Mira....
Mira ini seorang anak yang ceria, polos, lugu, naif. karna sifat Mira yang seperti itu membuat dia selalu dimamfaatkan oleh teman-temannya.
Mira selalu di ajarkan oleh neneknya kalau perbuatan baik akan mendatangkan hasil yang baik juga, nenek Mira ini bernama Darni.
Nenek Darni bilang kepada Mira " Mira kamu itu harus selalu ingat ya, perbuatan baik akan selalu di balas kebaikan juga, jadi kamu harus selalu baik kepada siapapun. banyak orang yang lebih buruk nasibnya daripada kita. jadi kamu harus bersyukur dengan apa yang kamu punya dan bantu orang lain sebisa kamu. "
Karena Mira anak yang lugu dan polos.
dia menuruti semua perkataan tetua di kluarganya. Teman - teman Mira yang melihat Mira selalu ceria walaupun Mira dari keluarga miskin itu merasa tidak suka.
Hampir semua teman teman Mira, membully Mira. dan memanfaatkan sifatnya yang polos.
Kejadian seperti ini berlangsung sampai Mira lulus Sd.
Sebelumnya kejadian paling parah
di terima oleh Mira saat dia kelas 3 Sd. teman sekelas Mira membully dia dengan mencorat coret baju Mira dengan coklat. dari sejak kejadian itu,
Mira mempunyai kepercayaan diri yang kurang. seringnya di bully membuat dia tidak berani mencari teman.
Waktu berlalu dan sekarang Mira
di kelas 3 SMP di daerah itu. Mira pun punya
teman dua orng yang baik kepada Nya.
Intan dan Widi mereka adalah siswi berperstasi di sekolahannya.
Mira sering kali meminta bantuan untuk belajar bersama mereka.
Karena di antara mereka bertiga, hanya Mira yang penampilan fisiknya paling baik. karena memiliki bentuk muka yang mungil, bibir tipis, kulit kuning langsat. banyak teman teman di kelas mereka yang mencoba mengadu domba mereka.
Salah satunya bernama Elsha.
Elsha tersebut dari keluarga yang kaya
Elsha selalu iri dengan apa yang Mira punya, tetapi Mira tidak tau kalau Elsha itu selalu menjelek jelekan dia kepada teman teman di kelasnya.
Mira berpikir semua teman di kelasnya itu berteman dengan tulus.
sampai suatu hari Mira dengar Elsha menghasut kedua teman dekat Mira.
" 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘶, 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶𝘯𝘢𝘧𝘪𝘬, 𝘮𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨, 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘰𝘩𝘰𝘯𝘨. 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘧𝘢𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘯𝘪𝘭𝘢𝘪 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢. 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘪𝘭𝘢𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘨𝘶𝘴 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘨𝘶𝘳𝘶. 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩 𝘮𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶! 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘪𝘴𝘬𝘪𝘯, 𝘮𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘨𝘪. 𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘶, 𝘣𝘶𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘌𝘬𝘢 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘯𝘨𝘬𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘤𝘶𝘳𝘪? 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘶. 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢? "
Elsha, dengan semua fitnahnya menghasut kedua teman baik dari Mira. tapi jawaban Widi membuat Elsha tambah kesal dengan Mira.
" Kami tidak tau permasalahan apa yang kamu miliki dengan Mirah. tapi kami yakin kalau Mira tidak seperti yang kamu bilang ! Mira memang dari keluarga miskin, tapi setau kami dia berusaha keras dalam pelajarannya."
" ok terserah kalian mau percaya atau tidak! tapi kalian akan lihat sendiri dia akan mencuri apapun yang kalian inginkan "
Elsha pergi dengan kesal keluar dari kelas tanpa tau Mira mendengar semuanya.
Mira akhirnya hanya bisa menangis di pojokan
sekolah tempat yang selalu sepi untuk meratapi
nasib yang dia punya.
Setiap teman yang Mira punya selalu mempermasalahkan setatus Mira yang dari keluarga miskin.
Bahkan sering kali karna Mira miskin, dia selalu dihina dan dikatakan anak yang tidak akan bisa apapa.
"*Orang tuanya saja hidupnya dari belas kasihan
orang. mana mungkin anaknya bisa sukses! "
" Orang tuanya punya hutang dimana mana, gak mungkin bisa menyekolahkan anaknya lebih tinggi lagi.mereka hanya mengandalkan bantuan pemerintah. "
Begitulah kata kata yang sering Mira dengar dari orang orang.
Mira hanya bisa berharap suatu saat dia bisa mengejar cita citanya dan membanggakan orang tua nya...
Mira sangat tau kondisi keluarganya.dia selalu berusaha untuk tidak terlalu membebani orang tuanya. Mira menghemat uang jajan yang di berikan orang tuanya untuk membayar buku pelajaran. Itu semua dilakukan agar orng tuanya bisa lebih memperhatikan adiknya.
Mira dan adiknya selisih umur 6 tahun.
di dalam keluarga Mira ada peraturan harus selalu mengutamakan keturunan laki laki. Dan adik Mira adalah laki laki. dari sejak saat Mira mempunyai adik, keluarga dari pihak ayah Mira selalu mengutamakan adiknya Mira. sedangkan Mira akhirnya mulai menyendiri dan mengurung semua keinginannya untuk dirinya sendiri.
Karena mengingat hal itu kembali, Mira akhirnya tambah kencang untuk menangisnya. Mira selalu menangis seorang diri, meluapkan perasaannya sendiri tanpa ada orang yang tau.
karena menurut Mira orang lain tidak boleh melihat kesedihannya. mereka hanya boleh melihat senyumannya.
walaupun senyuman yang selalu Mira tunjukan, adalah senyum palsu untuk menutupi kesedihan hatinya dan biar orang tua Mira tidak terlalu kepikiran. terutama ibunya.
" Tuhan , tolong berikan saya kekuatan untuk menghadapi cobaan ini Tuhan.kenapa selalu seperti ini, saya pikir saat saya tulus berteman dengan mereka, mereka pun akan tulus kepada saya. kenapa saya selalu dihina, dan diperlakukan seperti ini tuhan??? hiiikk... hiiikkk... hiiikkk.... kenapa saya selalu di bully, selalu di benci? apa salah saya?
saya mohon berikan saya satu saja orng teman yang tulus kepada saya, dan bisa saya percaya. saya akan sangat bersyukur untuk hal itu, dan akan menghargainya. "
Setelah selesai menangis Mira mencuci wajahnya dan kembali ke kelasnya.
Mira tau bahwa tadi temannya yang benama Widi membelanya maka dari itu dia sedikit lebih tenang.
Tetapi saat sampai di kelas kedua teman Mira memandang Mira dengan cara yang berbeda.
Widi memandang dengan kasihan, sedangkan Intan, memandang dengan penghinaan.
Mira mengabaikan pandangan semua orang dikelasnya dan duduk di bangkunya karna pelajaran akan di mulai.
Saat guru sedang menerangkan Eka teman sebangku Mira mengatakan kalau tadi ada pengumuman tentang lomba menulis puisi yang Mira ikuti sebelumnya dan Mira menjadi salah satu pemenangnya. Selain Mira ada juga Intan yang menang. diantara mereka bertiga hanya Widi yang tidak tertarik dengan lomba tersebut karna dia lebih tertarik dengan perlombaan bidang studi biologi.
" Mir, tadi tu ya,, ada pengumuman pemenang lomba puisi waktu ini. dan kamu salah satu pemenangnya."
Mira dengan senang hati menjawab.
" o ya? waahhhh syukur deh.... di sebutin gak siapa lagi yang menang? "
" di kelas kita hanya kamu dan Intan. "
" wah.... Intan menang..? iiiihhhh aku seneng banget deh...! gak sabar nanti ucapin selamat sama dia."
" tapi Mir, tadi Intan bilang puisi yang kamu kumpul itu puisi yang dia buat. apa bener? "
Mira yang mendengar ini seketika di buat bengong dan hilang kata kata.
Bagi temanan teman yang suka novel pertama autor mohon dukukangan nya ya..... ❤💞
Setelah di beritahu seperti itu oleh teman sebangkunya, Mira tidak fokus untuk mendengarkan penjelasan dari guru yang mengajar di depan.
Dalam pikirannya banyak pertanyaan. " kenapa bisa sama? aku buat puisi itu dengan usaha sendiri ! gak mungkin dong bisa sama. walaupun ada yang sama gak mungkin sama semua kan?
Banyak hal yang Mira bingungkan. dan nanti dia berencana membicarakannya dengan temannya. semoga saja hanya ada kesalah pahaman dan tidak berdampak kepada pertemanan mereka.
Karena asik dengan pikirannya, Mira samapi tidak sadar kalau bel istirahat sudah berbunyi. Dan dia baru sadar saat mendengar suara gaduh di kelasnya.
karena sudah istrahat inilah saatnya Mira membicarakan semuanya dengan kedua temannya. Intan dan Widi.
" Tan, Wid , ada yang mau aku bicarain sama kalian bedua.tadi itu... "
Belum selesai Mira bicara sudah di potong oleh intan dengan nada marahnya.
" Apa lagi yang mau kamu omongin ha? gak puas apa kamu udh nusuk temen kamu sendiri?
kenapa kamu gak punya malu sedikit saja sih jadi orang? apa aku dan Widi hanya kamu manfatin?
kamu jadi orang jangan munafik deh! selalu nunjukin wajah sok polos padahal hati busuk.
nyesel aku nerima teman seperti kamu! yang hanya manfaatin temannya untuk mencari nama."
Mata Mira sudah berkaca kaca.dia hanya ingin tau yang sebrnarnya apa yang terjadi.karena dia sangat yakin kalau puisi yang dia buat tidak sama dengan punya temannya Intan.
saat Mira ingin bicara lagi, Widi memotong.
"Tan , seharusnya kamu dengarkan dulu kata kata Mira, gimana pun Mira adalah teman kita. Dan kita sudah berteman lama.!
gak sewajarnya kita marah tanpa mendengarkan penjelasan Mira dulu."
" penjelasan macam apa lagi yang kamu ingin dengar dari dia Wid? Penjelasan apa? cerita sedih dia?
tentang keluarga nya yang tidak harmonis?
itu sudah cerita umum. jangan terlalu drama."
Mira sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. dan air mata itu jatuh sendiri tanpa seijin dia.
" Tan, aku sungguh gak ada mengambil puisi kamu Tan. sungguh... hikk... hiikkk.. kamu percaya atau tidak dengan apa yang aku bilang itu terserah kamu.... hiikk... hiikk..
aku hanya mengatakan yang sebenarnya. "
Mira mengatakan semua itu dengan sesegukan karna menangis. sungguh sedih rasanya saat teman yang di percaya ternyata tidak mempercayainya.
Di lain sisi Widi dia memandang Mira dengan kasihan. dia berusaha menenangkan Mira, tapi di tahan oleh Intan.
Mira setelah selesai mengatakan semua itu langsung meninggalkan kelas.
Di hari yang sama Mira sudah menangis dua kali.dia sebenarnya bukan anak yang cengeng, tapi dia anak yang perasa dan sensitif.
Banyak hal yang bisa membuat dia merasa tidak enak dan cepat kasihan kepada orang. tapi, dia tidak mudah mengungkapkan perasaannya. dia hanya memendam sendiri dan tidak mau membebani orang lain.
Setelah tenang Mira kembali ke kelasnya walaupun sudah telat. Dia meminta maaf karena sudah telah kepada guru pengajarnya dan kembali mengikuti pelajaran terakhir di kelasnya hari ini. sungguh ini merupakan hari yang berat untuk dia.
dia berusaha untuk tersenyum saat akan pulang ke rumah nya agar tidak ada yang tau keadaan yang sedang ia alami.
Mira ingin, sangat ingin untuk bercerita kepada ibunya, tapi dengan melihat situasi yang di hadapi ibu nya dia sama sekali tidak bisa cerita apapun.
Ningning dia adalah ibu dari Mira. wanita kuat pekerja keras dan sangat mandari. sebenarnya bukan karena sifatnya yang mandiri, tapi dia dipaksa mandiri karena keadaan.
Pernikahannya yang sudah belasan tahun di jalani dengan pria yang menurut dia baik sebelumnya, hanya membawa penderitaan.
Padahal sebelumnya orang tua dari Ningning, sangat tidak merestui hubungannya dengan suami dia sekarang. tetapi, Ningning memaksakan kehendak dengan mengatas namakan cinta.
Ningning menikah dengan laki laki itu tanpa restu.
tetapi setelah lahirnya Mira, Orang tua Ningning bisa menerima walaupun belum ikhlas.
Saat hadirnya Mira, dari kecil dia selalu di ajarkan oleh kakek, neneknya dari pihak ibunya agar tidak pernah membantah omongan orang tua, dan harus membahagiakan orang tua.
semua itu dikarenakan melihat dari kehidupan Ningning dengan suaminya yang tidak pernah akur, Suami Ningning sangat suka bermain wanita, pekerjaan yang dilakukan hanya serabutan.
Jadi sangat wajar apabila mereka selalu jadi omongan orang di kampung.
" Sudah miskin banyak tingkah "
itulah kata kata yang sering di katakan orang.
Ningning sebagai istri sudah sangat sakit hati akibat ulah suaminya.
Dia selalu menangis dan mengutuk nasibnya.
kenapa dia harus seperti ini, dan menyesal tidak mengikuti kata kata orang tuanya.
Tapi apa yang bisa Ningning lakukan. nasi sudah menjadi bubur dan itu tidak bisa di rubah kembali kecuali di terima saja.
Saat Mira sudah bisa di ajak cerita, Ningning selalu mencurahkan isi hatinya kepada sang anak, dari sana lah Mira tidak pernah mau membebani Ningning lagi.
" Jadilah wanita yang kuat ya nak, jadi mandiri, n pekerja keras. karena kita sebagai wanita harus ada pegangan hidup agar tidak selalu tergantung dengan orang lain."
Itulah kata kata Ningning yang sering di ucapkan untuk Mira, tapi Mira belum mengerti akan arti dari kata itu.
karena yang Mira tau adalah saat kita berbuat baik, maka orang lain akan berbuat baik juga untuk kita.
Mira yang selalu melihat pertengkaran dan hal buruk di rumahnya, menjadikan hal itu semakin membuat dia tertutup pada segala hal.
samapi dia di bully waktu Sd pun dia tahan sendiri.
Tetapi untungnya Mira adalah anak yang pintar, walaupun banyak hal yang menghalangi dia selalu rajin belajar agar bisa menggapai cita citanya.
Sesampainya Mira di rumah dari sekolahnya tadi, Mira menunjukan senyumnya kepada setiap orang di rumah. agar tidak ada yang tau apa yang telah dia alami.
Saat anak seusia Mira lebih banyak bermain dengan teman sebayanya, Mira tidak melakukan hal itu. Mira lebih memilih membantu nenek dari pihak ibunya untuk berjualan. Agar dia mendapatkan uang jajan dari hasil membantu nenek nya itu.
uang itu akan dia gunakan untuk membayar uang buku yang harus di beli di sekolahnya.
"hari ini aku harus bisa bantu nenek jualan dengan cepat, agar aku bisa cepat pulang dan belajar untuk membuat tugas dari guru! samangat !" itu lah kata Mira di dalam hati sebelum kerumah neneknya.
Masalahnya dengan temannya dia pikirkan nanti saja sekarang saatnya mencari penghasilan.
Mira akan berusaha membuktikan kalau dia tidak salah.
Harga diri dan kejujuran itulah yang selalu di pegang teguh olehnya.
Mira tidak suka di bohongi dan dia juga gak suka membohongi orang lain.
Maka dari itu dia akan berusaha mencari tahu kebenarannya.
Dia tidak mau teman temannya berpikiran buruk kepadanya. Setidaknya dia akan membuktikan dia tidak salah. dan apabila mereka tidak mau berteman lagi Mira tidak masalah. karena dia sudah biasa sndiri dari dulu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!