★★★★★
Nama ku Qamira Nur Asyifa biasa dipanggil Asyifa. umurku 20 tahun, aku bukanlah anak dari keluarga terpandang. aku hanya seorang gadis yatim piatu yang menumpang hidup bersama dengan Adik dari Ayahku, yaitu pamanku. tapi tinggal bersama mereka bukan lah hal yang aku inginkan. bagaimana tidak saat aku berumur 16 tahun, paman dan Bibi menjadikan ku sebuah mainan. meraka sudah beberapa kali ingin menjual ku pada para Bandit-bandit. namun aku selalu lolos dari perbuatan mereka.
aku juga kecewa pada mereka, harta milik kedua orang tuaku yang seharusnya menjadi hakku,kini telah mereka renggut semua.dan hanya tersisa foto kedua orang tuaku.cuman itu lah harta satu-satunya yang paling berharga. toh mereka bisa membuat segala cara. aku juga memiliki sepupu bernama Davina, Vina bukan lah saudara yang sangat ku inginkan. ternyata ia sama busuknya dengan orang tuanya.
ia selalu ingin membuat ku celaka. saat itu aku
ingin sekali pergi dari rumah itu. tapi aku ingat aku tak punya siapa-siapa. saat itu aku hanya bisa menangis tiap hari. tetangga tak ada yang berani menolongku. mereka takut pada paman. aku tak tau kenapa mereka takut.
ternyata dugaanku salah, rupanya aku memiliki nenek dari ayahku. nenekku datang ke rumah paman dan menjemput ku. awalnya paman tak mau melepaskan ku, namun nenek maksa ingin membawaku pergi. yah, paman tak bisa melawan karena itu ibunya.
Aku pun tinggal bersama nenek yang begitu hangat padaku. kenapa tidak dari dulu saja aku tinggal sama nenek. jadi aku taakan merasakan pahitnya hidup dirumah orang-orang jahat itu.
tapi bukannya aku tak mau tinggal bersama nenek waktu itu. namun aku tak tau ternyata nenek masih hidup. dan terakhir aku bertemu dengannya saat aku kelas 2SD. dan saat orang tuaku meninggal aku tak tau ada nenek atau tidak, karena selama seminggu berkurung didalam kamar tan pa mau keluar dari kamar.
itu adalah saat-saat aku merasa tak memiliki siapa-siapa. namun paman dan Bibi ku mencoba untuk merayu ku agar mau tinggal bersama mereka. dan itu adalah hal paling bodoh karena mereka saat itu baik pada ku dan lama-lama dengan seiring berjalannya waktu baru lah mereka menampilkan sifat rubah mereka.
tapi sekarang aku tak akan melihat muka rubah mereka lagi. aku sangat bahagia bersama dengan nenek. nenek telah merubah warna dalam hidupku, nenek yang paham ilmu agama mengajariku banyak tentang islam. sejak aku tinggal bersama paman aku tak pernah sholat ataupun mengaji. dulu pernah saat SMP itupun jarang karena mereka selalu menjadikan ku budak mereka.
tapi setelah tinggal bersama nenek aku merasa lebih nyaman. aku yang dulu tak berhijab sekarang berhijab. semua berkat nenek. sudah 2 tahun aku tinggal bersama nenek. aku sudah banyak mengenal ilmu agama.
namun setelah umurku menginjak 20 tahun, sepupu ku yang bernama Vina itu datang kerumah nenek. katanya ingin mengajakku jalan-jalan. tapi aku dan nenek tak ada rasa curiga sama sekali dengannya. ternyata ia ratu drama.
Aku yang merasa tak curiga pun ikut dengannya, toh nenek juga mengijinkan. namun entah kemana ia membawaku. itu seperti club malam, banyak orang yang sedang berjoget lah, nari lah, mereka juga bau, ternyata itu ada lah Alkohol yang mereka minum. sungguh aku saat itu dipaksa oleh kak Vina meminumnya.
tapi aku menolak dengan keras, aku tak mau meminum minuman haram itu. aku pun mulai berjalan meninggalkan dia, untuk lah dia tak mengejar ku karena ia disemperin oleh para pria tampan.
Aku sedikit mencibir, tampan- tapi kelakuannya seperti itu. aku terus berjalan sesekali melihat kebelakang, lalu aku tak sengaja menabrak tubuh pria. saat itu aku mulai ketakutan karena pria itu terus mendekat. aku mencoba untuk kabur tapi dia memegang tangan ku. aku pun banyak-banyak berdoa dan meminta perlindungan dari Allah.
siapa sangka ternyata sang pria itu, mengendong ku dan membawa ku keluar. ia meletakkan ku kedalam mobilnya. saat itu aku menangis dan meminta untuk melepaskan ku. tapi apa ia semakin erat memegang tangan ku.
tak kusangka ternyata kehormatan ku telah direnggut oleh pria itu. aku yang tak pulang semalaman membuat nenekku khawatir. aku pulang dengan jalan gontai. saat aku bangun aku sudah berada dalam sebuah kamar. aku melihat ada seoarang pria disamping ku.
ku akui pria itu tampan seperti orang luar. namun aku mencoba tuk mengingat kejadian yang telah terjadi. disitu lah aku mulai menangis dan langsung melihat tubuhku yang sudah banyak tanda kepemilikan. dan pakaian ku yang berserakan entah sudah berada dimana-mana. aku tak menyangka kehormatan ku telah direnggut oleh pria yang entah siapa dia.
Aku pun mulai berdiri dengan terlatih ku akui bagian aset berhargaku sangat sakit. aku tak tau harus bagaimana menghadapi nenek nanti.
sungguh malang sekali nasib ku, aku seharusnya jalan-jalan bersama kak Vina malah berujung kehormatanku yang terenggut.
aku sangat merasa hancur, aku melihat dimeja samping tempat tidur terdapat sebuah kertas dan pulpen. aku pun menulis sebuah pesan untuk sang pria, semoga saja dibaca saat ia bangun.
isi pesan :
..."sungguh aku tak meminta yang lebih darimu, aku hanya meminta agar kau mau bertanggung jawab atas kelakuan yang kau perbuat padaku. sungguh aku tak meminta lebih aku hanya ingin pertanggungjawaban darimu. Maaf. *Qamira Nur Asyifa*"...
ku akhiri dengan maaf pesan tersebut, sebetulnya aku tak kuat ada rasa sakit hati bercampur tak enak hati. sebisa mungkin ku tahan tangisan ini agar tak menimbulkan suara yang kuat, agar pria itu tak bangun. sungguh tak sanggup aku juga harus menghadapi pria itu.
segera ku pungut pakaianku dan hijabku lalu kupakai dengan rapi. supaya nenek tak tau apa yang terjadi padaku. aku tak mau melihat nenek sedih gara-gara ini.
aku mulai berjalan meninggalkan pria itu, surat tadi ku letakan dekat tubuhnya. sebisa mungkin aku berjalan biasa saja agar tak ada orang yang curiga. pipiku sudah sembab karena terus menangis. aku jadi penasaran sebenarnya siapa pria itu dan kak Vina sekarang ada dimana.
aku pun mulai keluar dari tempat itu, yang ternyata adalah hotel. jadi pria itu membawaku ke hotel. tapi saat aku teringat pria itu, Air mataku seakan ingin keluar. aku pun teringat nenek dan segera aku pulang.
Bersambung
( *jika ingin kelanjutan dari kisah ini, silah kan comen dibawah )
ʂҽҽ ყσυ ιɳ ƚԋҽ ɳҽxƚ ƈԋαρƚҽɾ
see you 😊👋*
★★★★★
Aku langkahkan kakiku untuk masuk kedalam rumah. saat itu aku melihat nenek sudah duduk disofa ruang tamu, raut wajahnya terlihat seperti khawatir. kucoba sekuat mungkin mungkin untuk biasa saja, agar nenek tak curiga dan khawatir padaku. yang tak pulang semakaman
"Asalamualaikum..." ucapku saat sudah berada didepan pintu. saat itu nenek langsung menghampiriku.
"kamu darimana saja nak.... kenapa tak pulang semalam... trus Vina mana kok nenek tak melihatnya..." tanya nenek bertubi-tubi pada ku.
aku mulai berpikir alasan apa yang ku gunakan agar nenek tak curiga padaku.hingga terlintas lah sebuah alasan diotak ku. "aku menginap nek di kosannya kak Vina... karena sudah terlalu malam jadi aku menginap semalam... " ucapku yang memberi alasan ngelantur, padahal aku sama sekali tak tau bila kak Vina ngekos atau apalah.
aku hanya membuat alibi saja, agar nenek tak curiga. "oh ya sudah, kamu pergi lah bersih-bersih dan mandi. badan mu bau sekali... " ucap nenek sambil mengibas-ngibaskan tangannya. mungkin emang badanku bau banget ya.
aku hanya cengengesan, dan tak tau harus bilang apa. aku pun mulai meninggalkan nenek yang masih berdiri dan setia melihatku. segeralah aku menuju kamarku. setelah sampai ku tutup pintu dan menguncinya.
jujur aku sangat takut jika nenek curiga padaku.
apa wajahku tak menampilkan wajah yang habis nangis. kuakui ternyata wajahku tak terlihat seperti orang nangis. bahkan mataku bengkak saja tidak. sepertinya Tuhan sedang berpihak padaku.
segeralah Aku masuk kamar mandi dan bersih-bersih. aku teringat kejadian tadi malam dimana pria asing telah merenggut kehormatan ku. aku mulai menangis dan mencoba untuk menghapus tanda merah yang ada pada tubuhku.
sungguh aku tak kuat melihat semua hal ini terjadi padaku. tapi aku juga harus sadar bahwa ini semua sudah takdir yang Allah tentukan.
tanda kemerahan itu tak juga lekas hilang. aku pun mulai berhenti menggosoknya. aku teringat
aku kan pakai hijab jadi setidaknya tak ada yang bisa melihat tanda yang ada dibagian leher.
aku buru-buru menyelesaikan mandi. setelah selesai kupakailah pakaian ku. lalu ku baringkan
lah tubuhku pada kasur tidurku.
aku teringat pesan yang ku tulis untuk dia. akan kah dia membaca pesan itu. aku akan menunggu dirinya untuk bertanggung jawab. tapi apakah dia mau bertanggung jawab, kelihatannya dia berasal dari orang terpandang. apa ia mau menikahi gadis yang tak memiliki apa-apa ini.
tapi aku ingin dia bertanggung jawab. bagaimana jika aku hamil dan dia tak tanggung jawab. pasti aku harus berjuang sendirian. tapi aku harap dia mau bertanggung jawab.
✭✭✭✭✭
jam 09:20, seorang pria yang tengah bangun tidur, ia melihat sekelilingnya sepertinya kemarin mabuk berat. ia pun memegang kepalanya yang sedikit terasa pusing.
ia teringat jika tadi malam, sepertinya ia baru saja meniduri seorang wanita, yang tampak berbeda di club itu. ia melihat tubuhnya yang tanpa sehelai benang pun.
ia celingak-celinguk tampak sedang mencari sesuatu. "dimana gadis itu..." ucapnya sendirian. oh, ternyata ia sedang mencari gadis yang ia tiduri tadi malam.
ia melihat ada sebuah kertas disampingnya, ternyata itu sebuah pesan dari sang gadis yang ia tiduri tadi malam.
isi pesan :
"sungguh aku tak meminta yang lebih darimu, aku hanya meminta agar kau mau bertanggung jawab atas kelakuan yang kau perbuat padaku. sungguh aku tak meminta lebih aku hanya ingin pertanggungjawaban darimu. maaf. Qamira Nur Asyifa"
ia pun akhirnya tau siapa nama gadis yang ia tiduri itu. namun ia agak bimbang, apakah ia harus bertanggung jawab. Saat masih memikirkan pertanggungjawaban itu. Tiba-tiba ada suara telpon berbunyi. ia pun segera mengangkat telpon tersebut.
"halo tuan Adnan... saya mau memberitahukan ada sedikit masalah diperusahaan. apakah anda bisa ke kantor sekarang..." ucap seseorang dari sebrang telpon itu.
"baiklah aku segera kesana..." jawab pria yang dipanggil dengan tuan Adnan tadi.
Adnan pun segera bersiap-siap untuk pulang dan langsung ke perusahaan. setelah sampai ia langsung menuju ke ruangannya. sampai ia diruangannya ia melihat asisten pribadinya sudah berada di dalam ruangannya.
"Mahen bagaimana apakah sudah beres..." tanya Adnan pada Asistennya yang bernama Mahen, yang memiliki nama lengkap Mahen Hauzan.
"masih ada beberapa lagi tuan... anda silahkan periksa, ini tuan..." jawab Mahen seraya menyodorkan beberapa berkas yang harus diselesaikan.
setelah semua selesai Adnan mengembalikan berkas itu pada Mahen. "jika sudah saya kembali keruangan saya dulu tuan..." ucap Mahen. Adnan pun hanya mengangguk.
namun saat Mahen membuka pintu Adnan tiba-tiba memanggilnya. "Mahen bisakah kau kembali kesini lagi, setelah kau mengantar berkas itu keruanganmu... aku ingin bicara sesuatu padamu..." ucap Adnan pada Mahen.
Mahen pun mengiakan nya.
Adnan Bardia Alfarizky ia adalah seorang CEO pemilik perusahaan terbesar diAsia .
Adnan memiliki wajah sangat tampan, tinggi dan gagah. walau umurnya sudah menginjak usia 34 tahun.tapi dirinya masih terlihat sangat muda. ia termasuk orang yang sangat kejam, dingin dan cuek.. dan ternyata ia sudah dari usia 18tahun sudah menjadi CEO karena meneruskan perusahaan Ayahnya sampai ia memiliki perusahaan sendiri. yang cabang nya sudah dimana-mana, bahkan ada yang di luar negeri.
bahkan banyak gadis yang mengginkannya, karena dia tampan dan kaya raya. tapi dari banyak nya gadis yang menginginkannya tidak ada satu pun yang membuat yang tertarik. bahkan dulu ia sempat memiliki kekasih tapi apa ia malah ditinggal Nikah dengan pria lain.
sejak saat itu ia tak pernah memiliki hubungan dengan wanita mana pun. bila bertanya, kenapa ia bisa meniduri seorang gadis malam itu. itu karna ia memang terikat dengan dunia malam. ia bahkan sudah mengonsumsi minuman haram itu saat ia kuliah diluar negeri.
tapi ia tak pernah bermain dengan wanita. tapi saat malam itu ia sangat mabuk berat dan tak tau lagi dunia bahkan pagi ini ia baru sadar. bahwa ia telah meniduri sorang gadis. bahkan sekarang sang gadis meminta padanya pertanggungjawaban. bahkan ia dilanda dengan kebimbangan akan hal ini. jika ia tidak bertanggung jawab bisa jadi suatu hari nanti sang gadis akan mengandung anaknya. tapi jika ia bertanggung jawab apakah keluarganya setujuh.
Akankah Adnan bertanggung jawab atas peristiwa yang baru ia alami...? atau mungkin kah ia membiarkankan saja gadis itu dan tidak bertanggung jawab. tapi itu akan membuat sang gadis dalam kesulitan. masa iya, ia sudah merenggut kehormatan seorang garis tapi tak bertanggung jawab.
Bersambung
( *bagaimana kelanjutan kisahnya...?)
( *jika ingin kelanjutan dari kisah ini, silahkan comen dibawah. untuk menambah semangat saya )
ʂҽҽ ყσυ ιɳ ƚԋҽ ɳҽxƚ ƈԋαρƚҽɾ
salam sayang dari saya🥰
see you 😊👋*
★★★★★
Setelah agak lama menunggu akhirnya Mahen kembali lagi ke dalam ruangan bosnya. iya pun masuk kedalam setelah mengucap permisi.
"ada kah yang ingin Bos katakan pada saya..." ucap Mahen pada Adnan yang tengah duduk disofa.
"duduklah kau dulu... ada yang ingin aku katakan padamu..." ucap Adnan yang ingin mengutarakan maksud ia menyuruh Mahen untuk kembali ke ruangannya.
"katakan lah..., mungkin saya bisa sedikit membantu Anda tuan..." ucap Mahen pada sang Bos.
"apakah kau tak bisa saat kita berdua dengan bukan menyangkut urusan kerjaan, kau memanggil namaku saja jangan pakek Tuan. eneh kurasa. kau sahabat ku ..." ucap Adnan yang tak suka bila Mahen menyebutnya dengan kata "Tuan".
" iyah.. iyah, katakan kau ingin bicara apa..." ucap Mahen dengan tersenyum tipis.
Ahza Mahen Alfarizky nama pria berumur 31 tahun itu kerap menjadi asisten pribadi Adnan Bardia Alfarizky. namun banyak orang tau pria berumur 31 tahun itu adalah asisten sekaligus Sahabat. tapi ternyata dari sekian banyak karyawan dan orang-orang yang kenal mereka tak tau kalau ternyata mereka adalah sepupuan. bahkan yang tau hanya orang tua Adnan saja. nama Ahza Mahen Alfarizky orang tua Adnan yang memberi.
Banyak kisah yang mereka lalui bersama-sama sampai pada titik ini. dari mereka masih kecil hingga dewasa masih terus bersama-sama. mereka sama-sama tampan dan memiliki wajah yang tak bosan untuk orang lihat. ya, walau ketampanan Mahen masih dibawah Adnan. bukan dibawah namun diatas bagi kaum yang susah mendapatkan hati Adnan.
( tapi Mahen tetap nomor satu dimataku dan dihatiku. hihihihi )
Adnan yang mulai menceritakan kronologi nya tadi malam memulai mengutarakan semuanya pada sahabatnya itu. tak ada yang ia tutup-tutupi dari ia yang tak sengaja meniduri gadis yang ia tak tau siapa dia. dia hanya tau sebuah nama saja.
"kenapa kau bisa meniduri seorang gadis... padahal sejauh ini kau tak pernah meniduri gadis walau kau sering mabuk." ucap Mahen terkejut dengan cerita Adnan yang tak sengaja meniduri seorang gadis. ia tau sejauh ini ia tak pernah bermain dengan wanita.
"aku tak tau...tapi seingatku aku terlalu banyak minum dan mabuk berat..." jawab Adnan, yang tangannya tak bisa diam dan terus memijat kepalanya.
"oke... sekarang kau ingin aku melakukan apa."
Mahen yang mulai bertanya apa yang dimaukan si Adnan.
"aku ingin kau mencari gadis itu dan temukan kediamannya." ucap Adnan yang mengutarakan isi hatinya.
"Apakau punya foto nya..." tanya Mahen.
Adnan hanya menggeleng sebagai jawaban. "lalu apa kau tau paras gadis itu..."tanya Mahen lagi.
" tidak, aku bahkan tak ingat dengan wajahnya..."jawab Adnan yang sesekali ingin mengingat kajadian itu.
" lalu bagaimana aku mencarinya, kau saja tak memiliki fotonya dan lagi kau tak ingat parasnya. Jangan-jangan kau hanya mimpi lagi..."ucap Mahen yang sudah geram dengan Adnan.
"ini nyata, dia menitipkan sebuah pesan lewat surat. di surat itu tercantum namanya..." jawab Adnan. "mana suratnya..." ucap Mahen yang meminta surat itu.
"nih..." ucap Adnan yang menyerahkan surat yang berada dalam saku celananya.
"baiklah... kapan mulai cari.." tanya Mahen setelah menerima surat itu.
"aku berharap kau mulai mencarinya besok. harus ketemu..." Jawab Adnan lantang.
" jika aku menemukannya, aku akan dapat apa..."tanya Mahen iseng yang menampilkan deretan giginya.
"aku akan mengangkat mu menjadi COE diperusahaan Group AdMa Company. kau yang akan mengurus perusahaan itu.
" kau yang betul... itukan perusahaan yang kau ciptakan dengan jerih payah mu..."ucap Mahen yang kaget perasaan dia hanya becanda, kenapa Adnan menanggapnya serius.
"apa kau lupa dalam nama perusahaan itu tertulis singkat dari nama depan kita. kau juga ikut berjuang, Mahen. jadi aku akan menjadikan kau CEO diperusahaan itu. jadi kau harus mencarinya sampai ketemu..." ucap Adnan yang keputusannya sudah mutlak tak bisa diubah.
" jika aku tak menemukannya..."tanya Mahen sedikit takut dengan keputusan Adnan.
"iyah... itu terserah ku akan melakukan apa padamu..." ucap Adnan santai dan menampilkan sederet giginya.
Mahen hanya diam saja tak menjawab apapun.
✭✭✭✭✭
sudah hampir sore, aku masih berada di kebun sayur milik nenekku. tak lama setelah itu aku pulang bersama nenek untuk itu pengajian di masjid yang rutin dilakukan dikampung ini.
aku juga sering pergi bersama nenek. aku mulai tau batasan-batasan yang tak boleh dilakukan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.
tapi aku teringat dengan kejadian itu, aku yang telah disentuh oleh pria bukan mahram ku. begitu banyak dosa ini.
aku dan nenek mulai berjalan meninggalkan kebun. untuk bersiap ke masjid yang biasa dia adakan pengajian.
sekarang aku lebih merasa baikan dan aset ku tak lagi sakit. jadi tak masalah aku berjalan jauh.
sampai dimasjid. sudah banyak orang yang datang. namun aku belum melihat ustadzah uang biasa mengisih TAUSYIAH. hingga tak lama kemudian datang seseorang dengan mengucap salam.
"Assalamualaikum...maaf ibu-ibu saya sedikit terlambat..." jawab wanita yang berpakaian syar'i itu.
"Wa'alaikumsalam..." ucapku dan ibu-ibu yang sudah duduk dengan nenek.
tak lama kemudian ceramah pun dimulai. Aku sedikit tertegun dengan tema yang disampaikan oleh ustadzah Ayumi tentang Rumah tangga.
aku dengan seksama mendengarkan agar tak tertinggal sedikit pun hal yang tak ku ketahui.
ada yang sampai. kita wanita wajib memberi hak pada suami kita. dan pria wajib memuliakan istrinya. walau aku masih awam dalam hal agama tapi nenek sering menambahkan binaan untukku.
tapi aku malah berzina dengan seorang pria yang takku ketahui asalnya dari mana. bahkan entah ia mencari ku atau tidak untuk bertanggung jawab.
aku belum memberi tau kepada nenek tentang ini. aku akan tunggu sampai ia datang dan menjadikan nya pada nenek. bila ia tak datang maka terpaksa aku jelaskan sendiri. walau akibatnya aku tanggung sendiri.
sampai pada pasa terakhir, ustadzah menutup dengan salam. dan tak lama aku dan nenek mulai meninggalkan masjid.
"nenek apakah diumurku yang segini sudah cukup untuk menikah..." tanyaku pada nenek.
"ya... itu terserah dengan Syifa, kalau diumur syifa sekarang bisa saja. asalkan syifa siap.. "
jawab nenekku.
"emang syifa siap untuk menikah..." tanya nenek yang membuatku sedikit bungkam.
"ya syifa sih yang penting ada calonnya. ya siap-siap aja..." ucapku. ya walaupun sebenarnya belum siap kali.
"ya udah nikah aja sama anak nya pak joko aja. sama si Ogya tuh. " ucap nenek diselingi dengan tawa.
aku yang mendengar itu tertawa. "apa sih nenek ini, ya gak dia juga lah..." ucap ku.
sampai dirumah kami sejenak istirahat disofa. nenek memberi sedikit tentang rumah tangga.
" denger ya nak...jika suatu saat ada hal yang membuatmu terpaksa menikah dan kamu menikah dengan nya. jangan sampai kamu mempermainkan pernikahan itu walau itu tidak didasari dengan cinta. kalian sudah mengucapkan janji suci itu didepan Allah. dan jangan sampai ada kata perceraian, sungguh Allah membenci perceraian. ingat ya nak, ini untuk syifa kedepannya." ucap nenek panjang lebar memberikan ku nasehat.
aku yang mendengarnya lantas air mataku entah kenapa meluncur begitu saja. kupeluk nenekku dengan erat. nenek pun membalas pelukan ku.
"syifa sayang banget sama nenek..." ucapku yang semangat kin erat memeluk nenek.
"nenek juga sayang sama syifa...jadi lah wanita yang selalu ingat pada Rabb kita." ucap nenek dengan mengeluskan tangannya ke kepala ku. aku mengangguk sebagai jawaban.
Bersambung
ʂҽҽ ყσυ ιɳ ƚԋҽ ɳҽxƚ ƈԋαρƚҽɾ
salam sayang dari saya🥰
see you 😊👋
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!