NovelToon NovelToon

Dijodohin Dengan Playboy Karatan

Perjodohan ss

Hay Reader ku sayang, terimakasih sudah mengikuti kembali cerita ini. karya ini aku up ulang untuk mengikuti sebuh even nikah paksa yang di adakan oleh Noveltoon, maaf bagi pencinta StarSus yang menunggu hingga dua bulan cerita ini cuti, sebab kesehatan autor beberapa bulan yang lalu bermasalah.

salam cinta untuk kalian semua🙏

★Pengenalan tokoh.

Susi Sanca Wati.

Gadis 21 tahun si gadis kampung yang kurang kasih sayang, di besarkan oleh ayah tunggul dan sifatnya bar-bar. Karena selalu bikin resah dan merugikan bapaknya. Susi yang kerap mencuri kambing bapaknya di jual ke pasar hanya untuk modal main togel bersama kawan-kawanya, si Susi di jodohkan dengan seorang pria yang memberikan mahar seharga kambing-kambing yang Susi jual selama ini. Ibarat kasarnya si Susi di jual di tukar kambing pemirsa.

****

StarOne Peyton.

Pria 30 tahun, tampan mapan dan seorang Dokter jenius yang sangat handal. Karena sebuah hukuman dari keluarganya ia tidak bisa menolak perjodohan yang telah di atur oleh keluarganya. Seorang Star si pecinta Tante kesepian itu harus mengubur cita-cita yang membuat Harem Kusus Tante-tante kesepian akibat Menikahi Susi yang bar-bar.

****

Kriyeeekkk ... sebuah pintu apartemen di dorong oleh seorang pria tampan penuh pesona, “Kenapa unit apartment ku lampunya menyala ya?" tanya Star pada dirinya, sebab selama 3 bulan ini ia menjadi relawan di Zurich hanya menyuruh orang untuk membersihkan rumahnya seminggu sekali itupun setahunya jadwal bersih-bersih orang itu kemarin.

Karena lelah akibat dari bepergian jauh dari sebuah negara anta berantah. Star tak mau ambil pusing hanya gara-gara lampu yang menyala ini. Cukup ia pusing karena habis berperang dengan penyakit Kolorna, Hernia sama penyakit kekurangan gizi serta penyakit yang menyerang buk ibuk jaman sekarang, apa lagi kalog bukan penyakit Susu kopong yang meraja lela di sana.

Jika kalian kira si Star seorang relawan jawabannya salah, ia pergi menjadi relawan karena di hukum oleh orang tuanya selama 3 bulan menjadi relawan membantu PBB akibat insiden.

Apa salah si Star?

Jawabannya banyak!

Tapi yang paling fatal ialah menyembunyikan kondisi keimpotenan Alexis Xander XU sahabatnya dari keluarga besar mereka.

“Selamat datang!” sapa riang Pasangan paruh baya menyambut kedatangan putranya itu. Star diam melihat kedua orang tuanya, biasanya anak akan bahagia di sambut oleh kedua orang tuanya kali ini berbeda dengan kondisi si Star. Star hanya menanggapi kehebohan orang tuanya dengan mengerutkan dahinya.

Dalam hati Star bertanya-tanya. Sejak kapan Mama dan Papanya itu menyambutnya seantusias ini bahkan ketika ia minggat satu tahun lamanya, kedua orang tuanya itu tak mencarinya hingga ia capek ngambek dan pulang sendiri. Ini sangat mencurigakan.

“Star kenapa kau diam seperti itu? Kau tidak senang ketemu sama Papa dan Mama lagi?” Mama Divya sok imut, “Dari pada bengong, cepat bersiap! Ayo ikut papa dan Mama,” kata Mama Divya.

“Mau kemana sih Ma, aku capek. Baru Sampek nih,” kata Star lelah, padahal tadi ia berniat langsung tidur di atas ranjangnya yang empuk tanpa melakukan apapun.

“Tidak ada capek-capek an! Kita harus ke suatu tempat. Cepat Mommy Qiana mu tidak suka menunggu lama," perintah Papa Dion.

“Oh, ok ... ok,” mendengar nama Mommy Qiana Star tak lagi bertanya ataupun menolak. Pria itu langsung bergegas membersihkan dirinya lalu memakai baju santai.

.....

.....

Duuuuuttttt.... Duuuuuttttt.... Duuuuuttttt...

Ngueeeeennngggg.... Ngueeeeennngggg.... Bunyi helikopter terbang di angkasa.

“Pa Ma, mana Mommy?” tanya Star.

“Tidak ada Mommy. kak Qiana itu sibuk Star, jika kami tidak menyebut nama Kakak kau akan banyak bertanya hingga mengalahi si El yang cerewet dan ujung-ujungnya menolak ikut dengan kami yang akan menemui calon istri mu,” kata Papa Dion.

“Apah! Cal... calon... istri?!” kaget Star.

“Ia, calon istri mu, memangnya kenapa? Kami kan sudah memutuskan untuk menikahkan mu. Jangan-jangan otak mu sudah terjangkit virus amnesia di Zurich," kata Mana Divya sambil menjewer putranya.

“Aaawww... ampun Ma," seketika mulut Star diam beberapa saat, “Ma, pa! Aku tak mau menikah," Star mengutarakan kemauannya.

“Kau di sini tak memiliki hak untuk menolak Star!” kata Mama Divya.

“Aku tidak mau, pokoknya turunkan aku sekarang," pinta Star.

“Jika ingin turun turun saja, lompat ke bawah gak usah minta di turunkan segala, kami ikhlas kok," kata Mama Divya kejam.

Star mengusap dadanya atas kekejaman sang Mama, pria itu melihat ke bawah dimana saat ini mereka berada di ketinggian 60rb kaki dari tanah jika ia lompat pasti langsung ko'id.

Kejam amet sih. Emaknya bawang goreng. Batin Star meratapi nasib.

“Star Mama mau lihat tanganmu," pinta Tante Divya. Star memberikan tangannya kepada sang ibu dengan malas-malasan.

Klotak... sebuah borgol ketkunci di tangan kiri star dan terkunci juga di tangan kanan Mama Divya, “Ma! Kenapa di borgol segala," protes Star.

“Agar kau tak kabur, kuncinya ada di papa mu," kata Mama Yumna gamblang.

Tak lama kemudian mereka telah sampai di sebuah pemukiman pinggiran kota dimana semua masih asri. Star melihat dari atas sebuah Padang rumput terbentang luas. ratusan kambing berjalan bebas di Padang rumput tersebut, perlahan helikopter itu turun hingga mendarat sempurna.

****

“Selamat datang sahabat ku,” sapa seorang pria tambun berkumis tebal seperti bulan sabit.

“Terimakasih atas penyambutannya Wo, dimana Susi?” tanya Papa Dion.

“Anak itu sedang mencari rumput di ladang, sebentar lagi pasti pulang," kata Pak Bowo.

“Lah calon pengantin kok keluyuran,nanti kerasukan demit mak Lampir bahaya loh, Wo,” kata Papa Dion.

“Yakin deh demit ketemu sama anak ku itu akan ketar ketir hingga merinding, yang aku takutkan hanya satu, itu anak minggat karena tak mau dikawinkan,” kata si pak Bowo jujur.

“Wah ini Star, Yon. ganteng kali anak mu ini," pak Bowo mengalikan pandangannya.

“Ia dong, produk dari siapa lagi," kata papa Dion tengilnya masih tersisa.

“Star, Om," Star menyalami pak Bowo dan Mama Divya menganggukkan kepalanya sebagai penghormatan.

“Mari-mari masuk!” ajak pak Bowo.

Star begitu kaget karena rumah pak Bowo sudah di hiasi sebuah dekorasi yang bagus. Bahkan Shaun Sistem sudah berdiri tinggi di kanan rumah pria paruh baya itu, semakin tak enak hati Star.

“Silahkan duduk," Pak Bowo mengajak tamunya duduk.

Mereka berbincang-bincang sambil memakan kudapan, “Pak, pak," panggil seorang gadis dengan nada tinggi 10 oktaf. Gadis itu menggunakan sepatu bot terbuat dari bahan karet kaos merah pudar bergambarkan partai banteng serta memakai celana sobek-sobek yang benar-benar sobek.

“Kenapa sih Sus," omel pak Bowo.

“Bapak kok tidak bilang kalog mau nikah lagi?” tanya Susi ngos-ngosan.

“Siapa yang nikah lagi Sus. Bapak sudah tua. Cinta bapak sudah di bawa mati oleh ibumu Sus,” kata pak Bowo.

“Jangan-jangan bapak sunat lagi ya? Makanya buat hajatan besar," tuduh Susi, seketika semua orang langsung mengembangkan pipinya, termasuk si Star.

“Ngawur kamu! Dekorasi itu untuk pernikahan mu besok,”

Duaaaarrrrrrrrr, Susi maupun Star langsung berteriak. “Apaaaahhhhh!!!!!!”

“Kalian memang berjodoh,sampai berteriak bersamaan karena bahagia di kawinkan besok,” kata pak Bowo.

“Ampun pak, jangan kawinin Susi, Susi janji deh tidak mencuri kambing bapak lagi, nanti Susi minta baik-baik saja, toh bapak kan juragan kambing, punya anak satu saja masak pelit sama anaknya, Jika menjadi orang pelit kuburannya sempit loh pak," kata Susi duduk di lantai memeluk betis bapaknya.

“Kau mendoakan bapak mu ini mati Sus," pak Bowo mengelus kumisnya menyeramkan.

“Ya tidak lah pak,"

“Pa, Ma lihat gadis itu gak mau di kawinin,ayo kita pulang! Nanti Star cariin kalian mantu deh, yang cakep dan sosialita, Star suka yang montok Pa Ma yang ini macem triplek," si Star meringis melihat penampilan dekil si Susi.

“Tidak ada tapi-tapian. Wo, sesuai kesepakatan," kata Papa Dion.

“Si Susi dan Star akan di kurung di kamar Sampek acara pernikahan ini,” kata pak Bowo.

“Masuk,” teriak Mama Divya. Seratus Mafia dengan persenjataan lengkap memasuki kawasan rumah pak Bowo mereka menjaga rumah agar sepasang calon suami istri itu tidak kabur.

TBC....

Pernikahan

★★★

Neng... Nong... Neng ... Gerrr...

Tak... Neng nong... Neng ... Nang.. gerr... Jeng... Jengg... Tak... Genttak ... Breeetttt... Betttt... Bet....

Suara gemelan ala musik kampung terdengar menggelegar hingga membuat kepala seorang pria tampan cenat cenut hampir migren.

Duduk di pelaminan dengan seorang gadis cantik di sampingnya bukalah impian seorang StarOne. Gara-gara menyimpan kondisi sahabatnya ia harus menerima hukuman yaitu menikahi seorang gadis yang bukan wanita idamannya selama ini.

Jika para pengantin biasanya main dempet-dempetan dengan sang istri, sekedar curi pelukan. Kali ini pasangan suami-istri itu duduk di pelaminan dengan jarak 20 Cm karena sudah di ukur pakek penggaris sesuai kesepakatan sebelum duduk di pelaminan tadi.

“Awas jangan dekat-dekat!” kata Susi.

“Cih! siapa yang mau dekat dengan mu, gak sudi aku,” kata si Star.

“Susi senyum,” pemerintah pak Bowo di samping putrinya itu, “Berulah kambingmu bapak jual,” bisik pak Bowo. Mendengar kambingnya mau di jual, terpaksa gadis itu tersebut tersenyum.

Star melihat istirnya dari samping, ‘cantik’ karena dempulnya juga tebal. Sedangkan yang ia lihat tak memperdulikan keberadaanya yang duduk di pojokan. Mungkin saat ini si gadis menganggap Star seekor nyamuk.

Jika dilihat cantik juga. Cuma ya bodynya loh bukan seleraku, tipis depan belakangnya. Padahal model kesukaan ku ya bentuknya sedikit mirip Miabi lah meski 30%, yang ini mah Mibabi. Melihat gadis Ini sungguh membuat mata atas bawah ku sakit. Batin Star menilai sang istri selektif melebihi komentator di kontes dangdut yaitu si Ipan sariawan.

“Cih! pura-pura nolak taunya main lirik-lirikan,”mama Divya menyindir putranya.

Star tidak peduli dengan sindiran mamanya, ia hanya galau memikirkan cita-citanya yang pupus karena pernikahan ini. Padahal cinta-cintaan si Star begitu sangat mulia yaitu mengoleksi para Tante kesepian. Padahal baru Minggu kemarin ia ke catatan sipil. Jika kalian pikir si Star ke catatan ingin nikah maka jawabannya salah sebab ia datang memeriksa sensus janda baru yang tercatat, karena koleksi jandanya banyak sudah kawin lagi.

Ngapain pria kota ini memandangi ku? Jangan-jangan ia mau mengukur tubuhku dari atas sampai bawah, bapak sungguh terlalu akukan hanya jual anak kambingnya seminggu sekali itupun hanya seekor, malah teganya menjual anak semata wayangnya ke orang kota,padahal kambing bapak ada banyak. Batin Susi menggerutu.

“Huh!" Star menghembuskan nafasnya.

“Senyum Star, nanti orang kira kau yang menjadi perawannya disini, lihat itu Susi tersenyum manis pada para tamu," kata Divya ibu Star sambil mencubit pinggang putranya gemas. Padahal si Susi di senggol senggol sama bapaknya terus, agar tersenyum.

“Ma bisa tidak acaranya di percepat aja sudah dari pagi aku di arak keliling kampung pakek Dokar sekarang di jadikan pajangan," gerutu Star.

“Lah yang mau resepsi di kampung siapa coba? Bukannya kamu yang merengek minta resepsi di lakukan hari ini juga di kampung. Padahal rencananya kita hanya akan nikah doang di sini. So ... Terima dong konsekuensinya serta adatnya.” Sebenarnya Mama Divya mau membuat acara pernikahan Star habis akad di rumah ini. Eh malah si star minta resepsi disini juga, mau tak mau mereka menambahkan dekorasi dadakan.

Gue mau resepsi dikampung supaya para peliharaan ku di kota tidak tau jika dedek Star mereka yang perkasa ini married. Hancur karir ku sebagai penakluk perjandaan. Batin Star menyesali.

Pria itu sebenernya ingin menikah seperti si Alexis asal sah doang, meski setelah sehat sahabatnya itu melakukan resepsi bersamaan dengan si Fren. Karena drama si bapak Susi pengen merayakan pernikahan putri satu-satunya dan di dukung oleh ayahnya yang suka keramaian mau tak mau star menerima saja asal tidak merayakan apa-apa di Kota nanti.

“Hey adik ipar, yang semangat menaklukkan kawan langka kami ini ya, jika tidak menurut tinggal bawa masuk kamar,” kata Alexis menyalami istri star.

“Terimakasih kak," jawab Susi tersenyum.

“Selamat datang di keluarga kami," kata Fren menyalami Susi.

“Terimakasih, kak," lagi-lagi gadis itu menjawab hal yang sama. Setelah menyapa pengantin wanita dua pria dewasa itu mendekat sahabatnya.

“Hey bro," sapa Alexis dan Fren bersamaan, dimana ada Star pasti ada tuh dua tuan muda karena mereka adalah tiga serangkai.

“Ale, Fren, tolong selamatkan aku!” rengek Star, ia tak peduli telinga istrinya mendengar segala rengekannya yang ajaib.

“Sudah terima saja Bro, istrimu juga cantik kok, oh iya ingat jangan lupa malam pertama pakai ancang - ancang dulu," saran Fren.

“Kau mengajari pria perkasa ini bro, sepertinya kau sudah lupa ingatan bahwa aku adalah Master dari segala Master ranjang bergoyang di antara kita bertiga," sungut Star tak terima, bagiamana pun di antara sahabatnya ia adalah playboy ori no tipu-tipu.

“Maafkan aku Bro, karena ku kau harus menikah paksa,” kata Alexis menyesal.

“Hus, gak usah seperti itu. Asal elo baik-baik saja, jangankan ratu kambing yang suka main togel. Sak kambing-kambingnya gue rela tak kawinin asal Lo masih stay hidup di samping gue," kata Star menepuk pundak Alexis.

“Thank bro," Alexis memeluk Star.

“BDW Star. Yang di bilang Fren bener Bro harus hati-hati jika mau nancep, kali ini bukan terowongan lost doll, sory gue gak bisa lama. El belum bisa terlalu lama di ajak beraktifitas di luar rumah," pamit Alexis.

“Gue juga pamit bro, istri gue lagi hamil muda, takut telinga anak gue sakit karena sound sistem disini menggelegar," kata Fren.

“Oh, ok... Gue setuju entar ponakan gue empet telinganya dengerin musik keras ini. Gue aja pamannya hampir kejang-kejang dengerin kebisingan, mending gue di suruh tidur di dalam kamar mayat 7 hari 7 malam dari pada berdiri di tempat anta berantah ini," keluh Star berlebihan. “Oh ia. Kau jangan terlalu beraktifitas Ale, jangan lupa minum obatmu," kata Star menepuk sahabatnya yang hampir meninggalkannya selamanya. Para sahabat Star itu pergi dari panggung.

“Gerah!" Tekan Susi. Gadis mengipas tubuhnya yang memang mulai berkeringat meski malam sudah larut sebab rumahnya ini bener padat akan tamu, dari tukang jagal kambing, serta kawan bisnis bapaknya di pasar.

Yang membuat gadis itu gerah buka hanya itu, melainkan perkataan Star yang mengatakan RELA MENGAWINI RATU KAMBING YANG SUKA MAIN TOGEL, jiwa istri Star itu tersinggung.

Cih! Ratu kambing ini tidak mau dikawini sama bujang lapuk yang gue yakin sudah mulai karatan, ucap Susi dalam hati, mulut gadis itu komat Kamit bak sedang membaca mantra padahal ia tengah merutuki suaminya.

Star melihat ke samping seketika ia merinding karena sang istri memandangnya tajam setajam silet.

Apa tadi gue salah ucap ya? Batin Star.

“Ayo sudah saat nya kita bubar, minum dulu ini,” Mama Divya memberikan sebuah pil dan segelas air.

“Apa ini Mom?" tanya Star, “Obat anti lelah nak, kau capek kan atas kesibukan hari ini? Sekarang minumlah,” Star memang merasakan lelah langsung meminum obatnya tanpa bertanya lagi.

Setelah ini kalian harus memberikan Mama cucu, mudah mudahan pil jatuh bangun lagi ini manjur dan tahan lama. Batin Mama si Star....

TBC ....

Hayooo mau otw ke anu 😂🤭🤣😂 Gagal apa lanjut nih.....

Obat Jatuh Bangung

★★★

“Sus!" Panggil segerombolan pria memakai kemeja baju batik sesuai standar per peri kondangan. Mereka semua menaiki pentas untuk bersalaman dengan pengantin. Panggilan itu sukses menyadarkan Susi menatap wajah Star bak nyai Blorong. Meraka kedatangan tamu di penghujung acara padahal semua orang sudah pulang bahkan hanya tinggal sisa sisa bungkusan kue serta rendang pun tinggal kuahnya.

Star melongo melihat gerombolan pria itu karena kostum gerombolan itu semakin terlihat urakan karena gaya style mereka begitu aneh dan sangsi. Bayangkan saja baju kemeja batik rapi di padu padankan dengan bawahan yang jauh dari kata mecing sebab mereka ada yang menggunakan Bokser, ada juga yang menggunakan celana merah persis seragam anak SD ada juga yang menggunakan celana compang camping hingga anunya kelihatan.

Kenapa aku gerah ya? Kata Star dalam hati.

“Hey Bro!" Susi langsung berdiri, saling jotos hingga sebagai salam kawan, kali ini tawa gadis itu tak lagi di paksakan.

“Gue gak nyangka Sus, elo kawin secepat itu. Padahal gue baru ngumpulin modal Minggu depan naruk nomer buat kawinin elo, eh malah ke comot orang kota duluan," kata seorang pria kurus kering tinggal tulang sehingga tulang dagunya terlihat begitu lancip, si star yakin tulang lutut pria itu pun juga kelihatan jelas.

“Ishhh, elu suka bercanda Mulu deh Deng. Oh jangan lupa datang ke makam mbak Kromo dulu mintak petunjuk nomer berapa besok muncul," nasehat si Susi . Rupanya mereka lagi membahas tentang nomer togel yang akan di kocok Minggu ini.

“Sus, bawa suamimu masuk kamar. Kalian semua pulang, mulai hari ini si Susi hengkang dari geng kalian," kata pak Bowo membawa sebilah senapan panjang yang biasa di pakai memburu burung di kebun.

“Tidak bisa hengkang begitu lah Sus, bagaimana pun pelantikan mu sebagai ketua geng di lakukan dengan cara sehat sesuai aturan pemilu legislatif perpremanan," Kata si Dengdeng.

“Besok kita rapat dewan, itu bapak gue model kumis berdiri, kalian cepet pulang," usir si Susi karena bapaknya mendekat.

“Cih, kawannya semua preman,” cibir Star. Pria itu semakin jengkel ketika tamu gendeng sang istri hanya melewatinya begitu saja tanpa memberikan selamat.

....

....

Dengan penuh drama akhirnya mereka berada di kamar pengantin.

“Haduh kenapa gerah banget,” si Star membuka kemejanya mengipas-ngipas tubuhnya berotot, hanya tinggal kaos hitam membalut tubuh Star, ia tadi mandi di kamar mertuanya karena barang-barangnya masih di kamar itu. Kemarin dua pengantin itu di kunci di kamar terpisah dan sekarang ia berada di kamar sang istri.

Ceklek... Pintu kamar mandi di buka Susi menggunakan jaket gojegrek serta helm berlogo sama dengan jaketnya yang bercorak hijau itu.

“Kau mau kemana?" tanya Star.

“Mau tidur!" kata Susi naik ke atas ranjang

“Menggunakan baju itu?” tanya Star tak percaya.

Glekkk... kenapa aku berhasrat ketika melihat gadis ini, ya? Batin Star, pria itu masih ingat tak memakan apapun tadi, bahkan obat yang ibunya berikan adalah Kaspul miliknya padahal pria itu tidak tau jika yang ia hadapi adalah senior, Mama Divya menukar isi obatnya dengan obat perangsang.

Star naik ke atas ranjang istrinya lalu memanggil sang istri agar mendekat “Kemarilah!”

“Kenapa elo tidur di kasur gue?" Tanya Susi bingung.

Sialan gadis ini. Manggil elo gue brokok pada suaminya. Batin si Star dongkol, “Lah aku ini suami mu, masak tidur di atas ranjang papa mertua, jangan ngaco deh," kata Star mulai jengekel, kamar di rumah gadis itu hanya ada dua, jika ada kamar tamu mending dia tidur di kamar tamu tersebut.

Aduhhh Din, karena lama gak ngeinjeksi hingga 3 bulan makanya kepala mu ngangguk-nganguk liat cewek tidur seranjang dengan kita, Batin Star mulai frustasi sebab si Udin tak mau di ajak kompromi.

Pria itu tidur membelakangi sang istri yang berpenampilan aneh, mungkin si istri mau ngojek di alam mimpinya. Dan si Star gak peduli, ia hanya memikirkan kesehatan otaknya, akan tetapi tak lama kemudian tubuhnya benar-benar gelisah hingga mengusik si Susi yang juga tidak nyaman tidur menggunakan helm.

Aduh persetan dengan yang namanya bukan selera, anggap ini si Udin kepepet. siapapun jika lapar nasi kosong pun di maka. Batin Star sudah mulai tak karuan.

Pria itu duduk lalu menarik lengan si Susi,“Cepat sini, buka baju mu," ujar Star sambil membuka kaosnya lalu ke sebarang arah tanpa malu-malu.

“Kau-kau mau apa?” tanya Susi waspada, wanita itu menyilang kan tangannya di tubuhnya.

Brukkk Star menarik tubuh Susi membanting gadis itu hingga berada di bawah Kungkungannya.

“Buka gak!” kata si Star.

“Apanya yang di buka?" Tanya Susi.

“Pahanya, aku mau malam pertama, gak apa-apa deh kamu pakek helm asal di bawah di buka," ujar Star. Pria itu seakan lupa predikatnya buaya buntung sejati, ia minta nafkah batin macem mintak terasi di rumah tentangga.

Star menindih tubuh Susi. Aku belum siap. batin Susi menjerit.

Klotak... Seketika Susi duduk hingga kepalanya yang terbungkus helem menghajar star dari bawah, si helm tidak nanggung-nanggung menghantam kepala pria mesum itu hingga membuat pandangan Star berkunang-kunang hingga dan sadarkan diri.

“Heh pak, kak, paman, om. Bangun!” panggil Susi menggoyang tubuh suaminya di atas kasur.

“Astaga, Susi apakah besok ada koran KDRT di malam pertama, seorang istri memukul kepala suaminya karena tak mau memberikan jatah. Mampus gue. Gimana jika Bapak marah, bisa-bisa aku di jual ke pasar menggantikan kambing si bapak,” panik gadis itu.

Gedebuk... Star jatuh karena Susi terlalu kencang memindahkan tubuh ke samping. Mungkin karena kasur ukuran sempit sehingga tubuh Star hanya sekali guncangan langusung jatuh ke lantai.

Susi... Suussss.... Ellu begok bener dah ... Batin Susi menjerit , wanita itu mengusap wajahnya frustasi.

Apakah si susi akan menjadi janda perawan pemirsa???

“Tidak-tidak aku gak boleh di penjara dulu, agar bapak tidak marah aku harus mencari obat untuk membangunkan pria ini.”

Susi turun dari ranjang, dengan tergesa-gesa ia menuruni tangga untuk ke dapur. “Dimana ada pala?” gadis itu mengobok-obok tempat bumbu siapa tau ada sisa pala tadi habis buat rawon.

“Astaga gak dapet,” gerutu Susi.

Oh ia, kenape gue begok, mana nasi, mana nasi, jika kagak ada pala nasi pun jadi,” wanita itu mencari Magicom di atas meja makan.

Tanpa Susi sadari sedari tadi gerak geriknya di perhatikan oleh seseorang. Seseorang itu mencurigai anaknya mau kabur karena menggunakan helm segala.

Plak...

“Macan-macan!" Teriak Susi ketika punggungnya di tepuk oleh orang itu.

“Bab-bapak!” pekik Susi bak maling yang ke tangkap oleh tuan rumahnya.

Kenapa perasaan aku sangat takut, perasaan ketika jual kambing bapak diam-diam rasanya biasa biasa saja. Batin si Susi.

“Sedang apa kau disini?" Tanya Pak Bowo.

“Anu pak," Susi bingung mau ngaku telak membuat suaminya Kelenger di atas sana apa menutupi kelakuannya dengan mengadu bahwa ia lapar, yang jelas ia harus mengambil sepiring nasi beserta lauknya padahal ia tak mau makan.

Apa yang harus ia pilih. Jujur siap di ikat si bapak di kandang kambing atau malah ia memilih mengambil seporsi nasi rawon lengkap untuk mengompres kepala suaminya, toh Star belum sadar, ia tak mungkin tau kepalanya di kompres menggunakan nasi rawon kambing.

“Sus! Sus! Susi Sanca Wati!" Panggil Pak Bowo.

“Eh, ia pak?" Jawab Susi.

“Jika kau mau makan atau suamimu minta makan cepat ambil makanan mu, jangan membuat suami mu lama menunggu," perintah pak Bowo.

“Pak," panggil Susi pada bapaknya itu.

“Hem," jawab Pak Bowo.

“Anu pak," Ayo sus lebih baik elo jujur urusan di ikat di kandang kambing itu urusan belakangan yang penting sekarang kau jujur dulu. Jika pria itu telat penanganan lalu ko'id elo akan di penjara. Batin Susi bertekad.

“Sus, kau ini kenapa gagap setelah menjadi istri orang? Jika kau takut malam pertama tarik nafas dulu, biarkan suami mu yang memulai proyek produksi cucu buat bapak," kata Pak Bowo.

“Bukan pak, itu pak suami Susi Kelenger!"

“APPPPAAAHHH!!!” Teriak bapak Susi.

TBC

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!