NovelToon NovelToon

Jodoh Ku Seorang Presdir (Season 2)

Langsung melamar

Arysif menyandang status sarjana sudah pantas dan cocok mengganti kan Arka sebagai Presdir tapi Arysif memutuskan tidak mengambil tanggung jawab itu membuat Arka marah besar tapi semarah dan semurka apa Arka dia tidak bisa mengoyah kan Arysif dalam mengambil keputusan karna Arysif tipe pria tegas Syifa pun menasehati Arysif soal keputusan nya itu tapi Arysif bilang ingin mencari jati diri nya sendiri tanpa ada nya bantuan siapa siapa Arysif ingin mencari sesuatu yg kandang membuat hati nya gelisah dan resah dengan terpaksa Syifa dan Arka mengizinkan Arysif pergi begitu saja

Kini Arysif meninggalkan kemewahan yg dia miliki dia hanya jadi marbot masjid di salah satu tempat yg jauh dari perusahaan Karten dan kediaman Karten dia lakukan biar tidak ada yg mengenali nya, Arysif jadi marbot juga tidak ingin di gaji karna dia ikhlas dalam mengurus masjid itu untuk bertahan hidup Arysif bekerja segala hal jadi satpam keamanan jadi kuli dan sebagai pekerjaan berat lain nya. Arysif benar meninggalkan semua nya bahkan Arysif tidak membawa uang nya sama sekali memulai dari nol

Kesibukan Arysif adalah dari jam 10 pagi sampai tiba sholat zhuhur dia akan kerja setelah itu dia mengajar mengaji jika murib nya sedikit Arysif akan mencari pekerjaan lain dan malam dia akan lanjut jadi pos keamanan memiliki paras yg tampan dan tubuh yg kekar sering kala Arysif jadi idola di tempat nya tapi melihat dari Arysif yg sangat miskin mereka hanya menjadi kan kesenangan dalam memandang saja takut hidup susah bersama Arysif mereka tidak mengetahui siapa Arysif sebenarnya jika dia adalah tuan muda Karten

"Ar kita jaga sekitar sini takut nanti ada maling"ucap kawan Arysif yg ikut berjaga mereka berkeliling terlihat sepi karna larut malam

"Kita sebagai keamanan tidak hanya berjaga dari maling tapi juga harus berjaga dari perzinaan"ucap Arysif tersenyum

"Wah kalau itu tidak ada yg berani sih Ar karna di gudang sana sarang nya perjudian dan juga sering ada nya kumpul kebo jadi yg memang memanggil wanita malam sampai remaja karna memang di sana tempat nya"ujar kawan nya yg lain

"Astaghfirullah,terus tidak ada yg mencegah gitu"ucap Arysif masih berjalan memeriksa tempat tugas nya

"Ya tidak ada mana berani Ar pemilik nya orang berpengaruh di sini dia geng start di sini kades aja takut mengusik nya jika ada yg berani habis dia pernah ya seorang ustadz memperingati ehh malah dia bernasib tragis dengan cara di bakar hidup hidup pokoknya orang itu takut pada mereka "jelas nya

"Kita itu tidak perlu takut sesama manusia tapi yg harus kita takut kan itu Allah tapi bencana yg di timbulkan mereka aku harap tidak merajalela di kampung ini"ujar Arysif serius

"Kata siapa pernah ya mereka menculik salah satu gadis asli kampung ini di per**** sampai meninggal "ucap nya

"Orang seperti mereka harus di basmi itu akan merugi kan kita semua "ucap Arysif serius

"Kami mana berani Ar"ucap nya takut

"Kita misah biar lebih aman "ucap temen nya yg lain lalu mereka berpencar

Arysif berjalan pelan dengan melihat keadaan sekitar yg sepi yg hanya ada bunyi hewan malam lalu langkah Arysif terhenti kala mendengar suara merdu wanita yg mengaji yg mampu membuat hati Arysif tenang dan adem Arysif menoleh memandang rumah dua lantai itu Arysif jatuh cinta dengan suara indah itu dia terdiam sejenak ikut menikmati suara itu melantunkan ayah suci yg menggetar kan hati Arysif

"Astaghfirullah Arysif kamu jangan seperti ini seandainya wanita itu memiliki suami kamu sangat berdosa"ucap Arysif sadar dan dia melanjutkan langkahnya menjalankan tugasnya

###

Setelah sholat Dhuha dan membersihkan masjid Arysif jalan pagi untuk mencari rezeki kebetulan ada kawan pos keamanan yg lagi makan di warung untuk makan jadi Arysif gabung lagian dia juga belum makan dari semalam jadi mampir mereka mengobrol,Arysif teringat suara semalam itu saja mampu membuat hati nya adem

"Ron pemilik rumah dua lantai di ujung jalan itu siapa penghuninya"tanya Arysif menyeduh kopi nya

"Yang mana"ucap temen nya bernama Roni

"Itu lho rumah dua lantai warna putih itu"jelas Arysif

"Ohh rumah nya pak Arya"ucap Roni

"Mungkin, apa dia punya anak gadis"tanya Arysif penasaran

"Ada sih,kenapa"ucap nya menyelidiki

"Semalam aku dengar ada yg mengaji suaranya merdu banget"ujar Arysif tersenyum

"Salah dengar kali masak iya Clarissa anak pak Arya yg mengaji dia aja ya berpakaian seksi orang nya sombong angkuh aku ngak percaya"ujar Roni

"Siapa tau itu sampul nya aja dalam nya mungkin berbeda "ujar Arysif

"Nah itu dia orang nya"tunjuk Roni pada wanita yg ada di dalam mobil dengan kacamata dia cantik tapi kelihatan dia angkuh terlihat dari gerak gerik nya pakaian nya seksi Arysif menundukkan pandangannya

"Iya juga sih kayak nya bukan suara nya aja beda"ujar Arysif mendengar dia bicara di telpon

"Udah Ar aku duluan mau istirahat capek"ujar Roni lalu pamit pergi setelah membayar Arysif ikut membayar dan segera pergi

"Uang ku habis aku kerja apa"gumam Arysif berjalan pelan

"Hei lho yg jalan kaki"panggil Clarissa

"Aku"ucap Arysif lalu mendekat

"Ban mobil gue bocor gantiin nanti gue bayar"ujar nya keluar dari mobil Arysif terdiam dia belum pernah oeneh ganti ban tapi dengan keadaan nya harus serba bisa

"Lho dengerin gue ngak sih"kesal Clarissa

"Maaf aku akan segera mengganti nya"ucap Arysif lalu membuka bagasi mobil mulai mengambil alat dan ban serap Arysif menganti nya

"Lama banget sih cepat masukin lagi"ucap Clarissa mengambil tas nya Arysif memasukkan alat nya lagi

"Ini ambil"ujar Clarissa melempar uang 50

"Kebanyakan "ucap Arysif mengambil uang itu

"Ngak usah munafik deh sokan nolak"ujar nya sinis lalu masuk mobil melaju kan mobil

"Alhamdulillah dapat rezeki"ucap Arysif bersyukur lalu dia melajukan langkahnya

###

Malam ini Arysif di beri kesempatan untuk menjadi imam sholat di masjid jadi dia jadi imam sholat setelah selesai dia memimpin zikir dan doa sampai selesai orang mulai bubar Arysif masih termenung dia jadi teringat dengan Syifa bunda nya itu pasti mencemaskan nya tidak ada kabar lama termenung Arysif mendengar lagi suara yg sangat merdu itu Arysif beranjak ingin melihat sosok itu saat dia mengintip di pembatas wanita dan pria dia melihat wajah sangat cantik yg lagi mengaji entah kenapa Arysif jadi gugup dan berdebar Arysif berdiri lalu keluar menunggu wanita itu keluar dari masjid lama menunggu wanita itu keluar Arysif bisa jelas memandang wanita itu

"Assalamualaikum"sapa Arysif mengagetkan wanita itu dia menunduk

"W... waalaikum salam"ucap nya gugup menunduk

"Jika aku boleh bertanya apa kah kamu sudah bersuami "ucap Arysif serius wanita itu mengeratkan memeluk Al-Qur'an nya di dadanya dia takut

"Maaf jika aku membuat mu takut niat ku baik aku ingin memperistri mu jika pun kamu belum bersuami"ucap Arysif lembut namun terdengar tegas dan serius wanita itu terdiam

"Aku........aku.... belum bersuami"lirih nya pelan Arysif tersenyum lebar

"Mari aku antar pulang sekalian meminang mu"ujar Arysif tersenyum wanita itu mendongak sejenak mereka saling pandang sampai mereka menunduk lagi

"Ayo tidak usah takut"ucap Arysif

"Panggil aku bang Arsyif aku tidak berniat buruk "ucap Arysif lagi karna wanita itu enggan mengikuti Arysif lama terdiam wanita itu berjalan dan Arysif mengikutinya

"Nama kamu siapa"tanya Arysif dia jalan sedikit jauh dengan wanita itu takut timbul fitnah

"Nama ku Humairoh Nur Aisyah"ucap nya pelan

"Nama yg bagus terus nama panggil nya siapa"ucap Arysif tersenyum sesekali melirik wanita itu

"Humairoh"lirih nya

"Aku suka nama itu ohh ya apa kamu tau nama kelanjutan mu itu Nur Aisyah sama dengan nama kakak ku"ujar Arysif karna memang benar sama dengan nama Nur Aisyah Karten yg di beri Syifa

"Ini rumah ku"tunjuk nya pada rumah lantai 2 tidak salah malam kemarin suara Humairoh yg di dengar Arysif dia senang menyukai wanita yg belum bersuami

"Humairoh apa kamu menerima niat baik ku aku ingin memperistri kamu"ujar Arysif serius

"Jika mengenai itu abang bisa tanya sama orang bertanggung jawab terhadap diri ku"ujar Humairoh

"Ayo "ajak nya Arysif tersenyum senang niat baik nya di terima lalu mereka masuk

"Abang Arysif tunggu di sini dulu duduk aku akan panggil paman ku"ujar Humairoh lalu melangkah

"Paman, kenapa paman bukan nya ayah nya"gumam Arysif heran tidak lama keluarga yg lain turun

"Kamu siapa yg ingin bertemu dengan saya"ucap nya duduk

"Nama ku Arysif aku ingin memperistri Humairoh"ujar Arysif tegas

"Kamu ingin menikahi wanita babu ini"ujar wanita itu sinis Humairoh menunduk takut

"Ma dia itu keponakan papa "teguh nya

"Alah dia hanya beban keluarga saja"ujar nya muak

"Humairoh anak yatim piatu orang tua nya meninggal karna kecelakaan jadi hanya saya yg dia miliki "jelas pak Arya

"Kamu kenapa ingin menikahi Humairoh"tanya pak Arya serius

"Nama ku Arysif aku marbot masjid pekerjaan ku tidak menentu juga pekerjaan tetap ku satpam keamanan aku menyukai Humairoh entah kenapa aku tertarik ingin memperistri nya meski hanya kenal sebentar aku yakin dia lah yg Allah takdir kan untuk ku"jelas Arysif tegas

"Langsung nikah kan saja biar beban keluarga ini segera pergi"ujar nya geram

"Ma Humairoh itu tanggung jawab ku"ujar pak Arya lalu meraih tangan Humairoh yg tadi di belakang duduk di samping nya

"Jadi gimana Humairoh apa kamu mau"ujar pak Arya bertanya

"Aku ikut paman saja karna aku percaya paman akan mengambil keputusan yg tepat"ujar Humairoh masih menunduk

"Oke"ucap paman

"Begini Arysif kalian baru kenal sebentar jadi saya mau kamu ta'aruf dulu dengan Humairoh kalian saling kenal dulu "ujar pak Arya

"Paman untuk menyakinkan ku aku ingin Humairoh memakai cincin aku berikan "ujar Arysif melepaskan kalung nya lalu mengambil cincin nya Arysif ingat saat ulang tahun nya Syifa memberi kan itu dia bilang berikan untuk menantu Karten karna Syifa sudah mengukir cincin itu dengan nama Arysif

"Silahkan paman"ucap Arysif memberikan nya

"Saya cukup akui keberanian mu melamar Humairoh seperti pria sejati tidak takut sama sekali"ujar paman tersenyum

"Kenapa harus takut niat ku baik ingin memperistri Humairoh "ucap Arysif tersenyum

"Humairoh beri kan tangan mu"ujar paman membuat Humairoh menatap nya

"Maksud paman aku harus memotong tangan ku memberikan pada bang Arsyif"ucap Humairoh

"Bukan begitu Humairoh berikan tangan mu biar Arysif bisa memasang kan cincin nya"jelas paman tersenyum

"Tapi paman"ucap Humairoh takut Arysif menyentuh tangan nya karna Humairoh tidak terbiasa di sentuh lelaki selain paman nya

"Ayo dia calon suami mu"ujar paman mengankat tangan Humairoh mengulur kan pada Arysif lalu Arysif memasang kan di jari manis Humairoh tanpa menyentuh tangan Humairoh karna dia juga menjaga Humairoh mengerti keinginan Humairoh

"Humairoh kamu adalah calon istri ku jadi aku harap kamu menjaga hati dan diri jika kamu sudah di pinang"jelas Arysif dan Humairoh mengangguk dengan menunduk

"Jika begitu aku pamit dulu paman karna aku harus jaga pos keamanan dulu"ujar Arysif berdiri lalu pamit pergi

"Bagus deh jika kamu akan segera pergi biar keluarga ini tidak ada beban seperti mu"ujar nya sinis Humairoh menunduk tidak bicara dia sering mendengar kata pedas dan kejam dari Clarissa dan tante nya ini

"Ma Humairoh ini keponakan papa"tegur pak Arya

"Humairoh istirahat lah"ucap pak Arya dan Humairoh pergi masuk ke kamar

"Ya Allah hamba ikhlas yg terjadi pada hamba berikan hamba yg terbaik jika bang Arysif penolong hamba calon imam hamba ikat lah hati kami dalam ikatan suci tapi jika tidak jauh kan hati kami"doa Humairoh lalu menarik selimut dan segera tidur

"Ar kok telat kami udah lama nunggu "ujar Roni sudah ada di pos keamanan

"Aku habis melamar wanita"ucap Arysif tersenyum

"Widih siapa dia"ujar temen yg lain

"Humairoh keponakan pak Arya ternyata perempuan yg aku bilang itu sepupu nya Clarisa "ucap Arysif

"Ya kami sih tidak tau karena tidak pernah kelihatan wanita itu tapi lancar kan"ucap Roni

"Iya Alhamdulillah lancar aku harus lebih semangat mencari mahar untuk Humairoh "ucap Arysif tersenyum teman nya yg lain ikut menyemangati Arysif berjuang untuk Humairoh memperjuangkan mahar nya

Ingin di nikah kan dengan pria berumur

Humairoh gadis berusia 19 tahun dia yatim piatu orang tua nya meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat sejak usia Humairoh 5 tahun dari kecil Humairoh hidup keras karna hanya pak Arya yg menyayagi Humairoh tidak istri nya dia tidak suka dengan Humairoh dan keluarga nya istri pak Arya selalu menyiksa Humairoh dari sejak kecil bahkan Humairoh tidak di izinkan melanjutkan pendidikan nya karna hanya menghabiskan uang saja

Humairoh menyajikan untuk sarapan itu sudah biasa dia lakukan sejak umurnya 5 tahun dan sejak dia tinggal di sana tante nya memperlakukan nya seperti pembantu

"Humairoh ayo ikut sarapan"ucap pak Arya duduk

"Ehh siapa menyuruh nya ikut makan"ucap tante duduk

"Dia hanya makan setelah kita sudah syukur di beri makan"ujar tante tidak suka

"Ma Humairoh itu keluarga kita juga "tegur nya

"Dia hanya numpang hidup saja jangan banyak mengeluarkan uang untuk nya"ujar tante Humairoh hanya berdiri di belakang paman nya karna memang dia di suruh berdiri di sana

"Clarissa nanti kamu temani Humairoh menjenguk Arysif"ucap pak Arya pada Clarissa

"Buat apa"ucap Clarisa santai menikmati sarapannya

"Arysif kan calon suami Humairoh jika Humairoh datang sendiri ngak enak di lihat orang "ucap pak Arya

"Sama marbot masjid itu "ucap Clarissa tertawa

"Emang sih marbot masjid itu tampan tapi miskin dia pantas sama Humairoh sama sama tidak ada apa apa nya"ucap Clarissa sinis

"Kalian ini benar benar "ucap Pak Arya tidak habis pikir

"Nanti aku sendiri saja paman"ucap Humairoh pelan

"Sekalian kamu bawa kan makanan"ucap paman tersenyum Humairoh menunduk dia malu saat paman nya membicarakan Arysif

"Tidak boleh jika Humairoh ingin membawakan nya makanan dia tidak akan makan "ucap tante

"Ma kenapa sih segitu nya sama Humairoh"kesal paman

"Enak saja Humairoh hanya numpang makan ikuti peraturan mama"ucap tante tidak suka

"Tidak apa paman hari ini aku juga berpuasa aku akan kasih saja sarapan ku pada bang Arsyif"ucap Humairoh pelan

"Baik lah kamu antar kan siap kan untuk Arysif paman pergi dulu "ucap pak Arya lalu pamit pergi

"Kamu mengantar kan makanan setelah pekerjaan mu selesai"ucap tante berlalu

Karna paman nya yg menyuruh jadi Humairoh membawa makanan yg harus nya dia makan tapi dia sudah terbiasa tidak makan sudah biasa dengan rasa lapar , Humairoh menyelesaikan pekerjaan nya setelah itu dia izin keluar menemui Arysif di masjid

Humairoh menatap masjid itu sepi tidak ada penghuni Humairoh takut untuk masuk ke dalam dia berdiri di depan masjid itu ragu ragu untuk masuk pikiran nya mengatakan masuk tapi hati nya tidak karna takut nanti melewati batas karna Humairoh sangat menjaga dirinya lama melamun Humairoh di kaget kan oleh Arysif yg keluar dari masjid itu

"Assalamualaikum"sapa Arysif mendekat

"Waalaikum salam"kaku Humairoh menunduk

"Kamu di sini"ujar Arysif tersenyum

"Paman menyuruh ku membawakan makanan untuk bang Arysif"ujar Humairoh pelan

"Ahh terimakasih kebetulan aku sangat lapar ayo duduk"ajak Arysif duduk di lantai Humairoh ikut duduk tapi sedikit jauh dia mengeluarkan rantang nya

"Kamu tidak makan"tanya Arysif makan karna memang dia lapar belum makan

"Hari ini aku puasa "ucap Humairoh pelan

"Ohh maaf aku tidak tau tapi kenapa kamu puasa ya memang bagus puasa sunah itu "ucap Arysif penasaran

"Puasa dan tidak puasa sama saja sama sama lapar jadi mending aku puasa saja"ucap Humairoh dia sering merasa kan lapar karna tante nya tidak memberi makan

"Kenapa padahal paman mu banyak uang cukup memberi mu makan kayak ngak di kasih makan saja"ujar Arsyif

"Humairoh maaf nanti kamu akan kebanyakan menahan lapar karna kamu tau sendiri aku tidak punya banyak uang"ucap Arsyif melihat Humairoh terdiam

"Tidak apa aku sudah terbiasa dengan rasa lapar insyaallah aku ikhlas nanti nya apa yg bang Arysif beri pada ku nanti"ucap Humairoh pelan Arysif tersenyum lebar menatap Humairoh yg menunduk

"Bang Arysif jika sudah selesai makan aku mau pulang"lirih Humairoh pelan

"Tunggu lah sebentar aku mau bicara pada mu sekalian kita saling mengenal sebelum jadi suami istri"ucap Arysif meneguk air putih

"Humairoh kamu bisa jelaskan keluarga dan teman mu"ucap Arysif

"Keluarga ku hanya paman dan teman aku tidak punya "ucap Humairoh pelan

"Kenapa"ucap Arysif menatap Humairoh masak iya wanita di depan nya tidak punya teman

"Aku tidak di perbolehkan punya teman"ucap Humairoh pelan Arysif terdiam menerawang kehidupan Humairoh

"Humairoh aku ingin kamu berjanji pada ku jika kamu harus jadi kan aku teman hidup mu setiap apa pun harus jujur pada ku jadi kan aku belahan jiwa mu dan berusaha mencintai ku nanti nya"ucap Arysif serius

"Aku janji setelah bang Arysif jadi suami ku nanti aku akan selalu mencintai bang Arysif menjadikan bang Arysif bagian hidup ku"ujar Humairoh mendongak menatap lalu mata mereka saling bertemu

"Astaghfirullah"ucap Arysif mengeleng otak nya di kuasa setan yg menuntun nya untuk merengkuh bibir merah muda dan tipis itu sangat menggoda keimanan Arysif hati nya bertarung hebat

"Humairoh sebaiknya kamu pulang saja aku jadi tidak tenang melihat mu"ucap Arysif pelan rasanya semakin besar ingin segera memeluk Humairoh mencium Humairoh

"Aku pulang dulu bang assalamualaikum"ucap Humairoh lalu melangkah

"Waalaikum salam "ucap Arysif

"Aku harus wudhu jika tidak aku pastikan akan menculik wanita itu kenapa dia begitu cantik dan menggoda keimanan ku"gumam Arysif lalu masuk lagi ke masjid menuju tempat wudhu

###

Setelah kejadian itu Humairoh tidak lagi menemui Arysif karna Arysif melarang nya, mereka mengunakan surat yg Arysif tempel di sendal Humairoh saat sholat di masjid karna Arysif selalu tergoda oleh kecantikan Humairoh setan selalu membujuk Arysif untuk merengkuh tubuh wanita itu Arysif tidak ingin dia kelewat batas jadi lah mereka main surat suratan Arysif selalu menempelkan surat di sendal Humairoh dan Humairoh tidak pernah membalas nya

Humairoh pulang dari sholat di masjid dia mendengar pertengkaran paman dan tante nya yg sangat hebat sampai suara mereka terdengar sampai di luar

"Heh ini semua karna lho"ujar Clarissa geram menatap Humairoh yg masuk

"Pokoknya papa tidak setuju Humairoh itu udah di pinang"ucap paman marah

"Papa mau kita jatuh miskin mama tidak mau pa jual saja Humairoh nikah sama orang berkuasa itu "ucap tante marah

"Paman tante ada apa"tanya Humairoh

"Dengar Humairoh dari kecil kamu kami biaya sekarang kamu harus lakukan perusahaan mengalami kerugian dan tante udah jual kamu sama orang berkuasa di kota ini dia setuju dan ingin menjadi kan kamu istri kedua nya"ucap tante nampak kesal

"Humairoh akan tetap nikah sama Arysif dia pria baik baik"ucap paman

"Terus papa mau kita jatuh miskin dan papa masuk penjara karna banyak hutang kayak gini"ucap tante geram

"Memang berapa hutang paman"tanya Humairoh

"1 triliun "ucap tante karna itu paman akan masuk penjara jika tidak segera menganti rugi karna takut jatuh miskin tante tega menyarankan menjual Humairoh pada orang itu dan dia setuju dia ingin memperistri Humairoh

"Banyak banget "lirih Humairoh

"Ini pria itu kamu harus segera menikah dengan nya jika tidak paman mu akan masuk penjara dan kita jatuh miskin lupakan Arysif sih miskin itu"ucap tante menunjukkan foto pria yg sudah berumur

"Tante pria itu udah punya istri dan dia udah berumur"ucap Humairoh pelan

"Heh kami menanggung kamu membiayai hidup jadi kamu harus balas budi mengerti "ucap tante marah

"Besok kamu akan bertemu dengan nya tidak ada bantahan"ucap tante lalu berlalu

"Humairoh maaf kan paman"ucap pak Arya memeluk Humairoh yg terisak

"Paman aku tidak mau jadi perusak rumah tangga orang aku juga tidak ingin menikah dengan nya dia udah tua paman"ucap Humairoh teriak memeluk paman nya

"Maafkan paman tidak bisa melakukan apa apa seakan menjual mu maaf kan paman"ucap paman ikut menangis kenapa kehidupan keponakan nya tidak pernah bahagia selalu menderita

"Tapi jika untuk paman aku akan terima demi paman aku akan lakukan"ucap Humairoh lagi paman nya semakin bersalah dengan Humairoh

####

Karna Humairoh akan segera di bawa pergi oleh tante dan paman nya dia mengemas barang nya hati nya pedih harus menikah dengan pria tua apa lagi jadi istri kedua Humairoh tidak ingin jadi istri kedua sepanjang malam dia menangis .Mobil keluar dari pagar rumah menuju masjid karna paman akan bicara pada Arysif

"Assalamualaikum Arysif "ucap paman masuk masjid melihat Arysif membersihkan masjid

"Waalaikum salam "ucap Arysif mendekat

"Silahkan duduk paman"ucap nya duduk melihat Humairoh menunduk ada juga tante

"Arysif saya ingin mengatakan soal lamaran kamu"ujar paman meletakkan cincin itu

"Ada apa paman mengembalikan cincin yg aku berikan "ucap Arysif serius

"Arysif perusahaan saya mengalami kerugian yg besar karna itu perusahaan saya berhutang besar pada orang yg berpengaruh di kota ini dan istri saya menjaminkan Humairoh sampai pria itu mau menjadi kan Humairoh istri nya "ucap paman lirih

"Saya akan menikah kan Humairoh pada pria yg berumur karna hutang itu maafkan saya menolak lamaran itu"ucap paman

"Aku akan bayar berapa hutang paman"ucap Arysif serius

"Kamu tidak akan mampu membayar nya Humairoh akan segera kami nikah kan pria miskin seperti mu tidak mampu membayar nya"ucap tante sinis

"Humairoh apa kamu mencintai ku"tanya Arysif datar Humairoh diam masih menunduk

"Bang Arysif maaf aku tidak bisa menerima bang Arysif aku harap bang Arysif menemukan wanita lebih baik dari ku kita tidak jodoh aku ikhlas atas apa yg Allah takdir kan untuk ku aku ikhlas jika harus menerima menikah dengan pria berumur "ucap Humairoh air mata nya jatuh dia segera menghapusnya

"Kami permisi "ucap paman lalu menarik tangan Humairoh keluar bersama tante

"Ya Allah kenapa engkau memberi hamba ujian ini padahal hati hamba sangat mencintai nya rasa nya sangat sakit apa hamba mencintai nya melebihi hamba mencintai mu sehingga engkau cemburu maafkan hamba ya Allah "ucap Arysif memejam kan mata nya mengengam cincin itu dengan erat

Rencana Allah selalu yg terbaik

Dalam 2 hari ini Arysif sangat gelisah dan patah hati baru saja merasakan jatuh cinta mala cinta nya harus kandas karna di tinggal nikah sungguh Arysif merasakan patah hati amat dalam Humairoh sudah mencuri hati nya.Setelah sholat Dhuha Arysif berbaring di dalam masjid mengingat wajah Humairoh membuat dia semakin galau saja Arysif sangat kesal akan hal itu

"Ya Allah kenapa hamba selalu memikirkan nya"ucap Arysif frutasi dia beranjak melepaskan peci nya lalu keluar ingin bekerja seperti biasa tapi saat dia keluar dari masjid ada seorang pria dengan kaca mata berdiri di samping mobil melihat sekitar saat dia melepaskan kaca mata nya bertatapan dengan Arysif mata tajam itu membuat Arysif tersenyum kecil siapa lagi jika bukan Adam pria tampan tapi datar dan dingin itu selalu bersikap seperti itu membuat dia jadi jomblo abadi

"Adam"ucap Arysif mendekat memeluk Adam

"Cih jangan memeluk ku sembarang menjengkelkan "ucap Adam sinis

"Kamu ke sini kenapa tidak biasa"ucap Arysif heran

"Masuk tante Syifa ada di dalam"ucap Adam membuka pintu mobil dan Arysif masuk Adam ikut masuk melaju kan mobil nya

"Bunda"ucap Arysif memeluk Syifa penuh kerinduan

"Kamu kenapa sayang kayak tidak semangat gitu"ucap Syifa mengusap wajah Arysif

"Bunda aku jatuh cinta sama wanita tapi wanita itu menikah dengan orang lain hati ku sangat sakit "lirih Arysif

"Mungkin bukan jodoh sayang"ujar Syifa tersenyum

"Sekarang kamu harus dengar kan bunda"ucap Syifa mengengam tangan Arysif

"Bunda udah siap kan pendamping hidup mu yg sangat cocok untuk mu"ucap Syifa tersenyum

"Tidak bisa bun aku udah jatuh hati benar sama dia hanya dia ngak mau yg lain aku ingin dia jadi istri ku"ucap Arysif sedih

"Arysif jika seperti itu kamu tidak berjodoh dengan nya ikhlas harus terima takdir Allah karna ini yg terbaik untuk kita Allah pasti rencana kan yg terbaik untuk kita semua "ucap Syifa

"Baik lah"ucap Arysif tidak semangat

"Adam kamu urus ya tante masuk dulu"ucap Syifa saat mobil berhenti di kediaman Karten

"Ganti dulu baju nya ribet banget aku harus ikut campur urusan mu"sebal Adam

"Aku ini saudara mu"ucap Arysif sebal lalu melepaskan baju kokoh nya menganti dengan baju yg sudah di siap kan Syifa

Arysif keluar dari mobil bersama Adam , penampilan Arysif sangat sempurna dengan wajah tampan dan berseri itu mampu membuat semau takluk dengan tubuh kekar pas dengan setelah jas rapi itu baru menunjuk kan jika dia adalah anak dari Arka Karten , melihat Arysif masuk semua keluarga mendekat

"Arysif siap kita akan segera melakukan ijab kabul"ujar Arka tersenyum menepuk bahu Arysif

"Secepat itu yah"ucap Arysif

"Iya benar ayo"ajak Arka menuju pelaminan lalu duduk

"Hapal kan ijab kabul nya ayah panggil wali nya dulu"ucap Arka lalu berlalu Arysif membuka kertas itu membacanya dia terdiam sebentar

"Ini dia anak saya"ucap Arka lalu pria itu duduk Arysif mendongak

"Paman/Arysif "ucap kedua nya

"Kamu kenapa ada di sini"ucap paman kaget

"Siapa yg akan nikah dan kenapa nama ini malah nama Humairoh Nur Aisyah yg jelas jelas nama Humairoh"ucap Arysif binggun

"Lho kalian saling kenal"ucap Arka

"Jadi Arysif ini anak nya tuan Arka Karten"ucap paman kaget

"Iya benar dia sedikit bandel jadi tidak ingin memimpin perusahaan"ucap Arka duduk

"Ya Allah maaf hamba sempat ragu pada mu ternyata rencana mu sangat baik tidak seperti yg hamba bayangkan hamba sudah berburuk sangka pada mu maafkan hamba"batin Arysif menunduk mengusap wajah nya

"Arysif kelamaan berfikir ayo cepat"ucap Syifa tidak sabar

"Kita mulai proses nya"ucap penghulu lalu memulai nya

Saat kata sah terucap air mata Humairoh jatuh dia tidak ingin menikah dengan pria tua yg tidak lain Arka itu mereka mengira Arka yg akan menikahi Humairoh padahal bukan.Bahkan Humairoh tidak tau bagaimana wajah suaminya tidak tau nama suaminya lamunan Humairoh di buyar kan oleh paman karna memang hanya paman yg menghadiri pernikahan itu karna dia menikah kan Humairoh

"Humairoh ayo menemui suami mu"ucap paman Humairoh berdiri di ajak paman sepanjang jalan Humairoh hanya menunduk lalu duduk di samping pria itu

"Assalamualaikum "ucap Arysif tersenyum membuat Humairoh mendongak mata mereka bertatapan setelah 2 hari tidak bertemu

"Assalamualaikum istri ku"ucap Arysif tersenyum

"W.. waalaikum salam "ucap Humairoh gugup dan kaget

"Arysif jangan buat aku baper dong"ucap Nur menepuk bahu Arysif dia jadi gemes dengan tingkah kedua nya

"Kak Nur nanti istri ku cemburu jangan menepuk bahu ku"kekeh Arysif

"Ya ela bang Arysif sombong setelah menikah "celetuk Aina cemberut membuat gelak tawa

"Bang Arysif aku tidak mengerti"lirih Humairoh

"Nanti di jelas kan"ucap Arysif tersenyum

"Arysif cincin kawin nya"ucap Syifa memberikan kotak merah

"Humairoh aku adalah suami mu apa boleh aku memegang tangan mu"ucap Arysif mengeluarkan cincin itu

"Aku......aku"ucap Humairoh takut

"Humairoh ulur kan tangan mu"ucap paman

"Jangan takut kalian sudah halal"ucap paman lagi

"Aku bukan nya takut dosa paman tapi aku malu"ucap Humairoh menunduk

"Jangan di paksa paman"ucap Arysif dia sangat bahagia ternyata Humairoh yg menjadi istri nya

"Ayo"ucap paman mengulur kan tangan Humairoh lalu Arysif memasang kan cincin pernikahan lalu Arysif merogoh saku jas nya

"Humairoh pakai lah cincin yg sempat kamu lepas"ucap Arysif memasang kan lagi cincin yg lain lalu Humairoh mengambil satu cincin di kotak merah dengan ragu memasang kan di jari Arysif

"Cium tangan nya"ucap paman

"Tapi paman aku malu"ucap Humairoh pelan

"Itu kan kewajiban istri"ucap paman Arysif mengulur kan tangan nya dengan ragu Humairoh menyentuh tangan Arysif lalu mencium nya sampai tubuh nya keringat dingin Arsyif memegang kepala Humairoh mengecup nya lembut jantung kedua nya bergetar hebat

"Jadi sekarang tanggung jawab paman sudah selesai"ucap paman tersenyum

"Terimakasih pak sudah menikah kan mereka "ucap Arka menjabat tangan penghulu

"Jika begitu kami permisi"ucap nya lalu pergi karna pernikahan itu di hadiri pihak keluarga saja

"Paman kenapa bang Arysif jadi suami ku bukan nya pria tua itu"ucap Humairoh pelan lalu dia menyesali ucapan nya

"Maar"ucap Humairoh menunduk

"Sayang apa wajah ku udah tua tidak tampan lagi padahal lebih tampan aku dari Arysif"ucap Arka mengusap wajah nya

"Ayah itu udah tua masih aja mau nambah istri "celetuk Syifa

"Arkan aku masih pantas kan nambah istri "ucap Arka pada Arkan

"Kakak ngak ngeri sama kak Syifa yg galak minta ampun"ucap Arkan terkekeh

"Udah mending jelasin sama mereka yg kebingungan"ucap Zenap

"Jadi gini Arysif jadi perusahaan pak Arya ini merugi kan perusahaan kita sebanyak satu triliun karna proyek yg dia jalan kan gagal karna ayah menuntut ganti rugi istri nya menawarkan menjual Humairoh setelah kami melihat fotonya bunda mu sangat tertarik menjadikan nya istri mu"jelas Arka

"Dan Humairoh yg mau menikahi mu itu bukan ayah tapi anak ayah tidak lain Arysif"jelas Arka lagi

"Tuan Karten karna urusan saya sudah selesai saya permisi"ucap paman

"Aku antar paman"ucap Arysif berdiri di ikuti Humairoh mereka keluar

"Paman soal siapa aku jangan kasih tau siapa siapa karna setelah menikah aku mau kembali ke sana ada yg belum aku selesai kan"ucap Arysif serius

"Tenang saja saya tidak akan memberi tau siapa siapa jaga Humairoh jangan sakiti dia"ucap paman menepuk punggung Arysif

"Paman terimakasih selama ini merawat ku"ucap Humairoh memeluk paman dengan erat

"Kamu keponakan paman maafkan tante dan Clarisa sering kali menyiksa mu jaga diri mu baik baik"ujar paman mengusap kepala Humairoh lalu pergi

"Ayo"ajak Arysif masuk Humairoh membuntuti Arysif

"Abang selamat ya"ucap Aina memeluk Arysif

"Selamat ya "ucap Nur memeluk Arysif

"Terimakasih "ucap Arysif tersenyum

"Humairoh ini kak Nur dia dan aku adalah kembar dan ini Aina sepupu ku"jelas Arysif

"Dan ini om Arkan dan tante Zenap orang tua nya Aina om Arkan ini adik nya ayah Arka"jelas Arysif

"Dan ini bunda ini tante Zahra suami nya om Devil sepupu bunda anak nya Adam, ini tante Asma dan om Gio mereka sahabat nya bunda dan anak nya Leon"jelas Arysif memperkenalkan semua

"Selamat datang Humairoh"ucap semua

"Aku binggun menghapal nya banyak sekali"ucap Humairoh pelan

"Tidak apa"ucap Arysif

"Arysif ayo ajak Humairoh duduk ayah mau bicara"ucap Arka lalu semua duduk

"Arysif ayah menikah kan kamu bukan tanpa sebab ayah menikah kan kamu biar kamu resmi jadi Presdir Karten Grub ayah harap setelah kamu menikah ayah minta kamu segera memenuhi tanggung jawab mu"ucap Arka serius

"Hah ayah meski aku menikah tapi aku harap ayah mengerti aku pergi baru beberapa bulan ada yg harus aku selesaikan"ucap Arsyif serius

"Mau sampai kapan sih Arysif kamu hidup kekurangan di sana mau ajak istri mu ikut menderita "kesal Arka

"Ayah aku di sana bukan mencari uang aku ingin mencari jati diri ku bunda jelas kan pada ayah"ucap Arysif memelas

"Ayah biarkan saja lah Arysif melakukan itu"ucap Syifa

"Tidak bisa gitu memang kamu mau melihat Nur dan Aina terus terlibat dunia bisnis"ucap Arka sebal

"Oke oke aku akan bicara pada istri ku meminta saran nya"ucap Arysif

"Humairoh kamu mau kan hidup susah bersama ku aku tidak akan tinggal di sini"ucap Arysif menghadap Humairoh

"Aku akan mengikuti bang Arysif apa pun yg di katakan bang Arysif aku akan ikuti "ucap Humairoh menunduk

"Humairoh mau "ucap Arysif

"Arysif mengerti lah ayah udah tua"ucap Arka sebal

"Hah baik lah"ucap Arysif

"Tapi setelah urusan ku selesai dengan kampung itu aku janji akan segera kembali "ucap Arysif

"Oke ayah pegang janji mu"ucap Arka setuju

"Arysif menginap dulu beberapa hari di sini"ucap Syifa

"Iya Arysif kamu udah lama pergi masak iya ngak mau habisin waktu sama kami"ucap Leon

"Maaf semua aku tidak bisa karna nanti malam ada pekerjaan"ucap Arysif

"Arysif kamu hanya sebentar di sini"ucap Syifa

"Maaf banget bun aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan ku tapi aku janji akan secepatnya menyelesaikan masalah itu"ucap Arysif

"Baik lah"ucap Syifa berdiri

"Jaga baik baik istri mu"ucap Syifa memeluk Arysif

"Humairoh jaga Arysif dengan baik kalian cukup dewasa membangun rumah tangga sendiri"ujar Syifa mengelus kepala Humairoh

"Kami permisi bun assalamualaikum"ucap Arysif pamit lalu pergi bersama Humairoh sebelum itu dia ganti baju dan mengambil baju nya yg tadi dia bawa

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!