ASSALAMMUALAIKUM WR. WB.
Hy hy Sobat Safira yang othor tidak solehot ini cintai dimanapun kalian berada.
Kabar baik dan sehat semua ya Sobat?
Muncul karya baruku dengan dengan judul :
"Terpaksa Menikahi KAKAKKU"
Ini adalah sequel dari karya aku yang berjudul "Darah dan Air Mata SUAMIKU"
Bagi yang belum singgah ke sana bisa membacanya agar tahu awal mula kisah Lio dan Nola serta keluarga Abraham secara detail sebelum masuk pada inti cerita dan klimaksnya yang akan aku tuangkan pada karya yang sekarang.
Dukung terus karya othor tidak solehot ini dan dominan karya aku dari kisah nyata yang aku padu padankan dengan beberapa sentuhan gimmick di dalamnya semoga suka.
Hatur nuhun💋💋
🍁🍁🍁
Sequel Darah dan Air Mata SUAMIKU
Apa jadinya jika dua orang yang tidak memiliki ikatan darah dan sejak kecil telah hidup satu atap harus terpaksa menjalani suatu pernikahan atas dasar suatu penjebakan terselubung yang tidak diketahui oleh keduanya?
Nola Claudia Abraham terpaksa harus menikah dengan kakak angkatnya, Lio Bintang Putra Abraham, karena keduanya didapati tidur satu ranjang dalam keadaan tanpa busana. Padahal Lio sangat membenci Nola sejak kecil. Terlebih Lio sudah berstatus sebagai suami Nicole, model ternama yang tengah naik daun.
Bagaimana nasib pernikahan antara Lio dan Nola? Ada rahasia besar apa dibalik kejadian pernikahan paksa itu.
Simak kisah mereka yang penuh liku dan tabir💋
"Aaaa...astaga apa yang kalian berdua lakukan!" pekik menggelegar suara seorang Ibu mendapati putra dan putrinya tengah tertidur dalam satu ranjang yang sama dalam kondisi tanpa busana. Walaupun keduanya bukanlah sedarah bahkan bisa dibilang orang lain karena sejatinya tidak memiliki ikatan darah apapun tetapi sejak kecil telah terikat dalam satu ikatan kakak beradik.
"Bangun kamu pecundang!"
"Bugh,"
"Bugh,"
"Bugh," suara bogeman mentah dari sang Daddy membangunkan putranya yang masih belum sadar sepenuhnya.
"Stop Dad! Nanti Lio bisa mati kamu pukul. Semua bisa dibicarakan dengan kepala dingin," tutur sang istri.
"Lihatlah kelakuan anakmu yang kamu agung-agungkan itu Ay, teganya berbuat hina pada adiknya sendiri. Sudah punya istri cantik juga masih kurang. Dasar lelaki kurang ajar kamu Lio!" hardik sang Daddy.
Lio Bintang Putra Abraham, 30 tahun, putra sulung pasangan Leonardo Abraham dan Ayu Larasati sungguh terkejut saat dirinya masih belum sadar sepenuhnya mendadak suara sang Mommy yang menggelegar dan bogeman mentah dari sang Daddy bertubi-tubi mendarat padanya.
"Ada apa ini Dad Mom?" tutur Lio yang masih belum memahami situasi yang terjadi padanya saat ini karena kepalanya masih pusing dan pandangannya belum jelas betul alias berkunang-kunang.
Namun samar-samar ia mendengar suara dua orang wanita yang familiar di telinganya yang satu tengah menangis dan satunya tengah marah lalu ia pun mengusap wajahnya dengan kasar guna menajamkan penglihatannya yang sebelumnya masih kabur.
Deg...
Ia terkejut melihat dirinya tengah polos di atas ranjang bersama Nola Claudia Abraham, 29 tahun, adik angkat yang sejak kecil ia begitu membencinya karena dendam masa lalu.
"Bagaimana bisa?" monolognya dalam hati.
Nola yang masih terlelap di sebelah Lio belum juga bangun walau kondisi sekitarnya sudah terjadi keributan yang menggemparkan keluarga besar Abraham.
"Hei, wanita murahan bangun kamu!" pekik Lio yang akhirnya membuat Nola mengerjapkan matanya sedikit demi sedikit.
Saat Nola sudah mulai penuh kesadarannya, ia begitu syok melihat dirinya dan Lio berada di sebuah kamar hotel mewah dalam keadaan polos dan di depan mereka ada orang tua angkatnya serta istri Lio, Nicole, yang tengah menangis tersedu-sedu dalam pelukan sang Mommy.
Deg...
"Plakk..." suara tamparan tiba-tiba mendarat di pipi mulus Nola yang berasal dari cap lima jari milik kakak angkatnya ini.
"Brengsek! Dasar keturunan ja-lang. Sekali murahan tetap murahan!" hardik Lio dengan nada tinggi yang sudah di ubun-ubun tingkat kemarahannya pada Nola.
Lio pun bergegas turun dari atas ranjang namun sebelumnya ia segera memakai pakaiannya yang berserakan di bawah. Alhasil kini dirinya sudah memakai boxer dan kaos dalam saja karena kemeja serta celananya berada pada posisi jauh dari jangkauannya. Dirinya berjalan ke arah istrinya dan sang Mommy.
"Sayang, maafin aku. Ini gak seperti yang kamu lihat. Wanita murahan itu yang pasti menjebakku. Kamu tahu kan dari dulu dia suka padaku tapi aku gak suka sama dia malah benci banget," tutur Lio seraya berusaha menggenggam tangan Nicole yang menangis tersedu-sedu namun ditampik oleh istrinya itu.
"Sungguh Mommy kecewa padamu Lio. Dia itu adikmu walau kalian hanya saudara angkat tetapi tidak seperti ini juga tingkah lakumu padanya. Kamu tega menghancurkan masa depannya," ucap sang Mommy, ibu kandung Lio, terisak pilu melihat ini semua terjadi di depan matanya sendiri.
"Aku gak ngelakuin hal itu Mom, sumpah!" pekik Lio.
"Turunkan nada bicaramu pada Mommymu jika kamu masih ingin hidup esok hari!" hardik sang Daddy.
"Dad Mom, percaya sama Lio. Sejak kapan dalam kamus Lio ada prinsip pengkhianatan apalagi aku cinta sama Nicole bukan dia," ucap Lio memelas seraya menggendikkan dagunya menunjuk pada Nola yang kini tengah menangis di atas ranjang.
"Ceraikan aku!" ucap Nicole yang membuat semuanya terhenyak.
"Tidak!"
"Tidak sayang, sampai kapanpun aku gak akan ceraikan kamu," tutur Lio dengan tegas.
"Mungkin sudah seperti ini jalan kita Lio, maaf hingga saat ini aku belum bisa memberimu keturunan hingga usia pernikahan kita menjelang lima tahun. Sepertinya Nola yang akan melahirkan keturunan untukmu," ucap Nicole dengan nada sendu.
Ayu mendekap menantunya itu dengan sayang. Dirinya begitu dilema satu sisi menantu dan sisi lain ada Nola, putri angkatnya. Walaupun Nola tak memiliki darah keluarga Abraham namun tetap dia adalah putri kesayangannya yang lahir dari hatinya bahkan cintanya pada Nola hampir sama pada Lea, putri kandungnya yang menjadi saudara kembar Lio.
"Gubrak," suara tubuh seseorang terjatuh.
"Nicole!"
"Nicole!"
"Nicole!" teriak semua orang melihat Nicole mendadak tergeletak pingsan.
🍁🍁🍁
"Nicole!" teriak semua orang melihat Nicole mendadak tergeletak pingsan.
Akhirnya Nicole dibawa oleh Lio ke kamar lain di hotel yang sama setelah sang Daddy bertindak. Kebetulan keluarga Abraham memiliki saham cukup besar pada hotel berbintang di kawasan Jakarta Pusat tersebut. Semua orang terfokus pada Nicole sehingga mereka meninggalkan Nola sendiri di kamar naas tersebut.
Gadis yang baru saja genap berusia 29 tahun tepatnya tiga bulan lalu ia merayakan ulang tahunnya itu, saat ini dirinya tengah menumpahkan rasa tangis dan kegundahan dalam hatinya. Lalu ia beranjak ke kamar mandi guna membersihkan diri.
"Hiks...hiks...aku kotor,"
"Kenapa aku mengikuti jejak ibuku ya Tuhan!" teriak Nola hingga urat nadinya tampak menonjol warnanya pada kulit leher dan tangannya.
Dia begitu syok dan tertekan dengan kondisi yang baru saja ia alami. Dengan sejuta masa lalu kelam kedua orang tua kandungnya, dirinya berharap menjadi wanita baik-baik dan tak akan pernah mengikuti jejak mendiang ibu kandungnya terutama.
Tetapi nasi telah menjadi bubur maka tak dapat diubah kembali menjadi nasi ataupun beras. Mau tak mau hal ini sudah digariskan Tuhan kepadanya. Walaupun sejak dahulu ia diam-diam telah menaruh hati pada kakak angkatnya itu. Namun ia tak sampai hati menjadi seorang pelakor atau pihak ketiga dalam rumah tangga sang kakak.
Cinta itu hanya ia simpan dalam hati dan cukup dirinya yang tahu. Terlebih sejak kecil ia tahu bahwa Lio memang tak menyukai dirinya. Awalnya dirinya tidak tahu mengapa sikap Lio berbeda padanya. Padahal Daddy, Mommy, Lea dan Liam bersikap selayaknya keluarga yang menyayanginya walaupun Nola bukan darah daging keluarga Abraham.
Sejak usia lima tahun, Nola telah mengetahui alasan mengapa kakak sulungnya itu tak menyukainya seakan dirinya seperti benalu atau parasit dalam keluarga Abraham. Saat itu ia tak sengaja mendengar pertengkaran antara Lio dengan Daddy Leo.
Flashback ON
"Lio jaga sikapmu pada Nola, tak sepatutnya kamu berbuat begitu pada adikmu sendiri," ucap Daddy Leo.
"Untuk apa aku peduli dengan anak haram seperti dia yang ibu dan ayahnya adalah perusak rumah tangga Daddy dan Mommy," ucap Lio dengan nada kesal.
Deg...
Nola begitu terhenyak mendengar hal itu dibalik pintu ruang kerja Daddy Leo. Ia berusaha menajamkan kembali pendengarannya khawatir ada permasalahan dengan telinganya. Ia berusaha menetralkan degup jantung dan nafasnya yang makin tak beraturan saat mendengarkan kembali pembicaraan kedua orang tersebut.
"Apa yang kamu bicarakan Lio!" hardik Daddy Leo menatap tajam sang putra sulungnya itu.
"Aku sudah tahu Dad jika Nola bukan adik kandungku. Bahkan dia tak memiliki hubungan darah apapun pada keluarga Abraham justru orang tuanya adalah perusak rumah tangga Dad dan Mom di masa lalu. Anak seperti dia pasti kelakuannya nanti di masa depan sama seperti orang tuanya. Jadi lepaskan dan buang dia jauh-jauh Dad dari keluarga kita sebelum terlambat," tutur Lio dengan nada kesal jika membahas tentang Nola ataupun mendiang orang tua Nola.
"Darimana kamu tahu semua ini Son?" tanya Daddy Leo menatap tajam Lio.
"Maafkan aku Dad, sudah lama aku tahu hal itu namun aku selalu diam. Aku mendengar saat Daddy dan Mommy membahas nama mendiang aunty Celine dan Uncle John di kamar saat pintu belum tertutup rapat dan tentunya setelah itu aku mencari tahu sendiri ternyata mereka perusak rumah tangga Dad dan Mom," jawab Lio jujur.
"Son, walaupun begitu kamu tak bisa menilai Nola seperti itu. Jangan pernah limpahkan kesalahan orang tua kandungnya pada anaknya. Nola tak tahu apapun dan Daddy rasa Nola anak yang baik berbeda dengan ibu kandungnya dahulu," tutur Leo bijak.
"Buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya Dad. Sekali keturunan wanita murahan ya tentu anaknya akan sama. Dad lihat saja nanti di masa depan. Belang yang ia tutupi akan terbongkar suatu saat pada kita," ucap Lio.
Setelah mendengar hal itu, Nola pun pergi keluar dari kediaman keluarga Abraham untuk menenangkan hatinya. Dirinya menangis tersedu-sedu di bawah rintik hujan.
"Pantas Kak Lio begitu membenciku. Ternyata aku memang hanyalah keturunan benalu yang tak pantas berada di dalam keluarga Abraham," tutur Nola kecil.
Flashback OFF
Sejak kecil dirinya begitu merasa sendiri terlebih sejak kematian Oma Margareth akibat sakit, ibu kandung Daddy Leo. Tak lama beberapa tahun kemudian disusul kematian Opa Alex Dharma dan Oma Sinta Dharma, orang tua kandung Mommy Ayu Larasati, yang meninggal akibat kecelakaan pesawat saat terbang dari Jakarta ke Moskow, Rusia.
"Maafkan aku Dad, Mom, Kak Lio, Kak Nicole, Lea dan Liam. Sepertinya lebih baik aku menyusul kedua orang tuaku saja di alam sana agar tidak menjadi beban kalian," ucap Nola sembari menangis tersedu-sedu dan pikirannya sedang kalut dirinya mengambil gelas kumur lalu ia pecahkan.
"Crasss...prang!" darah segar mengalir pada tetesan lantai putih kamar mandi yang berubah warna menjadi merah.
"I Love You Kak Lio," ucap Nola sebelum dirinya menutup mata dan tergeletak.
🍁🍁🍁
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!