NovelToon NovelToon

Dinikahi Tuan Muda Pura-Pura Gila

Bab 1 -Anak Haram

25tahun kemudian..

Kring..Kring..

Terdengar suara ponsel berbunyi,yang langsung membangunkan seorang pemuda yang tengah tertidur pulas.

Karena suara ponselnya terus bunyi,membuat pemuda itu dengan malasnya menerima panggilan tersebut.

"Halo." sahut pemuda itu dengan nada mengantuk.

"Heii.. Bandit tengil.!" teriak seorang wanita memanggil pemuda itu.Yang seketika si pemuda menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Apa??" sahut pemuda itu dengan nada mengantuk.

"Hari ini kau harus pulang,kalau tidak papi akan mengeluarkan mu dari kartu keluarga..!!" ucap wanita di sana yang langsung menutup panggilannya.

Sang pemuda pun langsung membuang ponselnya.

"Cerewet sekali si nenek Kabayan ini." ujarnya kembali tidur.

...****************...

Ditempat lain..

"Shiera..!!! dimana kau gadis sialan..!!" teriak seorang wanita paruh bayah bernama Caroline.

"I..Iya bu." jawab Shiera segera datang menghampiri Caroline yang tidak lain adalah sang ibu tirinya.

Caroline langsung memukul kepala Shiera dengan kasar.

Bugh..

Shiera langsung terkejut saat menerima pukulan dari ibu tirinya.Walaupun bukan untuk pertama kalinya ia harus mendapatkan perlakuan kasar dari ibu tirinya.

"Ke..Kenapa bu??apa salah ku??" tanya Shiera dengan nada ketakutan sambil memegangi kepalanya.

"Kau bilang apa salah mu??Ini..-" tanya balik Caroline sembari menyiramkan sop ayam yang ada di meja ke kepala Shiera.

Byur..

Seketika membuat Shiera kembali terkejut dan sop itu membasahi kepalanya.Shiera pun langsung membersihkan kepalanya dari sop tersebut.

Caroline pun langsung membuang mangkok bekas sop tersebut ke lantai.

Prang..

"Kenapa kau memberiku sop yang asin??apa kau sudah tidak mau memasakkan sop untuk ku??" bentak Caroline penuh emosi.

"Ma..Maaf bu,aku tidak tahu kalau rasa sop itu asin.Aku memasaknya seperti biasa,tidak bermaksud memasaknya sampai asin." jawab Shiera mencoba menjelaskan.

Caroline langsung menarik rambut Shiera dari belakang secara kasar.

Dan dari kejauhan terlihat seorang gadis bernama Riska berusia 20tahun,yang tengah memandangi kemarahan ibunya pada Shiera sambil tersenyum sinis.

"Akh..Sakit bu." lirih Shiera merasa kesakitan.

"Jangan coba cari alasan gadis sialan.Kau pasti sengaja ingin memancing kemarahan ku kan??apa kau sudah bosan hidup di rumah ini?Hah?" sentak Caroline menatap tajam sambil tetap menarik dan mencengkram rambut Shiera.

Shiera pun langsung menangis sambil menahan rasa sakit dari cengkraman ibu tirinya.

"Tidak bu..Hiks.. aku tidak mungkin berani melakukan itu..Maafkan aku bu,aku janji tidak akan melakukannya lagi..Hiks." jawab Shiera sambil menangis dan menjelaskannya secara jujur.

Caroline langsung mendorong tubuh Shiera hingga terjatuh tersungkur.

Bugh..

"Enyah kau dari hadapan ku dasar anak HARAM..!! Aku muak melihatmu..!Dan jangan coba memanggil ku dengan sebutan ibu,aku tidak sudi kau memanggilku dengan sebutan itu.Paham!!" bentak Caroline langsung pergi meninggalkan Shiera yang masih terduduk dilantai dan belum sempat bangkit.

Shiera hanya bisa tertunduk menangis dan pasrah menerima perlakuan sang ibu tiri yang sangat membenci dirinya.Terlebih selalu menghina dirinya sebagai anak yang haram.

Setelah sang ibu tiri pergi,Riska langsung berjalan menghampiri Shiera.Riska pun mengulurkan tangannya kearah Shiera.Seakan ingin membantu Shiera untuk bangun.

Shiera yang menyadari Riska mengulurkan tangan kearahnya,langsung menerima bantuannya.

Tapi,baru akan menerima uluran tangan Riska,Riska langsung menghempaskan tangannya dari tangan Shiera.

Hingga membuat Shiera kembali terjatuh.

Bruk..

Bab 2 - Menyingkirkan Hidupmu

Melihat Shiera yang terjatuh,bukan nya menolong Riska justru tersenyum sinis.Merasa puas dengan tindakan yang ia lakukan pada Shiera.

"Sungguh bodoh sekali dirimu kakak tiri ku..Kau pikir aku akan dengan senang hati menolong mu." ujarnya sambil menunjuk dahi Shiera dengan jari telunjuknya.

Shiera lebih memilih diam dan tidak melawan Riska.Sebab ia tahu,jika melawan Riska artinya sama saja ia melawan Caroline ibu tirinya.Bak buah jatuh tidak jauh dari pohonnya,yang menggambarkan Riska sama saja seperti ibunya.

Dan Shiera begitu bodohnya mempercayai Riska,yang pikir akan membantunya untuk bangkit.

"Kenapa kau masih saja bertahan tinggal disini??padahal usia mu bukan anak kecil lagi.Jika aku jadi dirimu lebih baik aku keluar dari rumah ini dan mencari kehidupan yang baru.Daripada disiksa lahir batin sama ibu dan adik tiri mu." sindir Riska dan mencoba mempengaruhi pikiran Shiera.

Shiera masih memilih diam dengan kepala menunduk.

"Kalau kau tetap bertahan disini,hidup mu cuma akan berakhir sia-sia..Jadi sebaiknya cepat lah keluar dari rumah ini,sebelum aku sendiri yang akan menyingkirkan hidup mu." ucap Riska saat mendekatkan wajahnya ke telinga Shiera.

Dan kini pun ia menatap Shiera dengan tersenyum sinis.

"Anak haram seperti mu,tidak pantas memiliki sebuah keluarga..mengerti?" kata Riska lagi menghina Shiera sambil menepuk pipi Shiera.

Riska pun akhirnya meninggalkan Shiera begitu saja.Shiera cuma bisa menangis menerima semua perlakuan kejam dari ibu dan adik tirinya.Tak banyak yang bisa ia lakukan,selain bertahan tinggal dirumahnya.Demi bisa tetap bersama sang ayah,yang sampai saat ini masih tidak tahu bagaimana sikap ibu dan adik tirinya terhadap dirinya.

Shiera juga tidak tahu,kenapa ia harus dibenci oleh ibu dan adik tirinya.Yang padahal dia sudah berusaha menunjukkan sikap yang baik dan menerima mereka sebagai keluarganya.

Dan Shiera juga tidak tahu,kapan sang ayah bisa menikahi ibu tirinya,sampai ia harus menerima kenyataan jika ibu dan adiknya ternyata adalah keluarga tirinya.

Sempat Shiera ingin meninggalkan rumah dan mencari kehidupan baru diluar sana.Walau hanya bermodal ijazah SMA,tapi setidaknya ia ingin belajar mandiri.

Tapi sandiwara yang begitu mulus yang ditunjukkan oleh sang ibu tiri didepan ayahnya,membuatnya tidak bisa mencari pekerjaan.Dengan alasan sang ibu mau Shiera di rumah saja,dengan membantu dirinya belajar mengerjakan pekerjaan rumah.Yang padahal menjadikan Shiera sebagai pembantu dirumahnya.Memperbudaknya dan menyiksa fisik batinnya tanpa rasa ampun.

Berbeda dengan Riska yang justru diperlakukan dengan sangat manja.Yang jelas membuat Shiera merasa kecil hati.Karena tidak pernah diperlakukan manja oleh sang ibu jika tidak ada sang ayah.

Sementara Riska justru ingin menyingkirkan Shiera,supaya hanya dia yang menjadi putri kesayangan ayahnya.Ia merasa tidak mau disaingi,karena merasa iri sang ayah masih lebih memperhatikan Shiera.Dan juga para teman-temannya lebih mengagumi Shiera yang memiliki paras wajah cantik dan manis.Dibandingkan dirinya yang dikenal sombong dan jutek.

Itu sebabnya Riska terus berusaha membuat masalah pada Shiera.Dengan mencari kesalahan didepan ibunya,agar Shiera terus dimarahin dan berakhir Shiera yang pergi dari rumah.

Tapi kenyataannya,Shiera tetap bertahan demi bisa terus bersama sang ayah.Sebab hanya ayahnya yang ia miliki saat ini.

Bab 3 - Panggilan Babu

Ponsel pemuda itu kembali berbunyi,dengan malas nya ia meraba meraba mengambil ponselnya.

"Apa lagi nenek Kabayan??" tanya pemuda itu masih dengan nada mengantuk.

"Woi..Bos sudah jam segini kenapa ente masih belum datang??bukannya ente mau bertemu klien dari Papua??" sahut seseorang di sana.

"Klien??dari Papua??Siapa??" tanya pemuda itu yang masih belum begitu sadar dari keadaan mengantuk nya.

"Ck..Sudah ku duga kau pasti lupa..Dasar aki-aki..cepat datang,atau tender 10M mu melayang." ucap seseorang itu lagi langsung menutup panggilannya.

Tiit..Tiit..

"Bocah sialan." umpatnya kembali tidur dan masih tidak ingat dengan peringatan orang yang bicara padanya tadi.

Namun..

Pemuda itu langsung teringat dan beranjak bangkit dari kasurnya.

"Brengsek..bagaimana bisa aku lupa,jika hari ini adalah hari penting ku.." umpatnya langsung menuju kamar mandi dan bersiap-siap akan ke kantornya.

...****************...

Sore harinya..

Riska baru saja pulang dari kampusnya dan mengajak teman lelakinya bernama Fandi kerumahnya.

"Masuk lah." ujar Riska menyuruh Fandi memasuki rumahnya.

"Thanks." jawab Fandi sambil tersenyum.

"Kamu mau minum apa?akan dibuatkan." tanya Riska pada Fandi.

"Apa saja.." jawab Fandi.

"Oke..tunggu sebentar.."ujar Riska meninggalkan Fandi diruang tamu dan berjalan menuju dapur.

Terlihat Shiera sedang mencuci piring.

"Hei babu." panggil Riska yang kini berani memanggil Shiera dengan sebutan babu.

Sontak membuat Shiera kaget dan langsung menoleh kearah Riska.

"Ke..Kenapa kamu panggil aku seperti itu Ris??aku kan kakak mu." tanya Shiera memberanikan dirinya.Biar bagaimana pun ia pasti tidak akan terima jika dirinya dipanggil dengan sebutan yang begitu rendah.

Ia memang rela diperlakukan seperti pembantu dirumahnya sendiri,tapi ia tidak rela jika dirinya dipanggil dengan sebutan yang begitu rendah baginya.

"Kau memang babu kan??mulai sekarang aku akan memanggil mu dengan sebutan babu.Sebab nama itu memang cocok untuk mu.." ujar Riska dengan nada sombongnya.

"Dan,siapa bilang kau adalah kakak ku??kau cuma anak haram,bagaimana aku bisa menganggap mu sebagai kakak ku..Cih.."sahut Riska lagi yang kini menghina Shiera.

Shiera langsung diam tertunduk.Ia begitu sedih dan kecewa,jika mendengar kata-kata Riska yang masih tidak mau mengakui dirinya sebagai kakak.

"Cepat bikin kan minuman, antar kedepan.Jangan pakai lama.!" ucap Riska memberi perintah pada Shiera dan langsung pergi.

Shiera hanya bisa menghela nafasnya dengan berat.

Tidak bisa berbuat apa pun,ia cuma bisa menuruti perintah Riska dengan membuatkan minuman.

Riska pun kembali menemui Fandi yang sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Besok kamu punya planning tidak?" tanya Riska sembari duduk disamping Fandi.

"Besok??aku belum tahu.Kenapa??" tanya bik Fandi.

"Kamu mau tidak kalau besok kita pergi nonton di bioskop??" tanya Riska mengajak Fandi.

"Nonton?Ck..Aku tidak begitu suka nonton..dan aku juga masih belum tahu apakah aku ada planning atau tidak." jawab Fandi yang secara tidak langsung menolak ajakan Riska.

Riska pun langsung memasang wajah cemberutnya pada Fandi.Seakan ia merasa kesal karena Fandi selalu saja menolak jika diajak pergi keluar berdua.Riska yang sudah sejak berapa bulan menyukai Fandi,tapi sampai saat ini belum berani mengutarakan perasaannya.Karena menganggap dirinya sebagai perempuan yang gengsi jika dia yang lebih dulu mengungkapkan perasaannya.

Dan terus berharap jika Fandi yang akan mulai dulu mengungkapkan perasaannya.Tapi seakan dirinya sedang digantung,dengan hubungan tanpa status yang jelas alias tidak pacaran sama sekali.

Hal itu membuat Riska harus ekstra sabar menghadapi dan menunggu Fandi,pemuda yang sudah membuat hatinya kepincut karena ketampanan dan gayanya yang cukup banyak dikagumi setiap kaum hawa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!