...Agent Love Story ...
Hai readers.
Ini adalah novel karangan pertama ku dengan judul bernama "Agent Love Story".
Agent Love Story bersetting pada tahun 2021 pada sebuah kota bernama Jakosta dan Virgham, kisah ini menceritakan perjuangan seorang agen mata-mata dalam melakukan tugasnya untuk menghentikan peredaran narkoba, penyelundupan, dan perdagangan wanita, akan tetapi sang pemeran utama protagonis terlibat hubungan asmara kepada sang anak antagonis yang mempunyai sifat berbeda dengan sang ayah memiliki watak sebagai protagonis, hal tersebut membuat sang agen harus memiliki antara cinta atau kebenaran, hal ini yang membuat sang tokoh utama sulit untuk menentukan mana yang akan di korbankan, akan kah sang agen melupakan tugasnya dan lebih memilih bercinta pada sang anak antagonis atau justru sang agen mengorbankan cintanya demi tugas mulianya serta untuk kebaikan semua orang.
Terima kasih telah membuka dan membaca novel ini semoga para pembaca karangan novel saya memberikan manfaat dan hiburan. 🙏
Mayhan adalah seorang remaja muda berusia 19 tahun yang tergabung sebagai agen intelijen sektor departemen obat terlarang atau narkotika di bawah perintah otoritas pemerintah, mempunyai sifat suka penyendiri, dan tidak begitu mudah percaya pada siapa pun akan tetapi mempunyai sifat karismatik. Mayhan adalah pemeran utama dalam novel ini sekaligus tokoh protagonis dalam cerita Agent Love Story.
Mei adalah seorang gadis cantik berusia 19 tahun yang pandai bermain biola dan menyanyi mempunyai sifat suka menolong dan sangat mencintai ayah dan keluarganya, akan tetapi mempunyai latar belakang yaitu ayahnya seorang ketua keluarga mafia. Mei adalah pemeran tokoh protagonis dari keluarga antagonis dalam cerita ini.
Savaroni adalah ketua mafia yang berusia 62 tahun yang mempunyai sifat karakter yang kejam terhadap musuh-musuh nya dan pandai dalam menyusun sebuah ide maupun rencana dalam menghadapi lawannya akan tetapi semua itu demi keluarganya agar terlindungi serta aman dari ancaman musuh- musuhnya, Savaroni mempunyai sifat lemah lembut dan sayang kepada putri satu satunya dan anggota keluarga lainnya. Savaroni memiliki peran penting dalam cerita ini sebagai tokoh antagonis utama dalam cerita ini.
Nico adalah sahabat dekat Mayhan di agen yang berusia 18 tahun, mempunyai sifat patuh dan taat dalam menjalankan tugas dan memiliki umur lebih mudah dari Mayhan, Nico memiliki masa lalu sangat kelam karena kedua orang tuanya menjadi target pembunuhan dari keluarga mafia pada saat Nico masih kecil, hal tersebut membuat Nico mempunyai dendam khusus yang sangat dalam terhadap semua para keluarga mafia. Nico sekaligus partner dekat Mayhan berperan sebagai tokoh protagonis dalam cerita ini.
Andreas adalah sahabat dekat bahkan dianggap saudaranya sendiri oleh Mayhan di keluarga mafia yang berusia 21 tahun, walaupun lebih tua dari Mayhan, Andreas berasal dari keluarga yang miskin dan tidak mempunyai apa-apa. Semenjak bergabung dengan mafia, Andreas bisa menyelamatkan keluarga termasuk mengobati ibu nya sendiri yang memiliki penyakit jantung serta membiayai adik-adik nya untuk memperoleh pendidikan yang sempat terhenti karena faktor ekonomi. Andreas memiliki sifat sangat setia pada tuan nya meskipun nyawa yang jadi resikonya dan akan menjadi partner sekaligus anak buah dari Mayhan sendiri dalam melawan keluarga mafia lainnya. Andreas sebagai partner Mayhan di dunia mafia berperan sebagai antagonis di cerita ini.
Like, Vote, Comment, Follow, dan Share ❤️
Selamat Membaca. ✨
Author : Rivian_Saputra
...Kisah awal...
Pada suatu hari Mayhan berangkat ke sekolah untuk meraih pendidikan seperti anak pada umumnya, setiba di parkiran sekolah ada teman satu kelasnya Mayhan yang berkata sambil membawa sebuah batang rokok.
"Hei Mayhan, kamu masih saja tidak merokok dan tidak mabuk seperti kami kah ? kamu sungguh bukan laki - laki sejati, kamu seharusnya pakai celana Wanita saja !!!"
"Hmmmmmmm" jawab Mayhan
"Mayhan, kamu nanti lulus jadi apa"
Mayhan tidak mempedulikannya sama sekali dan hanya memberikan sedikir senyum, bahkan sewaktu berjalan menuju kelas maupun sesudah masuk kelas, teman - temannya banyak yang menghina bahwa Mayhan bukan cowok melainkan cewek dikarenakan Mayhan tidak pernah melakukan tindakan negatif seperti anak laki - laki lainnya. Mayhan bersekolah di Union High School Virgham sebuah sekolah tingkat menengah atas, dan mempunyai banyak kasus kenakalan remaja pada umumnya di sekolah tersebut.
Beberapa waktu kemudian loceng berbunyi.
"Tinggggggggg"
Bunyi lonceng sekolah. Pertanda bahwa jam pelajaran telah di mulai, seperti pada umumnya di awali dengan membaca doa serta ucapan selamat pagi, dan memulai pembelajaran hingga jam yang telah di tentukan selesai, pada waktu akhir menjelang pembelajaran pada hari itu ibu guru menceritakan kisahnya dari seorang pelajar hingga menjadi seorang guru yang di banggakan oleh murid - muridnya, di karenakan hari itu adalah hari terakhir beliau mengajar. Beliau bertanya satu persatu kepada muridnya akan menjadi apa kedepannya.
"Andara, kamu nanti dewasa menjadi apa"
"Saya ingin jadi Polisi"
"Stefanus, kamu nanti dewasa menjadi apa"
"Saya ingin menjadi dokter seperti ayah saya"
"Lingga, kamu nanti dewasa menjadi apa"
"Saya ingin menjadi menjadi mahasiswa lalu menjadi jaksa agung dan bijaksana"
Giliran Mayhan yang di tanya.
"Mayhan, kamu nanti dewasa menjadi apa"
Mayhan menjawab.
"Saya ingin menjadi pahlawan di balik layar"
Ibu guru kebingungan apa yang di katakan Mayhan, lbu bertanya lagi.
"Maksud nya Mayhan nanti jadi apa ke depannya"
Mayhan berkata dengan tegas dan lantang.
"Saya ingin menjadi agen mata - mata"
Sontak teman-teman Mayhan menertawai dan berkata.
"Lebih baik kamu jadi pelacur"
"Kamu lebih pantas jadi badut saja"
"Hahahaha mana mungkin kamu bisa jadi seperti itu, jangan terlalu tinggi bermimpi Mayhan"
Mayhan hanya bisa menghela nafas dan menundukkan wajah kebawah serta membiarkan ucapan mulut mereka itu, pada saat itu juga ibu guru memberikan semangat kepada Mayhan bahwa harus kuat dan semangat menjalani hidup serta tantangan ke depannya, sebelum menutup pembelajaran ibu guru mendoakan kepada murid - muridnya agar mimpi mereka semua bisa terwujud dan menjadi orang sukses.
Tiga tahun kemudian, tak terasa semua siswa Union High School Virgham Angkatan 2021 telah lulus dan telah melakukan wisuda, seperti biasa Mayhan selalu dikucilkan dan selalu jadi bahan perundungan dari awal masuk hingga lulus sekolah.
Sewaktu pada acara wisudawan ada salah satu teman Mayhan yang selalu jadi bahan perundungan, datang menemui dan bertanya kepada Mayhan.
"Hei Mayhan, kamu yakin kah menjadi agen mata - mata untuk negeri ini" Ujar yuki
"Aku yakin, Yuki" Jawab Mayhan
"Kuharap kamu bisa mewujudkan mimpimu itu, kudengar seleksi nya sangat ketat"
"Iya, Yuki"
"Apakah kamu sudah mempunyai persiapan untuk melakukan itu"
"Aku sudah mempersiapkan sejak kecil, memang itu cita-cita ku Yuki"
"Semoga Tuhan, mewujudkan mimpi mu itu Mayhan"
"Terima kasih Yuki, aku harap semoga kamu juga sukses"
"Tentu lah, anak pendiam justru sedang mempersiapkan rencana kedepannya"
"Kamu, betul Yuki"
Setelahnya suasana haru menyelimuti semua pelajar dikarenakan hari itu adalah hari perpisahan mereka, setiap anak memiliki jalan sendiri - sendiri untuk menghadapi masa depan bagi Mayhan hari itu adalah awal perjalanan nya menempuh kehidupan sesungguhnya.
Mayhan mempunyai keinginan untuk menjadi agen intelijen sejak kecil, sewaktu lulus dari bangku sekolah dia sudah siap menghadapi seleksi tersebut, Mayhan sendiri sudah mempersiapkan dirinya pada jauh - jauh hari, maka dari itu dia (Mayhan) sangat begitu mudah menyingkirkan para calon pendaftar lainnya sampai dinyatakan lulus dan menjalani pelatihan agen secara diam - diam tanpa ada orang yang mengetahui nya terkecuali orang tua Mayhan itu sendiri. Pada suatu saat Ketika Mayhan akan pergi menjalani pendidikan, Mayhan mengucapkan salam kepada orang tuanya.
"Ma, aku berangkat pendidikan ya"
"Iya nak, semoga impian mu terwujud, jangan lupa jaga Kesehatan ya, sama jangan lupa beribadah"
"Tentu saja Ma, Mayhan tidak lupa kalau itu wkwkwkwk"
"Kalau itu memang cita - cita mu, Mama akan mendukung kamu sampai mana pun"
"Makasih Ma, Mayhan ijin berangkat ya, sampai kan salam pada ayah ya"
"Iya nanti tak sampaikan ke ayah, sekarang ayah masih sibuk kerja merantau, ayah mu pasti bangga ke kamu"
"Aku berangkat Ma"
"Iya Nak, hati - hati"
Hari itu adalah perpisahan antara Mayhan dengan ibunya, Mayhan harus pergi menuju suatu tempat yang sangat jauh dari rumah nya, hal ini adalah yang pertama Mayhan lakukan selama hidupnya.
Selama menjalani pendidikan agen mata-mata secara rahasia dan keras. Mayhan mempunyai prestasi yang bagus dibandingkan siswa lainnya, pada suatu ketika menjalani pendidikan, Mayhan di panggil oleh salah satu pelatih nya.
"Selamat Pagi, Pelatih" Ujar Pelatih
"Siap, Betul Pelatih"
"Mayhan, kamu mempunyai nilai prestasi yang bagus"
"Terima kasih, pelatih"
"Kemungkinan besar kamu akan di tempatkan pada sektor narkotika"
"Saya siap di tempatkan di mana saja, Pelatih"
"Semoga menjadi alat kebanggan negeri ini, siswa agen Mayhan"
"Siap, Pelatih"
Tak terasa pendidikan usai di jalani oleh Mayhan selama 3 bulan, pada saat penempatan kerja. Nama Mayhan masuk pada departemen agen narkotika dan di tempatkan pada suatu kota bernama Jakosta bersama salah satu temannya yaitu Nico Javaries beserta 13 agen lainnya, Mayhan sendiri begitu senang mendapatkan info tersebut.
Beberapa hari kemudian pelatikan pun tiba, Mayhan beserta teman - temannya dinyatakan secara resmi menjadi agen mata - mata yang bekerja di bawah kendali pemerintah, hal tersebut membuat semua siswa agen senang.
"Horeee, Kita telah lulus" ujar Jefri teman Mayhan.
"hahahaha, semoga kita tetap jadi teman meskipun beda departemen"
"Haaaa teman, kita saudara Mayhan meskipun kita semua tak sedarah"
"Hahahaha, Iya Jefri"
"Aku ingin semua berjalan dengan baik hingga aku tua"
"Aku juga Jef"
Setelah pembicaraan dengan Jefri, Mayhan menemui Nico yang merupakan satu departemen dengannya.
"Agen Nico, acara pemberangkatan berapa hari lagi" Ujar Mayhan.
"Pemberangkatan apa" Jawab Nico.
"Pemberangkatan ke tempat kita lah"
"Ohhhh aku lupa Agen Mayhan, mungkin 2 hari lagi"
"Aku harap kita bisa jadi partener baik ketika menjalankan misi"
"Aku harap begitu agen Mayhan, semoga kita jumpa lagi"
"Iya, Agen Nico"
Beberapa hari kemudian ketika semua siswa berangkat menuju tempat kerjanya masing - masing semua siswa menangis karena semua nya ingat bagaimana penderitaan serta apa yang mereka rasakan bersama, sambil menaiki kendaraan yang menuju tempat tugasnya masing - masing, Tidak lupa juga semua siswa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelatih karena sudah mendidik mereka menjadi agen mata - mata.
"Terima Kasih, Pelatih"
"Terima kasih Pelatih, atas ilmunya"
"Sampai jumpa, Pelatih"
"Terima kasih Pelatih, telah mendidik kami selama ini"
Seluruh siswa melambaikan tangan mereka, hal tersebut membuat seluruh pelatih meneteskan air mata karena ucapan dari semua siswanya. Semenjak hari itu mereka semua berkerja secara resmi di bawah kendali oleh pemerintah negara menjadi agen mata - mata yang mempunyai tugas melindungi negara ini bagaimana pun juga tanpa mengungkap indentitas mereka sebagai agen mata - mata.
...Selamat datang...
Pada tengah malam, saat kendaraan yang membawa rombongan Mayhan beserta teman - temannya melewati sebuah tol yang menuju Kota Jakosta, Mayhan berbicara ke salah satu temannya.
"Hey Yuri, Hey Yuri, Bangun"
"Apaaa, ada apa Mayhan"
"Enak ya tidur terus"
"Iya hahahaha, aku capek"
"Sebentar lagi kita sampai Yuri"
"Aku sungguh tidak sabar tidur di ranjang, punggung ku sudah sakit sekali"
"Kamu mikirkan tidur saja"
"Bercanda, Mayhan"
"Bangunkan yang lain, suruh persiapan sebentar lagi kita sampai"
"Siap Agen Mayhan"
Tak terasa perjalanan sudah melewati jalan tol, kendaraan yang membawa mereka melewati dataran tinggi Kota Jakosta, terlihat begitu indah pemandangan lampu - lampu Kota Jakosta tersebut, yang membuat semuanya begitu terpukau melihat pemandangan malam itu.
"Wowww Nico lihat itu, Bagus sekali pemandangannya"
"Aku baru pertama kali dalam hidupku melihat pemandangan seperti ini Mayhan "
"Sama aku juga Nico"
"Kurasa Kota Jakosta memiliki banyak keindahan dari sisi luarnya tetapi di sisi lain memiliki banyak keburukan di dalamnya"
"Iya Nico kamu benar sekali, itulah mengapa kita di tugaskan ke sini"
"Aku harapkan kita semua menjalankan tugas dengan baik dan benar sesuai prosedur yang kita patuhi"
"Semoga begitu, Nico"
Kendaraan yang membawa mereka memasuki Kota Jakosta, terlihat begitu banyak penduduk yang lalu lalang pada malam hari tersebut.
"Gilaaa ini masih malam, tapi banyak penduduk yang masih keluar, gimana kalau pagi hari"
"Tenang saja Yuri, semoga di pagi hari tidak terlalu banyak seperti malam ini"
"Aku bukan manusia sabaran Nico"
"Daripada kamu berpikir tentang hal yang sia - sia, lebih baik kamu tanya ke Mayhan, nanti apa saja yang kita lakukan setelah sampai"
"Siap, Agen Nico"
Atas saran dari Nico, Yuri berpindah tempat dan menghampiri Mayhan
"Mayhan, kira - kira nanti dokumen apa saja yang kita siapkan setelah sampai, lalu siapa yang akan menemui kita setelah tiba nanti"
"Cukup dokumen pribadi, dan dokumen identitas agen saja yang disiapkan Yuri"
"Nanti yang menemui kita siapa Mayhan"
"Yang kutahu informasi dari kepala intelijen, yang akan menemui kita di kota ini adalah salah satu petinggi kepolisian dan petinggi pemerintah kota ini"
"Jadi kita bekerja untuk mereka"
"Bukan seperti Yuri"
"Lalu bagaimana"
"Kita hanya bekerja sama dengan mereka, untuk rencana maupun pekerjaan yang kita lakukan, yang menentukan adalah kita sendiri, mereka hanya alat kerja sama dan alat untuk memberikan informasi tentang kota ini"
Beberapa menit kemudian, kendaraan yang mereka tumpangi berhenti di sebuah gang kecil dan sepi. Pertanda bahwa Mayhan dan teman - temannya telah tiba.
"Inikah tempat nya Mayhan"
"Kalau kita turun disini berarti ini tempatnya, Nico"
"Semacam kuburan saja tempat ini"
"Niccooo lihat ujung sana itu, sepertinya ada orang"
"Iya Mayhan, apakah mereka datang untuk menemui kita ya ?"
"Aku tidak tahu sama sekali Nico"
Dari arah kejauhan terlihat kedua orang dewasa sedang berjalan menuju ke arah Mayhan beserta teman - temannya, kedua orang tersebut memakai pakaian setelan jas formal bewarna hitam.
Langkah demi langkah kaki mereka menuju ke arah Mayhan.
"Klekkk, klekkk, klekk"
Kedua pria tersebut yang memakai setelan jas formal berhenti di hadapan Mayhan beserta teman - temannya dan bertanya.
"Apakah kalian dari Unit Agen Departemen Narkotika"
Dengan penuh rasa kecurigaan, Mayhan bertanya balik ke kedua orang tersebut.
"Kalian sendiri siapa"
"Saya Jenderal Irvan dari kepala kepolisian Kota Jakosta ini, di sebelah saya ini adalah Pak Donovi, beliau menjabat sebagai wakil wali kota"
"Bisa tunjukkan kartu identitas aslinya, lalu apa nama kode operasi kami"
"Ini kartunya"
Setelah melihat kartu identitas, Mayhan merasa lega karena mereka bertemu pada orang yang tepat dan menuntun mereka sampai tempat markas rahasia para agen yang akan digunakan selama operasi di Kota Jakosta.
Mayhan mengembalikan lagi kartu identitas tersebut kepada Jenderal Irvan.
Jenderal Irvan pun berkata kepada Mayhan dan teman - temannya.
"Kode operasi kalian bernama 'Operasi Nikita' semoga operasi ini membuahkan hasil yang bagus untuk kedepannya"
"Siap, Jenderal"
Jenderal Irvan mengantarkan mereka semua menuju sebuah apartemen, sambil berbincang - bincang di perjalanan, Nico bertanya kepada ke Pak Donovi.
"Permisi Pak, saya agen Nico"
"Iya, agen Nico"
"Di kota ini, peredaran narkoba seberapa parah Pak"
"Di kota ini peredaran narkotika sangat begitu teroganisir agen Nico, bahkan ada beberapa pihak orang kepolisian bekerja sama dengan mereka, hal ini membuat mereka susah di tangkap, dan menemukan barang bukti"
"Mereka siapa ya Pak ..... ?"
Lalu Jenderal Irvan menjawab pembicaraan mereka berdua.
"Mereka para mafia. Kota Jakosta memiliki segudang angka kriminalitas, kota ini banyak sekali mafia yang melakukan hal itu akan tetapi semua mafia di kota ini, bergantung pada satu induk mafia yang melakukan peredaran utama sekaligus mafia pertama yang menyebarkan narkotika itu kepada mafia lainnya untuk di perjual belikan"
"Ehhh, mafia induk itu siapa Jenderal"
"Nanti kalian akan tahu sendiri, sekarang waktunya istirahat, lain waktu saya akan jelas kan secara rinci tugas kalian seperti apa, dan apa yang ku maksud tadi"
Tak terasa sambil berbincang - bincang mereka semua telah tiba di apartemen.
Saat semua nya memasuki ruangan apartemen. Jenderal Irvan dan Wakil Wali Kota Donovi, memperingati Mayhan. Sambil Jenderal Irvan memegang bahu Mayhan dan berkata.
"Mayhan, ingatlah jangan terpengaruh akan hal - hal duniawi mereka, sekali tugas tetaplah tugas yang harus di kerjakan, karena tugas tersebut ada berada di pihak yang benar, kami semua berharap kepada kalian untuk bisa melakukan operasi misi ini sampai berhasil"
"Kami semua berharap begitu, Jenderal"
"Semoga kalian memahami apa yang aku katakan"
"Siap, Jenderal"
"Istirahat lah, kalian semua kelihatan lelah selama perjalanan yang cukup panjang ini"
"Terima kasih, Jenderal"
Mayhan menutup kembali pintu apartemen dan berjalan menuju kaca jendela apartemen dan melihat gemerlap lampu Kota Jakosta. Mayhan berkata kepada Yuri.
"Seberapa berat kita nanti melakukan misi ini. Kuyakin akan banyak rintangan dan cobaan yang akan kita hadapi ke depannya"
"Kita juga agen muda, misi ini adalah misi pertama kita, aku berharap semuanya akan berjalan dengan lancar dan sesuai rencana, Mayhan"
"Aku berharap begitu juga, Nico"
"Para kepolisian tidak bisa menangani hal ini. Kemungkinan besar, mereka adalah organisasi mafia yang sangat besar dan kuat"
"Pikiranku juga seperti itu, saat mendengar cerita Jenderal Irvan"
"Kira - kira apa yang membuat mereka sangat begitu ditakuti di kota ini, sampai - sampai kita yang menghadapi mereka"
"Aku tidak tahu soal itu, Agen Nico"
Di tengah pembicaraan, tiba - tiba telepon berbunyi di ruangan mereka.
Kringgggg, Kringgggg, Kringgggg.
"Mayhan, kamu angkat coba"
"Baiklah, aku angkat"
"Nanti jangan asal bicara siapa kita, Mayhan"
"Aku tahu hal itu, aku tidak akan menjawab secara terus terang siapa kita, kalau mereka bukan siapa - siapa kita, Nico"
Mayhan mengangkat telepon tersebut dan menjawab.
"Dengan siapa, untuk apa"
"Operasi Nikita, dengan agen Mayhan ini kan"
"Betul ini, Mayhan"
"Saya Wali Kota Jakosta , maaf tidak bisa menemui kalian hari ini, besok kalian semua temui saya di kantor pukul 9 pagi"
"Kami akan datang tepat waktu"
"Selamat istirahat, Para Agen"
Klekkkkkkkkk.
Mayhan menutup telepon tersebut dan terus merenungkan seperti apa tugas yang akan dijalani nya.
Malam itu adalah malam pertama bagi Mayhan dan teman - temannya menginjakkan kaki mereka di Kota Jakosta. Tampak dipikiran semua agen pada malam hari itu, berpikir seperti apa nasib mereka kedepannya dalam menghadapi mafia tersebut.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!