Breathe : Reason I Still Love You [Sope]
1. You're arbitrary
Byan tertunduk kaku. Dia merasa tidak sanggup untuk menatap mata pemuda yang ada di hadapannya sekarang.
Jarak antara keduanya begitu dekat karena pemuda itu memojokkannya ke dinding. Jantungnya berdegup lebih cepat, ia hampir menangis karena ketakutan karena pemuda di hadapannya saat ini memang begitu menakutkannya.
Beval
Gak ada yang mau lo bilang ke gue?
Beval Baswara, pemuda ini adalah orang yang paling harus dijauhi di Smansa. Pembuat onar yang tidak segan kepada orang yang sudah mengganggunya, akan menjadi sangat brutal setelah menggunakan tangannya dan orang itu menjadi ketua gengster yang terkenal karena keburukannya. Karena itu dia jadi sewenang-wenang karena banyak yang takut padanya.
Orang seperti itu sekarang sedang memojokkan Byan Arezha, anak yang cenderung menghindari interaksi dengan orang lain untuk alasan tertentu. Dia adalah tipe orang yang akan menghindari segala hal yang akan membuatnya terkena masalah. Karena itu dia sama sekali tidak paham dengan situasi ini.
Byan
A-aku gak tau.. Aku ingat tidak pernah membuat masalah. K-karena itu—
Ucapan Byan seketika terhenti saat Beval tiba-tiba memukulkan tangannya ke dinding.
Suara yang keras itu membuat nyali Byan semakin menciut, tapi dalam pikirannya terdalam dia menghawatirkan tangan Beval.
Byan
(Dia memukul dinding sampai suaranya sekeras itu, apa tangannya tidak sakit?)
Beval
Bgst, sengaja lo begini hah?!
Bentak Beval, Byan refleks menggeleng cepat.
Byan
Nggak, aku, aku gak tau apa salahku tapi aku minta maaf—
Beval
Jangan lo minta maaf ke gue!
Beval membentaknya lagi, namun kali ini Byan mengurungkan rasa takutnya dan mendongak menatap Beval. Secara tidak sengaja tatapan mata mereka saling bertemu.
Byan
...T-terus kamu maunya apa?
Beval
Kalo gitu mulai sekarang lo punya gue. Dan gue nerima penolakan!
Setelah mengatakan itu Beval langsung pergi tanpa penjelasan apapun. Dia pergi meninggalkan Byan yang masih bingung mencerna apa yang baru saja terjadi.
Tapi Byan jadi mengetahui satu fakta tentang Beval Baswara. Dia adalah orang yang seenaknya dan sangat tidak terduga.
2. But you protect me
Byan Arezha itu namaku, selama ini aku selalu mencoba untuk tidak terlalu terlibat dengan seseorang untuk alasan tertentu. Aku tidak menyukai hubungan yang mengikat dan lebih suka menyendiri dengan duniaku.
Satu harapan aku melakukan hal ini agar tidak terlibat masalah yang merepotkan, tapi ternyata semua berbalik dari apa yang kuharapkan. Sekelompok anak yang sekelas denganku selalu menggangguku. Aku selalu berusaha untuk tidak menghiraukan mereka dan melakukan apa yang mereka mau agar mereka tidak lagi menggangguku. Dan itu salah besar.
Byan hanya bisa pasrah saat Rio, Niken, dan Deon–anak-anak yang selalu mengganggunya–mengambil tasnya dan membuang semua isinya ke lantai.
Byan
(Sekarang mereka berpikir sudah mengendalikanku sepenuhnya)
Rio
Jangan terlalu kesal, ini adalah pemeriksaan agar siswa tidak membawa benda terlarang ke sekolah.
Dua orang yang lain tertawa.
Byan
(Aku hanya perlu bersabar dan ini semua akan selesai.)
Rio
Hng, seperti yang diharapkan dari murid teladan yang menaati peraturan sekolah.
Niken
Itu yang kau pikirkan bukan? Pagi tadi kami belum sarapan dan kami sangat lapaar~ sekarang.
Byan
... Akan kubelikan makanan dan kuberikan pada kalian di kelas nanti. Jadi—
Suara itu merebut atensi keempat orang itu.
Beval
Kalian ganggu dia? Siapa yang ngizinin kalian buat ganggu dia?
Semua kaget saat mengetahui Beval yang bersuara. Mereka memang terkejut tapi tidak terlalu takut untuk memergoki apa yang mereka lakukan sekarang.
Deon
Ini bukanlah apa-apa. Kami hanya—
Beval
Gue tanya sekali lagi, siapa yang ngizinin kalian buat ganggu dia?
Beval tidak memperdulikan penjelasan itu. Dilihat sekilas pun Beval sangat paham dengan dengan situasi ini. Mereka ini sedang merundung Byan. Mereka sungguh berani, membuat Byan mengeluarkan ekspresi seperti itu.
Ekspresi wajah Beval saat ini sangat menyeramkan. Mereka tidak menyangka akan terlibat dengannya seperti ini. Mereka hanya terpikir satu cara untuk terlepas dari situasi ini.
Rio
Kami salah kami minta maaf.
Beval
Pergi kalian. Jangan pernah kalian pikir buat ganggu dia lagi.
Beval
Gue bakal cari kalian, kalo kejadian ini terulang.
Mereka akhirnya melarikan diri dari sana secepat yang mereka bisa.
Beval
Itu udah tugas gue, buat nyari perhitungan sama orang-orang yang berani ganggu lo.
Beval, dia memang kasar tapi ternyata dia orang yang baik karena mau melindungi orang sepertiku.
3. Your concern weighs on me
Setelah peringatan dari Beval anak-anak yang biasanya mengganggu Byan jadi tidak berani mengganggunya lagi. Bahkan anak-anak yang lain juga terlihat semakin enggan untuk dekat dengannya. Hal ini tidak terlalu mempengaruhi Byan karena dia terbiasa tidak dipakai bahkan mungkin ini lebih baik karena dia tidak diganggu lagi.
Kelas yang ajak ramai itu seketika menjadi tenang saat anak yang tidak disangka masuk ke dalam. Dia berdiri di depan bangku Byan. Bahkan Byan sendiri tidak menyadarinya sampai anak itu berbicara.
Byan mendongak dan terkejut saat mengetahui jika itu adalah Beval. Dia jadi merasa aneh karena Beval tiba-tiba mengajaknya pergi seperti ini.
Byan merasa enggan untuk pergi, dia melirik ke arah ketiga kelasnya. Hari ini kelasnya kosong karena gurunya tidak bisa hadir, tapi meski begitu ketua kelas akan mencatat semuanya dan melaporkannya. Jelas Byan tidak ingin menjadi salah satu anak yang berada di laporan seperti itu.
Melihat Byan yang tidak meresponnya dan malah melihat sekitarnya bebal jadi kesal dan berteriak.
Beval
Berani kalian liat-liat? Nunduk!
Teriakannya itu membuat semua anak takut untuk mendongak, memilih untuk menundukkan kepala mereka dan bertindak seolah-olah tidak terjadi apapun.
Byan yang ikut takut memilih untuk mengikuti kemana Beval pergi daripada membuatnya semakin marah.
Diperjalanan tidak ada yang membuka percakapan, hal ini membuat Byan semakin gugup.
Byan sedikit terlonjak saat bebal tiba-tiba berbicara.
Beval
Itu, gue ajak lo keluar. Lo gak suka?
Byan
Em, maaf tapi kenapa kamu melakukannya?
Beval
Hng, gue denger kelas lo jamkos buat beberapa mapel kedepan jadi gue mau ajak lo keluar biar lo gak suntuk.
Byan
(Dia membawaku keluar agar tidak bosan? Dia sebenarnya peduli denganku...?)
Byan
Tapi anak-anak itu...
Beval mengentikan langkahnya, Byan pun ikut berhenti.
Beval
Gue liat kalo lo ngerasa gak nyaman dikelas tadi.
Byan menatap mata Beval yang menatapnya lurus sehingga pandangan mereka bertemu. Meskipun memang tidak baik, Beval melakukan semua itu untuknya.
Byan
Aku... berterimakasih untuk itu. Tapi, bisa kamu tidak melakukannya lagi?
Byan
Itu.. sedikit membebaniku karena itu terlalu berlebihan, aku tidak ingin terlalu menarik perhatian orang lain karena itu merepotkan. Jika ingin keluar aku harap kita membicarakan itu sebelumnya. ...Apa permintaanku berlebihan?
Beval
Nggak, gue bakal lakuin apa yang lo mau.
Byan
Terimakasih karena mau mempertimbangkannya.
Byan tersenyum manis, rasanya dia senang karena ada seseorang yang mau mendengar bahkan mempertimbangkan apa yang dia inginkan.
Beval
G-Gak usah senyum kaya gitu. Ini bukan apa-apa! Ayo cepetan kita pergi!
Kesan baik Beval untuk Byan memang naik, namun seketika itu menurun saat mengetahui jika Beval ternyata sedikit aneh.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!