NovelToon NovelToon

Sayangi Aku 2

Melakukan yang lebih

" Selamat malam " penghuni meja makan itu menatap ke arah seorang gadis muda yang mendekat ke arah mereka .

" Malam sayang " Jawab Widya ,ibu angkat dari Anggi .

" Gimana hari ini sekolah nya " Anggi hanya menggaguk tersenyum " Baik Bu " Jawabnya lagi.

"Jadi pindah nya " Tanya sang ayah angka, tapi saat akan menjawab sepasang kekasih masuk di mana sang wanita merangkul mesra lengan sang pria .

" Kalian datang " Widya langsung berdiri dari duduknya menyambut calon menantunya .

" Iya Bu, maaf kami terlambat tadi singgah di rumah dulu j " Ujar Niken dengan lembut .

" Tidak papa ,ayo duduk kita makan dulu " Ujar Widya lalu kembali duduk di kursi nya .

" Aku sudah kenyang " Ujar Ivan saat melihat Niken mengambil piring nya.

" Makan di mana " Tanya Niken lembut .

" Di rumah sakit " Jawab Ivan seadanya,Niken tidak bertanya lagi dia langsung mengambil makanan untuk dirinya .

" Kamu juga kenyang sayang " Tanya Winda menatap putrinya.

" Tidak Bu ,hanya bingung mau makan apa " Jawabnya sambil tersenyum .

" Pengen mau makan yang lain " Anggi menggeleng " Tidak ayah " Jawab Anggi lalu mengambil makanannya .

Selera makannya hilang begitu saja saat melihat kedatangan Ivan dan Niken,tapi dia memaksa kan untuk tetap makan.

Setalah makan malam mereka belum meninggalkan meja makan itu.

"Nanti selesai Ujian kamu bisa pergi " Ivan menatap ke arah ayah nya .

" Iya Ayah " Kini gantian dia menatap Anggi dengan wajah datar dan dinginnya .

" Apa tidak bisa di sini saja, kita belum lama bersama Nak " Ujar Widya dengan wajah sendu nya .

" Kan sudah ada kakak Niken nantinya yang temani ibu " Ujar Anggi lembut .

" Kan kakakmu sibuk Nak " Rengek Widya menetap sang putri .

" Hidup ibu sudah jauh lebih baik ,setelah kehadiran mu di sini apa kamu..."

" Apa yang ibu khawatir kan dia tidak akan pergi " Potong Ivan cepat .

" Ayah sudah mengurus nya Van " Ujar sang ibu.

" Apa pun itu , Anggi akan tetap sekolah di tempat nya saat ini " Tekan Ivan serius membuat sang ayah menatap putranya.

" Kamu serius " Ivan mengaguk cepat " terima kasih kamu memang anak ibu ,tidak seperti ayah mu " Lanjutnya menatap kesal ke arah sang suami " tidur di luar " Sang ayah hanya menghela nafasnya panjang.

" Anggi kenapa mau pindah " Tanya Niken lembut .

" Ingin mandiri kak " Jawabnya singkat .

" Kalau kamu jauh ,nanti kakak gimana dong kalau mau ngajakin kamu jalan nonton dll " Ujar Niken .

"kan ada ibu ,bisa jalan sama ibu " Jawabnya lagi .

" lebih bagus itu jalannya bertiga " Anggi hanya tersenyum saja dia bingung harus menjawab apa .

" Benar itu ,awas kalau kamu pindah bukan hanya kamu yang ibu benci tapi ayah mu juga " Ancam Widya serius.

" Bu " Protes Anggi dan sang suami .

" Ayah akan melihat nya nanti kalau ayah membantu Anggi " Tekannya serius.

" Putri kita hanya ingin mandiri Bu " Ujar sang suami.

" Apa ayah tidak bisa melihat Ibu bahagia sedikit, ibu kesepian ...."

" Bu sudah ya, kasian ayah !! Anggi janji tidak akan pergi tetap di rumah ini ,janji " Potong Anggi cepat menatap memohon pada sang ibu.

" Janji " Anggi mengaguk " Awas kalau kamu bohong ibu akan membuang mu ke jalanan lagi " Anggi menggaguk cepat .

Jam terus berputar hingga akhirnya Ivan meminta izin untuk mengantar Niken kembali ke rumahnya sedangkan kedua orang tuanya sudah masuk kamar begitu juga dengan Anggi .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tok ....tok ...tok

Anggi yang tengah sibuk belajar langsung menatap ke arah pintu dengan pelan dia mendekati pintu itu .

Ceklek

Tanpa persetujuan sang pemilik Ivan langsung masuk dan mengunci pintu kamar Anggi .

" Kakak butuh sesuatu " Tanya Anggi lembut,menatap pria yang kini berdiri di depannya .

" Biar Anggi ... Hhhmmmppp " Ucapan Anggi terhenti begitu saja saat bibir tebal Ivan membungkam nya dengan kasar dan mendorong tubuh Anggi ke arah tempat tidur .

Bugh

Tubuh Anggi jatuh di atas tempat tidur empuknya dengan kasar .

" Aku bisa melakukan hal yang lebih dari ini,jika kamu terus menghindar " Ujar Ivan menatap Anggi yang kini terlentang di ranjang.

" Apa itu bisa buat kakak bahagia ? " Tanya Anggi membalas tatapan Ivan " Lakukanlah " Lanjut nya .

" Jangan menantang ku Anggi " Ujar Ivan menahan emosi nya yang sudah beberapa hari ini di mana semenjak acara pertunangan nya dengan Niken, Anggi sudah menjaga jarak .

" Aku tidak menantang kakak, kalau itu .....

Srrekkk

Anggi langsung melotot kan matanya saat melihat gaun tidurnya di robek hanya sekali tarik hingga memperlihatkan dada bulatnya tanpa pelindung karena memang saat tidur dia tidak memakai itu

" Masih mau lanjut " Tanya Ivan sinis mengelus pipi mulus Anggi .

" Jangan perna bicara seperti itu Baby ,jika tidak ingin aku melakukan hal yang lebih dari biasanya kita lakukan " Ujar Ivan lembut lalu membungkukkan badannya .

Hap

Anggi memejamkan matanya saat mulut hangat Ivan mulai mengulum benda kenyalnya jangan lupa tangannya yang terus meremas kedua benda itu membuat Anggi menggeliat nikmat tapi dia berusaha menahan suaranya .

Ivan terus bermain di kedua benda itu hingga kini mulutnya turun kebawah mencium perut rata Anggi .

Saat berada di kedua kaki Anggi yang sudah di tekuknya ,Ivan berhenti sebentar menatap Anggi .

perlahan jadi Ivan mulai menyusuri benda yang di antara kedua paha Anggi membuat wanita itu menggigit bibir bawahnya dengan kuat .

" Kau bisa melukai bibirmu " Ujar Ivan lalu membungkam mulut Anggi sedangkan tangan nya mulai menerobos masuk dengan perlahan .

" Hhhmmmppp " Anggi membusung kan dadanya saat merasakan miliknya di masuki .

" Hhhmmmppp ....AaahHhhhh " Anggi melepaskan bibirnya dengan paksa saat jari Ivan semakin bergerak dengan cepat .

" Kakak ....." Anggi menggeleng meminta Ivan untuk mengeluarkan jarinya dari sana tapi sepertinya pria itu tidak berniat untuk mengeluarkan nya .

" Kenapa kau suka " Tanya Ivan,memainkan kacang biji dengan ibu jarinya membuat Anggi semakin gila .

" Kakak ... Aaahhhh .... Ivan " Anggi meremas sprei yang berada di kedua sisinya dengan kuat .

" Kakak ...... Berhenti .....Aku mau ....Aahhhhhh " Ivan mempercepat gerakannya jarinya lalu mengulum benda kenyal yang ada di depannya yang selalu menggodanya.

" Aaahhhhh" Tubuh Anggi bergetar saat merasakan ada sesuatu yang ke luar tapi dia bingung itu apa ??

Karena jika buang air kecil itu tidak senikmat ini ,lalu dia menatap Ivan yang tersenyum padanya .

" kenapa " Anggi menggeleng dengan napas yang terputus ,Ivan menarik jarinya dengan perlahan lalu memperlihatkan cairan yang berada ditangan nya pada Anggi.

Ivan mengambil tisu yang ada di atas meja membersihkan tangannya ,lalu menetap ke arah bawah .

Dia bisa melihat dengan jelas bahwa milik Anggi begitu indah, sekilas dia menatap Anggi lalu berjongkok di depan wanita itu .

" Aaahhhh " Anggi memejamkan matanya kuat saat merasakan miliknya di isap dengan begitu kuat ,Ivan memasukan lidahnya ke dalam membuat Anggi gerus memekik tertahan karena takut di dengar .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dukung terus Anggi menjadi novel favorit kalian 🥰🥰🥰🥰

Like

Koment

Vote

Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟🌟

"

Tidak mau menahan diri

Pagi kembali menampakan diri memperlihatkan wujudnya di mana sebagian penghuni bumi itu siap untuk aktivitas mereka masing-masing .

Begitu juga di sebuah rumah mewah para pelayan sudah sibuk dengan pekerjaan mereka .

" Apa semuanya sudah siap " Tanya Sang nyonya.

" Sudah Bu " Jawab Pelayan .

" Ambilkan kotak bekal Bi " Pelayan mengambil apa yang di minta sang nyonya " Ini Bu " Ujarnya dengan lembut .

" Makasih " Ujarnya dengan tersenyum .

Tidak berselang lama penghuni rumah itu mulai bergabung di meja makan menarik kursi mereka masing-masing.

Tapi tidak dengan gadis muda ,dia hanya meminum susunya lalu mencium Ibu dan ayahnya .

" Tidak Sarapan dulu " Anggi menggeleng sambil mengambil kotak bekal yang selalu di siapkan ibunya lalu di masukan dalam tasnya .

" Kaka Ray sudah menunggu di depan " Ivan langsung menatap ke arah Anggi yang sudah pergi begitu saja tanpa mempedulikan tatapan pria itu .

" Nanti sopir jemput ya " Pekik sang ibu tapi Anggi sudah keluar dari rumah besar itu .

Sesampainya di luar Ternyata Ray memang sudah menunggunya .

" Maaf sudah merepotkan kakak " Ujar Anggi tidak enak.

Semalam setelah Ivan ke luar dari kamarnya Anggi sempat mengirim kan pesan pada pria itu .

Dan Ray membalas nya pagi tadi karena mungkin semalam dia sudah tertidur .

" Aku tidak merasakan itu " jawab Ray memegang tangan Anggi membantu wanita itu untuk naik karena saat ini Ray membawa motor besarnya.

" Pakai helm nya " Anggi menerima helm dari tangan Ray " Makasih kak " Ray hanya mengaguk sebagai jawabannya .

" Sudah siap " Anggi mengaguk sambil memegang tas belakang Ray menahan tubuhnya untuk tidak terlalu menempel pada pria itu .

Perlahan motor besar itu meninggalkan halaman rumah hingga menghilang saat pagar rumah itu tertutup kembali .

" Nanti Pulang nya aku antar juga " Tanya Ray dengan sedikit berteriak .

" Di jemput supir kak " Balas Anggi .

" Nanti siang makan di kantin bareng ya " Ucap Ray .

" Iya Kak " Jawab Anggi .

🪵

🪵

Ivan ke luar dari rumahnya dengan wajah dinginnya ,dia langsung masuk dalam mobilnya dan menutup nya dengan kasar hingga menimbulkan suara .

BRAK

" Shiiiittt " Umpat Ivan memukul stir mobilnya meremas stir mobilnya dengan kuat .

" Seperti nya kamu suka dengan permainan kita semalam Anggi ,teruslah dan saat waktunya tiba aku tidak akan menahan diri lagi " Ujarnya dengan serius matanya menatap lurus kedepan .

Saat perasaan nya mulai membaik Ivan menyalahkan mobilnya, dia akan ke rumah sakit memulai aktivitas nya sebagai seorang dokter .

Sepanjang perjalan ponsel Ivan terus berdering tapi dia mengabaikan begitu saja,dia sudah tahu siapa yang menelpon nya pagi hari seperti ini .

Itu kenapa dia malas mengakat atau pun melirik ponsel nya yang berada di sampingnya .

15 menit Ivan sudah berada di rumah sakit, setelah memarkir kan mobilnya Ivan langsung ke ruangannya tapi saat masuk di mendapati Niken sudah berada di dalam sana.

" Jangan melewati batasmu , sekalipun kamu tungganganku bukan berarti sesuka hatimu masuk dalam ruangan ku " Ujar Ivan tegas berjalan ke arah mejanya .

" Maaf ,tadi aku menelpon mau minta izin tapi kamu tidak mengangkat nya " Jawab Niken membela diri .

" Apa pun itu " Ucap Ivan membuka jas nya , menggantikan dengan jas dokternya .

Tok ....tok ...

" Masuk "

Ceklek

" Maaf Dok, tadi saya lagi ke toilet " Ivan hanya mengaguk sebagai jawabannya .

" Van " Ivan menatap Niken seperti nya ada hal yang ingin di bicarakan " Aku harus bekerja ,jika ada hal penting katakan itu saat jam istirahat " Tekan Ivan lalu ke luar dari ruangannya meninggalkan Niken sendirian di ruangan itu .

" Kenapa tidak pernah berubah sih " Sungut Niken kesal sambil menghentakan kakinya,lalu ikut ke luar dari ruangan Ivan .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Kamu bawa bekal " Anggi menatap ke sumber suara lalu mengagguk tersenyum " Iya kak ,ibu melarang ku makan sembarangan " Jawabnya lembut .

" Bisa rasa " Anggi menyodorkan kotak bekal itu di depan Ray yang baru datang bersama teman²nya ,Sedangkan dia hanya bersama putri sahabat nya sejak pertama masuk sekolah ini .

" Sama kau tidak mau bagi " Goda Putri pada Anggi .

" Kan kamu tidak minta " Ujar Anggi cepat .

" Peka Gi ...peka sekalipun tidak minta setidaknya nawarin keh " Timpal putri .

" Kan kamu punya " Jawab Anggi lagi membuat Putri terdiam " Susah kalau bicara sama orang yang tidak punya hati " Jawab Putri kesal .

" Enak " Anggi menatap Ray " Makasih " Jawabnya lalu mengambil kembali kotak bekalnya .

" Pengen minta tapi hanya dua " Ujar teman Ray yang bernama Adam .

" Kalau Kaka mau ,kita bisa bagi " Ujar Anggi serius .

" Dia tidak suka makanan begitu Gi, alergi " Jawab Ray lalu menatap tajam sahabat nya .

" Eh ...iya benar kata Ray aku alergi sama sayuran mentah apa lagi selada " Jawabnya sambil menatap balik Ray membuat pria itu tersenyum puas .

" Kalau begitu kami pesan dulu makan,mau titip tidak " Tanya Ray menatap Anggi dan Putri.

" Tidak kak " Jawab keduanya , Ray dan Adam meninggal kan keduanya .

Sedangkan di Rumah sakit Ivan tengah di sibukkan dengan perkejaan setelah memeriksa pasien dia kembali melanjutkan pekerjaan nya sebagai direktur rumah sakit .

Tok ....tok ....

" Masuk "

Ceklek

"Makan siang " Ivan menatap ke arah pintu saat mendengar suara wanita yang begitu di kenal nya .

" Aku bawa bekal ,mau " Ivan hanya diam saja lalu mengambil ponselnya mengirimkan pesan pada seseorang .

" Makan saja ,aku sudah minta Ibrahim memesankan makanan " Jawab Ivan datar .

" Aku sudah cape² masak Lo yank " Ujar Niken kesal menatap tak percaya pada pria yang ada di depan nya .

" Aku tidak memintamu untuk memasak itu bukan, Lalu salahnya di mana " Tanya Ivan menatap Niken .

" Tapi setidaknya hargai usaha ku Van " Jawabnya kesal,Ivan menghela napas panjang jika saja dia menolak pasti wanita itu akan mengadu pada sang ibu dan itu akan membuat kepala nya pecah .

" Simpan saja di situ " Ujar Ivan datar .

" Kita makan bersama " Pinta Niken manja .

" Makan saja tidak usah banyak tingkah " Niken mendengus kesal lalu mulai membuka kotak bekal nya m

" Nanti pulangnya kita ke mall ya yank, teman² ku di sana ajakin ...."

" Kamu bisa pergi sendiri " Potong Ivan cepat .

" Tapi aku tidak bawah mobil yank, tadi aku di antar sopir " Jawab Niken ,yang pastinya itu di sengaja agar pria itu mau ikut bersama nya dan memperkenalkan pada teman²nya .

" Kamu bisa meminta sopir untuk menjemput mu , Aku ada urusan yang lebih penting " Jawab Ivan .

Tok ....tok

Niken menatap ke arah pintu dengan wajah kesalnya .

" Masuk "

Ceklek

" Maaf Dok, makan siangnya " Ivan mengaguk lalu meminta Ibrahim untuk membawa nya ke meja .

" Makasih Him " Ujar Ivan

" Sama Dok ,kalau begitu saya pamit dulu " Ujarnya menunduk kepalanya sedikit sekilas dia menatap Niken yang seperti mya ingin menelannya hidup² .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dukung terus Anggi menjadi novel favorit kalian 🥰🥰🥰🥰🥰

Like

Koment

Vote

Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 5 😘😘😚😚😚

Tidak butuh janji

Waktu pulang pun telah tiba ,di mana Anggi langsung ke luar menuju parkiran sesampainya di sana ternyata Ray menunggu nya bersama temannya .

Melihat itu Anggi hanya tersenyum lembut menghampiri ke duanya .

" Mau balik " Anggi menggaguk " Lagi tunggu sopir tadi katanya mau di jemput " Jawab Anggi .

" Tidak aku antar saja " Anggi menggeleng " Tidak usah kak , Anggi repotin kakak terus " Jawab Anggi .

" Bukannya aku bilang tidak " Jawab Ray serius .

Tin ....

Anggi yang sempat akan menjawab langsung mengentikan niatnya saat mendengar klakson mobil yang begitu kencang hingga membuat nya kaget .

Lalu dia menatap mobil yang ada di samping nya, seketika matanya melotot, dia tahu itu mobil siapa ?

Bukan kah tadi kata ibunya sopir yang akan menjemput nya lalu kenapa ini mobil kakak nya .

Kenapa dia tidak menyadari nya sejak tadi , bodoh sekali pikit Anggi

" Bikin kaget saja " Seru Adam mengelus dadanya .

" Ayo " Anggi menggeleng cepat " Sudah di jemput kakak ku " Jawabnya sambil menatap mobil yang berada di samping nya .

" Kakak mu " Tanya Ray memastikan .

Tin ....tin

" Maaf kak ,Anggi balik duluan ya by " Ujar Anggi cepat lalu membuka pintu mobil dan masuk ke dalam .

Di dalam mobil Anggi langsung memasang seat belt nya tanpa di suruh , tidak berselang lama mobil Ivan mulai meninggalkan parkiran sekolah .

Sepanjang perjalanan tidak ada suara apa pun yang ada dalam mobil itu hanya suara mesin mobil ,Anggi terus meremas Seat belt nya sesekali menatap ke arah Ivan yang hanya fokus menatap ke depan .

" Kakak " Panggil Anggi pelan ,tapi Ivan tidak memberikan respon nya .

Hingga Anggi mulai sadar jika jalan yang mereka lewati bukan lah jalan kembali ke rumah karena jalanan itu terasa asing baginya .

" Kakak kita mau ke mana " Tanya Anggi yang mulai takut .

" Diamlah " Ujar Ivan dingin.

" Tapi Kak ....."

" DIAM ANGGI " Bentak Ivan keras membuat wanita itu langsung terdiam .

Beberapa menit kemudian mobil mereka berhenti di sebuah Loby apartment .

Anggi menatap sekeliling nya gugup, tapi sebisa mungkin dia tetap tenang .

setelah sekian lama akhirnya dia kembali lagi ke apartemen itu, Anggi baru ingat dan sadar .

" Ke luar lah "

" Iya kak " Jawab Anggi tanpa bertanya atau menolak .

Saat melihat Anggi sudah berada di luar Ivan langsung menarik nya ke arah Lift .

" Kakak " Panggil Anggi pelan .

" Kakak Kenapa " Tanya Anggi lembut.

" Apa Anggi punya salah, jika iya Anggi minta maaf " Lanjut nya lagi ,tapi Ivan hanya diam saja dan memencet tombol lift menuju unitnya .

" Kakak " Ivan menatap Anggi dingin membuat wanita itu semakin gugup dan takut .

" Kau selalu membuatku marah Anggi " Geram Ivan membuat Anggi menundukkan kepalanya " Maaf kak " Jawab Anggi pelan tapi lagi² tidak ada respon dari Ivan .

Saat lift berhenti dan perlahan pintunya mulai terbuka Ivan langsung menggegam tangan Anggi membawa wanita itu ke luar dari lift ke unit apartemen nya .

" Masuk "Anggi langsung masuk setelah pintu apartemen itu di buka oleh Ivan .

" Ganti bajumu tunggu aku di sana " Titah Ivan dingin.

" Apa kakak akan melakukan seperti semalam " Tanya Anggi terbata membuat Ivan menatap nya .

" Ya, bahkan lebih ! Kenapa " Tanya balik Ivan membuat nyali Anggi seketika menciut saat Ivan menatap nya dingin

" Anggi minta maaf ,Anggi janji ......"

" Aku tidak butuh janji mu, masuklah tunggu aku di sana " Pinta Ivan rendah .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jam 08.23

Ivan dan Anggi baru ke luar dari apartemen tapi keduanya hanya terdiam bahkan di dalam mobil pun begitu .

Sepanjang perjalanan Anggi terus menatap ke arah luar begitu juga Ivan yang fokus pada kemudinya .

25 menit mobil Ivan sudah sampai di rumah keduanya langsung turun dari mobil lalu masuk dalam rumah yang sudah sepi .

Mungkin kedua orang tua mereka sudah berada di dalam kamar ,karen ini juga sudah terlalu malam tadi sebelum menjemput Anggi ! Ivan lebih dulu menghubungi ibunya itu kenapa sang ibu bisa tenang .

Sekilas Ivan menatap Anggi yang akan masuk dalam kamar nya setelah itu dia pun ikut masuk dalam kamarnya .

Hiks ......hiks .....hiks ....hiks .....

" Ayah .....Anggi kangen ....." Anggi menenggelamkan kepalanya di antara kedua kakinya bersandar pada pintu kamar nya " Anggi....kangen ..ayah sama ibu " Anggi terus menyebut kedua orang nya .

Hingga dia lelah sendiri ,dengan perlahan Anggi mulai berdiri membuka tasnya lalu menyimpan nya di sofa

Bugh

Anggi membuang tubuhnya di atas tempat tidur empuk miliknya menatap langit-langit kamarnya .

" Kenapa aku harus mencintai nya " Tanya Anggi pelan .

" Kenapa ?? Aku harus bertemu dengan nya " Lanjutnya dengan cairan yang kembali ke luar " Kenapa ayah meminta untuk menjaga ku yah, kenapa ayah tidak membiarkan aku hidup sendiri atau membawaku bersama ayah , kenapa harus dengan nya " Tangisan Anggi mulai pecah .

Di kamar Lain nya Ivan memilih menenangkan diri duduk di balkon membiarkan angin malam menyentuh kulit halusnya .

Ivan menyalahkan api membakar nikotin lalu mengisap nya dengan pelan ,saat seperti ini hanya itu yang bisa menemaninya .

Dia buka perokok aktif tapi jika pikirannya sedang kacau dia bisa menghabiskan satu bungkus hanya untuk semalam .

Dengan begitu dia pikirannya bisa jauh lebih baik sekalipun tidak sepenuhnya.

Saat dirinya sedang larut ponselnya berdering dan itu panggilan dari orang penting .

Dengan segera Ivan mengangkatnya sebelum dia di lempar ke rumah sakit yang lebih jauh .

" Hallo "

" Kau sudah tidur " Tanya nya

" Belum ,Kenapa " Tanya nya dengan datar .

" Ke rumah periksa intan " Ivan langsung berdiri dari duduknya " Ya tunggu " Jawabnya lalu mematikan ponselnya masuk dalam kamar .

Ivan mengambil Jaket, dompet dan juga kunci mobilnya lalu ke luar dari kamarnya dengan terburu-buru sambil menuruni tangga .

Bertepatan dengan itu juga Anggi ke luar sambil memegang termos airnya tapi saat melihat Ivan dia menghentikan langkahnya .

" Apa dia akan menemui kakak Niken " Anggi tersenyum miris " Bukankah itu hal yang wajar kenapa aku harus merasa tidak nyaman " Lanjutnya lalu ke luar dari kamar nya menuruni tangga satu persatu .

" Rumah ini terlalu besar jika hanya ada 4 orang penghuni " Gumam Anggi terus melanjutkan langkahnya .

"Tapi sebentar lagi akan bertambah satu orang " Lanjutnya tersenyum .

" Ingat Anggi kamu di sini hanya anak angkat ,jangan melewati batasmu dan kurang ajar hormati mereka yang sudah mau menampung mu, karena di luaran sana kamu belum tentu mampu " Cicit Anggi memperingati dirinya .

🪵

🪵

🪵

Saat pintu gerbang sudah mulai terbuka Ivan langsung memasukkan mobilnya dalam rumah besar itu hingga berhenti di depan pintu besar .

Ivan langsung ke luar dan menutup pintu mobilnya dengan keras hingga menimbulkan suara .

BRAK

Ivan masuk dalam rumah langsung menuju kamar indah dan Alex di mana di sana juga ada ayahnya Alex ,dan ibu Sisil dan juga sang suami . .

" Kenapa " Tanya Ivan langsung mendekat ke arah intan .

" Sakit perutnya " Jawab Alex, Ivan mulai memeriksa indah yang berbaring di temani Alex yang duduk di samping nya .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dukung terus Anggi menjadi novel favorit kalian 🥰🥰🥰🥰

Like

Koment

Vote

Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 5 😘😘😘😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!