NovelToon NovelToon

Transmigrasi Antagonis

Awal kejadian

Awal dari kejadian. Kaki jenjang itu terus berlari melangkah di tengah derasnya guyuran hujan tanpa menghiraukan teriakan para pengguna jalan yang lain. Dengan air yang mengalir di sudut matanya, dengan kaki yang tak beralas sehingga menimbulkan luka-luka kecil di kaki ringkihnya. Berhentilah dia di depan bangunan yang menjulang tinggi, memasuki bangunan megah tersebut, membuka ruangan demi ruangan hingga sampai didepan sebuah pintu bercat putih. Samar-samar dia mendengar suara tawa yang menggema dari dalam, dimana suara itu yang dulunya mengisi hari-harinya. Ya dulu sebelum semuanya tak sama. Brakkkk. Semua insan yang berada di dalam ruangan menoleh menatap ke arah gadis itu. Tapi ada sepasang mata di antara yang lain menatap tak suka ke arahnya.
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
Bang kita semua harus pergi dari sini secepatnya
Reynaldi
Reynaldi
kalau gue nggak mau
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
gue mohon kali ini kalian harus percaya sama gue, disini enggak aman. Kita harus pergi dari sini
ucap Zoeya dengan air mata yang mengalir di pipinya tapi tak seorang pun mempercayainya. Mereka hanya mengalihkan pandangannya tanpa mendengar apapun yang di katakan oleh gadis itu. Gadis itu menatap satu persatu mereka dengan pandangan yang sulit di artikan. Pandangannya jatuh pada sesosok gadis yang tengah duduk di sofa yang sedari tadi mengepalkan tangannya.
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
Awas Lo Anna! gue gak bakal lepasin Lo kalau sampai terjadi sesuatu sama mereka! ingat itu Anna Felisha!
Anna Felisha
Anna Felisha
Apa maksud kamu Zoe? kenapa kamu ngomong kayak gitu? aku salah apa sama kamu? Hiksss
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
Drama Lo anjing
Reynaldi
Reynaldi
Stop Zoe! gue rasa Lo harus pergi dari sini. sebelum gue yang seret Lo keluar dari sini!
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
Gue gak peduli Lo bakal seret gue dari sini atau bahkan dari hidup Lo sekalipun setelah ini, tapi kali ini nyawa Lo semua dalam bahaya dan gue nggak akan pernah bisa liat orang-orang yang gue sayang dalam bahaya.
Tit..... Tit..... Tit..
Semua pun mengalihkan pandangannya, gadis itu pun berlari menuju ke arah sudut di ruangan tersebut dan terdapat sebuah benda yang menimbulkan suara tadi. Mengangkat benda peledak itu, membuat semua orang terkejut menatapnya.
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
Kalian lihat kan? ini yang gue bilang! arghh! cepat Lo semua pergi dari sini! enggak ada waktu lagi!
Reynaldi
Reynaldi
Enggak! kita keluar bareng Zoe
Klick
Suara itu membuat mereka semua membulatkan matanya, dimana seorang berpakaian bertopeng tiba-tiba berada di belakang tubuh gadis itu dan mengaitkan rantai yang tertempel di benda tersebut ke tangan gadis cantik itu. Dan setelahnya berlari keluar begitu saja. Tit... Tit.... Tit....
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
kita enggak punya waktu banyak lagi Rey, Lo semua cepat pergi keluar dari sini bego!
Alek
Alek
enggak Zoe! kalo Lo tetap disini, kita semua juga akan tetap disini
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
Bukan saatnya Lo keras kepala Lex! Lagian kalian juga nggak ada yang mau dengerin gue kan tadi? Sekarang buat apa? Dan Lo bang, gue rasa otak Lo masih berfungsi dengan baik. Seenggaknya kalo Lo bego Lo jangan goblok dong bang. Selamatkan mereka atau gue nggak bakal maafin Lo.
Reynaldi
Reynaldi
sorry Zoe, kali ini alek bener, kita harus sama-sama apapun yang terjadi
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
Reynaldi bacot! telat bego! pergi sekarang!
Reynaldi pun terkejut membulatkan matanya mendengar panggilan gadis itu yang tanpa menggunakan kata Abang, dadanya berdenyut sakit. Tit... Tit.... Titt... Gadis itu menggeleng pelan, ia sudah tidak punya banyak waktu. Jika mereka semua tidak segera pergi maka mereka juga akan terkena ledakan. Gadis itu mulai memejamkan matanya dan perlahan menjatuhkan tubuhnya dengan membawa peledak itu bersamanya. Dan.
Tit......
Brakkkk
Alek
Alek
Zoeya!
Reynaldi
Reynaldi
Zoeya!

Pulang ke rumah Maura

Di sebuah ruangan yang bernuansa putih itu terdapat seorang gadis yang masih betah menutup matanya tanpa berniat membukanya. Bahkan rasanya dia tidak ingin membuka matanya untuk sejenak. Tapi cahaya putih berkilau itu memaksanya untuk kembali melihat dunia ini.
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
Ngghhh..... A-air
Entah kenapa tenggorokannya terasa tercekat. Membuat seorang lelaki yang sedari tadi menatapnya pun bergegas memberikan air pada sang gadis. 'Gue dimana? Dia siapa? Bukannya terakhir kali gue jatuh dari gedung itu? Tapi Kenapa nggak ada luka serius di tubuh gue?'' Ya itu Zoeya!
Aron alberio
Aron alberio
Lo fine?
belum sempat Zoeya menjawab
Bi Ina
Bi Ina
Non Maura sudah sadar.
Bi Ina
Bi Ina
Alhamdulillah non teh sudah sadar, bi Ina senang banget
Seorang wanita paruh baya berlari ke arahnya dan mengecek seluruh sudut tubuh gadis itu. Zoeya menatap bingung gadis itu. 'Wanita ini siapa? Dan tadi apa? Maura? Sejak kapan namanya menjadi Maura? Tunggu kenapa kepalanya seperti tertimpa sesuatu yang berat? Dan bayangan siapa itu?'
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
akhhhhh
Bi Ina dan lelaki itu pun terlihat panik melihat keadaan Zoeya. Bi Ina pun keluar memanggil dokter dan lelaki itu pun mencoba memeluk Zoeya berharap agar gadis itu merasa lebih tenang.
Zoeya tersadar setelah dokter menyuntikkan obat tidur padanya, dia tidak melihat laki-laki tadi dan juga wanita yang menyebut dirinya bi Ina. Zoeya terduduk dan menatap ke arah jendela yang berada di ruangan itu. Itu bukan wajahnya! Apa benar dia mengalami transmigrasi sama seperti beberapa novel yang sering di bacanya? Pikiran konyol macam apa ini? Dan yang benar saja? Ia kembali menjadi antagonis? Bahkan saat berada di tubuh orang lain! Ya! Zoeya berada di tubuh Maura Tania anak bungsu dari keluarga Deon yang memiliki tiga kakak laki-laki yang tak pernah meliriknya. Dengan kedua orangtua yang sibuk dan tidak memperhatikannya. Maura mengejar sahabat dari abangnya Althario aromeo ketua dari agreo, dan membully Liana Anggraini seorang murid baru yang membuat semua orang semakin membencinya dan menjauhinya. Ketiga kakak Maura bernama Arkan balthon, kakak pertamanya yang berada di kelas XII, Kevan Adista, Kenzo kevland. Kakak kedua dan ketiganya yang sekelas dengan Althar. Ceklek. Zoeya menolehkan kepalanya menatap lelaki yang tadi memberikannya minum. Di ingatan Maura asli, dia adalah Aron alberio wakil dari agreo dan juga menjabat sebagai pacarnya. Tapi Aron tidak benar-benar menyukai Maura. Aron hanya menjadikan Maura agar bisa mengawasi tingkah laku Maura yang ingin melukai sang pujaan hati, siapa lagi jika bukan Liana? Tapi Aron juga tidak pernah angkat tangan terhadap Maura. 'Hah sungguh kasian sekali hidupmu Maura.' Pikir Zoeya meratapi hidup Maura.
Aron alberio
Aron alberio
Lo udah baikan?
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
hm, seperti yang Lo lihat.
Aron alberio
Aron alberio
Dia gak kesini!
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
Bi Ina pulang?
Aron alberio
Aron alberio
Bi Ina?
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
iya, kata Lo bi Ina langsung pulang
Aron semakin dibuat bingung dengan Maura. Bukannya Maura mencari sahabatnya Althar.
Pagi ini Maura lebih diperbolehkan pulang. Dia tengah menunggu Aron menjemputnya, meskipun Maura sudah berulang kali menolak ajakan Aron yang akan menjemputnya, tetapi pria itu tetap saja  memaksanya. Anehnya dalam ingatan Maura, bukanlah pria itu tidak suka padanya dan selalu enggan berurusan dengannya. Bahkan bicara pun sangat jarang. Jika bukan Maura yang memulainya. Tapi apa yang terjadi? Kenapa Aron yang ini sedikit berbeda? Bahkan sejak pertama kali dia membuka matanya hanya ada sosok Aron yang keras kepala.
Aron alberio
Aron alberio
Ayo!
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
sejak kapan Lo disini?
Aron alberio
Aron alberio
sejak Lo sibuk mikirin dia
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
'What!' 'Apa katanya?' 'Mikirin dia?' 'Sok tau sekali orang ini!' 'Lagian dianya siapa? Bi Ina? Pak Joko? Supir rumah?'

Maura yang tak di pedulikan

Maura dan Aron mulai memasuki sebuah bangunan yang cukup mewah, Aron memimpin jalan di ikuti Maura yang mengekor di belakang pria itu dengan mata yang melihat ke sekeliling bangunan. Saat sampai di ruang tamu, terdapat tiga remaja dan sepasang suami istri yang kini sedang menatap Aron, ah lebih tepatnya pada gadis yang berada di belakang Aron, yang membuat mereka penasaran.
Armita kaliona
Armita kaliona
kau bawa siapa Ar?
Aron alberio
Aron alberio
Dia....
Bi Ina
Bi Ina
non Maura sudah datang? sudah boleh pulang ternyata? bibi baru aja mau kesana
Armita kaliona
Armita kaliona
maksud bibi?
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
udah bi, gak usah di jawab. antar Maura aja ke kamar yuk
Aron alberio
Aron alberio
saya pulang dulu om, Tante
Armita kaliona
Armita kaliona
ada apa yang sebenarnya terjadi bang?
Arkan balthon
Arkan balthon
Maura mengalami kecelakaan, dia koma
Maura langsung ke kamar Maura dan lalu memejamkan matanya untuk sedikit mengistirahatkan pikirannya, dan mulai terlelap ke dalam mimpinya.
Maura terbangun dari tidurnya saat samar-samar suara dari pintu, siapa yang mengganggunya saat ia sedang bermimpi mencabut bulu beruang, padahal sedikit lagi ia berhasil mencabut bulu itu. Sudah lupakan.
Bi Ina
Bi Ina
non Maura, non?
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
kenapa bi?
Bi Ina
Bi Ina
non Maura di tunggu ke bawah oleh tuan buat makan malam
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
makanannya antar ke kamar aja bi, aku lagi males turun
Armita kaliona
Armita kaliona
dimana Maura bi?
Bi Ina
Bi Ina
non Maura ingin makan di kamar aja katanya nyonya
Kenzo kevland
Kenzo kevland
kurang ajar! tau gitu mending gue makan dari tadi
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
gue juga nggak nyuruh kalian nunggu kan? lagian biasanya juga nggak ada yang peduli sama gue makan atau enggak. nganggap gue ada aja enggak, sekarang ngapain pakai segala repot nungguin gue
Niatnya Maura akan mengambil cemilan yang dibelinya dengan Aron saat perjalanan di dapur, tapi perkataan Kenzo tadi membuatnya mengurungkan niatnya. Mereka semua tersentak akan perkataan Maura yang tepat mengenai sasaran.
Deon martalio
Deon martalio
sudah lebih baik makan, makanan kalian
Maura terduduk di sofa yang berada di dekat jendela kamarnya dan kembali memainkan ponsel.
Tok... tok....
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
masuk aja bi pintunya gak aku kunci
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
taruh di meja aja bi
Maura pun menolehkan kepalanya dan menatap seorang wanita yang menatapnya sendu.
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
tumben sekali, nyonya Armita mau repot-repot datang ke kamar saya. ada perlu?
Armita kaliona
Armita kaliona
Mama ingin bertemu dengan putri Mama
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
apa anda sedang bercanda nyonya?
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
siapa disini yang anda maksud?
Armita kaliona
Armita kaliona
Kamu.
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
saya? hahaha yang benar saja, sungguh candaannya sangat tidak lucu nyonya?
Armita kaliona
Armita kaliona
Mama sedang tidak bercanda, Mama hanya ingin menemui kamu. kamu satu-satunya putri Mama
Armita kaliona
Armita kaliona
Muara Tania
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
Apa anda yakin sedang tidak bercanda nyonya? Bagaimana bisa anda berkata bahwa saya putri anda? Saat saya mengalami kecelakaan dan koma saja anda tidak tahu. Saat saya membutuhkan anda, anda tidak ada. Saat saya ingin beristirahat tidak ada bahu anda untuk tempat saya bersama."
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
Saat saya kesepian tidak ada anda yang menemani, hanya ada bi Ina yang bersama saya. Saya jadi ragu, saya ini anak anda? Atau anak bi Ina?
Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing sampai tak menyadari ada beberapa pasang telinga yang mendengar semuanya. Hati mereka seakan di remas. Mereka pun pergi menuju kamarnya masing-masing meninggalkan ibu dan anak itu. Armita tak tahu sebegitu beratnya beban yang ada di bahu sang putri, Armita terdiam dengan air yang mengalir di pipinya dan menatap sang putri yang terlihat menyedihkan.
Armita kaliona
Armita kaliona
Maura.... Mama
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
Saya rasa tidak ada yang perlu di bicarakan lagi, anda tau jalan keluarnya bukan?"
Maura menunjuk pintu dengan dagunya. Armita yang tak kuasa menahan tangisnya pun keluar dari kamar Maura. Brakk. Maura langsung saja mengunci pintu kamarnya dan merebahkan dirinya diatas kasur, dan menutup matanya perlahan.
Zoeya-Maura
Zoeya-Maura
melelahkan

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!