NovelToon NovelToon

Cinta Yang Terlarang

Episode 1

Ini adalah karya pertamaku ya genks...

Mohon dukungannya 😘😘

♥️♥️♥️

Ruangan kantor itu berhasil membuat wajah Lisa berkeringat, dan itu bukan karena ruangan tersebut tidak ber AC atau cuaca di luar panas karena terik matahari, melainkan karena siang itu Devo telah berani menggenggam tangannya dan menyatakan cinta pada Lisa.

Ya. Lisa adalah seorang gadis berusia 24 tahun yang bekerja sebagai asisten pribadi di perusahaan tekstil yang dimiliki Devo, pria berusia 33 tahun yang cukup kharismatik.

Lisa memang baru beberapa bulan bekerja disana, namun itu sudah cukup menarik perhatian Devo. Karena hampir setiap hari mereka berinteraksi untuk hal-hal yang menyangkut dengan pekerjaan, bahkan tak jarang mereka menggunakan waktu weekend mereka untuk menyelesaikan masalah kantor.

Begitupun dengan Lisa, perempuan mana yang tidak suka melihat wajah tampan sang bos ditambah lagi postur tubuhnya yang atletis. Itu karena Devo rajin mengunjungi tempat nge gym. Terlebih jika pikirannya sedang kalut atau penat karena pekerjaan.

Namun Lisa hanya bisa memendam rasa kagumnya itu dalam hati saja, karena ia tahu bahwa bosnya sudah beristri dan memiliki seorang putra.

Sebenarnya Lisa sempat bingung dan berpikir selama bekerja sebagai asisten Devo ia tidak pernah menunjukkan sikap atau reaksi yang berlebihan, semua wajar-wajar saja. Itu karena ia merasa tak kan mungkin, cukuplah suka dalam hati saja. Tapi kenapa perasaan mereka bisa sama?? Ahh mbari..kok rasanya nggak mungkin.

"Maaf pak...kalau bercanda jangan bikin saya baper dong" ucap Lisa sambil melepaskan tangan Devo dan menyembunyikan wajahnya yang sudah merah merona karena malu sekaligus senang.

Menatap wajah Lisa "siapa yang bercanda? aku serius..." tatapan mata Devo membuat Lisa jadi salah tingkah.

"Tapi kan pak__" kalimat Lisa terpotong.

"Iya, aku tahu.." jawab Devo singkat.

Hahh...aku?? pak Devo membahasakan dirinya aku??

Masih dengan perasaan yang bingung, Lisa pamit undur diri dari ruangan sang bos setelah melaporkan jadwal kerja untuk minggu ini.

♥️♥️♥️

Menunggu jam pulang kantor, Lisa mendapat chat WA yang masuk diponselnya dan ternyata dari pak Devo, " tunggu!! aku antar kamu pulang"

Tak berniat membalas chat tersebut, Lisa membereskan berkas-berkas yang lumayan berantakan diatas meja kerjanya.

♥️♥️♥️

Mereka sudah terbiasa kemana saja diantar oleh supir Devo, tapi tidak kali ini, Lisa merasa canggung berada didalam mobil berdampingan dengan bosnya.

Suasana hening tanpa ada obrolan apapun. Lisa bingung dan bertanya-tanya dalam hati, kok bisa pak Devo bersikap tenang dan biasa saja setelah apa yang ia ucapkan tadi.

Ya, memang begitulah pembawaan bosnya itu, selalu tenang walau dalam keadaan urgent sekalipun. Ia bukanlah tipe orang yang mudah panik atau gegabah. Itu salah satu alasan Lisa bersimpati padanya.

"Eheemm..." menyelipkan rambut kebalik telinganya, Lisa tampak gugup.

"Kenapa Lis? laper yaa?? pak Agus nanti stop direstoran depan yaa?!" perintah Devo pada supirnya.

Ehh??? kenapa ia mengira aku laper? nggak tau apa kalau jantung gue juga rasanya udah nggak karuan begini.

"Tapi pak, saya ya nggak___" ucapan Lisa belum selesai.

"Saya laper. Kamu temenin saya makan!"

"Udah mbak Lisa... ikut aja" canda pak Agus pada Lisa.

♥️♥️♥️

Menunggu pesanan makanan disajikan ke meja mereka, Lisa masih terdiam.

"Kenapa Lis?" tanya Devo tersenyum.

"Itu pak__yang tadi__saya__" Lisa menjawab dengan kalimat yang terputus-putus.

Lisa adalah asisten yang berkompeten, tapi kenapa saat ini ia merasa dirinya seperti orang bodoh hanya karena pernyataan cinta yang diutarakan oleh Devo.

Jika saja ia menerima cinta Devo, bukankah itu namanya selingkuh?? tapi ia juga tak kuasa untuk menolaknya karena rasa yang sudah tersimpan selama ini.

"Kalau kita sedang berdua, jangan panggil pak, panggil aku kakak" pinta Devo pada Lisa.

"Tapi...bapak kan sudah beristri??" tanya Lisa pada bosnya.

"Panggil aku kakak!" perintah Devo agak tegas.

"Iya... bagaimana dengan istri kakak?"

Akhirnya pertanyaan yang berputar-putar dikepala Lisa sejak tadi ia utarakan juga.

"Aku suka sama kamu Lis. Kapan perasaan itu datang aku juga nggak ngerti. Kita jalanin saja seperti biasa, biarkan mengalir apa adanya. Urusan istri aku biar menjadi urusanku, kamu nggak usah khawatir" rayu Devo pada tahun Lisa. "aku cuma perlu kata iya dari kamu"

Lisa menganggukkan kepala pertanda setuju dengan perselingkuhan yang baru saja akan dimulai. Awalnya Lisa ingin menolak cinta terlarang itu, tapi sepertinya kata-kata Devo mampu meluluhkan hatinya.

♥️♥️♥️

Setibanya dikamar kost setelah pak Devo dan pak Agus mengantarnya, Lisa lompat-lompat kegirangan. Padahal ia tahu keputusan yang ia ambil itu salah, namun ucapan cinta Devo sudah mengalahkan logikanya.

Tiba-tiba aktifitasnya terhenti, tapi nanti kalau ketauan gimana? kini rasa takut menghinggapi pikirannya. Ahh...kak Devo bilang nggak usah khawatir, bersikap seperti biasa saja.

Lisa menjawab pertanyaan demi meyakinkan dirinya sendiri tanpa memikirkan resiko dari hubungan itu.

♥️♥️♥️

Malam ini Devo pulang telat, karena waktu yang ia habiskan untuk mampir ke sebuah restoran bersama perempuan yang sudah resmi menjadi kekasih gelapnya.

"Baru pulang?" ya, hanya itu yang ditanyakan Aurel pada suaminya.

Pernikahan yang diawali karena perjodohan itu terasa hambar, mereka menerima perjodohan itu karena permintaan dari orang tua kedua belah pihak yang sudah bersahabat sejak remaja.

Devo dan Aurel menerima semua itu dengan sebuah komitmen dan hanya mereka berdua yang tahu, saling tidak mencampuri urusan masing-masing. Devo sibuk dengan pekerjaan dan hobby nya, begitu juga dengan Aurel yang sibuk dengan perkumpulan sosialitanya.

Untuk urusan anak, itu adalah permintaan orang tua mereka karena ingin memiliki cucu.

Wajar saja, Devo dan Aurel sama-sama anak tunggal.

Siapa lagi yang akan mewarisi dua perusahaan besar dengan cabang di berbagai daerah kalau bukan keturunan mereka.

Bersikap layaknya keluarga harmonis hanya mereka perlihatkan dihadapan kedua keluarga dan kolega. Penuh kepura-puraan...ya, tapi itulah kenyataan yang harus mereka hadapi.

Bisa jadi karena alasan semua itu yang membuat Devo jatuh hati pada Lisa, selain berparas cantik, ramah, penyabar, dan juga perhatian.

Seusai membersihkan diri, rutinitas yang tak pernah terlewat adalah mengunjungi kamar sang jagoan, Dareen putra satu-satunya. Walaupun hanya membelai dan memberikan ciuman sayang karena ia tidak bisa menemaninya bermain, tetapi itu sudah bisa membuat Devo bahagia.

♥️♥️♥️

Episode 2

Yuhuuy...aku hadir lagi genks..

okeh.. happy reading yeaa

❤️❤️❤️

Pagi ini Lisa lebih dulu tiba dikantor, terbangun dengan suasana hati layaknya orang yang sedang jatuh cinta membuat nya bersemangat untuk menemui sang pujaan hati. Memoles tipis bedak sesuai warna kulit dan lipstik warna peach sudah cukup membuat wajah cantiknya terlihat segar ditambah suasana hati yang rasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Bercengkrama dengan Yolanda sekretaris Devo yang sudah bekerja jauh lebih lama dibanding dirinya, "Lis, sarapan yukk...aku bawa sandwich nih.." mengeluarkan box dari goodie bag berwarna merah. Kebetulan masih ada waktu stengah jam sebelum jam kerja dimulai.

"asiikk...mau dong mbak, aku belum sarapan, maklum mbak.. namanya juga anak kost..hehe"

menghampiri meja Yola yang berseberangan dengan meja kerjanya.

Untuk ukuran wanita karir Yola memang rajin membawa sarapan ke kantor. Ia selalu menyempatkan membuat sarapan, selain untuk dirinya, juga untuk putrinya yang duduk di Sekolah Dasar. Walaupun ia bekerja namun ia tetap bisa mengurus keperluan anak dan kebutuhan keluarganya. Bersyukur memiliki bos baik hati seperti Devo, sangat mengerti prinsip karyawan yang satu ini.

Menikmati potongan roti dan secangkir kopi yang baru saja Lisa buat di pantry, terdengar suara dentingan lift terbuka lebar dan sesosok lelaki keluar dari sana. Tak menggubris hentakan kaki yang makin mendekat yang ternyata adalah bos mereka.

Ya, tak biasanya Devo datang sepagi ini, kalau bukan karena suatu hal yang sangat penting.

Sontak saja Lisa dan Yola kaget karenanya, untung saja mereka tidak tersedak.

Seingat Lisa hari ini tidak ada jadwal penting, lagian kan kemarin ia sudah laporkan jadwal kerja untuk minggu ini.

"Pagi pak" , berdiri berbarengan dan menundukkan sedikit kepala mereka menyapa kedatangan sang bos. "pagiii.." tersenyum sangat ramah menjawab sapaan dari karyawannya.

ehh.... tumben...bos pagi ini ramah sekali.

menyenggol tangan Lisa dengan siku, Yola penasaran dan bingung dengan sikap Devo "si bos kenapa tuh?" tanya Yola mengerucut bibir dan mengarahkan ke arah pintu ruangan Devo yang baru saja tertutup. "tumben?? kayak orang yang baru dapet lotre" tanyanya lagi.

Lisa hanya mengangkat bahunya tanpa berniat menjawab Yola yang sudah dianggapnya seperti kakak.

❤️❤️❤️

Masuk keruangan Devo mengantarkan dokumen yang dimintanya kemarin, Lisa masih saja terlihat kikuk. "ini dokumen yang bapak minta" ucap Lisa sembari meletakkan sebuah map biru berisikan beberapa lembar laporan dari bagian keuangan diatas meja dan menggesernya agar lebih dekat dengan posisi duduk Devo.

"ga usah kaku gitu ...kita kan cuma berdua" jawab Devo beranjak dari kursi hitam dan melingkarkan tangannya dipinggang Lisa.

"kak.. jangan gini, nanti ada yang lihat" berusaha melepaskan tangan Devo dari pinggangnya.

"kenapa??" bukannya dilepas, tapi justru Devo menarik pinggang Lisa untuk lebih dekat dengan tubuhnya. "haahh..." Lisa kanget bukan kepalang, sebuah kecupan mendarat dipipinya. Jantung Lisa berdegup sangat kencang, kalau saja tak ada daging dan kulit sebagai pembungkusnya mungkin jantung nya sudah lompat dan menggelinding entah kemana.

Tuhan...rasa apakah ini?? kenapa rasanya ingin sekali teriak... ya, teriak karena senang minta ampun...apa begini rasanya jatuh cinta??

Beberapa tahun yang lalu ia pernah merasakan jatuh cinta dengan teman sekampus, mereka menjalani yang namanya pacaran hanya beberapa bulan saja, mungkin karena beda usia yang hanya terpaut 2 tahun membuat hubungan mereka sering sekali ribut walau hanya disebabkan oleh hal kecil. tapi perasaan yang ia alami saat ini sangat berbeda dengan yang dulu.

"Pokoknya aku mau tiap pagi kamu cium aku kayak yang tadi aku contohin."

haahh... contoh ???

Belum selesai mencerna kata-kata Devo, hal yang lebih mengejutkan Lisa terjadi lagi, kali ini Devo menempelkan bibirnya pada bibir Lisa. Ya, kecupan sekilas mendarat tiba-tiba.

"ini contoh lagi kak?" tanya Lisa dengan posisi wajah agak mendongak keatas.

Devo tergelak mendengar pertanyaan polos itu.

"bukan... kalau yang barusan mau aku lakuin ke kamu tiap hari"

eehh??

❤️❤️❤️

"Pak, siang ini mau makan siang dengan menu apa?" tanya sang asisten pada bosnya melalui saluran parelel yang menghubungkan meja kerja Lisa yang tepat berada di depan ruangan Devo. Kali ini ia berencana untuk pesan lewat aplikasi gofood saja, lebih simpel Dane cepat.

Sudah menjadi kebiasaan bagi Lisa menyiapkan makan siang untuk Devo, ia berpikir ini adalah salah satu kewajibannya sebagai karyawan. Padahal bisa saja office boy yang melakukan tugas itu. Ya, itulah nilai plus asisten yang satu ini.

Kadang membuat teman-teman Devo sesama bos iri melihat perlakuan yang lebih dari seorang asisten.

Pernah suatu ketika saat Dika, pemilik perusahaan real estate.Dia adalah salah satu teman Devo sedang berkunjung kekantor dan melihat langsung bagaimana Lisa bekerja dan melayani Devo.

"Broo..rekomen dong kalo ada yang model begini, dijamin ga bakal kelaperan kita, walau kerjaan segudang" canda Dika. Itu obrolan yang pernah ia dengar saat sedang menyajikan makan siang untuk bosnya.

Selesai menyiapkan makan siang diatas meja mini disudut ruangan, Lisa pamit untuk beristirahat. " kak..ini makan siangnya yaa."

"hemm" menjawab dengan tatapan masih terfokus pada layar pipih yang masih menyala.

"kamu mau kemana?" tanya Devo saat mendengar suara pintu terbuka. " istirahat dong.." ucap Lisa memegang handle pintu sambil menengok ke arah Devo. "kenapa ga makan disini aja?"

"ga enak, tadi sudah terlanjur janji sama mbak Yola mau makan siang bareng"

"hoo.." Mengangkat satu alis dan mengerutkan bibir tampaknya Devo agak kecewa.

❤️❤️❤️

Menuju kearah kantin kantor yang terletak di lantai basemen, mereka berpapasan dengan Joko salah seorang cleaning service. "mbak-mbak cantik mau kemana nih?" tanya joko dengan senyum lebarnya.

"makan yukk" jawab Lisa ramah. Ya, Joko adalah penanggung jawab kebersihan di lantai 12 tempat ruang bos berada. Wajar saja jika mereka terlihat akrab. Selain bertemu setiap hari, Joko juga pemuda yang humoris. Kadang kelakuannya bisa membuat Yola dan Lisa tertawa terpingkal-pingkal. "ohh iya mbak, ada menu baru tuh dikantin. enaakk banget.." mempromosikan menu baru sembari mengangkat ibu jari seakan-akan makanan itu memang sangat enak walaupun belum mencobanya. Itulah kelebihan karyawan yang satu ini selalu percaya diri walau kadang suka nyeleneh.

"hari ini kamu ngerasa aneh ga Lis?" Yola membuka obrolan. "maksud mbak?"

"yaa tadi itu loh.. pak Devo kok agak beda yaa.."

"perasaan mbak Yola aja kali..atau mungkin pak Devo lagi seneng kali mbak." Lisa berusaha untuk bersikap seperti biasa saja. Ya, ia akan selalu ingat kata-kata itu..biasa saja.

ya jelas beda lah.. cintanya diterima oleh gadis yang ia suka.

Bersyukur makanan pesanan mereka datang, jadi pembahasan tentang sang bos pun tergantikan dengan rasa menu baru yang Joko promosikan, soto ceker spesial.

❤️❤️❤️

jadi ikutan laper nih genks...

jangan lupa kasi aku like n coment kalian yeaa..

Pengumuman

Sorry yea genks, ku mau kasi info nih..

Untuk episode 1 di bawah sinopsis ya..Harap maklum..Ku masih belajar nulis, ini karya perdanaku. Jadi masih bingung dehh cara up nya, hehehe..maafkeun yeaa.. please.. please.

Wokkeh.. happy reading yeaa. moga kalian syukaa

jangan lupa like, coment, dan juga vote

❤️❤️❤️

Episode 3

Yuhuuy... happy reading aja yeaa genks.

❤️❤️❤️

Sudah satu bulan mereka jadian dan semua berjalan tanpa kendala, normal dan tak ada yang menaruh curiga dengan kedekatan Lisa dan Devo. Yang mereka lakukan adalah hal biasa bagi semua orang yang melihat, bahkan istri Devo sekalipun, karena begitulah hubungan kerja keduanya. Seorang bos yang bergantung pada asistennya begitupun sebaliknya, seorang asisten yang mengabdi pada bosnya. Kiss morning yang mereka sepakati, tepatnya yang Devo inginkan pun sampai saat ini tetap dilakukan.

Dan semenjak itu pula, belum pernah sekalipun mereka pergi berkencan. Yaahh begitulah resikonya kalo pacaran dengan laki-laki beristri, harus sembunyi-sembunyi dan bersikap seakan-akan tidak ada hubungan spesial diantara mereka. Melelahkan memang... tetapi demi keamanan perselingkuhan mereka, ya harus dijalani. Tak jarang sang gadis merajuk pada kekasihnya hanya sekedar untuk ditemani menghabiskan malam minggu berdua. Tapi apa daya,,tetap harus kembali pada prinsip hubungan mereka. bersikap seperti biasa saja.

"satu jam lagi aku jemput yaa" sebuah pesan masuk diponsel Lisa. haahh...kak Devo ngajak aku jalan? ga salah nih? asiiikkk..."OK" sesingkat itu jawaban yang Lisa berikan dan ia pun segera bergegas merapikan diri karena sang pujaan hati akan mengajak berkencan.

❤️❤️❤️

Tak lama menunggu akhirnya Devo sampai di halaman rumah kost Lisa, menghampiri mobil setelah mengunci pintu kamarnya, Lisa berlari kecil dan masuk kedalam mobil tanpa harus dibukakan pintu oleh Devo.

"makasih ya kak...kita mau kemana?"

"kemana aja yang penting kamu seneng" jawab Devo sembari mengusap pelan tangan Lisa.

Melihat jam di ponsel menunjukkan pukul lima sore, "kita nonton ya kak, ada film baru, katanya sih bagus."

" iya, terserah kamu sayang... pokoknya hari ini kamu bos nya" hmm... rasanya seperti dimanja walau hanya dengan kata sesimpel itu..

❤️❤️❤️

Demi mendapatkan tiket masuk, Devo rela berdiri di antrian yang sangat panjang. Mungkin ini pengorbanan cinta atau perjuangan cinta? entahlah...yang ia pikirkan ini adalah cara agar kekasihnya senang. Ia sadar bahwa selama ini tak bisa meluangkan waktu diluar urusan pekerjaan.

Tak tega melihat lelakinya berdiri dan hanya terdiam menunggu antrian, Lisa pun beranjak dari kursi tunggu menghampiri Devo. " kak..kalo cape gantian biar aku aja yang antri" tawaran Lisa tampak nya tak mendapat persetujuan dari Devo. "gak apa-apa kok..kan aku udah bilang, hari ini kamu bosnya... nyonyaku.." bisik Devo mendekati telinga Lisa.

hahh....tiang mana tiang... rasanya mau terbang nih...

"ihh..kakak apaan sihh, ternyata bisa gombal juga yaa." mencubit manja perut Devo.

Menghindari agar Devo tak melihat wajah merahnya karena malu akibat rayuan yang ia dapat, Lisa ijin untuk membeli satu cup cola ukuran big dan popcorn rasa natural.

❤️❤️❤️

Lampu didalam bioskop mulai dipadamkan, film yang ditunggu sebentar lagi akan dimulai. Menyilang kan lengannya, Devo menyatukan telapak tangan mereka dan menyelipkan jemari- jemari mereka menjadi satu. Hangat..hanya itu yang mereka rasakan saat ini, tak perduli dingin udara AC didalam ruangan kedap suara itu.

Mendapat perlakuan seperti ini rasanya nyaman sekali, menyandarkan kepala dibahu Devo "kak..."

"Heem.." pandangan yang tetap pada layar lebar di depan mereka, Devo hanya menjawab singkat.

"aku sayang kakak.." mencium pipi sang lelaki dengan sangat lembut. Tak menyangka mendapat perlakuan manis dari Lisa, "aku lebih sayang" ucap Devo, menatap wajah kekasihnya dalam kegelapan, tangan kanan menarik tengkuk Lisa agar dapat merapatkan bibir mereka dan membalas dengan kecupan dibibir ranum sang gadis. Ya awalnya kecupan, lalu *******, hingga gigitan lembut dibibir bawah, agar Lisa membuka mulutnya dan memberi sedikit rongga untuk Devo menyusuri dengan lidahnya.

eugh... desahan yang tanpa mereka sadari keluar begitu saja, decapan dan suara nafas saling memburu. Tak perlu khawatir jika pengunjung lain akan melihat atau mendengar aktivitas mereka, karena kursi yang mereka tempati sekarang ini privasi sekali, berposisi paling atas dan bilik menjadi pembatas kanan dan kirinya. Devo pintar sekali mencari posisi yang aman.

Tak perduli lagi dengan jalan cerita film yang sedang tayang saat ini, menurut mereka kenikmatan ini lebih penting dari apapun. Kapan lagi ada kesempatan seperti sekarang. Morning kiss yang mereka lakukan setiap hari pasti tak kan senikmat ini, sepertinya ciuman sekarang ini akan menjadi candu bagi Lisa dan Devo.

❤️❤️❤️

"Sayang, mau makan apa?"

"terserah kakak" jawab Lisa mengikuti arah langkah kaki Devo sembari memilih kira-kira restoran mana yang akan mereka kunjungi. Kebetulan bioskop berada didalam sebuah mall, jadi tak perlu repot untuk mencari tempat makan. Aktivitas didalam bioskop tadi ternyata benar-benar membuat mereka kelaparan.

"Lis, kamu pindah aja ya ke apartemenku" pinta Devo pada gadisnya. ehh..."mm..memang kalau dirumah kost kenapa kak?" masih asikk mengunyah kentang goreng.

Duhh .. Lisa... kenapa pertanyaan kamu polos banget siie..

"yaa supaya aku bisa datang kapan saja."

wooww...to the point sekali jawaban Devo.

"hoo...tapi kak...nanti..." menghentikan makannya dengan tatapan bingung, sekarang justru Devo yang asikk makan steak pesanannya.

"kak..." tak mendapat respon apapun. " kakak .." menggoyang tangan Devo yang sedang memotong daging diatas piring saji.

"pokoknya besok aku suruh orang buat bersih-bersih semua ruangan di apartemen dan minggu depan kamu harus sudah ada disana, titik."

katanya hari ini aku bosnya, kok malah diatur-atur siih. aneh!!

atau jangan-jangan ada maksud tersembunyi nih,,

terserah kamu aja lah pak bos.

Melihat Lisa tiba-tiba terdiam, Devo menghentikan makannya. Menggenggam tangan Lisa yang berada diatas meja, " pokoknya kamu ikutin kata aku aja yaa.." hadeehh... kalau sudah mendengar kata-kata lembut keluar dari mulut Devo, rasanya hati Lisa langsung meleleh. "iya kak..." mengangguk pertanda ia menyetujui keinginan kekasihnya.

❤️❤️❤️

Jalanan ibukota memang tak kan pernah sepi, apalagi saat ini malam minggu. Jam diponsel sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tapi rasanya tidak rela jika harus berpisah. Kelembutan yang Devo berikan malam ini membuat Lisa semakin dekat, seakan dialah tempat bersandar yang paling nyaman.

"Rasanya pengen sama kamu terus" ucap Devo setelah mematikan mesin mobilnya. Saling memiringkan badan, dan kini mereka saling berhadapan. "kak...peluk.." mengalungkan kedua tangannya pada leher Devo, Lisa tampak enggan ditinggalkan oleh lelakinya. Tak ingin melewatkan waktu yang tersisa, Devo kembali ******* bibir Lisa. Tak hanya itu, ia juga meninggalkan jejak merah dileher putih sang gadis. Membuktikan bahwa Lisa adalah miliknya..yaa, walaupun hanya menjadi selingkuhan, kekasih diam-diam atau apalah sebutannya. Yang mereka rasakan saat ini adalah kebahagiaan.

❤️❤️❤️

okeh genks... smoga kalian syuka

dukung aku terus yaa..lop yu deh pokoknya..

jangan lupa like, coment, dan kalo bisa kasi aku vote dong..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!