NovelToon NovelToon

Menjadi Istri Dadakan

Episode 1

Tok tok tok..

"Qila sudah siap belum, cepat sayang nanti kita terlambat " suara panggilan dari luar.

" Iya mah, tunggu sebentar ini sebentar lagi siap. " sahut Aqila yang memang lagi bersiap.

" Ya sudah, cepetan ya sayang kami tunggu di bawah " katanya lagi.

" Iya " sahut Qila

Kemudian suara dari luar sudah tidak terdengar lagi, sedangkan Aqila masih merapikan penampilannya sekarang.

" Ya ampun ribet banget deh nih pakaian, kenapa juga mamah sama papah menyuruhku pakai gaun ini, mana dandanannya begini lagi, kaya Pengantin saja. " gerutu Aqila yang melihat penampilannya dan berada di hadapan cermin.

" Mungkin orang tua nona ingin melihat anak mereka tampil spesial malam ini " sahut perias yang di datangkan langsung dari salon oleh orang tua Aqila.

" Iya mbak, tapi tidak ribet begini juga kali, cuma menghadiri pernikahan orang saja sudah seperti ini, bagaimana dengan pernikahan ku sendiri nanti, bisa ribet lagi dari pada ini HAH... " gerutu Qila yang tidak habis pikir dengan orang tuanya.

" Nah sudah selesai, sekarang nona sudah siap sekarang. " kata perias dari salon itu.

" Wah aku cantik juga kalau berpenampilan seperti ini, serasa jadi pengantin saja hehehe... Sayangnya penampilan seperti ini hanya untuk menghadiri pernikahan orang lain ck ck ck... " kata Qila sambil berputar - putar melihat penampilannya sendiri yang sangat luar biasa kali ini.

Perias itu hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum melihat Aqila yang tadinya menggerutu, sekarang terpesona sendiri melihat penampilannya sendiri.

" Ayo nona kita keluar sekarang, tuan dan nyonya sudah menunggu. " ajak perias itu dan langsung di anggukan oleh Qila.

Aqila keluar dari kamarnya bersama perias yang menuntun Aqila sambil membantu mengangkat gaun yang begitu mirip dengan gaun pengantin.

Aqila melangkahkan kakinya menuruni tangga secara perlahan, sedangkan orang tua Aqila begitu sangat terpesona melihat penampilan putri mereka yang begitu sangat cantik malam ini.

" Wah sangat luar biasa cantik putri papah malam ini. " kata pak Arman Dinata.

" Kau sangat cantik sekali sayang... " cup kata Bu lira yang langsung mencium kening putrinya itu setelah sampai di hadapannya.

" Terimakasih pah, mah.... " kata Qila yang sangat malu di puji orang tuanya.

" Ya sudah mari kita berangkat sekarang, sebentar lagi acaranya akan segera di mulai, nanti kita terlambat. " kata pak Arman dan langsung di anggukan oleh istri dan anaknya

Tanpa qila sadari, mata kedua orang tuanya sudah berkaca-kaca melihat penampilan anak mereka saat ini.

Mereka bertiga langsung berangkat menggunakan sebuah mobil jemputan khusus yang dikirim oleh sahabat Pak Arman yang sedang mengadakan acara pernikahan itu.

" Kita ini tamu spesial ya pah mah, sampai - sampai di jemput segala seperti ini ?" tanya Qila saat di perjalanan.

" Tentu, karena yang mengadakan acara pernikahan itu adalah sahabat dekat papah dan mamah. " jawab Pak Arman yang duduk di depan sebelah supir.

" Dan yang paling penting mereka itu keluarga yang sangat kaya, makanya kita secara spesial di jemput sekarang. " kata Bu lira sambil melihat ke arah luar jendela dan diam - diam menghapus air matanya yang sudah tidak tertahankan lagi tanpa sepengetahuan Aqila.

" Oh pantas saja seperti ini " sahut Qila lagi yang terlihat santai saja menikmati semuanya.

Setelah itu sudah tidak ada percakapan lagi di antara mereka saat di perjalanan menuju tempat tujuan mereka.

Setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit dari rumah mereka, akhirnya mereka pun sampai di sebuah mansion yang begitu megah, di sana sudah sangat terlihat kemeriahan pesta pernikahan itu, semua tamu undangan pun sudah mulai berdatangan menghadiri pernikahan itu.

Aqila dan kedua orang tuanya pun langsung turun dari mobil, setelah turun Aqil dan kedua orang tuanya langsung jadi pusat perhatian semua tamu undangan yang hadir acara pernikahan itu.

Sampai - sampai Aqila sangat malu karena di perhatikan semua orang yang hadir di sana, dan ketika Aqila dan kedua orang tuanya berjalan di karpet merah yang terbentang menuju masuk ke dalam itu tiba-tiba...

Episode 2

Dan saat Aqila dan orang tuanya berjalan di atas karpet merah yang terbentang langsung sampai kedalaman tiba - tiba...

" PERHATIAN MEMPELAI PENGANTIN WANITA SUDAH MEMASUKI RUANGAN... " Suara MC menggema di dalam acara itu ketika Aqila memasuki mansion itu.

" Apa pengantin wanitanya sudah datang, tapi dimana... " gumam Qila pelan sambil celingak celinguk melihat sekeliling sambil berjalan di tengah kedua orang tuanya.

" Shuutthh... Diam santai saja. " kata Bu lira yang menegur putrinya itu.

Sedangkan pak Arman Dinata hanya diam saja sambil berjalan menuntun istri dan anaknya sampai mereka tiba di pelaminan.

" MARI SILAHKAN NYONYA, NONA. KALIAN BISA DUDUK DI SEBELAH SANA BERGABUNG DENGAN PARA WANITA YANG LAINNYA. SEDANGKAN TUAN, ANDA BOLEH LANGSUNG DUDUK DI SEBELAH SANA BERGABUNG DENGAN PARA PRIA YANG LAINNYA. MARI TEPUK TANGAN SEMUA... " Kata MC itu lagi yang mempersilahkan dan mengajak semua tamu undangan untuk bertepuk tangan.

Prok prok prok...

Suara tepuk tangan dari semuanya menggema di seluruh tempat itu.

" Mana Pengantin wanitanya, kenapa aku tidak melihatnya dari tadi... " kata Qila dalam hati sambil memperhatikan semua orang yang ada di sana.

" Ayo duduk di sini sayang, mari silahkan jeng. " sambut wanita paruh baya yang duduk paling depan di antara para wanita yang lainnya, dan mempersilahkan Qila dan ibunya menempati tempat duduk kosong yang berada paling depan tepat di sebelahnya.

" Terimakasih jeng, ayo sayang kita duduk. " kata Bu lira sambil menuntun putrinya itu duduk di tengah - tengah antara dirinya dan wanita paruh baya itu.

" Iya... " sahut Qila dengan senyuman menyapa yang lainnya dan langsung di balas senyuman juga oleh yang lainnya yang duduk di belakang Qila.

Begitu juga dengan Pak Arman, beliau Juga sudah duduk di kursi paling depan yang berhadapan langsung dengan penghulu.

" BAIKLAH KARENA SEMUANYA SUDAH SIAP KITA LANGSUNG SAJA MULAI ACARA IJAB KABULNYA, SILAHKAN... " Suara MC itu lagi terdengar.

Setelah MC membuka acaranya, sebuah tirai yang sedikit transparan turun membentang memisahkan antara para wanita dan para pria yang berada di atas pelaminan itu.

" Yah tidak jelas deh, bagaimana pengantinnya " gumam Qila pelan setelah tirai itu di turunkan.

" Sabar nanti juga kelihatan... " sahut Bu lira yang mendengar gumaman putrinya yang sedikit pelan itu.

Seketika semua tamu undangan diam dan hening, lalu musik langsung di matikan tanda mulainya acara ijab Kabul itu.

" Bismillahirrahmanirrahim, Saya Arman Dinata menikahkan engkau Stevano Aditya bin Aditama, dengan putri kandung saya yang bernama Aqila Azahra dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas berlian sebesar XXX di bayar TUNAI..." kata Pak Arman Dinata dengan tegas dan lantangnya sambil menjabat tangan seorang pria yang berada di hadapannya dengan mengunakan mikrofon dan terdengar jelas memenuhi tempat itu.

" Saya terima nikah dan kawinnya Aqila Azahra binti Arman Dinata dengan seperangkat alat sholat dan mas kawin yang di sebutkan di bayar TUNAI... " sahut pria itu dengan Langtang dan dengan sekali tarikan nafas saja.

" Bagaimana para saksi SAH... ?" tanya pak penghulu.

" SAH " jawab para saksi.

" SAH... " kata MC pada semua tamu undangan.

" SAH... " sahut semua tamu undangan

" Alhamdulillah... " kata MC dan semua orang yang ada di situ kecuali Aqila sendiri.

( Kurang lebih begitu ya teman-teman acara ijab Kabulnya, maaf kalau othor salah dalam penyampaian dan penulisan nya, karena ini murni hanya karangan semata 😁🙏)

Semua orang mengucap syukur atas lancarnya ijab Kabul yang sudah di laksanakan.

Berbeda dengan Aqila, ia masih tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar, dan masih dalam keterkejutannya setelah mendengar ijab Kabul yang telah di ucapkan itu.

" Tidak mungkin, mungkin aku salah dengar, tapi tadi memang suara papah, dan papah dengan jelas menyebutkan nama ku. Mah... katakan aku pasti salah dengar kan mah... " kata Qila yang saking terkejutnya, dan masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

" Mmm... Sayang itu... " perkataan Bu lira langsung terhenti saat MC memanggil mereka.

Episode 3

Perkataan Bu lira yang hendak menyahut putrinya terhenti ketika MC memanggil mereka.

" DI PERSILAHKAN KEPADA PENGANTIN WANITA UNTUK DUDUK DI SEBELAH PENGANTIN PRIA UNTUK ACARA PEMAKAIAN CINCIN. " Kata MC itu dan langsung mendapat tepuk tangan dari semua orang yang hadir di situ.

Bertambah bingung dan terkejut lah Qila saat ini, Qila tidak menyangka semua terjadi begitu mendadak saat ini, sehingga ia hanya diam saja dan tidak tahu harus melakukan apa.

" Ayo sayang, mamah antara untuk duduk di samping suamimu sekarang. " kata wanita paruh baya yang duduk di sebelah Aqila dan berdiri terlebih dahulu.

" Apa... Su, suami... Saya " kata Qila yang masih belum sadar dari keterkejutannya.

" Iya, ayo... " Ajak wanita itu sambil tersenyum hangat pada Qila.

Dengan bingung Qila menatap ibunya, dan langsung di anggukan oleh Bu lira saat melihat tatapan anaknya itu.

Qila masih tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini, kemudian wanita paruh baya itu langsung menuntun Qila berdiri dan langsung membawanya ke arah seorang pria yang sudah menjadi suaminya itu.

Qila langsung sadar dari keterkejutannya, dan tidak tahu harus berbuat apa sekarang, ia menurut saja saat di tuntun untuk berpindah tempat duduk.

Sambil masih merasakan keterkejutan dan masih merasa bingung Qila melihat semua orang yang sedang memandang dirinya saat ini yang sedang melangkah menuju tempat duduk yang ada di sebelah pria yang sudah menjadi suami dadakannya.

Tanpa melihat pria yang sudah menjadi suaminya itu, sambil berjalan Qila hanya menunduk dan menurut apa yang di katakan padanya.

Dan saat ini Qila dan suaminya sudah duduk berdampingan di hadapan penghulu, para saksi dan tamu undangan yang lainnya.

" DI PERSILAHKAN KEPADA PENGANTIN PRIA UNTUK MEMASANG CINCIN KEPADA PENGANTIN WANITA. " Kata MC itu lagi.

Kemudian pria itu mengambil cincin dan bersiap memasangkan cincin di jari manis Qila, dengan masih menunduk dan tanpa melihat wajah orang yang sudah menjadi suaminya itu dengan berat hati Qila secara perlahan mengulurkan tangannya.

Dan seketika pria itu langsung memakaikan cincin kawin itu di jari manis Qila, kemudian giliran Qila yang melakukannya. Dengan masih menunduk dan tidak mau melihat orang yang sudah menjadi suaminya itu dengan berat hati terpaksa Qila memasangkan juga cincin yang sama kepada jari tangan pria yang sudah menjadi suaminya itu.

Setelah proses pemasangan cincin, kemudian di suruh mencium punggung tangan suaminya dan Qila pun terpaksa melakukannya, setelah itu baru suaminya yang mencium pucuk kepala Qila, karena dari tadi Qila hanya menunduk.

" ALHAMDULILLAH SEKARANG KEDUA MEMPELAI SUDAH RESMI SEBAGAI SUAMI ISTRI YANG SAH DI MATA HUKUM DAN AGAMA, BAIKLAH TANPA MENUNGGU LAMA LAGI, DI PERSILAHKAN KEPADA KEDUA PENGANTIN UNTUK DUDUK DI ATAS PELAMINAN, DAN PARA TAMU UNDANGAN YANG LAINNYA, DI PERSILANGAN UNTUK MENIKMATI ACARA INI DAN MEMBERI SELAMAT KEPADA PASANGAN PENGANTIN BARU KITA INI, TEPUK TANGAN KEMBALI... " Kata MC dengan sangat bahagianya menyampaikan penyambutan itu dan langsung mendapat tepuk tangan dari seluruh tamu undangan yang hadir di acara itu.

Masih tetap sama, sambil berjalan menuju kursi pelaminan khusus Pengantin Qila melangkahkan kakinya beriringan dengan suaminya itu, dan masih tetap menunduk tanpa melihat kearah suaminya sedikitpun.

Setelah sampai di kursi pelaminan, Qila hanya melihat ke arah tamu undangan dan para orang yang lainnya, tanpa melihat suaminya meskipun sekarang sudah duduk bersebelahan.

" Ya Tuhan, kenapa ini begitu mendadak sekali, aku... aku sudah menjadi seorang istri sekarang, huuuaaa " jerit Qila dalam hati sambil menatap kedua orang tuanya dengan tatapan yang mengharap penjelasan.

" Eehhhmm... Kau tidak lelah menunduk terus seperti itu. " kata pria yang sudah menjadi suami Qila yang duduk di samping qila sekarang.

Mendengar perkataan pria di sebelahnya itu, seketika kepala Qila terasa sangat pusing, dan ketika hendak menyahut perkataan suaminya itu, tanpa sempat melihat wajah orang yang sudah menjadi suaminya itu pandangan Qila langsung kabur serta kepalanya begitu sangat pusing dan berat sekali rasanya.

Seketika Qila langsung tak sadarkan diri dan pingsan di kursi pelaminan, semua orang begitu terkejut melihat Pengantin wanitanya pingsan, tak kecuali suami Qila dan kedua orang tua Qila, mereka langsung terkejut dan sangat khawatir melihat keadaan Qila yang tiba-tiba tak sadarkan diri itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!