Didalam satu keluarga yang terlihat harmonis ada seorang gadis yang dilanda rasa bosan, karna semua kerjaan dirumah sudah ia selesaikan.
Tasya Amora yang berusia 21 tahun yang sedang duduk di bangku perkuliahan dengan sedang menikmati libur semester yang cukup lama. Selama libur Tasya tidak pernah pergi kemana-mana, ia cuma dirumah dengan tugas rumah yang di embankan oleh keluarga untuknya, ya itu resiko yang harus Tasya terima dikala takdir menjadikan ia anak perempuan dari keluarganya.
Pada saat ini Tasya sudah selesai dengan tugas beberes rumahnya. Karna sudah tak ada lagi kegiatan Tasya mulai merebahkan badannya di tempat tidur miliknya. Tasya yang asik dengan scoll tik tok mulai merasa bosan, bagaimana tidak hari-harinya selalu begini tak ada hal baru yang menarik.
"Membosankan sekali, resiko gak ada ayang emang kek gini kali ya?" ucap Tasya pada dirinya.
lima menit berlalu, Tasya mulai memikirkan bagaimana kalau ia membuka hati kembali.
"Kalau aku mau buka hati, trus cowoknya siapa? Kek gini kali nasib jadi cewek yang gak cantik" keluh Tasya.
disaat asik scoll tik tok, lewatlah iklan aplikasi pencarian jodoh, hal itu membuat Tasya penasaran apakah aplikasi itu benar atau tidak itu harus dibuktikan. Karna rasa penasaran Tasya lebih besar dari pada rasa laparnya Tasya langsung mendownload aplikasi cari jodoh itu.
Lima menit kemudian Tasya sudah mulai memainkan aplikasi cari jodoh, yang mana cara penggunaanya tidak terlalu ribet bagi Tasya yang tak suka hal-hal ribet. Cukup mendaftar dengan akun google dan masukkan hobi dan jangan lupa foto. Di aplikasi itu Tasya banyak mengenal laki-laki yang mana chat mereka berlanjut ke WA.
Setelah pindah ke WA, semua pertanyaan yang di lontarkan oleh semua laki-laki yang ia kenal lewat aplikasi cari jodoh memiliki pertanyaan yang sama. Namun tasya tak risih dengan hal itu, malahan membuatnya terhibur dengan banyaknya laki-laki yang mengchatnya.
Waktu terus berjalan saking asiknya Tasya membalas chat dari laki-laki yang baru ia kenal itu hari sudah mulai gelap. Hal ini membuat Tasya terkejut bagaimana tidak, ia saja merasa baru sebentar chat dengan laki-laki yang baru ia kenal itu tapi hari sudah mulai malam.
Karna sudah mulai malam Tasya meletakkan hp nya di atas meja kamarnya, lalu beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Karna seharian ia sudah terkena debu dan asap dari masakannya.
...****************...
"Tak kusangka, baru saja aku mulai berkenalan dengan laki-laki tapi aku malah lalai dengan waktu, untung saja aku dalam keadaan datang bulan, kalau tidak pasti aku sudah di amuk oleh kedua orang tua ku karna belum menunaikan ibadah ku" ucap Tasya yang baru selesai mandi.
Selesai berpakaian bunda tasya memanggilnya untuk makan, karna sejak tadi sang anak tak kunjung keluar dari kamarnya. Ia tau bahwa sang anak pasti belum ada makan karna asik mengurung diri di dalam kamar
"Tasya..... keluar lah ayok makan, bunda perhatiin kamu itu belum ada keluar kamar semenjak bunda pulang sekolah tadi" ucap bunda Tasya
" Ia bun, ni mau keluar " ucap Tasya di dalam kamar.
" kamu ini dari tadi gak ada keluar kamar, apa gak laper? Ngapain sih didalam kamar terus?" tanya bunda Tasya.
"Gak ad kok bun, cuma rebahan dan scoll tik tok" ucap Tasya bohong, ia takut jujur dengan bundanya karna bundanya melarang keras ia berdekatan dengan laki-laki hal itu yang membuatnya selalu menjalin hubungan secara diam-diam.
Disela waktu makan Tasya mencaritakan Nilai mata kuliahnya kepada orang tuanya, kedua orang tua Tasya memang tidak terlalu mendengar cerita tasya berbeda dengan dengan saudaranya yang memuji dan ada juga yang meremehkan.
" Bun tadi nilai aku dah keluar satu dengan, alhamdulillah nilainya B bun" ucap Tasya antusias.
" Bagus ya, semangat terus kuliahnya dek, biar bisa jadi orang nantinya" ucap abang kevin.
" makasih bang" ucap Tasya senang dengan pujian yang di lontarkan dari abang tertuanya.
" Helleh, baru nilai segitu aja bangga, gak usah percaya kalau dia bisa jadi orang deh, liat aja kelakuannya pemalas kerjaanya cuma mengurung diri dikamar" ucap bang Rangga.
Ucapan Rangga berhasil membuat Tasya naik darah, sehingga Tasya membentak abangnya di hadapan keluarganya itu.
" Bangsat tau apa kau bang soal aku ha? Apa yang seharusnya kulakukan sudah ku selesaikan...kau yang pemalas yang kerjaannya tidur saja, cuma bisa jadi beban... Dasar orang penyakitan" ucap Tasya emosi
Plak
Tasya terkejut atas tindakan yang dilakukan oleh bundanya, bagaimana tidak tiba-tiba saja sang bunda menamparnya.
" Siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu kepada orang yang lebih dewasa kapadamu ha?" ucap bunda Tasya.
Tasya yang diam, seketika merasakan tangannya di tarik secara kasar oleh sosok laki-laki yang tak lain ayah Tasya sendiri.
" Kau anak sialan, lancang mulut kau ya " ucap ayah Tasya yang tersulut emosi atas ucapan tasya.
Hal ini Tasya sudah memakluminya bagaimana tidak, Tasya dikenal gadis murahan dan nakal oleh keluarganya sedangkan di lingkungan pertemanan Tasya dikenal sosok gadis yang periang, sehingga membuat semua teman senang berteman dengannya.
Plak,,,,, Plak,,,, Plak
Tamparan demi tamparan Tasya terimah, kalau di lihat pipi tasya sudah mulai bengkak atas tamparan yang di berikan oleh sang ayah, kemana bunda dan saudara Tasya? Ya mereka cuma bisa menjadi penonton, karna hal itu sudah biasa di terima oleh Tasya. Jadi menurut mereka apa yang diterima Tasya saat ini adalah hal yang biasa.
Tasya yang sudah mati rasa cuma bisa diam, tanpa meneteskan air mata. Setelah sang ayah puas menamparnya Tasya langsung beranjak kedalam kamar, semua orang di dalam rumah cuma bisa diam karna menurut mereka Tasya lah yang salah dan harus mendapat pelajaran.
Didalam kamar Tasya melihat pipinya yang sudah merah dan bengkak hal ini tak membuatnya meneteskan air mata, di saat Tasya asik bercemin melihat keadaan dirinya. Hp yang sejak tadi di anggurin berbunyi.
Tringkkk....tringkk
Itu pertanda ada yang menelfonnya, Tasya heran siapa yang menelfonnya? Biasanya tidak ada seorangpun yang akan menelfonya kecuali ia kembali masuk kuliah. Karna telfonnya terus berbunyi Tasya langsung mengcek hp nya, siapa sangka itu telfon dari laki-laki yang baru saja ia kenal lewat aplikasi cari jodoh.
Tanpa berlama-lama Tasya langsung mengangkat telfon tersebut.
" hallo" ucap Yogi.
" ya" ucap Tasya singkat.
" judes amat neng" goda Yogi.
" gak kok, ada apa nelfon?" tanya Tasya langsung.
" cuma kangen aja nih sama kamu, soalnya di chat gak di balas, kamu dari mana?" tanya Yogi.
Mendengar ucapan Yogi, Tasya langsung mengcek WA nya, dan benar apa yang di bilang Yogi. Laki-laki itu sudah banyak sekali mengirim pesan dan begitu juga dengan laki-laki yang lain.
" hallo, kenapa kamu diam?" tanya Yogi.
" Oh maaf, aku tadi lagi makan dan hp ku tinggal di kamar, aku tidak mendengar kalau ada pesan masuk dari mu" ucap Tasya jujur.
" Oh aku kira kamu lagi pergi sama pasanganmu" ucap yogi.
" tidak, aku hanya dirumah saja, oh ya...kita lanjut chat saja ya, soalnya aku malas nelfon" ucap Tasya.
" humm, begitu ya...tapi kamu akan balas chat ku kan?" tanya Yogi memastikan bahwanya chatnya akan di balas.
" Ia " ucap Tasya singkar lalu langsung mematikan telfon secara sepihak.
Bukan tasya malas menelfon hanya saja ia tidak mau kalau keluarganya mendengar ia sedang berbicara, ia tidak mau rahasianya terbongkar oleh keluarganya itu.
Tasya bukan cewek munafik, ia mengakui kalau ia suka melihat atau mencari cowok yang ganteng. Meskipun begitu Tasya bukan tipe orang yang suka memoroti cowok malahan yang terjadi malah sebaliknya.
Ketika Tasya mendapatkan cowok yang ganteng, pasti ujung-ujungnya dia yang di manfaatkan. Mesikipun sudab di tegor oleh teman atau pun sahabatnya ia tak akan mendengarkan, mungkin ini yang di dinamakan cinta itu tuli.
Meskipun sering di manfaatkan, diasaat Tasya putus ia bukan tipe perempuan yang susah move on, yang mana kebanyakan cewek akan susah move on apalagi jika sudah di manfaatkan seperti Tasya.
Tasya asik membalas chat Yogi yang menurutnya ganteng, meskipun ia belum bertemua. Begitulah Tasya gampang move on dan gampang jatuh cinta.
Saat ini Tasya tengah berbunga-bunga bagaimana tidak Yogi memberikan aruyan maut buaya darat kepada Tasya, sehingga membuat Tasya lupa dengan rasa sakit di pipinya.
chat Tasya dan Yogi
Yogi
Kamu tadi makannya banyak gak?
^^^Tasya^^^
^^^^^^Banyak kok,,^^^^^^
Yogi
Baguslah kalau banyak, sebelumnya aku chat kamu gak ada yang marah kan?
^^^Tasya^^^
^^^Gak ad kok, santai aja^^^
Yogi
masak gak ada? Cewek se cantik kamu...gak mungkin gak punya pasangan kan?
^^^Tasya^^^
^^^Emang gak ada, trus gimana lagi?^^^
Yogi
kalau gitu boleh dong aku dekatin kamu?
^^^Tasya^^^
^^^Boleh, gak ada yang larang kok.^^^
Yogi
Senangnya hati ini, bisa dengat dengan cewek yang cantik kek kamu.
^^^Tasya^^^
^^^Makasih sudah bilang aku cantik^^^
Yogi
Ia sama-sama, oh ya nanti kita lanjut lagi ya,,,,soalnya aku mau nongkrong sama teman ku
^^^Tasya^^^
^^^Ok^^^
Chat mereka pun berakhir, ntah apa yang membuat Tasya nyaman dengan sosok cowok yang bernama Yogi, padahal dia baru mengenalnya dan belum ada bertemu sebelumnya. Mungkin karna sudah kepelet foto gantengnya Yogi.
Karna Tasya sudah berniat untuk jadian dengan Yogi, maka chat dari laki-laki lain ia balas seadanya, malahan ada juga yang ia raed.
Karna Jam sudah menunjukkan jam 10 malam, Tasya memutuskan untuk tidur. Bukan ia tidak mau menunggu sosok cowok idamannya itu, namun karna belum menjadi pasangannya Tasya tidak akan menunggu cowok itu untuk mengabarinya.
Sebelum tidur Tasya memutuskan untuk keluar kamar, karna ia yakin semu Orang di rumah sudah masuk kamar atau masih ada yang nongkrong di luar sama teman-temannya. Karna dari itu, kesempatan utuk Tasya untuk mengambil esbatu beserta handuk kecil untuk mengkompres pipinya, agar besok tidak kelihatan memarnya oleh orang-orang, meskipun Tasya tidak ada keluar rumah besoknya, ia takut ada orang yang datang atau ia harus keluar rumah karna ada keperluan mendadak. Dan orang melihat pipi nya yang bengkak.
Tasya bukan lagi cewek lemah yang setiap di pukul nangis, tapi Tasya lebih kuat sekarang. Karna menurutnya menangiskan sesuatu yang tak penting menghabiskan tenaga.
Meskipun Tasya menerima perlakuan yang tidak enak dari keluarganya ia tetap memaafkan keluarganya. Meskipun begitu Tasya tumbuh tampa kasih sayang keluarga yang menurutnya menyiksa batinya.
Tasya sudah berusaha untuk kabur dari rumah, meskipun di cari ia tetap akan kena pukul baik itu dari orang tua atau saudaranya sendiri.
Setelah mengompres pipinya, barulah ia kembali ke kamar untuk tidur, dia butuh istirahat agar besok mempunyai tenaga untuk beberes rumah yang cukup besar ini sendiri
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!