Bunyi ponsel Cheryl berdering. Dengan sedikit malas-malasan dan mata masih terpejam ia berusaha meraih ponsel yang berada di samping tempat tidurnya.
"Hmm siapa sih pagi-pagi begini sudah berisik." gerutu Cheryl dengan tangannya bergerak kesana-kemari berusaha meraih ponselnya yang kini kembali berdering.
"Nah ini dia!" tangannya berhasil meraih ponselnya. Matanya masih terpejam terlalu lengket untuk dibuka ia masih berniat untuk meneruskan tidur dan mimpi indahnya.
"Hallo..." ucapnya ogah-ogahan.
"Beb aku sudah di depan come on!" suara di seberang memberitahu keberadaannya saat ini.
"Hah! Bukannya itu suara...." Cheryl dengan spontan membelalakan matanya. Membaca secara kilat nama yang tercantum di layar ponselnya Lalu ia melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul tujuh pagi.Dengan spontan Cheryl bangkit dari tidurnya menyambar handuk dan masuk ke kamar mandi.
"Hallo... hallo .. sayang maaf, tunggu sebentar ya. Semalam perut aku sedikit bermasalah nih!" Cheryl mencoba menjelaskan atas keterlambatan bangunnya.
"Kamu baik-baik saja? Kalau memang gak enak badan, kita batalkan saja tidak apa-apa kok beb. Nanti kita atur ulang kembali jadwalnya." jawab Bagas.
"Tidak...tidak sayang please tunggu bentar ya.Kamu masuk aja dulu. Sebentar lagi selesai kok." Cheryl berusaha meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja hanya sedikit bermasalah dengan perut semalam.
Cheryl sangat mengenal sifat sabar dan pengertian kekasihnya itu. Dan hal itulah yang membuat dirinya sangat menyanyangi Bagas.
Semua sahabatnya juga mendukung hubungannya dengan Bagas. Walau usia mereka terpaut dua tahun lebih muda Bagas daripada dirinya, tetapi sikap dewasanya melebihi cowok-cowok lain yang seusia nya.
Dibanding Cheryl justru Bagas lah yang lebih sabar dan pengertian. Selain itu Bagas juga lebih bisa menguasai keadaan kalau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan. Sangatlah berbeda jauh dengan sifat Cheryl yang gampang panik dalam menghadapi sesuatu.
Banyak yang bilang mereka adalah contoh pasangan yang saling melengkapi. Dimana Cheryl punya kekurangan selalu bisa ditutupi oleh Bagas dan begitu juga sebaliknya.
Bagaikan Yin dan Yang sesuatu yang saling berhubungan dan berlawanan tetapi saling membangun satu sama yang lain.
Tidak hanya sahabatnya saja yang sangat mendukung hubungan mereka. Bahkan kedua orangtua mereka masing-masing pun sudah merestui. Tinggal beberapa bulan lagi hari bahagia mereka berdua untuk menyatukan cinta mereka selamanya.
Hari ini rencana mereka untuk melakukan sesi pemotretan prewedding di sebuah kota yang berudara sejuk dengan pemandangan yang sangat indah.
Serta ada beberapa sesi pengambilan foto dilakukan di sebuah pantai yang terkenal indah dengan ombaknya yang cantik.
Karena itulah Cheryl semalam langsung meminum obat andalannya saat perutnya berontak ingin mendapatkan perhatian lebih. Lalu ia pun beristirahat membiarkan si obat yang merayu dan memberikan kasih sayangnya pada perutnya yang sedikit manja hingga kembali tenang dan tidak berulah lagi. Hal itulah yang membuatnya sedikit terlambat bangun pagi.
Tok...tok..
"Sayang...Bagas sudah datang tuh. Kamu sudah siap? " tanya mama dibalik pintu kamar Cherryl.
"Bentar ma! Sedikit lagi."
"Perut kamu bagaimana? Kalau masih tidak enak lebih baik suruh Bagas jadwalkan ulang saja. " ucap mama khawatir.
Klik...
Pintu kamar terbuka.Keluarlah Cheryl dengan senyum manisnya dari balik pintu kamarnya. Sambil mencangklong tas ranselnya di pundak. Dengan kemeja putih dan celana jeans biru.
"Aku baik-baik saja ma. Cherryl berangkat ya ma." Cheryl mencium kedua pipi mamanya lalu tangannya.
"Ya sudah jangan lupa obatnya dibawa. Kalau kambuh biar langsung ada obatnya gak bingung lagi mencari apotik."Mama mengingatkan Cheryl.
"Siap delapan enam ibu komandan!" sahut Cheryl sambil terkekeh bersama mamanya.
"Dasar anak bandel.Ingat sebentar lagi sudah akan jadi nyonya Bagas " sambil mengacak-acak rambut putri semata wayangnya itu.
"Ih mama hilang deh kecantikan Cheryl." mulut Cheryl manyun pura-pura ngambek.Sambil menuruni anak tangga bersama mama.
Mama yang melihat anaknya manyun hanya tersenyum dan menggeleng gelengkan kepalanya."Cheryl...Cheryl!" ucap lirih mama
"Siapa bilang kalau rambut acak-acakan itu bikin hilang kecantikannya.? Cantik itu dari hati bukan tampak fisik saja. Apa yang terlihat mata cantik kelak akan pudar dimakan waktu dan usia.Tetapi yang dari hati selamanya akan tetap terasa cantik." jelas Bagas yang entah sejak kapan sudah berada di hadapan Cheryl.
"Nah kan mulai deh muncul sisi dewasa dan selalu serius seorang Bagas dalam menanggapi segala sesuatu".batin Cheryl sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal
"Iya iya aku tahu. Aku kan hanya bercanda dengan mama.Ya kan ma?" Cheryl mengedipkan matanya ke arah mama memberi kode..Karena kalau tidak segera diiyakan akan memakan waktu lebih lama lagi mendengar petuah serius Bagas Bisa-bisa mereka telat pemotretan.
Setelah semua terselesaikan dengan baik dan berpamitan.Akhirnya berangkatlah mereka ke tempat sesi pemotretan prewedding.
...............................
"Bagaimana beb semua tamu undangan sudah terdata?" tanya Bagas melirik Cheryl yang terlihat melamun.
Bagas menyentuh pundak Cheryl perlahan."Beb..ada apa? Ada yang menganggu pikiran kamu?"
Cheryl terkejut saat mendapati sentuhan lembut Bagas di pundaknya.
"Iya... ada apa?" Cheryl menoleh ke arah Bagas.
Bagas tersenyum penuh kesabaran."Lagi mikirin apaan sih. Kok serius amat."
"Semalam----" Cheryl menghentikan ucapannya. Terlihat ia sedang berpikir serius.Ada raut yang menampakkan sedikit kekuatiran dan ketakutan di wajah Cheryl.
"Semalam kenapa? Ada apa?" tanya beruntun Bagas sambil melirik meneliti wajah Cheryl.
"Semalam aku bermimpi ....." Cheryl kembali mencoba menghentikan ucapannya dan sebenarnya mencoba untuk menyangkal apa yang tadi sempat mampir di mimpinya.
"Cheryl ...bisa tidak, kalau berbicara itu tidak sepotong-potong?" Ada apaan sih? Mimpi apa kamu?" kembali Bagas mencoba mencaritahu apa yang sedang menganggu pikiran kekasihnya saat ini.
"Anu ...itu ..mimpi..'
"Apa?" tanya Bagas penuh kesabaran.
"Mimpi salah satu gigi aku putus" seketika suasana jadi hening.Cheryl ingat betul setiap kali ia bermimpi giginya tanggal tidak lama kemudian ia akan kehilangan salah satu keluarga, atau teman dekat.
"Jangan terlalu dipikir serius. Itu hanya bunga tidur saja." hibur Bagas sambil salah satu tangannya merangkul pundak Cherryl.Mencoba memberikan kenyamanan yang menghangatkan .
Tetapi tetap saja dalam hati kecil Cheryl masih terbesit kekhawatiran dan ketakutan itu.
Ketakutan dan kekhawatiran itu semakin menyelimuti perasaannya. Dan kini entah tanpa alasan yang nyata.Kekuatiran itu mulai menular pada Bagas.
Perasaannya tiba-tiba terasa tidak tenang.
Setelah mendengar mimpi Cheryl .Bagas merasa bulu kuduknya berdiri. Tetapi sebagai lelaki ia tidak boleh memperlihatkan kegelisahan sesungguhnya. Ia tidak mau Cheryl semakin terbawa pikiran.
"Nah tuh beb! Kita dah sampai di lokasi" tunjuk Bagas ke arah sebuah perbukitan indah dengan pemandangan alam nan asri dan sejuk.
Lalu mereka pun segera menemui penanggung jawab sesi pemotretan mereka.Setelah mereka memberitahu kedatangannya. Persiapan pemotretan pun mulai dilakukan.
Tidak menunggu lama Bagas dan Cheryl melakukan sesi demi sesi pemotretan .Dan semua berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun.
Bahkan cuaca hari ini juga sangat mendukung tidak terlalu panas karena matahari tidak mengeluarkan sinar panasnya total seolah ia ingin mengatakan "Aku akan mendukung dan melindungi kalian dengan sinar malu-malu aku."
"Aku sang matahari penguasa siang akan selalu mengiringi langkah kalian dan mendukung total sesi pemotretan hari ini."
Sungguh Bagas dan Cheryl sangat berterima kasih atas kerjasama sang Surya.Yang akhirnya mereka dapat menyelesaikan pemotretan ini dengan lancar tanpa terganggu dengan sinar panas matahari yang menyengat
Kini mereka mengubah lokasi pemotretan ke tujuan berikutnya dengan tema pantai.
Setelah perjalanan yang cukup panjang hampir satu jam dari lokasi terakhir.Akhirnya mereka kini telah berada ditepi pantai yang indah.
Pasir putih yang tersebar di bibir pantai menimbulkan sensasi kelembutan tersendiri di telapak kaki, saat mereka menginjaknya.
Sambil menikmati keindahan sunset di tepi pantai mereka juga melakukan sesi pemotretan.Bermain sambil melakukan sesuatu yang serius adalah dua hal yang sedang mereka satukan saat ini.
Setelah semua jadwal terselesaikan dengan baik dan lancar. Hingga semua pihak merasa lega.Akhirnya Bagas dan Cheryl pun kembali ke kota mereka untuk melanjutkan dan mengatur persiapan pernikahan mereka yang lainnya.
Walaupun tubuh terasa letih tetapi rasa lega dan bahagia menyelimuti perasaan mereka saat ini karena semua sesi pemotretan telah mereka lakukan dengan lancar dan sukses.
Cheryl pun tertidur di pundak Bagas dengan senyum yang masih tersungging di bibirnya. Tanda ia bahagia dan menikmati hari ini.Bagas yang mengetahui kekasihnya tersenyum dalam tidurnya membuatnya ikut merasakan bahagia yang sama.
.............,❤️❤️❤️❤️.............
"Wah apa kabar nih! Sukses terus ya buat kamu" ucap gembira Cheryl pada sahabatnya Darrel.
Darrel dan Cheryl sudah bersahabat sejak mereka duduk di bangku Taman Kanak-kanak.
Dimana ada Cheryl disitu pasti Darrel selalu ada dan siap melindunginya.
Karena terlalu dekatnya mereka, banyak yang menyangka mereka seperti kakak beradik.
Hingga Cheryl terlalu nyaman dan terbiasa dengan kehadiran Darrel. Ia tidak pernah menyadari ada sinyal cinta dan sayang yang tak biasa dari Darrel untuknya.
Ketika Cheryl didekati banyak cowok .Darrel diam-diam selalu menjadi bayangan' Cheryl. Hingga satu persatu dari mereka menyerah dan tidak berani mendekati Cheryl. Karena itulah Darrel dikenal sebagai kekasih bayangan Cheryl.
Tetapi ketika Cheryl sendiri mulai menyatakan pada Darrel bahwa ia mencintai Bagas dan begitu juga sebaliknya.Darrel memutuskan untuk pergi menjauh dari mereka .
Demi kebahagiaan sang pujaan hati Darrel lebih memilih pergi dan menyimpan rapat-rapat perasaannya pada Cheryl.Pedih dan hancur itulah yang Darrel rasakan saat itu.
Tetapi setelah melalui berbagai ujian yang ia berikan pada Bagas. Darrel pun yakin melepas Cheryl.Karena Darrel menyadari kebahagiaan Cheryl adalah Bagas.Dan Bagas pun mampu membahagiakan Cheryl.
Hari itu akhirnya Darrel memutuskan untuk memberitahu Cheryl bahwa ia harus ikut papanya ke Singapura. Ia akan melanjutkan sekolahnya disana sekaligus belajar dan membatu bisnis orang tuanya disana.
Saat itu Cheryl sempat marah padanya ia menangis dan memohon Darrel untuk tetap bersamanya.Tetapi bagaimana mungkin, disisi Cheryl saat ini sudah ada Bagas.Hati Cheryl pun bukan untuk dirinya.
Setelah Bagas meyakinkan Cheryl bahwa walaupun Darrel dan Cheryl terpisah jarak mereka masih bisa tetap bersahabat karena persahabatan tidaklah mengenal waktu dan jarak.Akhirnya Cheryl pun dengan berat melepas kepergian sahabatnya itu.
Hari keberangkatan Darrel ke Singapura adalah hari terberat baginya. Harus meninggalkan Cheryl untuk pertama kalinya dalam hidup Darrel dan terpisah jauh. Tapi disisi lain ini adalah jalan terbaik untuk semua terutama untuk kebahagiaan Cheryl .Yang memilih Bagas untuk menjadi belahan jiwanya.
Darrel pergi sambil membawa luka yang hanya dia sendiri yang tahu dan merasakannya.
Hari ini tiba-tiba Cheryl menelpon dirinya menanyakan kabarnya.Walaupun Darrel yakin Cherryl pasti sudah tahu tentang kabar dirinya dari mamanya yang kebetulan sahabat dekat mamanya Darrel.
Dan Darrel pun tahu maksud Cheryl meneleponnya saat in.Yaaa Cheryl memberitahu sekaligus mengundang Darrel untuk datang ke resepsi pernikahannya dengan Bagas.
Saat ia mengetahui Kabar pernikahan Cheryl dari mamanya. Kakinya terasa lemas dan otot-otot tubuhnya melemah. Air matanya pun menetes hangat.Mama Darrel yang sangat mengetahui perasaan anak semata wayangnya itu pada Cheryl memeluknya erat berusaha memberikan kekuatan untuk anaknya."Percayalah Rel bila Tuhan yang berkehendak tidak akan ada seorangpun yang bisa menghalangi.Dan bila memang bukan Cheryl jodoh kamu seerat apapun kamu menggenggamnya ia tidak akan bisa menjadi milikmu." nasehat mama waktu itu.
Perasaan Darrel begitu kompleks.Antara hancur sehancur-hancurnya karena pupus sudah semua harapannya tidak ada celah sedikitpun untuk dirinya di hati Cheryl.Tetapi sekaligus ia bahagia karena ternyata keputusannya untuk pergi meninggalkan Cheryl agar bahagia bersama dengan cintanya tidaklah salah Bagas memang tercipta untuk Cheryl.
"Hallo ...hallo! Darrel ih dengar gak sih aku ngomong!" sahut sewot Cheryl
"Haaa! Apa?" sahut Darrel baru tersadar dari lamunannya.
"Tuh kan Darrel!" Cheryl mulai ngambek dicuekin oleh Darrel.
"Yeee sewot ... Aku denger kok ...kamu akan menikah kan dengan Bagas. Selamat ya semoga kamu bahagia selalu ." sahut Darrel datar. Mencoba menyembunyikan perasaannya sesungguhnya.dan mengontrol getaran suaranya saat ia berbicara pada Cheryl .
"Wahh kok tahu sih! Padahal aku baru mau bilang.Pasti mama deh yang bocorin terlebih dahulu.!" sahut kesal Cheryl merasa didahului mamanya.
Bagas hanya mencoba tersenyum tak terlihat karena mereka masih terpisah jarak.
"Kamu janji datang ya Rel ! Kalau tidak .... aku akan membencimu seumur hidup aku." kecam Cheryl manja.
"Iya ..aku janji!" sahut Darrel
"Okay sampai bertemu di Indo ya Rel!" lalu hubungan telepon pun terputus.
Darrel hanya memandangi smartphone yang ia pegang."Sebentar lagi kamu resmi menjadi milik Bagas seutuhnya." gumam sedih Darrel
Darrel pun meletakkan ponselnya begitu saja di kasur.Lalu ia pun memeluk guling berusaha memejamkan mata dengan air bening hangat yang mengalir perlahan di sudut matanya. "Semoga dia selalu bisa membuatmu bahagia." ucap Darrel dalam hati menahan pedihnya perasaannya sendiri
..................🌹🌹🌹🌹..........
Hai author mau kenalin nih karya terbaru author Sahabatku Suami Pengganti semoga karya baru ini bisa menemani hari-hari kalian semua. Tetap ikuti yaa perjalanan kisah cinta Cheryl dalam menemukan cinta tulusnya.
Jangan lupa like komen dan vote yaa...
Terima kasih buat dukungannya selama ini.
Pagi ini sinar matahari masih malu-malu untuk menyinari bumi.Awan putih masih bergelayut menutupi sinarnya.
Cheryl menggeliat malas.Matanya masih berusaha beradaptasi dengan sinar mentari yang masih nekat masuk melalui kisi-kisi jendela kamar.
Tidak sengaja matanya tertuju pada jam di dinding .Sekali lagi Cheryl menggosok matanya meyakinkan diri dengan apa yang dilihatnya."Hmm masih jam enam" ia kembali menggeliat memeluk guling dan memejamkan matanya kembali.
Hari ini Cheryl libur kerja. Bagas kemarin sudah memberitahunya bahwa hari ini ia akan meeting dengan pemilik event organizer di sebuah cafe di pinggir kota.
Setelah puas dengan tidurnya dan teringat bahwa masih ada pekerjaan yang menanti untuk ia urus. Ia pun bangun dan mengecek ulang jadwal perjanjian-perjanjiannya dengan beberapa pemilik bridal salon.
Cheryl meraih ponselnya dan menekan beberapa nomer di ponselnya."Hallo Fany ...hari ini kamu gak ada acara kan?Ikut aku yuk fitting baju pengantin.Aku jemput sekitar jam sebelas okay?" Setelah Fany sahabatnya mengiyakan.Hubungan telepon pun ditutup.
Cheryl meraih handuknya lalu ia pun mandi untuk bersiap ke salon.
.........................
Hari ini Cheryl dan Bagas sepakat untuk berbagi tugas.Bagas mengurus semua keperluan catering dan gedung. Sedangkan urusan salon, baju pengantin, undangan dan sovenir Cheryl yang mengatur.
Dalam hal berkerjasama dalam tim, mereka adalah jagonya. Setelah semua tugas dikerjakan. Mereka biasa saling memberi info hasil kerja masing-masing.
Pernikahan mereka yang tinggal beberapa minggu lagi yang mengambil tema modern dengan semua serba berwarna putih. Dari warna gaun pengantin, Jas dan celana mempelai laki, bunga dekor semua serba berwarna putih menggambarkan cinta suci mereka.
"Wahh ini sih keren Cheryl . Kamu terlihat sangat cantik dalam balutan gaun ini simpel tetapi elegan dan sangat berkelas. Cocok dengan jas yang akan dipakai Bagas nanti." seru Fany kagum dengan kecantikan sahabatnya itu.
"Benarkah? Dari awal aku juga langsung jatuh cinta dengan gaun ini." Cheryl sangat gembira sekali apalagi ternyata gaun pilihannya benar-benar pas dengan dirinya jadi tidak perlu terlalu banyak perombakan.
Cheryl berputar ke kiri lalu ke kanan di depan cermin besar yang berada dihadapannya.Ia melihat pantulan dirinya memakai gaun putih impiannya itu dengan perasaan puas
"Bagas sangat beruntung mempunyai istri secantik kamu.Dia pasti sangat bangga dan mencintaimu" puji Fany.
Cheryl tersenyum bahagia."Percayalah Fan bila saatnya tiba kamu juga akan bertemu dengan pangeran kamu.Wait and see jangan lupa berdoa." cubit Cheryl di kedua pipi Fany.
"Auch sakit!" seru Fany manyun sambil mengusap kedua pipinya yang dicubit Cheryl.
"Pangeran berkuda putih! Itu mah pangerannya Cinderella dan putri salju!" celetuk Fany kesal.
Cheryl pun terkekeh mendengar celetukan Fany .
Setelah semua urusan gaun pengantin selesai.Kini mereka meluncur ke sebuah Mall terbesar di kota ini.Untuk berburu sepatu.
"Senyum dong jangan ngambek gitu katanya pengen ketemu sang pangeran?" lirik Cheryl ke sahabatnya itu.
Selain Darrel, Fanny juga salah satu sahabat terdekatnya sejak ia kecil. Jadi Fany sangat mengenal sifat dan karakter Cheryl.Begitu juga sebaliknya.
Fany salah satu sahabat yang mengetahui awal mula Cheryl berkenalan, jatuh cinta dan pacaran dengan Bagas .Bahkan Fany juga tahu kalau Darrel ada hati padanya. Tetapi justru Bagaslah yang berhasil mencuri hati Cheryl terlebih dahulu.Walaupun Darrel lebih dahulu mengenal dan dekat dengan Cheryl.
Begitulah cinta terkadang kita tidak tahu kapan dan dengan siapa kita jatuh cinta. Itulah yang dinamakan misteri cinta.
Dan tidak ada satupun yang bisa menentangnya. Bila memang ditakdirkan untuk bersama dipisahkan bagaimana pun caranya akan tetap bertemu dan bersama lagi. Begitu juga sebaliknya sekuat apapun kita berusaha mempertahankan sebuah cinta bila bukan jodoh pada akhirnya tidak akan pernah bisa bersatu.
"Pangeran aku masih berburu kuda putih. Jadi sepertinya sedikit terlambat ia menemui ku." celetuk cepat Fany.
"Hahaha asal jangan salah alamat saja" sahut Cheryl sambil tetap fokus menyetir.
Tidak berapa lama akhirnya mereka sampai ke mall favorit mereka.
"Yuk !" Ajak Cheryl setelah memarkirkan mobilnya.
Merekapun keluar masuk outlet yang ada di mall mencari sepatu yang cocok untuk pernikahan.Sepatu putih dengan high heels lebih dari sepuluh centi menjadi pilihan Cheryl.Serta sepatu pantofel berwarna hitam menjadi pilihan Cheryl untuk Bagas.
"Bagaimana menurut kamu ?" Cheryl sedikit bimbang dengan pilihan warna sepatu untuk calon suaminya.
"Lebih cocok coklat atau hitam nih?" Cheryl merasa bimbang sambil memegang kedua sepatu itu ia membayangkan bila Bagas memakainya.
"Hmm..dasi Bagas ntar warnanya apa?" Fanny berusaha mencocokan dengan pakaian pengantin pria nya.
"Silver!" jawab Cheryl singkat sambil masih berpikir serius.
"Sepertinya lebih cocok warna ---" Cheryl kembali melihat-lihat warna sepatu pilihannya itu.
"Putih!" sahut Cheryl dan Fany kompak.
Lalu mereka berdua tertawa bersama. "Ternyata sampai sekarang selera kita sama !" celetuk Fanny.
"Hooh kecuali selera cowok.Untung kita beda. Kalau sama bakal ribet ceritanya bisa berebut kita" Cheryl dan Fanny terkekeh merasa konyol bila itu terjadi.
"Okay! Sepatu sudah dapat kan?Yuk kita makan siang. Sudah berontak nih perut aku" ajak Fanny.
"Siap komandan yuk! Berhubung seharian ini kamu dah berbaik hati menemani aku. Jadi makan siang hari ini aku yang traktir. Dan kamu juga mendapatkan hak untuk memilih makanannya bagaimana setuju??" sambil Cheryl merangkul sahabatnya itu.
"Wahh asyikkk nih setuju banget. Makanan Jepang boleh gak?" Fanny mengedip-kedipkan matanya memohon persetujuan sahabatnya itu.
"Why not?" jawab Cheryl.
"Yeahhh asyikk! Terima kasih banyak ya Cher.Aku doakan semoga semuanya berjalan lancar dan kalian berdua hidup bahagia selamanya." doa Fanny
"Amin..amin!" jawab Cheryl.
Lalu mereka pun menuju ke resto makanan Jepang yang ada di Mal yang mereka kunjungi saat ini.
Beberapa makanan yang lezat telah tersaji di hadapan mereka tak ketinggalan juga berbagai sushi kesukaan mereka. Dengan lahapnya mereka memakannya. Efek seharian keliling-keliling dan baru sekarang kesempatan mereka beristirahat dan mengisi perut.
Tiba-tiba ponsel Cheryl berbunyi.Ia pun meraih ponselnya dan sekilas tertulis nama Cayank di layar ponselnya.
"Haii sayang... bagaimana semua sudah beres kah? Aku lagi makan siang di Mall ditemani Fanny.Dia setia banget lho menemani aku dari tadi pagi" cerita Cheryl pada Bagas.
Setelah saling memberi info keberadaan mereka dan hasil kerja masing-masing. Akhirnya merekapun menutup teleponnya.
"Bagas titip salam buat kamu.Dia juga berterima kasih karena kamu sudah menemani aku seharian ini." ucap Cheryl sambil mencomot sushi kesukaannya.
"Wahh so sweet Bagas memang kekasih dan calon suami yang top deh! Semoga aku kelak juga menemukan pangeran seperti Bagas.!" harap Fanny.
"eittss... no! Big no Bagas hanya milik aku!" sahur Cheryl tak terima.
"Iya paham! Maksud aku sifatnya mirip Bagas bukan orangnya.Kalau orangnya sih gak ada duanya ya hanya Bagas dan itu sudah jadi milik kamu " jelas Fanny sambil tersenyum menggoda Cheryl.
"Yes the one and only !" sahut Cheryl mantap. Sambil tetap melahap makanan yang ada di depannya.
"Ngomong-ngomong bagaimana kabar Darrel? Dia kamu undang kan?" tanya lirih Fanny sambil menatap intens ke mata Cheryl.Mencoba mencari jawaban jujur disana.
"Baik! Kabar baik perusahaan yang ia pimpin disana maju pesat.Pasti dong dia aku undang dan wajib datang hukumnya. Sudah aku sampaikan ke dia kemarin, kalau sampai ia gak datang putus sudah persahabatan kami." jelas Cheryl.
"Ihh kejam amat sih!" Fanny meraih gelas yang berada di samping piringnya lalu meminum teh ocha favorit mereka.
"Bercanda lah tapi aku yakin dia pasti datang bersama mamanya.Kan mama aku dan Darrel bersahabat." jelas Cheryl.
Hampir satu setengah jam mereka makan dan ngobrol apa saja dan setelah perut terasa kenyang akhirnya mereka memutuskan untuk pulang
"Yuk kita pulang! Masih ada yang harus aku kerjakan lagi di rumah. Terkait dengan undangan dan sovenir." ajak Cheryl
"Okay yuk!" lalu mereka pun menuju ke parkiran .Hari ini hari yang melelahkan tapi sekaligus menggembirakan karena semua yang dimaui berjalan sempurna.
Di sela-sela Cheryl dan Fany yang saling berbagi cerita ringan dan bersenda gurau.Saat mereka berjalan menuju mobil.Kembali ponsel Cheryl berbunyi.
Cheryl pun merogoh tasnya dan berusaha mencari ponselnya yang berada di dalamnya. Sekilas Cheryl melihat layar ponsel nya untuk mengetahui dari siapa telepon masuk tersebut Ternyata telepon masuk dari nomer yang tidak ia kenal karena tidak muncul nama di layar ponsel Cheryl.
"Hallo selamat siang?" jawab Cheryl.
"Selamat siang! Apa betul anda mengenal saudara Bagas Iswantara?" tanya suara dari seberang.
Cheryl mengerutkan keningnya. Berpikir sesaat " Iya benar pak dengan siapa ini?" entah kenapa perasaan Cheryl tiba-tiba tidak enak ada perasaan takut menyelinap di hatinya.
"Ini dari kepolisian .Mohon anda segera ke Rumah Sakit Budi Sentosa.Saudara Bagas mengalami kecelakaan." lemas sudah otot-otot kaki Cheryl tubuhnya pun terasa lunglai tak mampu Cheryl menopang tubuhnya sendiri.
Pandangan mata Cheryl tiba-tiba gelap.
Brukkk
"Cheryl!" Fany terkejut. Tiba-tiba saat menerima telepon. Cheryl langsung terkulai lemas dan ambruk.
.................................
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!