"Tidak Ayah aku gak mau menikah apalagi aku harus menerima perjodohan yang Huma sendiri tak tahu dengan siapa orangnya? Lagipula Huma sudah mencintai seseorang. Huma mohon jangan paksa Huma Ayah."ucap Humairah sembari menitikan airmatanya...
Abee menatap kearah putrinya dengan tatapan yang tak suka sedangkan Najwa hanya bisa diam menatap pilu sang putri yang terlihat sangat tertekan..
"Ini sudah era modern Ayah sudah tak ada yang namanya perjodohan,Huma mohon Ayah?"Humairah masih mencoba memohon kepada Ayahnya namun sikap keras Abee tak bisa di ganggu gugat.
"Ayah hanya ingin yang terbaik buat kamu? lagi pula anaknya Om Graha juga seorang Dokter sama seperti kamu dan juga Bunda kamu. Ayah hanya ingin kamu menerima ini titik."ucapan Abee membuat Najwa pun ikut berbicara..
"Sayang sudah dengerin apa yang Ayah kamu katakan kami hanya ingin yang tebaik untukmu. Dan kami sebagai orang tua gak mungkin jika akan menjerumuskan kamu bukan?"timpal Najwa hal itu semakin membuat Humairah merasa tertekan..
Hanya airmata yang bisa mewakili perasaan Huma saat ini, Huma tahu semuanya tak adil baginya dan juga bagi hubungan cintanya dengan Naufal kekasihnya.
Di tempat yang berbeda pun sama Graha sedang berbicara dengan Attala tentang rencana perjodohan yang telah dia sepakati dengan Abee untuk menikahkan putra dan putri mereka...
"Atta dengerin Ayah, Huma adalah gadis yang sangat baik dia juga cantik seperti Bunda kamu. Ayah dan Bunda ingin kamu mau menerima pernikahan ini. menikahlah dengan Humairah."perintah Graha hal itu membuat Atta langsung menatap sang Ayah.
"Ayah apa ini masih zamannya perjodohan? Perlu Ayah tahu Atta sudah memiliki kekasih dan dia juga Dokter aku mohon Ayah jangan paksa Atta dan maaf Atta tak bisa menerima perjodohan ini."ucap Atta dengan sangat tegas..
Berlian mencoba menenangkan Atta yang mulai terlihat emosi.
"Atta,, Bunda mohon menikahlah dengan anaknya Om Abee dia gadis yang baik lakukanlah ini demi Bunda."ucap Belian dengan sedikit memohon hal itu membuat Atta tak bisa mengerti...
"Maafkan Atta Bunda,tapi Atta gak bisa karena di hati Atta sudah ada Gisela wanita yang Atta cintai."jawab Atta hal itu membuat Berlian dan juga Graha saling tatap..
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
♥️BEBERAPA BULAN SEBELUMNYA.♥️
Kehidupan bahagia di rasakan oleh Graha dan Berlian terlebih lagi kini keduanya tengah menikmati perannya sebagai seorang Kakek dan Nenek dari anak pertamanya Cahaya..
"Mas lihatlah cucu kamu itu cantik dan menggemaskannya bukan?"ucap Berlian hal itu membuat Graha pun mengangguk.
"Iya sayang itu benar sekali Sekar sangat mirip dengan Cahaya waktu dia kecil. Tapi mata dan hidungnya sangat mirip dengan Vero waktu kecil."Graha pun tak kalah heboh dengan sang istri..
Sedangkan Cahaya dan Vero pun hanya bisa tersenyum dan sesekali menggelengkan kepalanya.
"Mas maaf ya Ayah dah Bunda heboh banget?"Cahaya pun menatap sang suami yang sedang tersenyum melihat ke harmonisannya kedua orang tua Cahaya..
Sementara itu sang adik Attala atau yang biasa di sapa Dokter Atta pun hanya bisa ikut tersenyum melihat kehebohan kedua orang tuanya dengan sang cucu pertama mereka..
"Bunda sama Ayah mah heboh itu lihat kasihan Sekar sampai nangis."ucap Atta mencoba mengalihkan kehebohan di pagi hari..
Belian dan Graha pun saling tatap kemudian mereka tersenyum...
"Lihat Ta kakakmu saja udah punya baby terus kamu kapan? pacar aja gak pernah di kenalin sama Ayah dan Bunda?"ucap Graha membuat Atta sedikit malu di hadapan kakak dan kakak iparnya.
Atta pun tersenyum dan kemudian lebih memilih untuk kabur dari keluarganya..
"Ya sudah Ayah,Bunda aku ada pasien lagi sampai ketemu di rumah?"ucap Atta sembari pergi meninggalkan kedua orang tuanya.
Graha pun hanya bisa menggelengkan kepalanya karena anak lelakinya yang kini sudah berusia hampir 26 tahun masih saja betah menjomblo bukan karena dia gak laku namun Atta selalu saja sibuk dengan pekerjaannya dan Atta juga tipe laki laki yang sangat tertutup..
"Lihatlah putramu itu Bunda? Dia selalu saja menghindar jika kita bicara tentang jodoh dan pernikahan."ucap Graha membuat Berlian sedikit cemas...
"Sudahlah Mas mungkin Atta belum menemukan yang cocok untuknya."jawab Berlian mencoba menenangkan hati suaminya...
❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️
Di tempat yang berbeda yaitu di keluarga Brahmana, Abee dan Najwa sedang menikmati sarapannya tiba tiba saja putri kesayangannya baru saja selesai bersiap dan hendak berangkat menuju rumah sakit tempatnya bekerja.
"Selamat pagi Ayah,,Bunda.."sapa Huma sembari tersenyum dengan sangat manis...
Abee dan Najwa pun tersenyum dan kemudian menjawab sang putri secara bersamaan..
"Pagi juga sayang ayo cepatan sarapan nanti kamu telat."ucap Abee mencoba mengingatkan putri kesayangannya..
Huma pun langsung duduk kemudian tersenyum sembari mengoleskan selai kacang ke dalam roti yang ada di hadapannya..
"Putri Bunda hari ini terlihat berbeda ya."goda Najwa hal itu membuat Abee langsung menatap Huma..
Huma pun merasa heran apakah ada yang salah pada dirinya hal itu langsung membuatnya salah tingkah dan berlari kedepan cermin untuk melihat dirinya.
"Apa yang berbeda Bunda? Apakah make up aku terlalu menor apakah aku telihat aneh?"tanya Huma sembari menatap pantulan dirinya di depan cermin.
Najwa pun langsung bangun dari duduknya dan memegang bahu sang putri.
"Gak ada sayang kamu telihat jauh lebih cantik hari ini,dan Bunda akan sangat senang jika kamu selalu terlihat cantik."ucap Najwa hal itu membuat Huma tersenyum.
"Bunda bisa saja??"jawab Huma pelan..
Najwa pun tersenyum sembari menatap wajah putrinya dan berkata.
"Cepat habiskan sarapan kamu kita harus berangkat sekarang karena hari ini kita ada operasi."ucap Najwa mencoba mengingatkan Huma akan pekerjaannya.
Huma pun mengangguk dan kemudian menghabiskan sarapannya setelah itu Najwa dan Huma pun berangkat bersama menuju AN hospital..
Di saat yang bersamaan Atta yang sedang duduk sendirian pun kini didekati oleh seorang wanita paruh baya wanita itu menanyakan sesuatu...
"Maaf nak Dokter jika saya boleh tahu di mana ruangan Dokter Graha?"tanya wanita paruh baya itu..
Atta pun menoleh dan kemudian tersenyum...
"Ibu lurus aja ruangannya ada di sebelah kanan."jawab Atta sembari menunjukan jalan menuju ruangan sang Ayah.
Wanita paruh baya itu pun langsung tersenyum setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih. Wanita paruh baya itu langsung pergi menuju ruangan Dokter Graha karena dia merupakan salah satu pasien tetap Dokter Graha...
Setelah itu Atta kembali ke dalam ruangannya untuk menyiapkan beberapa berkas karena hari ini apa mendapatkan sebuah tugas dari sang ayah untuk menemui seseorang....
Ketika dalam perjalanan menuju sebuah restoran tiba-tiba saja tanpa disengaja atau menabrak seorang wanita yang sangat cantik.
"Maafkan saya,saya tidak sengaja apakah anda terluka?"tanya apa sembari menatap wajah wanita cantik yang kini ada di hadapannya...
Wanita cantik itu pun tersenyum dan kemudian menggelengkan kepalanya.
"Saya tidak apa-apa dan maaf juga karena saya tidak melihat dan memperhatikan jalan."jawab wanita itu sembari tersenyum ke arah Atta...
Jantung Atta pun langsung berdetak begitu kencang menatap senyuman wanita yang baru saja dia lihat dan baru saja dia temui hari ini. Wajahnya begitu familiar senyumannya begitu menggoda dan raut wajah yang sangat cantik itu membuatnya terpesona....
Bahkan Atta tak bisa berhenti untuk menatap wanita itu wanita cantik berhijab yang bisa meluluhkan hati Atta pada pandangan pertama. Atta yang tak pernah jatuh cinta pun kini merasakan sesuatu yang berbeda di dalam hatinya.
"Baiklah kalau begitu perkenalkan nama saya Naufal kalau saya boleh tahu siapakah nama kamu?"tanya Atta yang kemudian disambut senang oleh Humairah...
"nama saya Gisela, senang bisa perkenalan dengan kamu maaf saya masih ada urusan."ucap Gisela dan kemudian pergi meninggalkan Atta yang masih menatapnya bingung..
"Wanita yang cantik dan juga unik wanita mandiri dan pekerja keras aku bisa melihat itu dari sorotan matanya dan semoga saja suatu hari nanti aku masih bisa bertemu dan bisa mengenali lebih jauh lagi sepertinya hatiku ini telah di curi olehnya."ucap Atta sembari tersenyum..
Selang beberapa minggu kemudian di sebuah acara bakti sosial atau bertemu kembali dengan Huma dan saat itu atau tidak mau kehilangan kesempatan untuk bisa perkenalan dengan Huma lebih jauh lagi..
Atta pun tersenyum senang saat melihat Huma wanita itu terlihat jauh lebih cantik dan juga lebih menarik di matanya hal itu membuat salah seorang sahabat Atta menatapnya bingung..
"Ta kamu kenapa?? kenapa kamu kok senyum senyum sendiri wah jangan jangan kamu kesambet ini?"tanya Adrian salah seorang sahabat baik Atta.
Atta pun tak menjawab kicauan sang sahabat matanya terus saja tertuju pada Humairah wanita yang telah mengusik ketenangan hatinya pada saat pertama kali mereka bertemu..
"Taa aku kok di cuekin si! Kamu itu lihat apa dan lihat siapa si?"tanya Adrian telihat sedikit bingung.
Pada saat yang bersamaan Atta pun mendekati Huma dan kemudian mengajaknya untuk berbincang.
"Hai Gisela apa kabar kamu? Wah ternyata kamu juga seorang Dokter juga ya?"tanya Atta sembari tersenyum sendiri.
Huma juga menatap kearah Atta dan melihat nametek yang ada di bajunya Dokter Naufal..
"Dan kamu juga seorang Dokter?"tanya Huma kemudian...
Keduanya pun tersenyum bahkan tertawa bersamaan saat tahu jika keduanya sama sama seorang Dokter hal itu membuat Atta semakin penasaran dengan Humairah...
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Dan kini hubungan Atta dan Huma semakin dekat mereka kini bersahabat hal itu membuat keduanya merasakan kenyamanan yang tak pernah atau belum pernah mereka rasakan.
"Terima kasih untuk makan siangnya?"ucap Huma sesaat setelah mereka menikmati makan siang bersama.
Atta pun hanya tersenyum dan kemudian mengangguk..
"Sama sama ya sudah kita kembali kerumah sakit karena aku ada pasien siang ini. tapi maaf aku gak bisa mengantarmu."ucap Atta hal itu di sambut anggukan oleh Huma..
"Iya Mas gak apa apa aku bisa kembali ke rumah sakit sendiri. Mas hati hati di jalan ya."ucap Huma sebelum akhirnya mereka berpisah.
Di tempat berbeda yang berbeda Abee sedang bersama Graha untuk merencanakan sebuah bisnis keduanya sudah saling mengenal sebelumnya...
"Hai Pak Abee senang kita bisa berjumpa lagi?" ucap Graha sembari menjabat tangan Abee..
Abee pun tersenyum dan kemudian keduanya pun sama sama tertawa..
"Wah akhirnya aku bisa membuat janji dengan Dokter yang super sibuk ini. Bagaimana kabar anda apakah baik baik saja?"tanya Abee sedikit menggoda Graha.
Keduanya pun langsung akrab dan kemudian mereka berbincang mengenai kerja sama yang akan mereka lakukan hal itu membawa keduanya untuk sering bertemu..
"Menurutku tak ada masalah? Lagipula aku tak meragukan lagi kehebatan seorang Abeezard Danuarta."ucap Graha sembari bertepuk tangan.
Abee pun hanya tersenyum setelah mendengar ucapan Graha yang sedikit membuatnya geli...
"Dokter Graha jauh lebih hebat sudah menjadi seorang pembisnis hebat seorang Dokter pula wah aku gak bisa bayangin gimana hebatnya anda."jawab Abee membuat keduanya terlihat seperti anak umur 20'an yang sedang bercanda
Singkat cerita kini Graha pun tengah kembali ke rumahnya dan menceritakan tentang pertemuannya dengan Abee kepada Belian istrinya.
"Sayang kamu tahu gak tadi Mas habis ketemu sama Pak Abeezard dan kami akan melakukan kerja sama semoga saja semuanya lancar."ucap Graha di sela sela dirinya sedang bersama sang istri.
Berlian pun hanya mengangguk dan tersenyum..
"Aku yakin jika Mas yakin. semoga saja semuanya akan lancar ya Mas."ucap Belian lirih...
Keduanya pun berbincang bincang setelah sebelumnya mereka tak melihat Atta di rumahnya...
"Sayang apa Atta belum pulang? Mas tak melihat mobil miliknya di luar?" tanya Graha sembari membuka kancing bajunya.
Berlian pun menggeleng dan kemudian mendekati suaminya.
"Mungkin dia sibuk Mas jadi dia pulang telat. Lagipula anak kita itu sudah dewasa Mas gak mungkin dia nyasar." ucap Berlian sembari mengambil baju kotor milik Graha.
Graha pun tersenyum sembari menatap wajah Belian..
"Kamu bisa saja sayang, ya sudah Mas mandi dulu."ucap Graha sembari berlalu pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sementara itu di kehidupan Amar dan Salsa kini mereka tengah bersantai sejenak setelah sebelumnya mereka baru saja pulang dari panti asuhan karena kini keduanya sama sama menjadi donatur tetap di salah satu pantai asuhan yang di didirikan oleh Ayah Wiguna..
Ketika Amar dan Salsa sedang menikmati teh tiba tiba saja putra kesayangan mereka Farrel baru saja pulang ke rumahnya.. Farrel mengikuti jejak sang Bunda menjadi seorang polisi...
"Assalamualaikum...."ucap Farrel sembari mencium tangan kedua orang tuanya secara bergantian..
Amar dan Salsa pun tersenyum sembari menjawab salam dari putra kesayangan mereka.
"Waalaikkumsalam Nak kamu baru pulang?"tanya Salsa dengan sangat lembut...
Farrel pun langsung duduk di depan kedua orang tuanya dengan rasa lelah yang begitu berat..
"Iya Bunda hari ini sibuk banget jadi baru pulang. Oh iya Bunda dan Ayah kapan mau ke rumah Paman Graha? Bukankah Aya sudah melahirkan?" ucap Farrel hal itu membuat Salsa dan Amar kaget pasalnya mereka belum mendengar kabar bahwa Aya telah memiliki momongan..
"Kapan Aya melahirkan? Kenapa kamu baru bilang sekarang?"tanya Amar sedikit keras..
Farrel pun bingung...
"Tadi aku chat Atta dan dia bilang Aya sudah melahirkan dan anaknya cewek."ucap Farrel dengan sopan...
Salsa dan Amar pun saling tatap dan kemudian keduanya pun langsung heboh sendiri membuat Farrel menepuk jidatnya sendiri..
"Bunda sama Ayah kebiasaan selalu saja ribut dengan urusan yang gak penting. Ya sudah aku mau mandi dan mau tidur aku capek."Farrel pun berlalu pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang masih heboh sendiri.
Sesampainya di dalam kamarnya Farrel hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kedua orang tuanya yang selalu heboh dengan urusan yang sepele..
Sementara itu di lain tempat Graha dan Berlian sedang bersantai di ruang keluarga tiba tiba saja ponsel miliknya berdering. Graha melihat ada panggilan masuk dari Amar kakaknya.
"Assalamualaikum Mas kenapa?"tanya Graha dengan lembut.
Amar pun langsung bla bla berbicara panjang kali lebar menyalahkan Graha yang tak memberitahu dirinya mengenai Cahaya yang telah memiliki bayi..
"Kamu sungguh terlalu Gra kamu adik macam apa? Keponakan aku melahirkan tapi kamu malah tak memberi kami kabar apa kamu sudah tak menganggap kami keluarga?"ucap Amar hal itu membuat Graha mengambil nafas panjang.
"Maaf Mas kami belum sempat kami sibuk, dan Mas jangan bicara seperti itu Mas kan keluarga aku satu satunya. Dan iya Aya telah melahirkan dan sekarang kamu menjadi kakek."ucap Graha mencoba menjelaskan..
Amar pun langsung menurunkan egonya dan kemudian bertanya mengenai cucu pertamanya..
"Ya sudah kalau begitu besok kami akan ke Jakarta untuk melihat Aya dan putri kecilnya. Gimana kabar kamu dan Lian kalian baik baik saja? Terus kabar Atta dia bagaimana sudah lama sekali dia tak menelfon ku."ucap Amar kembali berbicara hal hal yang gak penting.
Graha pun tersenyum Graha selalu saja tertawa ketika berbicara dengan Amar kakaknya karena semenjak Opa Rahman meninggal Amatlah satu satunya keluarga yang Graha miliki..
"Jangankan kamu Om'nya Mas kita saja yang orang tuanya jarang melihat Atta di rumah dia itu orang yang super sibuk jadi di maklumi saja dan kabar kami baik Alhamdulillah."jawab Graha sembari tersenyum...
Berlian pun hanya bisa ikut tersenyum ketika mendengar pertengkaran kecil kedua saudara ini,walaupun Amar adalah mantan suaminya namun mereka telah menutup rapat rapat rahasia itu dari anak anak mereka karena mereka itu hanya masa lalu.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Atta yang baru saja sampai di rumah pun mendengar perbincangan sang Ayah dengan OM Amar hal itu membuat Atta langsung mendekat..
"Maafkan Atta ya Om akhir akhir ini Atta sedang sangat sibuk jadi gak sempat memberikan kabar."ucap Atta menyambung pembicaraan sang Ayah..
Atta pun langsung mengucapkan salam dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya secara bergantian..
"Tu Mas Atta baru pulang lihatlah padahal ini sudah jam 9 malam dia baru sampai."ucap Graha dengan antusias..
Berlian pun langsung bangun dari duduknya kemudian pergi ke dapur untuk mengambilkan minuman untuk putra kesayangannya.
"Minumlah Nak kamu pasti capek seharian bekerja?"ucap Berlian sembari mendekatkan satu gelas orange jus untuk putranya..
"Terima kasih Bunda.. Bunda memang yang terbaik."jawab Atta sembari tersenyum hal itu membuat Graha merasa iri karena sang putra selalu saja memuji Bundanya.
"Jadi hanya Bunda saja yang terbaik sedangkan Ayah enggak?"ucap Graha sembari menaikan satu alisnya.
Atta pun langsung menatap kearah sang Ayah dan tersenyum..
"Ayah dan Bunda memang yang terbaik.."ucap Atta dengan sangat kencangnya..
Graha dan Berlian hanya bisa tersenyum melihat Atta yang selalu masih seperti anak anak bagi mereka..
"Ya sayang Bunda percaya, sekarang kamu mandi dan beristirahatlah kamu pasti capek bukan?" ucap Belian menyuruh putra kesayangannya untuk beristirahat...
Atta pun langsung memeluk Bundanya dan kemudian mencium kening Berlian dengan lembut..
"I love you Bunda."ucap Atta sembari berdiri dan kemudian berlalu menuju kamarnya.
Graha pun menggelengkan kepalanya sembari tersenyum..
"Anak itu memang tak pernah berubah dia tetap menjadi anak kecil walaupun usainya sudah 26 tahun. Tapi Mas percaya bahwa dia akan menjadi orang yang sukses di kemudian hari."ucap Graha merasa bangga pada Atta..
"Amin, insyaallah dia akan sukses sama seperti Ayahnya. Bunda juga sangat yakin Atta akan menjadi orang hebat sama sepertimu Mas karena dia bukan tipe anak yang pemalas dan Bunda bersyukur untuk hal itu.."Berlian pun tak kalah bangga mengenai putranya.
Jam tak terasa tengah menunjukan pukul 06.45 Atta pun telah bersiap untuk bekerja,hari ini Atta terlihat jauh lebih fress karena Atta adalah tipe orang yang selalu mengatur pola makannya sehingga Atta selalu terlihat bugar walaupun pekerjaannya begitu padat.
Atta yang kini masih bersiap pun tiba tiba saja mendapatkan sebuah pesan dari Gisela di pagi hari, rutinitas mereka berdua sebelum mereka bekerja seperti mengucapkan selamat pagi...
"Selamat pagi Mas Naufal have a nice day."tulis pesan yang di kirim oleh Gisela kepadanya..
Atta pun langsung tersenyum sembari menatap tulisan yang ada di layar ponsel miliknya. Sebuah balasan pun terkirim..
"Selamat pagi juga calon bidadari surga, jangan lupa sarapan dan semangat untuk hari ini."sebuah pesan singkat yang dia kirimkan melalui WhatsApp..
Di sebrang sana Huma pun langsung tersenyum menatap layar ponselnya hatinya berdetak tak menentu apakah ini yang di namakan cinta..
Huma pun tak berhentinya tersenyum sehingga membuat sang Bunda Najwa yang melihatnya menjadi sedikit curiga.
Najwa pun memerhatikan sang putri yang kini telihat selalu bahagia beberapa bulan belakangan ini apakah mungkin putrinya kini tengah jatuh cinta??
Terlebih lagi putrinya adalah wanita yang selalu tertutup jika mengenai perasaan sehingga membuat kedua orang tuanya mengira bahwa Huma itu tak pernah memiliki teman laki laki..
"Anak Bunda pagi pagi udah senyum senyum sendiri,wah Bunda jadi curiga ini?."ucap Najwa membuat Huma yang sedang fokus pada ponselnya langsung menatap Bundanya dengan tatapan malu..
Huma pun menatap Najwa dengan tatapan yang tak biasa,kali ini Huma ketahuan sang Bunda bahwa dia sedang senyum senyum sendiri itu semua karena pesan yang di kirimkan oleh Atta kepadanya..
"Bunda ngagetin Huma saja. Enggak kok Bunda ini ada teman Huma dia kirim pesan."jawab Huma pelan..
"Pasti laki laki ya? Ingat apa yang pernah Bunda bilang sama Huma ya jangan mudah percaya sama yang namanya laki laki apalagi kamu baru pertama jatuh cinta."ucap Najwa membuat Huma merasa malu karena sang Bunda tahu bahwa dirinya kini tengah jatuh cinta..
Huma hanya mengangguk mematuhi ucapan sang Bunda..
"Iya Bunda terima kasih telah mengingatkan Huma,Huma bersyukur memiliki orang tua sebaik Bunda dan Ayah."ucap Huma sembari memeluk Najwa dengan begitu eratnya...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!