Didunia ini semua manusia memiliki rahasia masing-masing yang mereka anggap sebagai "Privasi Diri" mereka. Begitu juga dengan Alexa, gadis cantik berusia 15 tahun ini juga memiliki rahasia yang sangat rahasia. Dia menyembunyikan rahasianya ini dari orang-orang bahkan keluarganya sendiri.
"Aku tahu rahasiamu, kita sama. Kita adalah monster."
Tapi, suatu hari seorang lelaki tanpa ragu memperlihatkan rahasianya yang seharusnya tidak dia lihatkan kepada siapapun.
"Kenapa kamu sangat berani memberitahu orang yang baru kamu kenal tentang rahasimu? apakah kamu tidak takut aku akan mengatakan hal ini pada orang-orang?"
"Tentu saja aku takut. Tapi kita sama. Kita sama-sama adalah 'Monster' mengerikan yang ditakuti orang-orang, kalau aku ditangkap. Aku akan menyuruh orang-orang menangkapmu juga~"
Sejak hari itu mereka berteman baik dan saling melindungi satu sama lain. Namun, tidak disangka oleh Alexa bahwa dirinya memilih orang yang salah. Dia benar-benar memilih Monster.
"Kamu hanyalah wadah sempurna yang sebentar lagi akan aku gunakan, tidak ada gunanya meminta tolong ataupun meminta bekas kasihan dariku. Karena, sebentar lagi kamu akan mati!" Ucap orang yang sudah Alexa anggap sebagai bagian dari jiwanya. Dia berbicara sangat lantang sedang suara dan wajah jahatnya itu.
"Terima kasih Alexa, karena kamu aku akhirnya memiliki tubuh yang sempurna dengan kekuatan yang tidak tertandingi. Aku ingin membalas kebaikanmu, tapi sayangnya kamu sudah mati hahaha!!"
"Akhinya! akhirnya aku adalah satu-satunya makhluk yang sempurna! aku adalah makhluk yang paling sempurna di planet ini hahaha!!"
"Aku akan memusnahkan semua orang yang sudah menghancurkan hidup-ku, akan ku pastikan kalian semua akan mendapatkan bayaran atas perlakuan kalian selama ini! aku akan membunuh kalian semuanya hahahaha!!"
Alexa yang tidak berdaya karena tangan dan kakinya yang diikat akhirnya mati ditangan orang yang dia percaya akan melindunginya di masa depan.
"Kasih sayang dan kepedulian.. semuanya hanyalah ilusi semata!! aku tidak akan pernah lagi percaya kepada siapapun, aku mohon, jika aku bisa hidup kembali, aku akan lakukan apapun, apapun!!"
Alexa yang diselimuti oleh amarah di alam bawah sadarnya meminta permohonan kepada siapapun yang bisa menolongnya. Hingga akhirnya, iblis jahat "William" memasuki alam bawah sadarnya dan memberikan permintaan Alexa hanya dengan satu syarat.
"Jika dendammu sudah terbalaskan dan kamu sudah merasa puas. Maka aku akan segera mengambil Jiwamu dan kamu akan mati."
William terlihat menyeramkan. Terutama ketika Alexa melihat seringai dan bola matanya yang mengilap.
Tapi Alexa tidak akan mundur hanya karena itu. "Tidak masalah! sudah ku bilang apapun sebagai bayarannya, aku akan memberikannya asalkan aku bisa hidup kembali dan balas dendam!!"
William segera menghubungkan dirinya dan Alexa dalam suatu kontrak. Kemudian, ketika Alexa tersadar, dia ternyata tidak kembali ke tubuhnya, namun dia masih bisa sangat bersyukur bahwa dia adalah orang yang paling berpengaruh dinegara mulai sekarang.
Dan yang lebih asik lagi menurutnya adalah. Ketika dia tahu kalau ternyata laki-laki yang ingin dia bunuh ternyata adalah musuh terbesarnya dinegara.
Dengan bantuan William sang iblis yang selalu ada disamping nya, kekuasaan dan keyakinan untuk balas dendam.
Dengan tekat yang sudah dia bulatkan akhirnya perjalanan balas dendam Alexa akan berlangsung di masa dopan.
Tidak tahu kapan selsai, mengingat lelaki yang ingin dia bunuh sangat kuat. Tapi yang pasti, dia akan melakukan apa yang dia mau hingga selsai.
"Aku adalah Alexa De Sciglio. Aku akan memberikan jiwaku dan mati dengan tenang setelah aku membalas dendam atas kematianku!!"
Akankah Alexa berhasil? atau malah gagal dan kemenangan menjadi milik Monster? simak terus ya ceritanya. Jangan lupa like, komen & share🫵😅
“Ihhhh! bunda ada yang ngintip Bun!!!”. Alexa berteriak sekuat mungkin dan berharap jika Megan yang jaraknya jauh itu mendengarnya.
“Woy diem! orang bisa salah sangka sama kita entar!”.
Pria itu menutup membungkam mulut Alexa di saat mendengar dua langkah kaki menuju ke sana.
“Lepasin!". Alexa ingin mengatakan itu, tapi terdengar tak jelas karena mulutnya yang di tutup sangat kuat.
“Eh? gak ada? bukannya tadi ada suara orang teriak dari sini?”. Gumam orang yang datang ke sana.
“Ck, ganggu aja. Udah ah yok balik, paling tuh anak yang suka bikin onar!”.
“Tapi kalau beneran memang ada masalah gimana?”.
“Udah, gak ada nih buktinya!”. Jawabnya lalu pergi dari sana dan di ikuti dengan temannya.
Langkah kaki mereka lumayan menggema di ruang ganti hingga membuat Alexa dan pria itu bisa mendengarnya.
Pria itu mencoba mengintip suasana di luar ruang ganti, benar kini sudah sepi kembali.
“Huaaahhh!”. Dia kaget di saat sudah sadar kalau dia memeluk tubuh Alexa yang masih menggunakan dress setengah terbuka.
“Ih! dasar cowok m3sum!!”. Teriak Alexa dengan mata berkaca-kaca sembari tangannya yang menutupi dadanya.
Pria itu menganga.
“Hah?”. Dia bingung dengan perkataan Alexa. “Pfft.. tepos gini apa yang mau di sembunyikan?”. Dia malah tertawa dan mengejek Alexa.
“Keluar kamu! dasar m3sum gila! keluar sekarang juga!!”. Teriak Alexa histeris hingga membuat pria itu tak bisa menahan tawanya.
“Okay fine, gue keluar nih..” Dengan cengirnya dia keluar dari ruang tempat Alexa berganti.
Alexa langsung berdiri di saat dia sudah keluar dan menutup tirai.
“Hisss! ini semua gara-gara bunda pokoknya!”. Gerutunya dan kembali mencoba mengambil sleting dress agar dia bisa cepat-cepat keluar dari sana.
Di lorong luar ganti kini pria tadi masih berdiri di sana dengan detak jantung yang tak beraturan.
“T-Tadi.. Sumpah tadi cuman reflek aja!”. Gumamnya sembari menjambak rambutnya frustasi, pria itu memegang keningnya lalu bersandar di dinding dengan kepala yang mendongak ke atas langit-langit lorong.
...***...
Setelah beberapa saat akhirnya Alexa selesai dengan dress nya, setelah 1 jam lebih.
“Aaaaa!”.
Alexa kaget di saat masih melihat pria itu di depan ruang ganti.
“Pria m3sum! ngapain masih di sini! wah! jangan-jangan dari tadi kamu ngintipin aku yah, ngaku!”. Pikiran-pikiran negatif Alexa sukai muncul sekarang.
“Enak aja manggil gue pria m3sum! gue punya nama men!”. Protes pria itu. “Eh! yang ada elu kali yang mau ngintip! bisa-bisanya masuk ke ruang ganti cowok! kurang kerjaan lu, noh ngepel ma noh masih cari cleaning servis di sini!”. Sambungnya masih nyerocos.
Alexa mengeryitkan alisnya. “Hah? ruang cowok?”. Dia bingung, dia memang tak tahu dengan tempat ini, jadi bisa saja kemungkinan memang benar-benar dia yang salah.
“Udah mending lo sana pergi keburu ada orang yang liat Lo keluar dari sini!”. Pria itu menarik lengan Alexa dan pergi dari sana.
“Eh lepas! heh pria m3sum lepas!!”. Alexa berusaha menarik tangannya yang di tarik oleh pria itu.
“Udah diem Lo toge! di mana ortu Lo? biar gue anterin!”. Ujarnya tanpa nada ragu sedikitpun.
“Ih lepasin! nanti bunda salah paham! lepas ih pria m3sum!”.
Langkah pria itu terhenti, begitu juga dengan langkah Alexa.
“Haduhh.. di balikin malah ngelunjak! yaudah sana pergi Lo, okay gue pergi!”. Pria itu begitu saja meninggalkan Alexa yang masih terdiam menatap kepergiannya.
Alexa menaikkan sebelah alisnya lalu pergi dari sana menuju ke tempat Megan berada.
Megan melihat ke arah Alexa di saat merasa ada seseorang yang mendekati dirinya.
“Bunda jamuran loh”. Ujarnya sambil tersenyum dan muka yang lumayan kusut.
“Yah kan udah aku bilang bakal lama, bunda sih nyuruh-nyuruh pakai kagak gini!”.
“Tapi bagus loh kamu pakai itu, cuman kamu kelamaan aja ganti bajunya, ada masalah?”. Megan bertanya dengan penuh selidik.
“Banyak, kancing bajunya susah banget buat di kancing jadinya lama deh, trus tadi juga aku salah masuk ruang ganti dan di intip sama pria m3sum”. Alexa benar-benar mengatakan semua yang terjadi dengan dirinya tanpa rasa ragu sedikitpun dari dirinya.
“H-Hah?!”. Megan terkejut. “Tunggu-Tunggu, kamu bilang salah masuk kamar mandi? di intip sama pria m3sum?! kok bisa?!!”. Megan tak habis pikir dengan penjelasan dari Alexa.
Alexa tiba-tiba tersadar, dia langsung menutup mulutnya kencang-kencang dan menjadi panik.
‘Akh! mulut kamu berkhianat ’ Alexa tak berani melihat ke arah Megan karena sepertinya Megan benar-benar membutuhkan penjelasan.
“Lexa.. bunda nunggu loh..” Ujar Megan dengan tangannya yang dia lipat di atas dada.
“A-Anu bun.. tadi salah, maksudnya cewek tapi rambutnya kayak cowok.. iya gitu maksudnya!”. Alexa berusaha membohongi Megan, tapi Megan sudah tahu gelagat anak nya itu sangat terlihat jelas jika Alexa sedang berbohong.
“Kamu bohong?”. Tanya Megan padahal dia sudah tahu.
“Gak bun! mana mungkin aku bohong sama bunda!”. Jawab Alexa dengan wajah yang paling meyakinkan miliknya.
Di sisi lain, pria itu sedari tadi mengikuti Alexa karena dia merasa penasaran.
“Itu.. bukannya Tante Megan yah? ya gak sih?!”. Gumamnya di saat memperhatikan wajah Megan dengan seksama.
“Trus kalau itu Tante Megan.. berarti dia Alexa dong?!!!! what?!”. Tiba-tiba saja dia kaget dan refleks berteriak di tempat umum itu.
“Gak, gak! gak mungkin 'kan itu Alexa! dan pasti kemaren namanya Alex bukan Alexa! anak Tante Megan tiga-tiganya laki-laki jadi pasti bukan mereka 'kan?!”. Pria itu kini entah berfikir apa, tapi yang pasti itu adalah pemikiran yang ribet dan ruwet.
“Tapi itu memang muka Tante Megan..” Kini dia merasa jika sekelilingnya menjadi suram tanpa warna.
...***...
Balik di masa Alexa masih TK dan kedua kakak kembarnya masih kelas 1 SD.
“Kak, kamu jadi pangeran yah, nanti pas aku pingsan kamu gendong, okay!”.
Alexa kini memakai gaun dengan rambutnya yang pendek seperti anak laki-laki.
“Mana bisa laki-laki jadi Putri! gak usah ngawur!”. Seorang anak laki-laki yang sedang bermain dengan Alexa menyelentik keningnya pelan.
“Awww!”. Hal itu tentu membuat Alexa meringis. “Tapi kan bisa aja, kan gak perlu jadi perempuan kalau mau jadi Putri!”.
Alexa sebenarnya tahu jika dirinya perempuan, tapi dia tak pernah menerima kenyataan jika dia perempuan walau memang dia suka bermain mainan anak perempuan.
“Ih! gak ah, mana ada putri yang laki-laki”. Anak itu menolak keras jika Alexa ingin menjadi putri. “Lagian kamu kenapa sih suka banget main beginian, mending main game nih kayak aku!”. Dia-Kenzo menunjukkan PS yang sedang dia mainkan.
Alexa tak pernah memainkan hal seperti itu sebelumnya. Walau kedua kakak kembar nya suka bermain itu, tapi dia tak pernah mau kepo dan mencoba memainkan nya.
“Ehh.. ada apa nih?”. Tanya Andrean dan Andre berbarengan di saat mereka berdua baru masuk dan melihat Alexa dan Kenzo yang sedang jambak-jambakan.
Alexa melihat ke arah mereka berdua.
“Kak, masa kata Kenzo aku gak boleh jadi Putri karena laki-laki!". Aduh nya di saat kedua kakak kembar nya sudah duduk di sofa.
“Eh? Lexa sadar dek!!!”. Andre memegang kedua pipi Alexa hingga menekannya agak kuat. “Kamu cewek sayang bukan LAKIK! gak ada cowok yang seimut kamu!!!”. Teriaknya memberi tahu.
Alexa mendorong Andre menjauh darinya. “Gak ah.. aku cowok tau, gak percaya tanya aja sana sama bunda”. Ujarnya dengan wajah yang meyakinkan.
“Kamu cowok?”. Tanya Andrean. Alexa langsung menganggukkan kepalanya antusias sembari tersenyum. “Punya burung?”. Tanya Andrean lagi.
Alexa kini malah tersenyum. “Punya lah, di rumah opah ada burung aku satu trus di rumah Kenzo kemaren aku juga nangkep burung sama dia, ya kan Ken?”. Jawab Alexa tanpa rasa ragu sedikitpun.
Plak..
Ketiga laki-laki itu kini memukul jidat mereka masing-masing, tak percaya dengan apa yang Alexa katakan.
“Udah ah, aku pusing!”. Andre pergi dari sana dan menyeret tas nya menuju ke lantai atas.
“Eh? emang aku ada salah ngomong yah?”. Gumam Alexa sembari menatap kepergian Andre.
Walau Kenzo sering melihat Alexa yang bertindak seperti cewek, tapi dia masih percaya jika Alexa adalah lakik.
“Yaudah ah, aku mau makan siang”. Andrean juga pergi dan membawa tas nya di pundak.
Andre dan Andrean baru pulang dari sekolah mereka sementara Alexa dan Kenzo libur karena guru mereka yang sedang ada urusan.
“Kenzo, kamu jadi Putri?”. Tanya Alexa setelah Andrean pergi dan masuk ke dalam kamarnya yang ada di bawah tangga.
“Gak ah! ogah aku jadi Putri atau pangeran buat kamu!”. Kenzo kembali melanjutkan PS nya setelah kalah barusan.
“Ihhh.. ayok ih! aku tuh gabut loh! kamu kan di sini buat temenin aku main, kenapa malah main PS mulu sih?!”. Protes Alexa sembari menjambak-jambak rambut Kenzo.
“Ih Lex! lepasin sakit!! kamu main sendiri aja sana, lagian aku di sini karena terpaksa juga!!".
Alexa melepas tanahnya yang menjambak rambut Kenzo, berdecih lalu membuang pandanganya.
“Yaudah, kalau gitu aku cari jangkrik aja!”. Alexa pergi dari sana meninggalkan Kenzo yang masih sibuk dengan PS nya.
“Haduhh.. itu anak dari hutan mana sih?!”. Gumam Kenzo tapi tetap fokus di game.
Kini Alexa mengambil jaring, tas untuk makanan dan toples Megan yang dia ambil dari rak toples kue.
Alexa langsung keluar dari rumahnya tanpa memberi tahu kakak kembarnya terlebih dahulu.
Alexa berjalan ke arah hutan yang jaraknya lumayan jauh dari rumah yang dia tinggali saat ini.
Setelah beberapa saat akhirnya dia benar-benar sampai di semak-semak dan mencari beberapa jangkrik lalu dia masukkan ke dalam toples.
Alexa memanjat ke atas pohon mengejar jangkrik yang lari ke sana.
“Waw! banyak banget!”. Toples yang Alexa bawa kini hampir penuh karena jangkrik sangga Mudha untuk di cari.
Setelah beberapa jangkrik dia ambil dari atas pohon dan juga kebetulan di pohon itu ada buah mangga, kini saatnya untuk dirinya turun.
Tapi, di saat dia ingin menginjak kakinya ke tanah, tiba-tiba saja dia melihat ada sesuatu yang aneh di bawah rerumput yang tak jauh dari sana.
Alexa sang petualang ini tentu saja tahu apa itu yang ada di sana.
“Kyaaa!! Ular!!”. Teriak Alexa dan kembali lagi naik ke atas pohon berharap ular tak melihat DNA tak mengejar dirinya.
“Tolong!! ada ular!! kakak Andrean kak Andre tolong!!!! Kenzo!! bunda tolongin aku!!”. Teriak Alexa sambil memegang kayu pohon dengan sekuat mungkin agar dirinya tak jatuh ke bawah dan bertemu dengan ular itu.
...***...
Ceklek..
Pintu rumah terbuka, dua orang wanita masuk ke dalam sembari membawa kresek di tangan mereka masing-masing.
Mereka langsung menaruh kresek itu di atas meja yang tak jauh dari Kenzo.
“Loh Ken, Lexa mana?”. Tanya wanita yang sadar jika Alexa tak muncul padahal biasanya jika dia baru nongol saja Alexa sudah berlari ke arahnya.
“Dia katanya mau nangkep jangkrik tan”. Jawab Kenzo apa adanya.
“Eh? nangkep jangkrik?!! nangkap jangkrik di hutan?!!”. Wanita itu kaget hingga refleks berteriak.
“Kok kau gak temenin dia sih Ken?! dia masih kecil kamu malah main game di sini!! seenggak nya jangan bolehin dia pergi!”. Wanita yang satunya lagi kini menyalahkan Kenzo.
“Udah-udah mending langsung kita cari aja keburu sore!”. Ajak Megan ibunya Alexa.
Megan dan ibunya Kenzo langsung pergi dari sana untuk mencari Alexa di hutan.
Kenzo penasaran, dia juga ikut pergi tapi Megan dan ibunya tak tahu jika dia juga ikut mencari.
“Lex! Alex!! Lex!!”. Kenzo memanggil-manggil nama Alexa hanya saja dia tak menggunakan A di akhir.
“Lex! kamu di mana!!!! bunda kamu bawa es krim loh!!”. Panggilnya lagi sembari terus berjalan mencari keberadaan Alexa.
“Ken! aku di sini!!!”. Tiba-tiba saja suara Alexa terdengar dan Kenzo yang mendengar itu langsung menuju ke sumber suara. “Jangan ke sini atau kamu bakal mati!!”.
Kenzo hendak melangkah mendekat tapi Alexa malah menahannya dan membuat Kenzo menghentikan langkahnya.
“Kamu atau aku?". Tanya Kenzo. “Eh, kamu mau bundir?”. Tanyanya karena pernah melihat adegan ini di film horor sebelumnya.
“Bukan ih! itu ada ular! nanti kamu bakal di patok kalau deket ke sini!!”. Teriak Alexa menjelaskan.
Kenzo terkejut, dia secara refleks menjauh dari sana dan mencari ular di tempat yang Alexa tunjuk.
“Mana? kamu bohong yah? gak ada di sini!!". Kata Kenzo setelah memastikan beberapa saat.
Di saat menurutnya sudah aman Kenzo kembali mendekati pohon yang Alexa panjat.
“Udah gak ada, mending turun dari pada jadi kayak monyet gitu”.
Alexa kini hendak menurunkan satu kakinya, tapi dia tarik kembali ke atas pohon.
“Gak bisa ih! aku takut! nanti kalau misalkan dia muncul trus matok kaki aku gimana?”.
“Yah kalau putus Tunggak ganti kaki robot, kelar 'kan?”. Jawab Kenzo. “Udah-udha cepet sini!”. Kenzo kembali menyuruh Alexa turun ke bawah.
Dengan sangat yakin Alexa menggelengkan kepalanya kuat, tanda dia benar-benar tak berani menginjakkan kakinya di tanah.
“Yaudah gini aja, sini naik ke pundak aku nanti aku gendong sampai jalan depan!”. Kenzo berjongkok agar Alexa mudah untuk menaiki tubuhnya.
“T-Tapi ular..”
“Udha gak ada ular, buruan naik!”.
“Tapi aku berat".
“Udha buruan naik atau mau di sini terus dan gak bisa makan es krim?”.
Alexa sangat suka dengan es krim, dia tak mungkin menolak tawaran Kenzo untuk mendapatkan es krim nya.
Alexa perlahan menurunkan kakinya dan naik ke pundak Kenzo.
“Diem jangan goyang-goyang kalau gak kita jatoh nanti!”. Kenzo memberi peringatan sebelum dia menggendong Alexa pergi dari sana.
Alexa mengangguk pelan lalu memeluk leher Kenzo kuat agar dia tak jauh dan kalau jatuh maka mereka akan jatuh bersama-sama nantinya.
Setelah sampai di rumah akhirnya Kenzo tepar karena Alexa yang tak mau turun padahal sudah di jalan yang ramai.
Alexa langsung memakan es krim yang Megan belikan setelah bertemu dengan Megan dan ada beberapa drama yang terjadi di saat Megan memarahi Alexa.
Kenzo benar-benar lelah setelah menggendong Alexa sepanjang jalan hingga untuk minum saja pun dia tak selera lagi.
Kini Kenzo merasa jika keputusannya untuk tidak mengakui Alexa sebagai putri sudah tepat karena dia yang tak sanggup mengangkat Alexa.
Tapi, takdir berkata lain karena Alexa adalah putri satu-satunya dari keluarga Domani.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!