ACT 1
Pada tahun 20xx sebuah kasus di Tokyou hilang nya para remaja karena memainkan sebuah game bernama Gemu no sekai.
Perusahaan penerbit game tersebut memutuskan untuk menghentikan produksi game tersebut.
Karena beberapa orang mengangap kejadian ini akibat game tersebut.
Banyak situs beredar bahwa orang yang memainkan game tersebut di kirim ke dunia lain, atau mungkin di sebut dunia game.
Remaja yang hilang itu tak pernah kembali lagi ke dunia nyata, para orang tua dari korban menyalahkan perusahaan tersebut.
Akhirnya gedung tersebut di jual lalu terbengkalai selamat tiga tahun, dan menjadi tempat angker.
***
LIMA TAHUN KEMUDIA.
Sekarang ini adalah tanggal dua puluh sembilan desember, sudah tak terasa akan berganti tahun, sebentar lagi tahun ajaran baru akan di buka.
Malam ini tahun akan berganti, orang - orang bermain petasa namun, di malam yang meriah mereka juga di sambut dengan kasus hilang nya dua orang remaja.
Rupanya kasus tersebut terulang lagi kasus di mana remaja di tokyou menghilang.
**
Tahun ajaran telah di buka, tak terasa sudah berganti tahun dan kabarnya ada sebuah sekolah yang baru di buka yaitu sekolah Fantasy High School.
Baru saja beberapa hari sekolah itu dibuka sudah banyak sekali yang daftar ke sekolah itu termasuk Para tokoh utama.
Semua siswa diantar oleh Orangtuanya dan ada yang diantar kerabat lain nya
Pada awalnya mereka tidak saling mengenal. Karena hari ini adalah hari pendaftaran murid jadi Hari ini belum mulai belajar.
Sekarang hanya pengumuman kelas, wali kelas, absen dan jam masuk untuk esok hari.
Dan juga pengisian data diri setiap siswa baru.
KEESOKAN HARINYA°°°
Semua murid datang ke sekolah. Mereka masuk pada kelas masing-masing dan menungu wali kelas.
Mereka berempat ternyata satu kelas.
"Halo semuanya, Perkenalkan nama Ibu adalah Airi satoshi. Kalian bisa panggil saya Airi. Ibu adalah wali kelas kalian ya.
Salam kenal semua. Dan mohon kerjasama nya ya." Ucap bu Riko membuka percakapan di kelas.
Semuanya Berdiri dan membungkuk pada Ibu Riko.
Ibu Riko memberi tahukan jadwal pelajaran pada semuanya. Dan pelajaran pun di mulai.
Murid-murid mulai mengeluarkan buku tulis serta peralatan dan mulai mencatat.
WUUSH
Terdengar suara angin berhembus.
" Wkwk masa?."
Pada saat murid lain sedang asyik mencatat.Bu Riko mendengar suara bising dari kursi belakang. Ternyata itu adalah Varo dan temannya.
Lalu Bu Airi menghampiri Haruto dan teman nya dengan tatapan tajam dan mengerikan sambil membawa penggaris.
" Varooo! sekarang ini sedang jam pelajaran kenapa kamu mengobrol! ." Dengan wajah kesal seperti seakan ingin menerkam Haruto.
Bu Airi menegur Haruto.
"Maaf kan aku Bu. Aku tidak akan mengulangi nya lagi hiks.." Jawab Haruto dengan wajah memelas.
Bu Airi menghela nafas panjang. " Ya.. baiklah asal jangan kau ulangi lagi. Itu tidak sopan."
Setelah itu Keadaan kelas menjadi hening hanya suara pensil yang terdengar.
KRIING
Beberapa menit kemudian jam pelajaran selesai . Siswa dan siswi merapikan alat tulis mereka, dan mengeluarkan bekal mereka masing – masing.
" Hai!."
Seseorang menghampiri meja Kawa. Dan ternyata itu adalah Yuki, anak dari seorang pemilik toko Roti terbesar di Jepang.
Kawa dan Yuki mulai berkenalan dan bertukar informasi. Dan mereka juga berkenalan dengan dua orang pria yang ada di samping mereka yaitu Sora dan Varo.
" Salam kenal^^."
KRRIIING
Sura bel kembali terdengar, semua murid kembali mengeluarkan alat tulis mereka. Mereka belajar dengan serius. Hingga akhirnya bel berbunyi.
AYAYAAA TAK DI SENTAK SENTAK
Suara bel pulang sekolah berbunyi.
Varo pun berlari mencari sahabat nya yaitu Sora untuk diajak pulang bersama.
"Sora, ayo pulang bersama." Ajak Varo dengan semangat.
" Aku sedang ada urusan. Lain kali saja Var."
Varo pun terpaksa pulang sendiri. Varo berjalan ke rumah nya dengan penuh keringat. Karena hari ini tidak ada yang menjemput nya.
" Panas sekali hari ini."
Varo sampai di rumah nya. Ia segera berbaring di kasur dan membuka pakaian nya. Ia menyala kan semua kipas dan AC yang ada di kamar nya
**
NEXT DAY
Di pagi hari yang cerah terdengar suara murid sedang berbincang. Semua siswa sudah mulai akrab.
Saat semua murid sedang berbincang. Bu Airi datang dan memberi pengumuman bahwa akan ada pemilihan ketua kelas.
" Selamat pagi. Ibu ingin memberi tahu jika ada pemilihan ketua kelas hari ini."
" Bagi yang ingin mencalon kan diri harap maju." Lanjut nya
Lalu tak lama kemudian Varo dan Sora maju ke depan.
"Apa ada yang mau ke depan lagi?." Sembari membereskan berkas yang ia bawa.
"Baik ,hanya Varo dan Sora saja? Jika masih ada yang mau pendaftaran ibu buka hingga besok. Buka halaman 12 matematika."
Setelah itu, semua murid mengeluar kan buku serta alat tulis.
Jam pelajaran pun dimulai semua murid mengerjakan soal yang Bu Airi berikan dan suasana berubah menjadi hening.
tak...tak..tak
Suara pensil terdengar membuat kelas tidak terlalu hening.
KRING
Singkat nya jam pelajaran matematika telah selesai. Menandakan ini waktu nya untuk ber istirahat.
Saat istirahat Kawa berjalan sendiri di lorong sekolah untuk mengenal lingkungan sekolah yang di hiasi oleh poster dan juga lampu yang terang.
Di bawah sinar matahari terlihat murid – murid yang sedang makan siang di taman sekolah. Dan ada juga perpustakan.
Dan juga ada Air mancur dengan hiasan pahatan berbentuk buku.
Kawa, melihat ke sekitar sekolah baru nya sembari tersenyum .
Kawa terus melihat ke samping dan tidak melihat ke depan. Tanpa sengaja Kawa menabrak seseorang.
Buku yang Pria itu bawa berserakan semua nya jatuh.
" Maaf kan aku. Saya benar - benar tidak sengaja." Ucap Hideko sembari menunduk.
" tidak apa- apa kok santai saja. Aku bisa membereskan bukunya lagi" Ucap Pria itu sembari mulai mengambil beberapa buku.
Kawa dan Kak Kai membereskan buku tersebut dan beberapa menit kemudian akhirnya beres .
Kai pun membawa buku tetsebut menuju perpus’takaan.
" Terima kasih."
" Sama - sama!.
Setelah selesai memberes kan buku yang tadi ia jatuh kan Kawa kembali berkeliling sekolah.
Kawa berjalan lalu ia melihat sebuah kolam ikan dekat dengan sebuah menara yang tinggi.
Kawa tersadar bahwa ia belum makan siang Karena lapar Kawa mampir pada kantin sekolah . Hideko membeli minuman dan makanan ringan.
KRRING….
Kawa bergegas menghabiskan makanan nya dan masuk ke kelas.
Semua murid mengeluar kan alat tulis mereka.
Pelajaran pun di mulai.
Singkat nya satu jam kemudian jam pelajaran akhirnya selesai.
Sebelum pulang Bu Airi mengumumkan bahwa Lusa kegiatan extra kulikuler dimulai.
Maka keesokan harinya, semua siswa bisa mendaftar untuk extra kulikuler yang mereka inginkan. Setelah pengumuman semua murid diperbolehkan pulang.
Kesokan harinya
*
*
*
to be continue.
ACT 2
Di pagi hari yang cerah sinar matahari menyinari sekolah. Gerbang dipenuhi siswa – siswa yang sedang berjalan sembari berbincang- bincang. Ada juga yang mengunakan sepedah.
Semua siswa menuju loker masing- masing dan menganti sepatu mereka, dengan sepatu yang disediakan pihak sekolah.
Beberapa siswa juga ada yang membeli minuman pada mesin penjual minuman.
Dan juga hari ini semua siswa akan mendaftar untuk mengikuti extra kulikuler dan mulai besok mereka akan mulai kegiatan extra kulikuler.
Kawa dan Yukiko masuk pada extra kulikuler memasak. Sementara Sora dan Varo memilih masuk extra kulikuler basket.
Mereka mendaftar pada guru di ruang guru.
Singkat nya semua sudah mendaftar dan para siswa memasuki kelas masing – masing.
Penjaga sekolah menutup gerbang sekolah karena sudah memastikan tidak ada yang terlambat.
**
Para siswa menyimpan tas mereka masing – masing di tempat duduk mereka.
Semua mulai memikirkan memilih siapa yang akan menjadi ketua kelas mereka.
"Wah, kita harus pilih siapa ya?."
" Pasti nya Sora dong."
Para murid mulai berdiskusi satu sama lain.
"Haha semoga saja aku." Sembari ia memutar mutar pulpen di tanganya.
Beberapa menit kemudian Bu Airi datang dengan membawa sebuah kotak bernama kan Varo dan Sora
Bu Airi pun bertanya "Apakah kalian sudah memutus- kan?.”
Bu Airi pun meletakan kotak itu di meja nya.
" Tolong masukan jawaban kalian ke kotak ini."
Mereka semuanya mulai menulis dengan seriusnya dan mulai memasukan jawabannya ke kotak itu.
Bu Airi memberi tahu pada mereka bahwa yang akan dipilih jadi ketua kelas adalah murid teladan.
Semua menganguk faham dengan yang Bu Airi beritahukan
Setelah semua jawaban di masukan bu Airi memberika tugas pada mereka.
Semuanya mulai serius mengerjakan tugas yang Bu Airi berikan namun, Varo hanya memainkan rambutnya saja.
Bu Airi melihat Varo yang dari tadi hanya bermain - main.
Dengan wajah kesal Bu Airi melihat ke arah Varo. Ia tersadar dan mulai mengeluarkan buku dan alat tulisnya dengan segera.
Varo langsung membuka halam sepuluh dengan cepat dan mulai menulis di buku nya. Bu Airi pun kembali tenang setelah melihat Varo mau mengerjakan.
Dengan wajah masam Varo menggerutu. " menyebalkan aku kan hanya memainkan rambutku saja!."
Bu Airi melihat pada jam tangan nya.
Setelah itu Bu Rio meminta pada para murid untuk segara menyelesai kan nya, karena waktu nya sedikit lagi.
Semua nya menjawab dengan kompak, Semua siswa dengan cepat menyelesai kan tugas yang Bu Airi berikan.
Kelas mulai hening kembali Sehinga suara gesekan daun-daun terdengar.
Kelas terasa tentram sekali. Semua siswa serius mengerjakan soalnya. Suara pensil – pensil terdengar.
Karena semua murid sedang menulis. Bu Airi pun berkeliling meja siswa agar bisa mengawasi seluruh siswa nya yang sedang asyik mencatat di buku mereka.
Bu Airi juga menerangkan materi hari ini.
Semua siswa mendengarkan Bu Riko dengan seksama.
Bu Airi menulis di papan dada agar bisa para murid Salin di buku pelajaran mereka.
Nerjam – jam waktu berlalu, tidak terasa waktu sudah berlalu cukup lama. Beberapa murid sudah mengumpul kan buku mereka dan kembali pada tempat duduk mereka lagi.
TIK.. TOK.. TIK.. TOK..
Suara jam terdengar, sekarang jam sudah menunjukan pukul 14:00.
Empat orang siswa lagi selesai, hanya tingal sepuluh siswa lagi yang masih menyalin pelajaran.
Sora dan Kawa selesai menyalin, dan disusul oleh Yukiko dan Varo. Akhirnya semua siswa selesai mengerjakan soalnya.
Beberapa saat kemudian semua murid selesai mengerjakan soal yang Bu Airi berikan.
Bu Airi pun bersiap pulang dan membereskan berkas- berkas nya serta kotak pemilihan ketua kelas.
Semua nya selesai dan bersiap untuk pulang. Namun, saat semua akan berdiri Bu Airi Secara tiba -tiba saja memberi pengumuman.
"Anak- anak kalian akan libur selama dua minggu karena kakak Ibu, sedang sakit jadi ibu harus menemani kakak Ibu. Dan juga kebetulan tidak ada guru pengganti."
Semua murid mengucap kan doa pada kakak dari Bu Airi.
Lalu tiba- tiba Yukiko bertanya." Bu, bagaimana dengan pengumuman Ketua Kelas?”
" Itu akan diundur saja, saat Ibu kembali lagi baru Ibu akan memberi tahukan pada kalian."
Yukiko mengangguk faham.
" Baiklah ibu akan pergi sampai jumpa dua minggu lagi ya Anak-anak. Jangan lupa untuk belajar ya."
Tap..tap..tap
Murid murid berhamburan keluar. Halaman sekolah di penuhi banyak sekali murid.
Saat pulang sekolah Varo mengajak teman teman nya bermain game bersama teman- temanya.
"Hey Kalian ayo bermain game di rumah ku."
" Aku tidak tertarik." Jawab Sora dingin.
" Kau harus ikut! kami memaksa."
Mereka menggusur Sora dan sementara ia hanya bisa pasrah.
*
*
*
Mereka berjalan menuju rumah Varo.
Saat sampai di rumah Varo. Kawa dan Yukiko terkejut melihat rumah Varo yang sangat besar. dengan pilar – pilar berwarna putih dan air mancur dihalaman rumah.
Ini adalah kali pertama Kawa dan Yukiko ke rumah Varo. Namun, ini hal biasa bagi Sora, bahkan ia sendiri sudah bosan melihat rumah Varo.
Mereka pun membuka sepatu mereka dan menaruhnya di rak sepatu milik Varo.
Saat mereka memasuki ruangan tamu milik Varo, mereka seperti sedang berada di istana, namun saat mereka berjalan menuju ruang keluarga.
Seperti memasuki tempat pembuangan sampah. Saat mereka memasuki rumah Varo.
Semua terkejut rumah Varo begitu berantakan, kaset game berserakan dimana - mana. Bungkus camilan ringan berserakan.
Gelas kotor ada di bawah lantai di rak buku hingga di kursi. Dan juga baju dan celana di lantai berserakan dan juga tas Baro
"Hmmmm..Varo apa dirumahmu ada pembantu??." Tanya Kawa.
Varo mengangguk.
"Tapi kenapa rumahmu berantakan sekali?."
"Sesudah dibereskan aku berantakan lagi he-heh." Dengan senyum malu Ia mengaruk tengkuk nya.
"Sungguh benar -benar tragis dan malang yang menjadi pembantu Varo." Batin Kawa sambil menepuk jidatnya.
Sora sudah malas menangapi anak yang satu ini. Varo dan teman – teman nya menaiki tangga yang berputar – putar.
Varo membawa teman nya itu ke sebuah ruangan yang ia sebut ruangan yang tidak boleh di Sentuh.
" Kita mau kemana?."
" Sstt aku ingin mengajak kalian bermain game yang mereka bilang terkutuk."
Mereka hanya mengikuti Varo yang memimpin di depan.
Mereka ke atas tempat barang-barang yang disebut. Varo menendang pintu tersebut. Varo langsung terjatuh.
" Jangan berisik bodoh."
Varo kembali berdiri dengan debu di wajah nya. Varo tersenyum malu.
Mereka membuka pintu dan ternyata tidak di kunci.
" Hei kau tau kegunaan pintu? UNTUK DI BUKA BUKAN DI TENDANG." Teriak Yuki.
" Jangan berisik." Varo menutup mulut Yuki
*
*
*
To Be continue.
CHAPTER 3
Saat mereka membuka pintu, mereka langsung bersin-bersin karena di ruangan tersebut ada banyak sekali debu, sarang laba-laba dan kotak-kotak bekas yang ditumpuk.
Ruangan itu cukup luas dengan dua pintu didalamnya dan sebuah tangga loteng yang terlihat usang.
Namun, mereka tidak melihat ada satupun jendela. Akhirnya mereka memutuskan untuk membersihkan sebagian dari ruangan itu.
Varodan Sora beranjak menuju tangga loteng dan menaikinya, berharap mungkin di atas ada peralatan yang bisa mereka gunakan untuk membersihkan ruangan misterius itu.
Varo datang dengan beberapa alat bersih- bersih [ Alat pel, sapu, pembersih kaca dan lain – lain] .
Mereka mengambil alat pembersih masing-masing.
Sora membersih kan ruangan utama Varo dan Yukiko masuk pada ruangan di di kiri. Sementara Kawa masuk pada ruangan kanan. Mereka mulai membersih kan tempat tersebut.
-----------------------------------------------------:)
DI RUANGAN BAGIAN SORA.
Sora sedikit binggung harus mulai dari mana karena sangat banyak sekali yang harus dibereskan.
Belum lagi kotak-kotak yang berserakan. Sora pun mulai membereskan kotak – kotak yang menghalangi.
Sora menumpuk kotak – kotak tersebut. Selesai memindahkan kotak, Sora mengambil pembersih kaca.
Saat Sora berbalik kotak- kotak yang tadi ia pindahkan berantakan lagi.
Alat pembersih kaca yang tadi ia pegang jatuh pada lantai. Sora mulai kesal namun, ia coba susun lagi dan jatuh dengan sendiri nya lagi.
DI RUAGAN TEMPAT VARO DAN YUKIKO.
Yukiko sedang asyik membersihkan rak buku yang berada dalam ruangan tersebut dan Varo sedang menyusun buku yang berada di rak satu lagi.
Yukiko juga membersihkan debu yang berada di bawah meja dan kursi.
Varo membuka jendela yang ada di hadapan nya. Jendela nya tertutup lagi, Varo membukanya lagi dan tertutup lagi.
Setiap Haruto membuka jendelanya namun, saat Yukiko membuka jendela nya, jendelanya tetap terbuka.
Varo kesal dangan jendela nya. Karena jika di buka Yukiko saja baru tetap terbuka.
" Kau tidak adil jendela Chan!." Memasang wajah sedih.
Varo, melanjutkan lagi membersihkan ruangan tersebut. Karena takut di lempar sapu oleh Yukiko.
RUANGAN TEMPAT KAWA
Kawa pun mulai dari sudut ruangan karena di sana banyak sekali debu.
Kawa membersihkan atap – atap ruangan tersebut dan membuka jendela.
Karena disitu sanggat gelap tidak ada cahaya sedikit pun namun, setelah jendela dibuka sudah muali terang.
Stelah jendela dibuka, angin bertiup menerpa rok pendek Kawa.
Pada saat Kawa sedang menyapu, seolah sedang ada yang memeluk nya dari belakang, Kawa tak bergeming dari tempat ia berdiri dengan sapu ditangan nya yang bergetar.
Kawa mencoba menoleh kebelakang dan sinat matahari menyinari sebuah tulisan yang sekilas terlihat oleh mata Kawa dan juga tidak ada siapapun di belakang Kawa.
“ AKU PASTI AKAN BERTEMU DENGAN MU LAGI”
Kawa semakin merinding. Kawa pun tak menghiraukan nya dan meyakini itu hanya perasaan nya.
Kawa melanjutkan menyapu, walaupun ia masih sedikit takut dengan apa yang tadi ia alami, sunguh mengerikan.
Bayangkan ada yang memeluk kita dari belakang namun saat kita lihat hanya tulisan seperti itu.?.
Pada saat ia menyapu Kawa tersandung karena ada sesuatu saat ia lihat ternyata konsol PS yang sudah berdebu.
Kawa membersihkan konsol PS tersebut dengan tangan nya. Dan langsung memberi tahu teman-temanya. Kawa pun membuka pintu dan melambaikan tangan nya.
“ Teman- teman, lihat appa yang aku temukan!!.” Teriaknya.
Mereka bertiga langsung menyimpan peralatan mereka dan berlari menuju Kawa.
Mereka berkumpul di ruangan tengah nya dan mulai berfikir dari mana asal konsol PS ini?.
Varo kembali mengingat – ngingat apa orangtua nya pernah membelikan Varo PS.
Varl masih sangat kebingungan seingat dirinya ia sama sekali tidak diboleh kan bermain PS namun, misterinya apakah ini hanya konsolnya saja? atau ada yang lain nya?.
Mereka masih sangat kebingungan dengan konsol misterius ini.
Yukiko sangat penasaran. Yukiko sudah mulai mencari dari mana asal konsol itu.
“ Hmm, aku tidak tahu bahwa alat yang keren yang dimaksud kedua orangtuaku adalah PS?!. Yang benar saja.” Teriak Varo
Yukiko memukul kepala Varo dengan sangat keras.
Varo pun terkejut, begitu pula dengan Kawa dan Sora.
Mereka pun mencari sembari membersihkan lagi, karena belum selesai sama sekali.
Mereka menyimpan konsol PS pada meja di ruangan yang Kawa sedang bereskan.
Beberapa saat kemudian ruangan yang mereka bersihkan sudah selesai.
Mereka pun berkumpul di ruangan utama. Mereka duduk dilantai dan Varo berbaring di lantai.
Mereka sangat kelelahan karena, mereka tidak menyangka ruangannya sangat besar sekali. Tiba- tiba Mereka merasa haus.
Sora meminta Varo mengambil kan minum.
Varo membuka mata dan mengeluarkan wajah menjengkelkan nya.
" Ambil sendiri kau kan tahu tempat nya."
Sora menghela nafas dan berjalan pelan - pelan menuju dapur.
Saat Sora akan sampai di tangga, Sora mendengar langkah kaki yang menuju lantai atas seakan akan menuju tempat mereka berada.
Suara langkah kaki tersebut semakin mendekat. Sora pun segera berlari kembali kearah ruangan tadi.
Sora berlari sekencang mungkin setelah sampai Sora membuka pintu dan menutup nya kembali, seketika semuanya pun terkejut dengan kemunculan Sora yang sangat tiba- tiba.
“ Ada apa?, kamu begitu terburu-buru?. “ Tanya Yukiko.
Dengan nafas yang ter’engah-engah Sora menjelaskan seperti nya seseorang akan datang kemari.
Varo membuka mata nya dan langsung panik, mereka melihat ke sekeliling dan mencari tempat sembunyi.
Mereka memasuki ruangan yang tadi Kawa bereskan, Sora melihat lima buah kotak besar disudut ruangan.
Kawa sedikit kebigugan karena seingatnya tidak ada lima buah kotak sebelum nya disana?.
Tanpa mempedulikan hal itu mereka pun sembunyi didalam kardus besar itu dengan cepat.
Suara seseorang membuka pintu sangat jelas terdengar, pintu ruangan yang mereka tempati terbuka.
TAP..TAP..
" Iho? pintu nya tidak terkunci."
Seakan – akan suara wanita dan langkah kaki itu semakin mendekat. Terdengar dari arah luar suara seseorang.
“ Kenapa ruangannya bersih ya?, ada yang aneh, tapi baguslah pekerjaanku berkurang.”
Suara langkah kaki itu semakin menjauh, terdengar suara pintu terbuka yang menandakan seseorang itu sudah keluar.
Sora pun melihat kesekeliling dan aman, mereka pun keluar kotak besar itu.
“ FYUUHHH… “
Rasanya mereka seperti bisa bernafas lagi, Kawa pun mengambil konsol PS nya mereka
mulai mencari karena tidaka ada yang perlu dibereskan.
Mereka pun mulai mencari dari ruangan yang ke tiga atau ruangan yang Varo dan Yukiko bersihkan.
Yukiko coba mencarinya di rak buku. Ia menarik buku yang berada di rak tengah – tengah. Entah buku mana yang Yukiko tarik tiba-tiba ada suara dari ruangan ke dua.
Mereka pun terkejut dan penasaran suara apa itu?.
Sora yang maju di depan dan Varo dibelakang. Sora pun membuka pintu dan mengintip sedikit mereka pun masuk, saat mereka masuk mereka dikejutkan dengan pintu rahasia yang ada di dinding ruangan.
Mereka pun tercengang, Kawa sudah didepan saja tanpa mereka sadari.
Saat mereka masuk di dalam ruangan itu banyak sekali sarang laba –laba kotak kotak yang berserakan dan ada satu buah meja diatas nya buku usang yang terlihat seperti sudah berpuluh – puluh tahun tidak dibaca. Yukiko membuka buku itu, judul dari buku nya adalah
“A random game.“
Dihalaman pembukaan dalam buku itu tertulis, game utama dari game ini adalah gemu no sekai dan untuk bermain game ini kalian harus mengumpul kan kristal dari quest dari game itu dan juga kalian harus mendapatkan kunci - kunci sisanya dengan cara bemain game random namun, berhati hatilah dengan game ini.Ternyata ada bagian yang tersobek.
Tiba - tiba
“ Yukiko kemari lah, kami menemukan satu set PS lima.” Teriak Varo dari ruangan itu.
Mereka tidak menyangka ada PS lima ditempat seperti ini.
Mereka membersihkan debu di layar PS itu, dan ternyata masih bisa digunakan. Mereka juga menemukan beberapa konsol game lagi dan juga kabel , mereka mencari stok kontak.
Mereka memasukan kabelnya pada stok kontak, layar nya menyala namun, kaset game nya belum ditemukan oleh mereka.
Mereka mulai mencari dan akhirnya kaset game nya tertemukan . Judul dari game itu adalah “ A random game: season one” .
Tanpa berfikir panjang mereka membuka plastic yang membungkus kaset game itu dan memasukan nya.
PRESS X TO PLAY THE GAME
ENJOY THE GAME
Setelah permainan dimulai tiba – tiba layar game mati dan sebuah cahaya dari bawah tempat duduk mereka.
Mereka pun terjatuh ke dalam sebuah portal dari dimensi lain.
*
*
*
To be continue
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!