NovelToon NovelToon

Bams Dan Thalita

Layu sebelum berkembang

Namaku Thalita usiaku dua puluh satu tahun ,aku dua bersaudara kakakku sudah menikah dengan wanita yang ia cintai .Rumah tangga mereka adem ayem dan selalu bahagia .Meraka mempunyai seoarang anak perempuan yang sangat cantik,imut dan mengemaskan kami semua menyanyanginya .Kakaku tinggal dengan istri dan anaknya serta adek Ipar kakaku sementara aku tinggal bersama mama dan papaku tapi kami sering berkunjung ketempat kakaku karena kami senang sekali bertemu dengan anak kakakku yang imut dan mengemaskan Namanya Eliza nama yang cantik secantik orangnya

Jika aku datang kerumah kakaku pasti aku selalu disuguhi keromantisan kakaku dan istrinya membuatku menjadi iri .mereka selalu meledekku dengan kata jomblo akut .karena sampai saat ini diusiaku yang ke dua puluh satu aku belum pernah menjalin hubungan dengan seorang laki laki .Aku pernah naksir kakak tingkatku dia Idaman semua wanita namanya Kak Andre dan sepertinya dia juga memiki perasaan yang sama dengan aku.

Hari ini aku berdandan secantik mungkin karena aku akan berkencan dengan pujaan hatiku

"Oh ...Finally aku berkencan dengan kak Andre" Gumanku

Kupakai baju oversize dengan jilbab warna senada kupadukan dengan kulot putih tak lupa sepasang sepatu flatshoes berwarna putih menempel di kakiku ,tas slempang mengantung cantik dipundakku .

"Sempurna .... " ucapku sambil memperhatikan penampilanku didepan kaca

"Anak mama cantik banget, mau kemana sih?" tanya mama Kepo

"Mau keluar sebentar ma,Thalita pamit dulu ya ma" kataku sambil mencium takjim pungung tangan mama lalu aku memeluknya dan segera menemui pujaan hatiku

"Thalita kita ke mall sebentar ya aku mau cari baju buat sidang skripsi besuk ,kamu nggak apa apakan?" tanya Andre

"Nggak apa apa kak, ya udah kita langsung berangkat aja" kataku

Aku tidak bisa menggambarkan betapa bahagianya aku saat itu ,didalam mobil memutar lagu lagu romantis ahhhhh... aku jadi salah tingkah begini batinku.

"Menurutmu bajunya bagusan yang ini atau yang itu" Tanya Andre padaku sembari menunjuk dua kemeja putih hanya beda merknya saja .Hatiku senang sekali hal kecil saja Andre menanyakan padaku oh sweet banget

"Kamu coba dulu dikamar pas nanti aku comment" kataku memberi saran. Andrepun menurut dia kekamar pas. Begitu keluar pakai Baju yang pertama begitu sempurna dia terlihat sangat macho otot otot kekar dalam tubuhnya terbentuk sempurna baju itu terlalu pas dibadanya .aku tidak rela cewek cewek melihatnya

"Kurang cocok, sebaiknya kamu ganti gang satunya" dustaku tak ingin tubuh kekarnya jadi santapan mata liar cewek cewek.Kemudian dia mencoba baju yang satunya lagi baju ini nggak membentuk tubuh kekarnya aku lebih suka jadi cewek cewek nggak semakin tergila gila padanya dengan begini aku berharap sainganku tak terlalu banyak untuk mendapatkanya

"Ini lebih pas ditubuh kamu" ucapku kemudian dan dia hanya menurut saja

" Kamu mau beli apa? tas, baju atau apa?" tanyanya

"Nggak, aku nggak butuh apa-apa, tas dan baju aku udah banyak" kataku

"Iya percaya" katanya kemudian

"Habis ini kita makan yuk" ajak Andre

"Boleh, tapi kalau bisa makan di mall ini aja, aku males kalau harus keluar cari cafe lagi, males parkirnya" kataku

"Ok Tuan putri, apapun untukmu akan aku lakukan" kata Andre

"Blushh" pipiku bersemu merah. aku jadi Baper kemudian dia mengandengku mangajak makan siang

"Tenang jantung, jangan deg-degan kenceng begini" kataku dalam hati tanganku digengam Andre

"Oh apakah ini mimpi, kalau iya aku tidak ingin bangun" ucapku dalam hati

" Kamu, mau pesen apa Tuan putri? " tanya Andre padaku pada saat ia tanya aku masih sibuk melamun kemudian dia menyenggol tanganku

" I...iyya kak, ada apa ya?" tanyaku gugup

"Melamun ya, mikirin apa sih?" godanya

"Enggak kak, tadi kakak nanya apa?" tanyaku

"Kamu, mau makan apa?" tanyanya

"Samain aja, sama kakak" kataku aku terlalu gugup bila didekatnya

Saat aku dan Andre sedang menikmati makan siang sesekali dia melempar caandaan membuatku semakin baper saja, aku mengalihkan pandanganku ke samping karena kalau melihat Andre jantungku tidak aman tiba tiba aku melihat Eliza keponakanku yang cantik itu .Aku pura pura tidak melihat keponakanku itu kadang kadang tingkahnya ajaib diluar ekspektasi ,aku tidak mau kencanku dengan Andre gagal .Namun rupanya Eliza melihat kearahku tiba tiba dia berlari meninggalkan suster Lastri ia berlari kearahku dan andre

"Mama.... " kata Eliza aku bingung dimana kak Rania kok dia mangil mama perasaan dia cuma sama suster aja

"Mama, kok diam aja? " kata Eliza sambil mengoyang goyangkan tanganku .Seketika aku kaget mendengar Eliza keponakanku memanggilku mama, aneh sekali anak ini

"Hi sayang, kamu kesini sama siapa?" tanyaku pada Eliza .

"Ini siapa? Thalita" tanya Andre dengan sorot mata tajam seakan menghakimiku

"Ini... Keponakanku" kataku menjelalaskan pada Andre

"Mama jahat, tenapa aku dibiyang ponakan ,aku kan anakna mama" tiba tiba Eliza berbicara seperti itu aku kaget bukan kepalang

"Eliza sayang jangan bercanda dong , tante jadi bingung ini" kataku

"Ih Mama ... apa gala gala om ini mama tidak mangakuiku" hardik Eliza memulai dramanya

"Ini, sebenernya siapa Tha? jelasin sama aku, kenapa kamu nggak pernah bilang kamu sudah punya anak .Aku kecewa sama kamu" ucap Andre dengan nada Marah

"Kak ini ponokan aku, dia memang suka bercanda kaya gini" ucapku meyakinkan Andre

"Om liat, mama ngak ngakuin eisa hua....aaaa ,om jahat huaaaaa... " Eliza semakin menjadi membuat dramanya

"Aku pergi Thalita, maaf sudah menganggu waktumu bersama ANAKMU! " kata menekan kata Anakmu Andre lalu pergi meninggalkanku

"Kak Andre, dengarkan penjelasan aku dulu" kataku membujuk dia agar tidak pergi

"Nggak ada yang perlu dijelasin, semua udah jelas.Untung kita belum sempat jadian, jadi aku tidak tertipu sama kamu permisi " ucap Andre sambil berlalu tanpa menoleh sama sekali

Kudekati Eliza lalu aku tanya kenapa dia melakukan itu .

"Eliza sayang, kenapa kamu lakuin itu ke tante" tanyaku pada Eliza ingin rasanya aku memarahinya tapi, aku tidak tega sama anak sekecil itu

"Kalena Eisa ,tayang tama tante" katanya

"Kalau kamu sayang sama tante, kenapa kamu permalukan tante seperti itu " tanyaku

" Om itu tidak baik, dia cudah puna pacal" kata Eliza

"Eliza itu masih kecil, jangan suka urusin urusan orang dewasa" pintaku pada Eliza

" Maafin eisa ya ante , eisa cayang cama ante .... kata ncus pelnah liat om itu cama cewek ante ,eisa ndak mau nanti ante nanis " ucap Eliza

"Ncus liat, dimana ceweknya?" tanyaku Pada Eliza

"Ante, tanya aja pada ncus " kata Eliza

" Sus, emang pernah liat temen saya tadi sama cewek?" tanyaku mulai kepo

" Bener non, setau saya dia pacar majikan temen saya .Mereka pacaran sudah lama kok non mungkin sudah dua tahunan" kata Suster Lastri

" Suster Yakin, mereka pacaran?" tanyaku

"Ya yakinlah non, saya kan sering main ke tempat temen saya kalau libur. Saya nyamperin ke tempat majikanya untuk ngajak temen saya jalan jalan " kata Suster Lastri

Kemudian dia memperlihatkan sebuah foto Andre bersama seorang wanita cantik tengah berciuman

" Suster, dapat dari mana ini ?" tanyaku setengah tidak percaya Andre laki laki yang aku suka ternyata sudah punya pacar

" Itu dirumah majikan temen saya non, kebetulan saya pas disana lagi nunggu temen saya terus saya iseng saya foto aja hihi...hhii " kata suster Lastri sambil tertawa

Jomblo memang banyak masalah

Aku pulang dengan langkah gontai, setidaknya aku bersyukur dengan kejadian ini aku tidak merasakan sakit hati yang berlebihan meskipun aku akui aku patah hati ibarat kata layu sebelum berkembang. Aku putuskan untuk pulang kerumah kakakku kak Bima disana aku bisa terhibur melihat tingkah polah Eliza

"Thalita, kenapa kamu murung begitu? " tanya Kak Rania ia memang sangat peka dengan keadaanku

"Nggak apa-apa kak, aku hanya kurang enak badan saja" elakku

"Ya sudah, kamu istirahat dikamar saja!" kata Kak Rania

"Aku ingin main sama Eliza dulu, boleh ya Kak, nanti malam aku tidur sama Eliza ya kak" aku meminta ijin pada kakak iparku. Sepertinya bukan ide yang buruk tidur dengan Eliza dengan mendengar celoteh Eliza aku berharap bisa melupakan Andre

"Tidur aja pakai ijin segala, biasanya juga tidur sama Eliza, palingan kalau ada mama kalian rebutan. Ini kan, nggak ada mama jadi, kamu bebas sama Eliza " kata Kak Rania

" Tidur dimana saja boleh ,toh rumah ini kamarnya banyak yang tidak boleh itu tidur dikamar kakak kamu Rania, Itu sangat manganggu " kata Kak Bima

" Posesif amat, kaya pengantin baru aja, " umpatku pada kakakku yang selalu mengubar kemesraanya membuat jiwa jombloku meronta ronta

"Makanya, punya pasangan biar tau rasanya diperhatikan" ucap Kak Bima sembari memeluk istri tercintanya. Kak Bima memang selalu begitu ia sangat bucin dengan istrinya. Kak Rania sampai mabok kasih sayang ahhh... kapan aku punya pasangan seromantis mereka?

"Woi.... ngelamun ya?" kata kak Bima

" Ah... Enggak!, cuma ilfill aja sama kalian pacaran terus" ucapku

"Ah... jomblo bilang aja iri, ayo ma kita lanjutkan dikamar kalau disini takut Thalita kejang-kejang" kata kak Bima sengaja memanas manasiku lalu mereka kekamar mereka.

" Sayangnya tante, ayo ke kamar kamu!, ini udah malam tante punya buku dongeng baru loh" ucapku pada ponakanku

" Iya tante, kita bobo yuk" kata Eliza dengan muka tergemasnya aku lalu mengendongnya dan mengelitiknya dikamar kami bercanda hingga malam kak Bima datang ke kamar kami menyuruh Eliza segera bobo karena sudah malam.

"Tante tunggu bental ya, Eisa mau pup duyu" pamit Eliza padaku

Aku rebahan mengistirahatkan tubuhku kantuk langsung menyerang mungkin karena aku terlalu cape, capek hati dan pikiran tepatnya ditambah kamar Eliza lampunya remang remang. Anak itu memang tidak suka tidur dengan lampu terang .

Aku merasa seperti dipeluk seseorang rasanya hangat dan menenangkan sekali namun mataku sulit kubuka terasa lengket tiba-tiba terdengar suara Eliza

"Om ngapain dicini? peluk tante Lita begitu" kata Eliza

"Deg....Om? Om siapa yang meluk aku?" mataku langsung melek kantukku hilang seketika

" Kamu!," kataku dan Bams bersamaan

" Kenapa kamu disini?, pakai meluk- meluk aku juga?" tanyaku pada Bams

" Kapan kamu kesini?, lagian tidur kamarnya gelap, aku kira kamu Eliza dan kamu aku peluk juga diam aja, aku pikir Eliza " kata Bams mengelak

"Mana ada Eliza segede gini" kataku

" sstttt.... tante janan kelas-kelas!, nanti papa kecini lagi dan malah-malah lagi " kata Eliza aku dan Bams sontak diam

Mati aku kalau kak Bima tau aku disini sama Bams, aku dan Bams larut dalam pikiran masing.Sebenarnya masih pingin memaki dia namun, nanti malah panjang ceritanya kalau kak Bima sampai tau

" Mending kamu keluar dari kamar ini, tapi ingat urusan kita belum selesai " kataku pada Bams

" Siapa juga yang lama-lama sekamar dengan mak lampir kaya kamu? ,kaya nggak ada perempuan lain saja" umpat Bima

" Apa kamu bilang?, kalau aku mak lampir kamu apa? setan, gendruwo, " ucapku tak terima dikatai mak Lampir

" Udah, janan libut! om kelual? atau aku pandil papa bial dimalahi cemua " ancam Eliza yang mamou membuat aku dan Bams terdiam

Kemudian laki laki itu keluar dari kamar Eliza. Aku masih tidak menyangka Bams memelukku dan aku malah menikmatinya. ini gila bener-bener gila

"Sayang ...Eliza sayang kan sama tante? " tanyaku pada Eliza

" Cayang ante, kenapa ?" tanyanya

"Tante mohon, kejadian malam ini jadi Rahasia kita bertiga ya!" kata ku memohon pada Eliza bisa gawat kalau di ngomong ke papa mamanya

"Lahacia itu apa tante?" tanya Eliza polos

" Rahasia itu nggak boleh kasih tau siapapun, termasuk mama dan papa hanya tante, om Bams dan Eliza yang tau kalau om Bams masuk kamar Eliza" kataku memberi penjelasan pada Eliza.

"Gampang tante ...Eisa ndak bakal bicala cama papa dan yang lainya tapi, kalau eisa bilang ke papa kalau Om ban peyuk peyuk tante boyeh kan?" tanya Eliza denga polosnya

" Ya jangan!, tadi itu om nggak sengaja, kalau kamu ngomong sama papa dan mama itu namanya bukan Rahasia " kataku mempengaruhinya

" Begitu ya tante ? tapi kata mama kalau bukan cuami istli ndak boyeh peyuk peyuk dosa ante!" kata Eliza

" Itu nggak sengaja Eliza, namanya khilaf itu dimaafkan " kataku membela diri agar rahasia ini tidak bocor

"Sekarang kita bobo dan lupakan kejadian malam ini please ya tante mohon!" ucapku memelas niatku kerumah kakaku untuk menenangkan diri malah dapat masalah baru

##Pagi hari di meja makan

" Selamat pagi sayang!, gimana tidurnya nyenyak?" tanya kak bima sambil mencium kening Eliza

"Emmm...mmm" Eliza nampak berfikir

" Ya Tuhan jangan sampai dia mengadu pada kak Bima, bisa mati aku" batinku berteriak

"Pasti nyenyaklah kan bobonya ditemani tantenya" seloroh Bams tiba-tiba sepertinya ia juga takut kalau Eliza keceplosan

" Iya, apaladi ada om ban!" kata Eliza tiba-tiba .seketika mataku dan Bams sama sama melotot kaget dengan apa yang dibicarakan Eliza barusan

"Maksud kamu gimana? kamu tidur bertiga begitu?" ucap Kak Bima dengan sorot mata yang tak terbaca

"Ya Tuhan... tamat riwayatku,dimaki kak Bima " batinku

"Ya endak lah pa... tidulna cuma cama tante Lita gitu ..." ucap Eliza pada akirnya

" Huhhhh...." aku dan Bams menghembuskan nafas bersama sama

" Kirain kalian tidur bertiga ,aduh papa hampit jantungan ini " kata Kak Bima

" Dan kalian kenapa dari tadi diam aja, biasanya juga kaya anjing dan kucing " kata Kak Rania tiba tiba

"Kakak ini aneh deh, kita ribut dibilang berisik kita diem dibilang aneh " celetuk Bams tiba tiba

" Ya aneh aja ... kalian seperti ada sesuatu gitu " kata kak Rania mulai curiga

" Hallah kakak sukanya berprasangka buruk melulu, kali-kali sama adeknya berprasangka baik, lagian harusnya kakak senang kita nggak ribut" kilahku agar kak Rania tidak semakin curiga

" Hadehh... suka-suka kalian deh!" ucap Kak Rania pada akirnya

"Kita makan aja nggak usah ngeributin mereka biar saja, jomblo memang banyak masalah" kata kak Bima seperti biasa selalu meledek kami para jomblo

Ahhh ...akirnya aku lalui pagi ini dengan selamat tanpa disidang kak Bima, tapi aku masih punya urusan dengan si kunyuk satu itu.

Tbc...

Jangan lupa like, comment dan favorite ygy

Dimana mana ada Bams

Hari ini aku harus ngampus, setelah itu aku mau nongky di cafe sebentar menghilangkan penat dikepala. Kemarin niatku tidur ditempat kak Bima agar aku terhibur dengan kisah cintaku yang kandas namun, malah dibuat tambah jengkel gara-gara insiden semalam.

"Tha... kamu bareng Bams aja kalian kan satu arah!, kamu juga nggak bawa mobil kan?" tanya Kak Rania

"Sory kak, gue terburu-buru nggak bisa ngajak bareng Thalita" ucap Bams dengan nada menjengkelkan

" Siapa juga yang mau nebeng kamu?, mending naik becak dari pada satu mobil dengan kamu " kataku sewot

" Hello!!, nona anda hidup dijaman apa ya? kok mau naik beca " ejek Bams

" Mau hidup dijaman purba, jaman batu yang penting nggak hidup sama elu! " ucapku sengit

" Udah ahhhh... ribut melulu lama-lama aku kawinin kalian" ucap Kak Bima tiba tiba

" Idih ... kalau didunia ini hanya tersisa orang stres dan Bams aku masih milih orang stres dari pada Bams " kataku sengit

" Siapa juga yang mau sama cewek kodel kaya Elu!, amit-amit emang bener katamu, jodohmu orang setres " kata Bams mulai kumat

"Udah diem semua!.Bams kamu, antar Thalita ke kampus dulu baru kekantor dan kamu Thalita nggak boleh nolak! " ucap Kak Bima tegas

Kalau sang Raja sudah bertitah tidak ada yang berani bantah. Aku hanya bisa pasrah, menolak pun rasanya percuma malah diomelin panjang kali lebar oleh kakakku yang satu ini .

"Ayo cepetan kalau mau ikut!, jangan kaya keong jalanya!" ucap Bams semakin menjengkelkan. Aku melangkah menuju mobilnya dan masuk di kursi penumpang

" Hello!!, Tuan putri, Elu kira gue supir loe? pindah kedepan!" ucap Bams menjengkelkan aku segera pindah kedepan tanpa banyak cincong

" Hei nona, anda gagu ya? dari tadi diam aja," ucap Bams menyebalkan

"Hei Tuan Bams yang terhormat, saya masih marah dengan anda atas kejadian semalam" sahutku malas menangapi manusia tidak penting disebelahku ini

"Kan aku udah, bilang nggak sengaja. Lagian kamu aku peluk-peluk diam aja, menikmati ya?" ucapnya menyebalkan dengan menaikan satu alisnya keatas

" Menikmati dari hongkong , yang ada gue eneg deket-deket elu! " ucapku tak ingin lagi debat dengan manusia menyebalkan disebelahku ini

" Eneg, apa Enak?" ledeknya lagi

" Bisa diem nggak!, kalau enggak gue turun disini" ancamku dan seketikan ucapanku mampu membungkam mulutnya yang ngoceh kaya burung beo. kami sama sam terdiam sampai tiba dikampusku

" Tuh dah sampai, cepetan turun " kata Bams. Ketika mobil yang kami tumpangi sudah sampai di Kampusku

Aku langsung turun dari mobil Bams

" Bruk" kututup mobil Bams dengan keras

" Langsung ngeloyor aja!, nggak salim dulu apa sama calon imam? " goda Bams

" Najis!" ucapku sambil pergi

" Tha ...Tha..." panggil Laras temenku

" Apaan sih, teriak-teriak kaya tarzan " ucapku

" Habisnya kamu dipanggil nggak dengerin, belagu gara-gara diantar ayang " kata Laras sok tau

" Ayang apaan? Ayang-ayangan ?" tanyaku

" Itu cogan yang barusan anter elu, cowok elu ya?" tanyanya kepo

" Kalau iya kenapa and kalau enggak juga kenapa?" ucapku pingin tau jawaban dia

" Kalau itu cowok elu, ya selamat dah akirnya lu nggak jomblo lagi, tapi kalau bukan kenalin dong sama aku " ucapnya penuh harap

" Dia cowok gue, puas?" ucapku sengaja ngaku ngaku Bams itu pacarku biar Laras diam

" Idih amit amit punya pacar modelan Bams, jangan sampai deh " batinku bertolak dengan apa yang barusan aku katakan pada laras

" Kapan jadianya?, pajak jadian dong jangan diem-diem wae " kata Laras

" Makan aja loe pikirin!, badan segede gaban gitu diet kek!" ucapku

" Jahat bener jadi temen," kata Laras merajuk

" Ras ntar siang temeni aku ngafe ya?" pintaku pada Laras

" Siang ini nggak bisa Tha, aku masih ada kelas sampai sore" kata Laras

" Katanya mau pajak, giliran dikasih nolak " runtukku

" Tha ...kalau siang ini aku bener-bener nggak bisa " kata Laras

Akirnya aku putuskan ngafe sendiri sehabis kuliah .sampai di kafe aku langsung memesan mochachino latte kesukaanku sambil dengerin musik

" Nyatanya secangkir kopi ini bisa menyegarkan pikiranku " gumanku

Kupadangi kafe ini tampak ramai muda mudi datang bersama pasangan masing masing .hanya aku yang sendiri disini . musik mengalun syahdu membuat pengunjung semakin betah disini tak sengaja aku melihat sosok laki laki yang sangat aku kenal sedang berjalan ke kafe ini juga dia juga terlihat sendirian .

" Menyebalkan banget kenapa ketemu dia lagi, nggak dirumah dikafe pun ketemu" batinku aku mencoba acuh pura pura tidak melihat kedatanganya .

" Tha boleh aku gabung?" tiba tiba terdengar suara laki laki yang aku hindari siapa lagi kalau bukan Andre yang sudah membuat hatiku patah sepatah patahnya .

" Maaf, gue lagi pingin sendiri" jawabku

" Tha ..soal yang kemarin ternyata kamu benar bocah itu bukan anak kamu, maafkan aku tidak percaya sama kamu " ucap Andre pada akirnya

" Oh soal kemarin, aku sudah lupa tuh, dan aku bersyukur keponakanku datang diwaktu yang tepat " ucapku mantab

"Maksud kamu apa Tha?" tanya Andre pura-pura bodoh

" Loe pikir aja sendiri!, loe kan pinter harusnya loe udah tau jawabanya " sarkasku

" Tha, aku nggak suka tebak-tebakan lagi kaya gini " ucap Andre

" Kak Andre mulai sekarang jauhi aku!, aku tidak mau disebut merebut cowok orang" kataku tegas

" Cowok orang? , Aku nggak punya cewek dan hanya kamu yang aku sukaTha, " ucap Andre penuh dengan dusta .Andai aku tidak tau sebenarya kalau dia playboy pasti aku sudah berbunga bunga tapi setelah aku tau siapa dia sebenarnya aku jadi eneg .Tiba tiba saja dia mencekal tanganku dan hendak menciumku spontan aku dorong dia

" Tha kamu nggak usah munafik ,kamu juga cinta kan sama aku " ucap Andre mencengkram tanganku

" Lepasin Kak Andre ... " ucapku sambil berusaha melepas cengkraman tanganya namun sepertinya usahaku sia sia tenaganya lebih kuat dari aku

" Ikut aku!" ucapnya sambil menyeretku

" Lepasin gue nggak mau brengsek " ucapku sambil menangis

" Bughh.." sebuah tonjokan meluncur ke muka Andre .tiba-tiba Bams datang dan memukul andre

" Pengecut beraninya sama cewek, lepasin dia!" bentak Bams

"Siapa Elu?, nggak usah ikut campur urusan gue!" ucap Andre tidak terima

" Elu akan selalu berurusan sama gue, kalau Elu gangu Thalita " ucap Bams nyalang

" Emang Elu siapanya dia " bentak Andre

" Elu tanya siapa gue, kenalin gue Bams calon suami Thalita" kata Bams penuh percaya diri

" Bams gila ...ngapain dia ngaku ngaku calon suamiku ,tapi baguslah setidaknya Andre akan mikir dua kali dia kalah set dari segi apapun dari Bams, eithhh tunggu tunggu ngapain gue muji muji Bams" batinku

" Bugh... Pergi atau gue bakal bikin Elo masuk rumah sakit " ancam Bams yang membuat nyali Andre jadi menciut

"Keren juga si Bams" batinku

Tbc

Jangan lupa like comment dan fav ya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!