Hari ini Grace gadis cantik namun bar-bar itu hendak keluar untuk bersenang-senang bersama sepupu nya Nelsy anak dari bibi dan paman nya Bastian dan Arny..entah lah dua wanita single itu akan kemana melangkah kan kaki mereka kali ini.
Gerald selaku adik nya selalu mengingatkan agar mereka membawa serta pengawal hanya untuk berjaga-jaga saja meski kedua wanita itupun bisa jaga diri namun tetap saja mereka adalah seorang wanita, Gerald hanya tidak mau jika kakak bar-bar nya itu semakin liar tak terkendali.
"Ge aku pergi dulu..titip ijin sama mommy dan Daddy" pamit Grace pada sang adik Gerald.
"Hati-hati ka ingat jangan lewat dari jam 10 malam bisa-bisa kau di jodohkan oleh mommy dan Daddy" ujar Gerald mengingatkan sang Kaka agar pulang tepat waktu.
"Ck..iya aku tau..bye adikku" jawab Grace lalu melangkah pergi meninggalkan rumah dengan mobil nya.
Grace menuju kediaman Bastian yang hanya di huni oleh Nelsy dan Nichole karena Arny dan Bastian sedang berada di negara M untuk menikmati masa tua mereka.
Sampai lah Grace di depan rumah Nelsy..dia keluar dari mobil dan menunggu Nelsy yang seperti nya sebentar lagi keluar..dia menyandar di sisi mobil nya dengan santai.
Nelsy baru keluar dari pintu dan melihat Grace yang sudah menunggu nya di depan.. Grace menyapa Nelsy kemudian memasuki mobil dan meninggalkan rumah menuju tempat yang akan mereka tuju.
"Kita mau kemana?" tanya Grace yang berada di kursi kemudi.
"Entah lah aku hanya ingin keluar saja..bosan sebulan di kurung si kaku terus" Nelsy menggerutu karena terkurung di rumah sebulan lama nya.
"Baiklah..kau mau ke club?" tanya Grace mempunyai ide untuk bersenang-senang.
"Club..baiklah.. let's go"
Dan kedua gadis tengil itu pun menuju club..biasa nya mereka bersama Genie juga tapi di karenakan Genie sudah menikah jadi tidak akan bisa mereka mengajak nya.
Bisa-bisa mereka yang kena bogem lima jari dari Genie..malam semakin larut..jam sudah menunjukkan pukul 8 malam.
Sampai lah kedua gadis itu di club..mereka masuk dengan tampilan yang menggoda pandangan kaum adam.
Grace
Nelsy
Grace dan Nelsy tampak cuek tak menghiraukan keberadaan para pria mata jelalatan yang menatap mereka dengan tatapan lapar seakan ingin menerkam mereka.
"Hay girl's mau berdansa dengan ku?" tanya salah seorang pria pada Grace dan Nelsy.
"No thank's" jawab kedua gadis tengil itu bersamaan.
Mereka berdua menuju lantai dansa..kehadiran dua gadis itu membuat suasana di lantai dansa semakin riuh.
Grace dan Nelsy menari dengan begitu liar..tak perduli banyak mata yang memandang lapar pada kedua nya..tak ada yang bisa menyurutkan niat mereka untuk menggebrak lantai dansa itu.
"Wooooow I love it" teriak Nelsy sambil meliuk-liuk kan tubuh nya.
"Me too" balas Grace berteriak tak kalah keras juga.
Kelakuan mereka berdua menjadi perhatian dari seorang pria tampan bermata tajam yang tengah memandangi kedua gadis itu lebih tepat nya memandangi Nelsy dengan tajam.
"Menarik" ujar pria itu tersenyum smirk menatap Nelsy.
Grace dan Nelsy tampak tak menyadari tatapan mendamba dari tiga pria yang sangat menginginkan mereka..sambil menenggak minuman di tangan nya salah seorang dari ketiga pria itu mulai berjalan menuju kedua gadis itu.
"Kau mau kemana?" tanya salah seorang pria itu pada teman nya.
"Aku akan bersenang-senang dengan salah satu dari mereka bila perlu kedua nya" ujar pria itu melenggang dengan percaya diri.
Di lain sudut tampak pria yang tak suka dengan kehadiran seseorang di antara Nelsy dan Grace lebih tepat nya tak suka Nelsy di ganggu.
Pria tadi semakin mendekati kedua gadis itu dengan tatapan mata yang sarat akan gairrah..baik Grace maupun Nelsy,kedua gadis itu tak menghiraukan namun jika di usik maka mereka akan memunculkan taring nya.
"Sialan lepaskan aku brengsek" teriak Nelsy geram karena tubuh nya di sentuh sembarangan oleh pria tadi.
"Ayolah sayang kita bersenang-senang" ujar pria itu santai.
Tak tahan lagi Nelsy melayangkan tinju nya pada hidung pria itu dan membuat hidung si pria mengeluarkan darah.
Bughhhh....
"Arkhhh" teriak pria itu merasakan sakit hingga terhuyung ke belakang.
"Rasakan.. Aku kesini untuk membuang stres ku bukan melayani pria seperti mu bastard..Fu*ck you" teriak Nelsy memilih meninggalkan tempat itu dengan Grace di belakang nya.
Grace pun tampak menghajar pria tadi dengan begitu bringas..dia kesal sepupu nya di sentuh sembarangan..memang mereka liar namun tak sampai semurah itu hingga bisa di sentuh sembarangan.
Biasa nya mereka akan ke club' bersama Gio dan para pria di keluarga Wilson namun kali ini hanya ada mereka berdua saja.
Grace mengikuti Nelsy yang sudah keluar dari club' itu dan tengah menunggu nya di mobil..tak sengaja Grace bertabrakan dengan seorang pria yang kebetulan sedang menuju lantai dansa untuk melerai perkelahian itu.
"Oops..sorry aku tak sengaja..maaf" kata pria itu tak sengaja menyenggol lengan Grace namun langsung pergi tanpa menoleh dan hanya mengucapkan kata maaf saja.
Grace mencebik kesal lalu berjalan keluar dari club itu menemui Nelsy yang tengah memasang wajah kesal..oh astaga lihat lah wajah nya sangat lucu.
"Hey hati-hati bibir mu nanti jatuh" ejek Grace karena melihat bibir Nelsy yang maju lima centi.
"Ck diam lah..aku benar-benar kesal dengan bajingan itu kau tau arghhhh sialan" kesal Nelsy berteriak memuntahkan emosi nya.
"Hahahaha..baiklah apa kita harus berkunjung ke tempat lain nona cantik?" tanya Grace membuat mood Nelsy membaik.
"Of course.. let's go" kata Nelsy lalu masuk kedalam mobil di susul Grace yang hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah saudara nya.
Grace masuk kedalam mobil di kursi kemudi..mereka menuju SPBU dulu untuk mengganti pakaian mereka yang terkesan seperti wanita malam.
Setelah selesai dengan baju kini kedua nya menuju restoran dimana mereka biasa makan di sana..keluarga besar mereka juga langganan di sana.
Kali ini terasa beda karena hanya ada mereka berdua tanpa yang lain nya seperti biasa..mereka sampai di restoran, Nelsy dan Grace masuk dengan di sambut oleh seorang pelayan yang biasa nya melayani mereka.
"Selamat datang nona-nona..silahkan duduk makanan anda sekalian sedang di siapkan..mohon menunggu sebentar lagi" sapa si pelayan dengan senyum ramah nya menyambut dua wanita keluarga Wilson.
"Terimakasih" balas kedua nya bersamaan sambil tersenyum tak kalah ramah nya.
Kedua gadis itu persis seperti gadis bar-bar yang nakal..lihat saja pakaian yang mereka kenakan..ah sudah lah asalkan mereka nyaman biarkan saja.
"Kau mau makan apa?" tanya Grace pada Nelsy.
"Apa saja yang penting pedas, aku benar-benar ingin menumpahkan emosi ku pada makanan pedas" ujar Nelsy masih kesal.
"Hahaha baiklah baiklah..mbak seperti biasa ya"
"Baik nona..silahkan duduk dulu makanan anda sekalian sedang di siapkan..mohon menunggu sebentar lagi" sapa si pelayan dengan senyum ramah nya menyambut dua wanita keluarga Wilson.
"Terimakasih" balas kedua nya bersamaan sambil tersenyum tak kalah ramah nya.
Setelah menunggu beberapa saat kemudian makanan telah siap sedia di atas meja..mereka mulai menyantap makanan utama hingga tak tersisa.
Tubuh mereka tak menggemuk atau melar,mereka selalu menjaga nya hingga tak sanggup lagi..astaga apa sih maksud nya.
Abaikan.
Selesai dengan makanan nya..kini kedua gadis itu tengah minum sedikit setelah mendapatkan ijin dari kakak-kakak nya terutama Gio..dia pria paling posesif di keluarga mereka.
"Apa kau puas meluapkan emosi mu pada makanan ini?" tanya Grace setelah mereka menikmati makanan lezat itu hingga tandas.
"Hm sedikit lah..setidak nya emosi ku tidak terbuang sia-sia" jawab nya nyeleneh.
"Hahahaha..sudah lah habis ini mau kemana kita?" Grace tertawa karena Nelsy memang seperti itu suka nyeleneh lain dengan nya yang sedikit pendiam namun dengan orang yang tepat dia akan cerewet.
"Kemana ya..eh jam berapa sekarang?" Nelsy tampak berfikir dan teringat jam berapa sekarang karena jika telat maka dia bisa kena omel si kaku.
"Jam setengah sembilan..masih ada 1 jam setengah sebelum kita pulang" jawab Grace memberitahu karena dia juga kena pajak waktu oleh si kaku Gerald.
"Ck menyebalkan sekali sih para si kaku itu..kalau begini aku kan tidak bisa bebas berkeliaran arghhh menyebalkan" Nelsy masih menggerutu kali ini karena Nichole dan Gerald yang membatasi jam malam nya mereka.
"Hahaha itu lah pria di keluarga kita" balas Grace tertawa lalu menenggak lagi minuman nya hingga tandas.
*
*
Max saat ini tengah berada di ruangan nya dengan sahabat Nat Mark.
"Dimana ruang kamera pengawas?" tanya Mark pada sahabat nya Max.
"Mau apa?" Max balik bertanya karena tak biasa nya sahabat nya itu mencari ruang kamera.
"Ck banyak tanya.. dimana?" Mark berdecak kesal karena di jawabi dengan pertanyaan juga.
"Hahaha oke ikut aku" Max tertawa karena berhasil membuat Mark sahabat nya kesal.
Mereka menuju ruang kamera..entah Mark akan berbuat apa dengan ruangan itu yang pasti seperti nya itu hak yang mendesak.
#
"Oke aku sudah dapat apa yang ku inginkan" ujar Mark keluar begitu saja dari ruang kamera pengawas meninggalkan Max yang mengumpat kesal pada nya.
"Dasar gila..sialan kau" umpat Max kesal melihat tingkah Mark yang benar-benar membuat nya gila.
Mark cuek dan bodo amat..dia pergi sementara Max kembali ke ruangan nya..di dalam ruangan nya tampak seorang wanita cantik dengan pakaian yang kekurangan bahan tengah duduk di sofa dengan gaya sensual nya.
"Sayang..kau darimana saja sih" tanya si wanita dengan nada manja.
Max hanya menatap datar wanita yang berstatus sebagai kekasih nya itu..dia tak lagi berminat dengan kekasih nya karena dia sedikit risih dengan sikap nya.
"Dari luar..ada apa kemari?" jawab Max sambil duduk di sofa single sebelah kanan wanita itu.
"Sayang apa kau tidak merindukan ku.. Aku sangat merindukanmu" tanya si wanita berpindah duduk di pangkuan Max lalu memainkan rahang Max dan mulai mencium bibir Max dengan begitu rakus namun tak mendapat respon dari Max.
Wanita itu tak perduli lalu mulai meraba bagian lainnya..dia menurunkan Zipper gaun nya yang kebetulan berada di depan hingga menampakkan gunung kembar nya yang aduhai besar.
Max..wajah nya tetap sama tak ada perubahan..datar tanpa ekspresi..dia tak perduli dengan kelakuan kekasih nya karena dia tak pernah mau untuk menyentuhnya.
Entah kenapa dia tidak ada nafesu dengan kekasih nya yang jelas-jelas sangat bohhay dan menggoda kaum Adam.
Saat si wanita hendak membuka kaitan celana nya, Max menahan tangan sang kekasih karena jujur dia tidak berselera entah kenapa karena dia juga tidak tau.
"Stop..pergilah" ujar Max dingin lalu bangkit tanpa peduli dengan sang kekasih yang terjatuh di lantai.
"Arkhhh..Max kau benar-benar menyebalkan..kenapa kau tidak mau melakukan nya hah..apa aku tidak menggoda dimatamu?" teriak sang kekasih tidak terima di perlakukan seperti ini oleh Max.
"Shut up..go away" ujar Max dengan tatapan mata tajam nya.
#
#
Di saat Grace dan Nelsy tengah asik minum hingga teler di saya itu juga tampak serombongan perampok yang hendak menjarah restoran itu masuk kedalam.
Grace dan Nelsy tampak tak memperhatikan kondisi sekitar..mereka hanya fokus pada kegiatan mereka.
"Hay cantik..wah seperti nya kalian sedang berpesta ya..bolehkah kami ikut?" ujar salah seroang perampok itu menghampiri meja dimana Grace dan Nelsy tengah duduk dan mencolek dagu Nelsy.
Nelsy tak suka melihat kedatangan mereka dia mengambil botol miras itu dan dia langsung mengarah kan botol itu pada kepala salah satu dari kelima perampok itu.
Lebih tepat nya pada salah seorang yang berani mencolek dagu nya.
Pyaarrr......
Pecah sudah botol kaca itu di kepala sang perampok..yang lain terkejut sementara si korban hanya meringis dan terjatuh di lantai dengan menjerit kesakitan.
Mark melihat aksi Nelsy dengan bangga dia tersenyum smirk melihat keberanian Nelsy dalam menghadapi mereka.
Mark malah santai memperhatikan Nelsy..dia masih duduk di kursi nya sambil melihat seberapa besar kekuatan para bedebah itu.
"Sialan kau" umpat salah satu anggota yang lain nya pada Nelsy karena melihat teman nya terkapar merintih kesakitan.
"Ck diam lah.. mengganggu saja" Nelsy berdecak kesal karena kesenangan nya terganggu.
Kawanan itu hendak menyerang Nelsy namun di luar dugaan ternyata dua gadis itu dengan secepat kilat sadar dari mabuk nya.
Seketika kedua gadis itu langsung sadar seratus persen..mereka menatap kelima perampok itu dengan tatapan mengintimidasi.
Ya mereka memang tidak lah mabuk hanya teler sedikit jika di istirahat kan pasti akan pulih kembali..dan itu benar terjadi pada kedua gadis itu.
Mereka banyak belajar dari Gio sang suhu.
"Kau cari mati rupa nya" ujar satu nya lagi mengeluarkan pisau dan menodongkan nya pada Nelsy.
Nelsy dan Grace hanya menatap datar pisau di depan nya..mereka tidak takut akan pisau itu karena mereka sudah berhadapan dengan yang lebih dari pisau itu.
"Cih aku sedang malas meladeni kalian lebih baik pergi sebelum kami membuat kalian berada di kuburan besok pagi" ujar Nelsy menanggapi nya dengan santai terbukti bahwa Nelsy kembali meraih kentang goreng nya dan memakan nya.
"Pergilah" kaya Grace dengan mengacungkan jari tengah nya pada para perampok yang berani mengganggu mereka.
Para perampok itu geram dan melayangkan satu sabetan pada Nelsy namun Nelsy berhasil menghindar dengan mudah nya.
"Ck sudah ku bilang kalian bandel sekali sih" ujar Nelsy menggerutu kesal dan..
Bughhhh.....
Bughhhh.....
Bughhhh....
Bughhhh....
"Arkhhhhhhh"
"Arkhhhhhhh"
"Arkhhhhhhh"
"Arkhhhhhhh"
Nelsy dan Grace berhasil menumbangkan 4 orang itu dengan sekali hajar..sisa nya mereka akan urus nanti karena rasa nya anggota yang lain nya sedang menjarah uang di brankas penyimpanan restoran itu.
"Kalian mau kemana?" tanya Mark menghampiri Nelsy dan Grace yang hendak pergi.
"Kau siapa?" tanya Grace menatap curiga pada Mark.
"Loh kau..di sini juga?" tanya Nelsy mengenali wajah Mark.
"Iya..aku sedang ngopi di sini..kalian mau kemana?" jawab Mark santai tersenyum kecil.
"Kami mau mengurus beberapa orang yang sedang mencari masalah di sini" jawab Nelsy jujur.
"Sudah kalian lebih baik pulang saja jam sudah semakin malam tidak baik bagi perempuan seperti kalian berada di luar..biar aku yang mengurus mereka" ujar Mark menyarankan.
"Cih sombong" ketus Grace tak suka dengan sikap sombong nya Mark.
"Kau yakin?" tanya Nelsy memastikan.
"Hmm apa sekarang kau meragukan ku?" tanya Mark yang kini mulai mendekat kan wajah nya pada Nelsy.
Grace yang melihat kedua nya hanya menatap datar tanpa ekspresi tak peduli lagi,kemudian dia menarik Nelsy keluar dari restoran.
Kedua gadis itu keluar dengan cara mendobrak pintu restoran hingga kaca nya pecah dan berhamburan..kedua nya keluar dengan santai nya tanpa perduli dengan tatapan para karyawan restoran itu.
Setelah keluar dari restoran itu kedua gadis itu menuju parkiran dimana mobil mereka masih di sana.
"Kemana lagi kita?" tanya Grace yang merasa sedikit jenuh dengan suasana nya.
"Aku lebih baik pulang naik taksi saja..kau pulang kah lihat jam sudah hampir habis" kata Nelsy menyarankan karena memang jam malam mereka terllau terbatas atau limited.
"Ck,padahal aku masih ingin bersenang-senang..baiklah kau oukang naik taksi saja aku akan bersenang-senang lagi" ujar Grace memilih untuk melanjutkan kegiatan bersenang-senang nya.
"Hey kau gila..apa kau tak takut kena omel si kaku?" tanya Nelsy yang heran dengan saudara nya satu ini.
"Sudah lah itu urusan belakangan..kau hati-hati lah..ingat kabari kalau sudah sampai.. bye" pesan Grace lalu melajukan mobil nya menuju club' tadi karena dia merasa cocok di club' itu.
Nelsy pun pulang dengan di antar taksi..Grace sampai di club' itu dan keluar setelah memarkirkan mobilnya di parkiran.
Grace mengganti baju nya lagi karena tidak adik jika berada di club' dengan pakaian perang..dia mengganti nya dengan gaun seksi yang mempertontonkan paha mulus nya juga bahu nya yang indah.
"Tidak apa lah sekali ini saja..mumpung ka Gio sedang berlibur hihihi..ok Grace now it's your time" ujar nya lalu berjalan memasuki club' itu dengan wajah datar non ekspresi.
Grace berjalan menuju lantai dansa dan menggebrak lantai dansa itu dengan tarian nakal nya..tak dia biarkan para pria mendekati nya karena dia tak mau sampai merusak mood nya lagi.
"Woooooo...I love it" teriak nya sambil menari penuh dengan semangat.
Yang lain nya pun ikut menari seperti Grace..para wanita mengerumuni Grace yang mereka anggap keren..ada satu wanita yang tak suka Grace jadi bahan perhatian di antara para manusia di club itu.
"Sialan dia merebut posisi ku" umpat nya menatap tajam ke arah Grace lalu mendekati Grace dan dengan sengaja menyenggol Grace hingga Grace terhuyung ke samping.
Beruntung Grace tidak sampai jatuh karena keseimbangan tubuh nya sangat baik..dia menatap tajam pada wanita yang dengan sengaja mendorong nya tadi.
"Upss..tidak sengaja..sorry" ujar si wanita dengan senyum mengejek.
Tentu Grace tidak terima dengan hal itu..Grace melayangkan satu bogeman pada wajah si wanita hingga membuat hidung si wanita mungkin patah dan banyak darah nya.
Bughhhh....
"Arghhhh" teriak si wanita saat menyadari kalau hidung nya sangat sakit.
"Upss.. sorry sengaja" ujar Grace dengan senyum mengejek nya menatap si wanita dengan tatapan mengejek seperti yang wanita itu lakukan dengan nya tadi.
"Kau..arghhhh sialan kau..aku akan membunuh mu sialannnn" teriak si wanita tidak terima lalu melayangkan satu bogeman namun bukan Grace jika tidak bisa menghindari itu.
"Yah..meleset hahaha" ujar Grace tertawa melihat wajah merah padam si wanita yang tampak menahan malu.
"Berani nya kau" teriak si wanita lagi lalu hendak menarik tangan Grace namun Grace sudah lebih dulu memelintir tangan wanita itu hingga si wanita kesakitan.
Grace menendang kaki si wanita hingga posisi nya sekarang si wanita berlutut dengan tangan di tahan di belakang punggung si wanita oleh Grace.
"Jangan menggangguku jika kau tidak ingin berakhir mengenaskan" ujar nya dengan nada dingin tak terbantahkan lalu menendang punggung wanita itu hingga si wanita tersungkur di lantai.
Setelah nya Grace menuju meja bar untuk memesan minuman penyegar..dia tak minum lagi di club' itu karena tak ada yang menjaga nya..dia hanya memesan vod*ca low alcohol.
Di saat Grace sedang menikmati minuman nya tanpa dia sadari gelas nya tertukar dengan gelas milik seorang pria..karena minuman di gelas Grace tinggal sedikit jadi bartender itu mengira Grace selesai dengan minuman nya.
Sedangkan minuman pria di samping Grace masih setengah lebih ke atas..Grace meminum minuman pria itu hingga habis setengah kebawah sedikit..tak di sangka pria itu juga meminum setengah nya tanpa kedua nya sadari satu sama lain.
Selang setengah jam berlalu kedua nya tampak merasakan hawa panas dalam diri mereka..baik Grace maupun pria itu merasa tidak baik-baik saja.. Grace memilih menuju toilet di lantai dua karena dia dan saudara yang lain nya memiliki ruangan khusus untuk mereka.
"Sialll..ssshhh panas sekali" gumam nya lalu beranjak menuju lantai dua dimana ruangan khusus nya berada.
Sementara itu pria di samping Grace juga beranjak menuju ruangan nya yang kebetulan berada di lantai dua sama seperti Grace..tanpa mereka sadari mereka berjalan menuju ke arah sama.
Sementara itu di sisi lain seorang wanita cantik dengan pakaian seksi nya baru saja selesai bercinta dengan liar nya bersama pria lain..dia tadi meletakkan minuman khusus untuk kekasih nya agar dia dan kekasih nya bisa bercinta dengan liar tapi setelah dia kembali malah hanya dapat kekosongan saja.
"Hey dimana dia?" tanya si wanita pada bartender itu.
"Entah" jawab si bartender acuh seakan tak peduli.
"Ck..sialan kau" umpat nya lalu pergi mencari kekasih nya yang seperti nya sudah berhasil meminum minuman yang sudah dia berikan sesuatu.
Sementara itu di lantai atas tampak dua orang sedang beradu argumen..Grace yang kesadaran nah mulai hilang dan hanya ada gairrah yang mulai merasuki nya sedangkan pria tadi sudah terbakar akan gairrah nya tak bisa membedakan mana yang baik dan tidak.
"Lepaskan brengsek..arghhh kenapa seperti sshhh" teriak nya sambil berusaha menyadarkan diri.
"Aku tidak tahan lagi" kata si pria lalu mengangkat Grace menuju ruangan nya.
Grace yang merasakan kulit nya bersentuhan dengan kulit pria itu seakan semakin terbakar akan gairrah..dia hendak menghubungi saudara nya tapi ponsel nya kehabisan daya.
Di dalam ruangan si pria Grace sudah kehilangan kewarasan nya..dia menjadi diri nya yang lain yang bahkan belum pernah dia lihat sebelum nya.
Pria itu mulai mellumat bibir manis Grace yang sejak tadi tidak pernah berhenti untuk mengumpat dan berkata kadar..bibir itu sangat manis bahkan lebih manis dari bibir sang kekasih.
Dia bahkan tidak pernah merasakan kenikmatan seperti ini sebelumnya..sungguh meski dia liar tapi untuk urusan ranjang dia tidak pernah dan baru kali ini dia merasakan nikmatnya bercinta dengan Grace.
"I want you baby" ujar si pria lalu dengan segera membuka seluruh kain yang menempel di tubuh kedua nya.
Setelah sama-sama pollos,kini kedua tubuh itu mulai menyatu namun penuh perjuangan karena Grace yang memang masih tersegel.
"Arkhhh..sakit sialannnn" teriak Grace merasakan sakit di area inti nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!