NovelToon NovelToon

Genggam Tanganku Sayang Selamanya

1. Masa Kecil Yang Suram

Saat itu tampak seorang anak kecil yang sedang dimarahi oleh seorang wanita paruh baya yang berpenampilan sangat menor dan juga mewah.

" Kamu itu kenapa sih Maria? Masa disuruh melakukan hal seperti itu saja tidak bisa sih? Kamu sebetulnya manja atau memang sedang pura-pura saja agar diperhatikan oleh ayahmu?" tanya wanita itu menetap tajam kepada anak kecul itu yang tampak sedang menangis tersedu.

" Saya benar-benar sedang sakit Mah. Kepala saya sangat pusing. Oleh karena itu saya tadi tidak sengaja menjatuhkan semua jemuran itu sehingga pakaian yang sudah dicuci menjadi kotor lagi!" ucap gadis kecil berusia 10 tahun itu yang bernama Maria.

" Alah alasan saja kau sebetulnya tidak mau kan disuruh mencuci oleh mamaku? Dasar pemalas! Kau juga sangat manja!" ucap seorang anak kecil yang berada di belakang ibunya yang sedang bertolak pinggang di hadapan Maria.

" Denger ya Maria! Kau harus mencuci kembali semua pakaian itu. Pokoknya aku tidak mau tahu apapun alasan kamu! Kau harus segera menyelesaikannya dalam satu jam. Kalau tidak selesai juga, maka aku tidak akan membiarkanmu untuk makan siang dan juga makan malam!" ucap perempuan itu menatap tajam kepada Maria yang mulai tersedu-sedu dan terisak.

" Cucian sebegini banyaknya. Bagaimana aku menyelesaikannya dalam waktu 1 jam Mah?" tanya Maria dengan wajah pucat dan air mata yang terus mengalir di wajahnya.

" Sudah mah ayo kita tinggalkan dia saja. Kalau kita terus di sini, dia akan menambah banyak alasan dan juga air mata buayanya akan semakin banyak menetes untuk membuat kita goyah menyuruh dia mencuci lagi pakaian itu!" ucap anak kecil itu sambil menatap tajam kepada Maria.

" Maria sayang! Papa pulang Nak! Maria kamu di mana?" tiba-tiba seorang pria berpakaian parlente masuk ke dalam ruangan itu dan mencari keberadaan Maria.

" Aduh Maria Mama kan sudah bilang kau tidak usah mencuci pakaian lagi! Biarkan saja pembantu yang mengerjakannya!" ucap wanita paruh baya itu sambil mendekati Maria dia menatap tajam kepada Maria sambil mencubitnya dengan keras sehingga membuat Maria meringis kesakitan.

" Kalau sampai kau mengadu kepada ayahmu, kalau aku menyuruhmu mencuci pakaian. Kau lihat saja aku akan mengurungmu di dalam gudang selama satu bulan ketika Ayahmu pergi lagi dari rumah ini untuk dinas keluar kota!" ancam wanita itu yang ternyata adalah ibu tiri dari Maria.

" Iya Mah! Maafkan aku. Aku berjanji kalau aku tidak akan pernah menceritakan apapun yang dilakukan mama dan juga Rossa kepadaku kepada ayahku!" ucap Maria sambil meringis kesakitan.

" Sudah letakkan pekerjaanmu. Pergi sana kau temuilah ayahmu dan ingat kau harus memasang wajah bahagia agar ayahmu tidak curiga kalau aku sudah menyuruhmu untuk melakukan pekerjaan rumah ini!" ucap ibu tiri Maria sambil menatap tajam kepada Maria yang langsung berlari menemui ayahnya.

" Ayah! Maria kangen! Apakah Ayah tidak bisa membawa Maria untuk ikut dinas ke luar kota Maria sangat merindukan Ayah kalau ditinggalkan di sini bersama Mama dan Rossa!" ucap Maria sambil memeluk tubuh ayah yang jauh lebih tinggi dari dirinya.

" Tapi ayah di sana bekerja setiap hari sayang. Ayah selalu sibuk. Ayah tidak akan punya waktu untuk menemanimu di sana! Kau akan kesepian kalau tinggal bersama ayah karena ayah dari pagi sampai malam selalu berada di kantor Kalau pulang ke rumah paling hanya untuk tidur dan beristirahat!" ucap Zainal kepada Maria.

" Tidak apa-apa Ayah. Maria ingin ikut tinggal bersama ayah dan tinggal di luar kota. Maria akan menjadi anak yang baik dan tidak akan mengecewakan ayah!" ucap Maria dengan berlinang air mata.

Ayahnya Maria kemudian menundukkan kepalanya dan memeluk putrinya dengan semakin erat.

" Kan Ayah selalu pulang satu bulan sekali sayang untuk menjenguk kalian yang ada di sini. Maria bisa bermain bersama dengan Rossa dan ditemani oleh Mama Andin disini. Maria tidak akan kesepian kalau tinggal di sini karena ada teman untuk bermain! patuh sama ayah ya sayang? Tolong Maria jangan minta untuk ikut bersama ayah ke Jogjakarta. Ayah hanya tidak mau kalau sampai nanti Maria menjadi tertekan hidup di sana karena selalu ditinggalkan oleh ayah untuk bekerja!" ucap Zainal berusaha untuk membujuk putrinya.

" Maria memang sangat manja sekali dan dia selalu merindukanmu Mas! Setiap hari selalu merengek untuk memintaku menelponmu dan menyuruhmu untuk pulang. aku sampai kehabisan akal untuk bisa membujuknya!" tiba-tiba saja Andin sudah berada di belakang mereka berdua dengan memasang wajah malaikatnya di hadapan sang suami.

" Kamu tidak boleh begitu Maria. Kasihan Mama Andin kalau sampai harus selalu repot untuk membujukmu agar tidak merindukan Ayah di saat Ayah sedang bekerja di luar kota. Setelah proyek baru selesai Ayah pasti akan kembali Stay di Jakarta dan kita satu keluarga bisa hidup bersama lagi! Kamu harus sabar ya menunggu saat-saat itu tidak lama lagi kok. Proyek sudah hampir selesai sekitar 40% lagi menuju finish jadi Papa bisa dikembali ke Jakarta dan kembali ke kantor pusat." ucap ayahnya berusaha untuk membujuk Maria agar tidak merengek lagi.

" Sudahlah Maria. Cepatlah kau pergi ke kamarmu dan jangan ganggu ayahmu dengan rengekanmu dan kemanjanmu. Ayahmu pasti capek setelah pulang dari Jogjakarta dan dia butuh istirahat sekarang!" ucap Andin sambil menarik tangan Maria yang sedang memeluk ayahnya.

" Tapi Maria masih rindu dengan ayah!" ucap Maria berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman Andin.

" Kau menurut padaku atau aku akan mengurungmu di gudang. Ketika Ayahmu pergi lagi dari rumah ini!" ucap Andin sambil mencubit tangan Maria sampai Maria meringis kesakitan.

" Cepat kau masuk ke kamarmu dan jangan ganggu Ayahmu lagi!" ucap Andin berbisik di telinga Maria yang sedang meringis karena kesakitan.

" Ada apa Andin?" tanya Zaenal kepada istrinya yang tampak sedang berbisik-bisik kepada putrinya.

" Tidak apa-apa Mas. Saya hanya menyuruh Maria untuk pergi ke kamarnya dan pergi beristirahat. Badan dia agak panas. Jadi saya tidak tega kalau melihat dia kekurangan istirahat!" ucap Andien sambil tersenyum kepada Zainal yang seperti terkejut mendengarkan perkataannya.

" Apa benar kalau kau sedang sakit Maria?" tanya Zainal merasa khawatir dengan keadaan putrinya.

" Maria hanya merasa pusing saja Pah!" ucap Maria sambil menundukkan kepalanya.

Zaenal kemudian mendekati putrinya dan memeriksa suhu tubuhnya.

" Benar sayang! Ya Allah tubuhmu sangat panas. Ayo kita ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisimu! Ayah tadi tidak terlalu memperhatikan ketika kau memeluk ayah. Maafkan ayah Maria!" ucap Zainal merasa khawatir dengan keadaan putrinya.

" Cukup berikan obat penurun panas saja tidak perlu pergi ke rumah sakit segala!" ucap Andien merasa tidak senang melihat suaminya yang begitu perhatian kepada Maria.

2. Keinginan Menguasai Semua Kasih Sayang Zaenal

Andien merasa kesal melihat suaminya begitu perhatian terhadap Maria.

' Dia hanya boleh perhatian kepada putriku. Dia harus melupakan anak tidak berguna ini!' batin Andien merasa tidak senang melihat Zainal tampak begitu perhatian kepada Maria.

' Entah kenapa Zainal tidak pernah bisa melupakan Maria sebagai putrinya. Padahal Ibunya sudah lama pergi meninggalkan dia karena memilih laki-laki lain!' ucap Andin merasa gemas kepada Zainal yang sepertinya masih belum bisa melupakan istrinya yang kabur dengan selingkuhannya.

" Sudahlah Mah biarkan saja. Aku akan membawa Maria ke rumah sakit. Aku tidak mau kalau terjadi apa-apa dengan putriku!" ucap Zainal yang langsung menggendong Maria dan membawanya ke rumah sakit menggunakan mobil pribadinya.

" Ayah aku tidak perlu dibawa ke rumah sakit. Mama benar ayah. Aku cukup meminum obat penurun panas saja setelah tidur pasti sakitku akan sembuh!" ucap Maria dengan suara gemetar.

' Akan sangat berbahaya kalau sampai nanti ayah pergi ke Jogjakarta lagi pasti Mama Andin akan menyiksaku habis-habisan kalau melihat ayah sekarang begitu mencintaiku dan begitu memperhatikanku. Sepertinya Mama Andin memang tidak menyukaiku dia tidak senang kalau aku dekat dengan ayahku sendiri. Mama Aden hanya ingin agar Ayahku lebih mencintai Rossa Putri kandungnya sendiri. Padahal Ayah adalah Ayah kandungku sendiri. Akan tetapi kenapa Mama Andin tidak mengizinkan Ayahku untuk menyayangiku?' batin Maria sambil terisak dalam tangisnya.

" Benar Mas! Kau turunkan dia. Kita tidak perlu membawa ke rumah sakit. Mama akan memberikan dia Paracetamol sehingga panasnya bisa turun setelah dia tidur dan beristirahat !" Ucap Andin sambil menatap kepada suaminya yang langsung menuruti kemauannya.

" Apakah benar kalau kau cukup meminum obat Paracetamol? Betul kau tidak perlu dibawa ke rumah sakit?" tanya ayahnya kepada Maria yang langsung mengangguk lemah karena ketakutan melihat Andin yang sejak tadi terus melotot ke arahnya.

" Benar ayah. Maria cukup diberikan obat Paracetamol saja. Setelah itu tidur. Besok pasti akan sembuh!" ucap Maria dengan suara gemetar dan ketakutan ketika melihat Andien yang terus saja mengancam dirinya.

" Maria ini anak yang sangat manja dan juga banyak maunya Mama saja dibuat pusing setiap hari oleh kelakuannya ketika papa berada di Jogjakarta!" Ucap Andin memutar segala fakta kepada sang suami.

" Apa betul seperti itu Maria? Kalau kau sudah merepotkan Mamamu kalau ayah berada di Jogjakarta? Sudah berapa kali Ayah mengatakan padamu untuk menurut kepada Mama Andien dan jangan membuat dia merasa repot untuk mengurusnya. Tolonglah Maria kau jangan memberikan beban kepada ayah ketika ayah bekerja di luar kota. Cukup ibumu saja yang membuat Ayah merasa pusing dan frustasi!" ucap Zainal sambil melotot kepada Maria yang tampak sedih.

Maria merasakan sedih karena sang ayah yang tampaknya lebih mempercayai ibu tirinya daripada dirinya.

" Iya Ayah Maria akan menurun kepada mama dan tidak akan membangkang lagi!" ucap Maria dengan suara gemetar.

" Ya sudah ayo sekarang Ayah antarkan kau ke kamar. Mah, cepat kau tolong Ayah, kau ambil paracetamolnya sekarang agar Maria bisa meminum obatnya dan bisa tidur dengan nyenyak!" perintah Zainal kepada Andin.

Dengan kesal Andien pun kemudian meninggalkan suaminya dan pergi ke ruang keluarga untuk mencari kotak obat dan mencari Paracetamol untuk Maria.

" Dasar menyebalkan anak itu. Bahkan ada ayahnya saja masih membuatku repot seperti ini!" ucap Andin merasa kesal setengah mati ketika dia mencari Paracetamol untuk Maria.

" Kenapa Mama marah-marah seperti itu?" tanya Rossa ketika melihat ibunya yang seperti sedang jengkel.

" Biasa Maria kalau ada ayahnya selalu bermanja-manja dan menyusahkan mamamu ini!" ucap Andin sambil menatap kesal kepada putrinya.

" Tenang saja Mah! Nanti begitu ayahnya pergi dari rumah ini dan kembali ke Jogjakarta. Kita bisa membalaskan semua yang dia lakukan hari ini kepada kita. Rossa juga kesal kepada Maria yang kurang ajar itu! Di mana-mana dia selalu mencari perhatian dan sok menjadi Victim player! Di sekolah dia selalu mencari perhatian para guru dengan otak pintar dia sehingga selalu menjadi favorit semua guru di sekolahan! bahkan para murid saja lebih banyak menjadi temannya daripada menjadi teman Rossa!" ucap Rossa dengan sangat kesal sambil melirik kepada Maria yang tampak sedang dielus-elus kepalanya oleh ayahnya di dalam kamar.

" Tampaknya Ayah Zainal sangat menyayangi Maria. Kalau Rossa sakit Papa Zainal tidak pernah mengelus kepalaku seperti itu!" Ucap Rossa dengan tatapan penuh iri dengki ketika dia melihat Maria yang begitu disayangi oleh ayahnya.

" Mah! Apakah Ayah kandungku juga sangat menyayangiku ketika kita masih tinggal bersamanya?" tanya Rossa kepada ibunya yang langsung memalingkan wajahnya.

" Ayahmu itu seorang b******* paling brengsek di dunia ini. Dia hanya tahu meminta uang dari Mamahmu ini dan hanya suka bermain judi dan juga bermain perempuan. Mana ada dia waktu untuk menyayangimu!" ucap Andin kesal dengan penuh kebencian ketika dia menceritakan mantan suaminya.

" Jadi seumur hidup Rosa, Rossa tidak pernah disayangi oleh ayah? Sungguh beruntung Maria karena dia begitu disayangi oleh ayahnya. Walaupun ibunya telah menyakiti hati ayahnya dengan pergi bersama dengan selingkuhannya!" ucap Rossa sambil sesekali matanya melirik kepada Zainal dan Maria yang tampak sedang bercanda saat ini di dalam kamar Maria.

" Tenanglah Mama pasti bisa membuat Ayah Maria itu lebih menyayangimu daripada Putri kandungnya yang tidak berguna itu! Kau harus sabar Rossa! Mama janji hari itu pasti akan datang ketika ayah kandung Maria membencinya dan tidak akan mau melihat dia lagi! pasti akan datang hari itu di mana Ayah Zaenal lebih menyayangimu daripada Maria!" ucap Andin menjanjikan kasih sayang dari suami barunya kepada sang putri.

Andien dan Zainal baru menikah selama 6 bulan. Setelah pernikahan mereka Zaenal ditugaskan oleh kantor pusat untuk mengawasi pembangunan proyek yang baru di Yogyakarta. Sehingga membuatnya harus selalu Stay di lokasi proyek untuk dapat mengawasinya dan memastikan bahwa semua proyek berjalan dengan lancar.

Selama Zainal berada di Jogjakarta itulah waktu untuk Andien mulai menyiksa Mariah dengan berbagai pekerjaan rumah tangga dan juga tekanan mental yang selalu diberikan dengan penghinaan dan juga caci makinya.

Andin tidak senang kalau Maria lebih baik daripada putrinya. Setiap kali mendengar cerita dari Rossa bahwa Maria selalu menjadi juara 1 di sekolahan. Hati Andin merasa sangat panas dan merasa kesal. Sehingga dia selalu melampiaskan amarahnya dan menyuruh Maria untuk bekerja sehingga dia tidak memiliki waktu untuk belajar.

" Mama harus bisa memastikan bahwa papa Zaenal lebih menyayangiku daripada Maria. pokoknya Rossa tidak suka kalau Maria harus lebih baik daripada aku!" ucap Rossa dengan tatapan penuh kekesalan kepada Maria yang selalu dimanjakan oleh ayah tirinya ketika ayah tirinya itu berada di Jakarta.

3. Dendam Andien

Setelah mendapatkan Paracetamol yang diminta oleh suaminya. Andien kemudian memberikan obat tersebut beserta segelas air kepada suaminya untuk diberikan kepada anak tirinya.

" Ini Pah Paracetamol dan juga air minumnya!" ucap Andin sambil berusaha untuk tersenyum di hadapan suaminya walaupun sebenarnya di dalam hatinya sangat mendongkol dan sangat kesal melihat Maria yang begitu dimanjakan oleh sang suami.

' Dasar anak manja lihat saja aku pasti akan membuat suamiku lebih menyayangi Rossa daripada kamu!' batin Andien dengan sangat kesal ketika dia melihat Zainal yang saat ini sedang memberikan obat untuk Maria.

" Kamu sekarang istirahat ya Maria biar besok bisa sembuh. Dan kita bisa berjalan-jalan bersama-sama!" ucap Zainal sambil mencium kening putrinya dengan penuh kasih sayang.

Tampak Rossa misuh-misuh dan rasa kesal karena Zainal yang tampak begitu menyayangi Maria.

" Mah! Rossa juga mau di cium papa!" ucap Rossa sambil cemberut kepada ibunya.

" Sabarlah Rossa! Kau jangan membuat papamu jadi jengkel nanti sama kamu!" ucap Andin sambil cemberut kepada putrinya.

' Benar-benar keterlaluan Mas Zainal. Masa dia lebih menyayangi Putri kandungnya sendiri daripada putriku. Awas saja! Kita lihat saja Mas! Aku akan buat kau menyesali apa yang kau lakukan saat ini. Nanti akan kubuat putrimu menjadi menderita ketika kau pergi dari rumah ini!' umpat Andien di dalam hati ketika dia melihat Zainal yang saat ini sedang memasangkan selimut untuk Maria.

" Maria kau istirahat ya sayang? Kami semua kembali ke kamar kami. Ayo Pah kamu juga kan perlu istirahat. Pasti sangat lelah setelah perjalanan jauh dari Jogjakarta!" ucap Andien sambil tersenyum kepada suaminya.

" Baiklah Maria Papa pergi ke kamar dulu ya Papa sangat lelah sekali ingin mandi dan juga ingin tidur biar besok kita bisa berjalan-jalan ke taman dan berbelanja Sesuka kalian!" ucap Zaenal sambil tersenyum kepada putrinya yang langsung menganggukkan kepala tanpa banyak bicara. Karena sejujurnya Maria saat ini sangat ketakutan melihat Andien yang terus melotot ke arahnya dengan penuh kebencian.

' Aku heran kenapa Mama Andien begitu membenciku? Padahal aku pun ingin disayangi seperti dia menyayangi Rossa!' batin Mariah dengan penuh kesedihan.

Maria kecil yang seharusnya mendapatkan cinta kasih dari kedua orang tuanya tetapi harus menerima kenyataan bahwa saat ini dia hanya hidup bersama sang ayah dan ibu tirinya yang sama sekali tidak pernah menyayanginya.

Andien hanya bersikap manis ketika Zainal ada di rumah setelah Zaenal kembali ke Jogjakarta maka kehidupan buruk akan menanti Maria di rumah itu.

Mulai dari harus mengerjakan pekerjaan rumah. Maria juga harus rela dibentak-bentak oleh Andien dan juga Rossa. Maria juga harus rela menjadi budak Rossa Ketika Maria berada sekolahan mereka berdua.

Kasih sayang yang hanya didapatkan 1 hari oleh Maria dari sang ayah. Harus dibayar dengan penderitaan selama 29 hari ke depan selama ayahnya berada di Jogjakarta.

Setelah semua orang meninggalkan kamarnya. Maria kembali menangis tersedu memikirkan nasibnya setelah sang ayah pergi dari rumah.

" Ya Allah setelah Ayah pergi hidupku pasti akan dimulai lagi dengan neraka yang diciptakan oleh Mama Andien dan juga Rossa. Aku harus bagaimana ya Allah menanggapi semua ini? Kalau aku bercerita ayah pasti tidak akan percaya kalau mereka memperlakukanku dengan buruk!" Maria menangis terseduh dalam kesedihan dan juga kesepiannya.

" Aku harus mulai memikirkan untuk pergi dari tempat ini. Daripada aku harus selalu menderita dan juga dicaci maki oleh mereka yang selama ini tidak pernah menyukai dan mencintaiku!" ucap Maria memutuskan jalan hidupnya untuk kedepan nya.

" Aku harus bersiap untuk pergi besok siang. Ketika mereka pergi ke taman dan berbelanja ke mall. Aku akan berpura-pura untuk sakit sehingga mereka tidak akan mengajakku. Aku bisa pergi di saat itu ketika mereka tidak ada di rumah ini!" ucap Maria merancang rencana yang saat ini sedang dia pikirkan di kepalanya dengan sangat teliti dan juga rapi.

" Aku harus tidur sekarang. Besok aku harus sembuh aku tidak boleh sakit dalam pelarianku atau hidupku akan terancam dalam bahaya!" ucap Maria yang kemudian membarungkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya.

Sementara itu Andien saat ini sedang merajut kepada sang suami.

" Mas terlalu memanjakan Maria. Sehingga dia menjadi gadis yang kolokan dan juga selalu banyak menuntut. Ketika Mas pergi aku jadi dibuat repot oleh kelakuannya itu!" ucap Andien sambil cemberut kepada suaminya.

" Maria itu masih kecil Mah! Usianya baru 10 tahun. Dia masih membutuhkan kasih sayang dari kita. Saya rasa wajar kalau saya sebagai ayahnya memberikan perhatian kepadanya. Memang apa yang salah dari hal itu?" tanya Zainal sambil membaringkan tubuhnya yang terasa letih dan juga pusing setelah perjalanan yang begitu jauh dengan menggunakan mobilnya.

" Tapi Mas hanya memberikan kasih sayang dan perhatian hanya untuk Maria. Kenapa Mas tidak memberikan hal itu juga untuk Rossa? Rossa juga membutuhkan kasih sayangmu Mas! Rossa dan juga Maria memiliki usia yang sama mereka memiliki kebutuhan yang sama! Mas harus bersikap adil dengan memberikan kasih sayang yang sama kepada mereka berdua!" ucap Andien protes kepada Zainal.

" Baiklah saya akan berusaha untuk adil dan menyayangi Rossa seperti saya juga menyayangi Maria. Tapi mama juga harus adil harus sayang juga kepada Maria karena dia pun membutuhkan cinta dan kasih sayang seorang ibu!" ucap Zaenal sambil menatap istrinya yang mulai cemberut karena merasa tersinggung.

" Jadi Mas sekarang menuduh Mama tidak menyayangi Maria begitu?" tanya Andien dengan sengit sambil menatap sang suami yang langsung menggelengkan kepalanya.

" Bukan begitu maksud Papa mah. Mama jangan salah paham dengan apa yang Papa katakan sama Mama! Sudah ayo kita tidur saja daripada kita malah jadi berantem seperti ini!" ucap Zaenal akhirnya menyerah kepada Andien karena dia malas untuk bertengkar dengan sang istri yang dia kenal sangat sensitif dan juga mudah marah.

" Pokoknya mama tidak mau tahu Mas harus adil kepada Rossa. Jangan sampai Rosa merasa cemburu kepada Maria karena Mas terlalu menyayanginya!" ucap Andien sambil membelakangi sang suami karena perasaannya saat ini sedang kesal ketika dia mengingat Rosa yang dari tadi terus misuh-misuh kepadanya karena merasa tidak disayangi oleh Zainal.

' Enak saja menyuruh Aku untuk menyayangi Maria. Malahan yang ada juga aku akan membuat hidup anak itu menderita ketika kau meninggalkan rumah ini!' batin Andien dengan kesal dan juga penuh amarah.

Andien dan juga mantan istri Zainal adalah sahabat ketika masih SMA. Oleh karena itu dia merasa sangat membenci Ibu Maria karena dia telah berhasil mendapatkan Zaenal duluan sebagai suaminya.

Padahal sejak dulu Andien sudah menyukai Zainal. Ketika mereka sama-sama duduk di kelas 1 SMA. Tetapi Zaenal lebih memilih ibunya Maria untuk menjadikannya sebagai istri pertamanya. Itulah yang membuat Andin sangat benci kepada Maria hingga saat ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!