ADIK TIRIKU TEMAN SERANJANGKU
Bab 01.Pertemuan
Per tempat tidur terus berbunyi di dalam sebuah kamar cukup redup.
Terlihat pantulan bayangan 2 insan manusia di dinding kamar.
Dari pantulan itu kita bisa melihat, sepasang kekasih itu sedang menikmati setiap peran mereka.
Kalimat itu terus menggema di dalam ruang kamar gelap itu.
Di atas meja kecil di samping kepala ranjang. Ponsel terlihat terus berdering. Terlihat nama pemanggil, "Mama".
Panggilan itupun terabaikan, dan terus berdering hingga 20 kali panggilan tak terjawab.
Lelaki itu terus mengayunkan pinggulnya, semakin lama semakin cepat. Karena ia sudah mencapai puncaknya.
Setelah berhasil menyemburkan di atas perut wanita itu. Lelaki itu membaringkan tubuh polosnya di samping wanitanya.
Air asin itu membasahi seluruh tubuh polos sepasang kekasih itu. Nafas mereka juga terengah-engah. Segaris senyum tercetak di wajah masing-masing, saat mereka saling pandang.
Boby Mahendra
Gimana, puas kak?
Dania
Lebih dari puas, aku akan membayar mu lebih
Boby Mahendra
Baiklah, aku akan menerimanya
Dania perlahan meraih tisu di sampingnya. Membersihkan sebuah cairan lengket di atas perutnya.
Boby Mahendra
Sepertinya tadi ponsel Kakak berdering. Apa tidak mau di lihat dulu?
Dania
Tidak perlu, paling Mamaku. Dia pasti menghubungi ku karena ingin memperkenalkan aku dengan calon suaminya
Boby Mahendra
Ya ampun. Aku juga lupa. Papa ku juga tadi berpesan ingin mengajakku berjumpa dengan calon Ibuku
Bobby buru-buru turun dari ranjang. Cepat-cepat ia memakai celana dan bajunya.
Dania
Kau tidak marah jika Papamu menikah lagi?
Boby Mahendra
Buat apa aku marah. Bukannya menikah lagi itu adalah hal yang manusiawi
Boby Mahendra
Oh ya, jangan lupa transfer. Soalnya aku butuh uang buat taruhan besok
Boby pun berlari cepat meninggalkan kamar Apartemen milik Dania.
Dania perlahan turun, berjalan menuju kamar mandi. Membersihkan dirinya dari perbuatan kotornya tadi.
Dania sudah memakai baju rapih, ia mengambil ponsel miliknya. Mentransfer uang ke rekening Boby.
Setelah mendapat balasan kalau transfer nya berhasil. Dania menuju ke lokasi sudah di kirimkan oleh Mamanya.
Tak sampai 1 jam. Dania sampai di sebuah restoran mewah di kota Medan.
Ia terus berjalan, mencari meja sesuai pesan Mamanya.
Sesampainya di meja. Dania terkejut, melihat Boby berada di meja itu, bersama dengan Mamanya.
Dania dan Boby saling menunjuk.
02. Jangan bilang
Kita perkenalan nama-nama tokoh utama dulu ya 😊
Nama : Dania
Tinggi : 170 cm
Umur : 23 tahun
Pekerjaan: Sekretaris
Nama : Boby Mahendra
Tinggi : 185 cm
Umur : 19 tahun
Pekerjaan: Seorang Mahasiswa
Dania dan Boby, saling pandang dengan wajah tak percaya.
Dania
'Jangan bilang dia adalah calon adik tiriku!' batin
Boby Mahendra
'Jangan bilang dia adalah calon Kakak tiriku. Bisa redup pemasukan ku,' batin
Mama (Mayang)
Kalian sudah saling kenal?
Papa (Om Brama)
Iya, kamu sudah kenal dengan Dania *Menatap Boby*
Dania
Permisi Ma, Om *Dania menarik tangan Boby*
Setelah cukup jauh dari meja, Dania melepaskan genggaman tangannya.
Sesekali ia melirik ke meja, dimana Mama dan Papanya Boby, duduk.
Dania
Gimana ceritanya kedua orang tua kita saling kenal. Bahkan mereka juga ingin menikah? *Berbisik*
Boby Mahendra
Mana aku tahu. Kakak kira aku sering jumpa dengan Papa. Aku juga sangat terkejut *Ikut berbisik*
Dania
Ha.ah! Kalau kita menjadi saudara, bagaimana bisa aku melampiaskan hasratku, di saat aku sedang suntuk *Hela Dania pusing*
Boby Mahendra
Kakak kira, kakak saja yang pusing. Aku juga. Aku melakukan hal itu karena uang nya untuk main taruhan
Dania
Di otak kau, hanya ada taruhan saja! pikirkan bagaimana agar mereka tidak jadi menikah
Boby Mahendra
Malas ah. Aku rasa ada bagus nya juga mereka menikah
Dania
Bagus gimana maksud kamu?
Boby Mahendra
Ya, kita jadi bisa sering melakukannya
Dania
Matamu. Kau pikir, aku mau melakukan hal itu lagi denganmu. Bocah!
Boby Mahendra
Jangan sebut aku bocah, kalau Kakak menikmati.....*Terhenti*
Papa (Om Brama)
Menikmati apa?
Papa (Om Brama)
Sudah cepat duduk di sana. Papa ingin bicara serius dengan kamu, dan.....*Melirik ke Dania*
Papa (Om Brama)
Kamu juga!
Dania, Boby, Om Bara, berjalan, dan duduk ke kursi mereka masing-masing.
Mama (Mayang)
Mama senang kalau kalian berdua sudah saling kenal, dan terlihat akrab
Dania
'Hanya sebagai teman ranjang, Ma. Tidak lebih. Kalau seperti ini aku tidak bakalan bisa meluapkan keletihanku setelah bekerja pada Boby' Batin
Boby Mahendra
*Mungkin ini cara Tuhan menegurku. Aku sudah terlalu enak menikmati tubuh Kakak tiriku sendiri. Mulai sekarang aku harus hidup normal. Walau pemasukan sudah tidak ada lagi' *Batin
Mama (Mayang)
Kalian kenapa serentak memasang wajah masam?
Papa (Om Brama)
Apa ada hal lain yang kalian sembunyikan? *Menyelidik*
03. Menetapkan Tanggal
Dania dan Boby, saling menatap. Sepasang mata mereka saling mendelik, membuat kode untuk tidak mengatakan apa pun. Karena perbuatan mereka berdua adalah aib.
Mama (Mayang)
Dania *Panggil Mayang lembut*
Mama (Mayang)
Kamu setuju, 'kan kalau Mama menikah lagi?
Dania
Ha ha ha....tentu saja setuju. Kenapa pula aku tidak setuju. Lagian sudah waktunya Mama memiliki teman
Mama (Mayang)
Syukurlah, Mama pikir kamu marah sama Mama *Lega*
Papa (Om Brama)
Karena Om akan menikah dengan Mama, kamu. Ok sudah membelikan rumah untuk kita tinggal bersama nanti
Dania
Ti-tidak usah repot-repot Om. Aku sudah memiliki tempat tinggal sendiri. Om bisa tinggal bertiga saja tanpa ku *Kikuk*
Boby Mahendra
Papaku sudah membelikan rumah besar. Jadi Kak Dania harus ikut tinggal di rumah baru kita
Dania
'Bocah satu ini. Berani sekali ia berkata seperti itu. Untuk aku belum menjadikannya sebagai kekasihku. Hanya seorang teman seranjang saja. Awas saja kamu!' batin Dania
Mama (Mayang)
Iya, benar kata Boby. Percuma memiliki rumah besar, tapi anak-anaknya tidak ada di dalam rumah
Dania
Ma, aku sudah punya apartemen sendiri. Apartemen itu juga sangat dekat dengan tempat aku bekerja
Papa (Om Brama)
Ya sudah, bagaimana kalau kamu tinggal setiap hari libur saja di rumah
Dania
Iya, Om *Mengangguk*
Boby Mahendra
Jadi kapan Papa dan tante Mayang menikah?
Papa (Om Brama)
Akhir bulan ini
Mama (Mayang)
Kenapa sayang?
Papa (Om Brama)
Kenapa?! ❄️
Boby Mahendra
Ti-tidak apa-apa. Kenapa cepat sekali?
Dania
Apa Mama sudah hamil?
Mama (Mayang)
Ha ha ha ...hamil dari mana. Mama dan Om Brama, hanya ingin mempercepat saja. Kalau lama-lama takut dosa
Dania
Emang Mama dan Om Brama, sudah pernah melakukannya?
Mama (Mayang)
Urusan orang dewasa. Anak kecil tidak boleh tahu
Papa (Om Brama)
Sekarang kita lanjut makan. Besok pagi, Om akan jemput kamu, ke Apartemen. Kita akan membeli perlengkapan untuk acara
Mama (Mayang)
*Mengangguk*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!