NovelToon NovelToon

Metanoia; The Hybrid

PROLOG

Pada masa terkelam, sekiranya ribuan tahun silam ketika bangsa-bangsa yang menguasai daratan dan perairan bumi berperang di antara perpecahan langit.

Kemurkaan sang pencipta beberapa ratusan tahun terakhir membuat para generasi-generasi bangsa kehilangan arah. Mereka membatasi diri satu sama lain, sehingga perang tanpa henti menghabiskan sebagian besar kehidupan tak berdosa.

Tapi, penghianatan memperburuk keadaan. Terjadi perselisihan pada masa Lycanthrope ke-3 dan kelahiran generasi baru bangsa Vampire secara bersamaan saat perang alih kekuasaan dan teritorial.

Di antara yang menyaksikan, makhluk paling dekat dengan pencipta mereka bersumpah dan mengutuk generasi baru setelah mereka. Di mana darah keturunan bangsa Lycanthrope dan bangsa Vampire tidak dapat disatukan. Mereka yang terlahir dari keduanya akan mengalami nasib buruk, namun memperoleh suatu mukjizat.

Kutukan itu terus mengalir sampai pada abad pertengahan. Banyak dari mereka menduga malapetaka di daratan barat itu berasal dari sumpah yang telah diucapkan. Peristiwa yang terjadi di antaranya perang yang secara signifikan menyusutkan populasi hampir setengah wilayah kekuasaan mereka.

Hingga generasi setelah Lycanthrope ke-3 lahir sekitar abad ke-7 akhir, salah satu anaknya melanggar ketika melakukan peluasan wilayah kekuasaan di daratan bangsa Vampire. Kutukan itu menimpanya dan wanita bangsa Vampire, setelah menyembunyikan kandungan, istrinya melahirkan anak yang pembawa kutukan. Anaknya berupa setengah Lycanthrope dan setengah Vampire.

Mereka tidak mempercayai kutukan yang dibawanya, sampai pada usia 7 tahun, anak itu dipertemukan dengan makhluk yang paling dekat dengan pencipta mereka untuk disucikan. Hal itu merupakan awal dari masalah baru ketika sang Oracle mendapat perlakuan tercela setelah ia memegang kepala anak Hybrid itu dengan sengaja untuk menenggelamkannya pada air di dalam wadah emas.

Kemurkaan Lycanthrope ke-3 membuatnya harus diasingkan jauh dari kerajaan secara paksa, dia ditinggalkan di antara hutan dan lembah-lembah yang mati tanpa kehidupan. Anak Hybrid itu tumbuh menyendiri selama beberapa bulan dengan keadaan terantai, memburu makhluk-makhluk yang ia jumpai. Hingga pertemuannya dengan wanita Oracle yang tinggal di wilayah Astbourne bagian utara yang saat itu mencari obat penawar.

Ia dibawa pulang ke suatu lembah terdalam di wilayah itu. Dibesarkan dengan perlakuan istimewa, selayaknya seorang anak normal, hanya saja ia meminum darah dari wanita-wanita suci. Ia diajarkan cara untuk mengendalikan dirinya, sampai bisa menahan hasrat dan emosi ketika beberapa orang datang ke rumahnya untuk berobat ataupun meramal masa depan.

Sayangnya, kabar hidupnya anak Hybrid itu membuat kekecewaan di wajah Lycanthrope ke-3. Di sisi lain permasalahan dengan bangsa Vampire, dia mengutus puluhan pasukannya untuk mencari keberadaan Hybrid itu dan memerintahkan untuk dihabisi sebelum munculnya permasalahan baru, yakni telah diperkirakan kehancuran masa depan bangsanya oleh Oracle kepercayaan kerajaan.

Ketakutan anggota kerajaan itu terwujud ketika mengetahui pasukan yang dikirim Lycanthrope ke-3 runtuh, setelah berhasil menemukan lembah terdalam di wilayah kekuasaannya kurang lebih seminggu diutusnya mereka. Runtuhnya pasukan kerajaan terjadi atas kemurkaan anak Hybrid ketika menemukan Oracle yang merawatnya dibunuh oleh pasukan kerajaan.

Kebangkitannya ditandai dengan penyerangan di wilayah itu hingga hampir sebagian wilayah kekuasaan Lycanthrope ke-3, sampai ia menyeberangi perbatasan dan menuntaskan bangsa Vampire. Pada puncaknya terjadi peperangan yang menghabisi hampir keseluruhan daratan barat.

Peperangan itu berlangsung kurang lebih hingga abad ke-15 dan berakhir di mana munculnya tokoh-tokoh publik yang melakukan gerakan revolusi besar-besaran, dengan banyaknya dilakukan penulisan konstitusi baru atau perundang-undangan, hingga munculnya negara-negara bagian.

Mereka melakukan pembentukan baru, sebuah konsensus di mana didirikannya pemerintahan baru atas apa yang mereka alami. Hal itu lah yang membuat perdamaian di antara bangsa Lycanthrope dan Vampire, karena mereka memiliki tujuan untuk kepentingan bangsa mereka pada tahun 1406, yakni dengan memperkuat kerjasama kemiliteran untuk pengamanan dan penanganan sang hibrida.

Pemerintah yang mereka namai dengan INTI itu langsung bergerak, mengutus para Hunter yang menjadi pasukannya untuk melakukan pemburuan. Ke-7 Hunter yang masing-masing memimpin ratusan pasukan menemukan tempat peristirahatan terakhir sang Hybrid di lembah Astbourne bagian utara.

Penangkapan terjadi setelah setahun. pemburuan. Hybrid itu tertangkap di kerajaan yang kini dipimpin oleh ayahnya, Lycanthrope ke-4 ketika ia meminta pengakuan dirinya dan keadilan atas hal yang tidak ia inginkan. Karena penolakan, terjadi perlawanan sampai setengah bangunan kerajaan mengalami kerusakan.

INTI membawanya ke sebuah wilayah yang tidak disentuh oleh peperangan. Wilayah Nitmedden yang menjadi tempat pemerintahan itu berdiri, di mana terdapatnya juga sebuah bangunan yang dibuat khusus untuk pengasingan dan pengendalian sang Hybrid.

Ia berada dalam sel selama kurang lebih 113 tahun tanpa adanya interaksi apapun dari lingkungan luar. Para tetua atau yang disebut Elder dari INTI juga mengutuskan untuk mengubah secara paksa sistem metabolisme tubuhnya dengan tidak memberikan makanan mentah atau darah sebagai bahan konsumsinya. Dia dipaksa untuk menahan hasrat dan nafsu, di tambah penggunaan temuan baru oleh oara ahli yang mampu mengendalikan insting makhluk hidup dengan jangka panjang. Namun hal itu bahkan memperburuk kondisi sang Hybrid.

Beberapa tokoh publik baru pada masa kekuasaan Lycanthrope ke-5 itu banyak memperdebatkan kebijakan INTI tentang perlakuan mereka kepada sang Hybrid. Mereka juga mencantumkan di perbincangan mereka perihal hak asasi makhluk hidup yang bertentangan dengan undang-undnag. Namun tak sedikit pula yang tetap teguh pendirian bahwa INTI telah melakukan hal terbaik mereka, membuat regenerasi bangsa.

Banyak yang ingin menemui sang Hybrid yang dikabarkan telah di kembalikan ke kerajaan di wilayah Lycanthrope, tapi permintaan para tokoh publik diabaikan oleh pihak kerajaan karena ia masih dalam masa pengawasan.

Tapi, 2 minggu kemudian ia diberitakan meninggal dunia di ruangannya yang kini telah ditutup sehari sebelum kabar kelahiran cucu ke-2 Lycanthrope ke-5 sampai ke telinga masyarakat.

Suara tangisan bayi itu terdengar hampir seluruh ruangan di kerajaan.

"Suara itu akan membuka yang dibiarkan tertutup, dan menutup yang dibiarkan terbuka."

"Siapa yang mengatakan hal itu, Ibu?" Tanya seorang anak laki-laki kecil yang berdiri di depan sebuah lukisan tua di ruang silsilah keluarga kerajaan Angkara.

"Seorang wanita tua, Oracle kepercayaan kerajaan pada masa itu" kata wanita yang dipanggil ibu olehnya.

"Apa arti dari perkataannya?"

"Yang terpilih akan membawa keadilan."

Anak laki-laki itu kembali menatap lukisan di depannya. Sebuah lukisan yang selesai dikerjakan sehari sebelum kematian Hybrid datang. Matanya turun melihat tulisan emas yang ada di depannya, di sana tertulis nama yang tidak pernah disebutkan orang-orang pada masa itu hingga sekarang.

"Aeolus Franklin Andromeda."

CHAPTER O1: THE BIRTH OF GUARDO'S CHILD.

Sebuah kereta kuda masuk ke halaman kerajaan dan berhenti dipintu utama. Salah seorang dari mereka keluar terlebih dahulu, berdiri ditangga sambil melihat patung serigala di kelilingi oleh kolam serta tanaman hias yang ada di tengah-tengah halaman depan. Seseorang itu bertubuh kecil dengan rambut hitamnya yang berantakan, mata hitamnya yang berbeda dari bangsa-bangsa lain membuatnya terus menatapi pandangannya.

"Pangeran Damian Jean Andromeda, Putri Annelise Northcliff Andromeda, Pangeran Allegro Vane Northcliff Andromeda dan Pangeran Sagara Hart Northcliff Andromeda tiba di tempat!" Teriak penyambut tamu yang berdiri di depan pintu aula.

Keramaian menyambut ketibaan mereka ketika menginjak ruang pertemuan di bagian tengah kerajaan. Banyak yang menyadari ketibaan mereka dan menyambut dengan ramah ketika melihat pakaian merah darah bercampur emas yabg mereka kenakan, kecuali orang-orang yang lebih memperhatikan anak terkecil mereka.

"Tentang kabar angin yang mengacaukan masyarakat beberapa tahun lalu itu telah salah."

"Namun tetap saja kebijakan pemerintah tidak bisa dibantah."

"Para Council akan mengeluarkan surat pengasingan secepat mungkin."

Bisikan-bisikan yang tertuju pada anak terkecil mereka dapat didengar oleh pendengarannya. Gara menatapi siapa saja yang berbicara tentangnya atau keluarganya, mengancam untuk tetap diam dan kembali ke aktivitas masing-masing.

"Akhirnya kalian tiba" sambut pria tua yang berdiri di depan kursi tahtanya, Raja Nicholas Steven Andromeda.

"Kapan pengumumannya?" Tanya Pangeran Damian.

"Kita harus menunggu sebentar lagi."

"Menunggu siapa?"

"Kau akan tau sendiri."

Tidak lama kemudian, muncul seseorang memakai jubah Hunter yang namanya secara sengaja tidak disebutkan. Ia langsung menghadap sang Raja dan membungkuk hormat di depannya.

"Yang Mulia."

Anak pertama Pangeran Damian berbisik pada adiknya, "Dia seorang mantan Hunter terkenal abad 16."

"Benarkah?"

Allegro mengangguk, "Dia salah satu dari 7 Hunter yang berada di bawah kemiliteran INTI."

"Jadi pemburuan masa itu..."

"Iya! Dia yang melakukannya."

Gara diam menatapi mantan Hunter di depannya cukup lama, lalu kembali membisik pada kakaknya, "Seakan auranya tidak asing bagiku."

Lalu mereka di arahkan untuk ke balkon depan, karena pengumuman akan segera dilakukan. Tapi ketika Gara hendak berdiri di samping kakaknya, Raja Lycanthrope ke-5 itu menolaknya hingga ia mundur jauh.

"Untuk apa kau ikut berdiri?" Tanyanya dengan nada datar sambil sedikit menundukkan diri, ia menatapi Gara selayaknya serangga yang harus dibasmi.

"Aku tidak boleh ikut berdiri?"

Raja Nicholas diam dan berdiri tegak, "Lihatlah dirimu sendiri. Bagaimana bisa kau berpikir akan ikut berdiri?"

Lalu ia berbalik, berjalan menuju seorang wanita yang membawa bayi bersama suaminya, Robert Guardo. Dia mengangkat bayi itu hati-hati dan langsung ke balkon untuk pengumuman.

Raja Nicholas mengangkat bayi itu dan diperlihatkanlah kepada rakyatnya. Mereka hening dan siap mendengar nama cucu Lycanthrope ke-5 itu.

"Kita telah menempuh masa terkelam berabad-abad lalu, dan telah datangnya masa dimana kita melakukan regenerasi bangsa. Anak ini akan membawa kedamaian dunia, mempersatukan bangsa dan menjaga tata kehidupan kita."

Terdengar suara rakyat yang bersorak, bertepuk tangan, dan mereka-mereka yang mengucapkan doa kebaikan. Sementara, Gara yang berdiri jauh di belakang hanya diam menatapi Raja Nicholas dengan tatapan tidak suka, terlebih pada bayi yang dipegang oleh kakeknya.

"Namanya adalah... Erych Guardo Andromeda."

Seketika suara sorak dari rakyat semakin memenuhi kerajaan, ditambah dari bunyi alat musik yang memeriahkan pengumuman itu. Tapi, Gara lebih memilih untuk pergi meninggalkan balkon utama.

...════════ ◖◍◗ ════════...

Kerajaan Angkara malam itu menampakkan kemegahannya ketika cahaya-cahaya menyorotinya. Banyak para bangsawan yang kian lama berdatangan dengan kereta kuda dari kerajaan lain.

Malam itu diadakanlah perjamuan oleh Raja Nicholas. Ia mengundang penguasa kerajaan lain, bahkan kerajaan-kerajaan yang ada di bawah kekuasaannya. Perjamuan itu menjadi bukti nyata dari perdamaian yang telah dicapai mereka atas masa kelam berabad-abad silam.

Ketika para tamu berkumpul di ruang perjamuan, di sisi lain Gara berdiri di depan lukisan yang akhir-akhir ini melalaikan pikirannya. Lukisan itu adalah potret terakhir dari seseorang yang lahir pada abad ke-7 akhir dan wafat pada abad ke-17.

"Mereka tidak pernah membicarakanmu" gumam Gara terus menatapi lukisan itu.

"Kau tidak ada di seluruh lukisan keluarga kerajaan" sambungnya.

"Aku akan membuka yang dibiarkan tertutup, dan menutup yang dibiarkan terbuka. Apa kau tau kenapa Oracle kerajaan berkata seperti itu?" Gara lagi-lagi bicara pada dirinya sendiri.

Anak laki-laki berambut hitam pekat itu menyipitkan kedua matanya ketika melihat sesuatu di sudut bawah sebelah kiri lukisan itu. Ia menemukan sebuah tulisan yang sulit untuk dibaca.

"Entoloma Hochtetteri Village. Aku tidak tau apa-apa tentang kata itu" ucapnya.

Kemudian seseorang datang, itu adalah Allegro. Dia langsung berdiri tepat di sisi kanan Gara dan ikut memperhatikan lukisan di depannya.

"Kau begitu mengagumi lukisan ini, ya?"

"Tidak seistimewa itu, hanya saja aku penasaran dengan kedudukannya."

Allegro mundur hingga ia terduduk di sofa depan lukisan, "Aku hanya tau ia adalah anak dari Lycanthrope ke-4."

"Tapi dia tidak ada di lukisan manapun, bahkan pada masa itu."

Gara akhirnya ikut duduk bersama Allegro, "Jangan dipikirkan, orang itu hanya masa lalu. Kau tidak tau sejarah kelam masa itu-"

"Aku tau. Dia yang telah menghancurkan bangsa kita pada abad kegelapan" sahut Gara dengan cepat.

"Mereka menyebutnya dengan Hybrid. Dia terlahir dengan darah Lycanthrope juga dengan darah Vampire. Kau tidak bisa bayangkan seberapa besar kekuatannya hanya untuk menghabisi 1 wilayah dalam 1 malam" kata Allegro sambil merinding.

"Apa alasan dia melakukan hal itu?" Adiknya bertanya.

"Apa yang dilakukan olehnya tidak perlu ada alasan, yang jelas dia seorang Hybrid yang membawa kutukan untuk kehidupan kita, menghancurkan daratan barat dan telah menewaskan miliaran nyawa."

"Jika memang tidak perlu ada alasan, lalu kenapa kakek Nicholas sangat tidak menyukaiku?" Gara menoleh dan menatapi kakaknya.

"Dia tidak menyukai ibu, aku dan kau. Kita diperlakukan seperti bukan keluarga" kata Allegro.

"Karena kau dan ibu adalah bangsa Vampire, kakek hanya memainkan perannya sebagai Raja yang telah berdamai. Sebagai sorotan untuk publik, dia bersikap baik sesuai tempat" ucap Gara.

"Kau benar."

"Tapi, perlakuan kakek padaku benar-benar berbeda."

Allegro menatapi adiknya dan mengusap kepalanya dengan lembut, "Jangan berkecil hati. Dia hanya seorang yang tua, kau masih punya aku, ibu dan ayah disini."

Gara menikmati usapan demi usapan yang dilakukan Allegro, "Aku ingin cepat pulang."

Perjamuan itu telah dilaksanakan. Mereka yang duduk di meja besar dengan disuguhi berbagai makanan berbincang-bincang mengenai suatu hal.

Tanpa kehadiran Pangeran Damian dan juga mantan Hunter yang banyak orang pertanyakan. Mereka berdua berjalan di lorong kerajaan, memilih untuk berbicara berdua. Ketika sampai di balkon, Pangeran Damian melihat adik tirinya di bawah yang sedang berurusan dengan tamu lain, menghilang masuk ke kerajaan.

"Robert benar-benar mendapat banyak perhatian hari ini" katanya.

"Robert Guardo memenangkan hati orang-orang" sambung sang Hunter.

Damian diam sesaat kemudian bersuara, "Mereka pasti membicarakan anakku yang tak bersalah."

"Pangeran Sagara?"

"Gara."

Hunter itu mengangguk, "Aku dapat informasi mengenai topik yang akan mereka bahas pada perjamuan ini. Tentang cara kerja Dewan Healer INTI yang dibilang ampuh untuk mengendalikan Hybrid."

"Anakku bukan seorang Hybrid" desisnya dihadapan sang Hunter.

"Kita akan melihatnya pada usia ke-8 tahunnya nanti" sahut Hunter itu.

Ayah dari 2 anak laki-laki itu berpikir sampai raut wajahnya berubah. "Besok Gara akan berulang tahun."

Sang Hunter mengangguk lagi, "Tidak heran mereka bisa saja membicarakan hal itu sekarang."

Damian berbalik dan menatapi hutan lebat yang minim pencahayaan di depan kerajaan, "Aku mempercayai Gara padamu."

Mendengar perkataan itu, sang Hunter langsung menegakkan dirinya di belakang Damian.

"Setelah kembali ke kerajaan Claverdon, bawalah dia bersamamu."

Dikegelapan malam, di antara keramaian makhluk-makhluknya. Damian berbalik dan menyusuri lorong-lorong kerajaan.

...To Be Continue...

CHAPTER O2: THE GREAT HUNTER.

...Sagara N. A POV...

Hari ini, kami kembali ke teritorial Vampire. Setelah sarapan dan berkemas, kami pergi kembali menggunakan kereta yang sama dengan kuda-kuda coklat milik kerajaan Claverdon. Sebelum aku benar-benar naik, aku menoleh dan melihat kakek Nicholas yang berdiri di depan pintu utama.

Seakan senang kalau aku menghilang dari hadapannya.

"Chairoz baru saja kembali dari misinya di negeri Irrinshire, karena tahun ini Akademi Negeri Danveurn akan membuka penerimaan murid baru. Itulah kenapa tadi malam dia bisa hadir" ayah bicara tiba-tiba ketika kereta kuda kami mulai berangkat.

"Sebenarnya, apa yang dilakukan Chairoz di negeri Irrinshire?" Ibu bertanya.

"Seorang mantan Hunter juga masih dibutuhkan, direkrut oleh kerajaan-kerajaan sebagai Hunter tambahan. Meski Chairos adalah Hunter berbangsa Lycanthrope, tapi kemampuannya banyak dibutuhkan. Kerajaan Uva dari bangsa Fairy merengkrut dia dalam misi pengincaran Rogue Fairy yang kabarnya mencuri setengah dari hasil bumi milik Uva pack" jelas ayah.

Kak Allegro tampak kagum, "Orang itu sangat kuat!"

Ayah tertawa, "Dia salah satu Hunter yang melakukan pemburuan di abad ke-16 dan berhasil menangkap Hybrid yang diincar INTI."

"Dia rekan Ayah, bukan?" Tanyaku.

"Benar, kami satu pelatihan waktu itu di abad ke-15."

Dua puluh jam kami habiskan diperjalanan untuk pergi ke pelabuhan Anchores yang ada di negeri Danveurn. Malam itu kami beristirahat disalah satu tempat peristirahatan yang ada. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali barang-barang kami dibawa masuk kedalam kepal besar.

Aku dan kak Allegro masih berdiri di dermaga, melihat para pekerja itu membongkar muatan. Setelahnya ibu memanggil, menyuruh kami menunggu di jajaran kursi yang ada tidak terlalu jauh dari dermaga.

Setelah beberapa menit, kapal besar itu siap untuk berlayar membawa kami, juga muatan lain yang sekalian akan dibawa ke negeri Urcmoonth. Hanya membutuhkan sekitar 4 jam untuk kami tiba. Barang bawaan kami yang hanya sedikit itu langsung diturunkan di dermaga.

Beberapa orang mengangkut barang-barang bawaan kami, kami juga langsung dikawal menuju pelabuhan Mystichael. Di sana, kami langsung pergi menggunakan kereta kuda dan akhirnya kami tiba di ibukota, Alystra.

"Ayah, aku ingin mengunjungi toko itu" ucap kak Allegro saat kami memasuki kota. Tempat ini ramai dengan manusianya, karna dua kehidupan berbeda memang harus berdampingan. Aku melihat sebuah toko alat tajam yang ditunjuk kak Allegro.

"Untuk apa?" Tanya ayah memberhentikan kereta.

"Aku memesan sesuatu, sebagai hadiah ulang tahun Gara."

Aku sampai lupa, bahwa hari ini ulang tahunku.

"Kau benar. Gara apa ada sesuatu yang kau inginkan? Hari ini umurmu bertambah satu tahun" ibu menangkup pipiku dengan dua telapak tangannya yang hangat.

"Ibu, aku sudah besar. Aku tidak perlu hadiah ulang tahun. Jangan juga perlakukan aku seperti anak kecil" protesku ketika ibu mencubit-cubit pipiku.

Ibu tertawa, "Astaga, anak ibu sudah besar. Kalau begitu, Allegro, pergilah bersama adikmu. Kami akan menunggu disini" ibu memberikan koin simpanan kak Allegro yang didapatnya setiap hari karna membantu kakek Northcliff dalam beberapa pekerjaan kecil.

Aku dan kak Allegro turun, menyeberangi jalan yang tidak terlalu kering. Kami memasuki toko itu, dan saat melihat penjualnya aku tau dia adalah seorang bangsa Vampire.

"Selamat datang kembali, pangeran Allegro, pangeran Sagara" hormatnya ketika ia menyadari kedatangan kami.

"Terimakasih atas sambutannya, paman. Aku datang untuk bertanya, apakah degger yang kupesan itu sudah selesai?"

Paman itu membungkuk lagi, "Sudah selesai, pangeran. Akan saya bawakan" lalu ia pergi untuk mengambilkan benda yang dipesan kak Allegro.

"Kapan kau memesannya, kak?"

Kak Allegro menjawab, "Beberapa hari saat kita berangkat pergi ke negeri Danveurn."

Selang beberapa detik, sang penjual kembali dengan membawakan sebuah degger, "Ini pangeran. Diukir dan diberi warna dengan ukuran sesuai yang pangeran inginkan."

Kak Allegro mengambil degger itu dari tangan sang penjual, lalu memberikannya padaku, "Apa kau menyukainya?"

Tentu saja aku suka, ini hadiah dari kak Allegro. Lagipula, aku tidak pernah dibolehkan memegang benda tajam seperti degger atau alat-alat dapur. Apa yang akan pertama kali kugunakan dengan degger ini?

Setelah dari tempat itu, kami kembali. Aku sangat senang karna memiliki benda ini, dan jangan lupa sarung deggernya yang juga indah, terbuat dari bahan kulit naga agar tahan dengan api. Aku meletakkan degger itu dipangkuanku.

"Sebuah degger?" Tanya ibu sambil melihat kak Allegro.

"Umurnya sudah delapan tahun, jadi kupikir disituasi seperti ini dia harus sudah memiliki setidaknya satu benda yang akan melindunginya. Setidaknya ketika aku tidak sedang bersamanya."

Sungguh, aku akan menjaga benda ini. Jika aku akan pergi kemana saja, aku akan membawanya bersamaku.

Setelah perjalanan yang panjang akhirnya kami tiba di kerajaan Claverdon. Kami turun dari kereta dan barang kami langsung dibawa masuk.

"Yang mulia" panggil salah seorang pria yang asing wajahnya. Pria itu memiliki tubuh besar, rambut hitam tipis, dengan jubah Hunter abad ke-16.

Ayah menyadari kedatangannya, "Jangan panggil aku dengan sebutan itu, penurunan tahta masih beberapa minggu ke depan."

Pria itu membungkuk hormat, selang beberapa detik, matanya mengarah pada kak Allegro, "Apa kau pangeran Allegro?"

Kak Allegro mengangguk, "Apa paman adalah Dandelion Chairoz, mantan Hunter yang kemarin menghadiri perjamuan itu?"

Pria itu tertawa, "Iya, akhirnya kita bertemu. Aku mendengar banyak hal tentangmu. Lalu apa kau pangeran Sagara?"

"Gara" ucapku.

Chairoz menatap ayah sekilas, "Bagaimana kalau kita keliling kerajaan sebentar?"

"Tidak ikut."

"Ayolah Gara, dia itu seorang mantan Hunter. Apa kau tidak penasaran?" Bisik kak Allegro membujukku.

Aku menatap ibu sebentar dan menghembuskan napas panjang, "Baiklah."

"Kalau begitu, kami akan meninggalkan kalian berdua bersama Chairoz. Selamat bersenang-senang" ucap ibu sambil menggandeng tangan ayah, berjalan masuk kedalam kerajaan disusul beberapa Prajurit Emas yang mengawal mereka.

Kami bertiga mengelilingi kerajaan, sampai ke taman belakang. Chairoz bercerita banyak tentang dirinya dan bagaimana misi-misi yang ia jalani. Aku mendengar banyak kondisi sulit yang ia hadapi disaat menjalankan misi pemburuan Hybrid waktu itu.

"Saat itu, aku dihadapkan oleh dua pilihan sulit. Antara menyelamatkan diriku sendiri, atau menyelamatkan rekanku yang sedang melindungiku."

Chairoz menatapku, "Dia berteriak, menyuruhku untuk lari. Tapi yang kulakukan hanya berdiri menatap sisa-sisa tenaganya untuk menggerakkan pedang."

"Hingga akhirnya, dia berteriak untuk kedua kalinya. Menyuruhku lari. Aku tidak tau saat itu, kalau aku memilih pilihan yang benar. Mengorbankan rekanku demi aku tetap hidup. Aku juga tidak tau, apa yang ada dipikirannya sampai dengan mudah mengatakan hal itu."

Kak Allegro bertanya, "Apakah kau sudah tau jawabannya?"

Pria bertubuh besar di depanku berkata, "Karena ia lebih mengutamakan keberhasilan misi ini daripada menyelamatkan nyawanya sendiri."

"Tapi dia itu rekanmu!"

"Pilihan yang bijak membawa kita ke jalan yang terang benderang. Pikirnya, jika saat itu aku menolongnya yang sudah sekarat, ada kemungkinan kami sama-sama tidak selamat dan membiarkan Hybrid itu menghancurkan desa serta orang-orangnya."

"Dia pikir, mengorbankan 1 nyawa sebanding dengan menyelamatkan ratusan nyawa orang-orang."

Aku sebenarnya tidak terlalu peduli, ini hanya karna kak Allegro. Dimataku, Chairoz adalah orang biasa yang beruntung bisa sekuat itu.

Aku melihat dua pegangan pedang yang kelihatan dipunggung Chairoz. Tepat sekali ia langsung membuka jubah Hunter yang dikenakannya, dan dengan jelas aku melihat dua buah pedang panjang, diletakkan menyilang di punggungnya.

"Wow, apa itu sungguhan?" Kak Allegro bertanya.

"Tentu saja."

"Dari mana kau mendapatkannya?" Tanyaku sambil membandingkan benda itu dengan degger yang dihadiahkan kak Allegro.

"Dari pandai besi yang ada di wilayah bangsa Wizard, di teritorial kerajaan Terpsichore" ungkapnya.

"Ayah selalu punya beberapa pertemuan diluar teritorial Vampire, pernah sekali aku memintanya untuk ikut, tapi ayah tidak pernah mengizinkanku. Andai aku jadi seseorang sepertimu, aku pasti bisa mengelilingi dunia" itulah impian kak Allegro. Dia ingin bisa melihat kondisi bangsa lain, kerajaan-kerajaaannya, atau bahkan pack-pack yang ada.

"Itu karna kau masih kecil. Semua orang tua juga akan melarang hal semacam itu. Tapi, kerajaan sepertinya sedang sepi. Bukankah anggota kerajaan Claverdon sangat banyak?" Tanya Chairoz.

"Memang banyak. Tapi beberapa memilih untuk tinggal di kediaman mereka masing-masing" jujurku.

"Vampire memang suka keheningan, terkadang hal itu membuat mereka tenang" ucap kak Allegro.

"Terkadang hal itu juga membuat mereka lebih unggul dalam pertarungan" kataku.

Setelahnya kami memutuskan untuk masuk ke dalam. Tapi sebelum kami tiba di ruang keluarga, di ambang pintu aku melihat beberapa Prajurit yang tidak pernah kulihat sebelumnya.

"Kalian seharusnya tidak melakukan ini" suara itu milik kakek Northcliff, dia datang dari sisi lain.

Aku melihat seorang pria yang melepaskan helm besi itu, "Maaf mengganggu ketenanganmu, Yang Mulia. Para petinggi mengutus hamba untuk membawa anak Hybrid itu, bukan kah hari ini usianya 8 tahun?"

"Apa yang akan para Elder lakukan?" Ayah bersuara.

"Sebenarnya, hamba tidak ditugaskan untuk menjelaskan permasalahan ini. Tapi Pangeran dibawa demi kepentingannya dan demi kita bersama. Pangeran akan dapat penanganan, seperti yang pernah terjadi abad lalu" ucapnya.

"Kau pikir aku mempercayai tim Healer INTI? Kau lupa, aku satu-satunya yang tidak mendukung pengendalian itu meski faktanya mereka berhasil" kata kakek Northcliff.

"Yang Mulia-"

"Aku tidak ingin cucuku kenapa-kenapa," saat mendengar itu aku menatap kakek Northcliff. Ini pertama kalinya aku mendengar ia menyebutku cucunya.

"Kenapa pengendaliannya tidak di kerajaan saja?" Ibu yang terlihat sangat ketakutan akhirnya angkat bicara.

"Itu adalah keputusan INTI. Hamba hanya menjalankan tugas" katanya sambil sedikit membungkuk hormat pada ibu.

Ayah berbalik menatap kakek Northcliff, karena ia tau keputusan Raja dari negeri Urcmoonth itu tidak bisa diganggu gugat.

"Aku yang akan menjaminnya. Berikan dia waktu untuk berkembang agar kita mengetahui hal-hal kedepannya, dia juga perlu mengerti soal ini. Jika kau membawanya sekarang secara paksa, itu sangat tidak baik untuk pertumbuhannya" ucap kakek Northcliff dengan wajahnya yang serius.

"Bagaimana jika sifat itu muncul?"

"Tapi aku pastikan, tidak akan terjadi sesuatu yang fatal. Berikanlah dia waktu" ayah memotong dengan lantang.

Pria itu tampak sedang berpikir, "Hamba adalah pemimpin pasukan INTI, namun hamba juga menghormati kerajaan tertinggi. Hamba akan menyampaikan pesan Yang Mulia pada para Elder, tapi izinkan hamba untuk datang kembali saat usia anak Hybrid itu menginjak 14 tahun. Hambar minta maaf telah mengganggu ketenangan Yang Mulia."

Para pasukan INTI bergerak meninggalkan ruangan. Disaat itu kami bertiga memasuki ruangan untuk ikut berkumpul. Ibu berlari, mengangkatku dan memelukku dalam dekapannya.

Aku tidak bisa melihat wajah-wajah seluruh anggota kerajaan saat ini. Tidak tau kenapa ibu mengarahkan pandanganku ke arah lain. Aku melihat para pasukan INTI yang berjalan serempak membelakangiku, kecuali sang pemimpin mereka yang menoleh melihatku.

Dia berhenti meninggalkan barisan pasukannya, demi menatapku dengan wajah serius itu. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Dia hanya berdiri melihatku dari jarak yang jauh, kemudian kembali berbalik meninggalkan tatapanku.

......To Be Continue.......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!