bulan.

"Hanum," bisik Dina yang duduk disamping membuyarkan lamunanku.

"Ya... Ada apa ?, tanya ku.

"Ihhh..... Dari tadi ku berbisik ketelinga mu, masak kamu ga dengar sih !. Emang kamu lagi ngelamunin apa nooon?, kesal melihat ku tak meresponnya.

"Ga ngelamun kok." Ujar ku berkilah.

"Mana PW (Pendamping Wisuda) mu ? kenalin dong sama aku. Laki-laki yang selalu menemani mu ditugas akhir kuliahmu itu !. Yang berjasa banget sama kamu hingga bisa duduk disini bareng aku." Celoteh sahabat ku.

"Aku hanya dapat cerita dari mu tanpa melihat tanpa megenalnya, mana laki-laki yang kau ceritakan itu?, dengan wajah sedih menatap ku.

"Mana dia Hanum?...Rengek Dina sok manja.

"Yaaa, baik lah ntar ku kenalin deh !. Jawab ku.

"Apa bakal langsung dilamar ?, kelar wisuda tentunya kau mendapatkan SIM (Surat Izin Married)," tawa Dina disela bicaranya.

"Seperti yang pernah kau cerita dulu, bahwa kau akan mendapatkan restu menikah setelah tamat kuliah ini." Sahabat ku memperjelas kembali maksud ucapannya.

"Iiiih.....Kepo banget sih Din !, sambil tersipu malu ku tutupi wajah ku dengan kedua tangan ku.

"Bukan gitu sayang,, kita kan sahabat. Dirimu bahagia, kan aku juga ikut bahagia. Walaupun aku bakal merana, ditinggal mu married ". Ledek sahabat ku itu seraya tertawa keras.

Gelak tawa Dina membuat yang disamping menoleh kearah kami berdua.

"Usst.... Pelankan suara mu Din. Lihat tuh !!, mereka pada menatap kita, ", kata ku seraya berbisik.

"Yaaa....Maaaaaf deh !. Perkataan Hanum membuat sahabatnya menundukkan kepalanya.

***

Diluar aula gedung adek ku dengan setia menunggu kami.

"Ternyata aslinya kak Galang lebih ganteng ya ?, Nina berkata dengan mengkhayal wajah Galang.

"Ahhh...Kamu Nin, semua laki-laki yang berkulit putih selalu dibilang ganteng !. Jawab Hani kesal.

"Ya, emang kenyataan kok. kakak aja yang iri ni ma kak Hanum," celetuk Nina pada Hani.

"Eeeh...Enak aja, siapa bilang iri. Kak Galang bukan tipe ku tau!!, balas Hani jutek.

"Yang Ganteng tu laki-laki berkulit hitam eksotiks gitu !, baru ganteng... Seperti aktor film India itu." Hani sambil membayangkan aktor idola favorite nya .

Hani lupa kalau di perhatikan orang disekitarnya, yang melihat dia tersenyum-senyum sendiri.

"Kakaaak.....Heey lihat tuh semua orang pada lihatin kakak !, membuyarkan bayang Hani dengan mata melirik kesana kemari.

"Dari tadi bicara apa?, adek ku yang manis". Sambil mencuil pipi Nina dengan lembut.

"Kelihatan seru banget ?, sapa Galang dengan tiba-tiba.

Galang datang kearah mereka berdua dengan membawa air mineral dingin dikedua tangannya. Sontak membuat kedua saudari perempuan Hanum terkejut.

"Ini,, kak. Ga habisnya Nina puji kak Galang mulu. Itu pasti ada mau nya kak !, ujar Hani menghilangkan kegugupanya.

"Ya ga papa kan kak ?, ucap Nina sambil mengelayutkan tanganya dilengan Galang dengan manja.

"Bentar lagi kak Galang bakal jadi kk ipar Nina," ungkap adik bungsunya itu dengan cuek.

Hani menatap Nina dengan wajah malu melihat kelakuan adik bungsunya.

###

Gimana Reader, kita lanjut yook Eps 3

Jangan lupa like and komen ya 😊😊 rate ⭐5 dan simbol 💗💗 hati biar tambah mesrah tak susah cari Author untuk dapat up per episode selanjutnya.

Vote sebanyak-banyaknya 👆👆yaaa

Eps 3 Ayah dan Ibu

Bruuuk,,,,,ku rebah kan tubuh ku di atas kasur. Sungguh melelahkan hari ini, bagaimana tidak sedari pagi sampai sore ku bereskan semua buku-buku, pekakas yang ku punya dan memasukkan kedalam box yang telah ku siapkan.

Semua ini akan ku bawa pulang kekampung dan sebagian pekakas masih bisa digunakan akan ku tinggal kan sebagai kenang-kenangan buat teman sekost ku.

Ku tatap langit-langit di kamar ku, terlintas kembali kedalam pikiran ku. Bagaimana masa diawal memasuki kuliah.

Butuh perjungan untuk dapat kuliah diluar kota kelahiranku, dengan penghasilan ayah yang hanya sebatas pegawai negeri tanpa jabatan. Ayah bertemu dengan seseorang yang memberikan jalan menjadi pegawai negeri saat itu.

Kalau dilihat dari keluarga besar ayah yang berprofesi petani itu sangat sulit. Takdir Allah mempertemukan ayah dengan orang baik yang merubah kehidupan ayah.

Masih lekat diingatan ku, ayah mengayuh sepeda ontel membawa sesuatu dibelakang. Ya peralatan servis, ayah menjadi tukang servis elektronik keliling untuk menambah pemasukan buat dapur kami agar tetap mengebulkan asap.

Begitu juga Ibu ku yang setiap hari pasaran yaitu senin dan sabtu membantu berjualan sayur mayur salah satu dagangan teman nya.

Terkadang upahnya hanya diberikan tidaklah seberapa hanya sebagian sayur yang tidak habis dijual oleh teman Ibu, sudah membuat Ibu bahagia bisa meringankan beban ayah.

Tanpa terasa bulir bening menitik diujung mata ku, mengingat semua itu.

Malam itu ku beranikan bicara, yang menjadi awal nya langkah kaki ku meneruskan pendidikan ku.

"Yah, aku mendapatkan dua undangan dari universitas ternama sebagai mahasiswa undangan dan aku lulus di kedua universitas tersebut yah," ujar ku dengan mata berkaca menantap ayah.

Aku Tahu ini akan menambah beban secara finansial buat keluargaku, terutama ayah yang menjadi satu-satunya tulang punggung didalam keluarga.

"Universitas yang pertama membutuhkan Waktu 4 jam perjalanan dari kota kelahiranku dan yang satunya lagi bahkan membutuhkan waktu yang tidak singkat karena berbeda provinsi." Ungkap ku dengan mata berkaca menantap ayah.

"Selamat sayang, Kamu memang anak yang bisa dibanggakan ayah, Ibu dan adik-adik mu. Bukan mudah mendapatkan semua undangan itu. Memang sudah sepantasnya Hanum dapatkan nak, karena prestasi yang baik disekolah." Suara ayah menambah kekuatan ku untuk maju mengubah derajat keluarga kami.

"Terima Kasih ayah," ucap ku sembari berlari memeluk dan tak terasa jatuh bulir bening diujung mata ku.

"Bagaimana dengan ibu? , Apakah akan mengizinkan ku tuk jauh dari kalian? Trus biaya kuliah ku?, ucap ku lirih mengingat penghasilan ayah yang tak begitu besar.

"Jangan dipikirkan, biarlah ayah yang memikirkan biaya kuliah. Bagi ayah pendidikan itu penting, cukup ayah yang tidak bisa mengenyam pendidikan tinggi dengan segalanya keterbatasan pada saat itu. Tapi jangan anak-anak ayah, masalah Ibu mu biar ayah yang bicara nantinya." Jawab ayah meyakinkan ku.

Mendengar perkataan ayah membuat bulir bening di ujung mata ku tumpah tak tertahankan dan semakin mengeratkan pelukan ku.

Dering ponsel membuyarkan lamunan ku, tertera nama sahabatku dipanggilan tersebut.

"Waduuuh...Gawat ini pasti karena kemaren," jatung hati Hanum berdetak kecang.

Ku angkat panggilan tersebut, terdengar langsung suara sahabat ku mengoceh tanpa membiarkan ku mengucapkan salam...

"Hanum,, Kamu jahat !. Tega banget setelah selesai acara diaula itu dirimu menghilang begitu saja!!!!, mana janji mu !!, ucap Dina dengan suara menggebu bak sound sytem terdengar ditelinga Hanum.

###

Hy Reader,, gimana? moga kalian suka ya dengan cerita ini. Dukung tulisan ku ya agar tetap semangat melanjutkan episode berikutnya melalui like dengan jempol manis👍👍 nya boleh juga ditambah komentar yang membangun 😊😊 plzzzz vote buat authornya yaaa

Saya Tunggu 😉😉

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!