Di malam yang gelap, Ning Yu Er terbangun dengan kepala yang terluka, dia mengingat kenangan di kehidupannya sebelumnya walau sedikit samar, dia menyentuh kepalanya.
“Ugh… kepalaku... sakit sekali?” Ning Yu Er meraba kepalanya, dia melihat darah di telapak tangannya.
Melihat darah yang melekat di tangannya, Ning Yu Er terkejut, tangannya bergetar dengan cepat, dia menyentuh kepalanya sekali lagi. Ternyata masih ada sedikit lagi darah yang belum kering di rambutnya.
Dia merobek kain kasa yang di pakainya, lalu menjadikanya pembalut, dia berdiri dengan sempoyongan, lalu menyandarkan tubuhnya pada dinding gang yang sempit.
Ning Yu Er paham dia telah bereinkarnasi, dia mengingat semua pengalamannya di kehidupan ini, dia sedikit merasa marah setelah mengingat semua peristawa yang menimpanya selama ini.
Ning Yu Er berjalan keluar dari gang yang sempit, menuju cahaya di ujung jalan, dia melihat orang-orang berjalan kesana kemari. Itu hanya sebuah desa kecil, tapi mereka cukup sibuk untuk menyiapkan festival panen.
Ning Yu Er berlari setelah merasa baikan, dia melihat bangunan yang terbuat dari kayu dan batu, dia terus berlari menuju pinggiran desa, walau terkadang terdapat beberapa hewan buas yang terlihat di pinggiran desa.
Meskipun dia sedikit ketakutan untuk tinggal di sana, dia tetap memilih untuk membangunnya di sana karena biayanya jauh lebih murah.
Sejak ibunya meninggal, dia telah berulang kali, menyamar menjadi pengemis dan lain-lain untuk menghindari para pengejar, tapi setiap kali hidupnya menjadi lebih baik, mereka selalu menemukan dirinya.
Hanya untuk melindungi dirinya Ning Yu Er tidak mempunyai pilihan lain, selain melarikan diri ketempat yang di rasa olehnya aman.
Dia selalu hidup dalam kemiskinan, walau terkadang dia pernah mengeluh dengan kehidupannya yang menyedihkan, tapi dia paham mengeluh tidak akan mengubah apapun, mencuri, mengemis, dan berburu hampir semuanya telah di lakukan Ning Yu Er untuk bertahan hidup.
Di kejauhan Ning Yu Er melihat gubuk tua, yang terlihat sangat rapuh. Atapnya terbuat dari jerami, papan dan tiannya terbuat dari kayu yang telah di makan rayap, di beberapa papannya terdapat beberapa lubang bekas di makan rayap.
Dia berjalan masuk kedalamnya, gubuk itu adalah rumahnya, gubuk tua itu sangat buruk hingga terlihat hampir roboh, tidak heran jika gubuk tua itu hancur kapan saja.
Setelah dia keluar dari gubuk reyot tersebut, Ning Yu Er membawa sekantong uang dan topeng yang telah rusak, sebagian topeng itu hanya menutupi mata dan hidungnya atau bisa di bilang topeng itu hanya bisa menutupi wajah bagian atasnya saja.
Ning Yu Er menatap topengnya, dengan air mata yang menetes, dia bergumam.
"Ibu… aku telah menepati janjiku, aku telah berumur 18 tahun saat ini, mulai sekarang seperti yang kau katakan, aku akan hidup seperti yang aku inginkan.
"Ibu aku akan menjadi kultivator yang sangat kuat, hingga aku bisa membunuh mereka semua, dengan ingatan ini aku akan hidup dengan sebaik-baiknya.
Ning Yu Er berjalan masuk, ke dalam hutan yang gelap, dia menatap langit, lalu memakai sepotong topeng hitam, yang menutupi sebagian wajahnya, kecuali mata, hidung, dagu dan bibirnya, Ning Yu Er tidak tahu mulai saat ini, dia akan melangkah di jalan yang penuh dengan rasa sakit, kebahagian dan kesedihan.
Di Malam yang sunyi itu Ning Yu Er terus berjalan, dia menatap langit berbintang dalam hening, dia tidak takut sedikitpun, awalnya juga Ning Yu Er sedikit ketakutan, tetapi setelah berulang kali melarikan diri di malam hari, dia sudah terbiasa.
Sesekali terdengar suara berdenging yang di buat oleh jangkrik dan tak lama di ikuti gonggongan serigala, setiap kali para serigala menggonggong, Ning Yu Er mempercepat langkah kakinya, dengan sedikit ketakutan dan cemas.
Walau dia sudah terbiasa, tetap saja dia hanya wanita biasa, yang tidak mempunyai keahlian bertarung apapun, tentu saja dia akan sedikit ketakutan jika sampai bertemu dengan serigala.
Hingga pagi harinya Ning Yu Er sampai di Kota Vermilion yang tidak terlalu jauh dari kota kecil tempanya berasal. Kota Vermilion adalah sebuah kota besar, yang di pimpin oleh seorang cultivator ranah Nascent Soul, kota itu di kelilingi oleh tembok raksasa.
Ning Yu Er melihat 2 orang penjaga, yang berdiri di samping pintu raksasa. Dengan wajah yang sedih, Ning Yu Er menatap pakaiannya yang compang-camping, Ning Yu Er berpikir. “Aku pasti tidak akan di ijinkan untuk masuk.
Jadi saat dia melihat seorang wanita tua yang sedang membawah sekeranjang buah. Ning Yu Er langsung menghampirinya dengan sangat percaya diri, tapi saat dia melihat pakaiannya lagi, Ning Yu Er langsung minder.
Ning Yu Er berhenti sejenak, dia cemas, dia takut, kakinya tidak mau bergerak, Ning Yu Er takut, mungkin wanita itu tidak mau menolongnya. Ning Yu Er terdiam lalu mundur kebelakang, tapi dia teringat apa yang menimpanya, juga musuh ibunya yang terus mengejarnya.
Dengan raut wajah yang lebih baik Ning Yu Er melangkah maju, bertekat untuk tidak menyesal.
“Bik tunggu sebentar!” seru Ning Yu Er,
“Ada apa ya nak.
“Bik, bisa aku minta tolong …, belikan aku gaun seharga 3 perak. Sisanya kau bisa mengambilnya,” ucap Ning Yu Er dengan wajah yang sedih.
Wanita paru baya menatap Ning Yu Er yang memakai gaun kotor, yang terdapat beberapa sobekan, "lalu tersenyum" dia menghela nafas panjang lalu berkata. "Baiklah.
Mendengar itu Ning Yu Er menjadi sangat bahagia. Lalu dia langsung memberi wanita tua itu dengan 6 koin perak, setelah wanita tua itu pergi Ning Yu Er menghirup nafas panjang, wajah Ning Yu Er mulai suram, dia panic, karena wanita paru baya belum kembali sama sekali, waktu sudah berlalu cukup lama.
Ning Yu Er sangat sedih dia hanya bisa menatap langit, menyesali kebodohannya, tapi Ning Yu Er sangat terkejut ketika dia mendengar suara yang memanggilnya. “Nak ini." Ucap Wanita paru baya.
Ning Yu Er langsung berbalik lalu melihat seorang wanita paru baya, yang sedang membawa segumpal kain di tangannya, dia langsung mengambil gumpalan kainnya.
Lalu membukanya, Ning Yu Er seketika sangat bahagia melihat sebuah gaun putih, dia langsung memeluk wanita paru baya, lalu mengucapkan, terima kasih.
“Hei nak, lepaskan aku, cepat kau ganti pakaianmu, atau nanti kau ku tinggal,” ucap wanita paru baya.
Mendengarnya, Ning Yu Er langsung membawa, gaunnya ke dalam semak-semak, lalu dia langsung mengganti pakaiannya, walau gaunnya terasa sedikit pendek, Ning Yu Er sangat bahagia bisa memiliki pakaian baru.
“Oh …, ternyata kau memang sangat cantik, walau kau menutupi wajahmu pakai topeng, kalau begitu aku tinggal ya nak,” ucap Wanita paru baya dengan rasa kagum, lalu pergi meninggalkan Ning Yu Er.
Ning Yu Er berjalan menghampiri seorang penjaga, dia bertanya. “Apa aku boleh masuk?” Penjaga itu hanya mengangguk dengan enteng, Ning Yu Er akhirnya bisa masuk kedalam kota, dengan wajah yang bingung, dia bertanya pada si penjaga.
“Kenapa kalian membiarkan pengemis itu masuk?" Mendengar pertanyaan itu si penjaga hanya tersenyum dan menjawab.
"Mereka dulu memang pengemis, tapi sekarang sudah bukan (?) Kau akan mengerti jika kau berjalan ke dalam kota?” ucap penjaga kota dengan senyuman penuh rahasia.
Ning Yu Er hanya mengangguk, lalu pergi meninggalkan si penjaga. Dia hanya berjalan lurus dari gerbang kota, Ning Yu Er melihat ke kanan dan ke kiri, tetapi hanya ada tembok yang semakin jauh semakin memendek, tembok itu terhubung dengan gerbang membentuk jalan lurus (?) Ning Yu Er bingung, dia tidak mengerti apa sebenarnya tujuan tembok jalan ini di buat.
Tidak jauh Ning Yu Er telah sampai di penghujung jalan, dia melihat, banyak orang berjalan ke sana ke mari, membawa barang-barang dan di antaranya terdapat buah, sayuran dan daging.
Ning Yu Er terkejut. “Ternyata jalan ini mengarah ke pasar,” ucapnya.
Dengan wajah yang bingung Ning Yu Er terus berjalan lurus, di setiap bangunan yang dia lewati, terdapat banyak sekali toko, juga ada beberapa bangunan dengan 2 lantai, yang di bawahnya di jadikan tempat makan, dan di atasnya di jadikan penginapan.
Ning Yu Er terus berjalan, melihat-lihat pasar, tetapi beberapa kali Ning Yu Er, melihat pengemis-pengemis, yang di lihatnya di pintu masuk Kota Vermilion tadi, sedang mengangkut barang-barang.
Dengan cepat akhirnya Ning Yu Er paham, apa yang di katakan si penjaga pintu.
Tidak jauh dari tempatnya berdiri, Ning Yu Er melihat seorang pria paru baya yang menjual barang-barang kuno, yang di letakan olehnya di atas sehelai karpet, terdapat, kalung, cincin, pedang berkarat, tameng rusak, guci, cangkir, batu tinta, dan buku-buku beladiri tua.
Ning Yu Er duduk sambil merapikan gaun putihnya, Ning Yu Er melihat-lihat sebentar lalu bertanya ke pria paru baya.
“Apa aku boleh melihat dan membaca isi bukunya?” Tanya Ning Yu Er ingin tahu.
Pria paru baya itu berpikir sejenak lalu berkata. “Baiklah tapi kau hanya boleh membacanya sedikit saja.
Mendengar jawabannya Ning Yu Er hanya mengangguk. Dia mengambil sebuah buku yang sampul dan judulnya telah rusak, Ning Yu Er membalik halaman demi halaman, matanya sangat terpukau, belum sampai ½ halaman Ning Yu Er merenung sejenak.
“Ini pasti teknik kultivasi,” pikir Ning Yu Er. Lalu Ning Yu Er berkata, “berapa harga buku ini.
“1 Koin emas,” jawab pria paru baya.
Mendengar itu Ning Yu Er langsung membayarnya, lalu membuka buku yang lainnya tapi tidak ada satupun yang benar-benar menarik perhatian Ning Yu Er, kecuali sebuah buku kuno yang memiliki judul Konsep Pedang Es.
Setelah menghabiskan 6 koin emas, Ning Yu Er pergi menyewa sebuah rumah kecil yang berada di dekat hutan, lebih tepat jika di bilang Ning Yu Er tinggal di luar Kota Vermilion.
Rumah itu hanya memiliki ukuran 5 meter persegi. Tapi mempunyai sebuah pagar batu dan taman yang cukup luas, membuat Ning Yu Er merasa sangat aman dan nyaman.
Seperti yang Ning Yu Er harapkan, walau harga sewanya sangat murah, Ning Yu Er sangat puas dengan rumah yang hanya memiliki satu ruangan, dari pada gubuk yang hampir rubuh, rumah kecil ini 100 kali lebih baik.
Ning Yu Er duduk sebentar di depan pintu, dia melihat taman yang berisi bunga dan rerumputan, dengan wajah yang bahagia, Ninv Yu Er masuk kedalam tempat tinggalnya.
Dia mulai membalik setiap halaman dari buku tampa judul. “Sepertinya buku ini mempunyai tiga proses, 1 membersihkan tubuh, 2 menyatukan hati dengan tubuh, 3 menyatukan jiwa dengan pikiran, walau aku tidak mengerti sekarang tapi nanti mungkin aku bisa mengerti.
Ning Yu Er duduk bersila dia memulai Kultivasinya, QI yang ada di udara berkumpul di sekitar tubuh Ning Yu Er. Qi itu mulai meresap ke dalam kulitnya.
Bagaikan air, Qi itu mulai mengalir ke dalam meridian Ning Yu Er. Awalnya itu tidak terlalu sulit, tetapi seiring waktu berlalu Qi itu mulai membanjiri tubuh Ning Yu Er.
Qi mulai meresap kedalam tulang, daging, saraf, dan seisi organ dalam tubuh Ning Yu Er, tubuhnya membengkak terlihat seperti orang yang obesitas, dengan cepat tulangnya patah, Ning Yu Er langsung memuntahkan seteguk darah.
Dia berteriak dalam sunyi, air matanya menetes suaranya tertahan di dalam tenggorokannya. “Sakit …, sekali ...' kenapa bisa sesakit ini.
Selagi Ning Yu Er bertahan dalam rasa sakit, tubuhnya mulai membengkak lebih besar, Qi yang di serapnya meresap ke dalam daging, yang menyebabkan tubuhnya membengkak.
Seketika tulang Ning Yu Er yang patah langsung remuk, karena beban yang terlalu berat, yang akhirnya merambat ke seluruh bagian tulang yang ada di tubuhnya.
Dari kaki, paha, pinggul, pinggang, rusuk, tangan, hingga tulang tengkorak semuanya hancur secara bertahap.
Ning Yu Er ingin menjerit, tetapi suaranya sama sekali tidak keluar. Hanya satu kata yang terbenam dalam benaknya “Jangan tidur ..., jika aku tidur semuanya akan berakhir.
Berjam-jam Ning Yu Er merasakan rasa sakit, yang terasa seperti di neraka, akhirnya semua usahanya membuahkan hasil, tulang-tulang yang hancur dan tersebar di dalam tubuhnya yang membengkak, akhirnya bertahap menyatu kembali seperti Puzzle.
Di mulai dari tengkorak yang mulai menyatu, Qi yang meresap ke dalam otaknya mulai merembes, bersamaan dengan darah hitam yang membusuk keluar dari mulut dan hidungnya.
Tapi berbeda dengan rasa sakit yang di rasakannya tadi, perasaan itu membuat Ning Yu Er sangat nyaman.
Setelah tulang tengkorak Ning Yu Er sembuh, akhirnya, tulang tenggorokan, tangan, rusuk, dan pinggang, juga perlahan mulai menyatu, tapi saat Qi mulai merembes dari organ tubuh Ning Yu Er.
Dia merasakan rasa sakit yang sangat mengerikan, berbeda dengan yang sebelumnya, ketika Qi mulai merembes dari jantung, dia merasa jantungnya di peras dan dipukul secara bersamaan, hingga membuatnya hilang kesadaran.
Walau Ning Yu Er kehilangan kesadarannya, proses itu tetap berlangsung, hingga 1 bulan lamanya.
Ning Yu Er terbangun dengan mata yang sayup dia melihat kekanan dan kekiri, seluruh ruangan itu telah di penuhi oleh kotoran dan darah yang membusuk.
“Sepertinya ..., aku berhasil,” Ning Yu Er perlahan menangis tersedu-sedu, dia berdiri lalu keluar dari ruangannya.
Dia melihat awan hujan di langit, dia tersenyum dengan bahagia, lalu duduk di taman, sambil menunggu hujan turun Ning Yu Er memeriksa dantianya. “Aku tidak menyangka, Qi yang kuserap bisa berubah menjadi embun seperti ini, tetapi syukurlah tidak ada yang aneh di dalam dantianku.
Awan mendung, perlahan menurunkan hujannya, airnya terjatuh menimpah Ning Yu Er yang sedang duduk, Ning Yu Er membuka matanya, setetes demi setetes kotoran yang melekat di tubuhnya mengalir ke tanah.
Walau gaun putihnya masih terlihat kotor, tapi bagi Ning Yu Er air hujan itu sudah cukup membersihkan tubuhnya, dia terkejut ketika melihat dirinya di genangan air yang buram.
***
Setelah hujan mereda, ada beberapa pedagang yang membuka toko, tetapi ada juga yang tetap menutup tokonya, di hari seperti itu.
Seorang pedagang pakaian, duduk di dalam tokonya sambil menikmati secangkir teh, dia menghela nafas panjang, lalu melihat genangan air yang ada di depan tokonya.
“Hah …, sepertinya pasar akan terasa sunyi, untuk beberapa hari ke depan, mulai sekarang sepertinya aku mempunyai waktu untuk beristirahat.
Wanita penjual baju melihat toko di depannya, dia menatap seorang nenek penjual daging, yang sedang bengong membawa pisau di tangannya, dia langsung menghela nafas panjang lalu berteriak dengan sangat khawatir.
“Hei Nek Ham, kau jangan bengong… kau itu sedang memegang pisau, bagaimana kalau kau terluka.”
Untuk sesaat nenek penjual daging itu menatap ke arah si wanita penjual pakaian, lalu meletakan pisaunya, lalu mengalihkan pandanganya ke arah jalan kembali.
“Hah… apa sih yang dilihatnya sampai bisa terfokus begitu,” si penjual pakaian langsung keluar dari tokonya dengan suara mendesah.
Itu hanya sesaat setelah aku keluar dari toko, aku melihat seorang wanita bertopeng dengan rambut putih, dia sedang berjalan, dengan memakai gaun putih yang sangat kusam.
Dia tiba-tiba saja berhenti, saat melihat seorang anak kecil yang terjatuh di genangan air hujan, dia langsung mengangkatnya, anak itu terlihat seperti ingin menangis, tapi anak itu seketika langsung tertawa saat dia meletakan jari telunjuknya di hidung anak kecil itu.
“Kakak, kau terlihat seperti nenekku dengan rambut putih itu,” ucap anak kecil.
Anak kecil yang polos itu tidak tahu, ucapan itu seketika membuat wanita itu memasang wajah yang suram, dia terlihat sedih, lalu dia langsung mendorong anak kecil, hingga terjatuh ke dalam genangan, dengan jari telunjuknya, wanita itu menatap si anak kecil, yang sedang berusaha berdiri kembali.
“Jika aku nenekmu …, aku pasti sudah menarik telingamu dan langsung memandikan mu di sumur, agar kau tidak jatuh sakit," ucap Ning Yu Er dengan Senyuman di wajahnya.
"Pergilah dan minta mandikan ke nenekmu!" Perintah Ning Yu Er dengan suara yang sangat lembut, lalu mengangkatnya dan mendorongnya pergi.
Ning Yu Er berjalan menghampiri si penjual pakaian, matanya bertemu dengan mata si penjual pakaian, dia bertanya dengan suara yang sangat kecil.
“Kak… Apa ada gaun putih, yang seperti ini.
Walau ada sedikit perasaan takut, Ning Yu Er tetap bertanya, jika itu dirinya sebulan yang lalu sudah pasti dia akan pulang, tetapi setelah mengalami rasa sakit yang mengerikan itu membuatnya menjadi sedikit lebih pemberani.
“Ayo masuk, kau bisa melihatnya di dalam!” panggil si penjual baju dengan penuh semangat.
Walau sedikit takut tapi Ning Yu Er tetap masuk dengan melepas sandal jeraminya, si penjual pakaian melihat Ning Yu Er melepas sendalnya, seketika wanita penjual pakaian itu langsung berkata.
“Kau bisa tetap memakai sandal mu …, sepertinya sendalmu juga sudah hampir rusak ..., aku juga menjual sepatu di sini, tapi sebelum itu pilihlah pakaian yang kau suka ..., walau tidak banyak, tapi aku memiliki banyak gaun berkualitas," ucapnya dengan senyum di wajahnya
Aku tidak menyangka, tiba-tiba saja gadis berambut putih itu melepas topengnya, yang memperlihatkan wajah yang sangat cantik, dengan mata berwarna perak, alis putih dan bulu mata putih.
Entah kenapa saat melihat senyuman si penjual baju Ning Yu Er merasa sangat nyaman, dia teringat senyuman ibunya yang sangat hangat.
Sebab itulah dia berani melepas topengnya Ning Yu Er yakin wanita di depannya ini pasti adalah orang yang sangat baik.
Ning Yu Er adalah seorang introvert akut dia tidak pernah berusahah bebicara dengan siapapun, kecuali dia membutuhkannya, karena kecendrungannya ini, Ning Yu Er sangat sulit memahami perkataan orang lain.
Dia sangat kesulitan mengungkapkan apa yang dia rasakan, dia mempunyai rasa gugup yang berlebihan, tapi setelah melihat senyuman penjual pakaian dia merasa sangat nyaman, sebab itu dia tidak gugup ataupun takut.
“Mungkin Ini sedikit terlambat namaku Ning Yu Er salam kenal,” ucap Ning Yu Er dengan senyum manis di bibirnya.
Wanita cantik itu tiba-tiba saja memperkenalkan namanya padaku, dengan senyuman yang sangat cantik, walau aku seorang wanita jantungku berdegup dengan sangat kencang, aku sangat percaya diri dengam kecantikanku.
Tapi jika ada orang yang membandingkan aku dengannya, aku akan dengan senang hati mengatakan, aku cuma burung merak yang berendam di dalam lumpur dan dia adalah seekor burung merpati putih yang terbang bebas di angkasa.
Walau salamnya sedikit terlambat aku tetap bahagia bisa berkenalan dengannya “Ah… iya, salam kenal, namaku Li Hongyan,” dengan suara yang sedikit gelagapan.
Ning Yu Er tersenyum tipis ke arahku, membuatku merasa sedikit malu, aku menunjukan beberapa jenis gaun, tetapi tidak ada yang menarik minatnya sama sekali, tetapi saat aku menunjukan gaun putih yang sangat sederhana, dia menjadi sangat tertarik.
Gaun putih itu memiliki 2 lapisan, dengan 1lapisan dasar berwarna putih, dan 1 lapisan berwarna hitam yang bisa di lepas dan di jadikan selimut. Dengan 2 lengan yang terpisah dari gaunnya, lengan itu memiliki 2 lapisan dasar, yang tidak bisa di pisahkan, di atasnya hitam dan di bawahnya putih, gaun itu juga mempunyai fungsi untuk membersihkan, menghangatkan, dan mendinginkan penggunanya tergantung situasinya.
“Berapa harganya?” Tanya Ning Yu Er ingin tahu.
“1000 koin emas,” jawabku.
Mendengar jawabanku Ning Yu Er seketika menjadi linglung, dia langsung pergi, walaupun begitu dia tetap menatap gaun itu lalu menghela nafas panjang
Akhirnya setelah memilih banyak gaun, Ning Yu Er malah memilih gaun putih yang sama dengan yang dia pakai, dengan ukuran sedikit lebih panjang dan sepasang sandal yang terbuat dari kayu.
Setelah membayar pakaian yang di belinya dari Hongyan, Ning Yu Er pergi dengan perasaan yang sedih, sambil melirik gaun putih yang terlihat sederhana itu.
Seminggu kemudian…, siang harinya Ning Yu Er pergi ke tengah kota, di sana berdiri sebuah pagoda 4 lantai yang sangat tinggi milik serikat pemburu, di pintu masuknya terdapat ukiran Naga dan Phoenix yang sedang bertarung, Ning Yu Er berjalan masuk ke dalamnya.
Di lantai pertama pagoda, terdapat banyak sekali orang-orang yang sedang mengantri, atau duduk di meja dengan berkelompok, saat dia masuk, semua orang yang ada di lantai pertama, langsung mengalihkan pandangan mereka ke arahnya.
Bagaimana tidak, selama 1 minggu ini, terdapat banyak rumor tentang Wanita Salju yang sangat cantik memakai topeng? yang tiba-tiba saja muncul di saat hujan telah reda, semua itu di sebarkan oleh orang-orang dari pasar. Banyak dari rumor-rumor itu telah terdengar di seluruh telinga para warga Kota Vermilion,
Tetapi banyak yang berspekulasi, rumor itu adalah salah satu usaha, para pedagang untuk mempromosikan pasar dan meningkatkan hasil penjualan mereka, bahkan rumor itu jaga sampai di telinga setiap anggota serikat pemburu, banyak cerita ngawur dia antara pemburu tentang wanita salju.
“Rumor itu… ternyata bukan kebohongan, untuk meningkatkan penjualan…,” pikir setiap anggota serikat pemburu dengan wajah yang cukup terkejut.
Dia benar-benar terlihat sangat cantik, dengan rambut putih keperakan, walau wajahnya di tutupi oleh topeng, Dia masih terlihat cantik dengan bola mata peraknya, bukan hanya aku yang berpikir begitu, mereka semua pasti juga berpikir yang sama denganku.
Entah kenapa saat dia berjalan, terasa sangat canggung, tentu saja hal itu sudah pasti! bahkan aku, akan sangat gugup jika di lihat oleh orang-orang yang terlihat seperti gorilla ini, dia terus berjalan ke arah Li Hua.
“Kak, Apa…aku bisa mendaftar, jadi Pemburu di sini?” Tanya Ning Yu Er ingin tahu.
“Ten,tu…tapi ranah apa kau saat ini?” tanya resepsionis wanita.
“Pembentukan tubuh tingkat ke 3.
Aku bisa melihat Li Hua sangat terkejut, bahkan aku dan mereka semua yang sedang melihat juga sangat terkejut, biasanya seorang cultivator, bisa merasakan kekuatan dari seseorang yang berada di bawah mereka, itu sudah seperti sensor yang di dapatkan seorang cultivator, untuk merasakan Qi yang terdapat di tubuh seseorang dan di alam, biasanya ini bisa di lakukan jika cultivator itu lebih lemah dari si pengguna, tetapi hal ini tidak bisa di lakukan ke seorang cultivator yang lebih kuat dari penggunanya.
Sebab itu aku, Li Hua dan semua orang di sini sangat terkejut mendengarnya, lalu Li Hua berkata. “Setidaknya kau harus berada di ranah pembentukan tubuh tingkat ke 5 untuk bisa menjadi pemburu.
Dia langsung berbalik dengan wajah sedih, lalu menghembuskan nafas panjang, dia berjalan perlahan dengan penampilan yang sedikit murung, sesaat dia mau keluar Li Hua langsung memanggilnya.
“Tunggu… aku punya pekerjaan yang tepat untukmu. Mendengar perkataan itu Ning Yu Er langsung berjalan kembali lalu menghampiri resepsionis wanita.
“Pekerjaan apa?” Tanya Ning Yu Er.
“Resepsionis!” jawabnya.
Awalnya Ning Yu Er tidak mau, karena dia akan segera melakukan perjalanan, jika telah berhasil mengumpulkan cukup banyak uang, tetapi setelah mendengar semua ke untungan resepsionis, Ning Yu Er akhirnya malah memilih untuk menjadi resepsionis, tapi dari banyaknya ke untungan seorang resepsionis, Ning Yu Er hanya tertarik pada gajinya dan ruang kultivasi yang bisa di masuki secara gratis.
Ning Yu Er akhirnya mengikuti ujian pertama resepsionis, tetapi Ning Yu Er hanya bisa terkejut dengan Ekspresi datar, soalnya benar-benar tidak sesuai dengan harapan Ning Yu Er.
“Kau hanya perlu menulis Namamu di sini.
“Terima kasih…, mungkin sedikit terlambat, salam kenal namaku Ning Yu Er.
Semua orang yang melihat dan mendengar salam perkenalan yang aneh itu, termasuk aku hanya bisa terdiam dengan beberapa-kata di benakku. “Itu…bukan lagi sedikit, itu namanya benar-benar sangat-sangat terlambat… tapi senyumannya memang manis. Aku yakin semua orang yang sedang melihat ini akan berpikir hal yang sama denganku.
“Ah… iya, salam kenal, Namaku Li Hua,” dengan suara yang sedikit gelagapan.
Ning Yu Er hanya tersenyum tipis, saat menanggapi salam perkenalan Li Hua yang sedikit gelagapan, tetapi entah kenapa dia juga sedikit termenung, lalu berkata.
“Kak Hua, apa… kau mengenal saudari Hongyan? Tanya Ning Yu Er penasaran.
“Apa kau mengenal saudara perempuanku,” ucap Li Hua dengan wajah yang sedikit terkejut.
Aku tidak tahu, apa semua orang di sini menyadarinya atau tidak, tetapi aku yakin ada beberapa orang di sini yang melihat apa yang kulihat, selagi dia berbicara dengan Li Hua, Ning Yu Er terus-menerus menjawab soal yang ada di meja, dengan sangat cepat.
“Selesai,” ucap Ning Yu Er.
Seketika semua orang sangat terkejut, bahkan Li Hua yang selama ini mengobrol dengan Ning Yu Er jauh lebih terkejut, dengan cepat Li Hua langsung mengambil Lembar Soal dan jawaban Ning Yu Er lalu memeriksanya.
“Se,muanya benar,” ucap Li Hua sangat terkejut..
Semua orang termasuk aku, mengetahui seberapa sulitnya soal tersebut, bahkan Li Hua yang mendapatkan nilai penuh saat mengikuti ujian resepsionis, terlihat jauh lebih terkejut.
“Yu Er, ayo kita pergi ke lokasi ujian ke 2, tapi sebelum itu, menurutmu seberapa sulitnya soal ini.
Ning Yu Er hanya terdiam sebentar lalu berkata. “Sebenarnya aku cukup terkejut, ternyata soalnya sangat mudah, aku rasa anak kecil pun bisa menjawabnya.
Mendengar itu Li Hua dan semua orang yang ada di sana seketika terdiam, lalu perlahan Ning Yu Er mendekati Li Hua, lalu berbisik di telinganya. “Terima kasih, telah memberiku soal yang mudah, aku akan mengingat bantuanmu ini.
Seketika wajah Li Hua langsung memerah, semua orang yang melihat itu hanya bisa terkejut, dengan jantung yang berdegup sangat kencang, dengan Wajah yang memerah Li Hua langsung berjalan dan berkata. “ikuti aku.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!