Akan ku balas kau dan wanita mu, agar kau dan wanita mu itu merasakan juga bagaimana sakitnya aku.
Aku tidak akan diam saja dan membiarkan wanitamu itu menginjak-injak harga diriku.
Kau tau seorang ratu tidak akan kehilangan singgasana nya walaupun kau membawa masuk wanita lain ke dalamnya.
.
.
Kisah tentang seorang istri yang di khianati oleh sang suami, suami yang dulu telah menikah dan mengikat janji suci dengannya. Ternyata sang suami tengah menyimpan wanita lain.
Wanita yang diam-diam ia nikahi diam-diam tanpa sepengetahuan sang istri. Tapi bagaimanapun juga kau menyimpan dan sepintar apapun kau menyimpan bangkai pasti akan tercium juga busuknya kan?
Akankah cinta segi tiga itu berjalan dengan baik, atau akankah ada cinta lain setelahnya.
☆☆☆
Raina queensa putri Atmaja
Ia menatap lurus pemandangan mansion mewahnya dari arah balkon kamarnya, ia sedang merenung memikirkan apa yang sedang terjadi.
Apa kesalahannya sehingga sang suami tega berselingkuh darinya. Ia bertekad akan membalaskan setiap rasa sakitnya itu.
Ia duduk sembari menyesap wine yang ada di hadapannya.
Ceklek!..
Pintu kamar terbuka, siapa lagi yang masuk selain sang suami.
Aldo wijaya Smith, pria yang telah menikah dengannya selama 5 tahun terakhir.
Mereka bertemu saat keduanya sama-sama menempuh pendidikan di salah satu universitas.
Aldo wijaya Smith yang merupakan CEO dari Smith group’s perusahaan yang bergerak di bidang Property dan perhotelan.
“Sayang”
“Kau belum tidur? sedang apa, hm” ucap Aldo sembari memeluk pinggang ramping sang istri.
Reina hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan suaminya itu.
“Kau baru pulang” tanpa menjawab ia balik bertanya pada sang suami.
“Iya sayang, di kantor sedang banyak pekerjaan” ucapnya masih memeluk sang istri.
“akhir-akhir ini kau sangat sibuk sayang, kau selalu pulang larut” ucap Reina.
“kau sudah makan?” tanyanya lagi.
“Sudah, tadi aku makan bersama klien sayang”
Reina hanya tersenyum dan mengganggu mendengar jawaban sang suami.
“Pergilah mandi dan segera tidur”
Mendengar itu Aldo kemudian melepaskan pelukannya dari sang istri dan segera berlalu ke arah kamar mandi.
Selepas sang suami Reina hanya menatap lurus tanpa ekspresi.
Hening!...
Tatapan mata yang begitu tajam mampu menusuk siapa pun, ia kemudian tersenyum menyeringai senyum yang sangat menakutkan.
Entah apa yang saat ini ia pikirkan hanya dirinya dan tuhan yang tahu.
Setelah beberapa menit berlalu, Aldo keluar dari kamar mandi sudah menggunakan baju tidurnya.
Ia melihat sang istri yang sedang duduk di tepi ranjang king size itu dan menghampirinya.
“Ayo tidur ini sudah larut sayang” ucapnya sambil bersiap untuk tidur.
“Sayang aku merindukan mu” ucap Reina sambil menurunkan tali gaun tidurnya.
Melihat itu Aldo seketika panik dan segera menghampiri istrinya.
“sayang segeralah tidur, aku sangat lelah kita lakukan itu lain kali saja ya” ucapnya sembari menatap sang istri.
“tapi aku menginginkannya sayang”
“Iya sayang, tapi hari ini aku sangat lelah, aku ingin istirahat sayang” ucapnya berharap sang istri mengerti.
“ya, baiklah” ucap Reina tersenyum tipis.
Mendengar jawaban istrinya Aldo kemudian menuntun sang istri agar segera tidur dan ia pun dengan cepat tertidur.
Reina yang masih terpejam tersenyum menyeringai ia mengepalkan tangannya kuat.
Ajakan bercintanya hanya basa-basi ia tidak benar-benar menginginkan nya ia hanya ingin melihat bagaimana respon sang suami. Namun respon sang suami seakan sudah menjawab segala keraguan yang masih ada di hatinya.
Tapi tidak lagi sekarang, ia sudah benar-benar bertekad akan menghancurkan suami dan pelakornya itu. Tapi Tenang saja ia tidak akan terburu-buru ia masih punya banyak waktu Reina akan bermain cantik, melihat sampai kapan suaminya itu terus berbohong.
Reina tersenyum lalu kemudian ia tertidur menyusul sang suami.
.
.
Pagi hari menjelang Reina terbangun dari mimpi indahnya. Ia melihat ke arah samping dan mendapati suaminya masih tertidur lelap.
Reina bangun langsung menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.
Setalah mandi dan berpakaian ia kemudian membangunkan suaminya.
“Bangun sayang ini sudah pagi, kau harus ke kantor” ucapnya membangunkan sang suami.
Setelah membangunkan sang suami dan menyiapkan segala keperluannya seperti setelan pakaian kantor untuk sang suami. reina keluar dari kamar dan turun ke bawah.
Reina mulai menyiapkan sarapan untuk dirinya dan sang suami. Ya Reina memang terbiasa menyiapkan makanan untuk dirinya dan suaminya seorang diri, walaupun banyak pelayan berada di mansion mewah itu tapi dia selalu memasaknya sendiri.
Reina membuat Sandwich untuk sarapan paginya dengan sang suami.
Tak lama suaminya turun dan menuju meja makan, mereka sarapan bersama tanpa ada pembicaraan.
Setelah sarapan mereka bersiap untuk pergi ke perusahaan masing-masing.
Ya Reina memang memiliki perusahaannya sendiri, perusahaan warisan dari keluarganya. Perusahaan yang bahkan lebih besar dari perusahaan sang suami yaitu Smith grup.
Perusahaan Reina bernama Atmaja inc. Perusahaan yang bergerak di segala bidang. Reina sendiri menjabat sebagai CEO disana karena dia merupakan pewaris satu-satunya dari segala kekayaan milik orang tuanya.
Bisa di bayangkan bagaimana kekayaan keduanya bukan. Sang suami yang memiliki perusahaan yang bergerak di bidang Property dan perhotelan sedangkan dirinya memiliki perusahaan yang lebih besar dari itu.
“Mau makan siang bersama nanti?” tanya Reina pada sang suami.
“maaf sayang, aku sudah ada janji bertemu dengan salah satu klien nanti siang” jawab Aldo.
“bagaimana kalau malam saja?”
“ya baiklah” ucap Reina.
Mereka kemudian sama-sama menuju mobil masing-masing. Aldo lebih suka menyetir sendiri dari pada menggunakan sopir, ia hanya akan menggunakan sopir jika keadaan terdesak saja. Sedangkan untuk Reina dia selalu menggunakan jasa sang sopir hanya sesekali saja ia akan menyetir sendiri.
“Hati-hati sayang jangan terlalu lelah” ucap Aldo mencium kening istrinya.
“Iya kau juga” jawabnya tersenyum.
Setelah mereka sama-sama naik ke mobil. Mobil-mobil itu pun perlahan keluar dan menjauh dari mansion mewah itu.
Kenapa mereka tidak menggunakan satu mobil saja? Jawabannya karna perusahaan mereka berlawanan arah dan lagi pagi-pagi begini pasti akan sangat macet jika harus bolak-balik mengantar satu sama lain terlebih dahulu.
☆☆☆
Di sebuah rumah minimalis namun terlihat mewah itu terlihat suami istri dan gadis kecil yang sedang bercanda dan tertawa bahagia bersama karena kedatangan sang suami dan seorang ayah bagi gadis kecil itu.
Lelaki itu terlihat sangat bahagia dan manja kepada sang ayah.
“Ayah ayo kita pergi jalan-jalan” ucap gadis itu manja dengan mata berbinar bahagia.
“Ayah sangat lelah sayang, lain kali saja ya” jawab lelaki itu
Mendengar itu sontak membuat gadis kecil itu murung.
“Ayah selalu bilang begitu, kapan kita akan jalan-jalan bersama ayah?”
“ayah janji lain kali kita akan pergi bersama, bermain sepuasnya” ujar lelaki itu lagi.
Sedangkan wanita yang juga berada dia antara mereka hanya diam dan mendengarkan saja obrolan putri dan suaminya itu sembari tersenyum.
“Promise” ucap gadis itu sambil menautkan jari kelingkingnya.
“Promise girl, apapun untuk putri cantik ayah ini.” Ujar lelaki itu juga ikut menautkan jari kelingkingnya pada jari sang putri.
Ya lelaki itu adalah Aldo wijaya Smith suami dari Reina queensa putri Atmaja. Lelaki itu sedang bersama keluarga nya yang lain, keluarga yang tidak di ketahui oleh dunia luar, keluarga yang ia sembunyikan dari orang-orang.
Sedangkan wanita itu bernama Larassati kusuma wanita muda yang masih berusia 24 tahun dia istri kedua dari Aldo wijaya Smith.
Dia istri rahasia yang di sembunyikan dari dunia luar. Dan putrinya yang bernama Violla putri Atmaja yang saat ini berusia 4 tahun.
Bertahun-tahun sudah mereka menyembunyikan kebohongan mereka dari dunia luar. Ya 4 tahun lalu mereka menikah diam-diam atas sebuah kesalah.
Aldo yang lama kelamaan juga merasa nyaman dan menikmati kebohongannya.
Ia juga sangat menyayangi istri kedua dan juga putrinya ini. Sama halnya dengan ia menyayangi dan mencintai istri pertamanya.
Ia tidak ingin kehilangan salah satunya, ia menginginkan keduanya.
Serakah, ya lelaki itu sangat serakah, dia tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan istri pertamanya itu.
“Kau jarang kesini akhir-akhir ini sayang” ucap wanita itu memulai obrolan
“Tapi aku sudah disini sekarang sayang” ucapnya sambil mengelus dan membelai wajah sang istri.
“aku merindukan mu” ucapnya dengan manik mata sendu.
Melihat itu Aldo langsung mencium lembut bibir sang istri.
Ciuman yang awalnya lembut lama-kelamaan menjadi kasar dan menuntut. Aldo dengan cepat mengangkat tubuh istrinya tanpa melepaskan ciuman itu dan berlalu ke kamar mereka.
Tapi sebelum itu ia mengecek kembali putrinya yang sudah tertidur pulas.
Di dalam kamar Larassati dan Aldo sudah sama-sama bergairah dan tanpa menunggu lama lagi mereka pun melakukan hal yang dilakukan suami istri pada umumnya.
Siang yang begitu menggairahkan bagi keduanya. Setelah selesai dengan ritual itu mereka sama-sama tertidur pulas.
Sambil berpelukan mesra tanpa sehelai kain pun. Mereka tampak sangat bahagia.
.
.
Sementara di mansion mewah itu, Reina tengah makan malam sendirian, mengingat bagaimana janji sang suami untuk makan malam bersama namu itu hanya sebuah janji belaka.
tanpa peduli akan kehadiran sang suami. Ia menyantap makan malamnya sendirian. Ketidakhadiran suaminya tidak membuat reina harus menunggu dan menahan lapar sendirian. Reina hanya acuh tak acuh saja.
Ia sudah sangat sering mendapati suaminya pulang larut akhir-akhir ini tapi dia masih diam saja.
Setelah selesai makan, ia pergi menuju ruang kerjanya. Reina dan Aldo memang sama-sama memiliki ruangan kerja masing-masing di mansion ini.
Saat sudah di ruang kerjanya reina membuka ponselnya dan mengotak-ngatik ponselnya tersebut kemudian menghubungi seseorang.
Tersambung...
“dimana dia” ujarnya tanpa basa-basi.
“....”
“baiklah, tetap pantau saja”
“....”
Terputus...
Reina mematikan sambungan teleponnya tanpa mengatakan apapun lagi.
Ia terdiam beberapa saat sambil mengetuk-ngetuk jarinya di meja.
Reina tersenyum menyeringai seperti iblis yang baru keluar dari neraka. Tatapan matanya yang tajam dan menusuk itu sangat menakutkan bagi siapa pun yang melihatnya.
Reina memang wanita yang angkuh dan arogan kepada orang lain yang berani bermain-main dengannya. Namun ia juga orang yang sangat ramah dan baik bagi orang-orang di sekitarnya.
Ia akan terlihat tak tersentuh saat berhadapan dengan orang luar dan lawan bisnisnya. Karna itu ia mampu membawa bisnisnya ke puncak kejayaan seperti sekarang.
Di banding perangai sang suami yang juga sangat arogan dan dingin, ia bahkan jauh lebih dari itu. Ia benar-benar wanita angkuh yang tidak takut apapun.
“Tunggu dan lihat saja bagaimana aku membalas kalian, saat ini kalian boleh bersenang-senang dengan bebas” batinnya tanpa ekspresi apapun di matanya.
Reina memeriksa email dan pekerjaannya sebentar sebelum ia kembali ke kamarnya.
☆☆☆
Saat tengah malam, waktu menunjukkan pukul 03.25 dini hari terdengar suara pintu terbuka, reina yang awalnya sudah tidur membuka matanya, melihat siapa yang masuk. Tentu saja ia tahu siapa yang masuk ia hanya memastikan saja.
Disana terlihat sang suami dengan gaya acak-acakannya, tanpa membuka mata ia kembali tidur dan berpura-pura tidak tau saja bahwa dia mendengar suaminya pulang.
Ia sangat malas berurusan dengan suaminya sekarang, jadi ia kembali tidur saja.
Sementara...
Melihat istrinya tak terganggu aldo terlihat senang, ia segera berlalu ke arah kamar mandi untuk segera mandi dan juga bersiap tidur.
Setelah selesai dengan ritual mandinya aldo segera menuju ranjang dimana sang istri tertidur dan tak lama ia juga ikut terlelap.
☆☆☆
Pagi menjelang sang surya sudah mulai menampakkan dirinya, Reina sudah mandi dan bersiap untuk turun ke bawah menyiapkan sarapan paginya.
Namun sebelum itu ia terlebih dahulu membangunkan suaminya.
“Bangun sayang ini sudah pagi, segeralah mandi dan bersiap-siap.” Ucapnya membangunkan sang suami.
“Jam berapa ini?” tanyanya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
“Jam 7”
Mendengar itu aldo sontak berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi.
Melihat suaminya, Reina hanya menggeleng-geleng saja, reina kemudian menyiapkan setelan kantor untuk suaminya. Setelahnya ia baru keluar dan turun untuk menyiapkan sarapan.
“Kau pulang jam berapa semalam” tanya reina saat ia dan suaminya sudah duduk di meja makan.
Mendengar itu sontak membuat Aldo gelagapan dengan cepat mengubah ekspresinya menjadi datar.
Namun reina sudah lebih dulu menangkap gelagat sang suami.
“jam 12, kau sudah tidur aku tidak tega membangunkan mu sayang” ucapnya kemudian tersenyum penuh kelembutan pada istrinya.
“oh, memangnya apa yang kau kerjakan sampai pulang begitu larut” tanya reina penuh selidik.
“Hm itu aku sedang ada proyek penting, karna itu akhir-akhir ini aku sibuk sayang”
“Sudah, cepat selesaikan sarapan mu aku ada meeting penting pagi ini sayang” ucapnya lagi pada sang istri.
Mendengar itu reina hanya mangut-mangut saja.
.
.
Pov Aldo
Pagi ini aku tidak langsung ke kantor melainkan pergi ke rumah Larassati, istri kedua ku.
Aku memiliki seorang putri kecil bersama istri keduaku itu.
Aku menikah dengannya 4 tahun yang lalu, kala itu aku terpaksa menikah dengannya karna sebuah kesalah. Aku dijebak oleh rekan bisnisku dan tanpa sengaja aku merenggut kesucian gadis itu yang kini sudah menjadi istriku. Tapi ternyata kesalahan itu membuatku lama-kelamaan juga merasa nyaman.
Ya aku akui saat ini aku sangat menyanyi istri ku Larassati. Tapi aku juga masih sangat mencintai istri pertama ku. Aku tidak bisa melepaskan salah satunya. Katakanlah aku serakah.
Ya memang benar aku memang serakah, aku menginginkan dua orang langsung dalam waktu bersamaan.
Aku menikahi Reina 5 tahun yang lalu, setahun sebelum tragedi itu terjadi, waktu itu kami sama-sama saling mencinta, dia wanita sempurna tanpa kekurangan apapun. Dia cantik pintar dan kaya bahkan dia jauh lebih kaya dariku karna itu aku sangat mencintainya. Walau tidak di pungkiri bahwa aku juga membutuhkannya untuk keberlangsungan perusahaan ku.
Sedangkan untuk Larassati dia sudah tidak memiliki siapa pun lagi disisinya, dia seorang yatim piatu. Dia bekerja di bar tempatku dijebak sebagai pelayan disana hingga kejadian itu aku bermalam dengannya.
Karena kesalahan itu aku merenggut kesuciannya, dia wanita yang penurut dan sangat manis, awalnya aku tidak ingin menikahinya dan aku memberikan kompensasi atas apa yang aku lakukan, tapi dia tidak menerima uang tersebut.
Dua bulan setelah kejadian itu tiba-tiba wanita itu datang ke perusahaan ku. Awalnya aku kaget bagaimana dia bisa tau perusahaan ini. Tapi aku tidak memikirkan terlalu jauh.
“Bagaimana kau bisa kesini” ujarku kala itu
Ia hanya diam sambil menunduk sembari menangis. Lalu pelan-pelan tangannya terangkat memberiku sebuah amplop. Aku bingung apa maksudnya. Aku mengambil amplop itu dan membukanya perlahan. Betapa terkejutnya saat tau isinya. Disana tertulis bahwa dia sedang mengandung. Dengan cepat aku menatapnya datar tanpa ekspresi.
“Apa yang kau inginkan?” ucapku tajam
Perlahan dia mulai mengangkat wajahnya. Disana terlihat raut wajah sedihnya namun sekilas juga terlihat menantang.
“Aku akan memberikanmu uang, gugurkan saja kandungan mu itu, karna saat ini aku sudah menikah.”
Dia menggeleng sembari menangis memohon.
“tidak, aku tidak ingin menggugurkannya”
“Lalu apa yang kau inginkan”
“Kau harus bertanggung jawab” ujarnya dengan mata yang memerah menatap ke arahku.
Aku sangat kaget, bagaimana bisa dia meminta tanggung jawab sementara aku sudah memiliki istri. Aku sangat bingung bagaimana kalau istriku tau.
Tapi kemudian entah dorongan dari mana, saat melihat wajah sendu itu aku merasa sangat kasihan. Karna aku tau dia seorang yatim piatu, sebelumnya aku sudah menyuruh abi asistenku untuk mencari tau informasi wanita di depanku ini.
“baiklah, aku akan menikahi mu dan membiayai seluruh hidup mu, tapi dengan satu syarat kau tidak boleh memberitahukan pernikahan ini kepada siapa pun dan jangan menuntut apapun lagi, karna aku sudah memiliki istri.”
“Tidak, aku tidak akan menuntut apapun, aku hanya ingin kau bertanggung jawab saja, agar anak ini tidak lahir tanpa seorang ayah.”
Seperti itulah awal kisah ku dengan Larassati, aku memberikannya tempat tinggal walaupun tidak mewah, aku tidak ingin mengambil resiko memberinya rumah mewah dan membuat istriku Reina curiga.
Selama beberapa bulan aku tidak pernah mengunjungi rumah itu, aku hanya menyuruh orang untuk memantaunya saja. Hingga lahirlah putri kecil itu, aku senang melihatnya tapi juga sedih karna sampai sekarang aku tidak memili anak bersama Reina.
Hari-hari berlalu begitu cepat, semenjak kelahiran anak itu aku jadi lebih sering mengunjungi rumah yang di tempati wanita itu. Aku selalu menyempatkan waktu untuk mengunjunginya. Lama-kelamaan aku merasa sangat nyaman dengan kehadirannya dan putri kecil kami itu. Perlahan aku mulai menikmati kebohongan itu hingga kini sudah terjalin 4 tahun lamanya.
Menyesal? Tidak, aku tidak pernah merasa menyesal sedikit pun karna saat ini aku sangat bahagia, lagi pula Reina tidak pernah tau bahwa aku memiliki keluarga lain di luaran sana.
Saat ini aku sudah sampai di rumah sederhana itu, walau tadi aku pamit ke kantor pada Reina tapi nyatanya aku berbelok dan menuju rumah istri dan anakku.
Saat sampai disana aku melihat putri kecilku sedang bermain sendirian di teras.
“yee, ayah datang” ujar gadis kecil itu dengan gembira melihat kedatangan ku. Ia kemudian berlari ke arahku.
“Iya sayang, ayah datang” ujarku mencium wajah putriku itu saat sudah menggendongnya. Seketika dia tertawa geli.
“Mas kamu datang” ujar wanita yang baru saja duduk di samping ku saat aku sudah masuk dan duduk di sofa ruang tamu.
“iya sayang, aku datang, aku merindukan kalian”
“kau sudah sarapan?”
“Aku sudah sarapan tadi bersama Reina” ujarku, dia hanya mengangguk saja.
“ayah kapan kita akan pergi bersama”
“hm, tidak bisa sekarang sayang, bagaimana kalau nanti saat ayah ada perjalanan bisnis ke singapura kita bisa pergi bersama.”
“benaran ayah?” tanya gadis itu dengan mata berbinar.
“Iya sayang, ayah serius.” Ujar Aldo sembari mencium gemas putrinya.
Seketika gadis kecil itu langsung tertawa bahagia, karna ia akan bepergian bersama-sama.
Aldo memang sering mengajak serta istri dan anaknya itu untuk ikut bersamanya jika ia sedang ada perjalanan ke luar negeri. Karena ia akan bebas menghabiskan waktunya bersama keluarga rahasianya itu di luar negeri. Tidak seperti di negaranya ini ia tidak bebas melakukan apa-apa bersama sang istri dan anaknya.
Karena yang orang-orang tau dia seorang suami dari wanita muda sukses yang merajai dunia bisnis saat ini. Aku istri pertama ku itu di kenal sebagai pasangan muda kaya raya di negeri ini. ya siapa lagi kalau bukan Reina queensa Atmaja.
Setelah cukup lama di rumah sederhana itu aku berlalu pergi menuju kantor. Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 ternyata sudah sekitar 2 jam aku berada di rumah Larassati karna saat tadi berpamitan kepada istri pertama ku akan ke kantor itu masih menunjukkan pukul 8.
Jarak rumah Larassati dan perusahaan memang tidak terlalu jauh hanya sekitar 20 menit perjalanan. Aku memang sengaja membeli rumah yang dekat dengan kantor agar bisa lebih sering mengunjungi mereka, entah itu pagi, siang atau sore, aku selalu menyempatkan waktu untuk berkunjung, tidak jarang juga aku datang malam hari karna kadang juga Larassati selalu menyuruhku untuk sekedar mampir untuk makan malam saja.
Saat tiba di perusahaan betapa kagetnya aku disana sudah ada Reina yang sudah duduk di sofa yang ada di ruang kerja ku.
“sayang kau kemari?” tanya ku padanya.
“Kau dari mana?”
“A-aku dari luar sayang ada pertemuan dengan klien” ujarku gugup.
“sepagi ini?, aku sudah menunggu mu sekitar sejam yang lalu” ujarnya penuh selidik.
“i-iya sayang, tadi sudah ku katakan bukan kalau aku ada meeting penting dan itu dilakukan di luar kantor sayang” ucap ku gugup melihat mata tajam itu menatap ke arahku.
“mengapa abi tidak ikut bersama mu?”
“Iya abi memang sengaja tidak ikut karna aku suruh melakukan pekerjaan yang lain sayang”
“Kenapa kau kemari, hm?” ucapku sambil mengelus rambutnya yang di biarkan terurai sembari mengalihkan topik pembicaraan.
Tidak nisa di pungkiri bahwa aku juga benar-benar sangat mencintai wanita ini.
“Tidak ada aku hanya ingin mengunjungi mu saja”
Ucapnya kemudian, aku bernafas lega karna dia tidak lagi bertanya.
“Aku akan pergi dulu, aku ada pertemuan dengan seseorang di dekat sini”
“Ya baiklah, hati-hati sayang” ucapku sembari mencium keningnya.
Aneh sekali mengapa dia datang tiba-tiba dan pergi begitu saja?
Setelah Reina keluar dari ruangan dengan cepat aku memanggil abi, asisten ku.
“kenapa kau tidak bilang bahwa Reina ada disini, hah?” ucap ku emosi padanya.
“Nyonya melarang saya untuk memberi tahu anda tuan” jawabnya.
“Kau... lain kali segera hubungi aku jika Reina kesini mengerti.” Ucapku sembari menatap tajam ke arahnya.
“Baik, tuan?”
Ucapnya kemudian, selain diriku hanya abi asisten ku ini yang tahu bahwa aku sudah menikah lagi dan memiliki seorang putri. Karna dialah yang mengurus segala keperluanku dan Larassati saat akan menikah dulu.
“apa jadwalku hari ini?” tanyaku kemudian.
“Nanti siang anda ada pertemuan dengan pihak Samatha grup tuan dan malamnya tuan Adijaya mengundang ada untuk bertemu di klub ambrata.”
“Selain itu tidak ada lagi, tapi ada beberapa berkas yang harus anda periksa tuan dan tandatangani.” ujarnya lagi.
“Ya, baiklah kau boleh keluar.”
Setelah abi keluar aku berjalan ke meja kerjaku dan mulai mengerjakan beberapa berkas yang ada di meja kerja ku dan memulai aktivitasku hari ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!