NovelToon NovelToon

PANGERAN KEJAM 2

PERANG ; PANGERAN YUK HILANG

Semuanya habis. Yuk kalah dalam perang. Beberapa dari anak buah dia, rakyat dia, juga dibantai. Musuh masuk ke dalam kerajaan, menguasai kerajaan yuk dan kerjaan yin.

Sementara di sisi lain, putri yin sedang melahirkan kedua anak kembarnya. Satu laki-laki dan satu perempuan.

Ibu dan ayah yin bahkan terbunuh karena mau melindungi istana mereka. Ibu ratu istana yuk juga, kakaknya yuk sampai dengan putri Bao.

[Beberapa puluh tahun kemudian]

Putri yin harus hidup dibawah tekanan musuh, dia jatuh cinta kepada putri yin dan pada akhirnya putri yin harus tidur dengan musuh pangeran yuk, hingga dia hamil dan juga melahirkan anak musuh pangeran yuk.

Anak pangeran yuk, yang laki-laki diberi nama pangeran Feng yuk, dan putrinya yang diberi nama putri Xia Yin.

Pangeran Feng belajar bela diri. Dia memiliki aura yang sama dengan ayahnya, pangeran yuk. Aura birunya dan putri Xia Yin yang memiliki aura juga kekuatan alami sang ibu, Puri yin, aura merah muda.

Di sisi lain, adik pangeran Feng dan putri Xia Yin adalah perempuan. Dia sama cantiknya dengan putri yin, tapi auranya memancarkan aura hitam, gelap. Seperti ayahnya.

Setelah pangeran Feng bisa belajar bela diri dan menguasai ilmu yang tinggi, dia membunuh ayah tirinya itu.

Putri xixi benci sekali dengan pangeran Feng. Dia ingin membalaskannya. Dia ke kamar pangeran Feng. Tapi ilmunya belum seberapa.

Pangeran Feng hampir 25 th, putri Xia pun sama, sementara putri xixi, anak dari musuh ayahnya Pangeran yuk, dia baru berusia 15 th.

"saya membenci kakak. Kenapa kakak membunuh ayah saya? Ayah kakak juga kan?"

"Bukan ayah saya. Hanya ayah kamu. Kamu tahu, ayah kamu yang membunuh ayah saya lebih dulu, membantu istana ini. Istana milik ayah saya. Membunuh nenek saya, ibu dan ayahnya ibu yin."

Putri xixi menodongkan pedang yang dia ambil di tempat pedang. Pedang apa saja. Dia mengulurkan pedangnya tepat di leher Feng.

Walau putri xixi memiliki aura hitam. Tapi hatinya lembut seperti putri yin, ibunya. Dia bahkan tak tega kalau harus berburu.

"bunuh saja saya. Saya juga sudah puas membunuh ayah kamu yang kejam dan membunuh ayah saya."

Pangeran Feng balik menantang putri xixi. Tapi putri xixi tak bisa. Dia hanya menangis tersedu. Dia malah menyerahkan pedangnya ke pada sang kakak laki-lakinya itu.

"kakak saja yang bunuh saya? Saya tidak ingin hidup lagi. Kakak dan mama pasti tidak sayang dengan saya kan? Pasti sangat membenci saya karena ayah saya jahat bukan?"

Pangeran Feng mengarahkan pedangnya ke leher putri xixi. Hanya sedikit digoreskan lehernya saja, putri xixi juga akan terluka, kehabisan darah dan auranya, mungkin akan mati dengan mudah. Tapi pangeran Feng tak kuasa melakukannya.

Prank!

Dia membuang pedangnya ke lantai. Dia mengusir putri xixi dari kamarnya. Dia memanggil dayang karena putri xixi tak mau keluar.

"Saya tidak mau keluar kakak. Saya mau mati saja sekarang, di tangan kakak. Ambil pedangnya lagi. Arahkan ke saya."

Pangeran feng menggeleng. Dia memilih pergi dari kamarnya.

"panggil ibu ratu yin dan putri Xia, bilang kesayangan mereka ada di sini."

Pangeran Feng meminta penjaga di kamarnya untuk memanggilkan keduanya. Mereka mengangguk dan pergi. Salah satu dari mereka.

Pangeran Feng memilih menenangkan diri. Dia pergi ke hutan terlarang. Terbang dan melompat tinggi menaiki pohon. Dia diam disana.

***

"yang mulia ratu, putri xixi di kamar pangeran Feng. Dia menangis sejak tadi."

"xixi, kenapa dia disana dan menangis?"

Putri Xia sedang bersama ratu yin. Mereka bergegas ke kamar pangeran Feng. Putri xixi menunduk menangis terduduk di lantai kamar pangeran Feng.

"ada pedang."

"kenapa ini."

Pedangnya bahkan terlihat ada noda darah di sana. Putri Xia dan ratu yin ketakutan. Mereka menghampiri putri xixi. Mengecek tangan putri xixi. Tangannya terluka.

"putri xixi, apa pangeran Feng yang melukai kamu?"

"ibu, obati dulu putri xixi."

Ratu yin mengangguk. Mereka membawa putri xixi ke kamarnya. Putri Xia memanggil tumbuhan untuk mengobati luka putri xixi. Putri Xia yang membantu mengalirkan auranya untuk mengobati putri xixi agar lukanya lebih cepat sembuh.

"Kakak Feng yang melukai kamu? Feng keterlaluan sekali. Dimana dia, akan kakak balas kembali."

Putri Xixi menahan tangan putri Xia yang mau pergi di sana. Dia menjelaskan semuanya dengan menangis tersedu.

"Bukan kak Feng, tapi saya sendiri kak Xia, ibu. Saya tahu ayah saya yang jahat, kalian semua membenci saya kan?"

"Kata siapa?"

"Ibu sangat sayang kepada kamu. Ayah kamu mungkin jahat. Tapi kamu tidak kan? Kamu anak ibu."

"Iya, kakak juga sangat menyangi kamu. Kenapa kamu berpikir seperti itu. Kakak akan sedih kalau kamu sedikit saja terluka. Jangan lukai diri kamu lagi."

Putri Xia kembali duduk di samping putri xixi. Dia memeluk sang adik. Ratu yin juga.

"pangeran Feng tidak melukai kamu kan? Kamu tahu artinya sayang? Putri ibu?"

"pangeran Feng juga sayang sama kamu. Dia tidak tega melukai kamu. Mungkin dulu kak Feng membenci keadaan saja."

"iya. Buktinya, Feng bisa saja menusuk jamu langsung, kapan pun dari kemarin, tapi tidak kan?"

Ketika mereka sedang di kamar putri xixi, ada pengawal yang datang dengan panglima.

"yang mulia. Ada yang menyerang di perbatasan Utara."

"kami butuh pangeran Feng. Dimana pangeran Feng yang mulia."

Putri Xia langsung berdiri. Dia mengirimkan telepati kepada kakak kembarnya itu. Putri Xia ikut ke Medan Utara.

"sayang, hati-hati." Ratu yin takut sekali. Tapi kedua anaknya itu pendekar yang sangat terlatih.

"Tunggu." Ratu yin memberikan perlindungan untuk anak perempuannya itu.

"Iya ibu. Xia janji akan kembali dengan selamat. Ini hanya pemberontak kecil mungkin ibu."

"hati-hati kak."

Putri xixi pun khawatir. Putri Xia mengangguk. Dia lari keluar kamar putri xixi. Dia pergi dengan panglima dan beberapa penjaga yang dia minta ikut juga.

Pangeran Feng yang ada di pohon, mendapatkan pesan telepati putri Xia. Dia bergegas ke perbatasan Utara.

Putri Xia hampir terluka. Tapi dia tapi seorang melindunginya. Pangeran Feng datang. Dia kira pendekar wanita itu, dengan pakaian kuning mudanya, dengan paduan putih, cantik, mau melukai Xia.

"kak, dia menolong aku." Kata putri xixi kepada pangeran Feng.

Pangeran pun kembali bertarung. Dia hampir melukai ayahnya sendirian. Yuk masih hidup. Dia ditemukan oleh ayahnya putri lili ketika pembantaian. Salah satu tabib yang tak suka dengan kerajaan. Tapi sekarang dia sudah meninggal.

"Jangan lukai dia. Dia ayah anda berdua." Kata putri lili, wanita itu kepada pangeran Feng dan putri yin.

Mereka diam dan terkejut tudung kepala laki-laki itu dibuka. Dia lusuh.

PEMBERONTAKAN ; PANGERAN FENG

Dug!

Salam sekali hentak dengan pedang energi milik pangeran Feng.  Semua pemberontak terluka.  Kecuali laki-laki yang disebut ayahnya itu.  Energi mereka juga sama persis.  Tapi pangeran Feng memilih langsung pergi dari sana. 

Dia masih tak percaya, ayahnya masih hidup. 

Putri Xia berdiri di sana.  Dengan panglima perang.  Menatap laki-laki yang disebut ayahnya itu.  Apa benar?

“Yang mulia, anda masih hidup?” Panglima berlutut di depan pangeran yuk.  Dia salah satu prajurit yang dulu bekerja dengan yuk. 

“iya.  Ayah putri lili yang menolong dan mengobati saya selama ini, dan menyembunyikan saya.  Karena saya baru sembuh dan pulih, lebih baik detik ini.”

“paman, ini benar-benar ayah?” tanya putri Xia kepada sang panglima. 

“Kamu putri saya? Anak putri yin?” tanya yuk kepada Xia.  Xia mengangguk. 

“Xia Yin.  Tadi kakak saya, Feng yuk.  Ayah, ayah yuk.”

“Iya.” Dia menangis dan mau nemeluk Xia.  Tapi Xia mundur karena masih ragu dan takut. 

“Kalau benar tuan ayah saya, ikut kamu ke istana.  Ibunda pasti bisa mengenali anda.”

Xia jalan lebih dulu dengan pengawal yang lain.  Panglima mempersilakan yuk.  Yuk mengajak lili. 

“tapi yang mulia.  Saya tidak pantas ikut ke kerajaan.” lili menolaknya. 

“Kamu sudah saya anggap seperti anak saya sendiri.  Ayah kamu juga sudah menyelamatkan saya dan saya sudah janji kepada ayah kamu, kalau saya akan menjaga kamu seperti anak saya sendiri.”

Lili pun akhirnya ikut.  Mereka ke kerajaan.  Ratu yin menunggu kedatangan putrinya Xia yang tak juga pulang.  Sementara Feng sudah masuk lebih dulu.  Dia lega karena Feng bilang semuanya sudah baik-baik saja.  Musuhnya sudah kalah. 

Putri xixi ikut menemani ratu yin dan menunggu kakak perempuannya.  Tak lama rombongan Xia dan panglima datang.  Yin yang kini sudah menjadi ratu di sana kaget melihat laki-laki yang mirip dengan yuk. 

“Yang mulia ratu, ini pangeran yuk.” Kata panglima itu menjawab kebingungan yin. 

Yin tak menyangka.  Matanya melebar sempyrna, berbinar indah. Ratu yin langsung mendekati yuk.  Dia mengeluarkan pedang energinya dan menodongnya ke leher laki-laki yang mirip yuk itu. 

“ibu.”

Putri Xia kaget.  Ibunya yang dikenal lemah lembut bisa semengerikan seperti ini?

“lakukan sesuaka anda yang mulia yin.  Anda tahu kan kelemahan saya kamu, sayang?”

Ratu yin menurunkan pedangnya.  Dia menyimpan kembali pedang energi miliknya.  Yin bisa merasakan kalau laki-laki di depannya benar-benar pangeran yuk yang dulu.  Ratu yin langsung memeluk pangeran yuk. 

“yang mulia, anda selamat? Bagaimana bisa? Kenapa tidak pernah kembali ke kerajaan?”

Putri Xia masih bingung dan aneh.  Tapi dia yakin setelah ibunya sendiri yang memastikan.  Putri Xia mengajak putri xixi masuk. 

“Kak, masuk.” Putri Xia juga mengajak putri lili masuk. 

Pangeran yuk menceritakan semuanya kepada ratu yin.  Ratu yin mengajak pangeran yuk ke kamar dia.  Ratu yin membantu pangeran yuk untuk membersihkan badannya dan memakai kembali baju-baju dia yang dulu. 

Yin sepakat dengan semua petinggi kerajaan, penasehat kerajaan, kalau pangeran yuk akan diangkat sebagai raja lagi. 

Besok mereka akan melalukan peresmiannya. 

Putri Xia dan putri xixi mengajak lili ke Kamar.  Ada satu kamar kosong yang Putri Xia minta dayang untuk membersihkannya. 

“Kakak bisa istirahat dan tidur disini.  Ada beberapa baju juga yang sudah disiapkan.  Kakak bisa bersih-bersih dulu.  Setelah itu kita akan makan siang di ruang makan kerajaan.” Kata putri Xia kepada lili. 

Lili mengangguk dengan canggung.  Putri Xia dan xixi meninggalkan lili di kamar.  Lili melihat sekeliling kamar.  Dia terbiasa bersembunyi, di gua atau pun tinggal di gubuk kotor.  Lili takjub dengan kamarnya.  Sangat indah.  Lili membuka lemari bajunya. Banyak sekali baju-baju indah. 

Lili lihat kamar mandinya.  Sangat luas.  Lili langsung masuk ke kolam mandinya.  Dia melepaskan baju luarnya dan langsung masuk ke kolam.  Berendam di sana. 

Ada banyak bunga, bau-bauan.  Energi lili berwana hijau, tumbuhan, mirip dengan energi bunga milik putri Xia dan putri yin.  Tapi ini lebih seperti dedaunan hijau tanpa bunga.  Tapi sangat berkhasiat. 

Selesai mandi, dia mengambil baju dan memilih baju yang dia suka.  Sampai ada yang mengetuk pintu. 

“Yang mulia putri, ada kiriman dari ibu ratu.” Kata dayang di depan. 

Dengan kekuatan lili, tanpa menyentuh.  Dia membuka pintu itu.  Lili mempersilakan pada dayang masuk.  Mereka membawa parfum dari bunga yang dibuat ratu yin senidiri.  Ada bunga juga yang akan mengharumkan ruangan.  Di taruh mereka di meja. 

“Yang mulia putri di tunggu makan siang di ruang makan kerajaan.  Kami ada di depan untuk mengantar yang mulia.” Kata mereka.  Ada lima orang. 

“Yang mulia butuh bantuan untuk menata rambut yang mulia?” tanya salah satu dari mereka. 

“Biar kamu bantu.”

Lili tak meminta.  Tapi rasanya tak sopan juga kalau dia berantakan. Terlebih lili lebih sering belanja bela diri dan ilmu energi.  Jadi dia tak tahu dandan.  Akan kacau kalau dia mendandani dirinya sendiri.  Lili pun mengangguk. 

Lili duduk di kursi rias.  Di depan cermin.  Beberapa sayang membantu menata rambut lili.  Memberikan aksesoris bunga di kepala lili, di rambut lili yang tergerai indah dan luruh.  Hitam lekat.  Tapi tidak banyak aksesoris di sana.  Sederhana saja. 

“Apa pakaian ini pantas untuk makan siang dengan yang mulia ratu?” tanya lili, takut kalau pakaian yang dia pilih jelek. 

“tidak nona.  Pakaiannya sudah cantik.”

Lili mengangguk.  Dia dikawal para dayang keluar dari kamarnya.  Mereka menunjukkan jalan yang benar untuk lili menuju ke ruang makan kerajaan. 

Mereka sedang di jalan menuju ke ruang makan kerajaan.  Ada keributan yang mereka dengar.  Lili juga mendengarnya. 

Brak!

Tiba-tiba ada yang terbang dan hampir mengenai lili.  Lili menggunakan kekuatannya untuk menangkap orang itu.  Ternyata dia pangeran Feng. 

Terlihat sudut bibirnya berdarah.  Putri lili khawatir melihatnya.  Dia tak sengaja menyentuh sudut bibir pangeran Feng. 

“jangan berani-beraninya menyentuh saya.”  Feng malah menepis tangan lili.  Dia mencoba berdiri. 

“Pangeran, anda kenapa? Anda terluka.”  Lili mencoba mengejar Feng.  Tapi Feng tak memperdulikannya. 

Lili terpaksa menggunakan kekuatannya lagi.  Dia menggunakan energi hijaunya yang menyala untuk menahan pangeran Feng.  Menyentuh sudut bibir pangeran Feng dan dadanya.  Menyentuh dengan energinya. 

Jantung pangeran Feng berdebar kencang.  Semua pengawal dan dayang melihat itu.  Pangeran Feng pernah terluka parah karena melawan ayahnya xixi ketika akan membunuh dia.  Ada energi hitam yang tertinggal di dalam tubuhnya.  Itu tidak baik untuk pangeran Feng dan energinya. 

Pangeran Feng meminta beberapa prajurit untuk melawan dia.  Setelah bertarung diperbatasan dan juga masih dengan bekas luka dengan ayahnya xixi, pangeran Feng belum terlalu pulih. 

Ratu yin, raja yuk ada di ruang makan kerajaan.  Ada putri xixi dan putri Xia juga.  Xixi meminta maaf tentang ayahnya. 

Mereka dihebohkan dengan melihat energi hijau bercampur biru yang indah memenuhi langit kerajaan. 

“ada apa itu?”

Ratu yin dan yang lainnya keluar dari ruangan.  Mereka melihat dan mencaritahu asal energi itu berada. 

ENERGI HIJAU MUDA ; PUTRI LILI

Ratu yin, raja yuk, putri xixi dan Xia keluar dari ruang makan.  Mereka ke tempat sumber energi yang terlihat sedang bertarung dia berasal. 

“Putri lili.”

“Pangeran Feng.”

Ratu yin dan raja yuk kaget melihat keduanya yang berkelahi.  Putri xixi dan Xia juga diam menatap keduanya. 

“Wahh, tapi perpaduan warna ini sangat indah,” mata putri Xixi

“Iya.  Indah sekali.  Bagaimana bisa, sampai ada yang bisa mengurung kak Feng? Wahh, ilmu kak lili pasti sangat kuat.” Putri xia ikut mengangguk dan takjub melihat itu. 

Ratu yin dan raja yuk saling memandang.  Mereka seperti pernah melihat ini.  Tak asing.  Keduanya saling tersenyum menatap satu sama lain.  Itu mengingatkan mereka ke masa lalu keduanya dulu.  Persis seperti itu, tapi berbeda energi saja. 

“hetikan keduanya,” kata ratu yin kepada semua yang ada di sana. 

“jangan.  Tidak perlu di hentikan.  Putri lili sedang mengobati pangeran Feng.  Apa dia pernah terluka parah?” raja yuk menahan semua prajurit yang akan maju. 

Ratu yin menceritakan kisah singkatnya.  Mereka hanya diam mengamati.  Sampai akhirnya energi pangeran Feng, biru muda itu perlahan menghilang.  Berganti hijau terang milik putri lili.  Pangeran Feng tak sadarkan diri.  Putri lili menurunkan pangeran Feng secara perlahan. 

Melihat itu, raja yuk meminta prajurit untuk membawa pangeran Feng ke kamarnya. 

“wah, baru kali ini aku melihat kak Feng dikalahkan seseorang, iya kan dik?” tanya Xia kekada xixi, yang dia rangkul, tang berdiri di samping dia. 

“Iya kak.” Xixi mengangguk. 

Pangeran Feng di bawa ke kamarnya.  Dia tak sadarkan diri.  Ratu yin dan raja yuk mengikuti sampai masuk ke dalam kamar anaknya itu.  Xixi dan Xia jadi ikutan. 

“Tidak apa-apa.  Pangeran Feng hanya sedang istirahat saja yang mulia ratu,” kata putri lili menjelaskan kepada ratu yin yang kelihatan khawatir. 

“ada apa? Apa yang sebenarnya terjadi kepada pangeran Feng?” tanya balik ratu yin kepada lili. 

Lili meminta semua orang keluar dari kamar Pangeran Feng.  Dia butuh pemulihan, lebih baik sendiri.  Semuanya pun keluar.  Ratu yin mengajak lili ke ruang makan kerajaan lagi. 

“Tadi saya mau ke ruang makan kerajaan yang mulia.  Tapi tiba-tiba pangeran Feng terluka.  Sudut bibirnya mengeluarkan darah.  Kata para penjaga, pengawal dan prajurit, mereka hanya sedang berlatih.”

“Bagaimana bisa berlatih sampai Feng terluka.  Dia tak terkalahkan.  Seperti ayahnya.”

“tapi pada akhirnya ayahnya yang dulu juga pernah terkalahkan kan, kan?” yuk Membenarkan. 

“iya.  Tapi-“ ratu yin bingung harus melanjutkan kalimatnya. 

“pangeran Feng punya luka dalam yang cukup serius yang mulia ratu.  Apa tabib tidak memberitahu, atau yang mulia tidak tahu.”

Ratu yin mengangguk.  Dia tahu.  Tapi dia kira sudah lebih baik sepanjang waktu.  Karena dia selalu melihat pangeran Feng baik-baik saja.  Tapi di balik itu, pangeran Feng menutupi setiap kali lukanya kambuh. 

Mereka ke ruang makan.  Setelah sepanjang jalan membahas pangeran Feng.  Mereka makan bersama.  Ratu yin mengambilkan makanan untuk putri lili. 

“lalu sekarang, apa keadaan pangeran Feng sudah lebih baik? Atau bagaimana putri lili?” tanya ratu yin yang memberikan makanan untuk lili. 

“Pasti pangeran Feng kita baik-baik saja.  Lili adalah tabib terbaik karena semua ilmu ayahnya diturunkan ke dia.” Puji raja yin. 

“Akan semakin pulih yang mulia, yang mulia bisa memberikan obat yang yang mulia buat sendiri kan? Dengan dicampur energi yang mulia ratu dan yang mulia raja. Itu akan membuat pangeran Feng jauh lebih baik secara perlahan.”

“baik.  Akan kami lakukan.”

Ratu yin pun kembali duduk di samping raja yuk.  Dia mengambilkan makanan untuk raja yuk.

“aa.”

Ratu yin ingin menyuapi raja yuk.  Xixi dan Xia tersenyum melihatnya. 

“Tidak malu dilihat anak-anak?” tanya raja yuk kepada istrinya yang sudah lama tak bertemu itu. 

“Tidak.  Kenapa harus malu, saya sangat mencintai anda yang mulia raja yuk, saya sangat merindukan anda.  Saya ingin menyuapi anda.  Kenapa harus malu? Lagi pula saya istri anda.”

“iya ayah.  Kita kan Cuma senyum.  Kita pura-pura gak lihat deh.”

“anggap kita tidak di sini.” Timpal xixi.  Tapi dia langsung diam. Dia baru ingat, yuk bukan ayahnya juga. 

“jangan sedih.  Anggap saya seperti ayah kamu.  Kamu juga kan kata ibu yin yang sudah menyelamatkan kakak kamu, pangeran Feng?”

Yuk menggunat energinya untuk mengangkat dagu xixi, agar menatap dia.  Xixi mengangguk. 

“Boleh panggil ayah juga?”

“tentu.  Kenapa tidak.”

“Iya ayah.  Aku sayang ayah juga.”

Xia yang memeluk xixi karena ayahnya jauh di sebrang meja sana. Mereka pun melanjutkan makan bersamanya.  Sampai makanan penutup. 

“Ahh, iya sayangku, istriku.  Aku punya satu permintaan.” Kata raja yuk kepada ratu yin. 

“apa itu?”

“aku sudha berjanji kepada ayahnya putri lili, kalau aku kembali ke istana aku akan menjaga lili dan menikahkan dia dengan anak kita.”

“kak Feng?” Xia yang kaget.   Yuk mengangguk. 

“feng sudah punya kekasih?” tanya raja yuk menatap semuanya. 

Xia dan xixi kompak mengangguk.  “belum punya. Mana ada yang mau dengan kak Feng.  Sekali mendekat yah, langsung ditebas kak Feng.  Kak Feng itu.”

“Benar-benar sangat tidak romantis ya kak.  Sangat kejam. Katanya tidak percaya cinta, wanita, dan banyak hal.” Xixi menyambung ucapan kakak perempuannya.

“yang mulia raja.  Itu tidak perlu, jangan hiraukan ucapan ayah dulu.  Ayah hanya bercanda.  Saya mendapatkan tempat tinggal saja sudah cukup disini.”

“Tapi saya setuju.  Saya akan meneruskan ini.  Di hari penobatan raja yuk, sekalian saya akan mengumumkannya.” Kata putri yin kepada putri lili. 

“Tapi-“

“tidak ada tapi-tapian.  Kalau tidak mau menikah dengan Feng, kamu tidak boleh tinggal dengan saya.  Mengerti?”

“Saya akan pergi dari sini.”

Lili pergi dari sana.  Raja yuk hanya bercanda.  Tapi putri lili seperti ayahnya, sangat serius.  Dia tak bisa diajak bercanda. 

“tunggu.  Pangeran Feng butuh kamu bukan? Kamu yang hanya bisa mengobati anak saya.  Tinggallah disini.”

“Iya kak.  Untuk kita.  Saya mohon.” Xixi dan Xia ikut memohon. 

Ini lebih karena masalah tugas dia untuk mengobati. Dari ramalan yang ayahnya bicarakan juga Lili harus membimbing energi biru.  Itu kan Pangeran yuk.  Kalau tidak bisa mengobati luka hatinya, dia akan menghancurkan dunia. 

Karena pangeran Feng tidak memiliki cinta di dalam hatinya. Putri lili harus mengajarkan itu kepada pangeran Feng. 

“tidak perlu menikah yang mulia.  Saya akan disini sebagai tabib pangeran Feng. Saya akan mengobati dia. Saya permisi.  Saya mau ke kamar saya.”

Putri lili pamit pergi dari sana.  Ratu Yin menatap raja yuk.  Yuk meminta ratu yin untuk bersabar.  Dia yakin kalau mereka punya takdir yang spesial.  Xia dan xixi sangat mendukung itu. 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!