Finding Giselle
Main Cast FG
Author balik lagi nih, bawa genre baru. Biasanya nulis isekai kartun, sekarang hijrah ke perkpopan.
Semoga suka dan jangan lupa like, komen and subscribe.
Untuk castnya ini dia ....
Sebut aja Sofie, tentara bayaran profesional yang punya julukan 'Monster Cantik'.
Hampir semua bidang dia bisa, termasuk menyamar. Makanya dapat panggilan lain, 'Face seribu.'
Sayangnya, berkat bakat dan kejeniusan Sofie. Ada aja beberapa rekannya yang nggak suka dan malah berkhianat.
Princess Giselle a.k.a Tuan Muda Ello.
Ya, setelah Sofie meninggal setelah menjalankan misi. Jiwanya malah masuk ke dalam tubuh Giselle, seorang putri bangsawan yang menyamar menjadi pria.
Aze, si dingin yang diam-diam mengamati.
Aze ini, sering disebut 'Anjing Kaisar' karena kemanapun Putra Mahkota pergi dia pasti ikut buat ngejaga. Selain itu, dia temen baik Robert dan Julian saudara Giselle beda Ibu.
Immanuel, Putra Mahkota kerajaan sebelah yang hidup bebas dan sering disebut tirani. Selain itu, dia satu-satunya orang yang tahu identitas asli Giselle.
Lucian, Si Putra Mahkota yang suka sama sesuatu yang menarik. Apapun itu, Lucian bakal berusaha buat memilikinya.
Robert, calon pewaris Duke paling dominan. Kakak pertama Giselle, meskipun mereka beda Ibu.
Julian, pesaing Robert yang paling menonjol. Namun, dia paling pengertian dan care pada Ello.
Anestesi, jangan salpok sama nama tolong wkwkwk...
Cuma author tuh, pengin aja pakai ini nama.
And, other cast yang bakal nambah maybe.
Oh iya, semoga suka and hope you enjoy ya!
Inget, like dan subscribe!!!
Prolog
Kukira, jadi jenius dan berbakat itu menyenangkan.
Punya kelebihan dan keunggulan lebih dari manusia lain, bisa disebut rahmat.
Dan, masuk serta mendapat misi ini adalah kebanggaan.
Yah, meskipun nyawa kadang sebagai taruhan.
Tapi, aku suka melakukannya.
Saat mata ini menatap tajam laksana burung elang yang mengintai mangsa dari balik kegelapan.
Sekaligus, ketika mendengar suara bergemuruh bagai kembang api yang berasal dari peluru yang meledak diudara.
Pekerjaan ini, begitu juga semuanya.
Semuanya terasa sia-sia setelah kenyataan menyadarkan diriku dari mimpi sesaat.
Sofie
Mengapa? Kita bahkan hampir menyelesaikan misinya...
Nafasku tercekat, dan dadaku terasa begitu sesak.
Nyeri hebat yang semakin menjalar ke seluruh tubuh akibat peluru yang bersarang didada kiriku. Kini mulai menggerogoti kesadaran.
Aku memanggil nama rekanku itu secara terbata, dengan darah yang mulai terbatuk dari tenggorokan.
Namun, dia. Hanya menatapku acuh seraya berjalan pergi menuju musuh.
Tunggu, apa dia berkhianat?
Sebisa mungkin aku mencoba mengulurkan tangan seraya menjerit sebisanya. Tapi, tembakan dari senapan milikku yang berhasil Rai ambil, berhasil merenggut semua kesadaranku selama-lamanya.
Rai
Selamat tinggal, Sofie!
Rai
Sampaikan salamku pada sang malaikat maut di sana.
Rai
Dan, terima kasih. Berkatmu aku bisa mengambil alih misi ini yang akan membuat namaku semakin bersinar.
Sadar
Aku terbangun dengan keringat yang mengucur deras.
Bahkan, tanganku terulur tanpa sadar, seolah-olah ingin meraih sosok Rai yang tiba-tiba hilang begitu saja.
Sebentar, mengapa aku merasakan ada sesuatu yang berbeda?
Tubuhku, ah tidak, lebih tepatnya ada apa dengan tanganku ini?
Mengapa ukurannya jauh lebih kecil daripada jari-jemari tanganku yang biasanya?
Disaat perasaan aneh itu timbul, kudengar suara pintu kamar yang dibuka paksa.
Dan tak lama setelah itu, kulihat seorang wanita berumur berlari menghampiri diriku dengan raut cemas yang terpampang jelas diwajahnya.
Kepala Pelayan Ji
Tuan, syukurlah Anda sudah sadar.
Gisello
Tuan dia bilang? (dalam hati)
Gisello
Sejak kapan, wajahku yang feminim dan imut ini berubah menjadi maskulin dan mirip pria? (masih membatin)
Kepala Pelayan Ji
Hamba pikir, tuan akan terbaring begitu lama dikasur.
Kepala Pelayan Ji
Maaf, karena hamba tak bisa membantu saat Nyonya memukuli tuan muda kemarin malam.
Secepatnya kuraba permukaan leherku. Mencari sesuatu yang mirip seperti benjolan kecil untuk menjawab semua rasa penasaran ini.
Nihil, aku tak menemukan apapun di sana. Pertanda jika aku masih seorang wanita. Hanya saja, saat kulihat siluetku sendiri dari pantulan cermin di sisi kamar. Aku ternganga tanpa sadar detik itu juga.
Gisello
Ba-bagaimana mungkin aku berubah menjadi seorang pria?
Gisello
Akhh!!! Rai brengsek, akan kuhabisi kau jika kelak bertemu lagi!
Si pelayan tampak begitu kaget melihat reaksiku yang luar biasa.
Segera dia meraih tengkuk leherku kemudian memeluk tubuh kecil ini erat.
Kepala Pelayan Ji
Tenang Tuan! Tenang!
Kepala Pelayan Ji
Hamba mohon, jangan lampiaskan kemarahan anda dengan menyakiti diri anda sendiri seperti tempo hari!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!