NovelToon NovelToon

Mengejar Cintamu Kembali

Bab 1. : Pesona Aarav

Teriakan para gadis memenuhi setiap sudut ruangan lapangan basket di sebuah kampus.

Tampak dari jauh terlihat dua orang gadis berlari menuju lapangan basket tersebut. Gadis berpenampilan sederhana dengan gaya kasualnya dan rambutnya yang dikuncir cepol. berbeda dengan sahabatnya yang selalu tampil modis dan cantik bak seorang model. Gadis itu bernama Angelica Audrey dan sahabat nya Vania Putri.

merekapun ikut bergabung diantara para penonton disana.

"Van ngapain sih kita kesini?" Tanya Angel

"Lihat itu Aarav keren banget!!" Vania menunjuk ke arah cowok bernama Aarav yang sedang bermain basket bersama teman temannya.

Aarav Alvaro, kakak tingkat semester 7 dari jurusan manajemen yang pesonanya selalu menggemparkan para gadis dikampus itu. Tinggi dan tampan. Tatapannya selalu meresahkan para gadis yang memandangnya. ia juga berasal dari keluarga berada.

"Kirain apaan.." jawab Angel cuek

"Kamu gak ngerasa apa kalau dia tuh keren banget. Tampan, cool, sempurna deh.." ucap Vania girang tanpa melepaskan pandangannya dari Aarav.

Angel menoleh ke arah pemuda itu, yang memang terlihat tampan dan menawan. Tapi baginya mengharapkan Aarav bagaikan punguk merindukan bulan, dan ia tidak mau membuang waktunya hanya untuk hal yang sia-sia seperti itu. ia sadar kalau ia hanya seorang gadis biasa, tidak seperti sahabatnya yang berasal dari keluarga berada sama seperti Aarav

"Gak, biasa aja tuh" jawab Angel cuek

Vania menoleh kearah Angel

"Selera elu mah, pak Mamat kali tuh si penjaga kampus" ledek Vania

"Enak aja!" protes Angel

"Van, aku mau ke kantin aja dulu ya?, aku bosen disini!" tambahnya

"hhhmmm.. ya udah deh sana! nanti gue nyusul" jawab Vania

Angel melangkahkan kakinya menuju pintu, melewati para penonton disana. Baru beberapa langkah ia meninggalkan Vania tiba-tiba

"Buukkkkkk"

sebuah bola mengenai kepalanya hingga membuatnya jatuh tersungkur ke lantai. Semua mata yang berada disana pun mengarahkan pandangannya pada gadis itu

Angel memegangi kepalanya yang terasa nyut nyutan gara gara kena bola tadi.

"Aduhh.. sakit banget" Gumam Angel

Terdengar langkah kaki berjalan mendekat ke arahnya dan terlihat sepasang sepatu sudah berdiri didepannya.

Angel yang merasa sedang dipandangi pun mengangkat wajahnya dan melihat siapa si pemilik sepatu yang berdiri didepannya itu.

Dan ternyata itu adalah Aarav Alvaro, cowok pujaan para gadis di kampus. Cowok itu menatap ke arahnya dan mengulurkan tangannya pada gadis itu untuk membantunya berdiri.

Angel hanya nampak terdiam dan memandangi tangan itu. ia melihat sekelilingnya orang-orang sedang melihat ke arah mereka

Ia pun kembali melihat ke arah cowok didepannya itu. Akhirnya dengan ragu-ragu ia menyambut uluran tangan cowok itu

Mungkin saat ini para gadis yang berada ditempat itu pasti sedang mengutuknya. karena seorang Aarav Alvaro yang biasanya dingin ke cewek mau mengulurkan tangannya hanya untuk membantunya berdiri.

"Kamu gak apa apa? Tanya Aarav

"Aku gak salah dengar kan? Nih cowok nanya sama aku?" batin Angel

"Oh iya.. gak apa-apa kok" bohong Angel

Padahal rasanya sakit bercampur malu pastinya

Aarav melihat ke arah bola yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri. ia pun berjalan dan mengambil bola itu. setelah itu ia kembali pergi meninggalkan gadis itu tanpa menoleh ke arah gadis itu lagi dan tanpa ada permintaan maaf.

"Hah!!! Gitu doank?? Dia bahkan gak minta maaf? Sombong banget tuh cowok!!" batin Angel

Rasanya ingin sekali gadis itu melempar balik pakai bola basket atau ia lepas saja sepatunya dan melemparkannya pada cowok itu.

Dengan kesal Angel pergi meninggalkan tempat itu sambil terus ngedumel sendiri sepanjang jalan. Sementara Aarav dan teman-temannya kembali bermain basket.

Sesekali Aarav melihat ke arah gadis yang berjalan semakin menjauh itu.

***

Angel duduk dikantin sendirian sambil menyantap makanannya. ia menunggu Vania belum kembali dari lapangan basket. Ya, kalau udah lihat Aarav, Vania pasti lupa diri.

Setengah jam kemudian Vania datang dan menghampiri Angel yang masih duduk di kantin. Makanan Angel pun sudah habis sejak tadi. tersisa mangkuk kosong bekas bakso yang ia makan tadi dan gelas kosong di meja

"Ya ampun Ngel.. tadi tuh Aarav benar benar keren banget!!" Ucap Vania girang

Kemudian ia menoleh ke arah Angel

"eh.. tadi elu gak apa-apa kan kena bola??" Tanya Vania sambil mengecek kepala dan jidat sahabatnya itu, takut ada yang benjol.

Angel nampak enggan kalau mengingat kejadian memalukan tadi.

"Iya bohong aja aku gak apa-apa!" Jawab Angel sewot

Vania malah menertawakan ucapan sahabatnya itu

"Ya tapi lumayan jadi bisa pegang tangan Aarav. coba tadi aku yang kena bola, aku rela tuh kena bola berkali kali demi Aarav", ucap Vania mulai halu.

Angel hanya bergidik dan menggeleng kepala melihat tingkah Sahabatnya itu

"Kamu mau pesan makan gak?" Tanya Angel

"Hhmm pesan apa ya enaknya?? Kamu aja yang pesenin deh ngel. apa aja, aku capek berdiri terus dari tadi soalnya" jawab Vania

"Lagian Aarav terus dipikirin" ledek Angel

"Ya udah aku pesenin dulu" tambahnya

Angel pun beranjak pergi untuk memesankan makanan untuk Vania. karena takut menunggu lama Angel meninggalkan pesanannya dan meminta untuk diantar saja.

Angel berjalan kembali ke arah Vania sambil membawa gelas berisi minuman dingin di tangannya untuk Vania.

Tak sengaja Angel menyandung kaki seseorang yang sedang duduk dan membuatnya terjatuh ke pelukan seseorang dan menumpahkan minumannya di bajunya.

Angel nampak kaget dan melihat baju orang di depannya itu basah oleh minuman yang dibawanya tadi.

"Maaf.. maaf..." ucap Angel panik

Angel mendongakkan kepalanya dan Melihat cowok yang disiram itu ternyata adalah Aarav. Angel pun membulatkan matanya.

Namun Aarav hanya terdiam dan menatapnya.

Vania yang melihat kejadian itu langsung menghampiri ke arah mereka.

"Eh lu gak apa-apa? Baju lu basah!" Ucap Yoga teman Aarav yang memang tadi sedang berjalan bersama Aarav

"Lain kali hati-hati dong kalau jalan!" Yoga menunjuk ke arah Angel

"Udah, gue gak apa-apa kok" ucap Aarav santai

"ya udah yuk cabut" ajak Aarav pada Yoga

Kedua cowok itu pergi melangkahkan kakinya melewati dua gadis itu.

Angel masih nampak terdiam dengan kejadian yang dialaminya barusan. sementara Vania menoleh kebelakang dan melihat ke arah kepergian dua cowok itu.

"Ya ampun sial banget sih aku hari ini" ucap Angel lemas

Sementara Vania yang masih memandang ke arah kepergian Aarav sambil senyum-senyum gak jelas.

"Aarav memang benar-benar keren!" Ucap Vania

Angel tak menghiraukan ucapan sahabatnya itu. ia pun berjalan pergi meninggalkan Vania yang masih memandangi kagum sosok Aarav yang sudah tak terlihat.

***

Kejadian kemarin masih terlintas dipikiran Angel. karena kejadian itu setiap orang di kampus kini membicarakannya. Mereka pikir Angel sengaja tebar pesona didepan Aarav seperti gadis gadis bodoh yang selama ini rela mengejar ngejar cowok itu. Padahal mereka sudah sering ditolak, Tapi mereka tetap saja tidak kapok ngejar-ngejar tuh cowok.

Vania yang baru sampai dikampus berlari ke arah Angel saat melihat Angel sedang berjalan sendirian.

"Ayo dong Ngel, bantuin gue dong. Please.." ucap Vania yang terus berjalan disamping Angel

"Enggak, aku nggak mau ah" jawab Angel tanpa menghentikan langkahnya

"Iiihhh.. elu kan sahabat gue" rengek Vania

"Ya tapi aku males banget kalau harus deketin tuh cowok. Apalagi karena kejadian kemarin. Dia pasti mikirnya aku sengaja mau deketin dia kayak cewek cewek itu" ucap Angel

"Ya udah deh, berarti elu gak nganggap gue sahabat" ucap Vania ngambek.

Angel menghentikan langkahnya dan menghadap ke arah sahabatnya itu. ia menghela nafas panjang.

"Bukannya gitu Van.., tapi mending kamu cari yang pasti pasti aja. Kayak Dani tuh?"Ledek Angel

Angel menunjuk ke arah Dani si cowok berkacamata yang yang sedang membaca buku disebuah bangku

"Aku lihat dia sering merhatiin kamu kok" tambahnya

Vania melihat ke arah Dani sambil bergidik

"iihhh, ogah ah..."Ucap Vania

Ekspresi wajah Vania yang lucu membuat Angel tertawa puas

"Kenapa kamu gak coba minta sendiri aja? Tanya Angel

"Udah pernah tapi di cuekin" Vania memanyunkan bibirnya

"Yang model kamu aja di tolak, apalagi model kayak aku?? ucap Angel

"Ayo dong ngel, please..." rengek Vania

Vania terus memelas, hingga membuat Angel tidak tega melihatnya

"Ya udah deh aku bantu! Tapi cuma minta nomor telefon doang ya??" Ucap Angel

"Makasih Angel sayang" ucap Vania sumringah

Vania memeluk sahabatnya itu sebentar

''Tapi aku gak janji bisa dapat ya??" Ucap Angel

Vania mengangguk mengerti. Kedua gadis itu pun berjalan memasuki kelas karena sebentar lagi kelas akan dimulai.

Siangnya Angel memberanikan diri berjalan menuju kelas Aarav.

Dari jauh ia melihat seorang Dosen yang baru saja keluar dari kelas itu.

"Sepertinya dia masih didalam. aku samperin saja kesana" gumam Angel

Ia pun memberanikan diri berjalan ke arah kelas itu, sebagian mahasiswa nya sudah ada yang keluar.

Angel melihat ke arah Aarav yang masih duduk di kursi nya. ia pun berjalan menuju ke arah cowok itu

"Permisi kak. aku boleh minta nomor kakak gak??" Ucap Angel sambil menyodorkan handphone nya pada Aarav.

Beberapa orang yang masih disana langsung memandang ke arah gadis itu

"Cieee.. Aarav" Ledek temannya Aarav

Aarav masih terdiam dan menatap ke arah gadis didepannya itu.

Sementara orang-orang di dalam itu kelas mulai meledek mereka.

"Cie.. cie..."

Angel merasa malu dan rasanya ingin cepat-cepat pergi meninggalkan tempat itu.

tapi ia masih menunggu jawaban dari cowok itu.

"Kalau aku kasih, emang kamu

mau ngasih imbalan apa?? Tanya Aarav

Angel merasa kaget dengan ucapan Aarav

"Imbalan? Imbalan apa??" Tanya Angel polos

Aarav bangun dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah gadis itu.

Angel yang merasa detak jantungnya tak beraturan karena cowok itu terus memandangnya.

"Ikut aku" ucap Aarav

Aarav menarik tangan Angel menuju keluar kelas.

Dia mengajak gadis itu ketempat yang agak sepi tak jauh dari kelasnya

"Aku akan kasih nomor aku sama kamu, tapi ada syaratnya" ucap Aarav

"Syarat? Syarat apa??" Tanya Angel

"Kamu harus ngikutin apa kataku selama seminggu ini" ucap Aarav

Mata Angel langsung membulat mendengar syarat dari cowok itu

"Maksudnya aku jadi pesuruh kamu?? nggak!! aku nggak mau!!!" tolak Angel

"Ya udah kalau gitu aku juga gak mau" ancam Aarav.

Otak Angel mulai berfikir keras. bagaimana kalau cowok itu menyuruhnya yang tidak-tidak. Angel pun mulai membayangkan yang tidak tidak tentang cowok di depannya itu.

Aarav menunggu jawaban dari gadis itu. tapi gadis itu malah sibuk dengan lamunannya.

Karena tidak ada jawaban dari gadis itu, Aarav pun hendak pergi tapi Angel menahan lengannya

"Baiklah, aku setuju!!" jawab Angel cepat tanpa berpikir panjang

"Tapi cuma seminggu kan??"Tanyanya memastikan

Tapi Aarav tidak menjawab pertanyaan gadis itu dan malah mengambil handphone ditangannya dan memasukkan nomornya kedalam kontaknya.

Aarav memberikan handphone itu kembali dan berjalan pergi meninggalkan Angel yang masih berdiri terpaku.

"Ya Tuhan, musibah macam apa ini?" lirih Angel

ia melihat kearah kepergian Aarav

Angel berjalan gontai menuju kelasnya.

Vania yang melihatnya langsung berjalan menghampiri Angel.

"Gimana ngel?? Pasti kamu gagal kan?" tebak Vania

Angel hanya diam dan memberikan handphone ditangannya.

Vania mengambil handphone Angel dan melihat kontak Aarav ada disana. Vania kaget tak percaya dan memeluk Angel

"Kamu beneran dapat Ngel?? makasih Angel sayang, kamu memang sahabat aku yang paling baik" ucap Vania sumringah

Sementara Angel sedang membayangkan bagaimana nasibnya seminggu kedepan. Kira-kira apa yang akan dilakukan Aarav padanya. kenapa juga Aarav harus mengajukan syarat. padahal ia juga meminta nomor itu untuk Vania, bukan untuknya. Tapi ia terpaksa harus menerima syarat itu untuk mendapatkan nomor Aarav demi sahabatnya itu.

Bab 2. : Aarav terus mengikuti Angel

Didalam kamar yang berukuran sangat luas, dimana setiap barang barang nya tersusun sangat rapi. Nampak seorang pemuda keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Ia berjalan menuju kasur berukuran besar dan mengambil handphone nya yang berada di atas kasur.

Tampak ia mencoba menelfon seseorang beberapa kali tapi tidak ada jawaban.

"Kemana sih dia? kok telfonan nya gak di angkat-angkat" gumam Aarav

Ia menaruh handuknya dan mengambil jaket denim andalannya dan memakainya. Diambilnya kunci motor di mejanya dan ia bergegas keluar dari dalam kamarnya.

Sementara itu Angel yang nampak gelisah dikamarnya. ia masih memikirkan kejadian-kejadian yang di alaminya seharian ini dikampus

Tiba-tiba handphone nya berbunyi dan itu panggilan dari Vania

"Ngel, kok Aarav gak angkat telefon ku sih?" ucap Vania dari balik sambungan telefon

"Itu beneran Nomor dia kan, yang kamu kasih ke aku??" tambah Vania

"Mungkin dia udah tidur kali, lihat aja ini udah mau jam 11 malam" Jawab Angel sambil melihat ke arah jam dinding di kamarnya.

"mmm... iya juga ya... ya udah deh besok aku coba telefon dia lagi"

"Ngapain?? Besok kan juga ketemu di kampus. Samperin aja langsung" celetuk Angel

"Iya sih.. cuma aku gak berani Ngel, takut ditolak lagi. Ya udah deh, aku matiin dulu telefonnya ya, bye..."

Vania mematikan sambungan telefonnya

Angel hendak meletakkan handphone nya di meja sebelah kasurnya tapi handphone nya kembali berdering. Angel langsung mengangkat telefonnya tanpa melihat siapa yang menelfonnya.

"Kenapa lagi si Van??? Tanya Angel

"Keluar sekarang! aku di depan rumah kamu" ucap seseorang dari balik sambungan telefon

Angel langsung menutup mulutnya dengan tangan kirinya.

"Gak mungkin kan itu benar-benar dia?" gumam Angel

Angel bangun dari atas kasurnya dan mengendap keluar kamar. ini sudah jam 11, jam segini pasti mamanya sudah tidur.

Angel memang hanya tinggal berdua di rumah yang sederhana itu dengan mamanya, Arini. Papanya sudah meninggal ketika ia duduk di bangku kelas 1 SMA karena kecelakaan motor. Saat itu papanya sudah berjanji akan menjemputnya sepulang sekolah karena hari itu adalah hari ulang tahunnya. Papanya sengaja ijin kerja setengah hari demi menjemputnya di sekolah. Tapi takdir berkata lain, sebelum sampai di sekolah papanya mengalami kecelakaan di jalan.

Angel berjalan keruang tamu, ia berjalan ke arah jendela dan mengintip dari balik gorden.

Ternyata Aarav sudah berdiri disana dengan motor ninja merah nya.

"Ihh, mau ngapain sih dia disini" umpat Angel

Angel membuka kunci pintu yang kebetulan kuncinya memang terpasang di pintu dan berjalan ke arah pemuda itu yang masih duduk diatas motornya.

Pemuda itu turun dari motornya saat Angel sudah berdiri dihadapannya.

"Kamu ngapain kesini???" Tanya Angel

Angel celingak celinguk melihat ke sekelilingnya karena takut ada yang melihat keberadaan mereka sekarang

"Kamu kenapa gak angkat telefon aku? mulai sekarang kalau aku telefon kamu wajib mengangkatnya" Tegas Aarav

Aarav terlihat santai seperti tidak peduli kalau ada yang memergoki mereka

"Gak bisa gitu dong! lagi pula ini kan udah malam, tadi aku juga udah tidur." jawab Angel bohong

"Terus kamu tau rumah aku dari mana?? Tanya Angel penasaran

"Tidak penting aku tau dari mana. Lain kali kalau kamu tidak mengangkat telefonnya, aku akan datang langsung kesini" ucap Aarav

Angel kaget pun nampak kesal

"Mana bisa seperti itu" Angel coba memberi penolakan

"ini perintah! bukankah kamu sudah setuju dengan perjanjian kita tadi siang. kamu tinggal ikutin aja apa yang aku bilang" ucap Aarav

"Ya sudah sana masuk" Perintah Aarav

"Apa??? Cuma mau bilang gitu doang? kamu Jauh-jauh tengah malam kesini cuma mau bilang gitu???" Ucap Angel heran.

Aarav mendekatkan wajahnya ke gadis didepannya itu sehingga membuat wajah gadis itu merona seperti kepiting rebus.

"Emang kamu berharap aku bilang apa??" Goda Aarav

Angel pun nampak sangat gugup karena wajah mereka yang begitu dekat

"Awas ya, kamu jangan nyuruh aku yang aneh-aneh. A..aku.. masuk dulu, bye.." Ucap Angel gugup

Angel berjalan dengan cepat masuk ke dalam rumahnya dan meninggalkan Aarav sendirian di halaman rumanya. Aarav tersenyum melihat tingkah gadis itu.

Ditutup nya kembali pintunya dan ia menguncinya. Ia menyandarkan dirinya di pintu dan memegangi dadanya. detak jantungnya mulai tak beraturan

Terdengar suara motor dari luar, ia pun membuka gorden dan melihat cowok itu pergi mengendarai motornya meninggalkan halaman rumahnya.

"Kenapa jantungku deg-degan gini ya?" gumam Angel

Angel menutup gordennya kembali dan masuk ke dalam kamarnya takut mamanya terbangun karena mendengar suara nya.

***

Selesai kelas Vania menghampiri Angel dan memintanya untuk menemani nya

"Angel, temani gue yuk??" Ajak Vania

"Kemana?" tanya Angel

Vania mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan menunjukkannya pada Angel

"Nich, gue mau kasih ini buat Aarav" Ucap Vania

"Itu apa??" Angel menunjuk ke barang yang sudah dibungkus kado yang tengah di pegang Vania

"Ini hadiah buat Aarav, kira kira di bakal suka gak ya..?" Ucap Vania

"Hadiah??? Emang dia ulang tahun??" tanya Angel polos

"Ya ampun Angel, please deh ya. Emang kalau ngasih hadiah harus ulang tahun dulu?. Ini tuh cuma sebagai Alat untuk deketin dia aja. Habis dia gak pernah balas chat aku dan gak angkat telefon aku. Waktu itu aku kasih dua tiket nonton malah di kasih ke temennya. Semoga aja kali ini dia mau terima hadiah dari aku ini, tapi elu temenin gue ya??" pinta Vania

Vania mencoba membujuk sahabatnya itu untuk menemaninya.

"Kamu sendiri aja, ngapain juga aku ikut" tolak Angel

"Ayo dong Ngel. Tapi ngomong ngomong elu kok gampang banget bisa dapat nomornya dia, gimana caranya?? Tanya Vania penasaran.

Angel pun gelagapan dengan pertanyaan Vania itu.

"Oh.. itu hanya kebetulan aja kali, mungkin aku lagi beruntung aja" Bohong Angel

"Kalau gitu elu harus ikut. siapa tau beruntung lagi, ayok" Vania menarik tangan Angel cepat membuat Angel tidak bisa menolak lagi.

Angel yang merasa enggan pun terpaksa menuruti kemauan sahabatnya itu. Mereka mencoba mencari ke kelas Aarav tapi kelas Aarav sudah selesai. Aarav pun sudah tidak nampak ada disana.

Mereka bertanya pada salah satu mahasiswa yang sedang keluar dari kelas itu. ia mengatakan kalau Aarav baru saja keluar kelas.

Vania kembali menarik tangan Angel berlari menuju ke parkiran. Vania menebak pasti Aarav ada di parkiran dan benar saja Aarav masih berada disana.

"Kita balik dulu ya bro!" Ucap Yoga sambil menaiki motornya dan Karin membonceng di belakangnya.

"Oya, weekend jangan lupa tugas dari gue" Ucap Aarav menunjuk ke Karin

"Siap!!.." Karin memberi hormat tanda setuju

Yoga melajukan motornya dan meninggalkan Aarav sendiri. Aarav mengambil helmnya dan hendak memakainya ketika tiba tiba dua orang gadis berlari menghampirinya.

"Ini buat kamu!" Tanpa basa-basi Vania langsung menyodorkan hadiah yang dibawanya.

Aarav hanya terdiam melihat ke bingkisan itu. sesekali ia melihat ke arah Angel yang berdiri di belakang Vania.

"Sorry, gue gak suka Nerima hadiah" Ucap Aarav cuek

Vania pun nampak kecewa mendengar penolakan dari Aarav lagi

" Dan satu lagi, gue udah punya cewek" tegas Aarav

Aarav kembali mengarahkan pandangannya pada gadis yang berdiri dibelakang Vania itu.

"Ngapain dia ngeliatin aku? awas aja kalau dia ngomong macam-macam di depan Vania" batin Angel

Spontan saja ucapan pemuda itu membuat Vania kaget dan Melongo.

"Benarkah? tapi aku tidak pernah melihat kamu jalan sama cewek?" tanya Vania

Angel menggelengkan kepalanya pelan karena Aarav kembali melirik ke arahnya.

"please.. jangan ngomong apa-apa" batin Angel lagi

Aarav tidak menjawab pertanyaan Vania. ia berbalik dan memakai helmnya. ia menaiki motornya dan menyalakan motornya. Motornya pun melaju pergi meninggalkan dua gadis itu

"Syukurlah dia sudah pergi" batin Angel lega

Vania pun nampak kecewa dengan penolakan untuk yang kedua kalinya dari Aarav

"Jadi dia udah punya cewek? kok aku gak tau ya? Siapa cewek yang beruntung itu?" Gumam Vania penasaran.

Angel hanya terdiam sambil memandang ke arah kepergian pemuda itu.

***

Angel mengganti bajunya dengan seragam kerjanya sesampainya ditempat kerja. Ia bekerja sebagai seorang waitress disebuah restoran untuk menyambung biaya kuliahnya.

Kebetulan restoran ini punya kerabat Vania, sehingga Angel bisa menyesuaikan jadwal kerja dan kuliahnya atas bantuan sahabatnya itu.

"Angel kamu udah datang? Tolong anterin ini ke meja no 7 ya, aku mau ke toilet sebentar" ucap teman kerja Angel

"Oh ya, biar aku yang anterin" jawab Angel

"Makasih ya"

Temannya itu pun berlalu pergi meninggalkan Angel dengan buru buru

Angel membawa nampan berisi minuman dan membawanya ke meja no 7

"Permisi, ini pesanan anda," ucap Angel sopan

Angel menaruh minuman itu dimeja dan melihat kearah tamunya

"kamu????!!!" seru Angel

Gadis itu kaget karena lagi-lagi Aarav yang duduk di depannya

"Kamu ngikutin aku??" Tanya Angel sedikit kesal

"Ini kan tempat umum, jadi kenapa aku harus ngikutin kamu" jawab Aarav santai

"Ya tapi kenapa bisa kebetulan. Tapi bukannya kamu tadi udah pulang??" tanya Angel

"Emang tadi aku bilang mau pulang??" tanya Aarav balik

"Ya, enggak sih..." lirih Angel

Aarav berdiri dan mendekati ke arah Angel

"Nanti aku jemput pulangnya" ucap Aarav

"tidak perlu!" tolak Angel

"kamu tidak bisa menolak. kamu harus mengikuti perintahku selama seminggu bukan?" ancam Aarav

Angel kesal dengan ancaman dari Aarav

"Terus minuman itu buat kamu aja, udah aku bayar kok" ucap Aarav

Aarav berlalu pergi meninggalkan Angel yang masih berdiri mematung.

"hei tunggu!"

Angel coba memanggilnya tapi Aarav tak menghiraukan panggilannya.

"iihhh.. nyebelin banget sih tuh cowok!! Telefon wajib di angkat, terus tadi bilang mau jemput aku? kenapa juga aku harus nurutin kemauan dia.. huufftt..'' dengus Angel kesal

Angel pun kembali melanjutkan pekerjaannya.

malamnya, Angel sudah mengganti pakaiannya kembali, lalu ia pun berjalan keluar dari restoran bersama teman nya. Sesampainya di depan restoran ia mencoba melihat sekitar tapi ia tak melihat batang hidung Aarav, Angel pun merasa lega.

"Ngel, duluan ya? gue udah dijemput" ucap temannya

"oh iya gak apa-apa" jawab Angel

Temannya pun pergi dan meninggalkan Angel sendirian. Angel kembali melihat sekeliling nya tapi dia tetap tak melihat sosok Aarav

"Syukurlah dia gak ada'' Angel mengelus dadanya

Angel berjalan meninggalkan tempat itu.

baru beberapa langkah tiba tiba sebuah motor menghampirinya. Motor itu berhenti tepat didepan Angel sehingga membuat langkahnya terhenti. seorang yang menaiki motor itu menoleh kearah Angel

"Aku kan udah bilang mau jemput kamu, kenapa kamu gak nunggu aja" ucap Aarav

"Kenapa aku harus nurutin kata-kata kamu?" dengus Angel kesal

"Kamu ingat kan perjanjian kita, selama seminggu kamu harus nurutin kata-kata aku" ucap Aarav kembali mengingatkan.

Angel pun kesal mengingat kembali perjanjian mereka sebelumnya.

"Ayo naik.." ajak Aarav

Angel hanya bisa pasrah dan menuruti kemauan Aarav.

"Kamu pegangan, aku bakal ngebut" seru Aarav saat Angel sudah duduk dibelakangnya

Dengan ragu ragu Angel melingkarkan tangannya dipinggang Aarav.

Aarav pun tersenyum dan langsung menjalankan motornya.

Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam, dalam hati Angel seperti mengutuk dirinya sendiri, bisa bisanya dia jalan dengan cowok yang disukai sahabatnya sendiri. kenapa juga dia kemarin harus setuju dengan syarat dari Aarav.

Sesampainya didepan rumah, Angel turun dari motor dan menghadap ke arah cowok itu

"Weekend aku jemput, kamu siap siap. Aku udah kosongin semua jadwal kamu" ucap Aarav

"Apa?? Tapi kenapa kamu gak ijin aku dulu??

Emang mau kemana??'' tanya Angel kesal

"Bukannya kamu juga udah punya cewek? Trus kenapa ngajak aku keluar? aku gak mau ya di bully sama cewek-cewek di kampus cuma gara-gara jalan sama kamu" ucap Angel

"Kenapa?? kamu cemburu kalau aku punya cewek?" ledek Aarav

"Nggak lah.. ngapain juga aku cemburu" ucap Angel

"Kamu tenang aja, gak akan ada yang bully kamu" Ucap Aarav

"Lagian ya, kalau bukan karena sahabatku Vania. aku juga ogah dekat-dekat sama kamu. Awas ya kamu jangan nyuruh aku yang aneh-aneh. Ya udah aku masuk dulu" Ucap Angel

Angel berjalan masuk dan meninggalkan Aarav sendirian. Aarav merasa sedikit kecewa dengan ucapan Angel tadi. setelah memastikan gadis itu masuk ke dalam rumah, ia pun pergi meninggalkan rumah gadis itu.

"Kamu dianterin sama siapa tadi sayang??" tanya Arini

Suara mamanya mengagetkan Angel yang masih berdiri didepan gorden sambil melihat kearah keluar dari jendela.

"Oh itu tadi temen ma.." jawab Angel

"Angel langsung masuk kamar ya ma, capek mau istirahat" pamit Angel

Arini mengangguk mengerti. ia tau kalau putri nya pasti lelah setelah seharian beraktivitas. Angel harus membagi waktu untuk kuliah dan kerja demi membiayai kuliahnya.

Angel pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri dan beristirahat.

Sejak hari itu dan beberapa hari kedepan hampir setiap malam Aarav menjemput Angel sepulang dari kerjaannya.

Angel yang mau tidak mau harus menuruti kemauan Aarav. Ya tapi ada untungnya juga bisa jadi tukang ojek gratis buat Angel. Lagi pula selama beberapa hari ini Aarav juga tidak menyuruhnya yang macam-macam seperti yang ia bayangkan selama ini. Malah Aarav begitu baik padanya dan mau menjemputnya setiap ia pulang kerja.

tapi Angel tidak mau Aarav mendekatinya saat di kampus, takut gadis-gadis disana salah paham. terutama Vania sahabatnya. ia juga takut terbawa perasaan kalau ia sering bertemu dan bersama dengan Aarav. Apalagi Aarav begitu perhatian padanya.

Bab 3 : Reuni

Siang itu langit nampak begitu cerah.

*tap

tap

tap*

Langkah seorang gadis berjalan menuju sebuah ruangan. Dari arah pintu ia melihat masuk kedalam dan mencoba mencari sosok yang ia sedang ia cari.

Ia melihat seorang yang sedang ia cari itu sedang beranjak bangun dari duduknya dan gadis itupun berjalan menghampirinya.

"Kamu Angel kan?" tanya Karin

"iya, ada apa ya? kamu siapa?" tanya Angel

"Ayo ikut aku" seru Karin

"eh tapi-tapi..."

Karin langsung menarik tangan Angel tanpa mendengar persetujuan gadis itu dulu.

Vania melihat seseorang menarik tangan Angel dari tempat duduknya

"itu Angel pergi sama siapa?" gumam Vania

Mereka menaiki mobil yang sudah disiapkan oleh Aarav lengkap dengan sopirnya. Mobil itu pun melaju menuju ke arah sebuah butik.

"kamu jangan takut. aku disuruh sama Aarav buat jemput kamu" ujar Karin saat mereka berada didalam mobil

"Lalu sekarang Aarav nya mana?" tanya Angel

"Nanti kamu juga akan tau" jawab Karin

Tak berselang lama mereka pun sampai di sebuah butik ternama di kota itu. Karin memilih beberapa baju untuk Angel.

"kamu coba yang ini sama yang ini ya?" ucap Karin

Karin memberikan beberapa baju kepada Angel

Angel pun menuruti perintah Karin, ia mencoba beberapa buah baju disana.

setelah cukup lama memilih-milih baju. Karin memberikan beberapa buah baju ke arah kasir untuk di bayar. setelah selesai membayar, Karin Kembali mengajak Angel keluar dari butik itu dan menaiki mobil Kembali.

Mobil itu membawa mereka menuju sebuah rumah yang sangat mewah dengan halaman yang berukuran sangat luas.

Kedatangan mereka pun sudah ditunggu oleh dua orang pelayan disana. kedua pelayan itu langsung menyambut mereka saat mereka turun dari dalam mobil.

"Selamat datang non Karin. mari silahkan masuk" Ucap seorang pelayan wanita paruh baya

Angel melihat ke sekelilingnya, selama ini ia belum pernah masuk ke rumah sebesar itu. bahkan rumah Vania pun tidak lebih besar dari rumah itu.

Karin pun mengajak Angel yang masih terpukau itu masuk ke dalam rumah itu

"Silahkan non Karin, kamarnya ada di sebelah sana" ujar pelayan itu lagi

"Oke, makasih ya Bi Iin" Ucap Karin

Karin mengajak Angel masuk ke sebuah kamar yang ditunjukkan wanita paruh baya yang bernama Bi Iin tadi. Angel yang masih bingung hanya mengikuti saja perintah Karin.

"itu siapa ya?? tumben-tumbenan tuan muda bawa gadis kemari selain Non Karin" Ucap pelayan satunya yang masih berumur sekitar 30 tahunan.

"sstttt.. Gak usah kepo kamu, ya udah yuk balik kebelakang" Ajak bi iin

Mereka pun pergi kembali ke dapur

Sementara itu di dalam kamar, Karin mengeluarkan beberapa alat kosmetik dari dalam tas dan mulai merias Angel.

ia memakaikan beberapa make up ke wajah gadis itu. Setelah selesai merias gadis itu, Karin menata rambut gadis itu secantik mungkin.

Selesai dengan make up dan penataan rambut, ia mengeluarkan beberapa baju yang tadi dibelinya di butik. Karin mengambil satu baju dan menyuruh angel memakainya.

"kamu coba pakai yang ini ya?" pinta Karin

Lagi-lagi Angel hanya menurut. ia pun mengganti bajunya dengan baju yang diberikan oleh Karin tadi.

Angel terlihat sangat cantik menggunakan cocktail dress berwarna cream dan gaya rambut curly yang membuat penampilannya semakin terlihat elegan.

"Sempurna, kamu terlihat cantik" puji Karin

Karin mengajak Angel keluar dari dalam kamar itu dan berjalan menuju ruang tengah. Angel masih tidak mengerti kenapa dia di dandanin seperti ini.

"Sebenarnya aku mau disuruh ngapain?" tanya Angel

"Nanti kamu juga tau" jawab Karin

Tak lama seorang pemuda turun menuruni tangga, pemuda itu adalah Aarav.

Aarav melihat ke arah Angel tanpa mengedipkan matanya, ia terpesona dengan kecantikan gadis itu.

Angel pun melihat ke arah Aarav yang terlihat sangat tampan dengan menggunakan jas berwarna cream senada dengan gaun yang ia kenakan saat ini. Aarav benar-benar terlihat sangat tampan

Angel mengalihkan pandangannya ketika Aarav sudah berdiri didepannya. Angel coba menutupi rasa gugupnya karena melihat ketampanan cowok dihadapannya itu sekarang.

Aarav menoleh ke arah Karin.

"Thanks ya Rin" ucap Aarav

Karin tersenyum dan mengangguk

"ya udah gue juga mau siap siap dulu ya?" pamit Karin

Karin meninggalkan mereka berdua dan kembali masuk ke kamar yang tadi ia pakai untuk merias Angel.

Setelah mereka hanya tinggal berdua disana, Aarav kembali melempar pandangannyabke arah gadis didepannya itu. sementara Angel masih tak berani menatap ke arah pemuda di depannya itu. ia takut terpesona melihat ketampanan seorang Aarav.

Aarav meraih tangan Angel sehingga membuat gadis itu berani menatapnya

"Kenapa kamu diam saja? apa kamu gugup?" tebak Aarav

"memang kita mau kemana? Tanya Angel

Aarav terus menatap gadis itu sehingga gadis itu semakin bertambah gugup

"Nanti kamu juga tau" ucap Aarav

Aarav menggandeng tangan Angel dan mengajaknya berjalan keluar rumah. mereka kembali menaiki mobil yang tadi dipakai Angel dan Karin. mobil itu sudah standby didepan rumah.

Aarav membukakan pintu mobil untuk Angel. Angel merasa seperti seorang putri sekarang.

Setelah Angel masuk dan duduk, Aarav pun ikut masuk kedalam mobil dan duduk disebelah Angel

Aarav menoleh ke arah Angel yang terlihat masih sangat gugup. mungkin gadis itu tidak terbiasa seperti ini.

Setelah tuannya naik Kemudian supir itu pun melajukan mobilnya

Selama diperjalanan mereka berdua hanya terdiam dan saling canggung. Kali ini Angel seperti benar-benar dibuat tunduk oleh seorang Aarav tanpa ada penolakan. padahal ia sendiri tidak tau Aarav mau membawanya kemana

Setelah berjalan hampir satu jam, mobil pun berhenti di depan sebuah Villa yang terlihat sangat mewah. tampak dari luar beberapa orang sedang berdatangan masuk ke dalam Villa itu.

Angel celingak celinguk melihat ke sekitarnya

"Kita ngapain kesini?" Tanya Angel

"Hari ini aku ada reuni bersama teman-teman SMA aku, kamu temenin aku ya?" Ucap Aarav

Angel pun mengerutkan keningnya

"Tapi kenapa kamu gak bilang dari awal kalau kita mau pergi ke acara seperti ini? aku tidak biasa dengan acara-acara mewah seperti ini. bagaimana kalau aku bikin malu? lebih baik aku pulang saja" Angel mulai merasa resah

Aarav tersenyum dan menatapnya dengan lembut. tatapan Aarav membuat Angel merasa teduh, jantungnya pun berdebar sangat kencang

"Kamu tenang aja, selama ada aku kamu gak usah khawatir. kamu cukup temani aku saja" Ucap Aarav

Aarav coba menenangkan Angel

"Ayo kita turun" Ajak Aarav

Angel masih nampak terdiam

Aarav turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Angel kembali.

Ia menggandeng tangan gadis itu dan menatapnya lembut. gadis itu pun merasa lebih tenang dengan perlakuan Aarav padanya.

Merekapun berjalan memasuki Villa tersebut.

Di dalam ruangan itu sudah banyak orang berkumpul disana. rata-rata mereka membawa pasangan mereka. itu lah sebabnya mungkin Aarav juga mengajaknya kesana, untuk di jadikan pasangannya.

Angel yang merasa sangat gugup menggenggam erat tangan Aarav. Aarav pun mengerti dan membalas genggaman tangan gadis itu.

Semua mata langsung tertuju ke arah mereka saat mereka memasuki ruangan tersebut.

Satu persatu teman-temannya Aarav menyapa mereka.

Ternyata Karin dan Yoga pun sudah berada disana, Karin melambaikan tangannya ketika melihat Aarav dan Angel

Entah bagaimana Karin bisa sampai di tempat itu duluan. padahal sepertinya tadi Angel dan Aarav yang berangkat duluan dan meninggalkan Karin di rumah itu

Aarav hendak mengajak Angel berjalan ke arah Karin dan Yoga, ketika tiba-tiba teman-teman Aarav yang lain menghampiri mereka dan menyapa mereka

"Hei bro, gimana kabar lu? Sapa salah seorang teman Aarav

"Eh, siapa ini Rav? Tumben seorang Aarav Alvaro menggandeng seorang cewek" tanya temannya yang lain

Aarav mengarahkan pandangannya ke arah Angel dan semakin mempererat genggaman tangannya pada gadis itu

"Dia cewek gue..!" Seru Aarav

Angel terperanjat kaget dan menoleh ke arah cowok disampingnya itu.

"Kenapa dia bilang seperti itu?" batin Angel

"Ciyee.. udah punya pacar baru nih sekarang. kirain mau datang bareng sama Nabila" Ujar temannya yang lain.

Aarav hanya tersenyum tanpa membalas ucapan temannya tadi

"Gue tinggal kesana dulu ya??" ucap Aarav pada teman-temannya

Ia tau Angel sudah merasa tidak nyaman berada disana. Aarav pun mengajak Angel pergi menuju ke arah Yoga dan Karin

"Gue nitip dia dulu ya..?" Ucap Aarav pada Karin dan Yoga

"Ya ampun.. emang aku barang apa dititipin", batin Angel

"Siip.." Karin mengacungkan jempolnya

Aarav melihat ke arah Angel

"Aku tinggal sebentar ya? kamu disini aja dulu sama Karin" Ucap Aarav pada Angel

Angel hanya mengangguk setuju

"Eh, gue ikut lu Rav" Ucap Yoga mengikuti Aarav

Mereka berdua pun pergi meninggalkan Aku dan Karin berdua

"Oya, kita belum sempat kenalan tadi. Nama gue Karin" Ucap Karin

"Kamu jangan kaget, setiap tahun kami memang selalu mengadakan pesta reuni kayak gini. Kadang di adakan di Jakarta, kadang juga di Bandung. Soalnya kan dulu kita SMA nya dijakarta. Biasanya Aarav datang sendiri sih, sekarang tumben dia mau ajak cewek", Jelas Karin panjang lebar

"Oh begitu. aku juga gak tau kenapa dia mengajak aku kemari" Ucap Angel

"Tapi elu emang gak ada rasa suka sama Aarav? Secara Aarav kan tampan dan banyak cewek yang suka sama dia" tanya Karin penasaran

"Ya enggaklah, ngapain juga aku suka sama dia" elak Angel

Sebenarnya Angel juga sudah mulai terpesona dengan sosok Aarav

"kalau bukan karena perjanjian itu, aku juga gak bakal ada disini", batin Angel

"Kalau gue sama Aarav emang udah saling kenal dari kecil. dulu gue juga sempat suka sama Aarav. tapi Aarav cuma nganggap gue seperti adiknya sendiri" Ucap Karin Jujur

Angek pun kaget mendengar pernyataan Karin barusan

"Lalu sekarang? kamu masih suka sama Aarav?" tanya Angel

Karin menggelengkan kepalanya

"Nggak, sekarang gue pacaran sama Yoga. karena Aarav selalu mengabaikanku seperti ke cewek-cewek yang lain. Sementara Yoga selalu memberikan gue perhatian, jadi apa salahnya gue coba" cerita Karin

Waktu terus berjalan tak terasa sudah hampir dua jam mereka berada di acara itu. Angel melihat ke arah jam di dinding sudah menunjukkan pukul 9 malam. Angel sudah mulai jenuh berada di keramaian seperti ini. ia pun mulai bosan.

Angel kepikiran mamanya, tadi ia tidak sempat pamit sama mamanya kalau mau keluar. ia takut mamanya khawatir. Lagi pula ia juga tidak tau acara itu akan selesai sampai jam berapa. Mungkin bisa sampai pagi.

Aarav yang sudah berdiri disampingnya sejak tadi sudah beberapa kali menawarkan Angel untuk makan, tapi Angel menolaknya. Aarav tau gadis itu pasti mencemaskan sesuatu

"Aku mau ke toilet sebentar ya?" Ucap Angel

"Mau aku antar??" goda Aarav

"Oohh.. nggak usah. aku bisa pergi sendiri kok " tolak Angel

"Ya sudah, kamu lurus nanti belok kanan, toiletnya sebelah sana" Aarav menunjukkan arah.

Sepertinya Aarav sangat memahami seluk beluk tempat itu.

Angel mengangguk mengerti dan meninggalkan Aarav yang sedang ngobrol bersama teman-temannya

Angel melangkahkan kakinya menuju toilet sesuai arah yang ditunjukkan Aarav tadi. setelah berjalan tak cukup jauh, akhirnya ia pun menemukan toiletnya dan masuk ke dalam toilet.

Selesai buang air kecil, Angel berdiri di depan cermin besar yang berada di depan toilet untuk mengecek kembali penampilannya

Terlihat dua orang gadis masuk dan berdiri disebelahnya. mereka mengeluarkan makeup dan menebalkan riasan mereka.

Seorang dari mereka menoleh ke arah Angel

"Kamu pacarnya Aarav ya??" Tanyanya

Angel hanya mengangguk dan tersenyum karena bingung mau jawab apa.

"Aku iyain ajalah, dari pada ribet" batin Angel

Lalu perempuan itu melihat Angel dari atas ke bawah.

"Ya, lumayan lah" ucapnya

"Tapi menurut ku masih cantik kan Nabila sih" tambahnya

"Nabila.. Nabila.. Nabila.. dari tadi teman-teman Aarav menyebut nama itu. sebenarnya dia siapa sih? pacarnya Aarav? Udahlah ngapain juga aku pikirin. toh Aarav juga bukan siapa-siapa ku" batin Angel

"Ya jelaslah gak ada yang bisa ngalahin pesonanya Nabila. Lagi pula Aarav dan Nabila kan pasangan yang sangat serasi" ucap perempuan satunya

Kedua gadis itu menertawakan Angel

Angel merasa kesal dengan ucapan dua gadis tadi. ia pun melangkahkan kakinya keluar dari toilet

Angel mencari-cari keberadaan Aarav tapi ia tak melihatnya.

Ia melewati beberapa teman-temannya Aarav tapi ia tetap tidak melihat cowok itu

Ia berbalik dan menabrak seseorang hingga membuatnya hampir terjatuh. orang itu memegangi pinggang Angel dan menahannya agar ia tak jatuh ke lantai. Gelas yang dipegang cowok itu pun jatuh kelantai

pranggg

Semua mata disana pun langsung memandang ke arah suara gaduh yang mereka buat.

Angel memegangi jas cowok itu dengan erat. mata mereka pun saling bertemu

"kamu gak apa-apa?" tanya cowok itu

Angel melepaskan tangannya dari jas cowok itu. ia kembali berdiri dengan benar. cowok itu pun melepaskan tangannya dari pinggang Angel

"maaf aku gak sengaja" panik Angel

"tidak apa-apa, justru aku yang minta maaf. baju kamu jadi sedikit basah" ucap cowok itu

Angel melihat ke gaunnya yang memang sedikit basah karena gelas berisi air yang tadi dipegang cowok itu menyiram gaunnya

"Sepertinya gue gak pernah lihat elu??" tanya cowok itu

Cowok itu menyodorkan tangannya

" kenalin, gue Ken" Ucapnya

Dengan ragu-ragu Angel menyambut uluran tangan cowok itu

"namaku Angel" jawab Angel

"Oiya, lu kesini sama siapa?? Tanya Ken

"Sama gue!!" Seru Aarav

Belum sempat Angel menjawab ternyata Aarav sudah menjawabnya lebih dulu.

Angel dan Ken menoleh ke arah Aarav yang sudah berdiri tak jauh dari kami. Aarav berjalan mendekati Angel. ia melihat gaun Angel yang basah, lalu ia melepaskan jasnya dan memakainya pada gadis itu

"Aku antar kamu pulang ya?" Ucap Aarav

Angel hanya mengangguk setuju. ia mulai luluh melihat perlakuan Aarav yang lembut padanya

Sekilas Aarav menatap ke arah Ken, lalu ia menggandeng tangan Angel dan menariknya pergi. mereka berjalan menemui Karin dan Yoga

"Gue balik dulu ya!" Ucap Aarav

Karin melihat ke arah jam di dinding

"Belum juga jam 10, gak asik ah lu" ujar Karin

"Udah biarin aja sayang, kali aja mereka mau..." Yoga memberikan kode mata pada Karin

Karin pun mengerti

Mereka berjalan meninggalkan Karin dan Yoga. Aarav menggandeng tangan Angel dan mengajaknya keluar dari villa. Seperti biasa mobil sudah standby didepan villa dan mereka pun memasuki mobil.

Selama perjalanan mereka kembali terdiam. beberapa kali Angel menoleh ke arah Aarav yang masih nampak terdiam

Sebenarnya banyak sekali yang ingin Angel tanyakan pada Aarav. sejak melihat Ken tadi, Aarav jadi diam. mungkin hubungan mereka memang tidak baik. tapi Angel tidak mau ambil pusing, lagi pula itu bukan urusannya

Sesampainya di depan rumah, Angel dan Aarav turun dari mobil. Mereka pun sempat terdiam beberapa saat.

"Sesuai perjanjian, sekarang kamu aku bebaskan. Jadi kita sudah tidak ada urusan lagi" ucap Aarav membuka obrolan

Entah kaget mendengar pernyataan Aarav. tiba-tiba ia merasa sedih mendengar ucapan cowok itu tadi

"Baiklah, aku mengerti" jawab Angel

Harusnya ia senang, tapi ini malah kebalikannya.

Aarav turun dari mobil dan kembali membukakan pintu untuk Angel

"Oke, makasih ya udah nganterin aku pulang. Aku masuk dulu" pamit Angel

Angel hendak melepaskan jas Aarav tapi Aarav melarangnya

"tidak perlu, kamu pakai saja" ucap Aarav

Mereka saling bertatapan, kemudian Angel membalikkan badannya dan berjalan memunggungi Aarav. hatinya rasanya berat mau melangkah masuk. Entah mengapa ia berharap Aarav akan menahannya.

"Tunggu!!!" Seru Aarav

Ucapan Aarav menghentikan langkah Angel dan gadis itu pun berbalik. ia melihat Aarav membuka bagasi mobilnya dan mengambil beberapa paper bag. Aarav berjalan ke arah gadis itu dan menyerahkan paper bag itu padanya

"Ini baju-baju yang tadi kamu beli bersama Karin, ambilah" ucap Aarav

Angel melihat ke arah paper bag di tangan Aarav

"Tapi itu baju baju mahal, aku tidak mau menerimanya" tolak Angel

Aarav meraih tangan gadis itu dan menyerahkan paper bag itu di tangannya

"Aku gak mau ya pakai baju cewek", ucap Aarav sambil tersenyum manis

"kalau kamu tersenyum seperti itu padaku, aku semakin tidak rela melepas perjanjian ini berakhir" batin Angel

Angel pun ikut tersenyum membalas senyuman Aarav

"Ya udah sana masuk, sudah malam" perintah Aarav

Angel mengangguk, ia berbalik dan kembali berjalan masuk ke dalam rumah.

Sebelum menutup pintu ia melambaikan tangannya sambil tersenyum ke arah cowok itu.

setelah pintu tertutup, dari dalam ia mendengar suara mobil Aarav berjalan menjauh pergi dari halaman rumahnya

Angel berjalan masuk melewati meja makan dan melihat mamanya sedang menyiapkan makanan disana

"Mama tumben nyiapin makanan jam segini?", tanya Angel

"Eh, sudah pulang? Kamu lapar gak? Sini makan dulu. tadi nak Aarav yang mengirimkan makanan-makanan ini" ucap Arinj

Handphone Angel berbunyi tanda chat masuk. ia mengambil handphone nya dari dalam tas. ia membuka handphone nya dan ada chat dari Aarav

"aku tau kamu pasti lapar, tadi kamu disana tak memakan apapun", isi chat itu

Angel pun tersenyum melihat isi chat itu.

"Loh kok malah senyum-senyum sendiri, sini ayo makan" ajak Arini

Angel pun berjalan ke arah meja makan dan duduk disana. ia menikmati makanan bersama Arini

"Mama kok tau Aarav sih?" Tanya Angel disela sela makan

"Tadi siang kan nak Aarav kesini katanya mau minta ijin ajak kamu keluar malam ini. Terus ini tadi ada orang kesini nganterin makanan katanya dari nak Aarav" jawab Arini

"ternyata.. dia itu baik dan perhatian. tidak seperti yang aku pikirkan selama ini", batin Angel

Waktu menunjukkan pukul 01.00, selesai membersihkan diri Angel pun merebahkan dirinya atas kasur

Ia kembali teringat dari awal mulai dekat dengan Aarav. untuk sesaat ia melupakan sahabatnya, Vania. ia melihat ke arah dinding, disana ia menggantungkan Jas nya Aarav yang tadi ia pakai.

"Kenapa aku terus memikirkannya? Ya Tuhan, apakah aku mulai jatuh cinta dengannya?" lirih Angel

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!